Kelelahan Psikologis Sebelum dan Sesudah Kerja

Seminar Nasional IENACO – 2016 ISSN: 2337 – 4349 16

3.6. Kelelahan Psikologis Sebelum dan Sesudah Kerja

Berdasarkan pengolahan statistik pada data kelelahan psikologis operator sebelum dan sesudah kerja didapat t hitung sebesar 1,781; sedangkan daerah kritis berada pada t - 1,761 dan t 1,761 sehingga dapat diketahui bahwa nilai t hitung berada di luar batas kritis sebelah kanan. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H ditolak yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata kelelahan psikologis operator sebelum bekerja dan kelelahan psikologis operator sesudah bekerja. Adapun grafik perbedaan kelelahan psikologis operator sebelum dan sesudah bekerja dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Grafik Kelelahan Psikologis Operator Pada Gambar 6 terlihat bahwa adanya perbedaan antara kelelahan psikologis operator sebelum dan sesudah bekerja. Rata-rata kelelahan psikologis karyawan sebelum bekerja adalah sebesar 42,66 dan sesudah bekerja adalah sebesar 45,26. Berdasarkan hasil kuesioner dari beberapa butir pertanyaan diketahui bahwa sebelum bekerja, para operator jarang sekali merasa sukar berpikir dan tidak konsentrasi mengerjakan sesuatu,namun sesudah bekerja para operator menjadi sering merasa sukar berpikir dan tidak konsentrasi mengerjakan sesuatu. Hal ini disebabkan karena adanya kerja mental yang dilakukan operator sehingga menimbulkan kelelahan yang bukan disebabkan oleh aktivitas fisik melainkan akibat dari proses berpikir otak. Untuk mengurangi keluhan tersebut operator sebaiknya memanfaatkan waktu istirahat atau waktu libur kerjanya dengan sebaik-baiknya sehingga mental operator akan kembali pulih dan ketika bekerja kembali, operator akan memiliki kerja mental yang baik dengan kondisi yang baru. Kemudian juga diperlukan pembagian tugas secara bergantian terhadap operator dengan job desk yang sama yang membutuhkan proses berpikir dan yang membutuhkan kemampuan fisik sehingga kelelahan mental dapat berkurang. Menurut Anoraga 1992, secara umum, orang bekerja pada siang hari dan istirahat maupun tidur pada malam hari. Dengan perubahan pola hidup maka akan mengganggu dalam berinteraksi dengan keluarga, kelompok tertentu atau aktivitas olahraga, dan kegiatan lainnya. Akibatnya, mereka akan mengalami terisolasi dengan kelompoknya atau terhambatnya dalam pengembangan dirinya.

3.7. Keluhan Motivasi Sebelum dan Sesudah Kerja