Analisis rasio keuangan koperasi (studi kasus di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Angkasa Radio Republik Indonesia (RRI) Yogyakarta
ANALISIS RASIO KEUANGAN KOPERASI
(Studi Kasus di Koperasi Pegawai Republik Indonesia “Angkasa” Radio Republik Indonesia Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh: Suwarmi NIM : 132114058
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
(2)
i
ANALISIS RASIO KEUANGAN KOPERASI
(Studi Kasus di Koperasi Pegawai Republik Indonesia “Angkasa” Radio Republik Indonesia Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh: Suwarmi NIM : 132114058
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
(3)
ii Skripsi
(4)
iii
(5)
iv Motto:
“Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah
kepadanya, dan Ia akan bertindak.” (Mazmur 37:5)
“Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa.” (Roma 12:12)
Kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Keluarga Besar di Rembang
Keluarga Besar Yayasan Syantikara
(6)
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTNASI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertandatangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: ANALISIS RASIO KEUANGAN KOPERASI
(Studi Kasus di Koperasi Pegawai Republik Indonesia “Angkasa” Radio Republik Indonesia Yogyakarta)
Dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 19 Juli 2017 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Juli 2017 Yang membuat pernyataan,
(7)
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Suwarmi
Nomor Mahasiswa : 132114058
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS RASIO KEUANGAN KOPERASI
(Studi Kasus di Koperasi Pegawai Republik Indonesia “Angkasa” Radio Republik Indonesia Yogyakarta)
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan, dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya untuk memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 31 Juli 2017 Yang menyatakan,
(8)
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul Analisis Rasio Keuangan Koperasi, dengan studi kasus di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “Angkasa” Radio Republik Indonesia (RRI) Yogyakarta..
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma. Dalam penulisan skripsi ini penulis telah berusaha
semaksimal mungkin, namun penulis menyadari bahwa hasil yang disajikan
belum merupakan hasil yang sempurna masih banyak kekurangan di dalam
penyusunan skripsi ini disebabkan terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang
ada pada penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam mempersiapkan, menyusun dan
menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, arahan, dan bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D, selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma.
2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
(9)
viii
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Ketua Jurusan
Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4. Ir. Drs. Hansiadi Y. Hartanto, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Dosen
pembimbing yang dengan sabar membimbing dan bersedia meluangkan
waktu, tenaga, saran, koreksi, sumbangan pemikiran, dan nasihat-nasihat
dalam membimbing penulis sehingga skripsi ini bisa selesai.
5. Seluruh dosen dan staf sekretariat Fakultas Ekonomi khususnya Akuntansi
atas bimbingan, ilmu serta pelayanan yang diberikan selama penulis
menempuh kuliah.
6. Drs. Atang Basuki selaku Ketua KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta
7. Seluruh jajaran staf dan karyawan KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta yang telah mendukung pelaksanaan penelitian
8. Sr. Magdelin CB selaku Pimpinan Yayasan Syantikara dan seluruh staf
Yayasan Syantikara yang telah memberikan kesempatan penulis untuk
menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Terima kasih telah
memberikan semangat, dorongan, doa sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi.
9. Sr. Renata CB selaku Pimpinan Asrama SMA Stella Duce 2 dan seluruh
Mitra Kerja Asrama SMA Stella Duce 2 yang telah berkenan mendukung
dan memberikan semangat selama masa study penulis sehingga penulis
(10)
ix
10.Bapak, Ibu dan keluarga besar di Rembang yang selalu memberikan
semangat, dorongan dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dan studynya.
11.Teman-teman seperjuangan MPAT dan semua teman-teman Akuntansi
angkatan 2013.
12.Sahabat-sahabat terdekat penulis yaitu Maria Srimeitika, Vicensia Ita,
Dessy Natalia, Santi, Sepin, Selvi, dan Melinda.
13.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Semoga Tuhan membalas segala kebaikan dengan penuh berkat-Nya.
Penulis telah berusaha dengan segala pengetahuan dan kemampuanya. Penulis
berharap agar skripsi ini berguna bagi pembaca dan dapat juga sebagai bahan
refrensi untuk penelitian selanjutnya. Akhir kata penulis terbuka atas semua kritik
dan saran yang nantinya akan semakin mengembangkan dan menyempurnakan
skripsi ini
Yogyakarta, 31 Juli 2017
(11)
x DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ...xiv
ABSTRAK ... xv
ABSTRACT ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Manfaat Penelitian ... 4
E. Sistem Penulisan ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
A. Koperasi ... 6
B. Laporan Keuangan ... 8
C. Keuangan Koperasi ... 9
D. Analisis Laporan Keuangan ... 11
E. Analisis Rasio Keuangan ... 12
F. Analisis Trend ... 18
G. Analisis Common Size ... 19
H. Penelitian Terdahulu ... 20
BAB III METODE PENELITIAN... 22
A. Jenis Penelitian ... 22
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 22
C. Subjek dan Objek Penelitian ... 22
D. Jenis dan Sumber Data ... 23
(12)
xi
F. Teknik Pengumpulan Data ... 24
G. Teknik Analisis Data ... 24
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAN ... 30
A. Sejarah dan Perkembangan KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta ... 30
B. Struktur Organisasi ... 31
C. Susunan dan Pembagian Tugas ... 32
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 36
A. Analisis Rasio Keuangan ... 36
B. Analisis Trend ... 55
C. Analisis Common Size ... 68
BAB VI PENUTUP ... 77
A. Kesimpulan ... 77
B. Keterbatasan Penelitian ... 79
C. Saran ... 79
DAFTAR PUSTAKA ... 81
(13)
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Penilaian Current Ratio ... 25
Tabel 3.2 Penilaian Total Debt to Equity Ratio ... 25
Tabel 3.3 Penilaian Total Debt to Total Assets Ratio ... 26
Tabel 3.4 Penilaian Net Profit Margin ... 26
Tabel 3.5 Penilaian Return on Assets ... 27
Tabel 3.6 Penilaian Rentabilitas Modal Sendiri ... 27
Tabel 3.7 Penilaian Perputaran Aktiva... 28
Tabel 5.1 Perhitungan Current RatioKPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta Tahun 2012-2016 ... 39
Tabel 5.2 Perhitungan Total Debt to Equity RatioKPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta 2012-2016 ... 42
Tabel 5.3 Perhitungan Debt to Total Assets RatioTahun KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta 2012-2016 ... 45
Tabel 5.4 Perhitungan Net Profit MarginKPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta Tahun 2012-2016 ... 48
Tabel 5.5 Perhitungan Return on AssetsKPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta Tahun 2012-2016 ... 50
Tabel 5.6 Perhitungan Rentabilitas Modal Sendiri KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta Tahun 2012-2016 ... 52
Tabel 5.7 Perhitungan Perputaran Aktiva KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta Tahun 2012-2016 ... 55
Tabel 5.8 Perhitungan Trend Current RatioKPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta Tahun 2012-2016 ... 56
Tabel 5.9 Perhitungan Trend Total Debt to Equity RatioKPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta 2012-2016 ... 58
Tabel 5.10 Perhitungan Trend Debt to Total Assets RatioTahun KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta 2012-2016 ... 59
Tabel 5.11 Perhitungan Trend Net Profit MarginKPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta Tahun 2012-2016 ... 61
Tabel 5.12 Perhitungan Trend Return on AssetsKPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta Tahun 2012-2016 ... 63
(14)
xiii
Tabel 5.13 Perhitungan TrendRentabilitas Modal Sendiri KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta Tahun 2012-2016 ... 65 Tabel 5.14 Perhitungan Trend Perputaran Aktiva KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta Tahun 2012-2016 ... 67 Tabel 5.15 Laporan Common Size atas Sisa hasil Usaha Tahun yang berakhir pada
Tanggal 31 Desember 2012-2016 padaKPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta (dalam persen (%)) ... 68 Tabel 5.16 Laporan Common Size atas Neraca31 Desember 2012-2016 padaKPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta (dalam persen (%)) ... 71
(15)
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Siklus Laporan Keuangan ... 9 Gambar 4.1 Struktur Organisasi KPRI “Angkasa“ RRI Yogyakarta ... 32 Gambar 5.1 Grafik TrendCurrent RatioKPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta Tahun
2012-2016 ... 56 Gambar 5.2 Grafik TrendTotal Debt to Equity RatioKPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta Tahun 2012-2016 ... 58 Gambar 5.3 Grafik TrendTotal Debt to Total Assets Ratio KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta Tahun 2012-2016 ... 60 Gambar 5.4 Grafik TrendNet Profit MarginKPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta
Tahun 2012-2016 ... 62 Gambar 5.5 Grafik TrendReturn on AssetsKPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta
Tahun 2012-2016 ... 64 Gambar 5.6 Grafik Trend Rentabilitas Modal Sendiri KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta Tahun 2012-2016 ... 66 Gambar 5.7 Grafik TrendPerputaran Aktiva KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta
(16)
xv ABSTRAK
ANALISIS RASIO KEUANGAN KOPERASI
(Studi Kasus di Koperasi Pegawai Republik Indonesia “Angkasa” Radio Republik Indonesia Yogyakarta)
Oleh: Suwarmi 132114058
Universitas Sanata Dharma 2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi dan perkembangan keuangan KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta tahun 2012-2016 dengan menggunakan rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas. Jenis penelitian yang dilakukan berupa studi kasus pada KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu menghitung rasio-rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas, menganalisis dengan menggunakan trend dan common size.
Berdasarkan hasil analisis data keuangan KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta diperoleh kesimpulan bahwa tingkat likuiditas yang diukur menggunakan current ratio pada tahun 2012-2016 dikategorikan sangat baik. Tingkat solvabilitas yang diukur menggunakan total debt to equity ratio dan total debt to total assets ratio pada tahun 2012, 2013, 2015 dan 2016 dikategorikan baik sedangkan tahun 2014 dikategorikan cukup baik. Tingkat rentabilitas diukur menggunakan net profit margin pada tahun 2012, 2014, 2015 dan 2016 dikategorikan sangat baik sedangkan tahun 2013 dikategorikan baik, untuk return on assets pada tahun 2012-2016 dikategorikan cukup baik, dan untuk rentabilitas modal sendiri pada tahun 2012-2016 dikategorikan kurang baik. Tingkat aktivitas yang diukur menggunakan perputaran aktiva pada tahun 2012-2016 dikategorikan tidak baik.
Hasil analisis trend pada current ratio, total debt to equity ratio, total debt to total asset ratio dan net profit margin pada tahun 2012-2016 mengalami peningkatan kinerja, sedangkan return on asset, rentabilitas modal sendiri dan perputaran aktiva mengalami penurunan kinerja. Hasil analisis common size pada laporan neraca dan sisa hasil usaha cenderung mengalami penurunan dalam perkembangan keuangannya.
(17)
xvi ABSTRACT
ANALYSIS OF FINANCIAL RATIO ON COOPERATIVE
(A Case Study on Koperasi Pegawai Republik Indonesia “Angkasa” Radio Republik Indonesia Yogyakarta)
By: Suwarmi 132114058
Sanata Dharma University 2017
The research aimed to discover financial development of KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta for the year 2012-2016 using analysis of liquidity, solvency, rentability, and activity ratios. The research method employed in this research was case study. The data collection techniques that used were documentation and interview techniques. The data analysis techniques that used were liquidy, solvency, rentability, and activity calculation ratios, also trend calculation and common size measurement were used.
Based on the financial data analysis of KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta, the researcher found that the liquidity for the current ratio, in the year 2012-2016 was in the very good category. The solvency for the total debt equity ratio and total debt to total assets in the year 2012, 2013, 2015 and 2016 was good, whereas in the year 2014 was good enough. The rentability for the net profit margin , in the year 2012, 2014, 2015 and 2016 was very good, whereas in the year 2013 was good, for the return on assets in the year 2012-2016 was in enough category, and for the economic rentability in the year 2012-2016 was less than good. Meanwhile, the activity for the turnover asset in the year 2012-2016 was not.
The result of the analysis trend on current ratio, total debt to equity ratio, total debt to total assets ratio and net profit margin on 2012-2016 were in the increase performances, whereas return on asset, economic rentability and turnover assets were in the discharge performances. The result of the analysis common size on financial position and income statement had a fluctuative financial.
(18)
1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang
Koperasi merupakan salah satu unit ekonomi yang didasarkan atas asas
kekeluargaan. Menurut data dari laporan tahunan 2016 dari International Co-operative Alliance (ICA, 2016) ada sebanyak 300 koperasi terbesar di dunia. Koperasi yang mengalami perkembangan pesat di banyak negara di dunia,
yaitu khususnya di negara-negara industri maju, termasuk Amerika Serikat,
negara-negara di kawasan Eropa Barat termasuk Skandinavia, dan juga di
negara-negara di Asia seperti Jepang, Korea Selatan, Malaysia dan Singapura.
Menurut sektor, sebagian besar dari 300 koperasi terbesar yaitu adalah koperasi
industri makanan dan pertanian, yaitu sebesar 33,5%, ritel sebesar 31,9%,
asuransi sebesar 18,3%, dan keuangan sebesar 7,1%.
Di Indonesia, koperasi juga mempunyai peran sangat penting. Hal ini
ditegaskan di dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 bahwa koperasi
merupakan badan usaha berbasis pada kepentingan ekonomi anggotanya,
wujud demokrasi ekonomi, dan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas
asas kekeluargaan. Undang-undang Nomor 17 tahun 2012 tentang
perkoperasian, juga menegaskan bahwa Koperasi Indonesia adalah badan
hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi
dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk
menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang
ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi. Prinsip
(19)
terbuka, satu orang satu suara, pengawasan koperasi oleh anggota, dan
berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi.
Perkembangan koperasi di Indonesia dalam segi kuantitatif dilihat dari
data BPS (Badan Pusat Statistik) dari tahun 1997-2016, hasil perkembangan
koperasi ditandai dengan jumlah koperasi yang aktif di Indonesia selalu
meningkat dengan pesat yaitu tahun 1997 sejumlah 45.899 menjadi 150.223
tahun 2016. Namun dalam segi kualitatif berdasarkan pertumbuhan jumlah
koperasi aktif mengalami penurunan pada tahun 1997 sebesar 12,20% menjadi
2,02% tahun 2016, sehingga masih perlu diperbaiki agar mencapai kondisi
yang diharapkan.
Laporan keuangan koperasi meliputi neraca, laporan Sisa Hasil Uasaha
(SHU), laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Salah satu alat ukur
laporan keuangan yaitu rasio keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan
atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain
dengan menggunakan alat analisis berupa rasio keuangan yang dapat
menjelaskan dan memberikan gambaran tentang baik atau buruknya keadaan
atau posisi keuangan dari suatu periode ke periode berikutnya. Rasio keuangan
yang digunakan untuk menganalisis terdiri dari rasio likuiditas, rasio
solvabilitas, rasio rentabilitas, dan rasio aktivitas. Perkembangan keuangan
koperasi dinilai menggunakan analisis trend dan analisis common size. Analisis trend digunakan untuk melihat perkembangan koperasi melalui grafik yang naik atau turun dan analisis commen size berupa penyederhanaan angka-angka pada laporan keuangan dalam bentuk persen.
(20)
Pertumbuhan penting untuk koperasi, oleh karena itu penulis tertarik
mengadakan penelitian tentang Analisis Rasio Keuangan Koperasi, dengan studi kasus di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “Angkasa” Radio Republik Indonesia (RRI) Yogyakarta.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka penulis
membuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana hasil analisis rasio keuangan pada KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta pada periode tahun 2012 – 2016 ?
2. Bagaimana hasil analisis trend dan common size terhadap perkembangan keuangan KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta pada periode tahun 2012 – 2016 ?
C.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibahas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui hasil analisis rasio keuangan pada KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta pada periode tahun 2012 – 2016.
2. Mengetahui hasil analisis trend dan common size terhadap perkembangan keuangan KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta pada periode tahun 2012 – 2016.
(21)
D.Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
pengetahuan dan kontribusi bagi beberapa pihak yang terkait, antara lain:
1. Bagi Penulis
a. Penulis dapat menerapkan dan mengembangkan teori-teori yang telah
dipelajari di bangku kuliah.
b. Penulis dapat mengetahui kondisi keuangan KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta yang dilihat dari tingkat rasio keuangan.
c. Penulis dapat mengetahui perkembangan keuangan KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta.
2. Bagi Koperasi
a. Memberikan tambahan informasi yang akan digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam mengetahui perkembangan keuangan berdasarkan
analisis rasio keuangan.
b. Memberikan bantuan kepada koperasi untuk mengetahui dan memahami
kondisi keuangan.
3. Bagi Universitas
Sebagai bahan referensi tambahan yang akan melakukan penelitian di bidang
koperasi khususnya mengenai analisis rasio keuangan.
E.Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
(22)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang digunakan sebagai dasar
untuk mengelola data yaitu tentang koperasi, laporan keuangan koperasi,
analisis rasio keuangan, analisis trend, analisis common size dan penelitian terdahulu.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, subjek dan objek penelitian, jenis dan sumber data, data penelitian,
teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
BAB IV GAMBARAN UMUM KOPERASI
Bab ini menguraikan tentang gambaran umum koperasi yang meliputi
sejarah dan perkembangan koperasi, struktur organisasi, dan susunan dan
pembagian tugas pengurus dan pengawas koperasi.
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan data yang diperoleh dan diolah dalam penelitian dengan
menggunakan metode yang ada serta berisikan pembahasan dari hasil
pengolahan data yang diperoleh.
BAB VI PENUTUP
Bab ini menguraikan kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian serta
keterbatasan dan saran yang dapat bermanfaat bagi penulis dan objek
(23)
6 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A.Koperasi
Koperasi adalah suatu perkumpulan yang didirikan oleh orang-orang yang
memiliki kemampuan ekonomi terbatas, yang bertujuan untuk
memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi mereka (Rudianto, 2010:
3). Menurut Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2015 pada pasal 1, koperasi
adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan.
Rudianto (2010: 4) menyatakan bahwa prinsip-prinsip pengelolaan
koperasi merupakan penjabaran lebih lanjut dari asas kekeluargaan yang
dianutnya. Prinsip-prinsip koperasi ini biasanya mengatur baik hubungan
antara koperasi dengan para anggotanya, hubungan antara sesama anggota
koperasi, pola kepengurusan organisasi koperasi serta mengenai tujuan yang
ingin dicapai oleh koperasi sabagai lembaga ekonomi yang berasas
kekeluargaan. Selain itu, prinsip-prinsip koperasi biasanya juga mengatur pola
kepengelolaan usaha koperasi.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2012 pasal 6 ayat 1,
koperasi melaksakan prinsip koperasi yang meliputi:
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;
2. Pengawasan oleh Anggota diselenggarakan sacara demokrasi;
(24)
4. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom, dan independen;
5. Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota,
pengawas, pengurus, dan karyawannya, serta memberikan informasi kepada
masyarakat tentang jati diri, kegiatan dan kemanfaatan Koperasi;
6. Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat gerakan
koperasi dengan bekerjasama melalui jaringan kegiatan pada tingkat local,
nasional, dan internasional; dan
7. Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan
masyarakat melalui kebijakan yang disepakati oleh Anggota.
Berdasarkan bidang usaha dan jenis anggotanya, menurut PSAK Nomor
27 tahun 2007, koperasi dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis
koperasi, antara lain:
1. Koperasi Konsumen
Adalah koperasi yang anggotanya para konsumen akhir atau pemakai barang
atau jasa, dan kegiatan atau jasa utama melakukan pembelian bersama.
Contohnya: koperasi yang kegiatan utamanya mengelola warung serba ada
atau supermarket
2. Koperasi Produsen
Adalah koperasi yang anggotanya tidak memiliki rumah tangga usaha atau
perusahaan sendiri-sendiri tetapi bekerjasama dalam wadah koperasi untuk
menghasilkan dan memasarkan barang atau jasa, dan kegiatan utamanya
menyediakan, mengoperasikan, atau mengelola sarana produksi bersama.
(25)
3. Koperasi Simpan Pinjam
Adalah koperasi yang kegiatan atau jasa utamanya menyediakan jasa
penyimpanan dan peminjaman untuk anggotanya.
4. Koperasi Pemasaran
Adalah koperasi yang anggotanya para produsen atau pemilik barang atau
penyedia jasa dan kegiatan atau jasa utamanya melakukan pemasaran
bersama.
B.Laporan Keuangan
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, laporan keuangan
adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan
suatu entitas (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2015: 1.3). Laporan keuangan
merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu
perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai
gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut (Fahmi, 2011: 2). Laporan
keuangan merupakan produk akhir dari serangkaian proses pencatatan dan
pengikhtisaran data transaksi bisnis (Hery, 2015: 3).
Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan, tujuan laporan keuangan
adalah untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja
keuangan, dan arus entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna
laporan keuangan dalam pembuatan ekonomi (Ikatan Akuntan Indonesia: 1.3).
(26)
informasi kepada pihak yang membutuhkan tentang kondisi suatu perusahaan
dari sudut angka-angka dalam satuan moneter.
Menurut Hanafi dan Halim (2012: 49), ada tiga macam laporan
keuangan pokok yang dihasilkan, (1) Neraca, (2) Laporan Laba Rugi, dan (3)
Laporan Aliran Kas.
Gambar 2.1: Siklus Laporan Keuangan Sumber: Hanafi dan Halim (2012: 49)
C.Laporan Keuangan Koperasi
Menurut Rudianto (2010: 11), laporan keuangan koperasi adalah laporan
pertanggungjawaban pengurus koperasi atas hasil usaha koperasi pada suatu
periode tertentu dan posisi keuangan koperasi pada akhir periode tersebut.
Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 27
Tahun 1992, karakteristik laporan keuangan koperasi meliputi:
1. Laporan koperasi merupakan bagian dari pertanggungjawaban pengurus
kepada para anggotanya di dalam rapat anggota tahunan; Neraca Awal
- Aset - Utang - Modal Saham
Transaksi dan Kejadian
Laporan Laba-Rugi - Pendapatan - Biaya
Laporan Aliran Kas - Aktivitas Operasi - Aktivitas Investasi - Aktivitas Pendanaan
Neraca Akhir - Aset - Utang - Modal Saham
(27)
2. Laporan keuangan biasanya meliputi neraca/laporan posisi keuangan,
laporan laba rugi dan laporan arus kas yang penyajiannya secara komparatif
3. Sesuai dengan posisi koperasi sebagai bagian dari system jaringan koperasi,
maka beberapa akun atau istilah yang sama akan muncul, baik pada
kelompok aktiva maupun kewajiban/kekayaan bersih;
4. Laporan laba rugi menyajikan hasil akhir yang disebut Sisa Hasil Usaha
(SHU). SHU koperasi dapat berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk
anggota dan bukan anggota. SHU yang dibagikan kepada anggota harus
berasal dari usaha yang diselenggarakannya untuk anggota. Pada rapat
anggota tahunan SHU ini diputuskan untuk dibagi sesuai dengan ketentuan
yang tercantum dalam undang-undang dan anggaran dasar koperasi.
Komponen pembagian SHU sesuai dengan undang-undang adalah sebagai
berikut:
Sisa hasil usaha yang berasal dari anggota
Sisa hasil usaha yang berasal dari bukan anggota
a. Cadangan koperasi
b. Anggota sebanding dengan jasa yang diberikan
c. Dana pengurus
d. Dana pegawai/karyawan e. Dana pendidikan koperasi f. Dana sosial
g. Dana pembangunan daerah kerja
a. Cadangan koperasi b. Dana pengurus
c. Dana pegawai/karyawan d. Dana pendidikan koperasi e. Dana sosial
f. Dana pembangunan daerah kerja
Komponen-komponen tersebut selama belum dicairkan, disajikan dalam
kelompok kewajiban lancar pada neraca, sedangkan cadangan koperasi
merupakan bagian SHU yang tidak dibagikan dan dapat digunakan untuk
(28)
5. Dengan adanya konsep sistem jaringan koperasi dan pengaturan pemerintah,
maka terdapat aktiva (sumber daya) yang dimiliki koperasi tetapi tidak
dikuasainya, dan sebaliknya terdapat aktiva (sumber daya) yang dikuasai
oleh koperasi tetapi tidak dimilikinya.
6. Laporan keuangan koperasi bukan merupakan laporan konsolidasi dari
koperasi-koperasi.
D. Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses untuk membedah
laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya dan menelaah masing-masing dari
unsur tersebut dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman
yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri (Hery, 2015: 132).
Menurut Harahap (2011: 190), mengungkapkan analisis laporan
keuangan berarti menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit
informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan
atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data
kuantitatif maupun non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi
keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan
keputusan yang tepat.
Menurut Hery (2015: 134), langkah-langkah atau prosedur dalam
melakukan analisis laporan keuangan yaitu:
1. Mengumpulkan data keuangan dan data pendukung yang diperlukan
(29)
2. Melakukan pengukuran-pengukuran atau penghitungan-penghitungan sacara
cermat dengan memasukkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan
ke dalam rumusan-rumusan tertentu;
3. Memberikan interpresentasi terhadap hasil penghitungan dan pengukuran
yang telah dilakukan;
4. Membuat laporan hasil analisis;
5. Memberikan rekomendasi sehubungan dengan hasil analisis yang telah
dilakukan.
E. Analisis Rasio Keuangan
Menurut Hery (2015: 161-163), analisis rasio adalah analisis yang
dilakukan dengan menghubungkan berbagai perkiraan yang ada pada laporan
keuangan dalam bentuk rasio keuangan. Rasio keuangan merupakan suatu
perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang berfungsi
sebagai alat ukur dalam menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan.
Tujuan analisis rasio menurut Prihadi (2010: 113), analisis rasio digunakan
secara khusus oleh investor dan kreditor dalam keputusan investasi atau
penyaluran dana.
Rasio-rasio keuangan pada dasarnya disusun dengan menggabungkan
angka-angka di dalam atau antara laporan laba-rugi dan neraca. Menurut Hery
(30)
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka
pendeknya. Dengan kata lain, rasio likuiditas adalah rasio yang dapat
digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh tingkat kemampuan
perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh
tempo.
Menurut Fahmi (2011: 121), rasio likuiditas (liquidity ratio) adalah kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya
secara tepat waktu. Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka
pendek perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahaan relative
terhadap utang lancarnya (Hanafi dan Halim, 2010: 75).
Menurut Prihadi (2011: 162), rasio likuiditas bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban
jangka pendeknya. Oleh karena itu pos-pos yang dihitung adalah pos neraca
pada bagian aset lancar dan hutang lancar. Rasio likuiditas dapat dihitung
salah satunya dengan menggunakan current ratio.
Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio lancar (current ratio) adalah ukuran yang umum digunakan atas solvensi jangka pendek, kemampuan suatu perusahaan memenuhi kebutuhan
utang ketika jatuh tempo (Fahmi, 2011: 121). Rasio lancar mengukur
kemampuan perusahaan memenuhi utang jangka pendeknya dengan
(31)
Menurut Prihadi (2011: 163), rasio lancar adalah perbandingan antara
aset lancar dengan utang lancar. Perhitungan rasio ini bertujuan untuk
mengetahui sampai seberapa jauh sebenarnya jumlah aset lancar perusahaan
dapat menjamin utang dari kreditor jangka pendek. Semakin tinggi rasio ini
berarti semakin terjamin pembayaran utang jangka pendek perusahaan
kepada kreditor.
Elemen-elemen yang digunakan dalam perhitungan current ratio yaitu total aktiva lancar dan utang lancar. Secara matematis dapat dirumuskan
sebagai berikut (06/Per/M.KUKM/V/2006) :
Current Ratio =
2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas atau leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aset perusahaan dibiayai utang. Dengan kata
lain, rasio solvabilitas atau rasio leverage merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur seberapa besar beban utang yang harus ditanggung
perusahaan dalam rangka pemenuhan aset. Dalam arti luas, rasio solvabilitas
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
seluruh kewajibannya, baik kewajiban jangka pendek maupun kewajiban
jangka panjang.
Rasio solvabilitas atau rasio struktur modal atau rasio leverage, merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
(32)
perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya (Hanafi dan
Halim, 2012: 79). Rasio solvabilitas antara lain total debt to equity ratio dan total debt to total assets ratio.
a. Rasio Total Utang terhadap Modal Sendiri (Total Debt to Equity Ratio)
Rasio utang terhadap modal merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur besarnya proporsi utang terhadap modal. Rasio ini
dihitung sebagai hasil bagi antara total utang dengan modal. Rasio ini
digunakan untuk mengetahui besarnya perbandingan antara jumlah dana
yang disediakan oleh kreditur dengan jumlah dana yang berasal dari
pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk
mengetahui berapa bagian dari setiap rupiah modal yang dijadikan
sebagai jaminan utang. Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai
berikut (06/Per/M.KUKM/V/2006):
Rasio Total Utang terhadap Modal Sendiri =
b.Rasio Total Utang terhadap Total Aset (Total Debt to Total Assets Ratio)
Rasio utang terhadap aset digunakan untuk mengukur
perbandingan antara total utang dengan total aset. Dengan kata lain, rasio
ini digunakan untuk mengukur seberapa besar aset perusahaan dibiayai
oleh utang, atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap
(33)
oleh kreditur. Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut
(06/Per/M.KUKM/V/2006):
Rasio Total Utang terhadap Total Aset =
3. Rasio Rentabilitas
Rasio rentabilitas atau disebut juga profitabilitas menggambarkan
kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan
sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan,
jumlah cabang, dan sebagainya (Harahap, 2007: 304). Rasio profitabilitas
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba dari aktivitas bisnisnya. Rasio ini mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada
tingkat penjualan, asset, dan modal saham tertentu (Hanafi dan Halim, 2012:
81). Rasio rentabilitas antara lain net profit margin, return on asset dan rentabilitas modal sendiri.
a. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)
Net Profit Margin/Margin Laba Bersih merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya persentase laba bersih atas penjualan bersih.
Profit margin menghitung sejauh mana kemempuan perusahaan
menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu (Hanafi dan
Halim, 2012: 81). Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut
(06/Per/M.KUKM/V/2006):
(34)
b. Hasil Pengembalian atas Aset (Return on Asset/ROA)
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba
bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam
total aset. Menurut Fahmi (2011: 137), rasio ini melihat sejauh mana
investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian
keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Secara sistematis dapat
dirumuskan sebagai berikut (06/Per/M.KUKM/V/2006):
ROA = x100%
c. Rentabilitas Modal Sendiri
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba
bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam
ekuitas. Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut
(06/Per/M.KUKM/V/2006):
Rentabilitas Modal Sendiri =
4. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang menggambarkan sejauh mana suatu
perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimilikinya guna menunjang
aktivitas perusahaan, dimana penggunaan aktivitas ini dilakukan secara
sangat maksimal dengan maksud memperoleh hasil yang maksimal (Fahmi,
2011: 132). Rasio ini melihat pada beberapa asset kemudian menentukan
(35)
(Hanafi dan Halim, 2012: 76). Rasio aktivitas dapat dihitung salah satunya
dengan menggunakan perputaran aktiva.
Perputaran Aktiva
Rasio ini menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari volume
penjualan dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva
menciptakan penjualan (Harahap 2007: 309). Secara sistematis dapat
dirumuskan sebagai berikut (Hanafi dan Halim, 2012: 78):
Perputaran Aktiva =
F. Analisis Trend
Menurut Hery (2015: 155), analisis trend merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui tendensi keadaan keuangan dan kinerja
perusahaan, apakah menunjukkan kenaikan atau penurunan. Menurut Harahap
(2007: 244), analisis trend ini bertujuan untuk mengetahui tendensi atau kecenderungan keadaan keuangan suatu perusahaan di masa yang akan datang
baik kecenderungan naik, turun maupun tetap. Analisis ini dimaksudkan untuk
mengetahui perkembangan perusahaan melalui rentang perjalanan waktu yang
sudah lalu dan memproyeksi situasi masa itu ke masa yang berikutnya.
Menurut Algifari (2013: 165-168), permasalahan utama dalam membuat
ramalan menggunakan persamaan trend sekuler adalah mencari persamaan trend yang paling baik (best fitting) untuk membuat ramalan. Metode yang sering digunakan untuk menentukan persamaan trend yang terbaik dalam analisis deret berkala adalah metode kuadrat terkecil (least square method).
(36)
Dengan menggunakan metode ini, persamaan trend yang diperoleh merupakan persamaan trend yang paling baik untuk membuat ramalan. Karena persamaan tersebut akan menghasilkan ramalan dengan kesalahan kuadrat paling kecil
(least square error).
Persamaan garis trend linear (linear trend line) yang digunakan yaitu: Y’ =a+bX
Keterangan:
Y’: nilai variabel yang akan dianalisis
a : nilai Y apabila X sama dengan nol
b : kemiringan garis tren atau perubahan nilai Y X : waktu
Agar persamaan trend yang diperoleh memenuhi kriteria persamaan garis linear yang baik maka untuk menentukan nilai a dan b dapat digunakan
formula:
Keterangan:
n: banyaknya tahun yang digunakan Y: nilai variabel deret berkala X: kode waktu masing-masing G. Analisis Common Size
Analisis common size adalah teknik analisis yang menggunakan penyederhanaaan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan. Proses
ini memerlukan angka dasar yang ditetapkan sebagai dasar perhitungan angka
konversi. Analisis common size ini dilakukan untuk melihat struktur keuangan baik dari daftar neraca, laba/rugi, atau arus kas. Untuk melihat struktur
(37)
dengan mengaitkan dengan pos penting. Pos penting itu misalnya penjualan
untuk laba/rugi, pos total aktiva untuk neraca (Harahap 2007: 249-250).
Menurut Wartoyo (2013), dalam praktiknya, analisis common size disusun dengan menghitung tiap-tiap rekening dalam laporan laba-rugi dan
neraca menjadi proporsi dari total penjualan (untuk laporan laba-rugi) atau dari
total aktiva (untuk neraca). Laporan keuangan dalam persentase per-komponen
(common size statement) menyatakan masing-masing posnya dalam satuan persen atas dasar total kelompoknya, cara penyusunan laporan keuangan ini
disebut teknik analisis common size dan termasuk metode analisis vertikal. Menurut Siti Aminah (2016), cara perhitungan persentase per komponen
adalah sebagai berikut:
1. Persentase terhadap Total Aktiva=
2. Persentase terhadap Total Pasiva=
3. Persentase terhadap Total Penjualan=
H. Penelitian Terdahulu
Pratama (2016) melakukan analisis kinerja keuangan berdasarkan rasio
likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas pada koperasi tahun 2011-2015 dengan
tujuan untuk mengetahui kinerja Koperasi CU Dharma Hatiku Yogyakarta.
Hasil yang didapat secara keseluruhan mengalami penurunan pada setiap
penilaian rasio keuangannya yaitu pada rasio likuiditas, solvabilitas, dan
(38)
Sari (2016) melakukan analisis rasio keuangan sebagai alat ukur untuk
menilai kinerja koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi dan
usaha kecil dan menengah republik Indonesia nomor:
06/PER/M.KUKM/V/2006, dengan tujuan untuk mengetahui kinerja keuangan KPRI “Subur” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta tahun 2011-2015. Kinerja keuangan KPRI “Subur” dengan menggunakan rasio likuiditas, aktivitas, rentabilitas, dan solvabilitas. Dari penelitian tersebut, diketahui bahwa rasio likuiditas KPRI “Subur” kategori cukup, rasio aktivitas berada pada kategori sangat baik, rasio profitabilitas berada pada kategori cukup, dan rasio
(39)
22 BAB III
METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan studi kasus yang menggambarkan
keadaan sebenarnya dari objek penelitian pada suatu koperasi. Kesimpulan
yang ditarik dari penelitian hanya berlaku pada koperasi yang dianalisis.
B.Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Penelitian akan dilakukan pada KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan pada Januari-Maret 2017.
C.Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah bagian pimpinan, keuangan dan pengurus KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah Neraca dan Sisa Hasil Usaha (SHU) pada laporan
(40)
D.Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data
a. Data kualitatif adalah data yang diperoleh melalui wawancara terhadap
berbagai pihak, antara lain: pihak-pihak yang terkait di bagian keuangan
dan pihak-pihak yang ada pada kepengurusan koperasi.
b. Data kuantitatif adalah data yang diperoleh melalui laporan keuangan
koperasi.
2. Sumber Data
a. Data primer merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung dari
sumber asli atau pihak pertama. Data primer ini yaitu berupa wawancara
dengan bagian pimpinan dan bagian keuangan koperasi.
b. Data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh peneliti secara
tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder ini yaitu berupa
bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip,
dokumen resmi, dan gambaran umum perusahaan.
E.Data Penelitian
1. Gambaran umum koperasi, berkaitan dengan sejarah koperasi, jenis usaha dan struktur organisasi pada KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta.
2. Data keuangan koperasi, berkaitan dengan Neraca dan Sisa Hasil Usaha (SHU) pada KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta tahun 2012-2016.
(41)
F.Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu:
1. Dokumentasi
Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Neraca KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta tahun 2012 – 2016.
b. Sisa Hasil Usaha (SHU) KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta tahun 2012 – 2016.
c. Struktur Organisasi KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta. 2. Wawancara
Teknik wawancara digunakan untuk memperoleh data yang
berhubungan dengan sejarah berdirinya koperasi, jenis usaha dan struktur
organisasi koperasi. Wawancara dilakukan kepada pimpinan dan pengurus KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta.
G.Teknik Analisis Data
Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama, dengan menggunakan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menghitung rasio likuiditas yang meliputi:
Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio Lancar =
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
(42)
tanggal 1 Mei 2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi/Koperasi Award, maka kriteria penilaian Current Ratio sebagai berikut:
Tabel 3.1 Penilaian Current Ratio
Jenis Rasio Interval Ratio Kriteria
Rasio Lancar (Current Ratio)
200% - 250% Sangat Baik 175% - <200% Baik
150% - <175% Cukup Baik 125% - 150% Kurang Baik
<125% Tidak Baik
2. Menghitung rasio solvabilitas yang meliputi:
a. Rasio antara Utang dengan Modal Sendiri (Total Debt to Equity Ratio) Total Debt to Equity Ratio =
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah Republik Indonesia, Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006,
tanggal 1 Mei 2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi/Koperasi
Award, maka kriteria penilaian Total Debt to Total Assets Ratio sebagai berikut:
Tabel 3.2 Penilaian Total Debt to Equity Ratio
Jenis Rasio Interval Ratio Kriteria Total Hutang
terhadap Modal Sendiri (Total Debt to Equity Ratio)
≤70% Sangat Baik
>70% - 100% Baik
>100% - 150% Cukup Baik >150% - 200% Kurang Baik
>200% Tidak Baik
b. Rasio antara Utang dengan Aktiva (Total Debt to Total Assets Ratio) Rasio Total Utang terhadap Total Aset=
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
(43)
tanggal 1 Mei 2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi/Koperasi
Award, maka kriteria penilaian Total Debt to Equity Ratio, yaitu: Tabel 3.3 Penilaian Total Debt to Total Assets Ratio
Jenis Rasio Interval Ratio Kriteria Total Hutang
terhadap Aktiva (Total Debt to Total Assets Ratio)
≤40% Sangat Baik
>40% - 50% Baik
>50% - 60% Cukup Baik >60% - 80% Kurang Baik
>80% Tidak Baik 3. Menghitung rasio rentabilitas yang meliputi:
a. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)
Net Profit Margin =
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah Republik Indonesia, Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006,
tanggal 1 Mei 2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi/Koperasi
Award, maka kriteria penilaian Net Profit Margin, yaitu: Tabel 3.4 Penilaian Net Profit Margin
Jenis Rasio Interval Ratio Kriteria
Net Profit Margin ≥15%
Sangat Baik 10% - <15% Baik
5% - <10% Cukup Baik 1% - <5% Kurang Baik
<1% Tidak Baik b. Hasil Pengembalian atas Aset (Return on Assets/ROA)
ROA = x 100%
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
(44)
tanggal 1 Mei 2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi/Koperasi
Award, maka kriteria penilaian Rentabilitas Ekonomi, yaitu: Tabel 3.5 Penilaian Return on Assets
Jenis Rasio Interval Ratio Kriteria Rentabilitas
Ekonomi/ROA
≥10% Sangat Baik
7% - <10% Baik
3% - <7% Cukup Baik 1% - <3% Kurang Baik
<1% Tidak Baik c. Rentabilitas Modal Sendiri
Rentabilitas Modal Sendiri =
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah Republik Indonesia, Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006,
tanggal 1 Mei 2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi/Koperasi
Award, maka kriteria penilaian Rentabilitas Modal Sendiri, yaitu: Tabel 3.6 Penilaian Rentabilitas Modal Sendiri
Jenis Rasio Interval Ratio Kriteria Rentabilitas Modal
Sendiri
≥21% Sangat Baik
15% - <21% Baik
9% - <15% Cukup Baik 3% - <9% Kurang Baik
<3% Tidak Baik 4. Menghitung rasio aktivitas yang meliputi:
Perputaran Aktiva
Perputaran Aktiva =
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
(45)
tanggal 1 Mei 2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi/Koperasi Award, maka kriteria penilaian Perputaran Aktiva, yaitu:
Tabel 3.7 Penilaian Perputaran Aktiva
Jenis Rasio Interval Ratio Kriteria Perputaran
Aktiva
≥3,5 kali Sangat Baik 2,5 kali - <3,5 kali Baik
1,5 kali - <2,5 kali Cukup Baik 1 kali - <1,5 kali Kurang Baik
<1 kali Tidak Baik
Untuk menjawab rumusan masalah yang kedua , dengan menggunakan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menginterprestasikan perkembangan kinerja keuangan berdasarkan analisis
trend terhadap rasio likuiditas yang meliputi current ratio, rasio solvabilitas yang meliputi total debt to equity ratio dan total debt to total assets ratio, rasio rentabilitas yang meliputi net profit margin; return on asets dan rentabilitas modal sendiri, dan rasio aktivitas yang meliputi perputaran
aktiva. Dengan persamaan:
Y’ =a+bX Keterangan:
Y’: nilai variabel yang akan dianalisis
a : nilai Y apabila X sama dengan nol
b : kemiringan garis trend atau perubahan nilai Y X : waktu
Agar persamaan tren yang diperoleh memenuhi kriteria persamaan garis linear yang baik maka untuk menentukan nilai a dan b dapat digunakan
(46)
Jika b= positif (+) berarti perkembangan kinerja tersebut mengalami
kenaikan, tetapi jika b= negatif (-) berarti perkembangan kinerja tersebut
mengalami penurunan
Keterangan:
n: banyaknya tahun yang digunakan Y: nilai variabel deret berkala X: kode waktu masing-masing
2. Menginterprestasikan perkembangan kinerja keuangan berdasarkan analisis
Commen Size dengan perhitungan persentase per komponen dengan cara sebagai berikut:
1) Persentase terhadap Total Aktiva=
2) Persentase terhadap Total Pasiva=
(47)
30 BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A.Sejarah dan Perkembangan KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “Angkasa” RRI Yogyakarta merupakan koperasi yang beranggotakan para pegawai negeri
sebagai usaha bersama yang didasarkan asas kekeluargaan dan
kegotong-royongan yang bertujuan memperkembangkan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan kemajuan daerah kerja pada umumnya dalam rangka
menggalang terlaksananya masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila. KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta ini sebagian besar anggotanya ialah Pegawai Negeri Karyawan RRI se-Yogyakarta dan masyarakat. Koperasi ini juga telah
berbadan hukum yaitu No. 1379/BH/XI pada 27 Juli 1985. Lokasi KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta ini berada di Jalan Amad Jazuli No.4 Gondokusuman, Yogyakarta.
Bidang uasaha yang dijalankan oleh KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta antara lain: unit usaha simpan pinjam uang, unit usaha piutang barang dan unit
usaha penyewaan warung. KPRI “Angkasa” per-31 Desember 2016 telah memiliki jumlah anggota sebanyak 272 orang dengan rincian: 164 laki-laki dan
(48)
B. Struktur Organisasi
1. Badan Hukum: No. 1379/BH/XI/TGL. 27 JULI 1985
2. Susunan Organisasi
a. Susunan Pengurus
Pembina: Dra. Saraswati, SA.
Ketua: Drs. Atang Basuki
Sekretaris: Bambang Sulaksono
Bendahara I: Suparlan
Bendahara II: Sudartinah, S.Pd
Seksi Simpan Pinjam I: Sulistiyani
Karyawan: Murdilah
b. Sususnan Pengawas
Ketua: Mudjijana, S,Sos
Anggota: Wahini
(49)
3. Bagan Kepengurusan
Gambar 4.1 Struktur Organisasi KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta
Sumber: Koperasi Pegawai Republik Indonesia “Angkasa” RRI Yogyakarta
C. Susunan dan Pembagian Tugas Pengurus dan Pengawas Koperasi 1. Pengurus
a. Ketua
1)Membidangi urusan ke dalam dan ke luar;
2)Membina organisasi;
3)Memberi persetujuan pinjaman kredit;
4)Mendispensasi surat-surat masuk;
PENGAWAS
Ketua
Sekertaris
Bendahara I Anggota
Anggota Ketua
Bendahara II Simpan Pinjam
Karyawan Pembina
(50)
5)Memimpin rapat-rapat;
6)Memeriksa pembukuan keuangan;
7)Mengesahkan laporan keuangan bendahara;
8)Bertanggung jawab atas kelangsungan dan sehatnya koperasi.
b. Sekretaris
1)Melaksanakan tugas-tugas ketua di bidang kesekretariatan;
2)Memproses surat-surat (mengundang dan membuat notulasi);
3)Memproses surat-surat masuk dan keluar;
4)Mewakili tugas-tugas ketua bila berhalangan;
5)Bertanggung jawab terhadap kegiatan kesekretariatan.
c. Bendahara I
1)Mengerjakan buku besar dan rekap;
2)Membuat neraca;
3)Membuat laporan bulanan dan tutup buku;
4)Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kebijakan keuangan
koperasi;
(51)
d. Bendahara II
1)Pemegang kas;
2)Membayar dan menerima uang koperasi;
3)Memegang rekening bank;
4)Menutup dan membuat laporan kas koperasi;
5)Bertanggung jawab terhadap keuangan koperasi.
e. Simpan Pinjam
1)Membuat perencanaan kebutuhan simpan pinjam;
2)Memberikan pelayanan peminjaman dan pelunasan;
3)Membuat laporan bulanan tentang simpan pinjam;
4)Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan simpan pinjam.
2. Pengawas
Sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992, tugas pengawas
adalah:
a. Melaksanakan pemeriksaan atas tata kehidupan koperasi, meliputi
bidang-bidang organisasi, usaha, permodalan, keuangan, dan lain-lain;
b. Memeriksa dan meneliti kebenaran pembukuan dan catatan yang
(52)
c. Meneliti dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan pengurus;
d. Memberi saran/usul tentang:
1) Perbaikan sebagai hasil analisis pemeriksaan;
2) Cara pelaksanaan tugas yang lebih baik;
3) Membuat laporan tertulis tentang hasil pemeriksaan.
Selain tugas-tugas tersebut pengawas juga berfungsi:
a. Menjaga hakikat koperasi agar lestari;
b. Mengamankan kepentingan-kepentingan koperasi, anggota dan pihak
lainnya;
c. Mendorong untuk tercapainnya pelaksanaan usaha yang efektif dan
efisien;
d. Membantu pengurus dalam memecahkan permasalahan yang terjadi
dalam koperasi, organisasi, manajemen, usaha keuangan dan
administrasi;
e. Memberikan informasi yang objektif tetntang kondisi perkembangan dan
hasil-hasil yang disampaikan anggota dan pejabat;
f. Mendampingi pengurus bila ada pemeriksaan dari pihak luar;
g. Menjaga agar kekayaan koperasi dalam penggunaannya sehat dan
(53)
36 BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Data yang dianalisis pada bab ini adalah data laporan keuangan KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta yang terdiri dari neraca dan Sisa Hasil Usaha (SHU). Untuk menilai kinerja keuangan KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta ada beberapa teknik analisis data yang digunakan, yaitu analisis rasio keuangan, analisis trend dan analisis common size. Di bawah ini akan dibahas tentang perhitungan analisis rasio keuangan, analisis trend dan analisis common size:
A.Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan
koperasi meliputi rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas:
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan koperasi untuk
memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio likuiditas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah current ratio. Rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah current ratio.
Current Ratio
Current ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh
tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Current ratio dihitung dengan perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang
(54)
Tabel 5.1 menunjukkan hasil analisis Current RatioKPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Nomor
06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi
Berprestasi/Koperasi Award, nilai current ratio dari tahun 2012-2016 masuk dalam interval ratio 200%-250% termasuk kriteria sangat baik. Pada
tahun 2016 current ratio sebesar 233,83% yang berarti setiap Rp1,00 hutang lancar dijamin pengembaliaannya oleh aktiva lancar sebesar Rp2,34.
Current ratio pada tahun 2012 sebesar 212,32%, tahun 2013 meningkat sebesar 2,4% menjadi 214,72%, tahun 2014 menurun sebesar
8,94% menjadi 205,78%, tahun 2015 meningkat sebesar 16,02% menjadi
221,80% dan tahun 2016 meningkat sebesar 12,03% menjadi 233,83%.
Peningkatan atau penurunan tiap tahun yang berbeda-beda menunjukkan
bahwa peningkatan atau penurunan pada aktiva lancar dan hutang lancar
juga berbeda-beda. Current ratio yang mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2013, 2015 dan 2016. Peningkatan current ratio terjadi karena aktiva lancar mengalami peningkatan yang besar sedangkan hutang lancar
mengalami peningkatan pada tahun 2013 dan mengalami penurunan pada
tahun 2015 dan 2016. Besar atau kecilnya peningkatan atau penurunan pada
nilai aktiva lancar dan hutang lancar dapat menyebabkan besar atau kecilnya
nilai current ratio. Peningkatan aktiva lancar ini disebabkan oleh jumlah piutang anggota yang besar. Hal ini menunjukkan bahwa piutang anggota
(55)
koperasi. Piutang anggota ini merupakan tagihan koperasi kepada anggota
koperasi, tagihan tersebut timbul karena koperasi memberikan pinjaman
uang kepada anggotanya. Sehingga semakin meningkat piutang anggota
dikoperasi berarti semakin meningkat juga masyarakat yang menjadi
anggota koperasi. Meningkatnya jumlah anggota koperasi menunjukkan
bahwa koperasi dipercaya mampu memberikan jasa penyimpanan dan
peminjaman dana kepada anggotanya sehingga masyarakat akan memilih
melakukan simpan pinjam uang di koperasi. Sedangkan current ratio yang mengalami penurunan yaitu tahun 2014. Current ratio yang menurun ini terjadi karena hutang lancar meningkat lebih besar sedangkan untuk aktiva
lancar mengalami peningkatan secara signifikan. Hal ini menunjukkan
bahwa aktiva lancar yang ada mengalami penurunan kemampuan dalam
menjamin pembayaran hutang jangka pendek koperasi. Peningkatan hutang
lancar disebabkan adanya tambahan hutang jasa anggota dan rata-rata tiap
pos pada hutang lancar mengalami peningkatan yang lebih besar daripada
tahun-tahun lainnya. Hutang jasa anggota ini berasal dari jasa/upah yang
diberikan kepada anggota koperasi atas jasa selama anggota koperasi
tersebut melakukan simpan pinjam di koperasi dan jasa anggota ini
sewaktu-waktu bisa dibagikan kepada anggota koperasi. Di tahun 2014 ini
rata-rata tiap pos pada hutang lancar mengalami peningkatan lebih tinggi
(56)
Hasil perhitungan Current Ratio pada KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta tahun 2012-2016 dapat dilihat pada tabel 5.1 dan cara
perhitungannya dapat dilihat pada lampiran halaman 99.
Tabel 5.1 Perhitungan Current Ratio KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta
Tahun 2012-2016 (dalam rupiah)
Tahun 2012 2013 2014 2015 2016
Aktiva Lancar 2.415.019.274 2.566.228.575 3.032.973.534 3.254.372.058 3.306.007.058
Hutang Lancar 1.137.449.493 1.195.155.855 1.473.926.720 1.467.231.261 1.413.863.566
Current ratio 212,32% 214,72% 205,78% 221,80% 233,83%
Naik/Turun - Naik 2,4% Turun 8,94% Naik 16,02% Naik 12,03%
Interval ratio 200%-250% 200%-250% 200%-250% 200%-250% 200%-250%
Kriteria Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
Sumber: Data diolah peneliti
2. Rasio Solvabilitas
Rasio Solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan koperasi
dalam membayar kewajiban keuangannya apabila koperasi tersebut
dilikuidasi. Rasio solvabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Total Debt to Equity Ratio dan Total Debt to Total Assets Ratio. a. Total Debt to Equity Ratio (TDER)
Total Debt to Equity Ratio (TDER) (Rasio Total Utang terhadap Modal Sendiri) digunakan untuk mengukur besarnya proporsi utang
terhadap modal. Rasio ini dihitung sebagai hasil bagi antara total utang
dengan modal, dan berfungsi untuk mengetahui berapa bagian dari setiap
(57)
Total debt to equity ratio yang rendah lebih baik dari pada total debt to equity ratio yang tinggi. Semakin rendah total debtto equity ratio berarti semakin besar jumlah modal pemilik yang dapat dijadikan sebagai
jaminan utang, sedangkan total debt to equity ratio yang tinggi berarti semakin kecil jumlah modal pemilik yang dapat dijadikan sebagai
jaminan utang.
Tabel 5.2 menunjukkan hasil analisis Total Debt to Equity Ratio (TDER) KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik
Indonesia, Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian
Koperasi Berprestasi/Koperasi Award, nilai total debt to equity ratio tahun 2012, 2013, 2015 dan 2016 masuk dalam interval ratio
>70%-100% termasuk kriteria baik. Sedangkan nilai total debt to equity ratio tahun 2014 masuk dalam interval ratio >100%-150% termasuk kriteria
cukup baik. Pada tahun 2014 termasuk kriteria cukup baik karena total
hutang lebih besar daripada modal sendiri sehingga hasil nilai total debt to equity ratio lebih besar dibandingkan tahun lainnya. Sedangkan untuk tahun 2012, 2013, 2015 dan 2016 termasuk kriteria baik karena total
hutang lebih rendah daripada modal sendiri. Pada tahun 2016 Total debt to equity ratio sebesar 75,49% yang berarti setiap Rp1,00 total hutang dijamin oleh modal sendiri sebesar Rp0,75.
Total Debt to Equity Ratio tahun 2012 sebesar 89,29%, tahun 2013 meningkat sebesar 2,74% menjadi 92,03%, tahun 2014 meningkat
(58)
sebesar 11,18% menjadi 103,21%, tahun 2015 menurun sebesar 9,59%
menjadi 93,62% dan tahun 2016 menurun sebesar 18,13% menjadi
75,49%. Peningkatan atau penurunan tiap tahun yang berbeda-beda
menunjukkan bahwa peningkatan atau penurunan pada total hutang dan
modal sendiri juga berbeda-beda. Total debt to equity ratio yang mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2013 dan 2014. Peningkatan
total debt to equity ratio ini terjadi karena perbandingan peningkatan antara total hutang dengan modal sendiri yaitu total hutang lebih besar
dibandingkan modal sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa modal sendiri
yang ada mengalami penurunan kemampuan dalam menjamin
pembayaran hutang koperasi. Peningkatan pada total hutang yang besar
terjadi karena adanya simpanan sukarela yang besar, hal tersebut
menunjukkan bahwa simpanan sukarela memberikan kontribusi besar
pada total hutang. Simpanan sukarela berasal dari anggota koperasi dan
simpanan sukarela bisa setiap waktu diminta kembali oleh anggota
koperasi. Berdasarkan perhitungan total debt to equity ratio, sebaiknya modal sendiri lebih besar daripada total hutang agar koperasi mampu
mengembalikan simpanan sukarela yang diminta kembali oleh anggota
koperasi dan dapat melunasi hutang-hutang koperasi lainnya. Sedangkan
total debt to equity ratio yang mengalami penurunan yaitu pada tahun 2015 dan 2016. Penurunan total debt to equity ratio ini terjadi karena perbandingan peningkatan antara total hutang dengan modal sendiri yaitu
(59)
menunjukkan bahwa modal sendiri yang ada mampu menjamin
pembayaran hutang koperasi. Peningkatan modal sendiri disebabkan oleh
simpanan wajibnya yang besar, hal ini menunjukkan bahwa simpanan
wajib memberikan kontribusi besar dalam pembayaran hutang koperasi.
Simpanan wajib ini diperoleh dari anggota koperasi, semakin meningkat
simpanan wajibnya dikoperasi berarti semakin meningkat juga
masyarakat yang menjadi anggota koperasi. Meningkatnya anggota
koperasi menunjukkan bahwa koperasi dipercaya mampu memberikan
jasa penyimpanan dan peminjaman dana kepada anggotanya sehingga
masyarakat akan memilih melakukan simpan pinjam uang dikoperasi.
Hasil perhitungan Total Debt to Equity Ratio (TDER) pada KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta tahun 2012-2016 dapat dilihat pada tabel 5.2 dan cara perhitungannya dapat dilihat pada lampiran halaman 100.
Tabel 5.2 Perhitungan Total Debt to Equity Ratio (TDER) KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta Tahun 2012-2016 (dalam rupiah)
Tahun 2012 2013 2014 2015 2016
Total Hutang 1.164.911.005 1.256.993.247 1.570.389.538 1.605.784.365 1.452.300.233
Modal Sendiri 1.304.667.601 1.365.822.326 1.521.475.826 1.715.296.223 1.923.733.479
TDER 89,29% 92,03% 103,21% 93,62% 75,49%
Naik/ Turun - Naik 2,74% Naik 11,18% Turun 9,59% Turun 18,13%
Interval Ratio >70%-100% >70%-100% >100%-150% >70%-100% >70%-100%
Kriteria Baik Baik Cukup Baik Baik Baik
Sumber: Data diolah peneliti
b. Total Debt to Total Assets Ratio (TDAR)
Total Debt to Total Assets Ratio (TDAR) (Rasio antara hutang dengan aktiva) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
(60)
perbandingan antara total hutang dengan total aset. Rasio ini digunakan
untuk mengukur seberapa besar aset koperasi dibiayai oleh hutang, atau
seberapa besar utang koperasi berpengaruh terhadap pembiayaan asset.
Tabel 5.3 menunjukkan hasil analisis Total Debt to Total Assets Ratio (TDAR) KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik
Indonesia, Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian
Koperasi Berprestasi/Koperasi Award, nilai total debt to total assets ratio tahun 2012, 2013, 2015 dan 2016 masuk dalam interval ratio >40%-50%
termasuk kriteria baik. Sedangkan nilai total debt to total assets ratio tahun 2014 masuk dalam interval ratio >50%-60% termasuk kriteria
cukup baik. Pada tahun 2014 termasuk kriteria cukup baik karena total
hutang lebih besar daripada total aset sehingga hasil nilai total debt to total assets ratio lebih besar dibandingkan tahun lainnya. Sedangkan untuk tahun 2012, 2013, 2015 dan 2016 total hutang lebih rendah
daripada total aset. Pada tahun 2016 total debt to total assets ratio sebesar 43,02% yang berarti setiap Rp1,00 aset dapat menjamin hutang
sebesar Rp0,43.
Total debt to total assets ratio tahun 2012 sebesar 47,17%, tahun 2013 meningkat sebesar 0,76% menjadi 47,93%, tahun 2014 meningkat
sebesar 2,86% menjadi 50,79%, tahun 2015 menurun sebesar 2,44%
menjadi 48,35% dan tahun 2016 menurun sebesar 5,33% menjadi
(61)
menunjukkan bahwa peningkatan atau penurunan pada total hutang dan
total aset juga berbeda-beda. Total debt to total assets ratio yang mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2013 dan 2014. Peningkatan
total debt to total assets ratio ini terjadi karena perbandingan peningkatan antara total hutang dengan total aset yaitu total hutang lebih
besar dibandingkan total aset. Hal ini menunjukkan bahwa total aset yang
ada mengalami penurunan kemampuan dalam menjamin pembayaran
hutang koperasi. Peningkatan pada total hutang yang besar terjadi karena
adanya simpanan sukarela yang besar. Simpanan sukarela berasal dari
anggota koperasi dan simpanan sukarela bisa setiap waktu diminta
kembali oleh anggota koperasi, sehingga berdasarkan total debt to total assets ratio sebaiknya total aset lebih besar daripada total hutang agar koperasi mampu mengembalikan simpanan sukarela yang diminta
kembali oleh anggota koperasi. Sedangkan total debt to total assets ratio yang mengalami penurunan yaitu pada tahun 2015 dan 2016. Penurunan
total debt to total assets ratio ini terjadi karena perbandingan peningkatan antara total hutang dengan total aset yaitu total aset lebih
besar dibandingkan total hutang. Hal ini menunjukkan bahwa total aset
yang ada mampu menjamin pembayaran hutang koperasi. Peningkatan
total aset disebabkan oleh piutang anggotanya yang besar, hal tersebut
menunjukkan bahwa piutang anggota memberikan kontribusi besar
dalam pembayaran hutang koperasi. Piutang anggota ini diperoleh dari
(62)
berarti semakin meningkat juga masyarakat yang menjadi anggota
koperasi. Meningkatnya anggota koperasi menunjukkan bahwa koperasi
dipercaya mampu memberikan jasa penyimpanan dan peminjaman dana
kepada anggotanya sehingga masyarakat akan memilih melakukan
simpan pinjam uang dikoperasi.
Hasil perhitungan Total Debt to Total Assets Ratio (TDAR) pada KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta tahun 2012-2016 dapat dilihat pada tabel 5.3 dan cara perhitungannya dapat dilihat pada lampiran halaman
101.
Tabel 5.3 Perhitungan Total Debt to Total Assets Ratio (TDAR) KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta Tahun 2012-2016 (dalam rupiah)
Tahun 2012 2013 2014 2015 2016
Total Hutang 1.164.911.005 1.256.993.247 1.570.389.538 1.605.784.365 1.452.300.233
Total Aset 2.469.578.606 2.622.815.573 3.091.865.364 3.321.080.588 3.376.033.712
TDAR 47,17% 47,93% 50,79% 48,35% 43,02%
Naik/Turun - Naik 0,76% Naik 2,86% Turun 2,44% Turun 5,33%
Interval Ratio >40%-50% >40%-50% >50%-60% >40%-50% >40%-50%
Kriteria Baik Baik Cukup Baik Baik Baik
Sumber: Data diolah peneliti
3. Rasio Rentabilitas
Rasio Rentabilitas merupakan rasio yang menggambarkan
kemampuan koperasi dalam menghasilkan laba melalui semua kemampuan
dan sumber daya yang dimiliki, yaitu yang berasal dari kegiatan penjualan,
penggunaan aset, maupun penggunaan modal. Pengukuran rasio rentabilitas
(63)
ada di dalam laporan sisa hasil usaha dan/atau neraca. Rasio rentabilitas
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Net Profit Margin (NPM), Return on Assets (ROA) dan Rentabilitas Modal Sendiri.
a. Net Profit Margin (NPM)
Net Profit Margin (NPM) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa perbandingan laba yang diperoleh dari penjualan,
semakin tinggi rasio ini berarti perusahaan semakin baik. Dalam hal ini
perusahaan yang diteliti adalah koperasi, laba disebut sisa hasil usaha dan
penjualan juga bisa disebut pendapatan.
Tabel 5.4 menunjukkan hasil analisis Net Profit Margin (NPM) KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasidan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia,
Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi
Berprestasi/Koperasi Award, nilai net profit margin tahun 2012, 2014, 2015 dan 2016 masuk dalam interval ratio ≥15% termasuk kriteria sangat baik. Sedangkan nilai net profit margin tahun 2013 masuk dalam interval ratio 10%-<15% termasuk kriteria baik. Pada tahun 2013 termasuk
kriteria baik sedangkan tahun 2012, 2014, 2015 dan 2016 termasuk
kriteria sangat baik, karena SHU dan pendapatan pada tahun 2013
termasuk paling rendah daripada tahun lainnya, sehingga net profit margin koperasi termasuk paling rendah dan termasuk kriteria baik. Pada tahun 2016 net profit margin sebesar 17,49% yang berarti setiap Rp1,00
(1)
PERHITUNGAN LAPORAN COMMON SIZE ATAS SISA HASIL USAHA
TAHUN 2015 & 2016 (%) (LANJUTAN)
KETERANGAN JUMLAH 2015 JUMLAH 2016
Peningkatan Kecakapan 3.750.000 0,59 3.750.000 0,57 Beban Pengurus & Pengawas 15.720.000 2,49 18.120.000 2,73 Beban RAT/RK-RAPB 76.452.000 12,11 79.950.000 12,06 Beban Kesehatan Pengurus 5.760.000 0,91 5.760.000 0,87 Pajak 6.311.033 1,00 6.613.777 1,00 Evaluasi Usaha 1.000.000 0,16 4.000.000 0,60 Penyusutan Aktiva Tetap 1.366.875 0,22 1.191.875 0,18 Beban Lain-lain 4.500.000 0,71 6.400.000 0,97 Pengembangan Modal 8.000.000 1,27 8.000.000 1,21 Jumlah 522.360.044 82,77 551.342.982 83,20
PENGHASILAN DI LUAR
PKP-RI 4.183.575 0,66 4.509.999 0,68
Bank - - 58.290 0,01
Jumlah 4.183.575 0,66 4.568.289 0,69
(2)
Lampiran F
PERHITUNGAN LAPORAN
COMMON SIZE ATAS
NERACA
2012-2016
KPRI “Angkasa” RRI
(3)
PERHITUNGAN LAPORAN COMMON SIZE ATAS NERACA 2012 - 2014
(%)
KETERANGAN JUMLAH 2012 JUMLAH 2013 JUMLAH 2014
AKTIVA LANCAR
Kas 43.239.678 1,75 11.888.165 0,45 37.586.986 1,22 Bank BPD 2.584.681 0,10 424.645 0,02 16.371.008 0,53 Piutang Anggota 1.947.378.685 78,85 2.176.939.985 83,00 2.615.591.550 84,60 Piutang Barang/Jasa (Toko Keliling) 183.811.150 7,44 147.056.700 5,61 123.693.170 4,00 Sepeda motor 230.951.680 9,35 192.257.680 7,33 210.819.820 6,82 Warung/Angka Cell 3.953.400 0,16 31.661.400 1,21 22.911.000 0,74 Sebrakan 3.100.000 0,13 6.000.000 0,23 6.000.000 0,19 Jumlah 2.415.019.274 97,79 2.566.228.575 97,84 3.032.973.534 98,10 INVESTASI JANGKA PANJANG
PKP-RI 47.825.332 1,94 52.440.623 2,00 57.333.080 1,85 Jumlah 47.825.332 1,94 52.440.623 2,00 57.333.080 1,85
AKTIVA TETAP
Perlengkapan Kantor 26.062.300 1,06 26.062.300 0,99 26.062.300 0,84 Akumulasi Penyusutan (19.328.300) -0,78 (21.915.925) -0,84 (24.503.550) -0,79 Nilai Buku 6.734.000 0,27 4.146.375 0,16 1.558.750 0,05
TOTAL AKTIVA 2.469.578.606 100,00 2.622.815.573 100,00 3.091.865.364 100,00
KEWAJIBAN LANCAR
Simpanan Khusus 5.467.000 0,22 4.898.850 0,19 20.626.203 0,67 Hutang Jasa Anggota 96.385.920 3,90 - - 98.056.816 3,17
Hutang Y.A.D/RAT - - - -
Hutang Pajak 2.231.851 0,09 - - - - Simpanan Sukarela 496.875.000 20,12 404.875.000 15,44 476.875.000 15,42 Pembinaan Pengurus 23.464.320 0,95 24.790.476 0,95 - - Simpanan Bulanan - - 200.000.000 7,63 240.000.000 7,76 Dana Pensiun & Pralenan 60.141.023 2,44 67.702.623 2,58 77.094.223 2,49 Dana Resiko 64.165.095 2,60 77.128.675 2,94 111.056.936 3,59
(4)
PERHITUNGAN LAPORAN COMMON SIZE ATAS NERACA 2012 - 2014
(%)(LANJUTAN)
KETERANGAN JUMLAH 2012 JUMLAH 2013 JUMLAH 2014
Dana Pengurus - - - -
Dana Sosial 16.189.180 0,66 24.482.084 0,93 28.577.145 0,92 Dana Pendidikan 18.183.549 0,74 18.939.376 0,72 21.727.527 0,70 Dana Kesehatan 73.062.399 2,96 80.292.944 3,06 80.292.944 2,60 Dana Pengembangan Moral 10.248.735 0,41 6.521.886 0,25 2.422.250 0,08 Dana Resiko Piutang 271.035.421 10,97 284.649.551 10,85 315.448.976 10,20 Jaminan Hari Tua - - 874.390 0,03 1.748.700 0,06
THR - - - -
Jumlah 1.137.449.493 46,06 1.195.155.855 45,57 1.473.926.720 47,67 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Triwarsa 27.461.512 1,11 61.837.392 2,36 96.462.818 3,12
Tabungan Berjangka - - - - -
Jumlah 27.461.512 1,11 61.837.392 2,36 96.462.818 3,12 KEKAYAAN BERSIH
Simpanan Pokok 56.610.000 2,29 56.610.000 2,16 55.610.000 1,80 Simpanan Wajib 976.326.000 39,53 1.025.729.000 39,11 1.142.688.000 36,96 Cadangan Modal 67.748.177 2,74 85.602.412 3,26 97.753.813 3,16 Cadangan Koperasi 107.479.495 4,35 117.129.890 4,47 125.204.994 4,05 SHU Tahun Berjalan 96.503.929 3,91 80.751.024 3,08 100.219.019 3,24 Jumlah 1.304.667.601 52,83 1.365.822.326 52,07 1.521.475.826 49,21
(5)
PERHITUNGAN LAPORAN COMMON SIZE ATAS NERACA 2015 & 2016
(%)
KETERANGAN JUMLAH 2015 JUMLAH 2016
AKTIVA LANCAR
Kas 37.460.231 1,13 18.437.122 0,55 Bank BPD 25.524.671 0,77 16.837.961 0,50 Piutang Anggota 2.827.009.800 85,12 2.783.586.594 82,45 Piutang Barang/Jasa (Toko Keliling) 190.875.436 5,75 255.230.911 7,56 Sepeda motor 153.341.320 4,62 167.429.270 4,96 Warung/Angka Cell 14.160.600 0,43 58.485.200 1,73 Sebrakan 6.000.000 0,18 6.000.000 0,18 Jumlah 3.254.372.058 97,99 3.306.007.058 97,93 INVESTASI JANGKA PANJANG
PKP-RI 61.516.655 1,85 66.026.654 1,96 Jumlah 61.516.655 1,85 66.026.654 1,96
AKTIVA TETAP
Perlengkapan Kantor 31.062.300 0,94 31.062.300 0,92 Akumulasi Penyusutan (25.870.425) -0,78 (27.062.300) -0,80 Nilai Buku 5.191.875 0,16 4.000.000 0,12
TOTAL AKTIVA 3.321.080.588 100,00 3.376.033.712 100,00
KEWAJIBAN LANCAR
Simpanan Khusus 59.661.153 1,80 - - Hutang Jasa Anggota - - 81.265.767 2,41
Hutang Y.A.D/RAT - - -
Hutang Pajak - - - -
Simpanan Sukarela 528.000.000 15,90 382.209.000 11,32 Pembinaan Pengurus - - 34.518.000 1,02 Simpanan Bulanan 102.000.000 3,07 - - Dana Pensiun & Pralenan 96.320.823 2,90 115.602.423 3,42 Dana Resiko 96.548.835 2,91 194.214.083 5,75
(6)