Metode Pembangkitan Traffic Analisis Kinerja Usuneta Dengan Menghubungkan Seluruh Core Switch Membentuk Ring Backbone

32 Secara lengkap alokasi ip network masing-masing core switch untuk konfigurasi OSPF pada simulasi USUNETA saat ini dapat dilihat pada Lampiran 4 dan untuk konfigurasi OSPF pada simulasi USUNETA baru dapat dilihat pada Lampiran 5. b. Pengalokasian IP network pada setiap Distribution Switch Untuk konfigurasi ip network pada setiap perangkat distribution switch USUNETA caranya sama dengan konfigurasi core switch USUNETA. IP network disesuaikan dengan ip network distribution switch masing-masing. Alokasi ip network pada setiap distribution switch untuk USUNETA saat ini dan USUNETA baru adalah sama. Secara lengkap alokasi ip network untuk konfigurasi OSPF pada USUNETA saat ini dan USUNETA baru dapat dilihat pada Lampiran 6.

3.3 Metode Pembangkitan Traffic

Pembangkitan traffic dilakukan dengan menambahkan beberapa komputer yang difungsikan sebagai traffic generator untuk menambah beban di jaringan komputer. Penambahan bebantraffic dilakukan untuk pengujian lebih lanjut kinerja dari suatu jaringan komputer. Pada penelitian kali ini traffic generator ditambahkan pada setiap ujung cabang jaringan dari topologi star dimana CSW-PSI sebagai pusat jaringan sepeti yang terlihat pada Gambar 3.9 dan Gambar 3.10. Universitas Sumatera Utara 33 CSW-PSI CSW-FKG CSW-BIRO CSW-PSI2 CSW-TEKNIK CSW-PERPUS CSW-MIPA = Core Switch = KomputerTraffic Generator 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Gambar 3.9 Titik-titik Penambahan Traffic Generator pada Backbone USUNETA Saat Ini Dari Gambah 3.9 dapat kita lihat bahwa penambahan traffic generator pada backbone USUNETA saat ini terdapat pada CSW-MIPA, CSW-TEKNIK, CSW- FKG dan CSW-BIRO. CSW-PSI CSW-FKG CSW-BIRO CSW-PSI2 CSW-TEKNIK CSW-PERPUS CSW-MIPA = Core Switch = KomputerTraffic Generator 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 4 4 4 3 4 Gambar 3.10 Titik-titik Penambahan Traffic Generator pada Backbone USUNETA Baru Universitas Sumatera Utara 34 Seperti halnya pada backbone USUNETA saat ini, Dari Gambah 3.10 dapat kita lihat bahwa penambahan traffic generator pada backbone USUNETA baru terdapat pada CSW-MIPA, CSW-TEKNIK, CSW-FKG dan CSW-BIRO. Ada empat komputer pada setiap titik backbone pembangkitan traffic yang akan menjadi komputer pengirim dan komputer penerima. Diantara empat komputer tersebut, tiga diantaranya menjadi komputer pengirim dan satu menjadi komputer penerima. Pada rancangan jaringan komputer USUNETA kita, Komputer 1, Komputer 2 dan Komputer 3 difungsikan sebagai pengirim data sedangkan Komputer 4 difungsikan sebagai penerima data sehingga keseluruhan ada enam belas komputer sebagai pengirim atau penerima data pada traffic backbone USUNETA. Jadi, Komputer 1 pada CSW-MIPA mengirimkan data ke Komputer 4 pada CSW-TEKNIK, Komputer 2 pada CSW-MIPA mengirimkan data ke Komputer 4 pada CSW-FKG, Komputer 3 CSW-MIPA mengirimkan data ke Komputer 4 CSW-BIRO. Begitupu pada CSW-TEKNIK, Komputer 1 pada CSW-TEKNIK mengirimkan data ke Komputer 4 pada CSW-FKG, Komputer 2 pada CSW-TEKNIK mengirimkan data ke Komputer 4 pada CSW-BIRO, Komputer 3 CSW-MIPA mengirimkan data ke Komputer 4 CSW-MIPA dan seterusnya untuk traffic generator pada CSW-FKG dan CSW-BIRO. Langkah-langkah untuk membangkitkan traffic di simulasi rancangan jaringan komputer USUNETA pada perangkat lunak Cisco Packet Tracer: 1. Klik dua kali pada salah satu komputer yang difungsikan sebagai traffic generator pengirim data di jaringan USUNETA, maka akan terlihat tampilan seperti Gambar 3. Universitas Sumatera Utara 35 Gambar 3.11 Tampilan Menu pada Komputer di Perangkat Lunak Cisco Packet Tracer Gambar 3.11 menunjukkan tampilan menu pada komputer di perangkat lunak Cisco Packet Tracer yang terdiri dari Physical, Config, Dekstop dan Custom Interface. 2. Kemudian pilih Dekstop, maka akan terlihat tampilan seperti Gambar 4. Gambar 3.12 Tampilan Feature pada Menu Dekstop Komputer di Perangkat Lunak Cisco Packet Tracer Universitas Sumatera Utara 36 Dari Gambar 3.12 dapat kita lihat beberapa feature pada menu Dekstop komputer di perangkat lunak cisco packet tracer seperti IP Configuration, Command Prompt, Traffic Generator dan lainnya. 3. Klik Traffic Generator, maka akan muncul tampilan seperti pada Gambar Gambar 3.13 Tampilan Awal Traffic Generator pada Perangkat Lunak Cisco Packet Tracer Gambar 3.13 merupakan tampilan awal traffic generator pada perangkat lunak cisco packet tracer yang belum diisi apapun. 4. Kemudian isi data di beberapa space yang harus diisi. Gambar 6 menunjukkan tampilan feature traffic generator yang telah diisi data yang dibutuhkan. Universitas Sumatera Utara 37 Gambar 3.14 Tampilan Traffic Generator yang Telah Diisi Beberapa Data pada Perangkat Lunak Cisco Packet Tracer Gambar 3.14 merupakan tampilan traffic generator yang telah diisi beberapa data pada perangkat lunak cisco packet tracer. Data yang harus diisi adalah Destination IP Address, Source IP Address, Sequece Number, Size dan pilihan pengiriman Single Shot atau Periodic Interval. Jangan lupa beri centang pada Auto Select Port dan klik Send. Cara yang sama dapat dilakukan pada komputer traffic generator lainnya. Secara lengkap alokasi ip address pada setiap komputer traffic generator di jaringan komputer USUNETA dapat dilihat pada Lampiran 7. Universitas Sumatera Utara 38 BAB IV ANALISA PERBANDINGAN KINERJA 4.1 Umum Kinerja suatu jaringan dinilai dari seberapa baik kualitas layanan yang diberikan oleh penyedia layanan. Suatu sistem dikatakan ideal ketika data yang dikirim dari pengirim transmitter sampai dengan sempurna di sisi penerima receiver dengan tundaan waktu seminimal mungkin. Bagi pengguna, kualitas layanan yang baik dari penyedia adalah kepuasan. Untuk itu penyedia layanan harus terus meningkatkan kualitas layanan. Pada Bab IV ini akan membahas perbandingan kinerja USUNETA saat ini dengan USUNETA baru yang penulis rancang dengan menghubungkan seluruh core switch membentuk ring backbone. Jaringan dirancang dan disimulasikan dengan menggunakan perangkat lunak Cisco Packet Tracer. Parameter yang akan dibahas dalam menganalisa kinerja USUNETA pada bab ini adalah throughput, delay dan packet loss.

4.2 Analisa Perancangan