Metode Multifactor Evaluation Process

15 Jimmy Kemungkinan Ya = 0,4 + 0,75 + 0,25 + 0,75 = 2,15 Kemungkinan Tidak = 0,6 + 0 + 0,5 + 0,166 = 1,26 Karena kemungkinan ya kemungkinan tidak, maka disarankan Maula Kemungkinan Ya = 0,4 + 0 + 0,25 + 0,25 = 0,9 Kemungkinan Tidak = 0,6 + 0,166 + 0,5 + 0,5 = 1,76 Karena kemungkinan ya kemungkinan tidak, maka tidak disarankan Tabel 2.3 Hasil Perhitungan Bayes No Nama Berkas Wawancara Praktek Keterangan 1 Bastiyan Tinggi Normal Tinggi Disarankan 2 Fery Normal Rendah Normal Tidak Disarankan 3 Janio Normal Tinggi Tinggi Disarankan 4 Jimmy Tinggi Normal Tinggi Disarankan 5 Maula Rendah Normal Normal Tidak Disarankan

2.4 Metode Multifactor Evaluation Process

Multifactor Evaluation Process MFEP merupakan metode pengambilan keputusan yang menggunakan pendekatan kolektif atau dengan kata lain secara bersama- samagabungan dari proses pengambilan keputusannya. Metode Multifactor Evaluation Process ini relatif cukup sulit digunakan secara manual apabila masalah yang harus dipecahkan merupakan masalah yang kompleks dimana aspek atau faktor yang diambil cukup banyak. Metode Multifactor Evaluation Process memiliki bobot yang harus diberikan pada setiap kriteria yang diperlukan. Namun seringkali hal ini dianggap sebagai probabilitas pribadi atau subjektif dimana bobot tersebut didasarkan pada tingkat kepercayaan, keyakinan, pengalaman serta latar belakang pengambil keputusan. Oleh sebab itu nilai yang dimasukkan akan menjadi tidak valid ketika pembuat keputusan tidak benar-benar mengerti masalahnya. Universitas Sumatera Utara 16 Penggunaan model MFEP dapat direalisasikan dengan contoh berikut: WE = FW x E ΣWE = ΣFW x E Keterangan : WE = Weighted Evaluation FW = Factor Weight E = Evaluation ΣWE = Total Weighted Evaluation 2.4.1 Langkah - langkah metode MFEP Dibawah ini merupakan langkah-langkah proses perhitungan menggunakan metode MFEP, yaitu: 1. Menentukan faktor dan bobot faktor dimana total pembobotan harus sama dengan 1 Σ pembobotan = 1, yaitu factor weight. Pada penelitian ini faktor dan bobotnya adalah berkas 0,30, wawancara 0,25 dan praktek 0,45 2. Mengisikan nilai untuk setiap faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan dari data-data yang akan diproses, nilai yang dimasukkan dalam proses pengambilan keputusan merupakan nilai objektif, yaitu sudah pasti yaitu factor evaluation 3. Proses perhitungan weight evaluation yang merupakan proses perhitungan bobot antara factor weight dan factor evaluation dengan serta penjumlahan seluruh hasil weight evaluation untuk memperoleh total hasil evaluasi. 2.4.2 Perhitungan Dengan Metode Multifactor Evaluation Process Tabel 2.4 Data Calon Pengajar Untuk MFEP No Nama Nilai Berkas Wawancara Praktek 1 Bastiyan 78 64.3 77.7 2 Fery 60.3 58 66.3 3 Janio 67.3 77 78.7 4 Jimmy 77 65.3 79 5 Maula 58.7 66 61.7 Universitas Sumatera Utara 17 WE = bobot berkas x nilai berkas + bobot wawancara x nilai wawancara + bobot praktek x nilai praktek Bastiyan = 0,30 x 78 + 0,25 x 64.3 + 0,45 x 77,7 = 23,4 + 16,075 + 34,965 = 74,44 Fery = 0,30 x 60,3 + 0,25 x 58 + 0,45 x 66,3 = 18,09 + 14,5 + 29,835 = 62,425 Janio = 0,30 x 67,3 + 0,25 x 77 + 0,45 x 78,7 = 20,19 + 19,25 + 35,415 = 74,885 Jimmy = 0,30 x 77 + 0,25 x 65.3 + 0,45 x 79 = 23,1 + 16,325 + 35,55 = 74,975 Maula = 0,30 x 58,7 + 0,25 x 66 + 0,45 x 61,7 = 17,61 + 16,5 + 27,765 = 61,875 Tabel 2.5 Hasil Perhitungan MFEP No Nama Berkas Wawancara Praktek Hasil 1 Bastiyan 23.4 16.075 34.965 74.44 2 Fery 18.09 14.5 29.835 62.425 3 Janio 20.19 19.25 35.415 74.855 4 Jimmy 23.1 16.325 35.55 74.975 5 Maula 17.61 16.5 27.765 61.875 Universitas Sumatera Utara 18 2.5 Metode Hybrid Metode hybrid adalah penggabungan dua metode yang bertujuan menggabungkan kekuatan masing-masing metode tersebut dan meminimalkan kekurangannya, sehingga dapat menjadi alternatif atau solusi untuk mengoptimalkan opini benar atau tidaknya suatu data yang terkumpul untuk dijadikan bahan dalam proses pengambilan keputusan. Tujuan dari metode hybrid adalah agar antara satu metode dengan metode yang lainnya saling melengkapi kekurangan dari masing-masing sistem, dengan kata lain kekuatan yang ada pada metode A, akan menutupi kelemahan yang ada pada metode B begitu juga sebaliknya sehingga dengan adanya metode hybrid ini diharapkan akan munculnya sebuah pendekatan baru. Adanya metode hybrid pada sistem pendukung keputusan akan membuat permasalahan yang ada menjadi lebih mudah diselesaikan. Dan beberapa alasan memilih metode hybrid adalah :  Keputusan akan dapat segera diambil.  Tidak bergantung pada satu metode saja, karena ada metode lain yang akan saling mendukung.  Mudah diimplementasikan terhadap berbagai permasalahan yang kompleks. Universitas Sumatera Utara 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pengambilan keputusan tidak jarang ditemukan banyak faktor yang menjadi pertimbangan, sehingga menyulitkan untuk mengambil suatu keputusan yang terbaik. Pada keputusan yang hanya melibatkan sedikit faktor di dalamnya, maka keputusan dapat diambil berdasarkan pertimbangannya pada pikiran ataupun pendapat. Namun pada pengambilan keputusan yang banyak melibatkan faktor, maka perlu digunakan suatu metode tertentu Kahfi, R.R. 2013. Dalam penelitian ini, salah satu contoh pengambilan keputusan yang banyak melibatkan faktor adalah perekrutan pengajar baru dimana penilaian bukan hanya dari pendidikan saja, namun juga melibatkan beberapa penilaian seperti hasil tes wawancara, tes kemampuan dan sebagainya. Karena banyak penilaian yang saling berpengaruh, maka akan sulit dalam pengambilan keputusan untuk menentukan pengajar baru Tanius, S. 2010. Oleh sebab itu untuk mempermudah masalah ini maka diperlukan suatu sistem pendukung keputusan, dimana dalam hal ini pengambilan keputusan banyak melibatkan faktor, maka perlu digunakan suatu metode tertentu. Dalam hal ini metode yang digunakan adalah metode Bayes dan Multifactor Evaluation Process. Namun terdapat kekurangan dalam kedua metode tersebut. Kekurangan pada metode Bayes yaitu satu probabilitas saja tidak bisa mengukur seberapa dalam tingkat keakuratannya. Dengan kata lain, kurang bukti untuk membuktikan kebenaran jawaban yang dihasilkan Safitri, RS. 2009. Kekurangan metode Multifactor Evaluation Process menurut Render dan Ralph M yaitu tidak ada tes konsistensi maka nilai yang dimasukkan akan menjadi tidak valid ketika pembuat keputusan tidak Universitas Sumatera Utara benar-benar mengerti domain masalahnya. Pembuat keputusan juga harus benar-benar menguasai domain masalahnya sehingga yang dimasukkan bukan merupakan nilai perkiraan tetapi nilai sebenarnya. Maka untuk menutupi kelemahan pada metode-metode tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan metode hybrid yaitu menggabungkan kedua metode tersebut. Dimana kekurangan metode Bayes akan ditutupi dengan metode Multifactor Evaluation Process dan begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu pada penulisan skripsi ini penulis akan meneliti metode hybrid Bayes dan Multifactor Evaluation Process sebagai metode dalam sistem pendukung keputusan dimana dalam hal ini untuk menentukan rekrutmen pengajar baru.

1.2 Rumusan Masalah