ditentukan dengan memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk
menjadi sumber data yang tepat. Selain itu, peneliti juga menggunakn snowball sampling,
yaitu teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman-
temannya untuk dijadikan sampel. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak Susanto, 2006: 121.
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunkan tiga teknik pengumpulan data untuk memperoleh data yang tepat. Diantaranya :
1. Wawancara
Wawancara ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung. Maksudnya ialah proses memperoleh data
untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab tatap muka antara pewawancara dengan responden informan Susanto, 2006: 128.
Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan kepada informan yang telah dipilih. Proses wawancara dilakukan dengan
terlebih dahulu membuat kerangka wawancara untuk memudahkan dalam melakukan wawancara serta dilakukan secara formal dan
informal dengan melihat situasi dan kondisi yang tepat guna memperoleh data yang tepat.
2. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen
Susanto, 2006: 136. Dokumentasi merupakan pengambilan data- data yang berupa dokumen dari Dinas Kebudayaan Pariwisata
Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Pati. Selain dokumen Dinas, juga mengambil dari studi kepustakaan dan dokumen penelitian.
3. Observasi
Teknik observasi ialah melakukan pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti
Susanto, 2006: 126. Teknik obsevasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, perilaku, tempat atau
lokasi, dan benda, serta rekaman gambar Sutopo, 2006: 75. Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi langsung ke
Disbudparpora Kabupaten Pati.
3.2.6 Validitas Data
Data yang telah berhasil digali di lapangan studi, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan penelitian, harus diusahakan bukan hanya
untuk kedalaman dan kemantapannya tetapi juga bagi kemantapan dan kebenarannya. Oleh karena itu setiap peneliti harus bisa memilih dan
menentukan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan validitas data yang diperolehnya Sutopo, 2006: 92. Dalam Penelitian kualitatif,
teknik trianggulasi merupakan cara yang paling umum digunakan bagi
peningkatan validitas data. Teknik trianggulasi terdiri dari empat macam, yaitu trianggulasi data sumber, trianggulasi peneliti,
trianggulasi metodologis, dan trianggulasi teoritis. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik trianggulasi
sumber data. Teknik ini mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan data, ia wajib menggunakan beragam sumber data
yang berbeda-beda yang tersedia. Artinya data yang sama atau sejenis, akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data
yang berbeda.
3.2.7 Teknik Analisis Data