PUSAT INTELIGENSIA KESEHATAN Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Organisasi dan tatakerja Kementerian Kesehatan - [PERATURAN]

214

BAB XIX PUSAT INTELIGENSIA KESEHATAN

BAGIAN PERTAMA KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 961 1 Pusat Inteligensia Kesehatan adalah unsur pendukung pelaksanaan tugas Kementerian Kesehatan di bidang Inteligensia Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Kesehatan melalui Sekretaris Jenderal. 2 Pusat Inteligensia Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala. Pasal 962 Pusat Inteligensia Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, pemeliharaan, peningkatan kemampuan, dan penanggulangan masalah di bidang inteligensia kesehatan. Pasal 963 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 966, Pusat Inteligensia Kesehatan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang pemeliharaan dan peningkatan kemampuan inteligensia kesehatan dan penanggulangan masalah inteligensia kesehatan; b. pelaksanaan tugas di bidang pemeliharaan dan peningkatan kemampuan inteligensia kesehatan dan penanggulangan masalah inteligensia kesehatan; c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang pemeliharaan dan peningkatan kemampuan inteligensia kesehatan dan penanggulangan masalah inteligensia kesehatan; d. pengkajian inteligensia kesehatan; dan e. pelaksanaan administrasi Pusat. BAGIAN KEDUA SUSUNAN ORGANISASI Pasal 964 Pusat Inteligensia Kesehatan terdiri atas: a. Bagian Tata Usaha; b. Bidang Pemeliharaan dan Peningkatan Kemampuan Inteligensia kesehatan; 215 c. Bidang Penanggulangan Masalah Inteligensia kesehatan; dan d. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 965 Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program, pemantauan, evaluasi, pelaporan, dan administrasi Pusat. Pasal 966 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 965, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana, program, dan anggaran, pemantauan, evaluasi dan pelaporan; b. pengelolaan urusan keuangan; dan c. pelaksanaan urusan kepegawaian, tata persuratan, umum, kerumahtanggaan, dan perlengkapan. Pasal 967 Bagian Tata Usaha terdiri atas: a. Subbagian Program dan Anggaran; dan b. Subbagian Keuangan dan Umum. Pasal 968 1 Subbagian Program dan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana, program, dan anggaran, pemantauan, evaluasi dan laporan. 2 Subbagian Keuangan dan Umum mempunyai tugas melakukan pengelolaan keuangan, pembayaran gaji, urusan kepegawaian, tata persuratan, dan kearsipan, serta rumah tangga. Pasal 969 Bidang Pemeliharaan dan Peningkatan Kemampuan Inteligensia Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan koordinasi pelaksanaan serta pemantauan dan evaluasi kebijakan pemeliharaan dan peningkatan kemampuan inteligensia anak, remaja, dewasa dan lanjut usia. Pasal 970 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 969, Bidang Pemeliharaan dan Peningkatan Kemampuan Inteligensia Kesehatan menyelenggarakan fungsi: 216 a. penyiapan kebijakan teknis dan koordinasi pelaksanaan upaya pemeliharaan dan peningkatan kemampuan inteligensia anak, remaja, dewasa dan lanjut usia; b. pemantauan dan evaluasi serta penyusunan laporan pelaksanaan kebijakan pemeliharaan dan peningkatan kemampuan inteligensia anak, remaja, dewasa dan lanjut usia; dan c. pengkajian inteligensia kesehatan. Pasal 971 Bidang Pemeliharaan dan Peningkatan Kemampuan Inteligensia Kesehatan, terdiri atas: a. Subbidang Inteligensia Anak;dan b. Subbidang Inteligensia Remaja, Dewasa, dan Lanjut Usia. Pasal 972 1 Subbidang Inteligensia Anak mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, koordinasi pelaksanaan, pengkajian, pemantauan dan evaluasi serta penyusunan laporan pelaksanaan upaya pemeliharaan dan peningkatan kemampuan inteligensia anak. 2 Subbidang Inteligensia Remaja, Dewasa, dan Lanjut Usia mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, koordinasi pelaksanaan, pengkajian, pemantauan dan evaluasi serta penyusunan laporan pelaksanaan upaya pemeliharaan dan peningkatan kemampuan inteligensia remaja, dewasa, dan lanjut usia. Pasal 973 Bidang Penanggulangan Masalah Inteligensia Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, dan koordinasi pelaksanaan serta pemantauan dan evaluasi kebijakan penanggulangan masalah inteligensia akibat gangguan bawaan, degeneratif, dan sistem persyarafan serta penyakit vaskuler otak. Pasal 974 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 973, Bidang Penanggulangan Masalah Inteligensia Kesehatan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan kebijakan teknis, dan pelaksanaan upaya penanggulangan masalah inteligensia akibat gangguan bawaan, degeneratif, dan sistem persyarafan serta penyakit vaskuler otak. b. penyiapan pemantauan dan evaluasi serta penyusunan laporan pelaksanaan kebijakan penanggulangan masalah inteligensia akibat gangguan bawaan, degeneratif, dan sistem persyarafan serta penyakit vaskuler otak. 217 Pasal 975 Bidang Penanggulangan Masalah Inteligensia Kesehatan, terdiri atas: a. Subbidang Inteligensia Akibat Gangguan Bawaan; b. Subbidang Inteligensia Akibat Gangguan Degeneratif dan Sistem Persyarafan. Pasal 976 1 Subbidang Inteligensia Akibat Gangguan Bawaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, koordinasi pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi serta penyusunan laporan kebijakan penanggulangan masalah inteligensia akibat gangguan bawaan. 2 Subbidang Inteligensia Akibat Gangguan Degeneratif dan Sistem Persyarafan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, koordinasi pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi serta penyusunan laporan kebijakan penanggulangan masalah inteligensia akibat gangguan degeneratif, dan sistem persyarafan, serta penyakit vaskuler otak.

BAB XIX PUSAT KESEHATAN HAJI

Dokumen yang terkait

Efektivitas Penerapan Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : M.HH.01.AH.02.12 Tahun 2010 Tentang Persyaratan Menjalankan Jabatan Notaris Dalam Bentuk Perserikatan Perdata

1 84 117

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 151/MPN.A4/KP/2006 tentang Pengangkatan Anggota Wali Amanat Universitas Sumatera Utara

0 8 2

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil

0 0 11

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Padjadjaran

1 3 27

Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan

0 0 67

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2017 tentang Strategi e-Kesehatan Nasional

0 2 44

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 101 tahun 2014 tentang Pendirian, Organisasi, dan Tata Kerja Politeknik Negeri Indramayu; 5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 tahun

0 0 7

3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5256); 4. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Ke

0 1 619

dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Data Pusat Kesehatan Masyarakat per Akhir Desember Tahun 2015 ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

0 0 12

8. Peraturan Menteri Agama RI Tahun Nomor 139 Tahun 2015; 9. Peraturan Menteri Agama Nomor 3 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN Purwokerto. 10. Peraturan Menteri Agama Nomor 61 tahun 2016 tentang Statuta IAIN Purwokerto. MEMUTUSKAN Menetapk

0 0 7