Umur Jenis Kelamin Mata yang Dioperasi Visus Pre Operasi

5.2 Pembahasan

Dalam penelitian ini ada beberapa karakteristik yang dapat mempengaruhi terjadinya katarak dan hasil operasi yaitu, umur, jenis kelamin, sisi mata yang dioperasi, visus pre-operasi, visus pasca operasi, stadium katarak, riwayat diabetes melitus, dan kadar gula darah pre operasi. Untuk mengetahui gambaran karakteristik dari katarak senilis maka dapat diuraikan:

5.2.1 Umur

Dari tabel 5.1 diketahui bahwa dari 72 orang penderita katarak senilis di RSUP H. Adam Malik, sebagian besar berada pada kelompok umur di atas 55 tahun yaitu 59 pasien 81,9 dan persentase terkecil berada pada kelompok umur di bawah 55 tahun yaitu 13 pasien 8,1. Hal ini juga didukung oleh penelitian di RS. Sobirin tahun 2014 terhadap 48 penderita katarak senilis yang dilakukan Imelda Erman menunjukkan bahwa jumlah pasien di atas umur 55 tahun adalah yang paling banyak yaitu 68,8.

5.2.2 Jenis Kelamin

Dari tabel 5.2 diketahui bahwa dari 72 orang penderita katarak senilis di RSUP H. Adam Malik, sebagian besar adalah perempuan yaitu sebanyak 37 51,4 pasien dan laki-laki 35 48,6 pasien. Distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin didapatkan persentasi pasien laki-laki dan perempuan tidak banyak berbeda. Hal ini juga didukung oleh penelitian oleh Laura pada tahun 2008 terhadap 68 pasien katarak senilis menunjukkan bahwa distribusi pasien katarak senilis berdasarkan jenis kelamin tidak jauh berbeda yaitu 51,5 perempuan dan 48,5 laki-laki.

5.2.3 Mata yang Dioperasi

Dari tabel 5.3 diketahui bahwa dari 72 pasien katarak senilis di RSUP H. Adam Malik, sisi mata pasien yang paling banyak terkena katarak adalah mata bagian kanan yaitu sebanyak 62,5. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian oleh Universitas Sumatera Utara Laura terhadap 68 pasien katarak senilis yang menunjukkan mayoritas 79,4 pasien pada sampel menjalani operasi katarak pada mata bagian kiri.

5.2.4 Visus Pre Operasi

Dari tabel 5.4 diketahui bahwa visus dari 72 pasien katarak senilis di RSUP H. Adam Malik 95,8 sudah mencapai kategori buruk ketika menjumpai dokter mata. Hal yang sama juga terlihat pada penelitian yang dilakukan di Oman dimana 80,5 pasien sudah mencapai visus kategori buruk ketika menjumpai dokter Khandaker dan Raisi, 2009. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan di RSUP H. Adam Malik pada tahun 2012 dimana 69,5 sudah mencapai visus kategori buruk ketika menjumpai dokter Laura, 2008 . Hal ini dapat dipengaruhi oleh status pendidikan dan ekonomi pasien dimana kurangnya informasi tentang kesehatan terutama katarak dan pasien dengan status ekonomi rendah cenderung tidak memprioritaskan pengobatan katarak sebelum keadaannya benar-benar sangat mengganggu Pujiyanto, 2004.

5.2.5 Visus Post Operasi