Hasil Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil analisis yang dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan Medan untuk kadar ion nitrit pada air minum dengan metode Diazotasi untuk keempat sampel nomor 0092, 0129, 0130, 0160 yaitu positif berubah warna menjadi warna merah muda. Dan kemudian penetapan kadar sampel dihitung menggunakan alat Spektroquant nova 60 dan diperoleh hasil 0,01 mglt untuk keempat sampel.

4.2 Pembahasan

Dari hasil pemeriksaan sampel air minum yang di uji di Balai Laboratorium Medan tersebut positif mengandung nitrit karena adanya perubahan warna putih menjadi warna merah muda, dan penetapan kadar dengan alat spektroquano nova 60 didapat hasil untuk ke empat sampel yaitu 0,01 mglt dan dapat dikatakan bahwa air minum tersebut memenuhi syarat dan layak di konsumsi. Hal ini berdasarkan Permenkes tentang standar kualitas air minum No. 416MENKESPERIX1990 kadar nitrit yang diperbolehkan dalam air minum yaitu 1,0 mglt. Akan tetapi jika air minum ini dikonsumsi secara terus menerus dapat berpengaruh terhadap kesehatan manusia yang dapat ditimbulkan oleh kandungan nitrit ini dalam air yaitu dapat menyebabkan terbentuknya “methaemoglobine” yang dapat menghambat perjalanan oksigen dalam tubuh, dan dapat menyebabkan “bluebies” pada bayi Sutrisno, 2004. Universitas Sumatera Utara Nitrit juga dapat mengakibatkan penurunan tekanan darah karena efek vasidilitasinya. Gejala klinis yang timbul dapat berupa mual, muntah, sakit perut, sakit kepala, penurunan tekanan darah dan denyut nadi lebih cepat takikardi, selain itu sianosis dapat muncul dalam jangka waktu beberapa menit sampai 45 menit. Pada kasus yang ringan, gejala hanya tampak disekitar bibir dan membran mukosa. Adanya sianosis sangat tergantung dari jumlah total hemoglobin dalam darah, saturasi oksigen, pigmentasi kulit dan pencahayaan saat pemeriksaan. Bila mengalami keracunan yang berat, korban dapat tidak sadar seperti, berkurangnya kesadaran stupor koma atau kejang sebagai akibat turunnya konsentrasi dalam darah arteri Hipoksia Utama, 2007. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN