22
BAB III
PERANCANGAN SIMULASI 3.1 Pendahuluan
Pada Tugas Akhir ini akan dirancang jaringan komputer yang berada di Universitas Sumatera Utara USU yaitu jaringan komputer yang biasa disebut
dengan USUNETA. USUNETA yang dirancang ada dua, yaitu USUNETA saat ini dan USUNETA baru yang penulis rancang untuk perbaikan kinerja
USUNETA. Perancangan ini dievaluasi dan disimulasikan dengan menggunakan
perangkat lunak Cisco Packet Tracer version 6.0.1. Simulasi yang pertama menirukan desain USUNETA saat ini dan simulasi yang kedua merupakan
rancangan USUNETA baru. Apabila kedua jaringan telah selesai disimulasikan maka hasilnya dapat dibandingkan dan dapat diambil kesimpulan.
3.2 Diagram Alir Metode Pengambilan Data
Perancangan jaringan dan pengambilan data dilakukan dengan menggunak perangkat lunak Cisco Packet Tracer. Adapun diagram alir pengambilan data
ditunjukkan pada Gambar 3.1.
Universitas Sumatera Utara
23
Mulai
Merancang Jaringan Melakukan setting interface,
konfigurasi OSPF dan Traffic Generator
Ping
Setiap perangkat
sudah saling terhubung?
Bangkitkan traffic 25000 bytess
Data kinerja Jaringan
Data kinerja Jaringan
Data kinerja Jaringan
Bangkitkan traffic 50000 bytess
Analisa kinerja jaringan
Selesai
Tidak Ya
Gambar 3.1 Diagram Alir Pengambilan Data
Universitas Sumatera Utara
24
3.3 Perancangan Jaringan
Langkah-langkah perancangan
USUNETA dengan
menggunakan perangkat lunak Cisco Packet Tracer adalah sebagai berikut:
1. Membuat model jaringan USUNETA dan memilih perangkat yang
mendukung untuk perancangan simulasi dan penghubung antara perangkat. 2.
Mengalokasikan IP untuk interface perangkat dan untuk konfigurasi OSPF pada jaringan.
3. Menambahakan generator trafik pada setiap core switch yg digunakan sebagai
titik pengujian. 4.
Melakukan pengujian jaringan dengan melakukan pengujian ping. 5.
Menganalisa kinerja USUNETA dengan menggunakan parameter throughput, delay dan packet loss.
3.3.1 Perancangan Simulasi USUNETA saat ini
USUNETA memiliki 7 core switch CSW dan 39 distribution switch DSW. Gambar 3.2, Gambar 3.3, Gambar 3.4 berturut-turut merupakan model
backbone USUNETA saat ini, model backbone USUNETA saat ini dengan traffic generator dan titik pengujian jaringan, dan bentuk rancangan simulasi USUNETA
saat ini dengan mengunakan perangkat lunak Cisco Packet Tracer.
Universitas Sumatera Utara
25
CSW-PSI CSW-FKG
CSW-BIRO CSW-PSI2
CSW-TEKNIK
CSW-PERPUS CSW-MIPA
= Core Switch
Gambar 3.2 Model backbone USUNETA saat ini Dari Gambar 3.2 dapat dilihat bahwa topologi backbone USUNETA saat ini
berbentuk topologi star dimana CSW-PSI sebagai pusat jaringan.
CSW-PSI CSW-FKG
CSW-BIRO CSW-PSI2
CSW-TEKNIK CSW-PERPUS
CSW-MIPA
= Core Switch = Komputer
= Traffic Generator
Gambar 3.3 Model backbone USUNETA saat ini dengan traffic generator dan titik uji
Dari Gambar 3.3 dapat kita lihat bahwa topologi backbone USUNETA saat ini berbentuk topologi star, dimana memiliki empat cabang jika ditinjau dari pusat
jaringan sehingga kita akan melakukan pengujian dengan mengambil titik-titik di ujung dari cabang tersebut, yaitu dari CSW-PSI menuju CSW-MIPA, CSW-
TEKNIK, CSW-FKG dan CSW-BIRO.
Universitas Sumatera Utara
26
Gambar 3.4 Rancangan Simulasi USUNETA saat ini dengan menggunakan Cisco Packet Tracer
Dari Gambar 3.4 dapat kita lihat keseluruhan rancangan simulasi USUNETA saat ini, baik core switch yang berjumlah tujuh switch maupun distribution switch
yang berjumlah 39 switch pada perangkat lunak Cisco Packet Tracer.
3.3.2 Perancangan Simulasi USUNETA baru
Simulasi USUNETA baru yang penulis rancang adalah mengubah topologi backbine USUNETA saat ini yang berbentuk topologi strar menjadi bentuk
backbone topologi ring dengan menghubungkan seluruh core switch membentuk ring backbone. Gambar 3.5, Gambar 3.6, Gambar 3.7 dan Gambar 3.8 berturut-
turut merupakan model perubahan backbone USUNETA saat ini menjadi USUNETA baru, model backbone USUNETA baru, model backbone USUNETA
baru dengan traffic generator dan titik uji dan rancangan simulasi USUNETA baru dengan menggunakan Cisco Packet Tracer.
Universitas Sumatera Utara
27
CSW-PSI CSW-FKG
CSW-BIRO CSW-PSI2
CSW-TEKNIK
CSW-PERPUS CSW-MIPA
= Core Switch
X X
Gambar 3.5 Model perubahan backbone USUNETA saat ini menjadi USUNETA baru
Dari Gambar 3.5 dapat kita lihat untuk mengubah backbone USUNETA saat ini menjadi backbone USUNETA baru adalah dengan memutuskan sambungan
antara CSW-TEKNIK dengan CSW-PSI dan CSW-FKG dengan CSW-PSI serta menghubungkan CSW-MIPA dengan CSW-TEKNIK, CSW-TEKNIK dengan
CSW-FKG dan CSW-FKG dengan CSW-BIRO.
CSW-PSI CSW-FKG
CSW-PSI2 CSW-TEKNIK
CSW-PERPUS CSW-MIPA
= Core Switch
Gambar 3.6 Model backbone USUNETA baru Dari Gambar 3.6 dapat kita lihat core switch atau backbone USUNETA baru
sudah saling terhubng dengan core switch terdekatnya dan tidak lagi bertumpu pada core switch PSI dan telah menjadi ring backbone
Universitas Sumatera Utara
28
CSW-PSI CSW-FKG
CSW-BIRO
CSW-PSI2 CSW-TEKNIK
CSW-PERPUS CSW-MIPA
= Core Switch = Komputer
= Traffic Generator
Gambar 3.7 Model backbone USUNETA baru dengan traffic generator dan titik uji
Dari Gambar 3.7 dapat kita lihat titik pengujian dan traffic generator di rancangan simulasi USUNETA baru. Titik pengujian dan traffic generator pada USUNETA
baru sama seperti USUNETA saat ini, yaitu dari CSW-PSI menuju CSW-MIPA, CSW-TEKNIK, CSW-FKG dan CSW-BIRO.
Gambar 3.8 Rancangan simulasi USUNETA baru dengan menggunakan Cisco Packet Tracer.
Universitas Sumatera Utara
29
Dari Gambar 3.8 dapat kita lihat keseluruhan rancangan simulasi USUNETA baru, baik core switch yang berjumlah tujuh switch maupun distribution switch
yang berjumlah 39 switch pada perangkat lunak Cisco Packet Tracer.
3.4. Pengalokasian IP
Untuk dapat menghubungkan antar perangkat pada suatu jaringan komputer maka diperlukan pengalokasian IP di setiap perangkat. Pengalokasian
IP pada perangkat di Tugas Akhir ini adalah pengalokasian IP untuk interface perangkat dan untuk konfigurasi OSPF pada perangkat.
1. Alokasi IP address untuk interface pada perangkat
Konfigurasi untuk pengaturan IP pada perangkat router dengan perangkat lunak Cisco Packet Tracer adalah sebagai berikut:
Routerenable Routerconfigure terminal
Routerconfiginterface Routerconfigip address_subnet mask
Routerconfigno shutdown. Begitupun untuk perangkat router lainnya pada jaringan USUNETA.
Berikut ini merupakan pengalokasian IP untuk interface pada setiap Core Switch maupun Distribution Switch :
a. Pengalokasian IP address pada setiap Core Switch
Konfigurasi IP address untuk interface pada Core Switch jaringan komputer existing USU, kita ambil contoh Core Switch FKG CSW-FKG adalah:
Routerenable Routerconfigure terminal
Routerconfiginterface fa 00 Routerconfigip address 10.10.0.197 255.255.255.252
Universitas Sumatera Utara
30
Routerconfiginterface fa 10 Routerconfigip address 10.10.0.202 255.255.255.252
Routerconfiginterface Gig 400 Routerconfigip address 10.10.0.178 255.255.255.252
Routerconfigno shutdown. Secara lengkap pengalokasian IP dan subnet mask pada tujuh Core Switch
USUNETA baru ditunjukkan pada Lampiran 1 dan untuk konfigurasi USUNETA baru secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 2.
b. Pengalokasian IP address pada setiap Distribution Switch
Konfigurasi IP address untuk interface pada Distribution Switch USUNETA, kita ambil contoh Distribution Switch TEKNIK DSW- TEKNIK
adalah: Routerenable
Routerconfigure terminal Routerconfiginterface fa 00
Routerconfigip address 10.10.0.213 255.255.255.252 Routerconfiginterface fa 10
Routerconfigip address 10.10.0.218 255.255.255.252 Routerconfigno shutdown.
Untuk alokasi ip address dan subnet mask pada setiap distribution switch USUNETA saat ini dan USUNETA baru adalah sama. Secara lengkap
pengalokasian ip address dan subnet mask pada setiap distribution switch USUNETA saat ini dan USUNETA baru ditunjukkan pada Lampiran 3.
2. Alokasi IP network untuk konfigurasi OSPF pada perangkat
Universitas Sumatera Utara
31
Selain pengalokasian IP address untuk setiap interface dalam suatu jaringan, diperlukan pengalokasian IP network di setiap perangkat untuk
membangun suatu jaringan komputer Konfigurasi untuk pengaturan IP network pada perangkat router pada
perangkat lunak Cisco Packet Tracer adalah: Routerenable
Routerconfigure terminal Routerconfigrouter ospf
Routerconfignetwork_wildcard mask_area Routerconfigno shutdown.
Berikut ini merupakan pengalokasian IP network pada setiap Core Switch maupun Distribution Switch USUNETA :
a. Pengalokasian IP network pada setiap Core Switch
Konfigurasi IP network pada Core Switch jaringan komputer existing USU, kita ambil contoh Core Switch FKG CSW-FKG adalah:
Routerenable Routerconfigure terminal
Routerconfigrouter ospf 1 Routerconfignetwork 10.10.0. 0.0.0.3 area 0
Routerconfignetwork 10.10.0. 0.0.0.3 area 0 Routerconfignetwork 10.10.0. 0.0.0.3 area 0
Routerconfigno shutdown. Konfigurasi yang sama dapat diterapkan pada core switch yang lain
dengan memasukkan ip network sesuai dengan ip network core switch masing- masing. Untuk wildcard mask pada pengaturan ip network, adalah kebalikan dari
subnet mask ip address pada interface. Jaringan komputer USU menggunakan protokol routing OSPF satu area, yaitu area 0.
Universitas Sumatera Utara
32
Secara lengkap alokasi ip network masing-masing core switch untuk konfigurasi OSPF pada simulasi USUNETA saat ini dapat dilihat pada Lampiran
4 dan untuk konfigurasi OSPF pada simulasi USUNETA baru dapat dilihat pada Lampiran 5.
b. Pengalokasian IP network pada setiap Distribution Switch
Untuk konfigurasi ip network pada setiap perangkat distribution switch USUNETA caranya sama dengan konfigurasi core switch USUNETA. IP
network disesuaikan dengan ip network distribution switch masing-masing. Alokasi ip network
pada setiap distribution switch untuk USUNETA saat ini dan USUNETA baru adalah sama. Secara lengkap alokasi ip network untuk
konfigurasi OSPF pada USUNETA saat ini dan USUNETA baru dapat dilihat pada Lampiran 6.
3.3 Metode Pembangkitan Traffic