14
3.2.2. Konsep Dakwah TVMU
Masih dalam sesi wawancara bersama Direktur Eksekutif TVMU Edy Kuscahyanto, ketika ditanya mengenai konsep dakwah TVMU, ia menyampaikan bahwa dalam setiap program-
program yang ditayangkan oleh TVMU, semuanya mengandalkan pada berita. Berita tersebut bermacam-macam bentuknya. Ada berita tentang dakwah keagamaan ada juga berita tentang
dakwah-dakwah sosial. Menurut Edy Kuscahyanto, dalam setiap pemberitaan tersebut, TVMU tidak
menyajikan berita yang bersifat kekerasan seperti tawuran serta tindakan kekerasan lainnya. Pada prinsipnya, pemberitaan TVMU mengacu kepada urusan yang berupa penegakan
keadilan, penegakan hukum, kedaulatan bangsa, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi dan juga kepemimpinan. Karena kreator yang ada dibelakang TVMU beranggapan
bahwa lima persoalan itulah yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia. “
Persoalan kepemimpinan yang hingga saat ini masih mencari sosok yang bisa mewakili suara rakyat, soal demokrasi yang masih saja timpang dan berat sebelah,
penegakan keadilan yang terlihat masih tumpul, kedaulatan bangsa dan pemberantasan korupsi. Semua hal itu masih menjadi masalah besar bagi bangsa ini. Sehingga
Muhammadiyah melakukan dakwah-dakwah dalam bentuk pemberitaan yang mengutamakan lima hal tersebut
”
.
Kata Edy Kuscahyanto TVMU juga tidak melakukan atau memberikan tayangan-tayangan yang tidak sehat
seperti kekerasan teroris ISIS dan sejenisnya. TVMU hanya memberikan tayangan yang memberi makna sebuah peristiwa tapi tidak harus menyajikan peristiwannya itu sendiri, jadi
makna sebuah peristiwa itulah yang menjadi tekanan gaya televisi Muhammadiyah melakukan pemberitaan, agar menyadarkan masyarakat untuk belajar dari apa yang ada di
dalam peristiwa pada akhir-akhir ini dan peristiwa aktual yang ada ’’.
Semua pihak saat ini memiliki kesadaran bahwa media televisi adalah sebagai sebuah simbol yang dapat menyampaikan pesan dalam bentuk yang lebih masif, mulai dari anak-
anak di bawah umur hingga orang tua dengan segala latar belakang pendidikan Ardianto Erdinaya, 2005. Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang paling berpengaruh
dalam kehidupan manusia. Televisi merupakan salah satu media massa yang memiliki audiens paling besar dan sifat televisi yang disajikan dalam bentuk audio visual membuatnya
dapat dinikmati oleh berbagai kalangan, tak terkecuali anak-anak. Televisi merupakan salah satu media yang membawa pengaruh bagi anak-anak. Milton Chen 1996 seorang pakar di
bidang televisi dan anak-anak mengatakan bahwa tak ada hal lain dalam kebudayaan ini yang mampu menandingi kemampuan TV dalam menyentuh anak-anak Ardianto Erdinaya ,
15
2005 : 125. Edy juga mengungkapkan,
“Media
televisi hari ini diakui menjadi tren masyarakat, kalau dengan dibukanya perijinan sistem penyiaran televisi digital ini, secara teoritis di
indonesia akan ada seribu stasiun televisi tersebar diberbagai daerah. Sebut saja stasiun televisi streaming, belum lagi TV asing yang akan memenuhi setiap ruang keluarga di
Indonesia. Dan diperkirakan akan ada tayangan-tayangan televisi dengan 1100 saluran nantinya, nah kalau Muhammadiyah tidak masuk mengikuti itu sat ini, maka Muhammadiyah
akan tergilas atau tertinggal dengan stasiun televisi yang sudah ada
sekarang”. Hal ini merupakan terobosan yang dilakukan oleh Din Syamsuddin sebagai Pimpinan
Pusat Muhammadiyah pada periode saat itu untuk segera memiliki televisi sendiri. Langkah ini tentu sebuah keberaniaan di tengah ada kekawatiran dimana industri televisi itu mahal
investasi serta padat modal. Namun dengan segala upaya yang ada ternyata Muhammadiyah bisa menyiarkan sebuah siaran televisi yang bisa di tangkap dalam skala nasional walaupun
masih dengan parabola tentunya serta streaming. Namun nantinya diperkirakan masyarakat akan lebih condong pada penggunaan stasiun televisi dengan pemancar satelit seperti
penggunaan parabola.
3.2.3. Permasalahan dan Hambatan TVMU