Lahan Penambangan Pasir Tinjauan Pustaka

commit to user

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Lahan Penambangan Pasir

Lahan adalah komponen keseluruhan dari bentangan alam yang mencakup tutupan vegetasi, tanah, kemiringan, permukaan geomorfologis, sistem hidrologis, dan kehidupan binatang di atasnya. Lahan tersusun atas berbagai komponen yang saling berinteraksi sehingga membentuk suatu sistem lahan Sularso, 2006. Menurut Karmono 1992, lahan merupakan salah satu sumber daya yang langka, yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam penggunaan. Penambangan adalah segala aktivitas yang berkenaan dengan menggali atau mengeksploitasi barang-barang tambang dari dalam tanah baik itu berupa bahan galian strategis bahan galian golongan A seperti minyak bumi, gas alam, aspal, batu bara, uranium, nikel, timah, dan sebagainya. Bahan galian vital bahan galian golongan B yang terdiri dari besi, mangan, emas, bauksit, perak, tembaga, timbal, arsen, belerang, dan sebagainya, dan bahan galian non strategis bahan galian golongan C seperti garam, batu, tawas, kaolin, pasir, dan sebagainya Sukandarrumidi, 2004. Dalam suatu kegiatan penambangan biasanya terdiri dari beberapa tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap eksploitasi dan tahap reklamasi atau rehabilitasi lahan pasca penambangan. 1. Tahap persiapan, diantaranya yaitu kegiatan pengangkutan berbagai jenis peralatan tambang, pembukaan lahan land-learing, 5 commit to user dan pembuatan atau pembukaan jalan tambang. 2. Tahap eksploitasi, kegiatan utama yang dilakukan pada tahap ini yaitu penambangan atau penggalian bahan tambang dengan jenis dan keterdapatan bahan tambang yang berbeda-beda. 3. Tahap reklamasi, bertujuan untuk memperbaiki lahan bekas tambang agar kondisinya aman, stabil dan tidak mudah tererosi sehingga dapat dimanfaatkan kembali. Reklamasi sebaiknya dilakukan secepat mungkin pada lahan bekas penambangan yang telah dieksploitasi, walaupun kegiatan penambangan tersebut secara keseluruhan belum selesai karena masih terdapat bahan tambang yang belum ditambang Kusuma, 2009. Kegiatan penambangan menimbulkan dampak terhadap lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung. Penambangan dengan menggunakan alat- alat berat serta pengangkutan dengan truk-truk besar dapat menimbulkan terjadinya pemadatan tanah. Hal ini mengakibatkan terjadinya perubahan terhadap tekstur, struktur, permeabilitas, tegangan air, serta kedalaman efektif dari tanah pasir yang sering mendapatkan tekanan dari peralatan berat yang digunakan. Bekas-bekas pengerukan menyebabkan terbentuknya terowongan pasir, kondisi ini dapat menimbulkan terjadinya kelongsoran serta menurunkan estetika lingkungan karena penampakan yang tidak indah dipandang Sularso, 2006. Di samping dampak seperti tersebut, kegiatan penambangan juga berdampak pada penyusutan bahan tambang itu sendiri. Sebab bahan tambang tersebut tergolong dalam sumber daya alam yang tidak terbaharui unrenewable resources Moesa, 2002. commit to user

2. Keadaan Umum Wilayah Kecamatan Kemalang