Fungsi Pajak Pertambahan Nilai PPN

14 disebut “Undang-Undang Perubahan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984“. 3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 Tentang Pajak Pertambahan Barang dan Jasa dan Pajak Penjua lan atas Barang Mewah. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3986. Ditetapkan tanggal 2 Agustus 2000. Mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2001. Undang-Undang ini dapat disebut “Undang-Undang Perubahan Kedua Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984“.

E. Subjek dan Objek Pajak Pertambahan Nilai PPN

1. Subjek Pajak Pertambahaan Nilai Subjek Pajak Pertambahan Nilai atas Impor Barang Kena Pajak adalah Pengusaha, berdasarkan Pasal 4 huruf b Undang-Undang PPN No. 18 Tahun 2000 maksudnya adalah pengusaha yang mengimpor barang kena pajak, maka pengusaha yang mengimpor BKP tersebut tidak diwajibkan untuk melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, karena kegiatan impor ini tidak harus dilakukan dalam lingkungan perusahaan atau pekerjaannya dan importir bukan Pengusaha Kena Pajak. Siapapun, dengan nama dan dalam bentuk apapun dapat 15 mengimpor Barang Kena Pajak, maka dibebani kewajiban membayar PPN PPnBM yang terutang. 2. Objek Pajak Pertambahan Nilai Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas : a. Penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak. b. Impor Barang Kena Pajak. c. Penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak. d. Pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean. e. Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean. f. Ekspor Barang Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak. g. Kegiatan membangun sendiri yang dilakukan tidak dalam kegiatan usaha atau pekerjaan oleh orang pribadi atau badan yang hasilnya digunakan sendiri atau digunakan pihak lain. h. Penyerahan aktiva oleh Pengusaha Kena Pajak yang menurut tujuan semula aktiva tersebut tidak untuk diperjualbelikan, sepanjang PPN yang dibayar pada saat perolehannya dapat dikreditkan.

Dokumen yang terkait

PROSEDUR PENYELESAIAN BARANG TIDAK DIKUASAI PADA KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN B BANDAR LAMPUNG

1 24 72

EVALUASI SISTEM APLIKASI CUKAI SENTRALISASI SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI PENERIMAAN CUKAI DAN PPN HASIL TEMBAKAU DI KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN SURAKARTA

5 17 90

JAMINAN KEPABEANAN PADA KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN SURAKARTA

2 10 73

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN B SURAKARTA.

1 1 16

SISTEM OTOMATISASI KANTOR DI KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN B SURAKARTA.

0 1 15

Prosedur Penindakan Barang Kiriman Pos Pada Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Bea Dan Cukai Tipe Madya Pabean B Surakarta Cover

0 0 16

Evaluasi Sistem Akuntansi Penggajian pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Surakarta IMG 20150806 0001

0 0 1

Analisis penetapan harga barang impor sebagai upaya Meningkatkan penerimaan negara pada kantor Pengawasan dan pelayanan bea dan cukai Tipe madya pabean juanda - Perbanas Institutional Repository

0 1 20

Analisis penetapan harga barang impor sebagai upaya Meningkatkan penerimaan negara pada kantor Pengawasan dan pelayanan bea dan cukai Tipe madya pabean juanda - Perbanas Institutional Repository

0 0 8

Administrasi Pemusnahan Barang Hasil Penegahan Pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Dan Cukai Tipe Madya Pabean B Surakarta - UNS Institutional Repository

0 0 17