43 Menurut Ralph Tyler dalam Suharsimi Arikunto, 2007: 3 mengatakan
bahwa ”evaluasi merupakan suatu proses pengumpulan data untuk menentukan
sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai ”.
Jika belum, bagaimana yang belum dan apa sebabnya. Cronbach dan Stuffelbeam dalam Suharsimi Arikunto, 2007: 3 menyatakan bahwa
” proses evaluasi bukan sekedar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk membuat
keputusan ”.
Evaluasi menurut Kourilski dalam Oemar Hamalik, 2007: 145 adalah ”
the act of determining the degree to which an individual or group processes a
certain attribute
“tindakan tentang penetapan derajat penguasaan atribut tertentu oleh individu atau kelompok. Proses evaluasi umumnya berpusat pada siswa. Ini
berarti evaluasi dimaksudkan untuk mengamati hasil belajar siswa dan berupaya menentukan bagaimana menciptakan kesempatan belajar. Evaluasi juga
dimaksudkan untuk mengamati peranan guru, strategi pengajaran khusus, materi kurikulum, dan prinsip-prinsip belajar untuk diterapkan pada pengajaran.
Fokusnya adalah bagaimana dan mengapa siswa bertindak dalam pengajaran serta apa yang mereka lakukan. Tujuan evaluasi untuk memperbaiki pengajaran dan
penguasaan tujuan tertentu dalam kelas.
2. Sasaran Evaluasi Menurut Prasetya Irawan 2001: 5, “secara lengkap suatu proses
pembelajaran mencakup tiga komponen, yaitu masukan
input
, proses, dan keluaran
out put
”. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto 2007: 20,” sasaran
commit to users
44 evaluasi penilaian untuk unsus-unsur evaluasi meliputi:
input
, transformasi, dan
output
”. Untuk lebih jelasnya dapat dikemukakan sebagai berikut:
a.
Input
Calon siswa sebagai pribadi yang utuh, dapat ditinjau dari beberapa segi yang menghasilkan bermacam-macam bentuk tes yang digunakan sebagai alat
untuk mengevaluasi. Aspek yang bersifat rohani mencakup 4 hal, antara lain: 1 Kemampuan
Untuk dapat mengikuti program dalam suatu lembagasekolahinstitusi maka calon siswa harus memiliki kemampuan yang sepadan. Alat ukur
yang digunakan untuk mengukur kemampuan ini disebut tes kemampuan atau
attitude test
. 2 Kepribadian
Kepribadian adalah sesuatu yang terdapat dalam diri manusia dan menampakkan bentuknya dalam tingkah laku. Dalam hal-hal tertentu,
informasi tentang kepribadian sangat diperlukan. Alat untuk mengetahui kepribadian seseorang disebut test kepribadian atau
personality test
. 3 Sikap-sikap
Sikap merupakan bagian dari tingkah laku manusia sebagai suatu gejala atau gambaran yang memancar keluar. Namun karena sikap ini merupakan
sesuatu yang paling menonjol dan sangat dibutuhkan dalam pergaulan maka banyak orang yang menginginkan informasi khusus tentang hal ini.
commit to users
45 Alat yang dapat digunakan untuk mengetahui keadaan sikap seseorang
dinamakan tes sikap atau
attitude test
. Oleh karena tes ini berupa skala, maka lalu disebut skala sikap atau
attitude scale
. 4 Intelengensi
Untuk mengetahui tingkat intelegensi ini digunakan tes intelegensi yang sudah banyak diciptakan para ahli.
b. Tranformasi Banyak unsur yang terdapat dalam transformasi yang semuanya dapat menjadi
sasaran atau objek penilaian demi diperolehnya hasil pendidikan yang diharapkan. Unsur-unsur dalam transformasi yang menjadi obyek penilaian antara lain:
1 Kurikulummateri, 2 Metode dan cara penilaian,
3 Sarana pendidikanmedia, 4 Sistem administrasi,
5 Guru dan personal lainnya. c.
Output
Penilaian terhadap lulusan suatu sekolah dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pencapaianprestasi belajar mereka selama mengikuti program.
Alat yang digunakan untuk mengukur pencapaian ini disebut test pencapaian atau
achievement test
. Kecenderungan yang ada sampai saat ini di sekolah adalah bahwa guru hanya menilai prestasi belajar aspek kognitif atau
commit to users
46 kecerdasan saja. Alatnya adalah tes tertulis. Aspek psikomotorik, apalagi
afektif, sangat langka dijamah oleh guru. Akibatnya dapat kita saksikan, yakni bahwa para lulusan hanya menguasai teori tetapi tidak terampil melakukan
pekerjaan keterampilan, juga tidak mampu mengaplikasikan pengetahuan yang mereka kuasai. Lemahnya pembelajaran dan evaluasi terhadap aspek afektif ini
jika kita mau introspeksi, telah berakibat merosotnya akhlak para lulusan, yang selanjutnya berdampak luas pada merosotnya akhlak bangsa.
Oleh karena itu, untuk memaksimalkan suatu evaluasi sehingga dapat menghasilkan output yang baik, maka perlu diketahui fungsi dari evaluasi
tersebut, antara lain: Oemar Hamalik, 2007: 147 a. Fungsi edukatif. Evaluasi dalam sistem pendidikan adalah subsistem yang
bertujuan untuk memperoleh informasi tentang keseluruhan sistem dan atau salah satu subsistem pendidikan.
b. Fungsi institusional. Evaluasi berfungsi mengumpulkan informasi akurat tentang input dan output pembelajaran disamping proses pembelajaran itu
sendiri. c. Fungsi diagnostik. Dengan evaluasi dapat diketahui kesullitan masalah-masalah
yang sedang dihadapi oleh siswa dalam proseskegiatan belajarnya. d. Fungsi administratif. Evaluasi menyediakan data tentang kemajuan belajar
siswa, yang pada gilirannya berguna untuk memberikan sertifikasi tanda kelulusan dan untuk melanjutkan studi lebih lanjut dan atau untuk kenaikan
kelas. e. Fungsi kurikuler. Evaluasi berfungsi menyediakan data dan informasi yang
akurat dan berdaya guna bagi pengembangan kurikulum perencanaan, uji coba di lapangan, implementasi, dan revisi.
commit to users
47 f. Fungsi manajemen. Komponen evaluasi merupakan bagian integral dalam
sistem manajemen, hasil evaluasi berdaya guna sebagai bahan bagi pimpinan untuk membuat keputusan manajemen pada semua jenjang manajemen.
D. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar