Pembahasan Dari tabel Karakteristik Responden dapat dilihat bahwa dari 55 responden

Tabel 5.7 Status Gizi dengan Tempat Mengikuti Penyuluhan Status Gizi Tempat Mengikuti Penyuluhan Tidak Pernah Internet Seminar Diskusi dalam Grup Lain-Lain P= 0.385 Overweight 28 2 2 1 1 82.4 5.9 5.9 2.9 2.9 Obesitas 21 100 Total 49 2 2 1 1 89.1 3.6 3.6 1.6 1.6 Orang tua sampel yang overweight mengikuti penyuluhan dari internet dan seminar ada 5.9; sementara orang tua sampel yang obesitas tidak ada yang pernah mengikuti penyuluhan . Tabel 5.8 Status Gizi dengan Jumlah Anggota Keluarga Status Gizi Kurang dari 4 orang 4 orang Lebih dari 4 orang P = 0.598 Overweight 11 4 19 32.4 11.8 55.9 Obesitas 4 9 19 42.9 Total 19 8 40 34.5 14.5 83.6 Sebagian besar sampel overweight jumlah anggota keluarganya lebih dari 4 orang, demikian pula sampel yang obesitas.

5.2. Pembahasan Dari tabel Karakteristik Responden dapat dilihat bahwa dari 55 responden

sebagian besar Berdasarkan umur, kelompok Overweight terbanyak terdapat pada kelompok umur 13 tahun sebanyak 14 responden yaitu sebesar 42.4 , dan sebagian kecil terdapat pada umur 11 dan 16 tahun sebanyak 1 responden yaitu sebesar 3 . 26 Universitas Sumatera Utara kelompok Obesitas terbanyak pada umur 12 sebanyak 11 responden yaitu sebesar 50 , sebagian kecil umur 11,15,16 sebanyak masing-masing 1 responden yaitu sebesar 4.5 . Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan bahwa, prevalensi gizi lebih secara nasional pada remaja umur 13-15 tahun di Indonesia sebesar 10.8. Pada umur 16-18 tahun mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun 2007 sebesar 1.4 menjadi 7.3. 19 Dari uraian ini, maka dapat kita simpulkan bahwa umur 13 tahun adalah rentang mulainya terjadi overweight dan obesitas . Dari 55 responden yang diteliti sebagian besar pernah menonton iklan 100 . Merek makanan yang sering dibeli anak anak yang menonton iklan tersebut yaitu Lays Potato Chips, Chitato, es krim Paddle Pop dan minuman Teh Botol Sosro. Dari penelusuran yang peneliti dapatkan ternyata satu kemasan 1 oz Lays Pottato Chips mengandung 160 kcal dan 90 kcal nya adalah dari lemak. 20 Jumlah kalori yang disumbangkan oleh Lays ini ternyata cukup besar sementara kegiatan yang dapat membakar 160 kcal adalah dengan berjalan kaki selama 42 menit atau dengan jogging selama 18 menit atau 13 menit berenang ataupun 22 menit bersepeda. 21 Chitato Pottato Chips dalam satu kemasannya mengandung 100 kcal, es krim Paddle Pop 79-107 kcal 79 kcal Paddle Pop chocolate; 107 pada Paddle Pop Rainbow dan minuman Teh Botol Sosro 125 ml mengandung 85 kcal. 22. 23. 24. 25 Pada Pottato Chips selain dari kalori yang disumbangkannya cukup tinggi, lemak yang terkandung di dalamnya juga membahayakan kesehatan. 26 Tidak banyak anak sekolah dan para orang tua yang paham bahwa lemak dalam Pottato Chips itu sebagian besar adalah trans fat trans fatty acid, yaitu suatu zat yang terbentuk secara kimia dari proses hidrogenasi vegetable shortening lemak padat yang memiliki sifat plastis dan kestabilan tertentu, dan pada umumnya berwarna putih dan sering disebut ‘mentega putih’. 28 Shortening ini merupakan lemak atau minyak yang digunakan untuk berbagai keperluan seperti membuat adonan rotimelembutkan roti dan juga untuk menggoreng. 28 Trans-fat meningkatkan LDL Low Density 27 Universitas Sumatera Utara Lipoprotein yaitu ‘lemak jahat” yang mengangkut kolesterol dari hati ke seluruh jaringan tubuh. 27 Diet yang mengandung trans-fat yang tinggi memicu terjadinya obesitas, penyakit jantung, kanker , penyakit Alzheimers dan diabetes – jika kita beranggapan bahwa masalah-masalah tersebut terjadinya nanti pada usia yang lebih lanjut, ternyata tidak benar. Sudah terlihat bahwa orang-orang yang mengkonsumsi tran-fat dalam jumlah banyak sudah mengalami masalah berat-badan, gangguan hati, infertilitas pada wanita dan resiko tinggi menderita depresi pada usia yang relatif muda. 28 Dari 55 responden yang diteliti Frekuensi menonton iklan, Kelompok Overweight terbanyak menonton iklan lebih dari 3 kali sebanyak 26 responden yaitu sebesar 78.8 , kelompok sedikit menonton iklan 1 kali sebanyak 2 responden yaitu sebesar 6.1 . Sedangkan Kelompok Obesitas yang paling banyak menonton iklan terdapat pada lebih dari 3 kali sebanyak 14 responden yaitu sebesar 63.6 , paling sedikit menonton iklan terdapat pada 1 kali sebanyak 2 yaitu sebesar 9.1 . Menurut hasil penelitian yang dilakukan di New Zealand dengan melibatkan sebanyak 1000 anak, didapatkan bahwa kebiasaan menonton TV yang terlalu sering menyebabkan mereka menjadi lebih gemuk dibandingkan dengan anak-anak seusianya yang tidak menonton TV. 29 Kajian Persatuan Pulau Pinang CAP mendapatkan 62 anak-anak telah meminta ibu bapa mereka membeli makanan ringan dan makanan cepat saji yang dipaparkan di layar televisi. 30 Jika dibandingkan antara yang obesitas dengan yang overweight ternyata baik yang overweight maupun yang obesitas keduanya lebih banyak menonton iklan lebih dari tiga kali; tidak ada perbedaan antara yang obesitas dengan yang overweight P 0.130 Dari 55 responden yang diteliti status lama tidur, kelompok Overweight terbanyak adalah 8 jam sebanyak 15 responden yaitu sebesar 45.5 , yang paling sedikit lama tidurnya terdapat pada lebih dari 9 jam dan 9 jam masing-masing sebanyak 4 responden yaitu sebesar 12.1 . Kelompok Obesitas terbanyak adalah 8 jam 28 Universitas Sumatera Utara sebanyak 8 yaitu sebesar 36.4 , disusul kurang dari 8 jam sebanyak 7 responden yaitu sebanyak 31.8 , paling sedikit lebih dari 9 jam sebanyak 2 yaitu sebanyak 9.1 . Walaupun dari penelitian ini responden yang tidurnya kurang dari 8 jam tidak merupakan jumlah terbanyak, namun angkanya cukup tinggi, yaitu lebih dari tigapuluh persen. Hasil dari sebuah studi besar menunjukkan bahwa jumlah jam tidur yang sedikit dapat mempengaruhi fungsi sel-sel lemak dan meningkatkan risiko penambahan berat badan. 9 Berdasarkan tabel karakteristik dapat dilihat bahwa dari 55 responden sebagian besar Pendidikan Terakhir ayah, kelompok Overweight terbanyak adalah pada Non pendidikan tinggi sebanyak 30 responden yaitu sebesar 90.9 . Kelompok Obesitas terbanyak adalah pada non pendidikan tinggi sebanyak 20 responden yaitu sebesar 9.1. Pendidikan Terakhir ibu, kelompok Overweight terbanyak adalah pada Non Pendidikan Tinggi sebanyak 30 responden yaitu sebesar 90.9. Kelompok Obesitas terbanyak adalah pada Non Pendidikan Tinggi sebanyak 18 yaitu sebesar 18.2 . Studi lain yang khusus meneliti hubungan antara keadaan keluarga dan status berat badan, menunjukkan anak-anak dengan orang tua yang kurang berpendidikan cenderung memiliki Indeks Massa Tubuh IMT yang lebih tinggi dan lebih mungkin untuk terjadi kegemukan. 10 Dari tabel karekteristik dapat dilihat bahwa dari 55 responden Pendapatan Orang Tua perbulan, kelompok Overweight terbanyak adalah pada Lebih Tinggi UMP Sumatera Utara sebanyak 17 responden yaitu sebesar 51.5 . Kelompok Obesitas, pendapatan orang tua perbulan Tinggi dan rendah UMP Sumatera Utara seimbang masing-masing sebanyak 11 responden yaitu sebesar 50 . Maka dapat kita simpulkan bahwa di pinggiran kota Medan pendapatan orang tua perbulan sudah mulai meningkat sesuai dengan UMP Sumatera Utara tahun 2016. 16 Daerah penelitian memang tidak termasuk dalam daerah kantong kemiskinan seperti Medan bagian Utara Medan Deli, Medan Labuhan, Medan Marelan dan Medan Belawan 29 Universitas Sumatera Utara yang merupakan kantong kemiskinan terbesar 37.19 dari keseluruhan penduduk miskin di Medan. 31 Dari tabel karekteristik dapat dilihat bahwa dari 55 orang tua responden kelompok Overweight Pernah mengikuti penyuluhan sebanyak 6 responden yaitu sebesar 18.2 . Kelompok Obesitas tidak pernah mengikuti penyuluhan sebanyak 22 responden yaitu sebesar 100 . Penyuluhan gizi menurut Suharjo 2003 adalah pendekatan edukatif yang menghasilkan perilaku individu atau masyarakat yang diperlukan dalam peningkatan atau mempertahankan gizi baik. 31 Beberapa penelitian yang sudah dilakukan di beberapa tempat memperlihatkan bahwa penyuluhan adalah cara yang cukup baik dalam memperbaiki status gizi masyarakat; seperti misalnya penelitian yang dilakukan oleh Paramastri.I, dkk 2007 mengatakan bahwa intervensi penyuluhan dapat dilakukan sebagai upaya untuk merangsang masyarakat terutama keluarga yaitu ibu rumah tangga agar mampu menjadi motivator dilingkungan rumah tangganya. 33 Penelitian yang dilakukan oleh Manalu HL tentang: Efektifitas Penyuluhan Dengan Metode Ceramah Dan Media Leaflet Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Yang Memiliki Balita Tentang Gizi Balita di Dusun VII Desa Bangun Rejo Kec.Tanjung Morawa Provinsi Sumatera Utara mendapatkan bahwa ada perbedaan yang bermakna pada pengetahuan dan sikap ibu tentang gizi balita pada pretest dan posttest berbeda secara signifikan antara pengetahuan dan sikap ibu sebelum dilakukan penyuluhan dengan setelah dilakukan penyuluhan dan media leaflet. 34 Dari tabel karekteristik dapat dilihat bahwa dari 55 responden walaupun pernah mengikuti penyuluhan overweight sebagian besar bersumber dari internet dan seminar masing masing yaitu sebanyak 2 responden 6.1 dan sebagian kecil sumber dari diskusi dalam grup dan lain lain bidan masing masing yaitu sebanyak 1 responden 3 . Ternyata bidan ada yang ikut berpartisipasi dalam memberikan penyuluhan tentang overweight untuk orang tua walaupun itu hanya dilaporkan oleh satu orang responden. 30 Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian ini bisa kita jadikan sebagai suatu analisa kebutuhan akan pentingnya penyuluhan dan pendidikan gizi pada anak sekolah dan orang tuanya, karena sebagian besar murid bergizi lebih di kedua sekolah ini tidak pernah mengikuti penyuluhan dan tidak paham akan gizi lebih dan dampaknya. Kita lihat bahwa pemberian pendidikan gizi sangat diperlukan untuk anak Sekolah Menengah dan keluarganya agar terciptanya sikap positif terhadap gizi, terbentuknya pengetahuan dan kecakapan memilih dan menggunakan sumber-sumber pangan, timbulnya kebiasaan makan yang baik dan adanya motivasi mengetahui lebih lanjut tentang hal-hal yangg berhubungan dengan gizi. Pendidikan gizi yang bisa kita pakai mungkin adalah penyuluhan dalam kelompok di sekolah dan karena penyuluhan merupakan suatu proses merupakan suatu rangkaian kegiatan maka perlu direncanakan satu kegiatan yang kemudian disusul oleh kegiatan lain. Yang berarti juga agar tercapai tujuan pendidikan gizi perlu direncanakan suatu serial kegiatan lebih dari satu kegiatan dengan menggunakan kombinasi pengalaman belajar yang berarti bukan hanya satu metode saja, agar dia menjadi menarik, kemudian dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari anak. Berdasarkan tabel karekteristik dapat dilihat bahwa dari 55 responden jumlah anggota keluarga, kelompok Overweight terbanyak adalah pada Lebih Dari 4 orang sebanyak 19 responden yaitu sebesar 57.6 , paling sedikit terdapat pada 4 orang sebanyak 4 responden yaitu sebesar 12.1 . Kelompok Obesitas terbanyak adalah pada lebih dari 4 orang sebanyak 9 responden yaitu sebesar 40.9 , paling sedikit 4 orang sebanyak 4 responden yaitu sebesar 18.2 . Pada penelitian Mazarina Devi 2010, jumlah anggota keluarga turut serta mempengaruhi status gizi. Mazarina menyatakan bahwa dalam suatu keluarga yang berjumlah kurang dari 4 orang, mempunyai status gizi yang lebih baik daripada keluarga yang mempunyai jumlah anggota keluarga lebih dari 4 orang. 35 Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa dalam keluarga responden yang menjadi sampel penelitian ini masih ada yang memiliki anak lebih dari dua orang, dan ada yang hidup dalam keluarga besar yaitu bersama kakek dan nenek responden. Dari beberapa factor resiko yang ditanyakan pada penelitian ini ternyata factor pernah mengikuti penyuluhan lah yang paling mempengaruhi status gizi sampel dengan nilai signifikasi 0.05 seperti yang terlihat pada table 5.6 31 Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1.Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai FAKTOR RISIKO OVERWEIGHT PADA ANAK SEKOLAH DI PINGGIRAN KOTA MEDAN, diperoleh kesimpulan : 1. Dari dua sekolah yang menjadi tempat penelitian didapatkan 55 responden yang mengalami gizi lebih, Overweight lebih banyak 61.8 dari obesitas dan diantara sampel overweight tersebut yang terbanyak berusia 13 tahun yaitu 20 responden 36.4 . 2. Semua sampel pernah menonton iklan 100 , tidak ada yang tidak pernah menonton iklan dan sebagian besar menonton iklan lebih dari 3 kali sehari 72.7 . 3. Responden, sebagian besar tidurnya 8 jam yaitu 23 responden 41.8. 4. Berdasarkan status pendidikan tinggi ayah dan ibu, sebagian besar responden, non pendidikan tinggi yaitu sebanyak ayah 40 responden 72.7.dan ibu 46 responden 83.6 5. Berdasarkan pendapatan per bulan orang tua, sebagian besar responden pendapatan orang tua perbulannya Tinggi UMP Sumatera Utara yaitu sebanyak 28 responden 50.9 . 6. Sebagian besar orang tua responden tidak pernah mengikuti penyuluhan overweight 50.9 ; yang pernah mengikuti penyuluhan mendapat penyuluhan dari internet dan seminar masing masing sebanyak 2 responden 3.6 . 7. Responden sebagian besar adalah anggota keluarganya lebih dari 4 orang yaitu sebanyak 28 responden 50.9 . 8. Dari keseluruhan faktor resiko yang diteliti yang merupakan faktor resiko bermakna P0.05 adalah Pernah - Tidak Pernah Mendapat Penyuluhan. Responden yang obesitas seluruhnya tidak pernah mendapat penyuluhan. 32 Universitas Sumatera Utara