Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah Perumusan Masalah
4 melakukan tolakan lalu melompat sejauh - jauhnya, yang dilanjutkan perpindahan
sebagian atau seluruh tubuh kekuatan eksplosif dan mendarat dengan kedua kaki rapat mengeper. Koordinasi gerakan kaki dan mata harus terus dilatih sehingga
dapat menentukan timing yang tepat sehingga menghasilkan lompatan yang maksimal. Siswa mendapat kesulitan menentukan timing saat melompat maka
peneliti mengambil bentuk latihan dengan diberi tambahan dan modifikasi latihan dengan rintangan panjang, rintangan tinggi.
Siswa putra kelas IV dan V Di SD Negeri Mipitan, Jebres, Surakarta tahun 2009 adalah obyek yang dijadikan sampel penelitian. Dari kegiatan
pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah dasar yang banyak mangalami kesulitan dalam meningkatkan kemampuan lompat jauh tanpa
awalan. Dalam setiap menyusun dan melakukan latihan harus memperhatikan faktor atau komponen dalam latihan, yaitu lamanya latihan, beban latihan, ulangan
latihan dan masa istirahat. Metode latihan untuk meningkatkan kemampuan lompat jauh tanpa awalan dapat dilakukan dengan beberapa metode latihan,
diantaranya adalah dengan memberi tambahan dan modifikasi latihan dengan rintangan panjang dan rintangan tinggi. Menurut Soedarminto 1992:165 “ untuk
mencapai ketinggian tolakan yang maksimal dapat dipasang rintangan di depan balok tolakan sehingga pelompat harus melompatinya”.
Berdasarkan permasalahan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai masalah tersebut dengan judul : “ Perbedaan Pengaruh
Modifikasi Latihan Lompat Dengan Rintangan Panjang dan rintangan Tinggi Terhadap Kemampuan Lompat Jauh Tanpa Awalan Pada Siswa Putra Kelas IV
dan V Di SD Negeri Mipitan, Jebres, Surakarta.”