PUSAT KESEHATAN HAJI Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Organisasi dan tatakerja Kementerian Kesehatan - [PERATURAN]

217 Pasal 975 Bidang Penanggulangan Masalah Inteligensia Kesehatan, terdiri atas: a. Subbidang Inteligensia Akibat Gangguan Bawaan; b. Subbidang Inteligensia Akibat Gangguan Degeneratif dan Sistem Persyarafan. Pasal 976 1 Subbidang Inteligensia Akibat Gangguan Bawaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, koordinasi pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi serta penyusunan laporan kebijakan penanggulangan masalah inteligensia akibat gangguan bawaan. 2 Subbidang Inteligensia Akibat Gangguan Degeneratif dan Sistem Persyarafan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, koordinasi pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi serta penyusunan laporan kebijakan penanggulangan masalah inteligensia akibat gangguan degeneratif, dan sistem persyarafan, serta penyakit vaskuler otak.

BAB XIX PUSAT KESEHATAN HAJI

BAGIAN PERTAMA KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 977 1 Pusat Kesehatan Haji adalah unsur pendukung pelaksanaan tugas Kementerian Kesehatan di bidang kesehatan haji yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Kesehatan melalui Sekretaris Jenderal. 2 Pusat Kesehatan Haji dipimpin oleh seorang Kepala. Pasal 978 Pusat Kesehatan Haji mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan pelayanan, pendayagunaan, peningkatan dan pengendalian kesehatan haji dan umrah. Pasal 979 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 978, Pusat Kesehatan Haji menyelenggarakan fungsi : 218 a. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang pembinaan kesehatan jemaah, pelayanan medis, pengendalian kesehatan jemaah, penyehatan lingkungan pemondokan, keamanan makanan dan risiko kesehatan lingkungan lainnya, sistem kewaspadaan dini dan respon kejadian luar biasa penyakit dan musibah massal, pendayagunaan dan pengembangan sumberdaya dan layanan informasi kesehatan haji dan umrah; b. pelaksanaan tugas di bidang pembinaan kesehatan jemaah, pelayanan medis, pengendalian kesehatan jemaah, penyehatan lingkungan pemondokan, keamanan makanan dan risiko kesehatan lingkungan lainnya, sistem kewaspadaan dini dan respon kejadian luar biasa penyakit dan musibah massal, pendayagunaan dan pengembangan sumberdaya dan layanan informasi kesehatan haji dan umrah; c. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang pembinaan kesehatan jemaah, pelayanan medis, pengendalian kesehatan jemaah, penyehatan lingkungan pemondokan, keamanan makanan dan risiko kesehatan lingkungan lainnya, sistem kewaspadaan dini dan respon kejadian luar biasa penyakit dan musibah massal, pendayagunaan dan pengembangan sumberdaya dan layanan informasi kesehatan haji dan umrah; dan d. pelaksanaan administrasi Pusat. BAGIAN KEDUA SUSUNAN ORGANISASI Pasal 980 Pusat Kesehatan Haji terdiri atas : a. Bidang Pelayanan dan Pendayagunaan Sumber Daya Kesehatan Haji; b. Bidang Peningkatan Kesehatan dan Pengendalian Faktor Risiko Kesehatan Haji; c. Subbagian Tata Usaha; dan d. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 981 Bidang Pelayanan dan Pendayagunaan Sumber Daya Kesehatan Haji mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan teknis, koordinasi dan pelaksanaan pelayanan, pendayagunaan dan pengembangan sumber daya kesehatan haji dan umrah. 219 Pasal 982 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 985, Bidang Pelayanan dan Pendayagunaan Sumber Daya Kesehatan Haji menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan kebijakan teknis pelayanan, pendayagunaan dan pengembangan tenaga dan penunjang pelaksanaan kesehatan haji dan umrah; b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan pelayanan, pendayagunaan dan pengembangan tenaga dan penunjang pelaksanaan kesehatan haji dan umrah; c. pemberian bimbingan teknis pelayanan, pendayagunaan dan pengembangan tenaga dan penunjang pelaksanaan kesehatan haji dan umrah; dan d. monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelayanan, pendayagunaan dan pengembangan tenaga dan penunjang pelaksanaan kesehatan haji dan umrah. Pasal 983 Bidang Pelayanan dan Pendayagunaan Sumber Daya Kesehatan Haji terdiri atas : a. Subbidang Pelayanan Kesehatan Haji; dan b. Subbidang Pendayagunaan dan Pengembangan Sumber Daya Kesehatan Haji. Pasal 984 1 Subbidang Pelayanan Kesehatan Haji mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, koordinasi dan bimbingan teknis serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelayanan medis di puskesmas dan rumah sakit serta pelayanan medis lapangan di bidang kesehatan haji dan umrah. 2 Subbidang Pendayagunaan dan Pengembangan Sumber Daya Kesehatan Haji mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, koordinasi dan bimbingan teknis serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan pemilihan, pelatihan dan pengerahan tenaga, pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan sarana kesehatan haji dan umrah. Pasal 985 Bidang Peningkatan Kesehatan dan Pengendalian Faktor Risiko Kesehatan Haji mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan teknis, koordinasi dan pelaksanaan peningkatan kesehatan, pengendalian faktor risiko dan pengelolaan sistem informasi kesehatan haji dan umrah. 220 Pasal 986 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 985, Bidang Peningkatan Kesehatan dan Pengendalian Faktor Risiko Kesehatan Haji menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan kebijakan teknis peningkatan kesehatan, pengendalian faktor risiko dan pengelolaan sistem informasi kesehatan haji dan umrah; dan b. penyiapan koordinasi dan pelaksanaan peningkatan kesehatan, pengendalian faktor risiko dan pengelolaan sistem informasi kesehatan haji dan umrah; c. bimbingan teknis peningkatan kesehatan, pengendalian faktor risiko dan pengelolaan sistem informasi kesehatan haji dan umrah; dan d. monitoring dan evaluasi peningkatan kesehatan, pengendalian faktor risiko dan pengelolaan sistem informasi kesehatan haji dan umrah. Pasal 987 Bidang Peningkatan Kesehatan dan Pengendalian Faktor Risiko Kesehatan Haji terdiri atas : a. Subbidang Peningkatan Kesehatan Haji; dan b. Subbidang Pengendalian Faktor Risiko Kesehatan Haji. Pasal 988 1 Subbidang Peningkatan Kesehatan Haji mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, koordinasi dan bimbingan teknis serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan peningkatan kesehatan haji dan umrah. 2 Subbidang Pengendalian Faktor Risiko Kesehatan Haji mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, koordinasi dan bimbingan teknis serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengendalian faktor risiko kesehatan haji dan umrah serta pengelolaan sistem informasi. Pasal 989 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata persuratan, kearsipan, rumah tangga, perlengkapan, dan keuangan, serta kepegawaian. 221

BAB XX KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Dokumen yang terkait

Efektivitas Penerapan Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : M.HH.01.AH.02.12 Tahun 2010 Tentang Persyaratan Menjalankan Jabatan Notaris Dalam Bentuk Perserikatan Perdata

1 84 117

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 151/MPN.A4/KP/2006 tentang Pengangkatan Anggota Wali Amanat Universitas Sumatera Utara

0 8 2

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil

0 0 11

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Padjadjaran

1 3 27

Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan

0 0 67

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2017 tentang Strategi e-Kesehatan Nasional

0 2 44

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 101 tahun 2014 tentang Pendirian, Organisasi, dan Tata Kerja Politeknik Negeri Indramayu; 5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 tahun

0 0 7

3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5256); 4. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Ke

0 1 619

dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Data Pusat Kesehatan Masyarakat per Akhir Desember Tahun 2015 ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

0 0 12

8. Peraturan Menteri Agama RI Tahun Nomor 139 Tahun 2015; 9. Peraturan Menteri Agama Nomor 3 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN Purwokerto. 10. Peraturan Menteri Agama Nomor 61 tahun 2016 tentang Statuta IAIN Purwokerto. MEMUTUSKAN Menetapk

0 0 7