DESAIN KOMUNIKASI DAKWAH VISUAL ANIMASI 2D UNTUK ANAK (Studi Deskriptif Kualitatif di SDN Monggang Pendowoharjo Sewon Bantul)

DESAIN KOMUNIKASI DAKWAH VISUAL ANIMASI 2D UNTUK ANAK (Studi Deskriptif Kualitatif di SDN Monggang Pendowoharjo Sewon Bantul)

Mokhamad Mahfud dan Rama Kertamukti

fishumoye@yahoo.com,kawanrama@gmail.com Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi FISHUM UIN Sunan Kalijaga

Abstrak

Kegiatan Dakwah sebagai proses komunikasi penyampaian ajaran ideal Islam tidak memiliki kekuatan untuk mengubah orang menjadi lebih baik. Ada banyak faktor penyebab, salah satunya karena propaganda yang telah dilakukan cenderung kedinginan, impersonal, dan hanya informatif belaka, namun menggunakan etika komunikasi yang kurang efektif. Revolusi budaya visual sekarang berkembang pesat, sayangnya didominasi oleh kapitalis dan pemuja nafsu. Misalnya, hampir semua iklan visual menggunakan minat sensualitas dan nafsu untuk memikat pelanggan. Di papan reklame, media koran, majalah, televisi dan media lainnya, komunikasi visual nampaknya merupakan sampah yang berharga, dan ini sangat berbahaya, terutama jika dalam konsumsi anak-anak yang jiwa mental dan belum matang. Pengaruh komunikasi visual "bebas nilai" dapat merusak rasa anak sebagai generasi penerus, kita perlahan menunjukkan on-aurast yang membuat umat Islam menjadi bodoh.

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan ruang kreatif untuk mengeksplorasi kehidupan anak-anak dengan tujuan menyediakan bahan ajar di SDN Monggang Pendowoharjo Sewon Bantul. Desain animasi 2D ini diharapkan bisa memberi pesan kepada anak-anak bahwa materi religiusnya tidak rumit tapi menyenangkan. Dan penggunaan teknik animasi kartun dalam pembuatan ternyata, mengharapkan bahan yang akan disampaikan kepada anak-anak menjadi ringan bagi pikiran mereka dan sesuai dengan media hiburan mereka yaitu televisi. Penelitian ini Desain Komunikasi Visual dengan menggunakan Animasi 2d Untuk Anak menggunakan penelitian deskriptif yaitu metode penelitian kualitatif yang menganalisis kata atau kalimat dan memisahkannya dengan kategori untuk kesimpulan. Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena secara rinci dan mendalam pengumpulan data yang berfokus pada kualitas daripada kuantitas data.

Hasil penelitian ini adalah bahwa pembuatan animasi 2D efektif menjadi media dakwah bagi anak-anak yang akan dibuat dengan proses kreatif, yang menghasilkan bentuk-bentuk berharga yang dibutuhkan oleh anak-anak. Nilai tidak semata-mata terletak pada bahasa verbal dan visual, namun nilai pada prinsipnya terjadi karena hubungan struktural dan fungsional sebagai sistem yang memadukan desainer dan anak-anak sebagai target audiens. Kata-kata kunci: Komunikasi, Animasi 2D, Anak-anak

Abstract

Dakwah activities as a communication process of delivering the teachings of Islam's ideal has no power to change people for the better. There are many causal factors, one of them is because of propagandas that has been done tends to be cold, impersonal, and is only informative sheer, yet using less effective communication ethics. A visual cultural revolution is now growing rapidly, unfortunately its dominated by capitalists and worshipers of lust. For Dakwah activities as a communication process of delivering the teachings of Islam's ideal has no power to change people for the better. There are many causal factors, one of them is because of propagandas that has been done tends to be cold, impersonal, and is only informative sheer, yet using less effective communication ethics. A visual cultural revolution is now growing rapidly, unfortunately its dominated by capitalists and worshipers of lust. For

This study aims to provide a creative space to explore the lives of children for the purpose of providing religious materials in SDN Monggang Pendowoharjo Sewon Bantul. 2D animation design is expected to give a message to children that religious material is not complicated but enjoyable. And the use of cartoon animation techniques in the making is in fact, expecting the material to be delivered to children to be light for their minds and appropriate with their entertainment media which is television.

This research Visual Communication Design using 2d Animation For Children is using descriptive study which is a qualitative research method that analyze the words or sentences and separate it by category for the conclusion. Qualitative research aims to explain the phenomenon in detail and in-depth data collection that focuses on quality rather than the quantity of data.

The results of this study is that the creation of 2D animation is effective to be a dakwah media for children that will be made with a creative process, which produces valuable forms required by children. The value does not solely lie in verbal and visual language, but the value in principle occurs because of the structural and functional relationships as a system that blends the designer and children as the target audience.

Keywords: Communication, Animation 2D, Children.

nafsu untuk memikat para konsumennya. Di

PENDAHULUAN baliho, media koran, majalah televise dan

media lain, komunikasi visual seakan menjadi sampah yang berharga, dan ini

Aktivitas dakwah sebagai proses sangat berbahaya terutama jika di konsumsi komunikasi penyampaian ajaran ideal Islam

anak-anak yang secara mental dan (Luth dan M. Natsir, 2000 : 111), selama ini

kejiwaannya belum matang. Pengaruh tidak

tayangan komunikasi visual yang “bebas membawa masyarakat kepada perubahan ke

nilai” tersebut dapat merusak akal anak-anak arah yang lebih baik. Ada banyak faktor

sebagai generasi penerus, perlahan kita yang menjadi penyebabnya, salah satunya

ditontonkan pada aurat-aurat yang membuat karena dakwah yang selama ini dilakukan

umat Islam khususnya tambah bodoh . Dari cenderung kering, impersonal, dan hanya

bangun tidur sampai tidur lagi kita pasti bersifat

tidak pernah bisa lepas dari yang namanya menggunakan

budaya visual. Situasi ini merupakan cermin komunikasi yang efektif. Akhir-akhir ini

teknik-teknik

etika

wajah komunikasi visual dan media dakwah cukup banyak media seperti televisi, radio,

yang belum berpijak di atas realitas sosial internet, perangkat gadget juga di fungsikan

yang ada, sedangkan dakwah dan realitas sebagai media dakwah dengan kreativitas

sosial memiliki hubungan interdependensi menyesuaikan media tersebut, terutama

yang sangat kuat, terkait berkelindan. Paling dakwah melalui komunikasi visual. Sebuah

tidak ada dua hal penting yang dapat revolusi budaya visual kini berkembang

diungkapkan dari hubungan tersebut pesat, sayangnya didominasi oleh para

(Riyanto, 2011 : 36), yaitu : pertama, kapitalis dan para pemuja nafsu. Sebagai

realitas sosial merupakan alat ukur contoh hampir semua iklan visual

keberhasilan dakwah yang sekaligus mengunakan sensualitas dan ketertarikan

menjadi cermin sosial dalam merumuskan menjadi cermin sosial dalam merumuskan

yang dikategorikan qurratu a’yun adalah hakekatnya merupakan pilihan strategis

mereka yang menyenangkan pandangan dalam

mata di dunia dan di akhirat karena mereka masyarakat ke arah yang lebih baik.

menjalankan ketaatan kepada Allah, dan Kemampuan membaca realitas sosial ini

memang kata Hasan Al-Bashri tidak ada merupakan langkah awal yang sangat efektif

yang lebih menyejukkan mata selain dari untuk mengembangkan dakwah Islam.

keberadaan anak keturunan yang taat kepada Allah swt.

DKV sebagai dakwah komunikasi visual adalah plesetan dari sebuat program

Yang paling mendasar dalam desain komunikasi visual yang ingin

pembahasan seputar anak tentu tentang berdakwah lewat media budaya visual yang

kedudukan anak dalam perspektif Al-Qur’an tetap menjunjung tinggi aturan -aturan dari

agar dapat dijadikan acuan oleh orang tua Allah swt, khususnya melalui animasi 2 D

dan para pendidik untuk menghantarkan bagi anak karena animasi merupakan

mereka menuju kebaikan dan memelihara tontonan yang sangat disukai oleh anak-

serta meningkatkan potensi mereka. anak. Dari penayangan film animasi adapun

Terdapat 2 faktor yang dapat mempengaruhi manfaat yang diperoleh untuk anak yaitu

terbentuknya karakter anak-anak, yaitu imajinasi yang dibutuhkan dan baik untuk

faktor keturunan dan lingkungan. Dalam perkembangan anak. Namun tidak hanya sisi

teori piaget tentang perkembangan anak positif yang bisa diambil oleh anak,

dibagi menjadi 4 tahap, yaitu : melainkan sisi negatifnya juga ikut terekam oleh anak, misalnya perilaku buruk yang ada

- Sensormotor ( 0-2 tahun) pada karakter film kartun atau animasi yang

- Preoperational Period ( 2-7 tahun) dilihatnya seperti kebohongan, kenakalan,

dan perilaku tidak terpuji lainnya sehingga - Concrete Operational Period (7-11 tahun) memberikan nilai edukasi yang tidak baik terhadap perkembangan anak

- Formal operational period (11-15 tahun)

(Suparno, 2000 : 25)

Sebagai orang tua, kita sebaiknya sedini mungkin mempersiapkan anak Yang

Membentuk dan mengukir sosok menyejukkan pandangan, sebagaimana

anak Indonesia yang benar-benar berguna normativitas dalam Al-Qur’an berikut ini :

bagi masyarakat, negara, dan bangsanya bukan pekerjaan sederhana. Sebaliknya,

“Dan orang-orang yang berdoa: “Ya Tuhan pekerjaan itu merupakan sebuah upaya yang kami, anugerahkanlah untuk kami isteri-

tiada hentinya dan amat rumit (Ratnawati, isteri dan anak keturunan kami yang menjadi

2001 : 13). Dampak dari rusaknya aqidah penyejuk mata kami, dan jadikanlah kami

adalah kualitas hidup anak-anak Indonesia pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa”.

yang mengalami kehilangan karakter (QS. Al-Furqan: 75)

manusia

Animasi sebagai pendekatan untuk memberikan materi agama

muslim.

74. Dan orang orang yang berkata: "Ya biasa dipakai untuk merekam suatu keadaan

Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada Kami atau mengemukakan sesuatu. Animasi

isteri-isteri Kami dan keturunan Kami dipakai untuk memenuhi suatu kebutuhan

sebagai penyenang hati (Kami), dan umum, yaitu mengkomunikasikan suatu Jadikanlah Kami imam bagi orang-orang gagasan, pesan atau kenyataan. Karena yang bertakwa. keunikan dimensinya, animasi diterima

Imam Ibnu Katsir memahami qurratu a’yun sebagai salah satu media audio visual yang dalam ayat diatas sebagai anak keturunan

paling popular dan digemari. Selain itu film yang taat dan patuh mengabdi kepada Allah.

juga dianggap sebagai media yang paling efektif, oleh karena itu kegiatan untuk juga dianggap sebagai media yang paling efektif, oleh karena itu kegiatan untuk

kegiatan dakwah itu sendiri untuk Komunikasi Dakwah Visual Animasi 2 D

diteliti. Bagaimana

Mendesain

menyajikan kemasan dakwah yang menarik yang Efektif untuk Anak di SDN Monggang

dan menggugah.

Pendowoharjo Sewon Bantul? Selain itu terdapat juga penelitian Analisis Muatan Pesan Dakwah Melalui

Desain Komunikasi Dakwah Visual Media Cetak (Kajian Terhadap Buletin Al- Animasi 2D untuk Anak, memiliki tujuan

Wustho th. 2002) oleh Eviyati Khasanah memberi ruang kreatif dalam mendalami

pada tahun 2004. Dalam penelitian tersebut kehidupan anak-anak untuk kepentingan

menerangkan bahwa selain dakwah dengan pemberian materi keagamaan. Diesain

mimbar atau dengan yang lainnya, dakwah animasi 2D yang dirancang diharapkan

juga dapat dilakukan dengan media cetak. memberi pesan pada anak-anak bahwa

Fokus penelitian ini adalah bagaimana materi keagamaan tidaklah berat tetapi

memahami isi pesan dari materi dakwah. menyenangkan. Dan pengunaan teknik

Materi buletin al-wustho antara lain tentang animasi kartun dalam pembuatan ini

akidah, syari’ah, dan akhlak. Materi yang sebenarnya, mengharapkan materi yang

sesuai dengan akan disampaikan ke anak-anak menjadi

disampaikan

telah

karakteristik buletin, yaitu tidak terjebak ringan bagi alam pikiran mereka dan sesuai

dalam masalah khilafiyah dan terfokus pada dengan media yang menjadi hiburan mereka

masalah-masalah umum. Buletin merupakan sehari-hari yaitu televisi. Media televisi

salah satu media komunikasi yang dapat adalah media yang sangat ampuh pada saat

digunakan sebagai media dakwah. ini untuk menyampaikan pesan pada anak-

Penelitian lain mengenai media anak. Televisi memainkan peranan begitu

dalam menyampaikan dakwah terdapat pada besar dalam pertumbuhan anak-anak (Fred

Cerpen Sebagai Media Penyebaran Nilai- Rogers dalam Arini, 1998: 120). Televisi

nilai Islam Pada Tabloid “Salam” edisi juga, menurut Arini (1998), memberikan

1990, oleh Nur Ida Adkhawati pada tahun berbagai pengetahuan yang tidak dapat

1991. Dalam penelitian ini lebih difokuskan diperoleh dari lingkungan sekitar atau orang

pada media dakwah yang besifat tulisan dan lain, seperti pengetahuan tentang kehidupan

tersebut mempunyai (Arini, 1998 :120).

dalam

tabloid

semboyan “Menuju Kebahagiaan Dunia Dan Pembahasan mengenai dakwah dan

Akhirat”. Dalam penyajian informasinya media komunikasi memang banyak dikaji

dengan bermacam-macam rubrik yang dalam berbagai buku maupun penelitian-

didasari “Amar Ma’ruf Nahi munkar dan penelitian

Ukhuwah Islamiyah”. Penelitian ini Diantaranya yaitu penelitian mengenai

mengkaji secara detail tentang dakwah dan paradigma baru mengemas dakwah melalui

media komunikasi. Dakwah dapat dilihat media televisi di era globalisasi oleh

dari segi da’inya, materinya, dan dari segi Fatmawati pada tahun 2009. Dalam

mad’unya. Dari berbagai literatur di atas penelitian tersebut ditemukan bahwa

maka belum ada yang secara spesifik dakwah melalui televisi haruslah dikemas

membahas mengenai profil dakwah Aa’ dengan cara dan metode yang tepat dan pas.

Gym dalam rubrik taushiyah pada tabloid Dakwah harus tampil secara aktual, faktual

MQ (Manajemen Qolbu). dan kontekstual. Aktual dalam arti

Terdapat juga penelitian mengenai memecahkan masalah yang kekinian dan

Komunikasi Visual Promosi Pesantren Ar- hangat di tengah masyarakat. Faktual dalam

Risalah Melalui Media Baliho, oleh Yusri. arti kongkrit dan nyata. Kontekstual dalam

Dalam penelitian tersebut menghasilkan arti relevan dan menyangkut problema yang

baliho yang menampilkan ikon-ikon, foto- sedang dihadapi oleh masyarakat. Oleh

foto dan keunggulan dari pesantren Ar- sebab itu, memilih cara dan metode serta

Risalah yang mampu menarik perhatian media yang tepat dakwah aktual, faktual dan

masyarakat dan rasa ingin tahu masyarakat.

Tidak hanya itu penelitian menganai layar lebar, film animasi mampu mengaduk Komunikasi visual animasi

perasaan kita menjadi sedih, menagis, “Perlakukanlah uangmu dengan peduli” oleh

edukasi

tertawa, gembira bahkan bernafsu, dan lain Mutiara Latifah Hakim. Tujuan dari

sebagainya. Salahsatu budaya Indonesia penelitian ini yaitu mengedukasi masyarakat

yang telah ada sekitar 1500 SM berasal dari agar lebih mudah memahami mengapa

Jawa, yaitu wayang kulit yang menginspirasi pentingnya

banyak hal mengenai munculnya kegiatan Disamping edukatif, animasi edukasi ini

memperlakukan

uang.

animasi di Indonesia (Zeembry, 2006 : 51). dapat

menonton. Film animasi ini menampilkan Gambar 1 : Wayang Kulit, Animasi Kartun tokoh uang sebagai narator itu sendiri yang

pertama di Indonesia bertujuan agar masyarakat lebih mengerti

bagaimana rasanya menjadi uang jika diperlakukan dengan tidak peduli. Penulis

tidak menyederhanakan gambar uang, agar masyarakat awam dapat mengerti bahwa,

uang yang berperan dalam animasi ini. Beberapa referensi penelitian diatas,

memiliki beberapa

persamaan

dan

perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan. Persamaannya dalam penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan media komunikasi dalam menyampaikan dakwah

Sumber : Olahan peneliti pada penelitian diatas yang berjudul

Animasi pertama di Indonesia ini banyak paradigma baru mengemas dakwah melalui menginspirasi Walt Disney untuk membuat media televisi di era globalisasi, Analisis animasi-animasinya. Bahkan yang cukup Muatan Pesan Dakwah Melalui Media Cetak unik adalah film Adventures of Prince (Kajian Terhadap Buletin Al-Wustho th. Ahmed produksi tahun 1926 karya Lotte 2002), dan Cerpen Sebagai Media Reiniger, mengadopsi teknik animasi di Penyebaran Nilai-nilai Islam Pada Tabloid

Indonesia.

“Salam” edisi 1990. Sedangkan pada penelitian yang berjudul Komunikasi Visual

Gambar 2 : film Adventures of Prince Promosi Pesantren Ar-Risalah melalui

Ahmed produksi tahun 1926 karya Lotte Media Baliho dan Komunikasi Visual

Reiniger Animasi Edukasi “Perlakukanlah uangmu

dengan peduli”. Dalam penelitian ini juga memiliki persamaan dalam menciptakan media baru berupa komunikasi visual berupa

animasi. Hanya saja dalam penelitian ini

lebih difokuskan pada bagaimana mendesain media baru berupa animasi 2D sebagai

tempat menyampaikan dakwah untuk anak- anak sehingga pesan-pesan islam dapat diterima dengan mudah.

Sumber : Olahan peneliti

Animasi kartun pertama yang diputar di televisi adalah serial Kum Kum. Serial ini diputar oleh TVRI diawal 1980-an dan

sangat digemari anak-anak pada masa itu. menikmati gambar bergerak, bercerita dan

Kum Kum sendiri menceritakan tentang bersuara, melalui media televisi maupun

kisah anak kecil yang mempunyai sahabat kisah anak kecil yang mempunyai sahabat

beraktivitas membuat animasi yang akan menolong ayah Kum Kum sewaktu berburu

Dinosaurus

itu

dibuat tidak memenuhi kebutuhan anak- purna purba (Winarko, 2003 : 42). Tetapi

anak. Oleh sebab itu buku ayo beranimasi serial ini adalah hasil karya dari negara

bagi anak-anak, menggunakan animasi Jepang, bukan hasil karya para animator

kartun cocok dengan nuansa lingkungan Indonesia.

anak-anak yang masih bermain dan bereksplorasi. Kartun menurut Setiawan

Gambar 3 : Serial Kartun Animasi Kum (2002), penuh dengan perlambangan- Kum yang ditonton Anak-anak awal 1980-

perlambangan yang kaya akan makna. Oleh

an.

karena itu selain dikaji sebagai teks, secara kontekstual juga dilakukan yakni dengan

menghubungkan karya seni tersebut dengan situasi yang menonjol di masyarakat (Sobur,

Penggunaan animasi kartun dalam buku ayo beranimasi bagi anak-anak ini juga

merujuk pada masa anak-anak yang merupakan titik awal pertumbuhan dan

Sumber : Olahan peneliti perkembangan manusia yang vital dan sangat penting, tidak akan bisa diputar

Animasi Kartun adalah persoalan kembali. Terlepas dari tingkat kecerdasan baru bagi perindustrian film animasi di

anak, hampir semua anak menyenangi Indonesia. Perkembangan dunia teknologi

kartun, baik yang bersifat lelucon maupun informasi, menciptakan menjamurannya

petualangan. Kartun menarik karena film animasi kartun asing di Indonesia bisa

menyenangkan, menggairahkan, mudah dilihat di Televisi ataupun dalam bentuk

dimengerti dan merangsang imajinasi anak VCD. Penayangannya pun memiliki jadwal

(Hurlock, 1980 :162). Pernyataan ini tetap seperti hari minggu. Sebut saja film

memiliki maksud bahwa masa pertumbuhan Slam Dunk, Let’s and Go, Doraemon,

dan perkembangan manusia berjalan Sinchan, Dragon Ball, Inuyasa, Bayblade,

progresif secara linear. Masa pertumbuhan dll. Itu semua merupakan sejumlah kartun

dan perkembangan yang telah dilewati Jepang dan mendominasi film animasi di

seseorang tidak bisa diulangi lagi, apalagi Indonesia. Ini bisa dimengerti karena dengan

masa anak-anak adalah masa menyusun keterbatasan

kepribadian manusia di masa mendatang. Indonesia.

keterampilan

Animator

Hal ini menyiratkan bahwa tiap tahapan pertumbuhan dan perkembangan harus

Gambar 4 : Kegiatan membuat animasi dilewati secara efektif, efisien, dan optimal. Kohnstam membagi periode pertumbuhan

dan perkembangan sebagai berikut :

1. Masa Vital

; kira-kira usia 0 – 2

tahun

2. Masa Estetis

; kira-kira usia 2 – 7

tahun

Sumber : Olahan peneliti

3. Masa Intelektual

; kira-kira usia

7 - 13 tahun, dan

Bagaimana kita bisa mencuri perhatian anak-anak apabila konsep buku untuk

4. Masa Sosial/Remaja; kira-kira usia Dengan beberapa poin 13/14 – 20/21 tahun (Mustaqim, 2004:

diatas, Perancangan akan menukik pada 16-17).

sebuah karya yang menyesuaikan pada pola anak yang bermain, eksplorasi, dan sedang

Jelas, disini dunia anak-anak dalam meningkatnya daya kognisi-afektif anak- fase 6-12 tahun, dapat dibentuk oleh

anak. Alur tersebut sangat membantu pada televisi. Isi tayangan TV merubah jiwa dan

perancangan karya yang mengungkapkan perilaku anak-anak. Betapa berbahayanya

dan menegaskan bahwa buku ayo bila rokok dihisap dimulai dimasa kanak-

beranimasi bagi anak-anak sangat baik kanak, karena pengaruh tayangan iklan di

mengajak anak-anakk beraktivitas kreatif televisi. Dengan penerapan fase anak-anak

dan positif.

yang berkembang intelektualnya dan pola menonton TV yang sudah menjadi jadwal

Pendekatan

tetap mereka. Mendukung penekanan bahwa

1. KONSEP PENDEKATAN

ada sebuah bahaya dari sebuah tayangan

karya desain televisi adalah teori yang dikemukakan oleh

Menciptakan

komunikasi visual yang bernilai kreatif Bandura dan Walters, yang menyatakan

harus memahami aspek konteks dan aspek bahwa tingkah laku tiruan adalah suatu

komunikasi karena pada dasarnya desain bentuk asosiasi suatu rangsang lainnya.

lahir untuk menjawab kebutuhan khalayak Penguat

atau publik tertentu. Nilai desain terletak memperkuat tingkah laku balas. Apabila

(reinforcement)

memang

pada seberapa jauh mampu menghadirkan seseorang melihat suatu rangsang dan ia

kontribusi berwujud nilai-nilai yang dapat melihat model bereaksi secara tertentu

mempertinggi kualitas hidup manusia dalam terhadap rangsang itu, maka dalam imajinasi

arti seluas-luasnya. Pernyataan tersebut, orang tersebut terjadi serangkaian simbol-

sesuai pendapat Solichin Gunawan yang simbol yang menggambarkan rangsang dari

menyatakan bahwa desain itu sendiri adalah tingkah laku balas tersebut. Proses asosiasi

terjemahan fisik dari aspek sosial, ekonomi ini sangat dibantu oleh kemampuan verbal

dan tata hidup manusia serta merupakan seseorang. Disini yang penting adalah

suatu ungkapan kultural karena desain juga pengaruh tingkah laku model pada tingkah

merupakan bagian dari kehidupan manusia. laku peniru yang menurut Bandura dan

Sebagai sesuatu yang sifatnya universal, Walters ada 3 macam, yaitu :

desain tidak dibatasi oleh batasan-batasan geografis, melainkan oleh keadaan objektif

a. Efek modelling (modelling effect) dari permasalahan yang harus dipecahkan dimana peniru melakukan tingkah laku baru

(Sachari,1986, 71).

sesuai dengan tingkah laku model Penciptaan desain komunikasi visual

b. Efek menghambat (inhibition) dan berupa ILM buku ayo beranimasi bagi anak- menghapus hambatan (disinhibition), yaitu

anak, yang akan dibuat adalah suatu proses tingkah laku yang tidak sesuai dengan

kreatif yang menghasilkan bentuk-bentuk tingkah laku model dihambat timbulnya,

yang bernilai serta diperlukan oleh anak- sedangkan tingkah laku yang sesuai dengan

anak. Nilai tersebut tidak semata-mata tingkah laku model dihapuskan hambatan-

terletak pada visualnya saja, tetapi nilai hambatannya sehingga timbul tingkah laku

yang pada prinsipnya terjadi karena adanya yang dapat menjadi nyata

hubungan struktural dan fungsional sebagai suatu sistem yang berpadu pada perancang

c. Efek kemudahan

(fascilitation

dan anak-anak sebagai target audience. effects) Dimana tingkah-tingkah laku yang

sudah pernah dipelajari peniru lebih mudah Jadi, beberapa pendekatan sebelum muncul kembali dengan mengamati tingkah

kita mencipta untuk membuat kerangka laku model. (Sarlito, 1991: 29).

buku ayo beranimasi bagi anak-anak, tersebut, pendekatan tersebut :

1. Pendekatan psikologi anak. Pendekatan ini sebagai dasar untuk mengetahui faktor yang menunjangg dan menghambat, potensi dasar anak, intelegensia-bakat, kepribadian dan perilaku anak. Dengan mengetahui hal- hal tersebut kita dapat tahu tentang siatuasi kondisi psikologi dan mental anak pada fasenya. Pendekatan ini bisa menjadi sumber inspirasi dalam penciptaan buku ayo beranimasi bagi anak-anak yang akan kita buat, karena karakter kepribadian target audience telah kita ketahui. Keberhasilan seorang perancang desain komunikasi visual apabila kita mengetahui sedetil mungkin target audience yang menjadi sasaran desain kita. Karakter tokoh yang akan kita buat terinspirasi betul dengan situasi dan kondisi mental target audience.

2. Pendekatan studi pertumbuhan dan perkembangan anak. Kita harus tahu pula pola eksplorasi dan penggalian pengetahuan pada anak. Kerangka cerita akan tercipta menyesuaikan batasan-batasan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki anak. Kita juga perlu tahu sifat media yang akan kita gunakan dalam penampilan buku ayo beranimasi bagi anak-anak, termasuk yang dibutuhkan tidak dalam perkembangan dan pertumbuhan anak. Dengan kata lain pendekatan ini dipakai untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dalam diri anak- anak dalam masa tumbuh kembangnya sehingga bisa ditentukan materi yang tepat bagi anak-anak.

3. Pendekatan disain komunikasi visual. Pendekatan ini pada kenyataan digunakan untuk menghasilkan tampilan yang menarik, komunikatif, efektif dan dan efisien, sekaligus inovatif dan kreatif. Seperti Alexander (1963) menyatakan bahwa desain diperuntukkan untuk mencari komponen fisik yang paling tepat dan didukung pula oleh Bruce Archer mantan guru besar pada Royal Academy of Art di London merumuskan bahwa penggunaan desain sebagai suatu aktifitas pemecahan masalah yang terarah (Sachari,1986 :80). Pendekatan ini untuk

mendekatkan diri pada kecenderungan meningkatnya kepekaan

panca indera anak dalam masa tumbuh kembangnya yang harus direspon dan dilatih serta dipuaskan.

2. KONSEP PERWUJUDAN

Seorang perancang desain komunikasi visual melaksanakan kegiatan dalam keadaan sadar. Sadar terhadap apa yang akan ia lakukan, dengan usaha untuk mencapai sebuah tujuan atau sasaran yang jelas. Oder dalam kaitannya dengan kegiatan merancang dapat memiliki berbagai macam makna. Secara harfiah adalah susunan, atau komposisi dalam estetika, bisa juga berarti tujuan dan sasaran.

Secara konseptual sebuah pekerjaan desain komunikasi visual tidak memiliki pemecahan persoalan yang bersifat tunggal atau absolut. Desain yang bagus adalah desain yang memiliki kekuatan untuk membangunkan audience yang melihatnya, yang

membangunkan kita terhadap kemungkinan-kemungkinan

penggunaan indera yang kita miliki sebagai pencipta. Desain yang bagus membuat kita tersadar akan orijinalitas dari suatu kebudayaan dan juga tingkatan perkembangan berikutnya dari kebudayaan tersebut. Bahkan Kenya Hara seorang Proffesor Design Grafis Musashino Art University dalam Concept terbitan Juli 2005 menambahkan Desain komunikasi visual yang kita bangun sebaiknya membawa kita melihat benda- benda yang biasa kita lihat dengan cara pandang yang sama sekali baru. Desain yang membuat kita jadi memperhatikan hal-hal yang ada di sekeliling kita, membangun data informasi didalam pikiran audience yang dituju dan material yang untuk membngun adalah stimulus dari luar yang masuk lewat kelima panca indera kita dan juga jumlah informasi yang begitu banyak yang tersimpan dalam memori kita.

Perancangan buku ayo beranimasi bagi anak-anak yang akan dibuat adalah membangun informasi yang didapat dari alam

pikiran anak-anak secara perkembangan afektif,

kognitif dan behavioralnya. Dan didukung pula dengan kognitif dan behavioralnya. Dan didukung pula dengan

dilakukan yang meliputi penentuan naskah mengedepankan simbol sebagai penggerak

cerita yang diangkat (data script), jenis buku pesan, simbol diartikan suatu tanda yang

ayo beranimasi bagi anak-anak yang ditentukan oleh suatu aturan yang berlaku

dirancang, format buku rancangan, segmen umum, kesepaktan bersama atau konvensi

pasar (target audience), serta peralatan (Sachary, 2005: 65). Dan kegiatan animasi

digunakan dalam adalah media yang sangat tepat untuk

mendekatkan diri kepada psikologi anak yang masih dalam dunia bermain

Tahap kedua yaitu penciptaan Penggunaan warna , foto, dan

(creative plan) merupakan tahapan utama, gambar kartun dalam pewarnaan digital pun

seperti yang telah dijelaskan di atas tahap ini akan diperhatikan dalam perancangan buku

menyangkut masalahyang ayo beranimasi bagi anak-anak ini. Warna

diantaranya

berhubungan tiga bagian penting. Tiga membawa pengaruh terhadap emosi tiap

bagian penting dalam perancangan buku ayo orang, karena warna dapat mempengaruhi

beranimasi bagi anak-anak di antaranya, 1) jiwa manusia dengan kuat atau dapat

Tahap pra-produksi (pre-production) yaitu mempengaruhi emosi (Darmaprawira, 2002

meliputi setting cerita (script), penentuan : 30). Dengan warna pencipta akan

alur cerita (storyboard), karakter tokoh memasukkan emosi anak-anak untuk tertarik

(character design), instrumentasi dan latar dengan pesan yang dihantarkan.

visual (background design), aplikasi sketsa (pre-visualisasi), 2) Tahap produksi

3. PROSES PENCIPTAAN

(production) yaitu tahap pembuatan model karakter (character modelling), pembuatan

Seperti sudah diungkapkan diawal model latar (background modelling), bahwa penciptaan ini mencoba merancang

penintaan sketsa (outline), pewamaan dan membuat, Penciptaan ini bertujuan

(visual layers), 3) Tahap pasca-produksi memberikan latihan sedini mungkin tentang

meliputi tahap dunia penciptaan animasi agar petumbuhan

(post-production)

penyusunan kreatif (creative design), dunia

penyusunan tata letak / lay out, dan tahap informasi dan komunikasi (TIK) di

animasi

khususnya teknologi

finishing perancangan disain buku ayo Indonesia meningkat pesat.Dalam proses

beranimasi bagi anak-anak. penciptaan kita melakukan kegiatan

mewujudkan karya yang akan kita buat yaitu Penciptaan buku animasi 2 dimensi untuk anak-anak, yang diuraikan seperti berikut :

METODOLOGI PENELITIAN

Desain Komunikasi Tahap pertama yaitu perencanaan

Penelitian

Dakwah Visual Animasi 2d Untuk Anak awal (preliminary plan), merupakan suatu

deskripif yang tahap kerja awal dalam perancangan buku

menggunakan

studi

merupakan metode penelitian kualitatif. ayo beranimasi bagi anak-anak Secara

sendiri merupakan umum tahap perencanaan awal ini meliputi

Studi

deskriptif

pemaparan suatu situasi atau peristiwa. persiapan strategik yang dilakukan untuk

Penelitian deskriptif tidak mencari atau berlangsungnya proses awal hingga proses

menjelaskan hubungan, serta tidak menguji akhir dalam perancangan buku ayo

hipotesis. Penelitian ini menggunakan beranimasi

metode kualitatif yaitu gambaran dengan perencanaan awal yang dimaksud di

kata-kata atau kalimat analisis dan di dalamnya menyangkut identifikasi masalah,

kategori untuk inventarisasi data, analisis data, dan

pisahkan

menurut

kesimpulan. Penelitian pemecahan masalah yang berupa solusi

memperoleh

kualitatif bertujuan untuk menjelaskan perancangan buku ayo beranimasi bagi

fenomena secara detail dan mendalam anak-anak. Pada tahapan ini bertujuan untuk fenomena secara detail dan mendalam anak-anak. Pada tahapan ini bertujuan untuk

menggunakan analisis data dari Miles dan Subyek dalam penelitian ini adalah

Huberman (1994) terdiri dari tiga komponen Kepala Sekolah dan Guru Agama Islam

yakni reduksi data, penyajian data dan SDN Monggang Sewon Bantul. Obyek

penguji kesimpulan. Dalam teknik analisis penelitian yakni Desain Komunikasi

data, menggunakan Miles dan Huberman Dakwah Visual Animasi 2d Untuk Anak,

(1994) dalam Pawito (2007:104), dengan yakni siswa kelas V SDN Monggang Sewon

istilah Interactive Model. Teknik terdiri dari Bantul . Data primer merupakan data yang

tiga komponen yaitu :

di peroleh dari sumber informan yang kaya

(Data Reduction), akan informasi melalui wawancara dengan

1. Reduksi Data

mempunyai tiga tahap, yakni tahap pertama Kepala Sekolah dan Guru Agama Islam

editing, pengelompokkan dan meringkas SDN Monggang Sewon Bantul..

data. Tahap kedua, peneliti menyususn catatan atau memo yang berkenaan dengan

Metode pengumpulan data dengan proses penelitian sehingga peneliti dapat cara wawancara mendalam (depth interview)

menemukan tema, kelompok dan pola data. dengan semua informan yang telah di

Tahap ketiga, peneliti menyusun rancangan sebutkan di atas, dan juga dari dokumen

(mengupayakan untuk mendukung analisis dan interpretasi

konsep-konsep

konseptualisasi) serta penjelasan berkenaan data. Dalam metode wawancara mendalam

dengan tema, pola atau kelompok-kelompok (in-depth interview) peran pewawancara,

data yang besangkutan.

tujuan wawancara, peran informan dan cara

(Data Display) melakukan wawancara berbeda dengan

2. Penyajian

Data

langkah-langkah wawancara pada umumnya. Wawancara

melibatkan

mengorganisasikan data yakni menjalin mendalam dilakukan berkali-kali dan

(kelompok) data yang satu dengan data yang membutuhkan waktu yang lama bersama

lain, sehingga seluruh data benar-benar informan di lokasi penelitian. Wawancara

dilibatkan.

yang dilakukan dengan Kepala Sekolah dan

3. Pengujian Kesimpulan (Drawing and Guru Agama Islam SDN Monggang Sewon

Conclusion), peneliti Bantul. Observasi sendiri sebagai metode

Verifying

mengimplementasikan prinsip induktif pengumpulan data digunakan untuk

abduktif) dengan menghimpun data penelitian melalui

(idealnya

mempertimbangkan pola-pola data yang ada pengamatan secara langsung. Observasi

dan atau kecenderungan dari display data yang

yang dibuat.

nonpartisipan. Observasi nonpartisipan Metode yang peneliti gunakan dalam merupakan metode observasi tanpa ikut

keabsahan data adalah triangulasi sumber peran serta dalam melakukan akivitas

data yaitu upaya peneliti untuk mengakses seperti yang dilakukan subjek penelitian,

sumber-sumber yang lebih bervariasi guna baik kehadirannya diketahui atau tidak

berkenan dengan (Kriyantono, 2008:108-110).

memperoleh

data

persoalan yang sama, juga membandingkan dan mengecek ulang derajat kepercayaan

Penelitian ini juga dilakukan dengan suatu informasi yang di peroleh dari cara mempelajari literatur dan referensi yang

beragam sumber data, (Kriyantono, 2008 : relevan untuk mendukung penelitian. Dalam

71-72).

hal ini, penelitian kepustakaan dilakukan Lokasi penelitian dilakukan di SDN dengan membaca atau mencari buku,

Monggang Kecamatan Sewon Kabupaten majalah, surat kabar, jurnal, internet dan

Bantul Yogyakarta.

sebagainya yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Selain itu guru Agama Islam juga menyampaikan soal-soal tentang Agama Hasil observasi peneliti di SDN

Islam seperti contoh dibawah ini : Monggang Pendowoharjo Sewon Bantul

1. Surat Al-Alaq termasuk kedalam jenis mendapatkan

penyampaian materi Agama Islam yang

2. Surat yang turun di Mekah disebut surat terlihat masih konvensional, yakni hanya

bersifat monadik atau satu arah yakni dari

3. Bunyi surat Ad-dhuha ayat ketiga guru Agama Islam yang menyampaikan

adalah .....

materi agama Islam baik melalui papan tulis,

4. Empat kitab Allah yang diturunkan ataupun buku pelajaran. Materi Agama

kepada Nabi Isya, Musa, Daud dan Islam yang disampaikan terkait dengan

Muhamad adalah..... Rukun Iman, Rukun Islam, Taharah,

5. Mukji'jat Nabi Musa adalah..... Berwudlu, Azan dan Sholat. Berikut

6. Puasa romadhon diwajibkan kepada .... dibawah ini gambar yang peneliti ambil

7. Melalaikan sholat akan mendapat..... sewaktu observasi pada tanggal 28 8. Amirul mu'minin merupakan sebutan

November 2015 di SDN Monggang

untuk khalifah....

Pendowoharjo Sewon Bantul.

9. Khalifah yang kedua adalah.... Guru PAI (Pendidikan Agama Islam)

10. Nabi yang harus diimani ada .... SD Negeri Monggang yang bernama Ibu Sri

11. Bila kita mendapat musibah sebaiknya Suharyanti, S. Ag diatas sedang menjelaskan

mengucapkan lafal.... materi Agama Islam “Azan”. Beliau

12. Bila kita mendapatkan kebahagiaan menjelaskan kepada siswa SD kelas 5,

maka kita mengucapkan.... bahwa sebelum sholat jamaah dilaksanakan

13. Nama lain dari Al-Qur'an adalah.... maka dimulai dengan Azan dan Iqomat.

14. Sifat wajib yang dimiliki seorang Nabi Kemudian beliau menceritakan Kisah Bilal,

adalah ....

yakni Sahabat Nabi Muhammad SAW yang

15. Surat Al Lahab diturunkan di kota .... pertama kali melantunkan lafal Azan. Ibu

16. Tulislah niat berpuasa di bulan suci Sri menjelaskan kepada siswa bahwa Bilal

romadhon?

adalah budak Afrika yang berkulit hitam,

17. Jelaskan pengertian puasa? berambut ikal tebal, namun suaranya sangat

18. Sebutkan 4 khalifah sesudah Nabi merdu. Kemudian Ibu Sri menuliskan

wafat?

kalimat Azan dipapan

19. Apakah pengertian dari Mukjijat? mempraktekannya kepada siswa.

tulis serta

20. Sebutkan rasul yang termasuk ulul Peneliti melihat cara penyampaian

azmi?

materi Agama Islam oleh Ibu Sri masih

21. Apa yang dimaksud dengan surat konvensional, yakni dengan menyampaiakan

Makiyah?

22. Apa yang dimaksud dengan surat azan akan sangat menarik jika dijelaskan

secara lisan. Materi Agama Islam tentang

Madaniyah?

dengan animasi 2D atau film kartun yang

23. Sebutkan ciri-ciri surat Makiyah dan menceritakan sejarah Azan dizaman

Madaniya?

Rasulullah SAW yang dilantunkan pertama

24. Sebutkan kegunaan ilmu tajwid? kali oleh Bilal.

25. Jelaskan perbedaan azan dan iqomah? Guru Agama Islam di SDN Monggang juga

memberi pekerjaan rumah (PR) kepada

observasi, peneliti siswa-siswa SDN tersebut, khususnya kelas

Hasil

mendapatkan hanya ada dua guru Agama

5 dengan materi tentang Islam yang sifatnya Islam yakni Ibu Umi Salamah, S. Pd. I dan umum baik tentang cara berwudlu yang

Ibu Sri Suharyati, S. Ag, seperti dokumen benar, cara sholat yang sesuai syar’i, nama-

Guru-guru SD Monggang dibawah ini : nama 25 Nabi dan Rasul, bagaimana

berbakti kepada orang tua.

Gambar 6 : Pembagian Tugas Guru dan guru Peneliti melihat jadwal Materi pengampu Agama Islam SDN Monggang

Agama Islam di SD Negeri Monggang dan Pendowoharjo Sewon

mungkin di Sekolah Dasar lainnya sangat singkat sekali, hanya 70 menit (1 jam 10 menit), ini tentunya berpengaruh kepada internalisasi penyampaian Materi Agama Islam, juga berpengaruh kepada pemahaman siswa SDN yang kurang optimal, terlebih dalamrangka pembinaan akhlakbudi siswa.

Terkait penyampaian materi Agama Islam dengan menggunakan multi media, misal menggunakan laptop/ komputer, LCD

dengan content berupa film, animasi, kartun baik hanya visual ataupun audio visual masih jarang diaplikasikan oleh guru Agama Islam di SDN Monggang tersebut.

Hasil wawancara mendalam peneliti dengan kepala sekolah Bapak Sani, S.Pd dan Ibu Umi Salamah, S. Pd. I serta Ibu Sri Suharyati, S. Ag tentang perlunya Desain

Komunikasi Dakwah Visual Animasi 2d

Untuk Anak ternyata berhubungan erat Sumber : Olahan Peneliti

dengan efektivitas penyampaian materi

Agama Islam, juga terkait dengan Ibu Umi Salamah, S. Pd. I dan Ibu

kemudahan memahami materi Agama Islam Sri Suharyati, S. Ag adalah guru yang

sampai mengamalkan materi Agama Islam mengampu Mata Pelajaran Agama Islam

dengan cara mempraktekkannya, seperti dari kelas 1 sampai kelas 6 dengan jadwal praktek wudhu, praktek sholat, dan praktek yang berbeda dari mulai kelas 1 sampai ajaran Islam lainnya, juga memperoleh dengan kelas 5. Buat kelas 5 jadwal mata gambaran tentang adanya tantangan dan pelajaran Agama Islam di hari Sabtu pukul pengaruh besar media, baik positif maupun 07.00-08.10. negatif pada anak/ siswa terutama SD

Negeri Monggang.

Gambar 7 : Jadwal Mata Pelajaran Agama

Islam di dalam kelas 5 B SDN Monggang Terkait “Pengaruh Media, Baik

Pendowoharjo Sewon Elektronik Maupun Outdoor, Seperi TV,

Baliho dengan adanya revolusi budaya visual yang kini berkembang pesat, dan didominasi oleh para kapitalis dan para pemuja nafsu. Sebagai contoh hampir semua tayangan film, sinetron, dan beberapa kartun/ animasi anak-anak serta iklan visual mengunakan sensualitas dan ketertarikan nafsu untuk memikat para konsumennya. Di baliho, media koran, majalah televise dan media lain, komunikasi visual seakan menjadi sampah yang berharga, dan ini sangat berbahaya terutama jika di konsumsi anak-anak terutama siswa SD yang secara

Sumber : Olahan Peneliti mental dan kejiwaannya belum matang. Pendapat ketiga narasumber yakni kepala Sumber : Olahan Peneliti mental dan kejiwaannya belum matang. Pendapat ketiga narasumber yakni kepala

siswa kami, jadi content/ isi animasinya S. Pd. I serta Ibu Sri Suharyati, S. Ag

menjadi tepat dan efektif untuk menyampaikan hal yang sama, bahwa

disampaikan.

pengaruh positif dan negatif seperti apakah yang ada dalam media tersebut, ketiganya menyampaikan:

Terkait “ materi Agama Islam” yakni materi Pengaruh media, baik televisi dan

Agama Islam apa saja yang disampaikan media lainnya memang terdapat sisi positif

kepada siswa SDN Monggang, terutama dan negatif, kalau positifnya adalah anak/

siswa sd kelas 5, bagaimana cara siswa SD mau mencari data atau informasi

apakah dalam terkait pelajaran yang disampaikan bisa

menyampaikannya,

menyampaikan materi Agama Islam juga melihat kemedia maupun internet, namun

menggunakan multi media seperti lcd, sisi lain, media juga bisa berdampak

laptop, speaker aktif dll, pernahkah negatif, terutama dengan adanya tayangan/

menyampaikan materi Agama Islam tontonan pornografi dan pornoaksi, ini bisa

menggunakan animasi atau kartun, pendapat menyebabkan anak siswa SD dewasa

bapak ibu, seandainya penyampaian materi sebelum

Agama Islam dengan menggunakan multi melakukantindakan yang tidak etis, tidak

media dan juga dengan animasi atau kartun, berakhlakul karimah.

apakah efektif dalam penyampain materi Agama Islam pada siswa sd dengan desain

Terkait penyampaian materi Agama Islam komunikasi dakwah visual animasi 2d untuk melalui animasi 2 D, beliau bertiga

anak, ketiga narasumber menjelaskan menyampaikan :

Seharusnya penyampaian materi Agama Islam menggunkan media, anak- Kemudian terkait penyampaian

anak suka mas, karena anak-anak kecil materi Agama Islam dengan animasi 2 D

ingin melihat, ingin tahu bagaimana atau 3 D atau kartun, ini sangat menarik

praktek sholat pakai gerakan, pakai dan efektif tentunya karena anak-anak

bacaan-bacaan, langsung lihat dari CD lebih suka melihat tayangan yang

pembelajaran, tapi ya karena terbatasnya bergerak berupa audio visual, misal cara

alat, maka kami hanya menyampaikan wudhu, sholat dan lain sebagainya,

dengan alat peraga dari sekolah. namun

Misalnya sholat begini, kalau takbiratul melihat/menonton dulu video animasi

ini (Ibu Umi atau kartun tersebut, apakah sudah

ihram

seperti

gerakan takbiratul sesuai dengan kurikulum/ silabinya,

memperagakan

ihram), kalau masalah wudhu juga misal kalau wudhu membasuh tangan

dengan mencontohkan langsung. Itu mas, apakah benar-benar sampai siku tangan

misal ada gerakan-gerakan dari CD juga atau tidak.

ada dan anak juga cepat menangkapnya, Namun saya sangat apresiasi jika ada

itu positifnya begitu. Tapi memang harus dukungan kuat dari mas Mahfud dari

persiapan-persiapan LCD, Perguruan Tinggi UIN Sunan Kalijaga

banyak

laptop, kemudian masang apa itu, layar yang akan membuat Desain Komunikasi

buat LCDnya itu yang paling sulit, kalau

Dakwah Visual Animasi 2d Untuk Anak

sudah tua seperti saya tentu perlu terutama dengan observasi dulu dan

bantuan.

wawancara dengan saya dan nanti Kalau dampak negatif media pada dengan kedua guru Agama Islam Ibu

anak, kalau anak sudah bisa internetan Umi Salamah dan Ibu Sri Suharyati di

didampingi oleh SD Negeri Monggang ini dulu, karena

memang

harus

orangtuanya, anak itu kan penginnya yang kami harapkan hasil dari desain

tahu to mas, sudah bisa buka ini mau animasi 2 D nanti sesuai dengan kondisi

buka yang lain, lah itu khawatirnya buka yang lain, lah itu khawatirnya

terus penayangan yang ada kisah Nabi- negatifnya, tapi segi positifnya itu anak

Nabi kemudian ada animasi-animasi ya tahu apa yang diinginkannya.

tentang anak sholeh, kan juga ada to Buat menyampaikan materi Agama Islam

lomba anak sholeh, itu juga bisa ada pakai multimedia, misal animasi 2 D ya

hubungannya dengan pembelajaran. hanya sekali-kali karena belum terbiasa

Namun sekarang banyak sinetron- karena sudah tua, persiapan-persiapan

sinetron yang tentang kekerasan, maka kelamaan mas. Nah, kalau harapan

kemudian ada yang misalkan belum saya terkait content atau isi dari Desain

saatnya dilihat oleh anak-anak, sejak SD

Komunikasi Dakwah Visual Animasi 2d

sudah ditayangkan ditelevisi bahkan Untuk Anak ya sesuai dengan usia anak,

semakin sekarang dianggap sudah gaul, kemudian sesuai dengan materi yang

bagi anak-anak kalau melihat sinetron diajarkan SD, mungkin beda materinya

yang ditiru bukan yang positif tapi malah dengan di SD Muhammadiyah kemudian

yang negatif.

mudah diterima anak-anak, dan ank-anak Untuk menjaga supaya anak-anak bisa senang belajar dengan apa itu,

belum saatnya matang sudah matang, animasi kartun itu, anak-anak lebih

untuk menjaga supaya anak-anak sesuai senang, lebih faham, kemudian anak-

dengan usia anak, mohon bapak kalau anak bisa mempraktekannya dengan

nanti ada hubungannya dengan produsen baik.

dengan siapa yang menayangkannya yang ada hubungannya dengan itu tolong

Sedang Tujuan Perancangan desain yang seandainya yang tidak sesuai komunikasi dakwah visual animasi 2d untuk

dengan usia anak, kalau misal toh mau anak yakni dengan adanya desain

ditayangkan ya dijam-jam yang tidak komunikasi dakwah visual animasi 2d untuk

mempengaruhi anak, sudah jam 9 malam anak, apakah Orangtua atau guru di sekolah

keatas, kalau anak-anak usia dini akan terbantu dalam menyampaikan pesan

banyak sekali dampak negatif, misal agama, juga dengan adanya desain

kekerasan, di sekolah anak berkelahi, komunikasi dakwah visual animasi 2d untuk

dirumah berkelahi. Anak-anak juga anak desain komunikasi dakwah visual

belum sesuai dengan usia anak, animasi 2d untuk anak apakah membuka

melakukan yang belum seuai, misal kelas wawasan pengetahuan anak-anak mengenai

5 kelas 6 ada yang terkena dampak nilai-nilai dan materi Agama Islam sehingga

negatif.

membantu lebih dini atau awal bagi anak- Apalagi HP yang canggih, kalau anak mengenal materi Agama Islam, serta

orangtua tidak mengontrol, maka anak- dengan adanya desain komunikasi dakwah

anak di kamar bisa membuka yang visual animasi 2d untuk anak apakah

negatif, dan ini berbahaya buat anak- memberikan pengetahuan pada anak-anak

anak, apalagi anak sudah pintar bahkan orangtua bagaimana dunia anak

mengoperasikan HP tersebut, karena dalam mendalami materi Agama Islam, baik

belummatang dalam usia, dalam Bapak Sani, Ibu Umi dan Ibu Sri menjawab:

kematangan berfikir, jadi saya kasian Memang kalau ada apa, penayangan-

sekali.

penayangan film, sinetron, yang masih Terkait mengantisipasi dampak buruk ada hubungannya dengan anak itu bagus