Analisis Sumber dan Penggunaan Dana pada Radio Republik Indonesia (RRI) Medan
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA PADA RADIO REPUBLIK INDONESIA (RRI) MEDAN
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh
MHD ARIZA RIFANI 122101105
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Pendidikan Pada Program Diploma III
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
(2)
ULEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
NAMA : MHD ARIZA RIFANI
NIM : 122101105
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN
JUDUL : ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA PADA RADIO REPUBLIK INDONESIA (RRI) MEDAN
Tanggal :………. 2015
Tanggal :………. 2015
Tanggal :………. 2015
DOSEN PEMBIMBING
Frida Ramadini, SE, MM. NIP. 197410122005012003
KETUA PROGRAM STUDI
DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN
Dr. Yeni Absah, SE, M.Si. NIP. 197411232000122001
DEKAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak, CA NIP. 195604071980021001
(3)
i
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini guna memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan pendidikan di Program Studi Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA PADA RADIO REPUBLIK INDONESIA (RRI) MEDAN”.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada orang tua. Ayahanda Iboy Insani Ginting dan Ibunda Frayuti atas bimbingan, motivasi, nasihat, bantuan material serta doa yang tidak pernah berhenti kepada penulis.
Penulis selama masa perkuliahan hingga penulisan Tugas Akhir ini telah banyak mendapati bimbingan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:
1. Bapak Prof. Dr. azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sumatera Utara Utara.
2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sumatera Utara
3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si selaku sekretaris jurusan program studi Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sumatera Utara.
(4)
4. Ibu Frida Ramadhini, SE,MM selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membimbing dan menyarankan penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. 5. Bapak Suyetno, S.Sos selaku mentor magang beserta seluruh staf bagian
keuangan LPP Radio Republik Indonesia (RRI) Medan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian serta memberikan data dan informasi yang sangat dibutuhkan penulis.
6. Kepada Saudara kandung penulis Siti Aryati Fusvita yang telah memberikan dorongan motivasi dan semangat kepada penulis.
7. Seluruh teman Departemen Manajemen Keuangan Stambuk 2012, khususnya buat sahabat penulis Erwin, Hanes Kribo, Isan Gala, Auliya, Bila, Rio, Lifti, Meirina, Rahma, Indah, Tiwi, Dwi dan Amed yang selalu memberikan semangat kepada penulis.
8. Kepada teman kost isan uwa, Daud Leska dan Abdian Doyok yang telah memberikan dukungan, motivasi dan semangat kepada penulis.
Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelesaikan Tugas Akhir ini. Apabila ada perkataan penulis yang salah, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Medan, Juni 2015
Penulis
(5)
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... iv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II PROFIL LPP (RRI) RADIO REPUBLIK INDONESIA MEDAN A. Sejarah Ringkas LPP (RRI) Radio Republik Indonesia Medan ... 5
B. Struktur Organisasi dan Personalia ... 10
C. Job Description ... 12
BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Dana ... 26
B. Pengertian Laporan Keuangan ... 35
C. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja ... 38
D. Sumber-sumber dan Pengguaan Dana pada LPP (RRI) Radio Republik Indonesia Medan ... 41
E. Laporan Realisasi Anggaran ... 43
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 58
B. Saran ... 60
(6)
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman Tabel 2.1 Struktur Organisasi LPP RRI Medan ... 11
Tabel 3.1 Laporan Realisasi Anggaran
RRI Medan Tahun 2013 dan 2014 ... 44
(7)
1
Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa memerlukan pola pengaturan akan sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan terpadu untuk meningktakan mutu pelayanan terhadap masyarakat. Masalah keuangan merupakan masalah utama bagi setiap lembaga, instansi-instansi pemerintah. Bukan hanya bagaimana memperoleh uang tetapi juga bagaimana mengolah uang itu sendiri.
Keuangan sektor publik sangat erat kaitannya dengan fungsi akuntansi sebagai penyedia informasi keuangan untuk pihak eksternal organisasi. Di sektor publik, kebutuhan akan informasi akuntansi keuangan semakin tinggi seiring semakin meningkatnya tuntutan akuntabilitas publik dan transparansi oleh lembaga-lembaga publik. Laporan keungan sektor publik menjadi instrumen utama untuk menciptakan akuntabilitas publik. Untuk menghasilkan laporan keuangan sektor publik yang relevan dan handal, maka diperlukan standar akuntansi keuangan sektor publik. Pengembangan standar akuntansi keuangan secara langsung akan mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Demikian juga perlu dikembangkan sistem akuntansi yang handal yang mampu memfasilitasi dihasilkannya laporan keuangan yang dapat dipercaya.
Bagi instansi pemerintah, informasi akuntansi digunakan dalam proses pengendalian manajemen mulai dari perencanaan strategik, pembuatan
(8)
program, penganggaran, evaluasi kinerja, dan pelaporan kinerja. Diperlukan biaya untuk proses penganggaran keuangan yang disalurkan ke bagian-bagian organisasi sesuai dengan kebutuhan operasional yang akan dijalankan ulang, sering disebut “Alokasi Dana”
Dana yang disalurkan itu harus memiliki laporan kerjanya, bagaimana dana tersebut digunakan dan untuk apa saja dana tersebut dipergunakan, apakah sesuai dengan program kerja yang direncanakan. Pengendalian dana yang baik, efektif, efisien harus dikendalikan oleh bagian organisasi yang tepat menangani sumber dan penggunaan dana, karena salah satu tujuan sumber dan penggunaan dana yang efektif, efisien dan cermat semata-mata bertujuan untuk mencapai tujuan dan hasil yang memuaskan sesuai dengan sasaran yang diharapkan.
Analisis sumber dan penggunaan dana, atau sering disebut dengan analisa aliran dana, merupakan alat penting bagi manajemen keuangan, yang mana akan memperlihatkan dari mana dana tersebut diperoleh dan kemana dana tersebut dibelanjakan. Manajemen keuangan harus mampu memperkirakan seberapa besar kebutuhan dana yang diperlukan untuk membiaya operasinal perusahaan dari mana keuangan tersebut diperoleh, pengalokasian dana secara layak, pengelolaan financial secara efisien untuk mencapai tujuan perusahaan. Hasil penggunaan sumber-sumber dana, tidak semata-mata menentukan tingkat profitabilitas tetapi turut pula menentukan kontinuitas perusahaan.
(9)
Adapun mengenai pengertian sumber dan penggunaan dana dapat diketahui berdasarkan defenisi yang dikemukakan oleh Munawir (1999:110) sebagai berikut, bahwa analisa sumber dan penggunaan dana merupakan suatu alat analisa keuangan yang sangat penting bagi finansial manajer atau bagi para calon kreditur atau bagian bank dalam menilai permintaan kredit yang diajukan kepadanya, dengan analisa sumber dan penggunaan dana akan diketahui bagaimana perusahaan mengelola atau menggunakan dana yang dimilikinya
Dari hal diatas penulis tertarik untuk mengangkat dan menuangkan masalah ini dalam Tugas Akhir yang berjudul “Analisis sumber dan penggunaan dana pada Radio Republik Indonesia (RRI) Medan”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Sumber dan Penggunaan Dana yang dilakukan Radio Republik Indonesia (RRI) Medan?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sumber dan penggunaan dana yang dilakukan Radio Republik Indonesia (RRI) Medan.
(10)
D. Manfaat Penelitian
Penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak, antara lain:
1. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk menghadapi masalah yang mungkin timbul dimasa yang akan datang , khususnya dalam hal sumber dan penggunaan dana.
2. Bagi penulis, untuk menambah dan memperluas wawasan serta menerapkan teori yang dipelajari penulis.
3. Bagi pihak lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian selanjutnya yang bersangkutan dengan sumber dan penggunaan dana.
(11)
5
A. Sejarah ringkas berdirinya Radio Republik Indonesia (RRI) Medan
Sejarah Radio Republik Indonesia bermula sejak pendiriannya secara resmi pada tanggal 11 September 1945, oleh para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang di 6 kota. Rapat utusan 6 radio di rumah Adang Kadarusman Jalan Menteng Dalam, Jakarta. Sehingga menghasilkan keputusan mendirikan Radio Republik Indonesia dengan memilih dr. Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang pertama.
Siaran radio yang pertama di Indonesia (waktu itu bernama Nederlands Indie - Hindia Belanda), ialah Bataviase Radio Vereniging (BRV) di Batavia (Jakarta Tempo dulu), yang resminya didirikan pada tanggal 16 Juni 1925, jadi lima tahun setelah di Amerika Serikat, tiga tahun setelah di Inggris dan Uni Soviet.
Stasiun radio di Indonesia semasa penjajahan Belanda dahulu mempunyai status swasta. Karena sejak adanya BRV tadi, maka muncullah badan-badan radiosiarn lainnya Nederlandsch Indische Radio Omroep Masstchapyj (NIROM) di Jakarta, Bandung dan Medan, Solossche Radio Vereniging (SRV) di Solo, Mataramse Verniging Voor Radio Omroep (MAVRO) di Yogjakarta, Verniging Oosterse Radio Luisteraars (VORO) di Bandung, Vereniging Voor Oosterse Radio Omroep (VORO) di Surakarta, Chineese en Inheemse Radio Luisteraars Vereniging
(12)
Oost Java (CIRVO) di Surabaya, Eerste Madiunse Radio Omroep (EMRO) di Madiun dan Radio Semarang di Semarang.
Di Medan, selain NIROM, juga terdapat radio swasta Meyers Omroep Voor Allen (MOVA), yang di usahakan oleh tuan Meyers, dan Algeemene Vereniging Radio Omroep Medan (AVROM). Di antara sekian banyak badan radio siaran tersebut, NIROM adalah yang terbesar dan terlengkap, oleh karena mendapat bantuan penuh dari pemerintah Hindia Belanda.Perkembangan NIROM yang pesat itu disebabkan pula keuntungannya yang besar dalam bidang keuangan yakni dari "pajak radio". Semakin banyak pesawat radio dikalangan masyarakat, semakin banyak uang yang diterima oleh NIROM. Dengan demikian, NIROM dapat meningkatkan daya pancarnya, mengadakan stasiun-stasiun relay, mengadakan sambungan telepon khusus dengan kota-kota besar, dll.
Tahun 1930. Medan, bertambah semarak dengan munculnyasebuah Radio Siaran Meyers Omroep Voor Allen (MOVA), didirikan oleh Direktur NIBEM Pengusaha Bioskop bernama Meyer. Kehadiran radio siaran swasta ini menarik minat bagi tuan-tuan kebon Belanda untuk membangun stasiun penyiaran yang kemudian bernama Algemene Vereneging Radio Omroep Medan (AVROM) diprakarsai oleh maskapai perkebunan Belanda di Sumatera Timur. Pesawat-pesawat penerima radio masih sangat terbatas jumlahnya, merupakan barang mewah. Bahasa siaran pun cenderung bahasa Belanda dengan music-musik wals, tango dan klasik. Keterpencilan
(13)
elit kendatipun sudah disiarkan lagu-lagu Said Abdullah, Mohammad Albar dan Tengku Adlan, lagu-lagu gambus dan keroncong stambul. Semangat kebangsaan yang mekar di hati putera-putera Indonesia untuk menjadikan budaya Indonesia menjadi tuan rumah dinegerinya sendiri, mendorong tokoh-tokoh Indonesia disumatera Utara, seperti Adi Negoro, Dr Amir, Madong Lubis, G.B. Josua, Dr. Radja Saudin, R.M Sarsidi, MR.T.Hasan, Mr.Mahadi, Mr.T.Bahriun, Munar S. Mamidjojo dan lain-lain mendirikan Perikatan Perkumpulan Radio Ketimuran (PPRK) cabang Medan. PPRK Medan ini dibentuk pada tanggal 4 Oktober 1940 yang diresmikan oleh PPRK Pusat Mr.Oetojo. Sementara itu orientasi siaran NIROM mulai memperhatikan aspirasi khalayak Indonesia melalui PPRK, yang diresmikan pada tanggal 1 November 1940 dan sejak itu warna Indonesia dalam budaya dan music mendominasi angkasa Sumatera Utara.
a.Lokasi LPP RRI (Radio Republik Indonesia) Medan
Lokasi Penelitian ini dilakukan pada Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia Medan Jl. Jendral Gatot Subroto No. 214 Medan. Telepon (061) 8463117
(14)
Visi dan Misi LPP RRI (Radio Republik Indonesia) Medan
Visi LPP RRI:
Menjadikan LPP RRI Medan radio berjaringan terluas, pembangun karakter bangsa, berkelas dunia.
Misi LPP RRI
1. Memberikan pelayanan informasi terpercaya yang dapat menjadi acuan dan sarana kontrol sosial masyarakat dengan memperhatikan kode etik jurnalistik/kode etik penyiaran.
2. Mengembangkan siaran pendidikan untuk mencerahkan, mencerdaskan, dan memberdayakan serta mendorong kreatifitas masyarakat dalam kerangka membangun karaktek bangsa.
3. Menyelenggarakan siaran yang bertujuan menggali, melestarikan dan mengembangkan budaya bangsa, memberikan hiburan yang sehat bagi keluarga, membentuk budi pekerti dan jati diri bangsa di tengah arus globalisasi.
4. Menyelenggarakan program siaran berperspektif gender yang sesuai dengan budaya bangsa dan melayani kebutuhan kelompok minoritas.
5. Memperkuat program siaran di wilayah perbatasan untuk menjaga kedaulatan NKRI
(15)
6. Meningkatkan kualitas siaran luar negeri dengan program siaran yang mencerminkan politik negara dan citra positif bangsa.
7. Meningkatkan partisipasi publik dalam proses penyelenggaraan siaran mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi program siaran.
8. Meningkatkan kualitas audio dan memperluas jangkauan siaran secara nasional dan internasional dengan mengoptimalkan sumberdaya teknologi yang ada dan mengadaptasi perkembangan teknologi penyiaran serta mengefisienkan pengelolaan operasional maupun pemeliharaan perangkat teknik.
9. Mengembangkan organisasi yang dinamis, efektif, dan efisien dengan sistem manajemen sumber daya (SDM, keuangan, asset, informasi dan operasional) berbasis teknologi informasi dalam rangka mewujudkan tata kelola lembaga yang baik ( good corporate governance)
10. Meningkatkan kualitas siaran luar negeri dengan program siaran yang mencerminkan politik negara dan citra positif bangsa.
11. Memberikan pelayanan jasa-jasa yang terkait dengan penggunaan dan pemanfaatan asset negara secara profesional dan akuntabel serta menggali sumber-sumber penerimaan lain untuk mendukung operasional siaran dan meningkatkan kesejahteraan pegawai.
(16)
B. Struktur Organisasi & Personalia
Struktur organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan / keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi.
Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efesiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai. Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal, melalui saluran tunggal. Struktur organisasi LPP Radio Republik Indonesia Medan dilihat pada gambar berikut ini
(17)
Tabel : 2.1 Struktur Organisasi LPP RRI (Radio Republik Indonesia) Medan
Sumber : LPP Radio Republik Indonesia Medan (2011)
KEPALA RRI MEDAN
KEPALA BAGIAN TATA USAHA KASUB BAGIAN UMUM KEPALA BIDANG PROGRAMA SIARAN KEPALA BIDANG PEMBERITAAN KEPALA BIDANG TEKNOLOGI DAN MEDIA BARU KEPALA BIDANG LAYANAN & PENGEMBANGAN USAHA KEPALA SEKSI LAYANAN PUBLIK KEPALA SEKSI TEKNIK STUDIO & MEDIA BARU KEPALA SEKSI PERENCANAAN & EVALUASI PROGRAMA KEPALA SEKSI LIPUTAN BERITA & DOKUMENTASI KEPALA SEKSI PENGEMBANG AN USAHA KEPALA SEKSI TEKNIK TRANMISI & DISTRIBUSI KEPALA SEKSI OLAH RAGA KEPALA SEKSI PROGRAMA 1 KEPALA SEKSI SARANA & PRASARANA KEPALA SEKSI PENGEMBANG AN BERITA KEPALA SEKSI PROGRAMA 2 KASUB BAGIAN KEUANGAN KASUB BAGIAN SDM KEPALA SEKSI PROGRAMA 4
(18)
C.
Job Description
Tugas Kepala RRI
1. Memantau/mengawasi pelaksanaan Peraturan Direksi LPP RRI No. 01/PER/DIREKSI/2011 tanggal 20 Juni 2011
2. Memantau Siaran Pro 1,2,3,4
3. Menganalilis Laporan Kabag/Kabid 1 (satu) hari sebelumnya
4. Memberi arahan pada Kabid/Kabag sesuai dengan analisis laporan Eselon III 5. Memimpin rapat
6. Menandatangani surat – surat dinas keluar/masuk
Kepala Bagian Tata Usaha, mempunyai rincian tugas:
1. Bertanggung Jawab mengkoordinasikan penyusunan rencana, program dan anggaran stasiun penyiaran.
2. Bertanggung jawab pada urusan sumberdaya manusia, keuangan dan umum termasuk tugas lain yang ditugaskan pimpinan.
3. Bertanggung jawab langsung pada kepala RRI Medan atas kegiatan lain dan saling berkoordinasi dengan bidang terkait.
(19)
Kepala Sub Bagian SDM, mempunyai rincian tugas:
1. Bertanggung jawab mengelola urusan sumberdaya manusia RRI Medan, keprotokolan , kehumasan dan surat menyurat.
2. Menfasilitasi kegiatan Rapat Kerja, IHT maupun pertemuan dinas lainnya.
3. Bertanggung jawab atas pembuatan laporan kegiatan RRI, program kerja RRI Medan
4. Mengkoordinir persiapan berkas KP, KGB, pensiun, KP4, SPMJ, cuti, mutasi/rotasi pegawai, pelantikan Pegawai, rekapitulasi absensi, pelaksana fasilitator IHT bidang/bagian.
5. Mempersiapkan berkas-berkas KP, KGB, pensiun, KP4, SPMJ, cuti, mutasi/rotasi pegawai, pelatihan pegawai, pelantikan pegawai, rekapitulasi absensi bagian tata usaha
6. Mempersiapkan berkas-berkas KP, KGB, pensiun, KP4, SPMJ, cuti, mutasi/rotasi Pegawai,Pelatihan Pegawai,Pelantikan Pegawai, Rekapitulasi Absensi Bidang Programa Siaran.
7. Mempersiapkan berkas - berkas KP, KGB, Pensiun, KP4, SPMJ, Cuti,
8. Mutasi/Rotasi Pegawai,Pelatihan Pegawai, Pelantikan Pegawai, Rekapitulasi Absensi Bidang Pemberitaan.
9. Mempersiapkan berkas-berkas KP, KGB, Pensiun, KP4, SPMJ, Cuti, Mutasi/Rotasi Pegawai,Pelatihan Pegawai,Pelantikan Pegawai, Rekapitulasi Absensi Bidang Sumberdaya Teknologi
(20)
10.Mempersiapkan berkas-berkas KP, KGB, Pensiun, KP4, SPMJ, Cuti, Mutasi/Rotasi Pegawai, Pelatihan Pegawai, Pelantikan Pegawai, Rekapitulasi Absensi Bidang Layanan dan Usaha.
11.Melaksanakan kegiatan IHT, Rapat Penyusunan Pola, Rapat DISFO/RKAKL dan rapat Korwil, Rekap Absen Uang Makan.
12.Melaksanakan pembuatan dan pengoperasian Data Base Kepegawaian.
Kepala Sub Bagian keuangan, mempunyai rincian tugas:
1. Bertanggung Jawab mengawasi pekerjaan bendahara pengeluaran,pengurusan gaji, administrasi keuangan dan laporan keuangan.
2. Menerima,menyimpan,mengeluarkan, menatausahakan dan melaporkan untuk membayar gaji dan perasional lainnya atas perintah atasan pada setiap bulan dan pada saat yang diperlukan.
3. Menyusun daftar permintaan gaji,uang rapel,uang duka, SKPP, Rapel gaji,rapel beras dan daftar lembur.
4. Menyusun daftar permintaan rapel KP, KGB dan Rekapitulasi Uang Makan dan Rapel Uang Makan.
5. Memeriksa kelengkapan / mengerjakan pengetikan kwitansi, mengetik blanko SSP,mempersiapkan SPJ pengeluaran rutin.
6. Mengetik/meneliti formulir SPP, SPM, SAKPA, UAKPA-W, Rekonsiliasi Anggaran,Laporan Keuangan dan mengirimkannya ke Kanwil Ditjen
(21)
Anggaran serta ke LPP RRI Pusat dan SPI melalui Pos dan Internet,termasuk Rekonsiliasi ke KPPN dan Ditjen Anggaran.
7. Mengurus Rekening LTA,Rekening Koran,Penyetoran Pajak dan mengantar/mengambil SPM,SP2D dan lainnya ke KPPN Medan II dan kantor Pajak.
8. Menerima,menyimpan,membukukan dan menyetor Penerimaan Jasa Siaran dan Non Siaran dari Bidang LU atau Pihak ketiga dan disetor kerekening Kantor Pusat LPP RRI.
Kepala Sub Bagian Umum, mempunyai rincian tugas:
1. Bertanggung Jawab penyiapan bahan,program dan anggaran, rumah tangga , keamanan dan pengarsipan laporan barang.
2. Bertanggung Jawab pembuatan laporan barang milik negara.
3. Mengkoordinir penyiapan bahan penyusunan program
kerja,perlengkapan,pengelolaan rumah tangga,keamanan, Barang milik negara, bulanan,triwulan,semesteran dan tahunan.
4. Menyelenggarkan buku barang / kartu barang, kartu Inventaris barang(KIB ) ,kartu gudang, membuat surat izin pemakaian rumah dinas, laporan bulanan, mutasi barang triwulan (LMBT ) dan laoran tahunan.
5. Melaksanakan Pesanan dan pembelian barang dari masing – masing Bidang, mengobservasi mutu, harga dan penawaran barang.
(22)
7. Mengetik / mengajukan permohonan dana.
8. Mengarsipkan Surat Masuk dan Surat Keluar pada Sub. Bagian Umum, membuat daftar Prioritas kebutuhan harga, mengarsipkan Laporan Barang Milik Negara.
9. Mengarsipkan Surat Perjanjian tentang Pengadaan peralatan RRI setiap tahun,mengarsipkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), mengetik Surat Perjanjian / Kontrak dari pihak ketiga
10.Membuat Laporan Konservasi Energi Setiap Bulan, mobil Dinas yang dikemudikan oleh masing – masing pengemudi, meyiapkan Mobil Dinas sesuai kebutuhan / Perintah.
11.Mengecek Peralatan Aset Milik RRI,membuat laporan barang - barang yang kondisinya rusak berat,mengopname pisik Barang - barang milik Aset RRI per Semester,mengetik daftar Inventaris Barang di Ruangan per triwulan.
12.Melayani kegiatan Reportase,Siaran sesuai perintah atasan.
13.Melayani kegiatan – kegiatan pegawai dan segala urusan RRI baik siaran lansung dalam acara kenegaraan ataupun kegiatan ke luar kota sesuai perintah atasan.
14.Melayani kegiatan – kegiatan Kedinasan / segala urusan Kepala Stasiun RRI Medan.
(23)
Kepala Bagian Programa Siaran, mempunyai rincian tugas:
1. Bertanggung Jawab dalam pelaksanaan kegiatan perencanaan & Evaluasi Programa,Pengelolaan Programa 1,Pro 2 dan Pro 4.
2. Bertanggung Jawab pada operasional siaran baik on air/ of air termasuk acara insendentil.
3. Bertanggung Jawab langsung pada Kepala RRI Medan atas Kegiatan lain dan saling berkoordinasi dengan bidang / bagin terkait.
4. Bertanggung Jawab dalam penyusunan DAS, perencanaan siaran, anggaran siaran, lalu lintas siaran dan pola siaran.
5. Bertanggung Jawab atas pembuatan Laporan Spesifikasi Siaran dan laporan siaran lain yang ditugaskan pimpinan.
6. Membuat DAS Harian dan DAS yang bersifat insidental di Pro 1, 2, 4 (Pukul 05.00-16.00 Wib).
7. Mengolah data penyelenggaraan siaran berdasarkan Log Book penyiar untuk dilaporkan kepada Kasi Perencanaan dan Evaluasi Siaran sebagai bahan perencanaan siaran berikutnya di Pro 1,2,4 (Pukul 16.00-24 Wib).
8. Membuat Pola Acara Pro 1,2,4 dan membuat Laporan Spesifikasi Siaran dan Pemberitaan Harian, Bulanan, Tahunan Pro 1,2,4.
9. Membantu Membuat Pola Acara Pro 1,2,4. Membantu membuat Laporan Spesifikasi Penyelenggaraan Siaran dan Pemberitaan Harian dan Bulanan serta Tahunan Pro 1,2,4.
(24)
11.membuat pola acara dan laporan spesifikasi siaran dan pemberitaan harian,bulanan serta tahunan.
Kepala Seksi Program 1, mempunyai rincian tugas:
1. Bertanggung Jawab dalam penyelenggaraan siaran baik siaran pendidikan,informasi,hiburan,iklan baik secara on air maupun of air di Programa 1.
2. Bertanggung Jawab atas paket paket acara yang dilaksanakan pada Programa 1 dan kegiatan lain yang ditugaskan Pimpinan.
Kepala Seksi Program 2, mempunyai rincian tugas:
1. Bertanggung Jawab dalam penyelenggaraan siaran baik siaran pendidikan,informasi,hiburan,iklan baik secara on air maupun of air di Programa 2.
2. Bertanggung Jawab atas pembuatan paket acara yang dihasilkan Programa 2 dan kegiatan lain yang ditugaskan Pimpinan.
Kepala seksi Program 4, mempunyai rincian tugas:
1. Bertanggung Jawab dalam penyelenggaraan siaran baik siaran budaya,informasi,hiburan,iklan baik secara on air maupun of air di Programa 4.
(25)
Kepala Bidang Pemberitaan, mepunyai rincian tugas:
1. Bertanggung Jawab dalam pelaksanaan kegiatan Liputan Berita, perencanaan,pengelolaan pengembangan Berita/ masalah aktual.
2. Bertanggung Jawab pada operasional siaran berita baik interaktif/siaran langsung termasuk acara insendentil.
3. Melakukan evaluasi program berita baik bulanan,triwulan,tengah tahunan maupun tahunan
4. Bertanggung Jawab langsung pada Kepala RRI Medan atas Kegiatan siaran olah raga baik langsung maupun tunda dan saling berkoordinasi dengan bidang / bagin terkait.
Kepala Seksi Liputan Berita & Dokumentasi, mempunyai rincian tugas:
1. Bertanggung Jawab dalam mengarahkan, menata serta menugaskan pegawai dalam peliputan berita.
2. Bertanggung dalam penyusunan berita baik naskah maupun siap untuk disiarkan.
3. Bertanggung Jawab atas pelaksanaan pembuatan Berita, laporan dan kegiatan lain yang ditugaskan pimpinan.
4. Menyusun langkah kegiatan seksi liputan, berita, dan dokumentasi sebagai pedoman kerja.
5. Membagi tugas kepada staf di lingkungan Seksi liputan, berita, dan dokumentasi sesuai bidang tugasnya.
(26)
6. Memeriksa hasil tugas di lingkungan Seksi liputan, berita, dan dokumentasi baik lisan maupun tulisan agar dapat melaksanakan tugas dengan baik.
7. Menyusun jadwal tugas para penyiar siaran berita, ulasan dan komentar sesuai pola siaran agar pelaksanaan berita ulasan dan komentar berjalan lancar.
8. Memeriksa naskah akhir berita, ulasan dan komentar dan pelaksanaan.
9. Mengkoordinasikan teknik kegiatan siaran berita ulasan dan komentar dngan kerabat kerja peliputan dan instansi lain yang terkait pada saat sebelum dan sesudah peliputan agar siaran berjalan lancar dengan ketentuan yang berlaku. 10.Memantau teknik pelaksanaan kegiatan siaran berita ulasan dan komentar secara
langsung berdaarkan laporan, guna mengetahui masalah yang timbul dan menyelesaikannya dengan peraturan yang berlaku.
11.Menyusun konsep surat dinas dan dokumen lain yang berkaitan dengan Seksi Liputan Berita, dan Dokumentasi memeriksa dan memaraf sesuai wewenang dan ketentuan yang berlaku.
12.Membuat laporan kegiatan seksi liputan, berita, dan dokumentasi sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
13.Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan baik lisan maupun tertulis seperti menghadiri rapat, pertemuan, dan acara jumpa pers.
(27)
Kepala Seksi Olahraga, mempunyai rincian tugas:
1. Menyusun langkah kegiatan Seksi Olah Raga sebagai pedoman berita.
2. Membagi tugas kepada staf di lingkungan Seksi Olah Raga sesuai bidang dan tugasnya.
3. Memeriksa hasil kerja di lingkuangan Seksi Olah Raga baik lisan maupun tertulis agar dapat melaksanakan tugas dengan baik.
4. Menyusun jadwal tugas para reporter agar pelaksanaan peliputa berita ulasan dan komentar berjalan lancar.
5. Memeriksa naskah akhir berita, ulasan dan komentar dan pelaksanaan.
6. Mengkoordinasikan pelaksanaan peliputan kegiatan olah raga dengan kerabat kerja dan instansi lain yang terkait pada saat sebelum dan sesudah peliputan dengan ketentuan yang berlaku agar kegiatan berjalan lancar.
7. Memantau pelaksanaan kegiatan peliputan secara langsung maupun tidak langsung berdasarkan laporan guna mengetahui masalah yang timbul dan menyelsaikan dengan peraturan yang berlaku.
8. Menyusun konsep surat dinas dan dokumen lain yang berkaitan dengan seksi olah raga, memeriksa dan membubuhkan paraf sesuai wewenang dan ketentuan yang berlaku.
9. Membuat laporan kegiatan Seksi Olahraga sebagai pertanggung-jawaban pelaksanaan tugas.
10.Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan baik lisan maupun tulisan seperti: menghadiri rapat, pertemuan, dan acara jumpa pers.
(28)
Kepala seksi pengembangan berita, mempunyai uraian tugas:
1. Menyusun langkah kegiatan Pengembangan Berita sebagai pedoman
2. Membagi tugas kepada staf di lingkungan Seksi Pengembangan Berita sesuai bidang dan tugasnya.
3. Memeriksa hasil kerja di lingkungan Seksi Pengembangan Berita baik lisan maupun tertulis agar dapat melaksanakan tugas dengan baik.
4. Menyusun jadwal tugas para Produser, Pengarah Acara , dan Presenter agar pelaksanaan tugas berjalan lancar.
5. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Seksi Pengembangan Berita dengan kerabat kerja dan instansi lain yang terkait pada saat sebelum dan sesudah peliputan dengan ketentuan yang berlaku agar kegiatan berjalan lancar.
6. Memantau pelaksanaan kegiatan/ tugas secara langsung maupun tidak langsung berdasarkan laporan guna mengetahui masalah yang timbul dan menyelesaikan dengan peraturan yang berlaku.
7. Membuat laporan kegiatan Seksi Pengembangan Berita sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
8. Menyusun konsep surat dinas dan dokumen lain yang berkaitan dengan seksi Pengembangan Berita, memeriksa dan membubuhkan paraf sesuai wewenang dan ketentuan yang berlaku.
9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan baik lisan maupun tulisan seperti : menghadiri rapat, pertemuan, dan acara jumpa pers.
(29)
Kepala bidang teknologi dan media baru, mempunyai uraian tugas: 1. Memantau kondisi siaran di Pro 1,2,3,4 secara terus menerus. 2. Membuat analisis/evaluasi dan meporkan tertulis ke pimpinan.
3. Menyusun kegiatan seksi studio dan multimedia berdasarkan program kerja. 4. Menyusun rencana dan laporan harian untuk kepala.
5. Memaraf surat-surat dinas yang akan ditanda tangani pimpinan. 6. Menganalisis laporan kas sehari sebelumnya.
Kepala seksi teknik studio dan media baru, mempunyai uraian tugas: 1. Mengecek fungsi output audio computer player yang ada di conty pro 1.
2. Membuat laporan kerusakan dan perbaikan yang dilakukan secara tertulis kepimpinan.
3. Mengecek dan stand by mengoperasikan peralatan teknik studio di programa 1,2,3,4.
4. Mengecek fungsi jaringan kabel telephone.
5. Mengecek fungsi input dan output dari berbagai sumber yang masuk ke MCR dan mengecek output.
6. Mempersiapkan ceklis untuk checking masing-masing peralatan teknik studio yang akan dioperasikan
(30)
Kepala seksi teknik transmisi dan distribusi, mempunyai urain tugas: 1. Melakukan persiapan peralatan pemancar yang akan dioperasikan. 2. Membantu memantau dan mengevaluasi kualitas teknik siaran. 3. Memabantu melakukan modifikasi peralatan.
4. Melakukan pengecekan peralatan.
5. Membantu pekerajaan pengukuran/kalibrasi peralatan. 6. Membantu pekerjaan instalasi/setting pekerjaan.
Kepala seksi sarana dan prasarana, mempunyai uraian tugas: 1. Menyiapkan peralatan kerja.
2. Melakukan pengecekan terhadap peralatan kerja.
3. Melaporkan hasil pengecekan kepada atasan langsung tentang kondisi peralatan tersebut.
4. Melakukan perbaikan, pergantian, dan penyetelan. 5. Menyiapkan bahan perencanaan kerja.
Kepala bidang layanan dan pengembangan usaha, mempunyai uraian tugas: 1. Memberi arahan dan menerima laporan dari staf.
2. Memeriksa bahan/dokumentasi yang telah dikerjakan dan disampaikan kepada pimpinan.
(31)
Kepala seksi layanan publik, mempunyai urain tugas:
1. Merencanakan dan menyusun jadwal penyiaran siaran layanan publik RRI sebagai penyiaran publik, konten-konten acara.
2. Merencanakan pembuatan iklan layanan publik (ILM). 3. Membuat materi siaran layanan publik.
4. Mengelola layanan data dan informasi.
5. Menghimpun kebutuhan siaran layanan publik.
Kepala seksi pengembangan usaha, mempunyai uraian tugas:
1. Mengecek jumlah pendengar dan program acara serta Coverage Area melalui sms/telepon pada setiap acara di pro 1,2,3,4.
2. Membuat tabulasi jumlah pendengar. 3. Mengevaluasi pelaksanaan tupoksi.
(32)
A. Pengertian dana
Dana dalam pengertian sempit didefinisikan sebagai kas, namun dalam pengertian luas dana diartikan sebagai modal kerja, yaitu aktiva lancer dikurangi utang lancer. Dana yang dimaksud dalam laporan sumber dan penggunaan adalah modal kerja, sehingga laporan ini sering disebut juga laporan sumber dan penggunaan modal kerja.
Manajer keuangan perusahaan harus mempertanggungjawabkan dari mana dana diperoleh dan bagaimana dana digunakan. Total penggunaan dana harus sama besarnya dengan total sumber dana. Laporan sumber dan penggunaan disebut juga laporan perubahan posisi keuangan disusun untu menunjukkan hal tersebut.
Analisis laporan sumber dan penggunaan dana menyediakan latar belakang historis dari pola aliran dana. Berdasarkan analisis ini akan bermanfaat terutama bila perusahaan akan mengajukan permohonan kredit.
Pola aliran dana dan efeknya pada modal kerja dapat menunjukkan apakah perusahaan sedang mengalami kemajuan atau akan mengalami kesulitan.
(33)
1. Dana dalam Artian Kas
Dalam menyusun laporan sumber-sumber dan penggunaan dana dimana dana artian kas, langkah-langkah yang dilakukan adalah:
1. Menyusun laporan perubahan neraca, yaitu dapat menggambarkan perubahan dari masing-masing neraca antara dua titik waktu yang akan dianalisa.
2. Mengelompokkan perubahan tersebut dalam golongan perubahan-perubahan yang akan memperbesar kas dan golongan perubahan yang akan memperkecil kas. 3. Mengelompokkan elemen-elemen dalam laporan laba rugi dalam golongan yang akan memperbesar kas dan golongan yang memperkecil kas.
4. Mengadakan konsilidasi dari semua informasi ke dalam semua laporan sumber-sumber dan pengendalian dana.
Adapun perubahan dari elemen neraca dua titik waktu yang efeknya memperbesar kas dan ini dapat dikatakan sebagai sumber-sumber dana adalah sebagai berikut:
1. Berkurangnya aktiva lancar selain kas
Berkurangnya aktiva selain kas karena penjualan barang/persediaan, penerimaan piutang, penjualan surat berharga atau efek yang menggunakan sumber dana bagi perusahaan.
2. Berkurangnya aktiva tetap
Berkurangnya aktiva tetap bruto yang berarti bahwa sebagian dari aktiva tetap itu dijual dan hasil penjualan merupakan sumber dana. Berkurangnya aktiva tetap neto
(34)
juga merupakan sumber dana karena adanya depresiasi dalam tahun yang bersangkutan.
3. Bertambahnya setiap jenis hutang
Bertambahnya hutang, baik hutang lancar maupun hutang jangka panjang merupakan sumber dana. Bertambahnya hutang berarti adanya tambahan dana yang diterima oleh perusahaan yang bersangkutan.
4. Bertambahnya modal
Bertambahnya modal disebabkan karena adanya emisi saham baru, dan hasil penjualan emisi saham baru tersebut merupakan sumber dana.
5. Adanya keuntungan dari operasi departemen
Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan neto dari operasional berarti ada tambahan dana bagi perusahaan yang bersangkutan.
Berikut adalah mengenai perubahan-perubahan yang efeknya dapat memperkecil dana/kas ini dikatakan sebagai penggunaan dana, yaitu
1. Bertambahnya aktiva lancar selain kas
Bertambahnya aktiva lancar selain kas dapat terjadi karena adanya pembelian barang, pembelian itu memerlukan dana sehingga aktiva lancar bertambah merupakan penggunaan dana.
2. Bertambahnya aktiva tetap
Bertambahnya aktiva tetap bruto dapat terjadi karena adanya pembelian aktiva tetap yang berganti penggunaan dana.
(35)
Berkurangnya hutang baik hutang lancar dan hutang jangka panjang dapat terjadi karena perusahaan telah melunasi atau mengangsur hutangnya.
4. Berkurangnya modal
Berkurangnya modal dapat terjadi karena pemilik perusahaan mengambil kembali atau mengurangi modal tertanam dalam perusahaan.
5. Pembayaran kas deviden
Pembayaran kas deviden jelas merupakan penggunaan dana yang dibayarkan dari keuntungan neto sesudah pajak.
6. Adanya kerugian dalam kegiatan operasional departemen
Timbulnya kerugian selama periode tertentu dapat disertai berkurangnya aktiva ataupun bertambahnya hutang. Sebenarnya bertambahnya hutang merupakan sumber dana, tetapi karena adanya kerugian tambahan dana tersebut digunakan untuk menutupi kerugian.
2. Dana Dalam Artian Modal Kerja
Disamping penyusunan laporan sumber-sumber dan penggunaan dana atas dasar kas, sering pula disusun laporan sumber-sumber dan penggunaan dana atas dasar modal kerja yang sering disebut dengan laporan sumber dan penggunaan modal kerja (Statement of Sources and Uses of Working Capital). Modal kerja disini dalam artian neto yaitu kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancar. Untuk laporan sumber dan penggunaan modal kerja yang berasal dari unsur-unsur modal kerja sendiri, karena perubahan-perubahan yang hanya menyangkut unsur-unsur aktiva
(36)
lancar dan hutang lancar saja, kedua akun tersebut sering disebut dengan“current
account” yang tidak akan mengalami perubahan jumlah modal kerja(netto). Adanya
modal kerja yang cukup sangat penting bagi perusahaan, instansi untuk melakukan kegiatan operasional seekonomis mungkin sehingga tidak akan mengalami kesulitan atau menghadapi biaya-biaya yang mungkin akan timbul karena adanya krisis atau kekacauan keuangan.
Kenaikan dalam modal kerja terjadi apabila aktiva tidak lancar menurun ataupun dijual atau adanya kenaikan dalam hutang jangka panjang. Dan penurunan dalam modal kerja timbul akibat aktiva tidak lancar naik ataupun dibeli atau hutang jangkan panjang dan modal kerja (Sopfyan Safri Harahap 2001:102).
Aktiva Lancar Hutang Lancar
Kas...Rp. 100.000,- Hutang Wasel...Rp.200.000,- Piutang ...Rp. 200.000,- Modal Kerja...Rp. 300.000,-
Inventory....Rp. 300.000,- Rp. 500.000,-
Rp. 600.000,-
Selanjutnya terjadi transaksi yang mengakibatkan perubahan unsur-unsur yang terdapat pada aktiva lancar dan hutang lancar yaitu:
Perubahan I
Pembelian barang yang dibayat dengan kredit sebesar Rp. 250.000,-. Berdasarkan transaksi tersebut maka yang akan merubah susunan current account akan berubah
(37)
Aktiva Lancar Hutang Lancar
Kas... Rp. 100.000,- Hutang Wesel... Rp. 200.000,- Piutang... Rp. 200.000,- Modal Kerja... Rp. 300.000,-
Inventaris... Rp. 550.000,- Rp. 500.000,-
Rp. 850.000,-
Perubahan II
Penbayaran hutang wesel sebesar Rp. 150.000,- dengan kas
Aktiva Lancar Hutang Lancar
Kas... Rp. --- Hutang Wesel... Rp. 150.000,- Piutang... Rp. 200.000,- Modal Kerja... Rp. 300.000,-
Inventaris... Rp. 550.000,- Rp. 450.000,-
Rp. 750.000
Transaksi tersebut diatas hanya menyangkut tentang unsur-unsur current
accounts saja yang tidak akan mengakibatkan perubahan-perubahan besar terhadap
modal kerja yaitu tetap Rp. 300.000,-. Dengan kata lain modal kerja berubah jika ada perubahan unsur-unsur diluar current accounts yang disebut
“non-current accounts” (aktiva tetap, utang jangka panjang, dan modal sendiri)
(38)
Kerja disebut sebagai sumber-sumber modal kerja (Sources of working capital), dan perubahan-perubahan dari unsur-unsur current accounts yang memiliki efek yang menperkecil modal kerja yang biasa disebut dengan penggunaan modal kerja
(Use/applications of working capital).
Apabila jumlah modal kerja pada saat itu (pada akhir tahun) lebih besar dari saat sebelumnya ( pada permulaan tahun) berarti ada kenaikan dalam modal kerja, hal ini dapat terjadi bila sumber-sumbernya lebih besar daripada penggunaannya lebih besar dari sembernya maka efek netonya adalah memperkecil modal kerja. Jika sumber sama persis dengan penggunaan, sehingga besar modal kerja tetap tidak berubah.
Tersedianya dana yang segera dapat digunakan dalam operasional perusahaan tergantung pada tipe atau sifat aktiva lancar yang dimiliki seperti: kas, efek, piutang, dan persediaan. Tetapi dana haruslah cukup jumlahnya dalam artian harus mampu membiayai pengeluaran atau operasional perusahaan, karena dengan dana yang cukup akan menguntungkan perusahaan, disamping menguntungkan bagi operasional secara ekonomis atau efesien, perusahaan juga tidak akan mengalami kesulitan keuangan, juga akan memberikan keuntungan bagi perusahaan seperti: 1. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari
aktiva lancar.
2. Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya
(39)
memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan keuangan yang terjadi.
4. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani para konsumen.
5. Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para langganannya.
6. Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi lebih efesien karena tidak adanya kesulitan memperoleh barang ataupun jasa yang dibutuhkan.
Sumber-sumber dari modal kerja dapat disebutkan sebagai berikut 1. Berkurangnya aktiva tetap
2. Bertambahnya utang jangka panjang 3. Bertambahnya modal
4. Adanya keuntungan dari operasional Penggunaan modal kerja , yaitu
1. Bertambahnya aktiva tetap
2. Berkurangnya utang jangka panjang 3. Berkurangnya modal
4. Pembayaran kas deviden
(40)
Selanjutnya penggunaan yang tidak merubah jumlah modal kerja adalah sebagai berikut:
1. Pembelian efek (makettable security) secara tunai
2. Pembelian barang dagangan atau bahan-bahan lainnya secara tunai 3. Perubahan suatu bentuk piutang yang lain
3. Langkah-langkah dalam Penyusunan Sumber Dana dan Penggunaan Dana Langkah awal laporan sumber dan penggunaan dana adalah penyusunan laporan perubahan secara yang disusun atas dasar dua neraca pada saat yang berbeda pula sehingga dapat diketahui perubahan yang terjadi. Ada beberapa langkah yang digunakan sehingga pedoman penyusunan.
Laporan sumber dan pengunaan dana yaitu:
a. Gunakan neraca tahunan sebelumnya untuk menghitung perubahan-perubahan dalam assets dan liabilities.
b. Gunakan pengklasifikasian yang telah diberikan dimana untuk nenentukan apakah perubahan-perubahan dalam aset kecuali net fixed asset liabelities termasuk kedalam sumber dan penggunaan dana.
c. Menentukan perubahan fix assets d. Menetukan pembayaran deviden.
Selain memperhatikan langkah-langkah diatas ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan salam penyusunan laporan sumber dan penggunaan dana, yaitu :
(41)
b. Net profit afte taxes merupakan pos pertama dalam sumber dana, sedangkan deviden adalah pos pertama dalam penggunaan dana.
c. Urutan-urutan selanjutnya tidak dipersoalkan
d. Perubahan dalam stockholders equity dihitung dengan jalan menambahkan semua penjualan saham atau mengurangi semua pembelian kembali saham-saham sari selisih antara net profit after taxes dikurangi dengan kas deviden. (Lukman Syamsudi 2000:142).
B. Pengertian Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan
Sebagaimana biasanya suatu instansi maupun perusahaan harus memilikilaporan keuangan sebagai suatu alat untuk mengetahui keadaan atau posisi keuangan
(finansial position) dari intansi yang dipimpinnya dan juga laba/rugi untuk periode
satu bulan, satu semester dan satu tahun. Laporan keuangan merupakan alat pengukur serta suatu sasaran yang dapat memberikan suatu informasi dan keterangan mengenai perkembangan dan kemajuan suatu instansi. Laporan keuangan juga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan yang dibutuhkan oleh pihak yang membutuhkannya guna untuk mengetahui kondisi keuangan instansi yang sebenarnya apakah mengalami kemajuan atau sebaliknya. Pada umumnya laporan keuangan utama yang dihasilkan dari proses akuntansi adalah neraca, laporan laba rugi, serta perubahan modal. Meskipun bentuk laporan berbeda antara satu lembaga, perusahaan, instansi, departemen, namun tujuannya sama.
(42)
Pengertian Laporan Keuangan menurut beberapa ahli:
Deanta, mengatakan bahwa laporan keuangan adalah Laporan keuangan merupakan informasi historis, dimana timbul laporan keuangan setelah munculnya transaksi yang kemudian dicatat dan dibuat laporan keuangan (Deanta 2004:1).
Sedangkan Munawir S (2004:2) pengertian laporan keuangan adalah :
“Laporan Keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat utuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut”
Analisa sumber dan penggunaan dana yang sering disebut dengan analisa aliran dana, merupakan alat analisa keuangan yang sangat penting bagi manajer keuangan, disamping alat keuangan lainnya. Maksuud dari analisa tersebut adalah mengetahui bagaimana kebutuhan dana tersebut digunakan dan bagaimana kebutuhan dana tersebut dapat terpenuhi.
Dengan kata lain analisa aliran dana tersebut akan dapat diketahui dari mana datangnya dana dan untuk apa dana tersebut digunakan. Suatu laporan yang menggambarkan dari mana datangnya dana dan untuk apa saja dana tersebut digunakan dengan laporan sumber – sumber dan penggunaan dana.
Banyak istilah yang digunakan dalam laporan seperti ini, yaitu Statement of sources and aplications of Funds; Statement of sources anduse of Funds; Statement of Financial Changes; Wheregot; Where gone Statement; Statement and financial
(43)
departemen, lembaga, akan sangat penting artinya bagi bank dalam hal pemberian permintaan kredit yang diajukan kepadanya. Dengan mengadakan analisa terhadap laporan tersebut akan dapat diketahui bagaimana dana tersebut digunakan.
Sebagai langkah pertama yang dilakukan dalam analisa sumber-sumber dan penggunaan dana adalah dengan menyusun “Laporan Perubahan Neraca (Statement of
Banlance Sheets Changes)” yang disusun atas dasar dua neraca dari dua titik waktu.
Laporan tersebut menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen neraca mencerminkan adanya sumber dan penggunaan dana.
Dari laporan perubahan neraca dengan bantuan dari laba ditahan maka dapatlah disusun laporan sumber dari penggunaan dana. Pengertian dana dengan analisa sumber dan penggunaan dana dapat dalam artian yang sempit yaitu “Kas” atau artian yang luas yaitu “Modal Kerja”. Pengertian mana yang digunakan dari dua pengertian tersebut sangat erat artiannya dengan analisa laporan sumber-sumber dan penggunaan dana.
2. Laporan Keuangan yang Diperbandingkan
Dalam analisis laporan keuangan, perincian jumlah sen biasanya dapar dihilangkan. Jumlah rupiah dapat dibulatkan dalam ribuan atau jutaan. Pembulatan data keuangan dan hasih usaha atau operasi dalam ribuan atau dalam jutaan tidak akan mempengaruhi dalam perhitungan rasio, persentase, dan perbandingan karena sifat hubungan itu sebenarnya tidak berubah.
(44)
dihilangkan. Jumlah rupiah dapat dibulatkan dalam ribuan atau jutaan. Pembulatan data keuangan dan hasih usaha atau operasi dalam ribuan atau dalam jutaan tidak akan mempengaruhi dalam perhitungan rasio, persentase, dan perbandingan karena sifat hubungan itu sebenarnya tidak berubah.
Membandingkan data neraca untuk dua periode bertujuan untuk mengetahui adanya kenaikan dan penurunan jumlah absolut (dalam rupiah) dan dalam persentase. Perubahan ini penting karena dapat memberikan petunjuk arah perkembangan kondisi keuangan perusahaan atau instansi (Djarwanto : 2004).
C. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Perubahan dari unsur-unsur dari unsur non current account (asset tetap, utang jangka panjang, dan modal sendiri) yang mempunyai efek memperbesar modal kerja disebut sebagai sumber-sumber modal kerja. Sebaliknya, perubahan-perubahan dari unsure-unsur non current account yang mempunyai efek memperkecil modal kerja disebut sebagai penggunaan modal kerja.
Apabila sumber lebih besar daripada penggunaan, berarti ada kenaikan modal kerja. Sebalinya, apabila penggunaan lebih besar daripada sumber, berarti terjadi penurunan modal kerja.
(45)
1. Sumber Modal Kerja
Sumber-sumber modal kerja yang akan menambah modal kerja adalah:
a. Adanya kenaikan sektor modal, baik yang berasal dari laba maupun penambahan modal saham.
b. Adanya pengurangan atau penurunan asset tetap karena adanya penjualan asset tetap maupun proses depresiasi.
c. Adanya penambahan utang jangka panjang, baik dalam bentuk obligasi atau utang jangka panjang lainnya.
Perubahan-perubahan dalam unsur non current account yang menambah modal kerja
2. Penggunaan Modal Kerja
Penggunaan-penggunaan modal kerja yang mengakibatkan turunnya modal kerja adalah sebagai berikut:
a. Berkurangnya modal sendiri karena kerugian atau pengambilan privasi oleh pemilik perusahaan.
b. Pembayaran utang-utang jangka panjang.
(46)
3. Penyusunan laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Langkah-langkah dalam penyusunan laporan sumber dan penggunaan dana adalah sebagai berikut:
1. Tabulasikan perubahan pos-pos neraca awal dan akhir (2 periode) dan klarifikasikan sebagai sumber dan penggunaan dana sesuai pola berikut ini:
2. Sumber dana terdiri dari penurunan dalam pos aset dan kenaikan pada pos-pos pasiva.
3. Penggunaan dana terdiri dari kenaikan pos-pos asset atau penurunan pos-pos pasiva.
4. Depresiasi adalah biaya non-kas, yang sebenarnya merupakan alokasi pembebanan biaya adalah sumber dana.
5. Masukkan data laba bersih sebagai sumber dana dan pembayaran dividen sebagai penggunaan dana. Laba bersih dikurangi dividen adalah laba ditahan, sehingga laba ditahan tidak dimasukkan lagi sebagai sumber dana, kecuali bila data laba bersih dan pembayaran dividen tidak diketahui.
6. Kelompokkan perubahan-perubahan tersebut dalam laporan sumber dan penggunaan modal kerja.
a. Disamping dalam jumlah rupiah (absolut), pos-pos dalam laporan sumber dan penggunaan dana umumnya disajikan dalam persentase dari total sumber dana atau total penggunaan dana (total sumber dana = total penggunaan dana = 100%), sehingga lebih memudahkan manajemen membaca laporan tersebut.
(47)
D.
Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana pada LPP Radio Republik Indonesia (RRI) Medan1. Sumber-Sumber Dana Yang Digunakan LPP Radio Republik Indonesia (RRI) Medan
a. Dana yang berasal dari APBN ( Anggaran Pendapatan Belanja Negara)
APBN adalah suatu daftar yang memuat rincian pendapatan dan pengeluaran pemerintah pusat dalam jangka waktu satu tahun (1 Januari - 31 Desember) pada tahun tertentu, yang ditetapkan dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. b. Dana yang berasal dari sumber kegiatan operasional, seperti sewa
gedung/auditorium.
Kegiatan operasional adalah kegiatan yang dilakukan atau dilaksanakan dalam ruang lingkup perusahaan untuk menambah pemasukan kas pada perusahaan. 2. Penggunaan Dana pada LPP Radio Republik Indonesia (RRI) Medan
a. Kegiatan Operasional, seperti: 1. Fasilitas kantor
Fasilitas kantor adalah sarana pendukung dalam aktivitas perusahaan berbentuk fisik dan digunakan dalam kegiatan normal perusahaan, memiliki jangka waktu kegunaan yang relatif permanen dan memberikan manfaat untuk masa yang akan datang.
(48)
2. Peralatan kantor
Peralatan kantor adalah barang –barang yang digunakan untuk menghasilkan suatu pekerjaan yang diharapkan dikantor, seperti alat tulis, kertas mesin tik, computer, dll.
3. Kendaraan kantor
Kendaraan kantor adalah suatu sarana yang digunakan untuk keperluan melaksanakan pekerjaan instansi, perusahaan dan sebagainya.
4. Gaji pegawai dan karyawan
Gaji adalah suatu bentuk balas jasa ataupun penghargaan yang diberikan secara teratur kepada seorang pegawai atas jasa dan hasil kerjanya.
5. Pemeliharaan gedung
Pemeliharaan gedung adalah sangat penting dan perlu setelah bangunan tersebut selesai dibangun dan dipergunakan.
(49)
E. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan realisasi anggaran menggambarkan perbandingan antara Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) TA 2014 dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan, belanja, selama peroide 1 Januari 2014 s.d. 31 Desember 2014. Realiasi Pendapatan Negara dan Hibah sampai dengan periode yang berakhir tangal 31 Desember TA 2014 adalah sebesar Rp2.670.651 atau 0,00% dari anggaran yang dipetapkan dalam DIPA Tahun Anggaran 2014. Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah berasal sepenuhnya dari Penerimaan Negara Bukan Pajak. Realisasi Belanja Negara per 31 Desember TA 2014 adalah sebesar Rp15.237.759.279 atau mencapai 88,43 % dari anggarannya.
(50)
Tabel 2.1
LAPORAN REALISASI ANGGARAN RADIO REPUBLIK INDONESIA MEDAN
untuk periode yang berakhir 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013
(dalam satuan rupiah)
31 Desember 2014 31 Desember 2013 Perubahan
NO. Uraian Anggaran/estimasi Realisasi Anggaran/Estimasi Realisasi Rp %
PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH
1 Penerimaan Negara 0,00 0,00
0,00 2.670.651,00 0,00 2.883.444,00 (212.793,00) (7,38) a Penerimaan Negara Bukan Pajak
b Pendapatan Lain-Lain 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Total 0,00 2.670.651,00 0,00 2.883.444,00 (211,793,00) (7,38)
BELANJA
1 Belanja Pegawai 9.546.677.000,00 8.463.012.265,00 9.753.141.000,00 8.573.748.265,00 (110.736.000,00) (1,30) 2 Belanja Barang 6.560.339.000.00 5,679,547.014,00 6.071.294.000,00 5.176.818.934,00 502.728.080.,00 9,71 3 Belanja Modal 1.123.767.000,00 1.095.200.000,00 253.081.000,00 242,121,604,00 853.078396,00 352 Total 17.230.783.000,00 15.237.759.279,00 16.077.516.000,00 13.992.688.803,00 1.245.070.476,00 8,90
(51)
45
Rp212.793,00 atau 7,38% jika dibandingkan realisasi PNBP Lainnya periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp2.883.444,00, atau sebesar 0,00% dan keseluruhan Pendapatan Negara dan Hibah RRI Medan merupakan PNBP lainnya yang semuanya diperoleh dari APBN.
2. Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai pada periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp8.463.012.265,00 atau sebesar 88,6% dari anggaran pengeluaran belanja Pegawai Tahun Anggaran 2014. Belanja Pegawai pada Tahun Anggaran 2014 mengalami penurunan sebesar Rp110.736.000,00 atau turun 1,30% dari pengeluaran belanja pegawai tahun lalu pada periode yang berakhir ranggal 31 Desember 2013 sebesar Rp8.573.748.265,00 atau sebesar 88% dari anggaran pengeluaran belanja Pegawai Tahun Anggaran 2013.
3. Belanja Barang
Realisasi belanja Barang pada periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp5,679,547.014,00 atau sebesar 86,50% dari anggaran pengeluaran belanja Tahun Anggaran 2014. Belanja Barang pada Tahun Anggaran 2014 mengalami kenaikan Rp502.728.080.,00 atau naik 9,71% dari pengeluaran belanja barang tahun lalu pada periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp5.176.818.934,00 atau sebesar 85,27% dari
(52)
anggaran pengeluaran belanja barang tahun anggaran 2013. 4. Belanja Modal
Realisasi belanja Modal pada periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp1.095.200.000,00 atau sebesar Rp97,5% dari anggaran pengeluaran belanja modal tahun anggaran 2013. Belanja Modal pada Tahun Angaran 2014 mengalami kenaikan sebesar Rp853.078396,00 atau naik >100,00% dari pengeluaran belanja Modal tahun lalu pada periode yang berakhir tanggan 31 Desember 2013 sebesar Rp242,121,604,00 atau sebesar 95,67% dari anggaran pengeluaran belanja Modal Tahun Anggaran 2013.
2. LAPORAN NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenal aset, kewajiban, dan ekuitas dana per 31 Desember 2014 dan dibandingkan dengan 31 Desember 2013. a. Jumlah Aset adalah sebesar Rp151.165.219.025.00 yang terdiri dari:
1. Aset Lancar sebesar Rp301.297.409,00 2. Aset Tetap sebesar Rp150.723.460.517,00 3. Aset Lainnya sebesar Rp140.461.099,00
b. Jumlah Kewajiban adalah sebesar Rp300.692.409,00 yang terdiri dari: 1. Kewajiban Jangka Pendek sebesar Rp300.692.409,00
2. Kewajiban Jangka Panjang sebesar Rp0,00
(53)
(54)
Tabel 2.2
RADIO REPUBLIK INDONESIA MEDAN NERACA
PER 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (dalam satuan rupiah)
AKUN Periode Neraca
Kenaikan/ Penurunan
30 Desember 2014 31 Desember 2013 Rp %
ASET Aset Lancar
Kas di Bendahara Pengeluaran
250.000.000,00 0,00 250.000.000,00 0,00
Kas lainnya dan Setara Kas
50.692.409,00 149.341.216,00 98.648.807,00 66,05
Persediaan 605.000,00 145.750,00 459.250,00 315,1
Jumlah Aset Lancar 301.297.409,00 149.486.966,00 151.810.443,00 101,5 Aset Tetap
Tanah 138.046.078.000,00 138.046.078.000,00 0,00 0,00
Peralatan dan Mesin 22.054.132.917,00 21.791.372.917,00 262.760.000,00 1,20 Gedung dan Bangunan 17.252.158.840,00 17.252.158.840,00 0,00 0,00 Jalan, Irigasi dan Jaringan 120.500.000,00 120.500.000,00 0,00 0,00 Aset Tetap Lainnya 115.041.500,00 115.041.500,00 0,00 0,00
Konstruksi Dalam Pengerjaan 0,00 0,00 0,00 0,00
Akumulasi Penyusutan (26.864.450.740,00) (25.665.458.872,00) (1.198.991.868,00) 4,67 Jumlah Aset Tetap 150.723.460.517,00 151.659.692.385,00 (936.231.868,00) (0,6) Aset
Piutang Jangka Panjang
Tagihan TP/TGR 0,00 0,00 0,00 0,00
Penyisihan Piutang Tak
Tertagih-TGR 0,00 0,00 0,00 0,00
Jumlah Piutang Jangka Panjang
(bersih) 0,00 0,00 0,00 0,00
Aset Lainnya
Aset Tak Berwujud 19.500.000,00 19.500.000,00 0,00 0,00
Aset Lain-lain 799.657.254.,00 799.657.254,00 0,00 0,00
Akumulasi Penyusutan /Amortisasi
Aset lainnya (678.696.155,00) (649.955.883,00) (28.740.272,00) 4,42 Jumlah Aset lainnya 140.461.099,00 169.201.371,00 (28.740.272,00) 16,98
Jumlah Aset 151.165.219.025,00 151.978.380.722,00 (813.161.697,00) 0,53
Kewajiban
Kewajiban Jangka Pendek
(55)
Uang Muka ke KPPN 250.000.000,00 0,00 250.000.000,00 0,00 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 300.692.409,00 149.341.216,00 151.351.193,00 101,3
Jumlah Kewajiban 300.692.409,00 149.341.216,00 151.351.193,00 101,3
Ekuitas
Ekuitas Dana Lancar
Cadangan Piutang 0,00 0,00 0,00 0,00
Cadangan Persediaan 605.000,00 145.750,00 459.250,00 315,1 Jumlah Ekuitas Dana Lancar 605.000,00 145.750,00 459.250,00 315,1 Ekuitas Dana Investasi
Di investasikan Dalam Aset Tetap 150.723.460.517,00 151.659.692.385,00 (936.231.868,00) 0,61 Di investasikan Dalam Aset Lainnya 140.461.099,00 169.201.371,00 (28.740.272,00) 16,9 Jumlah Ekuitas Dana Investasi 150.863.921.616,00 151.828.893.756,00 (964.972.140,00) 0,63
Jumlah Ekuitas Dana 150.864.526.616,00 151.829.039.506,00 (964.512.1890,00) 0,63
1. Penjelasan Atas Pos-pos Neraca 1. Kas di Bendahara Pengeluaran
Kas di bendahara Pengeluaran merupakan kas yang dikuasai, dikelola, dan dibawah tanggung jawab bendahara pengeluaran yang berasal dari sisa UP/TUP yang belum dipertanggungjawabkan atau disetorkan kembali ke Kas Negara per 31 Desember.
Saldo kas di bendahara pengeluaran per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp250.000.000,00, sedangkan per 31 Desember 2013 nilai kas di bendahara pengeluaran tercatat sebesar Rp0,00. Jadi, terdapat kenaikan pengeluaran kas dibendahara pada tahun 2014 sebesar Rp250.000.000.
2. Kas Lainnya dan Setara Kas
Jumlah nilai Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp50.692.409,00, yang merupakan kas berada di bawah tanggung jawab
(56)
bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP. Terdapat penurunan pada nilai Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp98.648.807,00. Dimana jumlah nilai Kas lainnya dan Setara kas per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp149.341.216,00.
3. Persediaan
Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan yang tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional dan untuk dijual, dan atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Saldo Persedian per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp605.000,00, sedangkan per tanggal 31 Desember 2013 nilai Persediaan tercatat sebesar Rp145.750,00. Terdapat kenaikan pada nilai Persediaan per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp459.250,00.
4. Aset Tetap
Aset Tetap merupakan asset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan dan digunakan dalam kegiatan operasional entitas. Nilai Persediaan Aset Tetap per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp150.723.460.517,00 dan Rp151.659.692.385,00 yang merupakan asset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan dan digunakan dalam kegiatan operasional entitas. Pada tanggal 31 Desember 2014 terdapat penurunan nilai Aset Tetap sebesar Rp936.231.868,00.
(57)
Saldo Tanah per 31 Desember 2014 adalah Rp138.046.078.000,00, sedangkan per 31 Desember 2013 nilai Tanah tercatat sebesar Rp138.046.078,00. Tidak terdapat mutasi tambah ataupun mutasi kurang selama Tahun Anggaran 2014. 6. Peralatan dan Mesin
Nilai perolehan Aset Tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp22.054.132.917,00 dan Rp21.791.372.917,00. Terdapat kenaikan nilai pada Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp262.760.000,00.
7. Gedung dan Bangunan
Nilai Perolehan Aset Tetap berupa Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp17.252.158.840,00 dan Rp17.252.158.840,00. Tidak terdapat mutasi tambah ataupun mutasi kurang selama Tahun Anggaran 2014.
8. Jalan, Irigasi dan Jaringan
Nilai Perolehan Aset Tetap berupa Jalan, Irigasi dan Jaringan Per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp120.500.000,00 dan Rp 120.500.000,00. Tidak terdapat mutasi tambah ataupun mutasi kurang selama Tahun Anggaran 2014.
9. Aset Tetap Lainnya
Nilai perolehan Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah Rp115.041.500,00 dan Rp115.041.500,00 yang merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam tanah, peralatan dan mesin,
(58)
gedung dan bangunan, serta jalan. Irigasi dan jaringan. Nilai Buku Aset Tetap Lainnya pada tanggal pelaporan yaitu nilai perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutannya sebesar Rp0,00. Perhitungan nilai penyusutan disajikan dalam Pelaporan Kuasa Penggunaan Barang Intrakonptabel Barang Milik Negara.
10. Konstruksi Dalam pengerjaan
Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 adalah masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp0,00 yang merupakan pembangunan konstruksi dalam pengerjaan rehabilitasi gedung/banguunan negara.
11. Akumulasi Penyusutan
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp26.864.450.740,00 dan Rp25.665.458.872,00. Terdapat kenaikan saldo Akumulasi Penyusutan Aset tetap pada Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp1.198.991.868,00 atau 4,67%.
12. Piutang Jangka Panjang
Piutang Jangka Panjang (bersih) per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp0,00, sedangkan per tanggal 31 Desember 2013 nilai Piutang Jangka Panjang tercatat sebesar Rp0,00. Untuk periode 31 Desember 2013 Radio Republik Indonesia Medan tidak menyajikan Piutang Jangka Panjang.
(59)
Desember 2014 adalah sebesar 0,00, sedangkan per tangal 31 Desember 2013 nilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan / Tuntutan Ganti Rugi tercatat sebesar Rp0,00. Untuk periode 31 Desember 2014 Radio republik Indonesia Medan tidak menyajikan Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi. 14. Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Saldo Penyisihan Piutang Tidak Tertagih- TGR per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp0,00, sedangkan per tanggal 31 Desember 2013 nilai Penyisihan Piutang Tidak tertagih-TGR tercatat sebesar Rp0,00. Untuk periode 31 Desember 2014 Radio Repubik Indonesia Medan tidak menyajikan penyisihan Piutang Tidak Tertagih-TGR.
15. Aset Lainnya
Nilai perolehan Aset Lainnya per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp151.165.219.025,00 dan Rp151.978.380.722,00 yang merupakan aset yang tidak dapat dikelompokkan baik ke dalam aset lancar maupun aset tetap.
16. Aset Tak Berwujud
Saldo Aset tak Berwujud per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp19.500.000,00 sedangkan per tanggal 31 Desember 2013 nilai aset tak Berwujud tercatat sebesar Rp19.500.000,00. Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi tidak mempunyai wujud fisik 17. Aset Lain-lain
(60)
Aset lain-lain adalah merupakan barang milik negara (BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional Badan Urusan Administrasi. Nilai perolehan Aset Lain-lain per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp799.657.254,00 dan Rp799.657.254,00. Tidak terdapat mutasi tambah ataupun mutasi kurang pada Tahun anggaran 2014.
18. Utang Kepada Pihak Ketiga
Utang kepada Pihak Ketiga merupakan belanja yang masih harus dibayar dan utang kepada pihak ketiga lainnya. Saldo Utang Kepada Pihak Ketiga per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp50.692.409,00 sedangkan per tanggal 31 Desember 2013 nilai Utang kepada pihak ketiga tercatat sebesar Rp149.341.216,00. Per tanggal 31 Desember 2014 terdapat penurunan nilai pada Utang Kepada Pihak Ketiga dari Utang Kepada Pihak Ketiga per tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp98.648.807,00 atau 66,05%.
19. Pendapatan Diterima Dimuka
Pendapatan Diterima Dimuka merupakan yang sudah masuk ke kas Negara, namun barang/jasa belum diserahkan kepihak ketiga. Saldo Pendapatan Diterima Dimuka per tanggal 31 Desember 2014 Rp0,00 , sedangkan per tanggal 31 Desember 2013 nilai Pendapatan Dibayar Dimuka tercatat sebesar Rp0,00.
(61)
dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan. Uang Muka dari KPPN per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp250.000.000,00, sedangkan per tanggal 31 Desember 2013 nilai Uang Muka dari KPPN tercatat sebesar Rp 0,00. Terdapat kenaikan nilai Uang Muka dari KPPN Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp250.000.000,00 atau 100%.
21. Kewajiban Jangka Pendek
Kewajiban Jangka Pendek merupakan kelompok kewajiban yang diharapkan segera diselesaikan dalam waktu kurang dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Nilai Kewajiban Jangka Pendek per tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp300.692.409,00 dan per tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp149.341.216,00. Terjadi kenaikan nilai Kewajiban jangka Pendek pada Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp151.351.193,00.
22. Cadangan Persediaan
Cadangan Persediaan merupakan jumlah ekuitas dana lancar Radio Republik Indonesia Medan dalam bentuk Persediaan. Saldo Cadangan Persediaan per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp605.00,00, sedangkan per tanggal 31 Desember 2013 nilai Cadangan Persediaan adalah sebesar Rp145.750,00. Terjadi kenaikan Nilai Cadangan Persediaan pada Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp459,250,00.
23. Ekuitas Dana Lancar
Ekuitas Dana Lancar merupakan penyimbang beberapa akun yang ada di aset Lancar dan di Kewajiban Jangka Pendek. Nilai Ekuitas Dana Lancar per
(62)
tanggal 31 Desember 2014 dan tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp605.000,00 dan Rp147.750,00. Terjadi kenaikan nilai Ekuitas Dana Lancar pada Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp459.250,00.
24. Ekuitas Dana Investasi
Ekuitas Dana Investasi merupakan penyimbang beberapa akun yang ada di Aset Tetap, Aset Lainnya dan Kewajiban Jangka Panjang. Nilai Ekuitas Dana Investasi per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar 150.864.526.616,00 dan nilai Ekuitas Dana Investasi per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp151.829.039.506,00. Terjadi penurunan nilai Ekuitas Dana Lancar pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebesar Rp964.512.890,00 atau 0,63%.
25. Diinvestasikan Dalam Aset Tetap
Nilai Diinvestasikan Dalam Aset Tetap per tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp150.723.460.517,00 dan Rp151.659.692.385,00. Terjadi penurunan Nilai Diinvestasikan Dalam Aset Tetap pada Tahun Anggaran 2014 yaitu sebesar Rp936.231.868,00 atau 0,61%. 26. Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya
Nilai Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya per tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp140.461.099,00 dan Rp169.201.371,00. Terjadi penurunan Nilai Diinvesatsikan Dalam Aset Lainnya yaitu sebesar Rp28.740.272,00 atau 16,98%.
(63)
Laporan sumber dan penggunaan dana di Radio Republik Indonesia Medan disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan memberikan alasan mengenai perubahan tersebut dengan menunjukkan darimana sumber-sumber dana dan penggunaan-penggunaannya.
Laporan sumber dan penggunaan dana di Radio Republik Indonesia Medan menggambarkan atau menunjukan aliran atau gerakan dana yaitu sumber-sumber penerimaan dan penggunaan dana dalam periode yang bersangkutan.
Laporan sumber dan penggunaan dana dapat digunakan sebagai dasar dalam menaksir kebutuhan dana dimasa mendatang dan kemungkinan sumber-sumber yang ada.
(64)
Setelah membahas analisa sumber dan penggunaaan dana Radio Republik Indonesia (RRI) Medan, maka pada bab ini penulis ingin mengemukakan beberapa kesimpulan dan saran yang dianggap tepat dan bermamfaat untuk selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan keputusan pada tahun-tahun berikutnya.
A. Kesimpulan
1. Manajemen Kantor Radio Republik Indonesia (RRI) Medan ini telah menggunakan sistem manajemen yang baik terutama dalam menggunakan dananya. Sumber dana yang dapat diperoleh dari dana khusus yaitu dana dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara), dan dana umum berasal dari kegiatan operasional berupa sewa gedung/auditorium dan kegiatan lainnya.
2. Penggunaan dana pada Radio Republik Indonesia Medan antara lain digunakan untuk belanja pegawai, belanja barang, dan belanja modal. Dengan rincian biaya sebagai berikut:
(65)
Rp8.463.012.265,00, selisih penurunan tersebut sebesar Rp110.736.000,00,00. Penurunan belanja ini di sebabkan terjadinya perubahan jumlah pegawai dan perubahan kenaikan gaji pegawai.
b. Total belanja barang yang terealisasikan tahun 2013 Rp6.071.294.000,00 mengalami penurunan di tahun 2014 Rp5.679.547.014,00, selisih penurunan tersebut sebesar Rp502.728.080.,00. Penurunan belanja barang ini disebabkan terjadi penurunan belanja barang operasional dan kegiatan belanja pemeriharaan inventaris.
c. Total belanja modal yang terealisasikan tahun 2013 Rp242.121.604,00 mengalami kenaikan di tahun 2014 Rp1.095.200.000,00, selisih kenaikan tersebut sebesar Rp853.078396,00. Kenaikan belanja modal ini disebabkan perbaikan renovasi gedung dan peralatan & mesin untuk peningkatan pelayanan kinerja Radio Republik Indonesia (RRI) Medan.
d. Pentingnya laporan keuangan ini dibuat untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambil keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik (good Governance).
(66)
B. Saran
Setelah memberikan kesimpulan maka diberikan saran sebagai bahan pertimbangan untuk Instansi Radio Republik Indonesia Medan untuk menjalankan kegiatan operasional demi tercapainya tujuan yang telah direncanakan.
Adapun saran-saran yang diberikan adalah sebagai berikut:
1. Karena begitu pentingnya suatu laporan keuangan bagi instansi pemerintahan, ada baiknya anggaran diterapkan secara terpadu, sistematis, dan lebih jelas pada setiap kegiatan yang direncanakan dan dipergunakan sebagai pedoman kerja.
2. Untuk mewujudkan tujuan instansi ada baiknya laporan keuangan yang telah disusun dimanfaatkan sebagai alat pengendalian secara efektif guna mewujudkan tujuan Instansi Radio Republik Indonesia (RRI) Medan secara keseluruhan.
3. Rencana Anggaran Keuangan yang dilaksanakan perlu pengawasan yang ketat agar mencegah terjadinya pemborosan dana atau penyelewengan dana.
4. Ada baiknya dilakukan evaluasi secara berkala demi menghindari penyelewengan dana dari anggaran yang telah ditetapkan.
(67)
DAFTAR PUSTAKA
Daenta. 2009, Memahami Pos-pos dan Angka-angka dalam Laporan Keuangan
Untuk Orang Awam, Penerbit Gava Media, Yogjakarta
Djarwanto. 2004, Pokok-pokok Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta
Munawir, S. 2004. Analisis Laporan keuangan, Edisi Pertama, Cetakan I, Yogjakarta Renyowijoyo, Muindro. 2010. Akuntansi Sektor Publik Organisasi Non Laba, Edisi
Kedua, Penerbit Mitra Wacana Media, Yogjakarta
Syahyunan. 2013. Manajemen Keuangan (Perencanaan, Analisis, dan Pengendalian
Keuangan). USU Press. Medan.
Syamsudin, Lukman, 2000. Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Baru, Cetakan Kelima, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
(1)
tanggal 31 Desember 2014 dan tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp605.000,00 dan Rp147.750,00. Terjadi kenaikan nilai Ekuitas Dana Lancar pada Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp459.250,00.
24. Ekuitas Dana Investasi
Ekuitas Dana Investasi merupakan penyimbang beberapa akun yang ada di Aset Tetap, Aset Lainnya dan Kewajiban Jangka Panjang. Nilai Ekuitas Dana Investasi per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar 150.864.526.616,00 dan nilai Ekuitas Dana Investasi per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp151.829.039.506,00. Terjadi penurunan nilai Ekuitas Dana Lancar pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebesar Rp964.512.890,00 atau 0,63%.
25. Diinvestasikan Dalam Aset Tetap
Nilai Diinvestasikan Dalam Aset Tetap per tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp150.723.460.517,00 dan Rp151.659.692.385,00. Terjadi penurunan Nilai Diinvestasikan Dalam Aset Tetap pada Tahun Anggaran 2014 yaitu sebesar Rp936.231.868,00 atau 0,61%. 26. Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya
Nilai Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya per tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp140.461.099,00 dan Rp169.201.371,00. Terjadi penurunan Nilai Diinvesatsikan Dalam Aset Lainnya yaitu sebesar Rp28.740.272,00 atau 16,98%.
(2)
Laporan sumber dan penggunaan dana di Radio Republik Indonesia Medan disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan memberikan alasan mengenai perubahan tersebut dengan menunjukkan darimana sumber-sumber dana dan penggunaan-penggunaannya.
Laporan sumber dan penggunaan dana di Radio Republik Indonesia Medan menggambarkan atau menunjukan aliran atau gerakan dana yaitu sumber-sumber penerimaan dan penggunaan dana dalam periode yang bersangkutan.
Laporan sumber dan penggunaan dana dapat digunakan sebagai dasar dalam menaksir kebutuhan dana dimasa mendatang dan kemungkinan sumber-sumber yang ada.
(3)
Setelah membahas analisa sumber dan penggunaaan dana Radio Republik Indonesia (RRI) Medan, maka pada bab ini penulis ingin mengemukakan beberapa kesimpulan dan saran yang dianggap tepat dan bermamfaat untuk selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan keputusan pada tahun-tahun berikutnya.
A. Kesimpulan
1. Manajemen Kantor Radio Republik Indonesia (RRI) Medan ini telah menggunakan sistem manajemen yang baik terutama dalam menggunakan dananya. Sumber dana yang dapat diperoleh dari dana khusus yaitu dana dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara), dan dana umum berasal dari kegiatan operasional berupa sewa gedung/auditorium dan kegiatan lainnya.
2. Penggunaan dana pada Radio Republik Indonesia Medan antara lain digunakan untuk belanja pegawai, belanja barang, dan belanja modal. Dengan rincian biaya sebagai berikut:
a. Total belanja pegawai yang terealisasikan tahun 2013 adalah Rp8.573.748.265,00 mengalami penurunan di tahun 2014 sebesar
(4)
Rp8.463.012.265,00, selisih penurunan tersebut sebesar Rp110.736.000,00,00. Penurunan belanja ini di sebabkan terjadinya perubahan jumlah pegawai dan perubahan kenaikan gaji pegawai.
b. Total belanja barang yang terealisasikan tahun 2013 Rp6.071.294.000,00 mengalami penurunan di tahun 2014 Rp5.679.547.014,00, selisih penurunan tersebut sebesar Rp502.728.080.,00. Penurunan belanja barang ini disebabkan terjadi penurunan belanja barang operasional dan kegiatan belanja pemeriharaan inventaris.
c. Total belanja modal yang terealisasikan tahun 2013 Rp242.121.604,00 mengalami kenaikan di tahun 2014 Rp1.095.200.000,00, selisih kenaikan tersebut sebesar Rp853.078396,00. Kenaikan belanja modal ini disebabkan perbaikan renovasi gedung dan peralatan & mesin untuk peningkatan pelayanan kinerja Radio Republik Indonesia (RRI) Medan.
d. Pentingnya laporan keuangan ini dibuat untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambil keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik (good Governance).
(5)
B. Saran
Setelah memberikan kesimpulan maka diberikan saran sebagai bahan pertimbangan untuk Instansi Radio Republik Indonesia Medan untuk menjalankan kegiatan operasional demi tercapainya tujuan yang telah direncanakan.
Adapun saran-saran yang diberikan adalah sebagai berikut:
1. Karena begitu pentingnya suatu laporan keuangan bagi instansi pemerintahan, ada baiknya anggaran diterapkan secara terpadu, sistematis, dan lebih jelas pada setiap kegiatan yang direncanakan dan dipergunakan sebagai pedoman kerja.
2. Untuk mewujudkan tujuan instansi ada baiknya laporan keuangan yang telah disusun dimanfaatkan sebagai alat pengendalian secara efektif guna mewujudkan tujuan Instansi Radio Republik Indonesia (RRI) Medan secara keseluruhan.
3. Rencana Anggaran Keuangan yang dilaksanakan perlu pengawasan yang ketat agar mencegah terjadinya pemborosan dana atau penyelewengan dana.
4. Ada baiknya dilakukan evaluasi secara berkala demi menghindari penyelewengan dana dari anggaran yang telah ditetapkan.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Daenta. 2009, Memahami Pos-pos dan Angka-angka dalam Laporan Keuangan Untuk Orang Awam, Penerbit Gava Media, Yogjakarta
Djarwanto. 2004, Pokok-pokok Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta
Munawir, S. 2004. Analisis Laporan keuangan, Edisi Pertama, Cetakan I, Yogjakarta Renyowijoyo, Muindro. 2010. Akuntansi Sektor Publik Organisasi Non Laba, Edisi
Kedua, Penerbit Mitra Wacana Media, Yogjakarta
Syahyunan. 2013. Manajemen Keuangan (Perencanaan, Analisis, dan Pengendalian Keuangan). USU Press. Medan.
Syamsudin, Lukman, 2000. Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Baru, Cetakan Kelima, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta