Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Overweight

Gambar 2.2.3 Cara menggunakan mikrotoise. 7

2.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Overweight

Overweight dapat diakibatkan oleh genetik, lingkungan, dan interaksi yang kompleks antara faktor genetik dan lingkungan. 1 Pengaruh genetik dibuktikan dari sebuah studi yang dilakukan di Denmark, yang membandingkan berat badan dari 540 anak adopsidengan Indeks Massa Tubuh IMT orang tua biologisnya dan orang tua adopsinya. Mereka menemukan korelasi yang signifikan antara status gizi anak tersebut dengan orang tua biologisnya tetapi tidak didapati hubungan status gizi antara anak adopsi dengan orang tua adopsinya. Penelitian itu menemukan overweight yang berlanjut menjadi obesitas dengan onset yang sangat dini sebagai risiko tinggi obesitas yang diturunkan dari keluarga. Dengan 8 Universitas Sumatera Utara kata lain, seseorang yang mengalami overweight lebih dini atau pada masa remaja awal lebih sering menurunkan keadaan overweight tersebut kepada keturunannya kelak dibandingkan dengan pada seseorang yang baru mengalami overweight pada saat dewasa. 1 Disamping faktor genetik, keseimbangan energi yang positif dikatakan sebagai penyebab overweight, yaitu sewaktu tubuh mendapatkan kalori yanglebih dari yang dibutuhkannya. Dengan kata lain overweight adalah hasil dari “ketidak seimbangan kalori” yaitu terlalu banyak jumlah kalori yang masuk atau yang dikonsumsi dibandingkan jumlah kalori yang dipakai; dan dipengaruhi oleh variasi genetik, perilaku dan faktor lingkungan. Komposisi makanan sehari-hari, total asupan makanan, penggunaan energi saat istirahat dan aktivitas fisik adalah faktor-faktor yang berkontribusi untuk terjadinya overweight. 8 Beberapa faktor yang menyebabkan overweight yaitu :  Kebiasaan dan gaya hidup, contohnya sering mengkonsumsi makanan berkalori tinggi makanan tinggi lemak, lebih memilih mengendarai kendaraan bermotor daripada berjalan atau bersepeda, tidak berkegiatan di luar ruangan main bola, berkejaran yang signifikan. 9  Faktor-faktor sosial ; kemiskinan, misalnya, dapat menyebabkan masyarakat membeli makanan berkalori tinggikarena kekurangan biaya untuk membeli makanan yang sehat contohnya sayuran, buah-buahan, makanan rendah kalori. Hidup di lingkungan sempit sehingga ruang terbatas untuk berolahraga, jika tidak ada tempat berolahraga dilingkungan, jika daerah tersebut dianggap tidak aman atau tidak kondusif untuk kegiatan seperti berjalan atau jogging. 9 Hasil dari sebuah studi besar menunjukkan bahwa tidur terlalu sedikit dapat mempengaruhi fungsi sel-sel lemak dan meningkatkan risiko penambahan berat badan. 9 Studi lain yang khusus meneliti hubungan antara keadaan keluarga dan status berat badan, menunjukkan anak-anak dengan orang tua yang kurang berpendidikan 9 Universitas Sumatera Utara cenderung memiliki Indeks Massa Tubuh IMT yang lebih tinggi dan lebih mungkin untuk menjadi kegemukan. 10 Ketersediaan yang lebih besar dari makanan tinggi kalori, makanan mengandung gula, minuman manis di rumah dan di kantin-kantin sekolah, turut menjadi faktor resiko overweight. Sebuah studi pada anak-anak menunjukkan bahwa diet tinggi kalori dikaitkan dengan resiko lebih tinggi untuk mengalami kelebihan lemak tubuh selama masa kanak-kanak. 11 Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak akan makan lebih banyak tanpa menyadarinya jika mereka disajikan porsi yang lebih besar. Hal ini dapat berarti mereka mengkonsumsi banyak kalori ekstra, terutama ketika makan makanan berkalori tinggi. 11 Makanan tinggi kalori, tinggi gula, tinggi garam, dan tinggi lemak, seperti burger, fried chicken , pizza sangat banyak diiklankan dan dipasarkan melalui media yang ditargetkan untuk ditonton oleh anak-anak dan remaja, sedangkan iklan untuk makanan sehat seperti nasi pecal, gado-gado hampir tidak ada. 11 Anak-anak dan remaja melihat kira-kira satu merek makanan per hari, dan tiga dari empat penampilan merek ini adalah untuk minuman ringan bergula.Suatu penelitian kesehatan yang diikuti lebih dari 50.000 wanita selama enam tahun didapatkan bahwa setiap wanita menghabiskan waktunya selama paling sedikit dua jam menonton televisi TV setiap hari. 12 Penelitian telah menemukan bahwa pada anak-anak muda setiap satu jam melihat Televisi TV per hari, ada pemasukan lebih tinggi dari minuman manis, dari makanan cepat saji, daging merah dan olahan, dan ada kenaikan total kalori secara keseluruhan 48,7kkalhari. Kelebihan berat badan dapat diperoleh dengan penambahan hanya 150 kalori sehari. 13 10 Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN