Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa sebagian besar pasien didiagnosis kanker lambung pada stadium IV 19,7. Sementara itu, 77,3 data rekam
medis tidak memiliki keterangan stadium kanker lambung.
5.2. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran karakteristik kanker lambung di RSUP H. Adam Malik Medan periode Januari 2011 sampai dengan
Desember 2014. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan angka kejadian kanker lambung adalah sebanyak 132 kasus, dengan angka kejadian tertinggi
pada tahun 2014 36,4, kemudian pada tahun 2012 32,6. Berdasarkan jenis kelamin, dapat dilihat bahwa kanker ini lebih sering
terjadi pada pria dibandingkan wanita. Dari 132 pasien yang menderita kanker lambung, 60,6 diantaranya adalah pria dan 39,4 lainnya wanita. Hasil
penelitian ini mirip dengan hasil penelitian Makmun et al. 2014 di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta yang menunjukkan bahwa kanker lambung lebih
banyak didiagnosis pada pasien dengan jenis kelamin pria. Hal ini mungkin disebabkan karena kebiasaan merokok lebih banyak dijumpai pada pria
dibandingkan pada wanita. Rokok telah diklasifikasikan sebagai grup 1 karsinogenik kanker lambung oleh International Agency for Research on
Cancer IARC, mengindikasikan bahwa telah ada bukti yang adekuat pada ma nusia Cogliano et al., 2011. Menurut Kim 2007, Yun 2005, dan Jee 2004
dalam Shin 2011, terdapat hubungan antara durasi merokok yang lebih panjang dan insidensi kanker lambung, serta mortalitasnya pada pria. Selain itu,
menurut Kim 2007 dalam Shin 2011, pria yang merokok selama 20 sampai dengan 39 tahun memiliki risiko 2,09 kali lipat lebih tinggi terkena kanker
lambung dibandingkan dengan yang tidak merokok. Sementara itu, pria yang merokok selama lebih dari 40 tahun memiliki risiko 3,13 kali lipat lebih tinggi.
Berdasarkan kelompok usia, terlihat peningkatan insidensi kanker lambung hingga mencapai puncaknya pada kelompok usia 51 sampai dengan 60 tahun.
Hasil penelitian ini tidak jauh berbeda dengan penelitian Crew dan Neugut 2006 yang menyatakan bahwa insidensi kanker lambung mengalami kenaikan
Universitas Sumatera Utara
progresif seiring berjalannya usia, dengan puncaknya pada usia sekitar 50 sampai dengan 70 tahun. Hal ini mungkin disebabkan karena patogenesis
kanker lambung meliputi faktor risiko multipel, yang sebagian besar bekerja pada lingkungan mukosa lambung dalam jangka waktu yang panjang McGrath,
Ebert, dan Rocken, 2007. Dari hasil penelitian ini juga didapati bahwa rata-rata usia pasien adalah 55,33 tahun dengan usia termuda 28 tahun dan tertua 88
tahun. Hal ini juga tidak jauh berbeda dengan penelitian Yusuf et al. 2009 yang menunjukkan bahwa usia rata-rata pasien kanker lambung adalah 53,36
tahun, dengan usia termuda 22 tahun dan yang tertua 81 tahun. Dari penelitian ini didapati bahwa pasien yang didiagnosis menderita kanker
lambung yang paling banyak adalah suku Batak 78,8, kemudian suku Jawa 6,1, dan dilanjutkan dengan suku Aceh 5,3. Hasil penelitian ini berbeda
dengan penelitian Yusuf et al. 2009 di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta yang menunjukkan bahwa suku yang paling banyak dijumpai kanker lambung adalah
Suku Jawa 33,64, diikuti dengan suku Betawi 20, dan suku Sunda 10,91. Hal ini mungkin karena RSUP H. Adam Malik terletak di Kota
Medan, Provinsi Sumatera Utara yang mayoritas penduduknya adalah suku Batak.
Pada penelitian ini, lokasi kanker lambung yang didiagnosis terbanyak adalah di antrum 28 kemudian kardia 15,2. Hasil penelitian yang serupa
ditunjukkan oleh penelitian Mabula et al. 2012, yang menunjukkan bahwa antrum merupakan daerah paling sering ditemukannya kanker lambung,
sedangkan berdasarkan penelitian Yusuf et al. 2009, korpus dan antrum merupakan lokasi paling sering. Menurut Tille 2014, habitat utama H. pylori
adalah mukosa lambung manusia, sedangkan menurut Carrasco dan Corvalan 2013, walaupun H. pylori dapat menginfeksi bagian lain dari lambung, bakteri
ini lebih banyak berkolonisasi di antrum. Hal ini mungkin karena antrum tidak memiliki sel-sel parietal yang dapat mensekresikan asam klorida Shanks dan
El-Omar, 2009 sehingga H. pylori dapat berkembang dengan lebih baik. Sementara itu, gambaran histopatologi yang paling sering ditemukan adalah
poorly differentiated 18,9. Hasil penelitian ini serupa dengan hasil
Universitas Sumatera Utara
penelitian Lazar et al. 2009 dan Wang et al. 2014. Hal ini mungkin berhubungan dengan E-cadherin. Menurut Roy dan Berx 2008 serta Stemmler
2008 dalam Liu dan Chu 2014, E-cadherin adalah molekul yang berperan dalam adhesi sel-sel, yang memiliki peranan penting dalam membentuk struktur
epitelium serta menjaga polaritas sel-sel serta differensiasinya. Berdasarkan penelitian Stanculescu 2011, E-cadherin lebih banyak dijumpai pada kanker
lambung tipe intestinal dan yang sifatnya well differentiated dibandingkan dengan tipe diffuse dan yang sifatnya poorly differentiated. Cytotoxin
associated-gene A cagA pada H. pylori diduga dapat menyebabkan ketidakstabilan pada E-cadherin, tetapi hal ini masih membutuhkan penelitian
lebih lanjut Murata-Kamiya, et al., 2007. Sebagian besar penderita kanker lambung didiagnosis dengan stadium IV
19,7. Hasil penelitian ini hampir serupa dengan beberapa hasil penelitian Mabula et al., 2012; Norouzinia et al., 2012; dan Safaee et al., 2009 yang
menunjukkan bahwa pasien sering datang dengan stadium III atau IV. Hal ini mungkin disebabkan karena gejala awal biasanya bersifat ringan dan tidak
spesifik sehingga berujung pada diagnosis yang terlambat Tobias dan Hochhauser, 2015. Beberapa penelitian Pisanu et al., 2014; Karim, S., 2014;
dan Chung et al., 2010 menunjukkan bahwa gejala-gejala yang sering dijumpai pada pasien kanker lambung adalah dyspepsia, nyeri epigastrium, penurunan
berat badan, dan anemia.
Universitas Sumatera Utara
34
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian pada penderita kanker lambung periode Januari 2011 sampai dengan Desember 2014, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut: 1.
Angka kejadian kanker lambung periode Januari 2011 sampai dengan Desember 2014 adalah sebanyak 132 kasus, dengan angka kejadian
tertinggi pada tahun 2014 36,4. 2.
Jenis kelamin yang paling sering dijumpai adalah pria 60,6. 3.
Kelompok usia yang paling sering dijumpai adalah 51-60 tahun 41,7.
4. Suku yang paling banyak adalah suku Batak 78,8.
5. Lokasi kanker lambung yang paling sering adalah antrum 28.
6. Gambaran histopatologi yang paling sering adalah tipe poorly
differentiated 18,9. 7.
Stadium yang paling sering dijumpai adalah stadium IV 19,7.
6.2. Saran
1. Peneliti dan tenaga medis lainnya diharapkan dapat lebih memahami
mengenai kanker lambung sehingga dapat memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai kanker lambung.
2. Diharapkan akan ada penelitian lebih lanjut mengenai kanker
lambung, misalnya mengenai gejala-gejala yang lebih spesifik dan metode skrining yang tepat untuk dilakukan di Indonesia, sehingga
di masa mendatang, pasien diharapkan datang dengan stadium dini dan prognosis penyakitnya masih baik.
3. Pihak rumah sakit dan dokter diharapkan dapat melengkapi data
rekam medis karena akan lebih bermanfaat, baik bagi pasien, maupun dokter yang melakukan pemeriksaan selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara