Analisis Sumber dan Penggunaan Dana APBN pada Pengadilan Negeri Medan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA APBN PENGADILAN NEGERI MEDAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh :

MARTIN SIHOMBING 112101167

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : MARTIN SIHOMBING

NIM : 112101167

PROGRAM JURUSAN : DIPLOMA III KEUAGAN

JUDUL : ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN

DANA APBN PENGADILAN NEGERI

MEDAN

Tanggal : ... 2014 DOSEN PEMBIMBING

Dra. Liasta Ginting, SE, M.Si NIP : 195907191987031003

Tanggal : ... 2014 KETUA PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

Dr. Yeni Absah, SE, M.Si. NIP: 197411232000122001

Tanggal : ... 2014 DEKAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac, Ak, CA NIP. 195604071980021001


(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah Yang Maha Kuasa yang telah menciptakan kita dalam kesempurnaan roh jiwa dan tubuh, sehingga kita memiliki kemampuan untuk melakukan banyak hal atas kehendakNya. Atas anugrah yang telah Tuhan berikan kepada saya sehingga dapan menyelesaikan Tugas Akhir ini, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Program DIII Manajemen Keuangan.

Penulisan Tugas Akhir ini dengan judul “Analisis Sumber dan Penggunaan Dana APBN pada Pengadilan Negeri Medan” merupakan penerapan dari teori yang diperoleh selama masa perkuliahan. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna mengingat keterbatasan dalam hal pengetahuan, kemampuan dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Agar dapat memberikan informasi yang lebih bagus dalam penyusunan data.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan dorongan dari banyak pihak. Untuk kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.


(4)

2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M,Si. dan Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si, selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Diploma III Menajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Dra Liasta Ginting, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

4. Buat saudara-saudara saya tercinta, Abangda Nelzon Christian Sihombing, Natal Pardamean Sihombing dan Jonathan Sihombing , terimakasih atas dukungan dan kasih sayangnya selama ini.

5. Seluruh teman-teman D3 Manajemen Keuangan stambuk 2011. Sahabat-sahabat saya di Warung Sahiva USU. Terima kasih atas kerja samanya serta teman-teman lain yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu namanya yang telah banyak membantu penulis.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan kekurangan yang terdapat di dalamnya dan semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya dan terutama bagi penulis.

Medan, Mei 2014

Penulis


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iii

BAB 1PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Rumusan Masalah 2

C. Tujuan Penelitian 3

D. Manfaat Penelitian 3

BAB II PROFIL PENGADILAN NEGERI MEDAN

A. Sejarah Singkat Pengadilan Negeri Medan 4

B. Struktur Organisasi 7

C. Uraian Pekerjaan 8

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Manfaat Laporan Keuangan 17

1. Pengertian Laporan Keuangan 17

2. Anggaran Sebagai Informasi Keuangan 19

3. Dana Dalam Artian Kas 20


(6)

5. Dana Dalam Artian Modal Kerja 24

6. Penyusunan dan Penetapan APBN 29

7. Laporan Keuangan yang Diperbandingkan 30 B. Sumber-Sumber Dan Penggunaan Dana Pada

Pengadilan Negeri Medan 31

1. Sumber-Sumber yang Digunakan oleh

Pengadilan Negeri Medan 31

2. Penggunaan Dana pada Instansi Pengadilan

Negeri Medan 32

C. Laporan Realisasi Anggaran 32

1. Penjelasan Atas Pos-Pos Realisasi Anggaran 35

D. Laporan Neraca 36

1. Penjelasan atas Pos-Pos Neraca 39

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 52

B. Saran 53


(7)

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Judul Halaman

Tabel 3.1 Laporan Realisasi Anggaran Pengadilan

Negeri Medan Tahun 2012-2013 33 Tabel 3.2 Laporan Neraca Pengadilan Negeri Medan

Tahun 2012-2013 38

Tabel 3.3 Rincian Saldo Tanah Pengadilan Negeri

Medan Tahun 2013 42


(8)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Judul Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pengadilan

Negeri Medan 7


(9)

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa memerlukan pola pengaturan akan sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan tepadu untuk meningkatkan mutu pelayanan terhadap masyarakat. Masalah keuangan merupakan masalah utama bagi setiap lembaga, instansi-instansi pemerintahan. Bukan hanya bagaimana memperoleh uang tetapi juga bagaimana mengelolah uang itu sendiri.

Keuangan sektor publik sangat erat kaitannya dengan fungsi akuntansi sebagai penyedia informasi keuangan untuk pihak eksternal organisasi. Di sektor publik, kebutuhan akan informasi akuntasi keuangan semakin tinggi seiring semakin meningkatnya tuntutan akuntabilitas publik dan transparansi oleh lembaga-lembaga publik. Laporan keuang sektor publik memjadi instrumen utama untuk memciptakan akuntabilitas publik. Untuk menghasilkan laporan keuang sektor publik yang relevan dan handal, maka diperlukan standar akuntansi keuangan sektor publik. Pengembangan standar akuntasi keuangan secara langsung akan mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Demikian juga perlu dikembangkan sistem akuntansi yang handal yang mampu memfasilitasi dihasilkan laporan keuangan yang dapat terpercaya.

Bagi instansi pemerintah, informasi akuntansi digunakan salam proses pengendalian manajemen mulai dari perencanaan strategik, pembuatan program, penganggaran, evaluasi kinerja, dan pelaporan kinerja. Diperlukan biaya untuk proses penganggaran keuangan yang disalurkan ke bagian-bagian organisasi


(10)

sesuai dengan kebutuhan operasional yang akan dijalankan uang sering disebut “Alokasi Dana”

Dana yang disalurkan itu harus memiliki laporan kerjanya, bagaimana dana tersebut digunakan dan untuk apa saja dana tersebut dipergunakan, apakah sesuai dengan program kerja yang direncanakan. Pengendalian dana yang baik, efektif, efesien harus dikendalikan oleh bagian organisasi yang tepat menangani sumber dan penggunaan dana, karena salah satu tujuan sember dan penggunaan dana yang efektif, efesien dan cermat semata-mata bertujuan untuk mencapai tujuan dan hasil yang memuaskan sesuai dengan sasaran yang diharapkan.

Dari hal diatas penulis tertarik untuk mengangkat dan menuangkan masalah ini dalam Tugas Akhir yang berjudul “ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA APBN PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN”

B. Rumusan Masalah

Salah satu komponen yang terpenting dalam menjalankan operasional suatu Lembaga, Perusahaan ataupun Departemen adalah sumber dan penggunaan dana yang dikerjakan secara efektif dan efesien, agar memudahkan tercapai hasil yang memuaskan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang diharapkan perusahaan, maka yang menjadi masalah adalah :

a. Sejauh mana Sumber dan Penggunaan Dana yang dilakukan Pengadilan Negeri Medan untuk mencapai tujuan Departemen tersebut?


(11)

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui perbandingan laporan keuangan pada Pengadilan Negeri Medan.

2. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan dana yang dilakukan Pengadilan Negeri Medan .

3. Untuk mengetahui untuk apa sajakah dana tersebut digunakan untuk kegiatan operasional

D. Manfaat Penelitian

1. Berguna bagi Pengadilan Negeri Medan sebagai bahan masukan untuk menghadapi masalah yang mungkin timbul dimasa yang akan datang, khususnya dalan hal sumber dan penggunaan dana.

2. Bagi penulis untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta menerapkan teori yang dipelajari penulis.

3. Bagi pihak lain, sebagai bahan informasi mengenai masalah yang bersangkutan dengan sumber dan penggunaan dana.


(12)

A. Sejarah Singkat Pengadilan Negeri Medan

Kantor Pengadilan Negeri Medan adalah berada dibawah naungan Direktorat Jenderal Pengadilan. Pengadilan Negeri Medan didirikan pada tahun 1913 oleh Hindia Belanda dan dilanjutkan pada tahun 1918 yang dulunya bernama LANDRAD VAN YUSTITUSI. Dalam keputusan Menteri Kehakiman No. 4/24 tanggal 27 Januari 1996 dibentuk Direktorat Urusan Pengadilan. Dengan Keputusan Presiden Kabinet No. 15/p/kep/II/1996 di Departemen Kehakiman dibentuk Direktorat Jenderal Pembinaan Badan Peradilan dan Perundangan dan salah satu dinas adalah pembinaan peradilan.

Pengadilan Negeri Medan merupakan salah satu pelaksana Kekuasaan Kehakiman di lingkungan peradilan umum. Tugas pokok Pengadilan Negeri Medan adalah sebgai berikut :

a. Mengadili dan menyelesaikan perkara yang diajukan kepadanya sesuai dengan Undang-Undang No.84 tahun 2004 tentang kekuasaan Kehakiman Peradilan Umum.

b. Menyelenggarakan Administrasi Perkara dan Administrasi Umum lainnya Pengadilan Negeri Medan masuk dalam wilayah hukum Pengadilan Tinggi Sumatera Utara dan daerah hukumnya meliputi wilayah dengan luas kurang lebih 26.510 km2 yang terdiri dari 21 kecamatan sebagai berukut :

1. Kecamatan Medan Marelan 2. Kecamatan Medan Baru


(13)

3. Kecamatan Medan Petisah 4. Kecamatan Medan Timur 5. Kecamatan Medan Labuhan 6. Kecamatan Medan Sunggal 7. Kecamatan Medan Kota 8. Kecamatan Medan Deli 9. Kecamatan Medan Polonia 10.Kecamatan Medan Tembung 11.Kecamatan Medan Barat 12.Kecamatan Medan Tuntungan 13.Kecamatan Medan Maimun 14.Kecamatan Medan Belawan 15.Kecamatan Medan Area 16.Kecamatan Medan Selayang 17.Kecamatan Medan Johor 18.Kecamatan Medan Denai 19.Kecamatan Medan Helvetia 20.Kecamatan Medan Amplas 21.Kecamatan Medan Perjuangan

Pengadilan Negeri Medan tidak hanya berfungsi sebagai pengadilan umum yang menangani perkara perdata dan pidana, tetapi juga memiliki pengadilan-pengadilan khusus yang dibentuk di lingkungan pengadilan-pengadilan umum. Hal tersebut dimungkinkan berdasarkan Pasal 15 UU No. 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman: “Pengadilan khusus hanya dapat dibentuk dalam salah satu


(14)

lingkungan peradilan”. Pada Pengadilan Negeri Medan terdapat empat pengadilan khusus, yaitu Pengadilan Niaga, Pengadilan HAM, Pengadilan Tipikor, Pengadilan Hubungan Industrial. Setiap pengadilan khusus ini memiliki kompetensi absolut dan relatif untuk mengadili perkara berdasarkan Undang-Undang yang menbentuknya.

Berikut ini akan dijelaskan visi dan misi Pengadilan Negeri Medan

1. VISI

Segera mewujudkan Pengadilan Negeri Medan menjadi dan merupakan Lembaga Peradilan yang memiliki akuntabilitas publik yang handal melalui Kekuasaan Kehakiman yang mandiri, terbuka dan professional guna menjawab tuntutan perkembangan masa depan

2. MISI

a. Mewujudkan institusi Peradilan yang terbuka, independen dan modern dengan melakukan otomasi dalam penyusunan data induk perkara, registrasi perkara, keuangan/biaya perkara, jadwal persidangan.

b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang teknis maupun administrasi guna memenuhi tuntutan pelayanan masyarakat pencari keadilan. c. Menjadikan institusi peradilan sebagai lembaga yang terhormat dan dihormati.


(15)

Struktur organisasi merupakan suatu gambaran tentang susunan organisasi yang baik mengenai tingkat kekuasaan maupun fungsi dari masing-masing petugas yang menduduki jabaran dan dapat mengetahui wewenang serta tanggung jawab yang sesuai dengan bidang dan tugas masing-masing. Hal ini sangat penting sebab organisasi merupakan wadah untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan. Dengan adanya struktur organisasi, maka pegawai akan lebih mengetahui dengan mudah mengenai tugas yang harus dijalankan dengan kepada siapa harus dipertanggungjawabkan.

Berikut ini adalah struktur organisasi Pengadilan Negeri Medan.


(16)

A. Ketua Pengadilan Negeri

1. Menetapkan/menentukan hari-hari tertentu untuk melakukan persidangan perkara.

2. Menetapkan panjar biaya perkara.

3. Membagi perkara gugatan dan permohonan kepada hakim untuk disidangkan.

4. Menunjuk hakim untuk mencatat gugatan atau permohonan kepada hakim untuk disidangkan.

5. Memerintahkan jurusita untuk melakukan panggilan termohon eksekusi untuk putusan provisi dan pelaksanaan eksekusi lainnya.

6. Memerintahkan jurusita untuk mekalukan somasi.

7. Menangguhkan eksekusi dalahm hal permohonan peninjauan kembali hanya atas perintah Ketua Mahkamah Agung.

8. Memerintah, memimpin, serta mengawasi eksekusi sesuai ketentuan yang berlaku

9. Menetapkan :

a. Pelaksanaan lelang

b. Tempat pelaksanaan sidang

c. Kantor lelang negara sebagai pelaksana lelang

10.Menyelesaikan permohonan kewarganegaraan dan melakukan penyumpahan terhadap kewarganegaraan dan melakukan penyumpahan pemohon kewarganegaraan yang telah memperoleh surat keputusan presiden.


(17)

11.Mengevaluasi laporan nengenai penanganan perkara yang dilakukan hakim dan panitera serta mengirimkan laporan dan hasil evaluasinya secara periodik kepada Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung.

12.Memberi izin berdasarkan ketentuan undang-undang untuk membawa keluar dan ruang kepaniteraan: daftar, catatan, risalah, berita, acara serta berkas perkara

13.Meyerahkan berkas permohonan grasi kepada hakim untuk di proses. 14.Menugaskan hakim untuk bertindak selaku hakim pengawas dan

pengamat ( KIMWASMAT) secara periodik.

15.Meneruskan SEMA, PERMA dan surat-surat dari Mahkamah Agung atau pengadilan tinggi dan perkara kepada para hakim, panitera, wakil panitera, panitera muda, panitera pengganti dan jurusita.

B. Wakil Ketua

1. Melaksanakan tugas apabila ketua berhalangan.

2. Melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh ketua kepadanya.

3. Dalam hal ketua mendelegasikan wewenang pembagian perkara permohonan harus membagikan kepada hakim secara merata.

C. Hakim/Ketua Majelis

1. Menetapkan hari sidang untuk perkara dengan acara biasa. 2. Menetapkan sita jaminan.

3. Bertanggung jawab atas pembuatan dan kebenaran acara persidangan dan mendatangani sebelum sidang berikutnya.

4. Menyiapkan dan memaraf naskah putusan lengkap yang sudah diucapkannya dalam persidangan.


(18)

5. Melakukan pengawasan dan pengamatan terhadap keadaan dan perilaku narapidana yang berada dalam Lembaga Permasyarakatan serta melaporkan kepada Mahkamah Agung.

D. Panitera Sekretaris

1. Membantu hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang pengadilan.

2. Bertanggung jawab atas pengurusan berkas perkara, putusan, akta, dokumen, buku daftar, biaya perkara, uang titipan pihak ketiga, surat-surat bukti dan surat-surat-surat-surat bukti lainnya yang disimpan di kepaniteraan. 3. Mengatur tugas wakil panitera, panitera muda, dan panitera pengganti. 4. Menerima serta membuat daftar semua perkara, permohonan

kewarganeraan dan pendaftaran badan hukum yang diterima di kepaniteraan.

5. Membuat salinan putusan. 6. Membuat akta.

a. Permohonan banding

b. Penyampaian salinan memori/kontra memori banding c. Pemberitahuan menbaca dan memeriksa berkas perkara d. Pencabutan permohonan banding

e. Permohonan kasasi

f. Penerimaam memori kasasi g. Pemberitahuan memori kasasi h. Permohonan peninjauan kembali


(19)

j. Pencabutan permohonan peninjauan kembali kepada termohon peninjauan kembali

k. Pembuatan akta yang menurut undang-undang/ peraturan dibuat oleh panitera

7. Melegalisir surat-surat yang akan dijadikan bukti didalam persidangan. 8. Pemungutan biaya-biaya pengadilan dan menyetorkan ke kas negara.

9. Mengirimkan berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi atau peninjauan kembali.

10.Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan eksekusi yang diperintahkan oleh ketua pengadilan.

11.Menerima uang titipan pihak ketiga dan melaporkan kepada ketua pengailan.

Panitera Sekretaris adalah kepala kantor mempunyai dua orang wakil yaitu wakil panitera dan wakil sekretaris.

Adapun uraian pembagian tugas adalah sebagai berikut : 1. Wakil panitera membawahi sub kepaniteraan diantaranya :

a. Sub Kepaniteraan Hukum b. Sub Kepaniteraan Pidana c. Sub Kepaniteraan Perdata

2. Wakil sekretaris membawahi sub bagian diantaranya : a. Sub Bagian Umum

b. Sub Bagian Keuangan c. Sub Bagian Kepegawaian


(20)

E. Wakil Panitera

Wakil panitera membawahi sub kepaniteraan dengan tujuan membentuk dan melaksanakan kegiatan yang telah menjadi tugas wakil panitera, agar setiap perkara dapat diselesaikan secara baik dan efesien dan segala masalah yang menyangkut kepada wakil panitera dapat terlaksana dengan efektif karena adanya sub kepaniteraan yang membantu.

1. Membantu hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang pengadilan.

2. Membantu panitera untuk secara langsung membina, meneliti dan mengawasi pelaksanaan tugas administrasi perkara antara lain, ketertiban dalam mengisi buku register pegawai, membuat laporan periodik, dan lain-lain.

3. Melaksanakan tugas panitera apabila panitera berhalangan.

Dibawah ini penulis akan menguraikan tugas tiap sub kepaniteraan yaitu : a. Sub Kepaniteraan Hukum

Kepala Sub Kepaniteraan Hukum bertugas :

1. Mengawasi dan mengordinir semua pegawai yang ada di ruangan sub kepaniteraan hukum

2. Bertanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukan yang mencakup sebagai berikut :

a. Surat-surat yang berhubungan dengan pengacara b. Pengarsipan pertinggal surat-surat


(21)

d. Melaksanakan dan menyelesaikan urusan yang berhubungan dengan hukum

e. Pengawasan protokol-protokol

f. Surat keputusan tim pengawas notaris

g. Register SBKRI (Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia) 3. Memberikan saran dan usulan bila ada panitera melalui perantara kepada

kepaniteraan hukum untuk melaksanakan tugas selanjutnya. b. Sub Kepaniteraan Pidana

Kepala sub kepaniteraan pidana bertanggung jawab kepada panitera, wakil panitera dan kepala sub kepaniteraan pidana mempunyai tugas yaitu:

1. Mengawasi dan mengordinir semua pegawai yang ada di ruangan sub kepaniteraan pidana.

2. Bertanggung jawab atas seluruhnya kegiatan yang dilaksanakan mencakup hal-hal sebagai berikut:

a. Mengawasi dan menyimpan surat-surat b. Pengisian berita acara

c. Pengisian dari register sidang d. Pengisian pada register pidana e. Pengetikan izin penyitaan c. Sub Kepaniteraan Perdata

Kepala sub kepaniteraan perdata bertanggung jawab kepada wakil panitera dan kepada sub kepaniteraan perdata mempunyai tugas yaitu:

1. Melaksanakan dan menyelesaikan urusan yang berhubungan dengan perkara perdata dan surat-menyurat.


(22)

2. Memberikan saran dan usulan kepada wakil panitera melalui perantara kepala kepaniteraan perdata untuk memajukan dan melancarkan pelaksanaan selanjutnya.

3. Memberikan bimbingan/nasihat kepada bawahan melalui tanggung jawab yang diberikan langsung oleh atasan.

F. Wakil Sekteraris

Sekretaris dan wakil sekretaris bertanggung jawab kepada panitera sekretaris Pengadilan Negeri Medan. Uraian tugas dari pada sekretaris dan wakil sekretaris diantaranya:

1. Memeriksa surat masuk dan surat keluar 2. Memperoleh data tentang kepegawaian 3. Memeriksa surat-surat dari:

a. Sub bagian umum b. Sub bagian keuangan c. Sub bagian kepegawaian

4. Mengawasi dan mengkoordinir semua pegawai yang di ruang sekretaris 5. Melayani masyarakat yang berkepentingan kepada sekretaris

6. Bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Mengenai surat masuk dan surat keluar b. Kepegawaian

c. Keuangan

d. Mengisi lembar disposisi e. Mengisi kartu kendali


(23)

f. Legalisir dan penyuluhan tentang kaderkum.

Dalam melaksanakan tugasnya wakil sekretaris dibantu oleh pegawai yang ada bagian sub bagian umum, sub bagian keuangan, dan sub bagian kepegawaian.

Adapun tugas dari masing-masing sub adalah sebagai berikut a. Sub Bagian Umum

Sub bagian umum bertanggung jawab kepada wakil sekretaris . Kepala sub bagian umum mempunyai tugas antaa lain:

1. Mengkoordinasi dan mengawasi semua pegawai yang ada diruangan sub bagian umum.

2. Bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan yang dilaksnakan yang mencakup hal-hal sebagai berukut:

a. Mengagendakan surat

b. Mempersiapkan surat dan pengiriman surat-surat c. Pengirimam ATK ( Alat Tulis Kantor)

3. Melaksanakan dan menyelesaikan urusan yang berhubungan dengan surat-surat, agenda dan ekspedisi.

4. Memberikan bimbingan kepada bawahan melalui tanggung jawab yang diberikan langsung oleh atasannya.

5. Untuk mengordinir dan mengawasi pegawai di sub bagian umum, kepala sub bagian umum melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Memberikan pengarahan tentang etika disiplin kinerja

b. Menjelaskan dan memperkenalkan hal-hal yang baru di Pengadilan Negeri Medan umumnya dan sub umum khususnya kepada para pegawai


(24)

c. Menjalin kerja sama yang baik dengan para pegawai agar tujuan tercapai sesuai dengan yang telah ditetapkan

d. Selau menekankan agar menjaga keharmonisan antara pegawai yang satu dengan pegawai yang lainnya

e. Menganjurkan para pegawai agar meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja sehingga tercipta produktivitas kerja yang memuaskan

b. Sub Bagian Keuangan

Sub bagian keuangan mempunyai dua orang bendaharawan yang masing-masing mempunyai tugas diantaranya:

1. Bendahara rutin bertugas: a. Membagi gaji setiap pegawai

b. Melaksanakan pembayaran tagihan beban

2. Bendahara non rutin bertugas membuat laporan yang telah disiapkan oleh bendahara rutin.

c. Sub Bagian Kepegawaian

Sub bagian kepegawaian bertugas mengawasi serta memotivasi pelaksanaan tugas pegawai. Sub ini menangani segala urusan pegawai yang ada di lingkungan kantor. Tugas dan tanggung jawabnya mencari dan mendapatkan tenaga kerja untuk gaji berkala atau mengusulkan kenaikan gaji pegawai dan pensiunan, kesejahteraan pegawai, persyaratan untuk kenaikan gaji.


(25)

A. Pengertian dan Manfaat laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Sebagaimana biasanya suatu instansi maupun perusahaan harus memiliki laporan keuangan sebagai suatu alat untuk mengetahui keadaan atau posisi keuangan (finansial position) dari intansi yang dipimpinnya dan juga laba/rugi untuk periode satu bulan, satu semester dan satu tahun. Laporan keuangan merupakan alat pengukur serta suatu sasaran yang dapat memberikan suatu informasi dan keterangan mengenai perkembangan dan kemajuan suatu instansi. Laporan keuangan juga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan yang dibutuhkan oleh pihak yang membutuhkannya guna untuk mengetahui kondisi keuangan instansi yang sebenarnya apakah mengalami kemajuan atau sebaliknya. Pada umumnya laporan keuangan utama yang dihasilkan dari proses akuntansi adalah neraca, laporan laba rugi, serta perubahan modal. Meskipun bentuk laporan berbeda antara satu lembaga, perusahaan, instansi, departemen, namun tujuannya sama.

Pengertian Laporan Keuangan menurut beberapa ahli:

Deanta, mengatakan bahwa laporan keuangan adalah Laporan keuangan merupakan informasi historis, dimana timbul laporan keuangan setelah munculnya transaksi yang kemudian dicatat dan dibuat laporan keuangan (Deanta 2004:1).


(26)

Sedangkan Munawir S (2004:2) pengertian laporan keuangan adalah : “Laporan Keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat utuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut”

Analisa sumber dan penggunaan dana yang sering disebut dengan analisa aliran dana, merupakan alat analisa keuangan yang sangat penting bagi manajer keuangan, disamping alat keuangan lainnya. Maksuud dari analisa tersebut adalah mengetahui bagaimana kebutuhan dana tersebut digunakan dan bagaimana kebutuhan dana tersebut dapat terpenuhi.

Dengan kata lain analisa aliran dana tersebut akan dapat diketahui dari mana datangnya dana dan untuk apa dana tersebut digunakan. Suatu laporan yang menggambarkan dari mana datangnya dana dan untuk apa saja dana tersebut digunakan dengan laporan sumber – sumber dan penggunaan dana.

Banyak istilah yang digunakan dalam laporan seperti ini, yaitu Statement of sources and aplications of Funds; Statement of sources anduse of Funds; Statement of Financial Changes; Wheregot; Where gone Statement; Statement and financial benefits caened employment.Laporan sumber dan penggunaan dana perusahaan, departemen, lembaga, akan sangat penting artinya bagi bank dalam hal pemberian permintaan kredit yang diajukan kepadanya. Dengan mengadakan analisa terhadap laporan tersebut akan dapat diketahui bagaimana dana tersebut digunakan.

Sebagai langkah pertama yang dilakukan dalam analisa sumber-sumber dan penggunaan dana adalah dengan menyusun “Laporan Perubahan Neraca


(27)

(Statement of Banlance Sheets Changes)” yang disusun atas dasar dua neraca dari dua titik waktu. Laporan tersebut menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen neraca mencerminkan adanya sumber dan penggunaan dana.

Dari laporan perubahan neraca dengan bantuan dari laba ditahan maka dapatlah disusun laporan sumber dari penggunaan dana. Pengertian dana dengan analisa sumber dan penggunaan dana dapat dalam artian yang sempit yaitu “Kas” atau artian yang luas yaitu “Modal Kerja”. Pengertian mana yang digunakan dari dua pengertian tersebut sangat erat artiannya dengan analisa laporan sumber-sumber dan penggunaan dana. Selanjutnya akan dibahas mengenai dana dalam artian kas dan dana dalam artian modal kerja, yaitu sebagai berikut:

2. Anggaran Sebagai Informasi Keuangan

Anggaran pemerintah merupakan informasi keuangan yang membahas rencana yang berhubungan dengan uang, bagaimana memperoleh uang dan bagaimana mempergunakan uang tersebut seperti disebutkan dalam undang-undang. Bila rencana tersebut telah dilaksanakan maka anggaran menjadi kenyataan yang disebut realisasi anggaran. Karena uang sangat penting dan langka maka harus ada perangkat bagaimana mengamankan penerimaan dan mamfaat memanfaatkan uang yang iperoleh utuk kepentingan rakyat banyak sebagai salah satu jenis laporan uang disiapkan oleh pemerintah.

Laporan keuangan pemerintah sebagai sarana pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang disampaikan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) setiap akhir tahun anggaran adalah salah satu wujud dari sistem pemerintahan demokrasi . tanpa sarana seperti itu hilanglah arti demokrasi karena pemerintah


(28)

telah berubah menjadi penguasa yang tidak perlu memberikan pertanggungjawaban keuangan kepada rakyat yang menbayar pajak.

Penyusunan anggaran dan melaporkan realisasi pada akhir tahun telah sejak lama dimulai. Pada masa lalu pemerintah hanya menbuat anggaran pendapatan dan belanja kemudian melaporkan reasisasinya. Sekatang pemerintah juga diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan lainnya yaitu neraca dan laporan arus kas yang pada masa lalu tidak diharuskan. Namun pada masa sekarang yang terpenting adalah anggaran belanja dan pendapatan dan pelaksaaan anggran yang disebut reasisasinya (Moenaf H : 2008).

3. Dana Dalam Artian Kas

Dalam menyusun laporan sumber-sumber dan penggunaan dana dimana dana artian kas, langkah-langkah yang dilakukan adalah:

1. Menyusun laporan perubahan neraca, yaitu dapat menggambarkan perubahan dari masing-masing neraca antara dua titik waktu yang akan dianalisa.

2. Mengelompokkan perubahan tersebut dalam golongan perubahan-perubahan yang akan memperbesar kas dan golongan perubahan-perubahan yang akan memperkecil kas.

3. Mengelompokkan elemen-elemen dalam laporan laba rugi dalam golongan yang akan memperbesar kas dan golongan yang memperkecil kas.

4. Mengadakan konsilidasi dari semua informasi ke dalam semua laporan sumber-sumber dan pengendalian dana.


(29)

Adapun perubahan dari elemen neraca dua titik waktu yang efeknya memperbesar kas dan ini dapat dikatakan sebagai sumber-sumber dana adalah sebagai berikut:

1. Berkurangnya aktiva lancar selain kas

Berkurangnya aktiva selain kas karena penjualan barang/persediaan, penerimaan piutang, penjualan surat berharga atau efek yang menggunakan sumber dana bagi perusahaan.

2. Berkurangnya aktiva tetap

Berkurangnya aktiva tetap bruto yang berarti bahwa sebagian dari aktiva tetap itu dijual dan hasil penjualan merupakan sumber dana. Berkurangnya aktiva tetap neto juga merupakan sumber dana karena adanya depresiasi dalam tahun yang bersangkutan.

3. Bertambahnya setiap jenis hutang

Bertambahnya hutang, baik hutang lancar maupun hutang jangka panjang merupakan sumber dana. Bertambahnya hutang berarti adanya tambahan dana yang diterima oleh perusahaan yang bersangkutan.

4. Bertambahnya modal

Bertambahnya modal disebabkan karena adanya emisi saham baru, dan hasil penjualan emisi saham baru tersebut merupakan sumber dana.

5. Adanya keuntungan dari operasi departemen

Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan neto dari operasional berarti ada tambahan dana bagi perusahaan yang bersangkutan.

Berikut adalah mengenai perubahan-perubahan yang efeknya dapat memperkecil dana/kas ini dikatakan sebagai penggunaan dana, yaitu:


(30)

1. Bertambahnya aktiva lancar selain kas

Bertambahnya aktiva lancar selain kas dapat terjadi karena adanya pembelian barang, pembelian itu memerlukan dana sehingga aktiva lancar bertambah merupakan penggunaan dana.

2. Bertambahnya aktiva tetap

Bertambahnya aktiva tetap bruto dapat terjadi karena adanya pembelian aktiva tetap yang berganti penggunaan dana.

3. Berkurang setiap jenis hutang

Berkurangnya hutang baik hutang lancar dan hutang jangka panjang dapat terjadi karena perusahaan telah melunasi atau mengangsur hutangnya. 4. Berkurangnya modal

Berkurangnya modal dapat terjadi karena pemilik perusahaan mengambil kembali atau mengurangi modal tertanam dalam perusahaan.

5. Pembayaran kas deviden

Pembayaran kas deviden jelas merupakan penggunaan dana yang dibayarkan dari keuntungan neto sesudah pajak.

6. Adanya kerugian dalam kegiatan operasional departemen

Timbulnya kerugian selama periode tertentu dapat disertai berkurangnya aktiva ataupun bertambahnya hutang. Sebenarnya bertambahnya hutang merupakan sumber dana, tetapi karena adanya kerugian tambahan dana tersebut digunakan untuk menutupi kerugian.

4. Sumber dan Penggunaan Kas

Kas merupakan aktiva yang paling likuid dan merupakan salah satu unsur yang paling tinggi likuiditasnya, berarti semakin besar kas yang dimiliki maka


(31)

semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan dan yang bersifat rutin dan adanya sifat insidentil atau tidak terus menerus.

Menurut (Djatmiko:1995) sumber penggunaan kas dalam suatu perusahaan, yaitu: Sumber Dana dapat berasal dari:

a. Hasil dari kegiatan operasional rutin perusahaan (jika penerimaan kas dan pendapatan lebih besar daripada pengeluaran kas untuk membayar biaya b. Hasil kegiatan perusahaan lainnya :

1. Perolehan pinjaman baru 2. Penjualan aktiva tidak lancar Sedangkan penggunaan dana dapat berupa:

a. Hasil dari kegiatan operasional rutin perusahaan (jika penerimaan kas dari pendapatan lebih kecil daripada pengeluaran kas untuk membayar biaya) b. Hasil kegiatan perusahaan lainnya :

1. Pembayaran pinjaman

2. Penarikan modal oleh pemilik 3. Pembelian aktiva tidak lancar

Sumber dana yang berasal dari kegiatan operasi rutin perusahaan berupa penerimaan kas dari penjualan, piutang dagang, bunga, pendapatan dari investasi dan lain-lain. Sedangkan penggunaan dana untuk kegiatan operasi perusahaan dapat berupa pembayaran biaya operasional, pembayaran kepada supplier


(32)

5. Dana Dalam Artian Modal Kerja

Disamping penyusunan laporan sumber-sumber dan penggunaan dana atas dasar kas, sering pula disusun laporan sumber-sumber dan penggunaan dana atas dasar modal kerja yang sering disebut dengan laporan sumber dan penggunaan modal kerja (Statement of Sources and Uses of Working Capital). Modal kerja disini dalam artian neto yaitu kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancar. Untuk laporan sumber dan penggunaan modal kerja yang berasal dari unsur-unsur modal kerja sendiri, karena perubahan-perubahan yang hanya menyangkut unsur-unsur aktiva lancar dan hutang lancar saja, kedua akun tersebut sering disebut dengan

“current account” yang tidak akan mengalami perubahan jumlah modal kerja

(netto). Adanya modal kerja yang cukup sangat penting bagi perusahaan, instansi untuk melakukan kegiatan operasional seekonomis mungkin sehingga tidak akan mengalami kesulitan atau menghadapi biaya-biaya yang mungkin akan timbul karena adanya krisis atau kekacauan keuangan.

Kenaikan dalam modal kerja terjadi apabila aktiva tidak lancar menurun ataupun dijual atau adanya kenaikan dalam hutang jangka panjang. Dan penurunan dalam modal kerja timbul akibat aktiva tidak lancar naik ataupun dibeli atau hutang jangkan panjang dan modal kerja (Sopfyan Safri Harahap 2001:102).

Aktiva Lancar Hutang Lancar

Kas...Rp. 100.000,- Hutang Wasel...Rp.200.000,- Piutang ...Rp. 200.000,- Modal Kerja...Rp. 300.000,- Inventory....Rp. 300.000,- Rp. 500.000,-


(33)

Selanjutnya terjadi transaksi yang mengakibatkan perubahan unsur-unsur yang terdapat pada aktiva lancar dan hutang lancar yaitu:

Perubahan I

Pembelian barang yang dibayat dengan kredit sebesar Rp. 250.000,-. Berdasarkan transaksi tersebut maka yang akan merubah susunan current account akan berubah yaitu:

Aktiva Lancar Hutang Lancar

Kas...Rp. 100.000,- Hutang Wesel...Rp. 200.000,- Piutang...Rp. 200.000,- Modal Kerja...Rp. 300.000,- Inventaris...Rp. 550.000,- Rp. 500.000,-

Rp. 850.000,-

Perubahan II

Penbayaran hutang wesel sebesar Rp. 150.000,- dengan kas

Aktiva Lancar Hutang Lancar

Kas...Rp. --- Hutang Wesel...Rp. 150.000,- Piutang...Rp. 200.000,- Modal Kerja...Rp. 300.000,-

Inventaris...Rp. 550.000,- Rp. 450.000,- Rp. 750.000

Transaksi tersebut diatas hanya menyangkut tentang unsur-unsur current accounts saja yang tidak akan mengakibatkan perubahan-perubahan besar terhadap modal kerja yaitu tetap Rp. 300.000,-. Dengan kata lain modal kerja berubah jika ada perubahan unsur-unsur diluar current accounts yang disebut

“non-current accounts” (aktiva tetap, utang jangka panjang, dan modal sendiri) yang memiliki efek neto terhadap modal kerja. Perubahan-perubahan ini modal


(34)

kerja disebut sebagai sumber-sumber modal kerja (Sources of working capital), dan perubahan-perubahan dari unsur-unsur current accounts yang memiliki efek yang menperkecil modal kerja yang biasa disebut dengan penggunaan modal kerja

(Use/applications of working capital).

Apabila jumlah modal kerja pada saat itu (pada akhir tahun) lebih besar dari saat sebelumnya ( pada permulaan tahun) berarti ada kenaikan dalam modal kerja, hal ini dapat terjadi bila sumber-sumbernya lebih besar daripada penggunaannya lebih besar dari sembernya maka efek netonya adalah memperkecil modal kerja. Jika sumber sama persis dengan penggunaan, sehingga besar modal kerja tetap tidak berubah.

Tersedianya dana yang segera dapat digunakan dalam operasional perusahaan tergantung pada tipe atau sifat aktiva lancar yang dimiliki seperti: kas, efek, piutang, dan persediaan. Tetapi dana haruslah cukup jumlahnya dalam artian harus mampu membiayai pengeluaran atau operasional perusahaan, karena dengan dana yang cukup akan menguntungkan perusahaan, disamping menguntungkan bagi operasional secara ekonomis atau efesien, perusahaan juga tidak akan mengalami kesulitan keuangan, juga akan memberikan keuntungan bagi perusahaan seperti:

1. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar.

2. Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya.


(35)

3. Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar dan memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan keuangan yang terjadi.

4. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani para konsumen.

5. Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para langganannya.

6. Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi lebih efesien karena tidak adanya kesulitan memperoleh barang ataupun jasa yang dibutuhkan.

Sumber-sumber dari modal kerja dapat disebutkan sebagai berikut: 1. Berkurangnya aktiva tetap

2. Bertambahnya utang jangka panjang 3. Bertambahnya modal

4. Adanya keuntungan dari operasional Penggunaan modal kerja , yaitu

1. Bertambahnya aktiva tetap

2. Berkurangnya utang jangka panjang 3. Berkurangnya modal

4. Pembayaran kas deviden

5. Adanya kerugian dalam operasional

Selanjutnya penggunaan yang tidak merubah jumlah modal kerja adalah sebagai berikut:


(36)

2. Pembelian barang dagangan atau bahan-bahan lainnya secara tunai 3. Perubahan suatu bentuk piutang yang lain

Langkah-langkah dalam Penyusunan Sumber Dana dan Penggunaan Dana Langkah awal laporan sumber dan penggunaan dana adalah penyusunan laporan perubahan secara yang disusun atas dasar dua neraca pada saat yang berbeda pula sehingga dapat diketahui perubahan yang terjadi. Ada beberapa langkah yang dugunakan sehingga pedoman penyusunan.

Laporan sunber dan pengunaan dana yaitu:

a. Gunakan neraca tahunan sebelumnya untuk menghitung perubahan-perubahan dalam assets dan liabilities.

b. Gunakan pengklasifikasian yang telah diberikan dimana untuk nenentukan apakah perubahan-perubahan dalam aset kecuali net fixed asset liabelities

termasuk kedalam sumber dan penggunaan dana. c. Menentukan perubahan fix assets

d. Menetukan pembayaran deviden.

Selain memperhatikan langkah-langkah diatas ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan salam penyusunan laporan sumber dan penggunaan dana, yaitu :

a. Jumlah sumber dana harus sama dengan penggunaan dana.

b. Net profit afte taxes merupakan pos pertama dalam sumber dana, sedangkan deviden adalah pos pertama dalam penggunaan dana.

c. Urutan-urutan selanjutnya tidak dipersoalkan

d. Perubahan dalam stockholders equity dihitung dengan jalan menambahkan semua penjualan saham atau mengurangi semua pembelian kembali


(37)

saham-saham sari selisih antara net profit after taxes dikurangi dengan kas deviden. (Lukman Syamsudi 2000:142).

6. Penyusunan dan Penetapan APBN

APBN merupakan wujud pengolahan keuangan negara yang ditetapkan tiap tahun dengan undang-undang, terdiri atas anggaran pendapatan, anggaran belanja, dan anggaran pembiayaan. Pendapatan negara diterima atas pajak, penerimaan bukan pajak, dan hibah. Belanja negara digunakan untuk keperluan penyelenggaraan tugas pemerintahan pusat dan pelaksanaan perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah. Belanja dirincikan menurut organisasi, fungsi, dan jenis belanja( Muindro Renyowijoyo 2010:48).

APBN disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintah negara dan kemampuan dalam menghimpun pendapatan negara. Rancangan APBN berpedoman kepada rencana kerja pemerintah dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara. Rencana kerja dan anggaran tersebut disertai perkiraan belanja untuk tahun berikutnya setelah tahun anggaran yang sedang disusun, disampaikan kepada DPR untuk dibahas dalam pembicaraan pendahuluan rancangan APBN, dan hasil pembahasan tersebut disampaikan kepada Menteri Keuangan sebagai bahan penyusunan rancangan undang-undang tentang APBN tahun berikutnya, sedangkan ketentuan lebih lanjut mengenai penyusunan rencana kerja dan anggaran kementerian negara/lembaga dengan Pengaturan Pemerintah

Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengolahan keuangan negara adalah penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintahyang memenuhi prinsip-prinsip tepat waktu dan disusun


(38)

mengikuti standar akuntansi pemerintah yang telah diterima secara umum. Presiden menyampaikan RUU tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBN berupa laporan keuangan yang telah diperiksa BPK selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah berakhirnya tahun anggaran yang bersangkutan.

Dalam undang-undang keuangan negara ditetapkan bahwa laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN disampaikan berupa laporan keuangan yang teridiri dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, Laporan Arus Kas (LAK) dan Catatan Atas Laporan Keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi pemerintah.

7. Laporan Keuangan yang Diperbandingkan

Dalam analisis laporan keuangan, perincian jumlah sen biasanya dapar dihilangkan. Jumlah rupiah dapat dibulatkan dalam ribuan atau jutaan. Pembulatan data keuangan dan hasih usaha atau operasi dalam ribuan atau dalam jutaan tidak akan mempengaruhi dalam perhitungan rasio, persentase, dan perbandingan karena sifat hubungan itu sebenarnya tidak berubah.

Dalam membandingkan data neraca selama dua tahun atau lebih akan lebih mudah dilaksanakan perbandingan rasio apabila neraca itu disusun dalam bentuk (report form) dimana aktiva , utang dan modal sendiri disusun secara vertikal dari atas kebawah.

Membandingkan data neraca untuk dua periode bertujuan untuk mengetahui adanya kenaikan dan penurunan jumlah absolut (dalam rupiah) dan dalam persentase. Perubahan ini penting karena dapat memberikan petunjuk arah perkembangan kondisi keuangan perusahaan atau instansi (Djarwanto : 2004).


(39)

B. Sumber-Sumber Dan Penggunaan Dana Pada Pengadilan Negeri Medan.

Sebelum dibahas mengenai sumber-sumber dan penggunaan dana pada Pengadilan Negeri Medan, ada baiknya dibahas tetang Instansi yang ada di Indonesia. Indonesia memiliki banyak instansi atau departemen, namun istansi atau departementersebut dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu; departemen yang terkena otonomi daerah dan departemen yang tidak terkena otinomi daerah.

Departemen yang terkena otonomi daerah antara lain: Kementerian Sosial (DEPSOS), Departemen Tenaga Kerja (DEPNAKER), Departemen Perikanan dan Departemen Pertanian. Departemen tersebut memperoleh dana dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) selain dari APBN dana juga dapat diperoleh dari dana pemerintah daerah yang sering disebut dengan DAU ( Dana Anggaran Umum), sedangkan yang tidak terkena otonomi daerah antara lain : Instansi Kantor Pengadilan Negeri Medan, Departemen Agama (DEPAG), Departemen Keuangan (DEPKEU), Departemen Kehakiman, Departemen Pertahanan dan Keamanan serta Departemen Perhubungan. Untuk Instansi atau Departemen yang tidak terkana otonomi daerah dapat memperoleh dana dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara).

1. Sumber–Sumber Dana Yang Digunakan Oleh Pengadilan Negeri

Medan:

a. Dana yang berasal dari APBN ( Anggaran Pendapatan Belanja Negara) b. Dana yang berasal dari sumber kegiatan operasional, seperti denda, dan


(40)

c. Dana yang berasal dari dalam Instansi yang diperoleh dari kegiatan operasional lain, melegalisir akte kelahiran bagian Umum dan pengambilan denda surat tilang.

2. Penggunaan dana pada Instansi Pengadilan Negeri Medan

a. Kegiatan Operasional Instansi, seperti: 1. Fasilitas kantor

2. Perlengkapan kantor

3. Peralatan kantor, seperti alat tulis, kertas, mesin tik, komputer, dll 4. Kendaraan kantor

5. Gaji pegawai dan karyawan 6. Pemeliharaan gedung

C. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Laporan realisasi anggaran menggambarkan perbandingan antara Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) TA 2013 dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan, belanja, selama peroide 1 Januari 2013 s.d. 31 Desember 2013.

Realiasi Pendapatan Negara dan Hibah sampai dengan periode yang berakhir tangal 31 Desember TA 2013 adalah sebesar Rp205.417.129,00 atau 0,00% dari anggaran yang dipetapkan dalam DIPA TahunAnggaran 2013. Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah berasal sepenuhnya dari Penerimaan Negara Bukan Pajak.

Realisasi Belanja Negara per 31 Desember TA 2013 adalah sebesar Rp30.100.222.286,00 atau mencapai 93,84 % dari anggarannya.


(41)

(dalam satuan rupiah)

NO. Uraian

31 Desember 2013 31 Desember 2012 Perubahan

Anggaran/estimasi Realisasi Anggaran/Estimasi Realisasi Rp %

PENDAPATAN

1 Penerimaan Negara Bukan Pajak 0,00 0,00

a

Pendapatan dan Pengolahan

0,00 20.346.249,00 0,00 6.864.356,00 13.481.893,00 196.41

BMN/Penjualan

b

Pendapatan Kejaksaan

0,00 175.547.512,00 0,00 294.307.366,00 (118.759.854,00) (40.36)

dan Peradilan

c Pendapatan Lain-Lain 0,00 9.523.200,00 0,00 17.424.306,00 (7.901.106,00) (45.35)

Total 0,00 205.417.129,00 0,00 318.596.028,00 (113.178.899,00) (48.68)

BELANJA

1 Belanja Pegawai 28.793.559.000,00 15.317.269.000,00

a Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 28.733.259,000,00 27.125.444.193,00 10.274.858.000,00 10.579.011.600,00 16.564.432.593,00 156.40

b Belanja Lembur 60,300,000,00 60.260.000,00 37.411.000,00 37.401.000,00 22.859.000,00 61.11

c Belanja Tunjangan Khusus 0,00 0,00 5.005.000.000,00 3.973.600,00 (3.973.600,00) (100,00)

& Belanja Pegawai Transito

d Realisasi Bruto 27.185.716.782,00 14.590.019.932,00 12.595.696.850,00 86.33


(42)

Tabel 3.1

f Realisasi Netto 27.185.704.193,00 14.590.012.600,00 12.595.691.593,00 86.73

2 Belanja Barang 2.026.912.000,00 1.767.520.000,00

a Belanja Barang Operasional 663.720.000,00 661.088.639,00 782.700.000,00 780.370.210,00 (119.281.571,00) (15.38)

b Belanja Barang Non Operasional 415.504.000,00 192.552.854,00 21.050.000,00 16.889.500,00 175.663.354,00 104.01

c Belanja Jasa 550.000.000,00 455.652.680,00 530.620.000,00 409.023.174,00 46.629.506,00 0.11

d Belanja Pemeliharaan 351.188.000,00 349.921.920,00 347.860.000,00 344.302.451,00 5.619.469,00 0.01

e Belanja Perjalanan Dinas 46.500.000,00 19.190.500,00 85.290.000,00 50.574.100,00 (31.383.600,00) (62.05)

f Realisasi Bruto 1.678.406.593,00 1.601.159.435,00 77.247.158,00 4.83

g Pengembalian 0,00 0,00 0,00 0,00

h Realisasi Netto 1.678.406.593,00 1.601.159.435,00 77.247.158,00 4.83

3 Belanja Modal 1.255.840.000,00 0,00

a Belanja Modal Peralatan & Mesin 355.840,000,00 349.784.500,00 0,00 0,00 349.784.500,00 100.00

b Belanja Modal Gedung dan 900.000.000,00 886.327.000,00 0,00 0,00 886.327.000,00 100.00

Bangunan

c Realisasi Bruto 1.236.111.500,00 0,00 0,00 1.236.111.500,00 100.00

d Pengembalian 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

e Realisasi Netto 1.236.111.500,00 0,00 0,00 1.236.111.500,00 100.00


(43)

Realisasi PNPB Lainnya pada periode yang berakhir 31 Desember 2013 mengalami penurunan Rp113.178.899,00 atau 48,68% jika dibandingkan realisasi PNBP Lainnya periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp318.596.028,00, atau sebesar 0,00% dari estimasi penerimaan PNBP Lainnya Tahun Anggaran 2012 yang disebabkan oleh menurunnya Pendapatan Lain-lain.

2. Belanja Pegawai

Realisasi Belanja Pegawai pada periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp27.285.704.193,00 atau sebesar 93,84% dari anggaran pengeluaran belanja Pegawai Tahun Anggaran 2013. Belanja Pegawai pada Tahun Anggaran 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp12.595.691.593,00 atau naik 86,33% dari pengeluaran belanja pegawai tahun lalu pada periode yang berakhir ranggal 31 Desember 2012 sebesar Rp14.509.012.600,00 atau sebesar Rp94,77% dari anggaran pengeluaran belanja Pegawai Tahung Anggaran 2012.

3. Belanja Barang

Realisasi belanja Barang pada periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp1.678.406.593,00 atau sebesar 82,81% dari anggaran pengeluaran belanja Tahun Anggaran 2013. Belanja Barang pada TahunAnggaran 2013 mengalami kenaikan Rp77.247.158,00 atau naik 4,83% dari pengeluaran belanja barang tahun lalu pada periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 1.601.159.435,00, atau


(44)

sebesar 90,59% dari anggaran pengeluaran belanja barang tahun anggaran 2012.

4. Belanja Modal

Realisasi belanja Modal pada periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp1.236.111.500,00 atau sebesar Rp98,43% dari anggaran pengeluaran belanja modal tahun anggaran 2013. Belanja Modal pada Tahun Angaran 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp1.236.111.500,00 atau naik 100,00% dari pengeluaran belanja Modal tahun lalu pada periode yang berakhir tanggan 31 Desember 2012 sebesar Rp0,00 atau sebesar 0,00% dari anggaran pengeluaran belanja Modal Tahun Anggaran 2012.

1. LAPORAN NERACA

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenal aset, kewajiban, dan ekuitas dana per 31 Desember 2013 dan dibandingkan dengan 31 desember 2012.

a. Jumlah Aset adalah sebesar Rp79.191.217.732,00 yang terdiri dari: 1. Aset Lancar sebesar Rp0,00

2. Aset Tetap sebesar Rp.79.191.217.732,00 3. Aset Lainnya sebesar Rp0,00

b. Jumlah Kewajiban adalah sebesar Rp1.799.923.376,00 yang terdiri dari:

1. Kewajiban Jangka Pendek sebesar RP1.799.923.367,00 2. Kewajiban Jangka Panjang sebesar Rp0,00


(45)

c. Jumlah Ekuitas Dana adalah sebesar Rp77.391.294.356,00 yang terdiri dari

1. Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp(1.799.923.376,00) 2. Ekuitas Dana Investasi sebesar Ro79.191.217.732,00


(46)

Tabel 3.2

PENGADILAN NEGERI MEDAN NERACA

PER 31 DESEMBER 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (dalam satuan rupiah)

AKUN Periode Neraca Kenaikan/ Penurunan

30 Desember 2014 31 Desember 2012 Rp %

ASET Aset Lancar

Kas dan Bendahara Pengeluaran

0,00 0,00 0,00 0,00

Kas lainnya dan Setara Kas

0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Kas dan Bank 0,00 0,00 0,00 0,00

Piutang

Bagian Lancar TGR 0,00 0,00 0,00 0,00

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-

0,00 0,00 0,00 0,00

Bagian Lancar TGR

Jumlah Piutang (bersih) 0,00 0,00 0,00 0,00

Belanja Dibayar Dimuka 0,00 0,00 0,00 0,00

Persediaan 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Aset Lancar 0,00 0,00 0,00 0,00

Aset Tetap

Tanah 75.370.855.280,00 75.370.855.280,00 0,00 0,00

Peralatan dan Mesin 5.128.730.759,00 4.801.963.758,00 326.767.001,00 6,37

Gedung dan Bangunan 9.397.879.000,00 8.511.552.000,00 886.327.000,00 9,43

Jalan dan Jembatan ,Irigasi, Dan Jaringan 223.483.000,00 223.483.000,00 0,00 0,00

Aset Tetap Lainnya 58.000,00 58.000,00 0,00 0,00

Konstruksi Dalam Pengerjaan 0,00 0,00 0,00 0,00

Akumulasi Penyusutan (10.929.788.307,00) 0,00 0,00 0,00

Jumlah Aset Tetap 79.191.217.732,00 88.907.912.038,00 9.716.694.306,00 (10,99)

Aset

Piutang Jangka Panjang

Tagihan TP/TGR 0,00 0,00 0,00 0,00

Penyisihan Piutang Tak Tertagih-TGR 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Piutang Jangka Panjang (bersih) 0,00 0,00 0,00 0,00

Aset Lainnya

Aset Tak Berwujud 0,00 0,00 0,00 0,00

Aset Lain-lain 6.894.000,00 69.215.800,00 (62.321.800,00) (90,03)

Akumulasi Penyusutan /Amortisasi Aset

(6.894.000,00) 0,00 (6.894.000,00) 100,00

Aset lainnya

Jumlah Aset lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00


(47)

1. Penjelasan atas Pos-pos Neraca

1. Kas di Bendahara Pengeluaran

Kas di bendahara Pengeluaran merupakan kas yang dikuasai, dikelola, dan dibawah tanggung jawab bendahara pengeluaran yang berasal dari sisa UP/TUP yang belum dipertanggungjawabkan atau disetorkan kembali ke Kas Negara per 31 Desember.

Saldo kas di bendahara pengeluaran per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp0,00, sedangkan per 31 Desember 2012 nilai kas di bendahara pengeluaran tercatat sebesar Rp0,00. Tidak terdapat kenaikan ataupun KEWAJIBAN

Kewajiban Jangka Pendek

Utang Kepada Pihak Ketiga 1.799.923.376,00 1.799.923.376,00 0,00 0,00

Pendapatan Diterima Dimuka 0,00 0,00 0,00 0,00

Uang Muka dari KPPN 0,00 0,00 0,00 0,00

Pendapatan Yang Ditangguhkan 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 1.799.923.376,00 1.799.923.367,00 0,00 0,00

Jumlah Kewajiban 1.799.923.376,00 1.799.923.376,00 0,00 0,00

Ekuitas

Ekuitas Dana Lancar

Cadangan Piutang 0,00 0,00 0,00 0,00

Cadangan Persediaan 0,00 0,00 0,00 0,00

Dana Yang Harus Disediakan Untuk

1.799.923.376,00 1.799.923.376,00 0,00 0,00

Pembayaran Utang Jangka Pendek

Barang/ Jasa Yang Masih Harus Diterima 0,00 0,00 0,00 0,00

Barang/ Jasa Yang Masih Harus Diserahkan 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Ekuitas Dana Lancar 1.799.923.376,00 1.799.923.376,00 0,00 0,00

Ekuitas Dana Investasi

Di Invertasikan dalam Aset Tetap 79.191.217.732,00 88.907.912.038,00 (9.716.694.306,00) (10,00)

Di Invertasikan dalam Aset Lainnya 0,00 69.215.800,00 (69.215.800,00) (100,00)

Jumlah Ekuitas Dana Investasi 79.191.217.732,00 88.977.127.838,00 (9.785.910.106,00) (10,00)

Jumlah Ekuitas Dana 77.391.294.356,00 87.177.204.462,00 (9.785.910.106,00) (11,00)


(48)

penurunan pada nilai kas di bendahara pengeluaran per tanggal 31 Desember 2013.

2. Kas Lainnya dan Setara Kas

Jumlah nilai Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp0,00, yang merupakan kas berada di bawah tanggung jawab bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP. Tidak terdapat kenaikan ataupun penurunan pada nilai Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2013.

3. Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi Bagian Lancar Tagihan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi merupakan hak dan klaim terhadap pihak lainyang belum diselesaikan pada tanggal neraca yang akan jatuh tempo dalam 12 bulan atau kurang. Saldo Bagian Lancar Tagihan Ganti Rugi (TGR) per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 0,00, sedangkan per tanggal 31 Desember 2012 nilai Bagian tagihan Ganti Rugi (TGR) tercatat sebesar Rp 0,00. Untuk Periode 31 desember 2013 Pengadilan Negeri Medan tidak menyajikan Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi.

4. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih –Bagian Lancar TP/TGR

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Bagian lancar TP/TGR merupakan estimasi atas ketidaktertagihan Bagian Lancar Bagian Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang ditentukan oleh kualitas masing-masing piutang.

Saldo Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Bagian Lancar TGR per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp0,00, sedangkan per tanggal 31


(49)

Desember 2012 nilai Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Bagian Lancar TGR tercatat sebesar 0,00. Untuk periode 31 Desember 2013 Pengadilan Negeri Medan tidak menyajikan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Bagian Lancar TGR

5. Belanja Dibayar Dimuka (prepaid)

Belanja Dibayar Dimuka per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar 0,00. Belanja Dibayar Dimuka merupakan pengeluaran belanja yang dilakukan atas pekerjaan/jasa pada periode tertentu yang dibayarkan pada awal perakitan.

6. Persediaan

Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan yang tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional dan untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

Saldo Persedian per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 0,00, sedangkan per tanggal 31 Desember 2012 nilai Persediaan tercatat sebesar 0,00. Tidak terdapat kenaikan ataupun penurunan pada nilai Persediaan per tanggal 31 Desember 2013.

7. Aset Tetap

Aset Tetap merupakan aset berwujud yang mempunyai masa mamfaat lebih dari 12 bulan dan digunakan dalam kegiatan operasional entitas. Nilai persediaan Aset Tetap per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 79.191.217.732,00 dan Rp88.907.038,00 yang merupakan aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12


(50)

bulan dan digunakan dalam kegiatan operasional entitas. Pada tanggal 31 Desember 2013 terdapat penurunan nilai Aset Tetap sebesar 9.716.694.306,00.

8. Tanah

Saldo Tanah per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp75.730.855.280,00, sedangkan per 31 Desember 2012 nilai Tanah tercatat sebesar Rp75.370.855.280,00, tidak terdapat mutasi tambah maupun mutasi kurang selama Tahun Anggaran 2013.

Rincian Tanah Pengadilan Negeri Medan per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3 Rincian Saldo Tanah per 31 Desember TA 2013

(dalam satuan rupiah)

No.

TANAH DOKUMEN SUMBER LAPORAN BMN 31

DESEMBER 2013 LOKASI/PERUNTUKAN LUAS

SERTIFIKAT

NO

SERTIFIKAT JENIS HAK NUP

LUAS

(M2) NILAI A TANAH BANGUNAN KANTOR PEMERINTAH

1 Gedung Kantor di Jl. 5336 1214 Hak Pakai MA

RI 2 5336 69.554.013.280 Pengadilan No.8 Medan

2

Gedung kantor Zetting Plat di Jl. Selebes Gg. Pekong Lk.XI Belawan

SERTIFIKAT BELUM ADA Tidak Ada


(51)

TANAH BANGUNA RUMAH NEGARA GOL II  1  Rumah Dinas di Jl 

Bunga Mawar XXI  SERTIFIKAT BELUM ADA 

Pelepasan Hak  No. 286/Leg/ 

017/XI/1999 

1  2573  679.534.500 

2  Rumah Dinas di Jl. 

Sunggal No.30  SERTIFIKAT BELUM ADA 

Tidak Ada 

Dokumen  2  4804  3.208.170.000 

3  Rumah Dinas di Jl. Sei 

Bulan No. 5  SERTIFIKAT BELUM ADA 

Tidak Ada 

Dokumen  3  446  663.070.000 

Rumah Dinas di Jl. 

Pembangunan Gg. 

Kehakiman 

SERTIFIKAT DIPEGANG OLEH PENGADILAN TINGGI 

MEDAN  4  464  168.404.000 

Rumah Dinas di Jl. 

Pembangunan Gg. 

Pendidikan No.27 

SERTIFIKAT BELUM ADA  Tidak Ada 

Dokumen  5  616  223.376.000 

   JUMLAH  75.370.885.280 

9. Peralatan Dan Mesin

Nilai Perolehan Aset Tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 8.674.636.171,00 dan Rp. 4.801.963.758,00. Sedangkan nilai buku Peralatan dan Mesin pada tanggal pelaporan yaitu nilai perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutannya adalah sebesar Rp 5.128.730.759,00

Mutasi Aset Peralatan dan Mesin dapat dilihat pada tabel di bawah :

Jenis Transaksi Nilai Intrakomptabel (Rupiah)

Saldo per 31 Desember 2012 4.801.963.758,00

Penambahan

Penambahan Saldo Awal 0,00

Pembelian 349.784.500,00

Transfer Masuk 0,00

Koreksi Nilai 0,00

Normalisasi BMN Aset Tetap 3.522.887.913,00

Pengurangan

Transfer Keluar 0,00

Perhentian Aset dari Penggunaan 0,00

Saldo per 31 Desember 2013 8.674.636.171,00

Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2013 3.545.905.412,00


(52)

Transaksi penambahan dan pengurangan peralatan dan mesin berupa

a. Nilai perhitungan pembelian peralatan dan mesin per 31 Desember 2013 disajikan pada tabel dibawah ini

Tabel 3.4

Rincian Pembelian Peralatan dan Mesin  per 31 Desember 2013 

(dalam satuan rupiah) 

No.  Uraian  Satuan  Kuantitas  Nilai 

1  P.C. Unit  Buah  1  29.700.000

2  Hard Disk  Buah  1  3.300.000

3  Peralatan Sound Lainnya  Buah  1  4.400.000

4  Hub  Buah  1  1.650.000

5  Uninterupted Power Supply (UPS)  Buah  1  770.000

6  CCTV ‐ Camera Control Television System  Buah  4  19.140.000

7  Audio Mixing Portable  Buah  3  825.000

8  Loudspeaker  Buah  1  900.000

9  Lambang Garuda Pancasila  Buah  1  1.199.000

10  Lemari Besi/ Metal  Buah  12  152.525.000

11  Meja Kerja Kayu  Buah  8  47.688.000

12  Kursi Kayu  Buah  20  49.120.000

13  Kursi Besi/ Kayu  Buah  12  16.932.000

JUMLAH  64  328.149.000

b. Nilai dan Perhitungan Penyusutan dan akumulasinya disajikan dalam Laporan Kuasa Pengguna Barang Gabungan Barang Milik Negara.

10.Gedung dan Bangunan

Nilai Perolehan Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2013 adalah Rp16.751.032.982,00. Sedangkan Nilai buku Gedung dan Bangunan pada tanggal pelaporan yaitu nilai perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutannya adalah sebesar Rp9.397.879.0000,00. Mutasi Gedung dan Bangunan per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut :


(53)

Jenis Transaksi Nilai Intrakomptabel (rupiah)

Saldo Awal Per 31 Desember 2012 8.511.552.000

Mutasi Tambahan

Normalisasi Gedung dan Bangunan 7.353.153.982,00

Perolehan Gedung dan Bangunan 886.327.000,00

Mutasi Berkurang

Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2013 (7353153982)

Nilai Buku Per 31 Desember 2013 9.397.879.000,00

Transaksi Penambahan dan Pengurangan Gedung dan Bangunan dapat menjelaskan sebagai berikut :

a. Mutasi tambah melalui Perolehan BMN merupakan pada NUP 2 sebesar Rp866.327.000,00, yaitu atas Gedung Bangunan Kantor di Jalan Pengadilan No.8 Medan.

b. Nilai dan Perhitungan Penyusutan dan Akumulasi disajikan dalam Laporan Kuasa Pengguna Barang Gabungan Barang Milik Negara.

11.Jalan, Irigasi dan Jaringan

Nilai Perolehan Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 adalah masing-masing sebesar Rp 223.483.000,00 dan Rp 223.483.000,00. Nilai Buku Jalan, Irigasi dan Jaringan pada tanggal pelaporan adalah sebesar Rp 254.211.913,00 yaitu nilai pelaporan dikurangi dengan akumulasi penyusutan sebesar Rp 30.728.913,00. Tidak terjadi nilai perubahan terhadap jalan, Irigasi dan Jaringan yang dimiliki oleh Pengadilan Negeri Medan sampai dengan 31 Desember 2013.


(54)

Perhitungan nilai penyusutan disajikan dalam Laporan Kuasa Pengguna Barang Gabungan Barang Milik Negara.

12.Aset Tetap Lainnya

Nilai perolehan Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 adalah Rp58.000,00 dan Rp58.000,00 yang merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, serta jalan. Irigasi dan jaringan. Aset Tetap lainnya tersebut adalah berupa Aset Tetap dalam Renovasi, Bahan Perpustakaan Tercetak, Barang Bercorak Kesenian dan Alat Bercorak Kebudayaan. Nilai Buku Aset Tetap Lainnya pada tanggal pelaporan yaitu nilai perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutannya sebesar Rp0,00. Perhitungan nilai penyusutan disajikan dalam Pelaporan Kuasa Penggunaan Barang Intrakonptabel Barang Milik Negara.

13. Kostruksi dalam Pengerjaan

Saldo koonstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 adalah masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp0,00 yang merupakan pembangunan konstruksi dalam pengerjaan rehabilitasi gedung/banguunan negara.

14. Piutang Jangka Panjang

Piutang Jangka Panjang (bersih) per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp0,00, sedangkan per tanggal 31 Desember 2012 nilai Piutang Jangka Panjang tercatat sebesar Rp0,00. Untuk periode 31 Desember 2013 Pengadilan Negeri Medan tidak menyajikan Piutang Jangka Panjang. 15.Tagihan Tuntutan Perbendaharaan /Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)


(55)

Saldo Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar 0,00, sedangkan per tangal 31 Desember 2012 nilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan / Tuntutan Ganti Rugi tercatat sebesar Rp0,00. Untuk periode 31 Desember 2013 Pengadilan Negeri Medan tidak menyajikan Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi.

16.Penyisihan Piutang Tak Tertagih

Saldo Penyisihan Piutang Tidak Tertagih- TGR per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp0,00, sedangkan per tanggal 31 Desember 2012 niali Penyisihan Piutang Tidak tertagih-TGR tercatat sebesar Rp0,00. Untuk periode 31 Desember 2013 Pengadilan Negeri Medan tidak menyajikan penyisihan Piutang Tidak Tertagih-TGR

17.Aset Lainnya

Nilai perolehan Aset Lainnya per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 adalah masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp69.215.800,00 yang merupakan aset yang tidak dapat dikelompokkan baik ke dalam aset lancar maupun aset tetap.

18.Aset Tak Berwujud

Saldo Aset tak Berwujud per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp0,00 sedangka per tanggal 31 Desember 2012 nilai aset tak Berwujud tercatat sebesar Rp0,00. Untuk periode 31 Desember 2013 Pengadilan Negeri Medan tidak menyajikan Aset Tak Berwujud.


(56)

Aset lain-lain adalah merupakan barang milik negara (BMN) yang beradadalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional Badan Urusan Administrasi. Nilai perolehan Aset Lain-lain per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 adalah masing-masing sebesar 6.894.000,00 dan 69.215.800,00. Sedangkan nilai buku Aset Lain-lain pada tanggal pelaporan yaitu nilai perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutannya adalah sebesar Rp0,00. Terdapat Penurunan nilai Aset Lain-lain sebesar Rp 69.215.800,00 atau turun 100,00% dari nilai aset lain-lain per tanggal 31 Desember 2013.

20.Utang kepada Pihak Ketiga

Utang kepada Pihak Ketiga merupakan belanja yang masih harus dibayar dan utang kepada pihak ketiga lainnya.

Saldo Utang Kepada Pihak Ketiga per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp1.799.923.376,00 sedangkan per tanggal 31 Desember 2012 nilai Utang kepada pihak ketiga tercatat sebesar Rp1.799.923.376,00. Per tanggal 31 Desember 2013 tidak terdapat kenaikan ataupun penurunan nilai pada Utang Kepada Pihak Ketiga dari Utang Kepada Pihak Ketiga per tanggal 31 Desember 2012

21.Pendapatan Diterima Dimuka

Pendapatan diterima Dimuka merupakan yang sudah masuk ke kas Negara, namun barang/jasa belum diserahkan kepada pihak ketiga.

Saldo Pendapatan Diterima Dimuka per tanggal 31 Desember 2013 adalah Rp0,00, sedangkan per tanggal 31 Desember 2013 nilai Pendapatan Diterima Dimuka tercatat sebesar Rp0,00, sedangkan per tanggal 31


(57)

desember 2013 nilai Pendapatan Diterima Dimuka tercatat sebesar Rp0,00. Untuk periode 31 Desember 2013 Pengadilan Negeri Medan tidak menyajikan Pendapatan Diterima Dimuka.

22.Uang Muka dari KPPN

Uang muka dari KPPN merupakan UP/TUP yang masih berada pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan.

Uang Muka dari KPPN per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp0,00, sedangkan per tanggal 31 Desember 2012 nilai Uang Muka dari KPPN tercatat sebesar Rp 0,00. Untuk periode 31 Desember 2013 Pengadilan Negeri Medan tidak menyajikan Uang Muka dari KPPN

23.Pendapatan yang Ditangguhkan

Pendapatan yang ditangguhkan merupakan Pendapatan Negara yang belum disetorkan ke Kas Negara pada tanggal pelaporan Saldo Pendapatan yang ditangguhkan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp0,00, sedangkanper tanggal 31 Desember 2012 nilai Pendapatan diterima Dimuka tercatat sebesar Rp0,00. Untuk periode 31 Desember 2013 Pengadilan Negeri Medan tidak menyajikan Pendapatan yang ditangguhkan.

24.Cadangan Persediaan

Cadangan Persediaan merupakan jumlah ekuitas dana lancar Pengadilan Negeri Medan dalam bentuk Persediaan.

Saldo Cadangan Persediaan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp0,00, sedangkan per tanggal 31 Desember 2012 nilai Cadangan


(58)

Persediaan tercatat sebesar Rp0,00. Untuk periode 31 Desember 2013 Pengadilan Negeri Medan tidak menyediakan Cadangan Persediaan.

25.Dana yang harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek Merupakan bagian dari ekuitas dana yang disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek.

Saldo dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp(1.799.923.376,00) sedangkan per tanggal 31 Desember 2012nilai Dana yang harus disediakan untuk Penbayaran Jangka Pendek Tercatat sebesar Rp (1.799.923.376,00). Per tanggal 31 Desember tidak terdapat kenaikan dan penurunan nilai dana yang harus disediakan untuk pembayaran untang jangka pendek dari nilai yang harus disediakan untuk pembayaran Utang jangka pendek per tanggal 31 Desember 2012.

26.Barang/jasa yang Masih Harus Diterima

Barang/Jasa yang Masih Harus Diterima merupakan ekuitas dana lancar berupa barang/jasa yang akan dari kepada pihak lain.

Saldo Barang/Jasa yang Masih Harus Diterima per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp0,00, sedangkan per tanggal 31 Desember 2012 nilai Barang/jasa yang Masih Harus Diterima adalah sebesar Rp0,00. Untuk periode 31 Desember 2013 Pengadilan Negeri Medan tidak menyajikan Barang/jasa yang Masih Harus Diterima.


(59)

Barang/jasa Masih Harus Diserahkan merupakan ekuitas dana lancar berupa barang/jasa yang harus diserahkan kepada pihak lain

Saldo Barang/Jasa yang masih Harus Diserahkan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp0,00, sedangkan per tanggal 31 Desember 2012 nilai Barang/jasa ini Masi Harus Diserahkan adalah sebesar Rp0,00. Untuk periode 31 Desember 2013 Pengadilan Negeri Medan tidak menyajikan Barang/jasa yang Masih Harus Diserahkan

28.Ekuitas Dana Investasi

Ekuitas Dana Investasi Aset Tetap per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp79.191.217.732,00, sedangkan per tanggal 31 Desember 2012 nilai Ekuitas Dana Investasi Aset Tetap tercatat sebesar Rp88.907.912.038,00. Per tanggal 31 Desember 2013 terdapat penurunan nilai Ekuitas Dana Investasi Aset Tetap sebesar Rp9.716.694.306,00 atau turun 10,92% dari nilai Ekuitas Dana Investasi Aset Tetap per tanggal 31 Desember 2012.

29.Investasi Aset Lainnya

Saldo Ekuitas Dana Investasi Aset Lainnya per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp0,00, sedangkan per tanggal 31 Desember 2012 nilai Ekuitas Dana Investasi Aset Lainnya tercatat sebesar Rp69.215.800,00. Per tanggal 31 Desember 2013 terdapat penurunan nilai Ekuitas Dana Investasi Aset Lainnya sebesar Rp 69.215.800 atau turun 100,00% dari nilai Ekuitas Dana Investasi Aset Lainnya per tanggal 31 Desember 2012.


(60)

Setelah membahas analisa sumber dan penggunaaan dana pengadilan Negeri Medan, maka pada bab ini penulis ingin mengemukakan beberapa kesimpulan dan saran yang dianggap tepat san bermamfaat untuk selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan keputusan pada tahun-tahun berikutnya

A. Kesimpulan

1. Didalam melakukan kegiatan Instansi Kantor Pengadilan Negeri Medan ini telah menggunakan sistem manajemen yang baik terutama dalam menggunakan dananya. Sumber dana yang dapat diperoleh dari dana khusus yaitu dana dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara), dan dana umum berasal dari kegiatan operasional berupa sewa gedung, legalisir berkas, denda tilang kendaraan, dan kegiatan lainnya.

2. Penggunaan dan yaitu, untuk belanja pegawai, belanja barang, dan belanja modal.

Dengan rincian biaya yaitu:

a. Total belanja pegawai yang terrealisasikan tahun 2012 adalah Rp 14.590.012.600,00 mengalami kenaikan di tahun 2013 sebesar Rp 27.185.704.193,00 selisih kenaikan tersebut sebesar Rp12.595.691.593,00. kenaikan belanja ini di sebabkan terjadinya perubahan jumlah pegawai dan perubahan kenaikan gaji pegawai. b. total belanja barang yang terrealisasi tahun 2012 Rp 1.601.159.435,00


(61)

selisih kenaikan tersebut sebesar Rp 77.247.158,00. Kenaikan ini disebabkan terjadi kenaikan belanja barang operasional dan kegiatan belanja pemeriharaan inventaris.

c. Total belanja modal yang terrealisasi tahun 2012 Rp 0,00 mengalami perubahan di tahun 2013 sebesar 1.236.111.500,00. Belanja ini di sebabkan perbaikan renovasi gedung dan peralatan & mesin untuk peningkatan pelayanan kinerja Pengadilan Negeri Medan.

d. Pentingnya laporan keuangan di buat untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambil keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik (good Governance) B. Saran

Setelah memberikan kesimpulan maka penulis memberikan saran sebagai bahan pertimbangan untuk Instansi Pengadilan Negeri Medan untuk menjalankann kegiatan operasional demi tercapainya tujuan yang telah direncanakan.

Adapun saran-saran yang diberikan penulis adalah sebagai berikut :

1. Karena begitu pentingnya suatu laporan keuangan bagi instansi pemerintahan, ada baiknya anggaran diterapkan secara terpadu, sistematis, dan lebih jelas pada setiap kegiatan yang direncanakan dan dipergunakan sebagai pedoman kerja.

2. Dalam Laporan Realisasi Anggaran Pengadilan Negeri Medan pada akun Belanja Barang Non Operasional penganggaran dana dengan reasisasi yang dicapai tidak efektif yang disebabkan biaya kesehatan Ad Hoc Hakim Tipikor tidak digunakan pada tahun 2013.


(62)

3. Dalam Laporan Realisasi Anggaran Pengadilan Negeri Medan pada akun Belanja Perjalanan Dinas penganggran dana dengan realisasi yang dicapai juga tidak efektif dikarenakan hanya digunakan untuk Rakernas Pengadilan Negeri Medan dan Panggilan Tugas untuk perjalanan dinas tidak banyak disampaikan ke Pengadilan Negeri Medan.

4. Untuk mewujudkan tujuan instansi ada baiknya laporan keuangan yang telah disusun dimanfaatkan sebagai alat pengendalian secara efektif guna mewujudkan tujuan Instansi Kantor Pengadilan Negeri Medan secara keseluruhan.

5. Rencana anggaran keuangan yang dilaksanakan perlu pengawasan yang ketat agar mencegah terjadinya pemborosan dana ataau penyelewengan dana.

6. Ada baiknya dilakukan evaluasi secara berkala demi menghindari penyelewengan dana dari anggaran yang telah ditetapkan.


(63)

Daftar Pustaka

Pengadilan Negeri Medan. 2014. Profil Pengadilan. http://www.pn-medankota.go.id. 12 Mei 2014

Renyowijoyo, 2010, Muindro, Akuntansi Sektor Publik Organisasi Non Laba,

Edisi Kedua, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta

Daenta, 2009, Memahami Pos-Pos Dan Angka-Angka Dalam Laporan Keuangan Untuk Orang Awam, Penerbit Gava Media, Yogyakarta

Munawir, S, 2004, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Penerbit Liberty, Yogyakarta

Harahap Syafri Sofyan, 2001, Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan I, Yogyakarta

Syamsudin Lukaman, 2000, Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Baru, Cetakan Kelima, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Djatmiko, 1995, Hari, Laporan Keuangan Fiskal, Cetakan Pertama, Airlangga University Press, Surabaya

Regar Moenaf H, 2008, Amburadul Laporan Keuangan Pemerintah Pusat 2006, USU Press, Medan

Djarwanto, 2004, Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta


(1)

Persediaan tercatat sebesar Rp0,00. Untuk periode 31 Desember 2013 Pengadilan Negeri Medan tidak menyediakan Cadangan Persediaan.

25.Dana yang harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek Merupakan bagian dari ekuitas dana yang disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek.

Saldo dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp(1.799.923.376,00) sedangkan per tanggal 31 Desember 2012nilai Dana yang harus disediakan untuk Penbayaran Jangka Pendek Tercatat sebesar Rp (1.799.923.376,00). Per tanggal 31 Desember tidak terdapat kenaikan dan penurunan nilai dana yang harus disediakan untuk pembayaran untang jangka pendek dari nilai yang harus disediakan untuk pembayaran Utang jangka pendek per tanggal 31 Desember 2012.

26.Barang/jasa yang Masih Harus Diterima

Barang/Jasa yang Masih Harus Diterima merupakan ekuitas dana lancar berupa barang/jasa yang akan dari kepada pihak lain.

Saldo Barang/Jasa yang Masih Harus Diterima per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp0,00, sedangkan per tanggal 31 Desember 2012 nilai Barang/jasa yang Masih Harus Diterima adalah sebesar Rp0,00. Untuk periode 31 Desember 2013 Pengadilan Negeri Medan tidak menyajikan Barang/jasa yang Masih Harus Diterima.


(2)

 

Barang/jasa Masih Harus Diserahkan merupakan ekuitas dana lancar berupa barang/jasa yang harus diserahkan kepada pihak lain

Saldo Barang/Jasa yang masih Harus Diserahkan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp0,00, sedangkan per tanggal 31 Desember 2012 nilai Barang/jasa ini Masi Harus Diserahkan adalah sebesar Rp0,00. Untuk periode 31 Desember 2013 Pengadilan Negeri Medan tidak menyajikan Barang/jasa yang Masih Harus Diserahkan

28.Ekuitas Dana Investasi

Ekuitas Dana Investasi Aset Tetap per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp79.191.217.732,00, sedangkan per tanggal 31 Desember 2012 nilai Ekuitas Dana Investasi Aset Tetap tercatat sebesar Rp88.907.912.038,00. Per tanggal 31 Desember 2013 terdapat penurunan nilai Ekuitas Dana Investasi Aset Tetap sebesar Rp9.716.694.306,00 atau turun 10,92% dari nilai Ekuitas Dana Investasi Aset Tetap per tanggal 31 Desember 2012.

29.Investasi Aset Lainnya

Saldo Ekuitas Dana Investasi Aset Lainnya per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp0,00, sedangkan per tanggal 31 Desember 2012 nilai Ekuitas Dana Investasi Aset Lainnya tercatat sebesar Rp69.215.800,00. Per tanggal 31 Desember 2013 terdapat penurunan nilai Ekuitas Dana Investasi Aset Lainnya sebesar Rp 69.215.800 atau turun 100,00% dari nilai Ekuitas Dana Investasi Aset Lainnya per tanggal 31 Desember 2012.


(3)

Setelah membahas analisa sumber dan penggunaaan dana pengadilan Negeri Medan, maka pada bab ini penulis ingin mengemukakan beberapa kesimpulan dan saran yang dianggap tepat san bermamfaat untuk selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan keputusan pada tahun-tahun berikutnya

A. Kesimpulan

1. Didalam melakukan kegiatan Instansi Kantor Pengadilan Negeri Medan ini telah menggunakan sistem manajemen yang baik terutama dalam menggunakan dananya. Sumber dana yang dapat diperoleh dari dana khusus yaitu dana dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara), dan dana umum berasal dari kegiatan operasional berupa sewa gedung, legalisir berkas, denda tilang kendaraan, dan kegiatan lainnya.

2. Penggunaan dan yaitu, untuk belanja pegawai, belanja barang, dan belanja modal.

Dengan rincian biaya yaitu:

a. Total belanja pegawai yang terrealisasikan tahun 2012 adalah Rp 14.590.012.600,00 mengalami kenaikan di tahun 2013 sebesar Rp 27.185.704.193,00 selisih kenaikan tersebut sebesar Rp12.595.691.593,00. kenaikan belanja ini di sebabkan terjadinya perubahan jumlah pegawai dan perubahan kenaikan gaji pegawai. b. total belanja barang yang terrealisasi tahun 2012 Rp 1.601.159.435,00


(4)

 

selisih kenaikan tersebut sebesar Rp 77.247.158,00. Kenaikan ini disebabkan terjadi kenaikan belanja barang operasional dan kegiatan belanja pemeriharaan inventaris.

c. Total belanja modal yang terrealisasi tahun 2012 Rp 0,00 mengalami perubahan di tahun 2013 sebesar 1.236.111.500,00. Belanja ini di sebabkan perbaikan renovasi gedung dan peralatan & mesin untuk peningkatan pelayanan kinerja Pengadilan Negeri Medan.

d. Pentingnya laporan keuangan di buat untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambil keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik (good Governance) B. Saran

Setelah memberikan kesimpulan maka penulis memberikan saran sebagai bahan pertimbangan untuk Instansi Pengadilan Negeri Medan untuk menjalankann kegiatan operasional demi tercapainya tujuan yang telah direncanakan.

Adapun saran-saran yang diberikan penulis adalah sebagai berikut :

1. Karena begitu pentingnya suatu laporan keuangan bagi instansi pemerintahan, ada baiknya anggaran diterapkan secara terpadu, sistematis, dan lebih jelas pada setiap kegiatan yang direncanakan dan dipergunakan sebagai pedoman kerja.

2. Dalam Laporan Realisasi Anggaran Pengadilan Negeri Medan pada akun Belanja Barang Non Operasional penganggaran dana dengan reasisasi yang dicapai tidak efektif yang disebabkan biaya kesehatan Ad Hoc Hakim Tipikor tidak digunakan pada tahun 2013.


(5)

3. Dalam Laporan Realisasi Anggaran Pengadilan Negeri Medan pada akun Belanja Perjalanan Dinas penganggran dana dengan realisasi yang dicapai juga tidak efektif dikarenakan hanya digunakan untuk Rakernas Pengadilan Negeri Medan dan Panggilan Tugas untuk perjalanan dinas tidak banyak disampaikan ke Pengadilan Negeri Medan.

4. Untuk mewujudkan tujuan instansi ada baiknya laporan keuangan yang telah disusun dimanfaatkan sebagai alat pengendalian secara efektif guna mewujudkan tujuan Instansi Kantor Pengadilan Negeri Medan secara keseluruhan.

5. Rencana anggaran keuangan yang dilaksanakan perlu pengawasan yang ketat agar mencegah terjadinya pemborosan dana ataau penyelewengan dana.

6. Ada baiknya dilakukan evaluasi secara berkala demi menghindari penyelewengan dana dari anggaran yang telah ditetapkan.


(6)

 

Daftar Pustaka

Pengadilan Negeri Medan. 2014. Profil Pengadilan. http://www.pn-medankota.go.id. 12 Mei 2014

Renyowijoyo, 2010, Muindro, Akuntansi Sektor Publik Organisasi Non Laba, Edisi Kedua, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta

Daenta, 2009, Memahami Pos-Pos Dan Angka-Angka Dalam Laporan Keuangan

Untuk Orang Awam, Penerbit Gava Media, Yogyakarta

Munawir, S, 2004, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Penerbit Liberty, Yogyakarta

Harahap Syafri Sofyan, 2001, Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan I, Yogyakarta

Syamsudin Lukaman, 2000, Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Baru, Cetakan Kelima, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Djatmiko, 1995, Hari, Laporan Keuangan Fiskal, Cetakan Pertama, Airlangga University Press, Surabaya

Regar Moenaf H, 2008, Amburadul Laporan Keuangan Pemerintah Pusat 2006, USU Press, Medan

Djarwanto, 2004, Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta