BAB 5 PEMBAHASAN
Hasil penelitian tingkat kebutuhan perawatan ortodonti berdasarkan Dental Health Component pada siswa SMAN 8 Medan menunjukkan kategori tidak
membutuhkanmembutuhkan perawatan ringan 46, membutuhkan perawatan sedang 20, dan sangat membutuhkan perawatan 34. Penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 3 Tondano. Hasil yang diperoleh adalah 51,56 membutuhkan perawatan ringan, 35,94 membutuhkan perawatan sedang,
dan 12,49 sangat membutuhkan perawatan.
11
Penelitian yang dilakukan pada SMP Katolik Theodorus Kota Mobagu dengan menggunakan komponen DHC juga
memiliki hasil yang sama, yaitu 85,3 tidak membutuhkan perawatanmembutuhkan perawatan ringan, 13,3 membutuhkan perawatan sedang, dan 1,4 sangat
membutuhkan perawatan.
32
Hasil penelitianini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Safavidkkpada 3500 siswausia SMA di Taheran menggunakan DHC menunjukkan
20 tidakmembutuhkanperawatan, 37 membutuhkan sedikit perawatan, 23 perawatansedang, dan 20 sangatmenbutuhkanperawatan.
10
Penelitian Janosevic dkkpada 301 siswa usia remaja di Serbiamenunjukkan 31,6 tidaksedikit
memerlukan perawatandan 27,4 memerlukan perawatan ortodonti.
17
Hal ini dapat disebabkan karena remaja memiliki tingkat kesadaran dalam hal melakukan
perawatan terhadap maloklusi cukup tinggi.
11
Kesadaran tentang penampilan fisik meningkat selama anak-anak mendekati remaja, maka masa remaja dianggap sebagai
sebuah kelompok usia yang relevan untuk melihat tingkat kebutuhan perawatan ortodonti.
25
Hasil yang berbeda pada penelitian yang dilakukan di Departemen Ortodonti Universitas Khotiwal, India Utara pada 5232 siswa usia 11-14 menggunakan DHC
menunjukkan 12,5 tidak membutuhkan perawatan ortodonti, dan 87,5 membutuhkan perawatan.
24
penelitian Wilar pada 155 siswa usia 13-14 tahun di SMP
Universitas Sumatera Utara
Negeri 1 Tareran menunjukkan tidak membutuhkan perawatan 16,39, membutuhkan perawatan sedang 18,04, dan sangat membutuhkan perawatan
65,57.
34
Perbedaan hasil penelitian kemungkinan disebabkan karena perbedaan jumlah dan lokasi pengambilan sampel.Kemungkinan lainnya adalah faktor usia
sampel penelitian, dimana sampel penelitian adalah siswa SMA usia 15-18 tahun. Penelitian Zahid pada 300 sampel dengan rentang usia 13-30 tahun menunjukkan usia
13-16 merupakan usia dengan tingkat kebutuhan perawatan ortodonti paling tinggi, diikuti dengan usia 17-20 tahun dan paling rendah adalah usia 26-30 tahun.
5
Kebutuhan perawatan ortodonti berdasarkan jenis kelamin pada penelitian ini menunjukkan 56 siswa laki-laki memerlukan perawatan ringan41,1, memerlukan
perawatan sedang21,4, dan sangat membutuhkan perawatan ortodonti37,5. Tingkat kebutuhan perawatan ortodonti pada 44 siswa perempuan menunjukkan
38,6 memerlukan perawatan ringan, 25 memerlukan perawatan sedang, dan 36,4 sangat membutuhkan perawatan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
Wilar pada siswa SMP Negeri 1 Tareran menunjukkan pada siswa laki-laki 4,92 membutuhkan perawatan ringan, 8,2 membutuhkan perawatan sedang, dan 31,14
sangat membutuhkan perawatan. Siswa perempuan menunjukkan 11,5 membutuhkan perawatan ringan, 9,9 membutuhkan perawatan sedang, dan 34,4
sangat membutuhkan perawatan.
34
Perbedaan tingkat kebutuhan perawatan ortodonti pada siswa laki-laki dan perempuan menunjukkan bahwa laki-laki lebih
membutuhkan perawatan ortodonti dibandingkan perempuan. Laki-laki tidak terlalu mempedulikan masalah gigi dan mulut yang dapat menyebabkan kelainan maloklusi
dibandingkan perempuan yang lebih peka terhadap penampilan tubuh dan gigi geligi karena kesadaran melakukan perawatan maloklusi.
11, 35
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN