Pengertian Konservatisme Akuntansi PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KOMISARIS INDEPENDEN, KONFLIK BONDHOLDER SHAREHOLDER DAN BIAYA POLITIS TERHADAP KEBIJAKAN AKUNTANSI KONSERVATIF PERUSAHAAN

10 BAB II TELAAH PUSTAKA

A. Pengertian Konservatisme Akuntansi

Prinsip akuntansi yang berlaku umum PABU memberikan fleksibilitas bagi manajemen dalam menentukan metode maupun estimasi akuntansi yang dapat digunakan. Fleksibilitas tersebut akan mempengaruhi perilaku manajer dalam melakukan pencatatan akuntansi dan pelaporan transaksi keuangan perusahaan. Dalam kondisi keragu-raguan, seorang manajer harus menerapkan prinsip akuntansi yang bersifat konservatif Wardhani, 2008. Kiryanto dan Supriyanto 2006 menjelaskan bahwa definisi akuntansi konservatif umum yang digunakan bahwa akuntan harus melaporkan informasi akuntansi yang terendah dari beberapa kemungkinan nilai untuk aktiva dan pendapatan serta yang tertinggi dari beberapa kemungkinan nilai kewajiban dan beban. Lasdi 2008 menyatakan bahwa konservatisme merupakan prinsip akuntansi yang telah lama berpengaruh terhadap proses pelaporan keuangan. Implikasi konservatisme terhadap laporan keuangan adalah perusahaan akan lebih cepat mengakui adanya kerugian atau biaya yang mungkin akan terjadi dan tidak segera mengakui pendapatan atau laba meskipun kemungkinan terjadinya besar. Sari 2004 menyatakan bahwa konservatisme dalam glossary FASB statement no.2 adalah reaksi kehati-hatian prudent reaction menghadapi ketidakpastian untuk mencoba memastikan bahwa ketidakpastian dan risiko yang melekat pada situasi bisnis telah cukup dipertimbangkan. Konservatisme 10 11 merupakan prinsip yang paling mempengaruhi penilaian dalam akuntansi. Meskipun demikian, konservatisme merupakan konsep yang kontroversial dalam akuntansi yang mengundang banyak kritik. Lafond dan Watts 2007 menyatakan bahwa konservatisme merupakan perbedaan permintaan pengakuan akuntansi terhadap laba dan kerugian yang akan menghasilkan aktiva yang understatement . Konservatisme dianggap sebagai media yang dapat mengurangi agency cost karena dapat mengurangi asimetri informasi dan fungsi yang tidak tepat dalam perjanjian kontrak. Konservatisme juga dianggap mampu mengurangi ketidakmampuan pihak ketika untuk memverifikasi informasi yang bersifat privat. Sebagai pihak yang berada di dalam perusahaan, manajer memiliki informasi yang lebih detail tentang perusahaan jika dibandingkan dengan pemegang saham. Manajer dapat saja memanfaatkan informasi tersebut untuk keuntungan pribadi seperti bonus. Informasi asimetri antara manajer dan pemegang saham dapat berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. Alasan yang potensial adalah peningkatan permintaan rate of return saham. Selain itu asimetri informasi menghasilkan agency cost yang tinggi yang dapat mengurangi arus kas yang diharapkan di masa depan. Konservatisme dapat dijadikan media untuk mengurangi asimetri informasi karena dapat mengurangi ruang manajer untuk memanipulasi laporan keuangan. Konservatisme juga menghindarkan user laporan keuangan dari ketidakjelasan sumber informasi. Widya 2004 melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan perusahaan terhadap akuntansi konservatif. Dalam analisisnya digunakan empat asumsi untuk mengkategorikan sebuah 12 perusahaan dikatakan menerapkan akuntansi konservatif. Empat asumsi tersebut antara lain. 1. Dilihat dari metode pencatatan persediaan, perusahaan yang menggunakan metode FIFO atau average akan menghasilkan laporan keuangan yang lebih konservatif jika dibandingkan dengan menggunakan metode LIFO. 2. Dilihat dari metode penyusutan yang digunakan, maka perusahaan dengan metode double declaning methods akan menghasilkan laporan keuangan yang lebih konservatif jika dibandingkan dengan menggunakan metode garis lurus karena akan menghasilkan kas yang lebih tinggi. 3. Dilihat dari periode amortisasi, perusahaan dengan metode amortisasi yang lebih pendek menunjukkan perusahaan tersebut konservatif. Periode amortisasi yang panjang menunjukkan perusahaan menerapkan akuntansi optimis. 4. Dilihat dari pengakuaan terhadap biaya riset dan pengembangan. Bila biaya riset dan pengembangan diakui sebagai kas pada periode berjalan, maka perusahaan akan menghasilkan laporan keuangan yang konservatif jika dibandingkan bila perusahaan mencatat biaya riset sebagai aktiva. Dalam penelitian ini konservatisme akuntansi diukur dengan akrual mengacu pada penelitian Givoly dan Hayn 2000 dan Sari 2004. Givoly dan Hayn 2000 mengukur konservatisme dengan melihat kecenderungan dari akumulasi akrual dari beberapa tahun. Akrual yang dimaksud adalah perbedaan antara laba bersih sebelum depresiasi dan arus kas dari kegiatan operasi. Apabila akrual negatif yang konsisten selama beberapa tahun, hal tersebut menunjukkan penerapan akuntansi yang konservatif. Semakin besar 13 akrual negatif maka akan semakin besar penerapan akuntansi konservatif di perusahaan tersebut. Hal ini didasari teori yang menyatakan bahwa konservatisme menunda pengakuan pendapatan dan mempercepat pengakuan biaya. Sedangkan Sari 2004 mengukur konservatisme akuntansi dengan mengurangkan antara laba bersih dengan arus kas operasi dan membaginya dengan total aktiva perusahaan. Apabila akrual memberikan angka negatif hal tersebut menunjukkan perusahaan menerapkan akuntansi yang konservatif karena perusahaan melaporkan laba bersih lebih kecil dari arus kas operasinya.

B. Kepemilikan Manajerial

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba (studi empiris perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di BEI)

2 33 138

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Kualitas Kantor Akuntan Publik terhadap Integritas Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2009-2011)

0 9 136

Pengaruh corporate governance terhadap tax avoidance : studi empiris pada sektor perbankan yang terdaftar di bei periode tahun 2009-2013

0 15 0

PENGARUH PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL PENGARUH PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP PEMBERIAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empi

0 4 13

PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, KEPEMILIKAN PENGARUH PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP PEMBERIAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di B

2 5 32

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL KAPEMILIKAN DEWAN KOMISARIS DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN.

0 3 6

Pengaruh karakteristik komisaris independen dan direktur independen terhadap kebijakan dividen AWAL

0 0 18

PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR - Perbanas Institutional Repository

0 0 18

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

0 0 18

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR - repository perpustakaan

0 0 20