Perbanyakan Tanaman Manggis KAJIAN MACAM EKSPLAN DAN KONSENTRASI IBA TERHADAP MULTIPLIKASI TANAMAN MANGGIS (Garcinia mangostana L.) SECARA IN VITRO

xvii Proses tanpa penyerbukan tersebut dinamakan “ apomixis ”. Biji manggis memiliki karakteristik yang khas, yaitu dibalut dengan “ arillode ” valse zaadrok berwarna putih. Biji manggis bentuknya bulat agak pipih berkeping dua. Tiap biji manggis dapat tumbuh lebih dari satu semai seedling , sehingga disebut “ polinoselus ”. Rukmana,1995; Juanda dan Cahyono, 2000; Putro 2008

B. Perbanyakan Tanaman Manggis

Tanaman manggis dapat dikembangbiakkan secara generatif dan secara vegetatif. Perbanyaka tanaman secara generatif menghasilkan bibit tanaman yang masa berbuahnya sangat lama, yakni setelah berumur 10 – 15 tahun, sehingga perbanyakan tanaman manggis secara generatif tidak menguntungkan. Teknik perbanyakan tanaman manggis secara vegetatif dapat dilakukan dengan pencangkokan, stek cabang, okulasi, sambung pucuk, penyusuan dan kultur jaringan. Namun, pembiakan vegetatif secara sambung pucuk top grafting , kultur jaringan, dan penyusuan memberikan hasil yang lebih baik Juanda dan Cahyono, 2000. Eksplan tunas pucuk pohon produktif tanaman manggis mampu ditumbuhkan secara in vitro pada media MS + 0,1 ppm BAP tetapi setelah bertunas, daunnya mengalami khlorosis dan rontok Triatminingsih et al. dalam Supriyanto et al ., 1999. Menurut Rochim DS 1997 media untuk multiplikasi tunas pada subkultur tanaman manggis dari planlet biji yang telah tumbuh adalah WPM + 2 ppm BAP + 0,1 ppm NAA Juanda dan Cahyono, 2000. Penelitian yang dilakukan Roostika et al. 2005 menunjukkan bahwa induksi tunas pada kultur in vitro dari eksplan biji pada media MS yang ditambah BA 5 mgL memberikan prosentase biji yang tumbuh sebanyak 100 dengan jumlah tunas terbanyak 2,7 tunas per biji. Hasil perbanyakan dengan kultur jaringan dapat dijadikan bahan batang atas untuk penyambungan. Hal ini telah dicoba melalui teknik sambung dini xviii dengan menggabungkan teknik konvensional dan kultur jaringan. Dalam hal ini, pengadaan batang bawah dilakukan secara konvensional dengan menyemaikannya dalam media pasir, sedangkan batang atas diproduksi melalui teknik kultur jaringan. Batang bawah sudah dapat disambung pada umur 1,5 – 2 bulan. Tingkat keberhasilan dari teknik sambung ini sangat menggembirakan sehingga memberikan harapan untuk dikembangkan Juanda dan Cahyono, 2000.

C. Kultur Jaringan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Perubahan Kadar Enzim AST, ALT serta Perubahan Makroskopik dan Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium Glutamate (MSG) diban

1 68 118

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Evaluasi Lahan Untuk Pengembangan Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.) di Kabupaten Mandailing Natal

4 42 82

Pengaruh IBA Dan NAA Terhadap Perakaran Eksplan Tunas Manggis (Garcinia mangostana L.) Dalam Kultur In Vitro

0 5 61

KAJIAN MACAM MEDIA DAN KONSENTRASI BAP TERHADAP MULTIPLIKASI TANAMAN MANGGIS (Garcinia mangostana L ) SECARA IN VITRO

1 9 53