peningkatan validitas data. Teknik trianggulasi terdiri dari empat macam, yaitu trianggulasi data sumber, trianggulasi peneliti,
trianggulasi metodologis, dan trianggulasi teoritis. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik trianggulasi
sumber data. Teknik ini mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan data, ia wajib menggunakan beragam sumber data
yang berbeda-beda yang tersedia. Artinya data yang sama atau sejenis, akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data
yang berbeda.
3.2.7 Teknik Analisis Data
Menurut Miles Huberman Sutopo, 2006: 113 terdapat tiga komponen utama yang harus benar-benar dipahami oleh setiap peneliti
kualitatif. Tiga komponen tersebut akan digunakan analisis data penelitian ini. Diantaranya :
1. Reduksi data.
Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan
abstraksi dari semua jenis informasi yang tertulis lengkap dalam catatan lapangan fieldnote Sutopo, 2006: 114. Proses reduksi
berlangsung terus sepanjang pelaksanaan penelitian. Bahkan reduksi data bisa dinyatakan sudah diawali sebelum pengumpulan
data di lapangan. Proses reduksi ini berlangsung terus menerus
secara berkelanjutan sampai laporan akhir penelitian siap untuk disusun.
2. Sajian data.
Sajian merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi lengkap yang untuk selanjutnya
memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan Sutopo, 2006: 114. Sajian data ini disusun berdasarkan pokok-pokok yang
terdapat dalam reduksi data,dan disajikan dengan menggunakan kalimat dan bahasa peneliti yang merupakan rakitan kalimat yang
disusun secara logis dan sistematis, sehingga akan mudah dipahami. Sajian data yang baik dan jelas sistematikanya akan
banyak menolong
peneliti sendiri
dalam menyelesaikan
pekerjaannya. 3. Penarikan simpulan.
Dari awal pengumpulan data, peneliti sudah harus memahami apa arti dari berbagai hal yang ia temui dengan
melakukan pencatatan peraturan-peraturan, pola-pola, pernyataan- pernyataan, konfigurasi yang mungkin, arahan sebab akibat, dan
berbagai proposisi. Simpulan perlu diverifikasi agar cukup mantap dan benar-
benar bisa dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu perlu dilakukan verifikasi yang merupakan aktivitas pengulangan untuk
tujuan pemantapan, penelusuran data kembali dengan cepat. Pada
dasarnya makna data harus diuji validitasnya supaya simpulan penelitian menjadi lebih kokoh dan lebih bisa dipercaya.
Tiga komponen analisis diatas aktivitasnya dapat juga dilakukan dengan cara interaktif dari tiga komponen utamanya, dan
dilanjutkan dengan proses pengumpulan data selanjutnya. Proses analisis berkelanjutan demikian juga merupakan proses yang
berbentuk siklus. Proses analisis ini disebut sebagai model analisis interaktif. Untuk lebih jelasnya secara sederhana gambar prosesnya
bisa dilihat dari hubungan yang terjadi dari tiga komponen analisasnya pada bagan berikut ini:
Bagan 3.2 Skema Model Analisis Interaktif
Sumber : H.B. Sutopo 2006:120 .
Pengumpulan data
Sajian Data Reduksi Data
Penarikan SimpulanVerifikasi
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Tahap Evaluasi
Dibidang pariwisata, sesungguhnya Kabupaten Pati memiliki potensi yang sangat strategis karena Kabupaten Pati merupakan daerah penyangga
tujuan wisata Solo, Jogjakarta ataupun Jepara. Sesuai dengan keadaan alam dan sosial budaya masyarakatnya, jenis wisata yang ada juga bervariasi,
meliputi: wisata alam, wisata pantai, wisata sejarahbudayareligius, juga berpotensi untuk pengembangan wisata kuliner, wisata industri serta keunikan
landscape kota mengingat Pati juga sebagai kota yang cukup tua dengan
bangunan-bangunan bersejarah dan situs kebudayaan. Keberadaan obyek wisata yang ada belum sepenuhnya diminati oleh
wisatawan sehingga pembangunan kepariwisataan Kabupaten Pati merupakan tantangan tersendiri. Persaingan jasa pariwisata yang ketat belum mampu
mendorong Pemerintah dan stakeholders lain untuk berinvestasi di wilayah Kabupaten Pati. Minimnya perhatian ini menyebabkan obyek wisata yang ada
hanya dilakukan perawatan dan pemeliharaan seadanya belum sampai pada tahap pengembangan yang optimal.
Untuk menunjang pembangunan pariwisata di Kabupaten Pati maka dinas terkait dalam hal ini Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah
Raga Disbudparpora Kabupaten Pati berkewajiban menyusun Rencana Strategis yang memuat visi dan misi Disbudparpora dalam memdukung