8
rantai. Rangkaian isolator ini biasanya digunakan untuk menggantung penghantar tegangan tinggi pada menara-menara transmisi, seperti pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Isolator rantai pada menara transmisi
II.1.2 Konstruksi Isolator Piring
Konstruksi isolator piring pada dasarnya dibagi menjadi 3 bagian utama seperti pada Gambar 2.3. Bagian utama tersebut yaitu bahan dielektrik, kap cap
dan tonggak pin fitting. Selain itu terdapat juga semen yang berfungsi sebagai perekat bahan dielektrik dengan tonggal pin dan bahan dielektrik dengan kap.
Gambar 2.3. Konstruksi utama isolator piring
Universitas Sumatera Utara
9
Dengan D adalah diameter isolator piring, dan H spacing adalah jarak spasi minimal antara pin dengan kap isolator piring. Pada umumnya ukuran
isolator piring bervariasi dengan diameter 25 cm sampai 40 cm dan jaran spasi minimalnya antara 127 mm sampai 240 mm.
II.1.3 Bahan dielektrik isolator
Dalam penelitian ini bahan isolasi yang akan digunakan adalah isolator piring bahan keramik. Menurut J.P Oltzhausen, bahan keramik dibagi menjadi dua
bagian yaitu porselin dan gelas kaca. Isolator porselin memiliki kekuatan dielektrik sekitar 60 kVcm sedangkan isolator kaca 140 kVcm. Isolator gelas
juga memiliki keunggulan lain dari bahan porselin yaitu dalam hal kekuatan mekaniknya, akan tetapi isolator bahan gelas lebih rapuh dan tidak digunakan
pada sistem dengan tegangan DC karena tegangan DC menimbulkan proses elektrolisis pada bahan kaca yaitu perpindahan ion positif ke katoda sehingga
dapat merusak konstruksi atau fisik dari isolator itu sendiri. Dilihat dari bentuk isolator piring dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
1. Isolator piring standar. Isolator ini digunakan pada daerah dengan bobot
polusi rendah seperti daerah padat penduduk dan tidak ada kawasan industri disekitarnya.
2. Isolator piring anti-fog. Isolator ini dirancang memiliki bentuk lengkungan
yang lebih dalam untuk memperpanjang jarak rambat arus, dan biasanya digunakan di daerah yang bobot polusinya tinggi seperti di kawasan
industri berat.
Universitas Sumatera Utara
10
3. Isolator piring aerodinamis. Isolator ini dirancang memiliki permukaan
yang licin sehingga polutan lebih sulit menempel pada permukaannya. Isolator ini lebih sering digunakan pada daerah gurun.
Persyaratan umum yang harus dipenuhi dalam merancang suatu isolator, antara lain sebagai berikut:
1. Memiliki kekuatan permitivitas yang tinggi agar dapat memiliki
kemampuan dielektrik yang baik. 2.
Menggunakan bahan dengan resistansi yang tinggi agar tidak terdapat arus bocor yang besar.
3. Memiliki kekuatan mekanis yang kuat untuk menopang beban konduktor,
hembusan angin dan lainnya. 4.
Setiap lubang pada bahan isolator harus memiliki sumbu sejajar dengan sumbu tegak isolator. Lubang dibuat pada temperature pembuatan isolator.
5. Jarak rambat isolator harus diperbesar jika isolator dipasang pada kawan
yang dihuni banyak burung. 6.
Bahan perekat harus memiliki kekuatan adhesi yang tinggi. 7.
Permukaan isolator harus licin dan bebas partikel-pertikel runcing agar tidak tejadi medan elektrik yang tinggi.
8. Dimensi sirip dan jarak rambat harus dibuat sedemikian rupa agar isolator
dapat dengan mudah dibersihkan secara alami oleh hujan dari bahan polutan yang menempel pada permukaan isolator.
9. Dapat menahan peristiwa lewat denyar flashover.
Universitas Sumatera Utara
11
II.1.4 Isolator terpolusi