15
periode yang sama. Metode peer to peer ini pada sistem Windows dikenal sebagai work group, dimana tiap-tiap komputer dalam satu jaringan dikelompokkan dalam
satu kelompok kerja. Model jaringan ini biasanya hanya bisa diterapkan pada komputer yang tidak terlalu banyak, maksimum 25, karena komunikasi akan
menjadi rumit dan macet apabila komputer terlalu banyak[3][4]. 2.
Jaringan Client-Server Jaringan Client-Server pada dasarnya aada satu komputer yang disiapkan
menjadi peladen server dari komputer lainnya sebagai klien client. Semua permintaan layanan sumber daya dari komputer klien harus dilewatkan ke
komputer peladen, komputer peladen ini yang akan mengatur pelayanannya. Apabila komunikasi permintaan layanan sangat sibuk bahkan bisa disiapkan lebih
dari satu komputer menjadi peladen, sehingga ada pembagian tugas, misalnya file- server, print-server, database server dan sebagainya. Tentu saja konfigurasi
komputer peladen biasanya lebih dari konfigurasi komputer klien, baik dari segi kapasitas memori, kapasitas cakram keras harddisk, maupun kecepatan
prosesornya[4].
2.3 Pengenalan Routing
Routing merupakan proses berpindahnya data melalui jaringan dengan melalui beberapa segmen jaringan menggunakan peralatan yang disebut router.
Sedangkan routing protocol adalah sekumpulan aturan atau standar yang menentukn bagaimana router sebagai pengatur rute akan memilihkan jalur data
yang tepat sesuai dengan arah yang ingin dituju data[10]. Routing dibedakan menjadi dua, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
16
1. Routing Statis
Pada routing statis administrator jaringan akan melakukan update secara manual ke tabel routing-nya. Administrator akan memasukkan ke dalam tabel
routing dan memilih port dimana router tersebut menempatkan data. Routing statis memiliki kelebihan berupa tidak ada bandwidth yang digunakan diantara
router dan selain itu terdapat keuntungan dari aspek keamanan karena proses routing benar-benar diawasi oleh administrator. Disisi lain, kerugiannya adalah
keterbatasan kemampuan dari administrator sendiri karena semua proses menjaga maintaining dan penambahan jaringan harus dilakukan secara manual oleh
administrator[10]. 2.
Routing Dinamis Pada routing dinamis protokol-protokol digunakan untuk mencari jaringan
dan memperbarui routing tabel yang berisi jalur-jalur paket data. Penggunaan routing dinamis pada dasarnya lebih mudah dilakukan karena seorang
administrator jaringan hanya sekali mengkonfirmasi router-router pada jaringan dengan selanjutnya router-router tersebut dapat menentukan sendiri dengan
mengirimkan paket data. Routing dinamis bergantung pada algoritma dari masing protokol untuk memilih jalur yang terbaik dengan pertimbangan-pertimbangan
seperti ketersediaan bandwidth pada jalur yang akan dilalui dan panjang waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan paket data dari sumber ke tujuan[10].
2.4 Pengenalan Protokol Routing OSPF
Open Shortest Path First OSPF adalah protokol routing link-state yang dikembangkan sebagai pengganti distance vector routing protocol RIP. RIP
Universitas Sumatera Utara
17
adalah protokol routing yang diterima pada hari-hari awal jaringan dan internet, tetapi ketergantungan pada hoop count sebagai satu-satunya ukuran untuk
memilih rute terbaik dengan cepat menjadi tidak dapat diterima dalam jaringan yang lebih besar yang membutuhkan solusi routing yang lebih kuat. Sedangkan
OSPF adalah protokol routing tanpa kelas yang menggunakan konsep area untuk skalabilitas. RFC 2328 mendefinisikan metrik OSPF sebagai nilai tertentu yang
disebut biaya. The CISCO IOS menggunakan bandwidth sebagai OSPF biaya metrik[8].
OSPF memiliki 3 table di dalam router[8]: 1.
Routing table Routing table biasa juga disebut sebagai Forwarding database. Database
ini berisi the lowest cost untuk mencapai router-routernetwork-network lainnya. Setiap router mempunyai routing table yang berbeda-beda.
2. Adjency database
Database ini berisi semua router tetangganya. Setiap router mempunyai Adjency database yang berbeda-beda.
3. Topological database
Database ini berisi seluruh informasi tentang router yang berada dalam satu networknyaareanya.
Kelebihan protokol routing OSPF yaitu tidak menghasilkan routing loop untuk mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus dapat menghasilkan
banyak jalur ke sebuah tujuan membagi jaringan yang besar menjadi beberapa area waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat. Sedangkan kekurangan
ptokol routimng OSPF Membutuhkan basis data yang besar lebih rumit.
Universitas Sumatera Utara
18
2.5 Peta Jaringan Komputer USUNETA