Penggolongan Tingkat Bobot Polusi Pada Isolator

13 isolator dengan menggunakan perekat dan tidak boleh ada celah udara di antara sirip porselin dengan sirip tambahan karena akan menyebabkan peluahan sebagian pada celah udara ini yang akan merusak polimer dan isolator. Selain memperpanjang jarak rambat, perpanjangan sirip ini memudahkan air yang membawa polutan akibat hujan atau embun untuk mengalir dari permukaan isolator. Tambahan Polimer Sirip Porselin Gambar 2.4 Perpanjangan Sirip yang Terpasang pada Isolator Porselin [2]

II.2 Penggolongan Tingkat Bobot Polusi Pada Isolator

Berdasarkan standar IEC 815, tingkat bobot polusi isolator dibagi menjadi 4 bagian, yaitu ringan, sedang, berat dan sangat berat. Dari sekian metode dalam menentukan bobot polusi tersebut, metode paling umum yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode ESDD equivalent salt deposit density dan tinjauan lapangan. Metode ini dilakukan dengan mengukur deposit garam ekuivalen dari polutan yang menempel di permukaan isolator. Polutan tersebut disertakan dengan bobot garam dalam larutan air yang konduktivitasnya sama dengan konduktivitas polutan tersebut. Nilai ESDD dari bobot polutan tersebut dilampirkan dalam Table 2.1. Universitas Sumatera Utara 14 Tabel 2.1 Penggolongan Bobot Polusi berdasarkan IEC 60050-815: 2000 Edisi 01 Tingkat pengotoranPolusi ESDD mg �� � Ringan 0.03 - 0.06 Sedang 0.1 – 0.2 Betar 0.3 – 0.6 Sangat berat 0.6 Selain standar diatas, IEC 815 juga menentukan bobot polusi dengan metode ESDD dan tinjauan lapangan. Penentuan tingkat bobot polusi isolator dengan metode tinjauan lapangan ditunjukkan pada Tabel 2.2 berikut : Tabel 2.2 Tingkat Polusi Dilihat dari Lingkungannya Berdasarkan IEC 815 [2] Tingkat Polusi Contoh Lingkungan ESDD mg �� 2 Ringan - Wilayah dengan sedikit industri dan rumah penduduk dengan sarana pembakaran rendah. - Wilayah pertanian penggunaan pupuk dapat meningkatkan bobot polusi dan pegunungan. - Wilayah dengan jarak 10km atau lebih dari laut dan tidak ada angin laut yang berhembus. Catatan : Semua kawasan terletak minimal 10 – 20 km dari laut dan bukan kawasan terbuka bagi hembusan angin langsung dari laut. 0,06 Sedang - Wilayah dengan industri yang tidak menghasilkan polusi gas. - Wilayah dengan kepadatan tinggi danatau kawasan industri kepadatan tinggi yang sering hujan danatau berangin. - Wilayah yang tidak terlalu dekat dengan pantai. 0,20 Universitas Sumatera Utara 15 Tabel 2.2. sambungan Tingkat Polusi Contoh Lingkungan ESDD mg �� 2 Berat - Wilayah banyak industri dan perkotaan dengan sarana pembakaran yang tinggi. - Wilayah dekat laut atau senantiasa terbuka bagi hembusan angin laut yang kencang. 0.60 Sangat Berat - Sangat dekat pantai. - Sangat dekat dengan kawasan Industri. - Wilayah padang pasir dengan tidak adanya hujan untuk jangka waktu yang lama. 0.60

II.3 Lewat Denyar Flashover