Analisis Profitabilitas Sebelum dan Sesudah Memperoleh Sertifikasi ISO 9001:2000 pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
SKRIPSI
ANALISIS PROFITABILITAS SEBELUM DAN SESUDAH MEMPEROLEH SERTIFIKASI ISO 9001:2000 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA
OLEH
NAMA : DUMARIS SINURAT
NIM : 060503030
DEPARTEMEN : AKUNTANSI
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
(2)
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul:
Analisis Profitabilitas Sebelum dan Sesudah Memperoleh Sertifikasi ISO 9001:2000 pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
Adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasi, atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi level Program S-1 Reguler Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas dan apa adanya. Dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar saya bersedia menerima sanksi yang telah ditetapkan perusahaan.
Medan, Mei 2010
Yang membuat pernyataan
Dumaris Sinurat NIM: 060503030
(3)
KATA PENGANTAR
Pertama-tama penulis mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan rahmat-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi. Skripsi ini berjudul Analisis Profitabilitas Sebelum dan Sesudah Memperoleh Sertifikasi ISO 9001:2000 pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
Apabila dalam penulisan skripsi ini terdapat kesalahan, baik dari segi isi maupun cara penyajiannya, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi penyempurnaan skripsi ini di masa yang akan datang.
Penulis telah mendapatkan bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak selama proses penyusunan skipsi ini. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, terutama kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,
2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak., dan Ibu Dra. Mutia Ismail, M.M, Ak., selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Zainal A. T. Silangit, Ak., selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan dan bantuan dalam penulisan skripsi ini.
(4)
4. Bapak Drs. Wahidin Yasin, Ak., selaku Dosen Pembanding I dan Bapak Drs. Syahelmi, Ak., selaku Dosen Pembanding II yang telah memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.
5. Kedua orang tua yang penulis sayangi dan hormati, Ayahanda W. Sinurat, B.Sc. dan Ibunda R. Sinaga yang telah mendidik, membimbing, dan memberi dukungan baik moril maupun materil kepada penulis.
Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi pihak lain yang berkepentingan, serta bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, khususnya bidang akuntansi. Terima kasih.
Medan, Mei 2010 Penulis
Dumaris Sinurat NIM : 060503030
(5)
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan
return on total asset dan return on equity sebelum dan sesudah sertifikasi ISO
9001:2000.
Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 2003-2008. Sampel penelitian ini diambil secara
purposive sampling dimana terdapat 12 perusahaan yang memenuhi kriteria
pemilihan sampel. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari website Bursa Efek Jakarta dan Indonesian Capital Market Directory tahun 2002-2008. Variabel penelitian yang digunakan terdiri dari dua yaitu variabel yang tidak diberi perlakuan (treatment) yaitu profitabilitas sebelum sertifikasi ISO 9001:2000 dan variabel yang diberi perlakuan (treatment) yaitu profitabilitas sesudah sertifikasi ISO 9001:2000. Rasio profitabilitas terdiri dari dua subvariabel yaitu return on total asset dan return on equity. Teknik analisis data yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan pengujian hipotesis. Sebelum dilakukan uji statistik terhadap hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Bila hasil pengujian normalitas menghasilkan penyebaran yang normal dari rasio-rasio profitabilitas maka terhadap rasio-rasio tersebut digunakan uji t beda untuk dua sampel berpasangan. Namun bila hasil pengujian normalitas menghasilkan penyebaran yang tidak normal maka terhadap rasio tersebut digunakan uji wilcoxon. Pengujian-pengujian tersebut dilakukan dengan bantuan program SPSS.
Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan profitabilitas sebelum dan sesudah penerapan sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
Kata kunci: ISO 9001:2000, profitabilitas, return on total assets, dan return
(6)
ABSTRACT
The objective of this research is to know and to analyze the difference of return on total asset and return on equity before and after the certification of ISO 9001 : 2000.
The population of this research is manufacturing company which are listed in Jakarta Exchange Directory 2003-2008 period. The research sample is taken with purposive sampling method which are twelve companies that complete sample selection critteria. In analysing data the writer use secondary data which achieved from Jakarta Exchange Directory and Indonesian Capital Directory year 2002-2008. Research variables that are used, consist of two variables which are: do not treat variable is profitability before the certification of ISO 9001 : 2000 and treat variable is profitability after the certification of ISO 9001 : 2000. The profitability ratio consits of two subvariable namely return on total asset and return on equity. Analysis data technic is quantitative approach by testing the hypotesis. Before the writer use statistic test for hypotesis, first of all the writer implemence normality test. If the result of normality test explain normal spread of profitability ratio, for that ratio implemented paired sample t-test. But if the result explain unnormal spread of profitability ratio, for that ratio implemence wilcoxon test. All of those test are done which depend to SPSS programme.
From this research the writer conclude that there is no difference berfore and after the certification of ISO 9001 : 2000.
Key words : ISO 9001 :2000, Profitability, Return on Total Assets, Return on Equity.
(7)
DAFTAR ISI
PERNYATAAN i
KATA PENGANTAR ii
ABSTRAK iv
ABSTRACT v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Perumusan Masalah 5
C. Tujuan Penelitian 6
D. Manfaat Penelitian 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8
A. ISO 9001:2000 8
B. Profitabilitas 15
C. Laporan Keuangan 16
D. Hubungan Kualitas Barang/ Jasa dengan Profitabilitas 20
E. Tinjauan Penelitian Terdahulu 23
F. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian 24
(8)
A. Desain Penelitian 27
B. Populasi dan Sampel Penelitian 27
C. Jenis dan Sumber Data 32
D. Metode Pengumpulan Data 33
E. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel 33
F. Metode Analisis Data 34
G. Uji Hipotesis 35
H. Jadwal Penelitian 36
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 37
A. Perusahaan Sampel Penelitian 37
B. Statistik Deskriptif 37
C. Analisis Hasil Uji Normalitas 38
D. Analisis Hasil Uji Hipotesis 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 47
A. Kesimpulan 47
B. Saran 49
DAFTAR PUSTAKA 50
(9)
DAFTAR TABEL
Nomor Judul
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu 23
Halaman
Tabel 3.1 Proses Pemilihan Sampel Perusahaan Manufaktur Tbk 28
Tabel 3.2 Daftar Perusahaan sampel 32
Tabel 3.3 Jadwal penelitian 36
Tabel 4.1 Statistik deskriptif 37
Tabel 4.2 Test of Normality 39
Tabel 4.3 Test of Normality( Setelah Transformasi Data) 40
Tabel 4.4 Paired Samples Statistic 41
Tabel 4.5 Paired Samples Test 41
Tabel 4.6 Ranks 42
Tabel 4.7 Test Statistics(b) 43
Tabel 4.8 Paired Samples Statistic 43
Tabel 4.9 Paired Samples Test 44
Tabel 4.10 Ranks 45
(10)
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul
Gambar 2.1 Proses Implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 13 Halaman
(11)
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul
Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sampel 53
Halaman
Lampiran 2 Descriptive 55
Lampiran 3 Test of Normality 59
Lampiran 4 Hasil Transformasi Data 60
Lampiran 5 Uji Normalitas Setelah Transformasi Data 61
Lampiran 6 Paired t-test 62
(12)
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan
return on total asset dan return on equity sebelum dan sesudah sertifikasi ISO
9001:2000.
Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 2003-2008. Sampel penelitian ini diambil secara
purposive sampling dimana terdapat 12 perusahaan yang memenuhi kriteria
pemilihan sampel. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari website Bursa Efek Jakarta dan Indonesian Capital Market Directory tahun 2002-2008. Variabel penelitian yang digunakan terdiri dari dua yaitu variabel yang tidak diberi perlakuan (treatment) yaitu profitabilitas sebelum sertifikasi ISO 9001:2000 dan variabel yang diberi perlakuan (treatment) yaitu profitabilitas sesudah sertifikasi ISO 9001:2000. Rasio profitabilitas terdiri dari dua subvariabel yaitu return on total asset dan return on equity. Teknik analisis data yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan pengujian hipotesis. Sebelum dilakukan uji statistik terhadap hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Bila hasil pengujian normalitas menghasilkan penyebaran yang normal dari rasio-rasio profitabilitas maka terhadap rasio-rasio tersebut digunakan uji t beda untuk dua sampel berpasangan. Namun bila hasil pengujian normalitas menghasilkan penyebaran yang tidak normal maka terhadap rasio tersebut digunakan uji wilcoxon. Pengujian-pengujian tersebut dilakukan dengan bantuan program SPSS.
Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan profitabilitas sebelum dan sesudah penerapan sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
Kata kunci: ISO 9001:2000, profitabilitas, return on total assets, dan return
(13)
ABSTRACT
The objective of this research is to know and to analyze the difference of return on total asset and return on equity before and after the certification of ISO 9001 : 2000.
The population of this research is manufacturing company which are listed in Jakarta Exchange Directory 2003-2008 period. The research sample is taken with purposive sampling method which are twelve companies that complete sample selection critteria. In analysing data the writer use secondary data which achieved from Jakarta Exchange Directory and Indonesian Capital Directory year 2002-2008. Research variables that are used, consist of two variables which are: do not treat variable is profitability before the certification of ISO 9001 : 2000 and treat variable is profitability after the certification of ISO 9001 : 2000. The profitability ratio consits of two subvariable namely return on total asset and return on equity. Analysis data technic is quantitative approach by testing the hypotesis. Before the writer use statistic test for hypotesis, first of all the writer implemence normality test. If the result of normality test explain normal spread of profitability ratio, for that ratio implemented paired sample t-test. But if the result explain unnormal spread of profitability ratio, for that ratio implemence wilcoxon test. All of those test are done which depend to SPSS programme.
From this research the writer conclude that there is no difference berfore and after the certification of ISO 9001 : 2000.
Key words : ISO 9001 :2000, Profitability, Return on Total Assets, Return on Equity.
(14)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam bisnis, maka perusahaan harus mampu meningkatkan kualitas perusahaan dalam memproduksi barang dan jasa. Kualitas yang dimaksud bukan hanya kualitas produk itu sendiri, tetapi juga kualitas kinerja perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang melakukan pemasaran internasional menyadari bahwa kualitas produk merupakan faktor yang penting agar produknya dapat bersaing dengan produk-produk perusahaan lain di pasar internasional. Peningkatan kualitas produk dan kinerja dalam perusahaan diharapkan akan berdampak pada peningkatan laba perusahaan.
Hansen dan Mowen (2005:21) mendefinisikan kualitas secara spesifik ke dalam 8 (delapan) dimensi kualitas:
1. Performance: merujuk kepada konsistensi dan baiknya suatu produk.
2. Aesthetics: berupa daya tarik produk berdasarkan penampilannya.
3. Serviceability: kemampuan untuk memberikan jasa.
4. Features: karakteristik pelengkap yang membedakan suatu produk
dengan produk lain yang bisa memberi kesan berbeda.
5. Reliability: keandalan suatu produk jika digunakan selama waktu
tertentu.
6. Durability: tingkat keawetan produk yang digambarkan dengan unsur
ekonomis produk atau seberapa lama produk memberi manfaat ekonomis.
7. Conformance: kesesuaian produk dengan spesifikasi yang telah
ditentukan.
8. Fitness for use: kesesuaian produk dengan fungsi-fungsi seperti yang
diiklankan.
Persaingan dalam bisnis mendorong timbulnya tuntutan pasar akan suatu standar mutu yang sama sebagai alat dalam mengukur kualitas perusahaan.
(15)
Standard yang sama diperlukan untuk memberikan tolak ukur yang jelas, seberapa jauh mutu layanan yang diberikan perusahaan dibanding mutu yang diberikan pesaing. Hal ini menjadi salah satu strategi yang dapat diterapkan perusahaan untuk menunjukkan eksistensinya dalam dunia bisnis. Strategi bersaing yang dapat ditempuh oleh perusahaan yaitu dengan menerapkan sertifikasi ISO (International Standard Organization).
Sekarang yang menjadi acuan jelas dari jaminan kualitas perusahaan adalah ISO 9001:2000 yang merupakan seri-seri dari ISO 9000 yang diakui secara global, yang merupakan standard layanan internasional. Untuk itu Indonesia menjadi salah satu negara yang mengadopsi ISO 9000 menjadi Standard Nasional Indonesia 19-9000 (SNI 19-9000). Standard ini sedikit banyak memberi dorongan pada produsen Indonesia untuk memproduksi dengan cara-cara yang lebih efektif. Dengan kata lain, sertifikasi ISO 9000 dapat digunakan sebagai tiket bisnis bagi perusahaan dalam perdagangan bebas yang penuh persaingan.
Menurut Hilton (2005: 519) tujuan utama dari ISO 9001: 2000 adalah sebagai berikut:
1. The company should sustain the quality of the product or service at a level that continentally meets the purchaser’s stated or implied needs. 2. The quality control system should be sufficient to give the supplier’s own
management confidence that the intended quality is being maintained.
3. The supplying company should give the purchaser confidence that the intended quality is consistently achieved in the delivered product or service.
Dengan pelaksanaan tujuan ISO tersebut maka kinerja perusahaan akan dituntut untuk mampu mempertimbangkan langkah yang lebih tepat dalam pelaksanaan bisnis perusahaan. Penerapan sertifikasi ISO 9001:2000 diharapkan
(16)
akan meningkatkan kinerja perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu mendapatkan laba yang maksimal, baik yang berasal dari kegiatan operasional maupun kegiatan non operasional perusahaan.. Penilaian kinerja perusahaan mencakup tingkat profitabilitas dalam return on equity dan return on assets. Perolehan dan penerapan sertifikasi ISO diharapkan dapat memicu perolehan pendapatan perusahaan yang lebih tinggi karena terjadinya proses improvement dalam sistem kerja dan sistem operasi.
Menurut penelitian yang dilakukan PT Sucofindo dan PUSTAN (Pusat Standardisasi Nasional) Departemen Perindustrian dan Perdagangan tahun 1998, dengan responden 150 perusahaan di Indonesia yang telah memperoleh ISO 9000, ditemukan fakta perolehan setifikasi ISO 9000 memicu terjadinya beberapa parameter operasi antara lain, peningkatan dokumentasi, peningkatan proses, hubungan kerja yang lebih antar unit kerja, fokus kepada pelanggan, mengurangi
scrap/rework, peningkatan produktivitas, concern terhadap kualitas pelanggan,
peningkatan penjualan, alat promosi yang efektif, mengurangi komplain pelanggan dan peningkatan share pasar.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan Ahmar dan Pujianti mengambil sampel 38 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta, 16 perusahaan memperoleh sertifikasi tahun 1995, 12 perusahaan memperoleh sertifikasi tahun 1996, 9 perusahaan sertifikasi tahun 1997, dan hanya 1 perusahaan yang memperoleh sertifikasi tahun 1998. Penelitian tersebut dilakukan dengan menggunakan tiga variabel yaitu return on total asset, gross profit
(17)
rata-rata. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan gross
profit margin antara satu tahun sebelum dan tiga tahun sesudah sertifikasi ISO seri
9000 pada perusahaan manufaktur publik di Bursa Efek Jakarta.
Berdasarkan peneliti terdahulu tersebut, bukti empiris perbedaan kinerja keuangan sebelum dan sesudah memperoleh sertifikasi ISO menjadi pertanyaan yang masih perlu diuji karena menunjukkan bahwa diperolehnya sertifikasi ISO seri 9000 yang berlaku selama tiga tahun ternyata tidak cukup menyebabkan kinerja keuangan perusahaan berbeda (meningkat). Penelitian ini mencoba mengkaji dan menguji perbedaan kinerja keuangan dalam satu tahun sebelum satu, dua, tiga tahun sesudah memperoleh sertifikasi tersebut. Hal ini dilakukan dengan dasar pemikiran bahwa tujuan diperolehnya sertifikasi tersebut adalah untuk meningkatkan kinerja bisnis yang ditandai dengan peningkatan operasi melalui pengurangan proses tindakan korektif, meningkatkan profitabilitas, dan keunggulan pemasaran yang berasal dari pengakuan internasional dengan dimilikinya logo ISO.
Menurut Puspitasari (2007:3) “Jaminan kualitas diperlukan dalam perdagangan global. Perolehan sertifikasi ISO terbukti secara empiris mampu menciptakan keunggulan pemasaran bagi perusahaan-perusahaan yang berorientasi ekspor”. Dengan asumsi bahwa sebagian besar perusahaan manufaktur di Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta berorientasi ekspor, perolehan sertifikasi ISO pada perusahaan tersebut diasumsikan merupakan perusahaan yang terjamin kualitasnya. Adanya jaminan kualitas dengan
(18)
dimilikinya logo ISO tersebut selama tiga tahun diduga mampu membedakan kinerja perusahaan dibandingkan sebelum logo ISO dimiliki.
Untuk menganalisis sekali lagi mengenai pengaruh sertifikasi ISO terhadap profitabilitas, maka penulis akan melakukan penelitian yang berjudul: “Analisis Profitabilitas Sebelum Dan Sesudah Memperoleh Sertifikasi ISO 9001:2000 Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta”.
B. Perumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1. apakah ada perbedaan yang signifikan return on total assets antara satu tahun sebelum dan satu tahun sesudah penerapan sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ)?
2. apakah ada perbedaan yang signifikan return on total assets antara satu tahun sebelum dan dua tahun sesudah penerapan sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ)?
3. apakah ada perbedaan yang signifikan return on total equity antara satu tahun sebelum dan satu tahun sesudah penerapan sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ)?
(19)
4. apakah ada perbedaan yang signifikan return on total equity antara satu tahun sebelum dan dua tahun sesudah penerapan sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ)?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan:
1. return on total assets antara satu tahun sebelum dan satu tahun sesudah
penerapan sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ).
2. return on total assets antara satu tahun sebelum dan dua tahun sesudah
penerapan sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ).
3. return on total equity antara satu tahun sebelum dan satu tahun sesudah
penerapan sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ).
4. return on total equity antara satu tahun sebelum dan dua tahun sesudah
penerapan sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ).
(20)
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi penulis
Manfaat penelitian ini bagi penulis adalah untuk memberikan tambahan wawasan baru mengenai sertifikasi ISO 9001: 2000 dan tingkat profitabilitas perusahaan.
2. Bagi para peneliti lanjutan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya, khususnya penelitian yang berkaitan dengan kajian ini dalam ruang lingkup yang lebih luas untuk mendapatkan hasil yang lebih sempurna. 3. Bagi pihak lain
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pihak lain dalam berbagai kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan kajian ini untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
(21)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. ISO 9001:2000
Menurut Nasution (2005:299), “Seri ISO 9000 adalah suatu sistem terpadu untuk mengoptimalkan efektivitas mutu suatu perusahaan dengan mencipatakan sebuah kerangka kerja untuk peningkatan atau perbaikan secara berkesinambungan”.
ISO 9000 versi tahun 2000 mencakup beberapa seri berikut:
1. ISO 9000:2000- Quality Management System (QMS)- Fundamental and
Vocabulary discusses the fundamental concept related to the QMS and
provides the terminology used in the other two standards.
2. ISO 9001:2000- Quality Management System (QMS)- requirements is the standard used for registration by demonstrating confirmity of the QMS to customer, regulatory, and the organization’s own requirements.
3. ISO 9004:2000- Quality Management System (QMS)- guidelines for
performances improvements provides guidelines for an organization can
use to estabilished QMS focused on improving performance. 4. ISO 19011- Guidelines for auditing managements system.
ISO 9000, ISO 9004, dan ISO 19110 merupakan kumpulan pedoman semata. Sedangkan ISO 9001 merupakan kategori untuk suatu perusahaan dalam rangka memperoleh pengakuan mutu.
(22)
Menurut Puspitasari (2007:11) prinsip-prinsip manajemen kualitas yang menjadi landasan penyusunan ISO 9001: 2000 adalah:
1. fokus pelanggan. 2. Kepemimpinan.
3. keterlibatan orang-orang. 4. pendekatan pada proses.
5. pendekatan sistem terhadap manajemen. 6. peningkatan terus-menerus.
7. pendekatan faktual dalam pembuatan keputusan.
8. hubungan dengan para pemasok yang saling menguntungkan.
Menurut Nugroho (1997 : 131), ISO 9001 adalah “ quality system- model for
quality assurance in design, development, production, installation, and servicing”
yang merupakan model paling lengkap untuk sistem jaminan mutu. ISO 9001:2000 menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen kualitas, yang bertujuan untuk menjamin bahwa organisasi akan memberikan produk (barang/jasa) yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam manajemen organisasi yang memasok produk, sehingga akan mempengaruhi bagaimana produk itu didesain, diproduksi, dirakit, ditawarkan dan lain-lain. ISO 9001:2000 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan persyaratan-persyaratan yang harus di penuhi oleh produk (barang dan / atau jasa). Tidak ada kriterian penerimaan produk dalam ISO 9001:2000, sehingga kita tidak dapat menginspeksi suatu produk terhadap standar-standar produk. ISO 9001:2000 hanya merupakan standar sistem manajemen kualitas.
Ahmar menyatakan bahwa:
Bagaimanapun diharapkan, meskipun tidak selalu bahwa produk yang dihasilkan oleh suatu sistem manajemen kualitas internasional akan berkualitas baik (standar), tetapi ada kemungkinan produk atau jasa dari
(23)
organisasi atau perusahaan yang terdaftar tersebut mempunyai kualitas yang konstan, karena produk atau jasa tersebut dihasilkan dengan prosedur yang seragam atau standar.
Strategi memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 yaitu:
1. Memperoleh komitmen dari manajemen puncak. Tanpa komitmen manajemen, registrasi sangat tidak mungkin.
2. Membentuk komite pengarah(steering commitee) atau koordinator ISO. Komite ini akan memantau proses agar sesuai dengan standard elemen-elemen dalam sistem mutu ISO 9001:2000. Komite ini juga berfungsi mengangkat atau menunjuk satu atau lebih auditor internal untuk ISO 9001:2000. Auditor merupakan orang-orang yang bebas dari fungsi yang diuji dan seharusnya dilatih terlebih dahulu sebagai penilai. Anggota-anggota dari komite ini seharusnya mewakili setiap fungsi dalam organisasi itu. Komite pengarah juga berfunsi sebagai sumber informasi dan penasihat atau konsultan, menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan sistem mutu ISO 9001:2000.
3. Mempelajari standard-standard dan menilai kebutuhan-kebutuhan ISO 9001:2000. Memahami sistem mutu ISO 9001:2000 dan elemen-elemennya adalah kunci sukses menuju keberhasilan dari suatu registrasi. 4. Melakukan pelatihan terhadap semua staf organisasi perusahaan itu. Para
kepala, departemen, manajer, supervisor, dan anggota organisasi yang sangat menentukan keberhasilan implementasi sistem ISO 9001:2000. Karena itu mereka harus benar-benar mengerti sistem mutu ISO
(24)
9001:2000. Pemahaman terhadap hal ini dapat diperoleh melalui serangkaian pelatihan tentang ISO 9001: 2000.
5. Memulai tinjauan ulang manajemen. Pimpinan organisasi yang harus mendelegasikan tanggung jawab kalitas dari organisasi perusahaan itu kepada wakil manajemen yang biasanya adalah manajer kualitas. Tinjauan ulang manajemen harus dimulai dengan berfokus pada standard-standard sistem mutu ISO 9001:2000 dan menerapkan hal-hal yang harus dikerjakan untuk memenuhi semua elemen dalam sistem mutu ISO 9001: 2000.
6. Identifikasi kebijakan kualitas, prosedur-prosedur dan instruksi-instruksi yang dibutuhkan dan yang dituangkan dalam dokumen-dokumen tertulis. 7. Implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2000, sekaligus sistem
ISO 9001: 2000 dibangun, sistem mutu selama ini harus dimodifikasi dan dokumentasi pendukung dibuat sehingga implementasi menjadi sukses. Manajemen yang telah serius memperhatikan sistem jaminan mutu pada tahap ini membutuhkan waktu antara tiga sampai enam bulan.
8. Memulai audit sistem mutu perusahaan. Sekali sistem mutu ISO 9001:2000 telah diterapkan selama beberapa bulan, auditor kualitas internal sistem ISO 9001:2000 perlu memeriksa sistem jaminan mutu perusahaan yang ada apakah telah memenuhi standard sistem mutu ISO 9001:2000. Auditor kualitas internal adalah beberapa orang di dalam perusahaan yang berasal dari fungsi yang berbeda yang telah dilatih sehingga memahami proses auditing dari sistem mutu ISO 9001:2000.
(25)
Hasil-hasil dari audit kualitas internal harus menunjukkan bahwa sistem mutu yang ada telah memenuhi elemen-elemen dalam sistem mutu ISO 9001:2000.
9. Memilih registrasi. Setelah manajemen yakin dan percaya bahwa sistem jaminan mutu perusahaan telah memenuhi persyaratan standard sistem mutu ISO 9001:2000, manajemen perlu memilih registar (Badan Sertifikasi Internasional) sperti SGS International, British Standard Institution, American Association for Laboratory Accreditationn, Lloyd’s Register Quality Assurance Ltd. Dan lain-lain untuk mulai melakukan penilaian. Registar akan menilai dokumen-dokumen yang berkaitan dengan persyaratan sistem mutu ISO 9001:2000, serta akan melakukan kunjungan lapangan untuk menanyai orang-orang yang dianggap perlu di dalam pabrik atau perusahaan itu. Biasanya registar akan meninjau ulang dan memberitahukan kelengkapan dari dokumen mutu perusahaan. Pada tahap ini kekurangan yang masih ada harus diperbaiki dan dilengkapi. 10. Registrasi. Jika sistem mutu ISO 9001:2000 yang diimplementasikan
dalam perusahaan dianggap telah sesuai dengan persyaratan sistem mutu ISO 9001:2000, karena itu dinyatakan lulus dalam penilaian dan sertifikasi ISO 9001 yang dikeluarkan registar melalui lembaga registrasi yang terakreditasi pada umumnya adalah tiga tahun. Setelah sertifikasi ISO diberikan, registar akan melakukan audit surveillance setiap enam bulan sekali untuk mengetahui kepatuhan pelaksanaan persyaratan ISO 9001: 2000.
(26)
Gambar 2.1
Proses Impelentasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2000
Pelatihan ISO 9001:2000 Rekomendasi oleh tim Evaluasi
Dokumentasi Sistem Pemberian sertifikat
Kualitas ISO 9001:2000 ISO 9001:2000
Oleh
Implementasi Sistem Lembaga Registrasi
Kualitas ISO 9001:2000
Audit Internal Pemantauan Setiap
6 bulan Perbaikan
Tidak Tidak
Apakah Sesuai dengan Perbaikan Apakah Sesuai dengan Setifikat ISO 9001:2000 ISO 9001:2000 ISO 9001:2000 Ditangguhkan
Ya Kunjungan
Aplikasi ke lembaga Lanjutan
Registrasi
Adit kecukupan Setifikat
ISO 9001:2000 Apakah Sesuai Diteruskan ISO 9001:2000 Tidak
Apakah sesuai dengan Perbaikan ISO 9001:2000
Permohonan memperbaharui Sertifikat ISO 9001:2000 Setelah Masa Berlaku 3 Tahun Ya
Evaluasi kesesuaian
Audit ulang Kunjungan
Sebagian Lanjutan
Tidak Tidak
Perbaikan Apakah sesuai dengan Perbaikan Banyak ISO 9001:2000 minor
Major
Sumber : Gaspersz, 2005:25
(27)
Tetapi sering kali muncul pertanyaan, apakah registrasi ISO itu penting? Menurut Ariani dan Ali (2007:171) pentingnya registrasi ISO secara nyata untuk perusahaan adalah:
1. Pemrosesan produk atau jasa dikendalikan secara konsisten untuk secara konsisten menghasilkan produk yang berkualitas
2. Memungkinkan perubahan personil tanpa gangguan dalam kualitas produk atau ketepatan waktu penyampaian.
3. Manajemen melakukannya untuk mempertahankan kepuasan pelanggan dan akan menghadapi keluhannya dengan tindakan korektif
4. Memenuhi pesanan pelanggan yang dapat diketahui sebelum memulai pekerjaan sehingga dapat mengurangi konflik selama proses produksi. 5. Calon pembeli, tanpa pengalaman atau pengetahuan utama tentang
perusahaan yang dituju telah mendapat kan jaminan akan memperoleh produk yang berkualitas.
6. Pelanggan tidak lagi melaksanakan pemeriksaan atau pengujian untuk mengetahui apakah perusahaan pemasok memenuhi syarat untuk penyediaan sumber daya.
7. Parameter data yang dilaporkan telah memenuhi standard nasional. Menurut Chang (2003:376) kegunaan sertifikat ISO 9001;2000 bagi perusahaan adalah:
a. komoditas ekspor lebih mudah diterima oleh pasar di luar negeri, dan kompetitif di era globalisasi ini, maka produksi, kualitas mutu harus sesuai dengan standar, sehingga kemenangan dapat diraih,
b. karena telah menerima sertifikat maka sistem kualitas intern pada masing-masing pabrik lebih disiplin, sehingga perusahaan menjadi sehat, efisien, kualitas produksi baik, biaya rendah dan dapat meraih profit yang rasional,
c. untuk membuka pintu pasaran internasional,
d. melaksanakan standar ISO 9001:2000 akan mampu mengurangi pemborosan, kesalahan serta meluruskan dan koreksi kesalahan,
e. meningkatkan hasil produksi, kemampuan bersaing dalam tenaga dan pelayanan ialah unsur kualitas yang perlu ditingkatkan,
f. hasil produksi dari pabrik atau pengusaha yang sudah memperoleh sertifikat jaminan mutu ISO 9001:2000, berarti telah diakui secara internasional dan program kendali mutu dan prestasi sosial pabrik atau pengusaha itu,
g. menggunakan kualitfikasi standar kualitas internasional memudahkan pula untuk mendapatkan kredit bank,
h. bersenjatakan sertifikat ini lebih mudah menarik konsumen internasional, khususnya ke Amerika dan Eropa,
(28)
i. dapat menghemat biaya dan waktu, untuk meningkatkan hasil produksi dan efisiensinya,
j. ISO 9001:2000 adalah sebagai senjata kompetisi dipasaran internasional. k. pengelolaan kualitas lebih baik, sehingga hasil penjualan dan profit
meningkat. B. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Kinerja perusahaan dikatakan baik apabila tingkat profitabilitas perusahaan tinggi. Profitabilitas diukur dengan membandingkan laba perusahaan dengan sejumlah tolok ukur keberhasilan perusahaan yang dapat berupa aktiva, penjualan, atau investasi sehingga dapat menilai secara tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang diperoleh perusahaan dari setiap kegiatan operasional yang ada.
Sartono (2001:122) menyatakan bahwa:
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Dengan demikian investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisis profitabilitas, misalnya pemegang saham akan melihat keuntungan yang benar-benar diterima dalam bentuk deviden.
Van Horne dan Wachowicz (2005:222) mengemukakan rasio profitabilitas terdiri dari dua jenis rasio yaitu rasio yang menunjukkan profitabilitas dalam kaitannya dengan penjualan dan rasio yang menunjukkan profitabilitas dalam kaitannya dengan investasi. Rasio profitabilitas yang menunjukkan hubungan dengan investasi yaitu return on total assets dan return on total equity.
1. Return on Asset (ROA)
ROA menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan (Syahyunan, 2004:85). ROA dihitung dengan cara membandingkan laba bersih setelah pajak dengan total asset.
(29)
2. Return on Equity (ROE)
ROE menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari ekuitas yang diinvestasikan pemegang saham. ROE dihitung dengan cara membandingkan laba bersih setelah pajak dengan ekuitas pemegang saham.
ROE merupakan indikator penting bagi para investor karena menunjukkan tingkat pengembalian modal atau investasi yang ditanamkan dalam industri manufaktur. Angka ROE yang tinggi memberikan indikasi bagi para pemegang saham bahwa tingkat pengembalian investasi pada sektor manufaktur tinggi.
C. Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan dan pengikhtisaran dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Suatu perusahaan dapat diketahui perkembangannya dengan melihat keadaan keuangan perusahaan dari laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses akuntansi. Laporan keuangan berisikan informasi yang menggambarkan keadaan keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan diharapkan dapat digunakan sebagai alat bantu bagi para pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi yang tepat di antara alternatif-alternatif yang tersedia.
(30)
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2007: 3), tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Menurut Warren et all (2005:24), laporan keuangan yang disusun oleh manajemen yaitu:
1. Neraca, yaitu suatu daftar aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik pada tanggal tertentu, biasanya pada akhir bulan atau akhir tahun.
2. Laporan laba rugi yaitu suatu ikhtisar pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun.
3. Laporan arus kas, yaitu suatu ikhtisar penerimaan kas dan pengeluaran kas selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun.
4. Laporan ekuitas pemilik yaitu suatu ikhtisar perubahan ekuitas pemilik yang terjadi selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun.
5. Catatan atas laporan keuangan.
Dalam skripsi ini, penulis hanya menjelaskan mengenai neraca dan laporan laba rugi karena unsur-unsur dalam neraca dan laporan laba rugi berkaitan dengan variabel yang diteliti.
1. Neraca
Menurut Warren, dkk (2005:24), “neraca adalah suatu daftar aktiva, kewajiban, dan ekiutas pemilik pada tanggal tertentu biasanya pada akhir bulan atau akhir tahun.” Dalam neraca, jumlah aktiva yang berada di sisi sebelah kiri harus sama dengan kewajiban ditambah ekuitas yang berada di sisi sebelah kanan, sehingga apabila ada kenaikan pada ekuitas dan kewajiban maka kekayaan perusahaan juga akan meningkat dalam jumlah yang sama.
(31)
Penggolongan unsur-unsur pokok neraca yaitu: a. Aktiva (Assets)
Menurut Skousen, dkk (2001:41), “aktiva adalah sumber ekonomi yang dimiliki atau dikendalikan oleh suatu perusahaan.” Aset-aset dalam neraca disusun dari tingkat likuiditasnya atau seberapa lama waktu yang dibutuhkan suatu aset dikonversi atau berubah menjadi kas. Semakin likuid suatu aktiva maka pencatatannya akan didahulukan.
Aktiva dapat dikategorikan menjadi: 1) Aktiva lancar (current assets) 2) Aktiva tetap
3) Aktiva tak berwujud 4) Aktiva lain-lain b. Kewajiban (Liability)
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia(2004:15), “kewajiban adalah suatu tugas atau tanggung jawab untuk bertindak atau untuk melaksanakan sesuatu dengan cara tertentu.” Penyelesaian kewajiban yang ada sekarang dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan pembayaran kas, penyerahan aktiva lain, pemberian jasa, penggantian kewajiban tersebut dengan kewajiban lain, dan konversi kewajiban menjadi ekuitas.
Kewajiban dapat dikategorikan menjadi: 1) Kewajiban jangka pendek
2) Kewajiban jangka panjang c. Ekuitas pemilik(Owners Equity)
(32)
Klaim yang sisa dari aset suatu perusahaan setelah dikurangi utang adalah ekuitas pemilik (Skousen, dkk, 2001:42). Kepemilikan suatu perusahaan terbagi menjadi perusahaan perorangan, partnership, atau perusahaan terbatas (PT). Ketika pemilik pertama-tama menanamkan uang dalam suatu badan hukum (PT), mereka menerima bukti kepemilikannya dalam bentuk saham-saham.
2. Laporan Laba Rugi
Menurut Warren, dkk (2005:24), “laporan laba rugi adalah suatu ikhtisar pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun.” Laporan laba rugi melaporkan pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu berdasarkan konsep perbandingan (matching concept). Konsep ini diterapkan dengan membandingkan atau mengaitkan beban dengan pendapatan yang dihasilkan selama periode terjadinya beban tersebut.
Beberapa bagian yang terkait dengan laporan laba rugi yaitu: a. Penjualan bersih
b. Harga pokok penjualan c. Laba bruto
d. Beban usaha e. Laba usaha
f. Pendapatan lain-lain g. Beban lain-lain h. Laba bersih
(33)
D. Hubungan Kualitas Barang/ Jasa dengan Profitabilitas
Menurut Chang (2003:376) salah satu guna penerapan sertifikasi ISO adalah pengolahan kualitas lebih baik, sehingga hasil penjualan dan profit meningkat. Menurut Hadiwiardjo (2000:94), manfaat umum sistem manajemen mutu yang efektif adalah:
1. Pelanggan-pelanggan yang puas dan setia karena barang dan jasa yang lalu diproduksi sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan mereka
2. Biaya-biaya operasional yang berkurang sebagai akibat pemborosan dan efisiensi ditingkatkan sebagai suatu hasil dari penghapusan ketidaksesuaian.
3. Daya saing dan profitabilitas diperbaiki karena biaya-biaya kegiatan operasional berkurang.
4. Semangat pegawai ditingkatkan karena mereka bekerja dengan efisien. Apabila prinsip manajemen kualitas yang menjadi dasar manajemen mutu ISO 9001: 2000 telah diterapkan secara taat asas dan benar, maka manfaat bersama yang akan diperoleh yaitu:
1. Pelanggan dan pengguna produk akan menerima produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan, tersedia apabila dibutuhkan, dan dapat diandalkan pemanfaatannya.
2. Orang-orang dalam organisasi akan memperoleh manfaat melalui peningkatan, kondisi kerja, kepuasan kerja, kesehatan dan keselamatan kerja, semangat kerja, dan jaminan kestabilan dalam bekerja.
3. Pemilik dan investor akan memperoleh manfaat melalui peningkatan: kestabilan, pertumbuhan, kemitraan dan pemahaman bersama.
4. Masyarakat akan memperoleh manfaat melalui, pemenuhan persyaratan-persyaratan hukum dan peraturan, peningkatan kesehatan dan keselamatan, penurunan dampak lingkungan, peningkatan keamanan.
(34)
Akses ke pasar merupakan keuntungan sertifikasi ISO 9001:2000. Akses ke pasar ini memungkinkan perusahaan mempertahankan atau menciptakan hubungan dengan pelanggan. Apabila hubungan antara perusahaan dengan pelanggan lancar, maka profitabilitas perusahaan akan meningkat seiring dengan peningkatan arus barang atau jasa. Untuk dapat memperoleh hubungan baik tersebut maka perusahaan harus memperbaiki kinerja perusahaan secara berkesinambungan. Bukti nyata dari peningkatan profitabilitas itu adalah meningkatnya laba, aktiva dan ekuitas perusahaan tersebut. Peningkatan tersebut dapat di ukur dalam rasio profitabilitas yakni return on total assets dan return on
equity, yang dapat dianalisis untuk membandingkan apakah ada perbedaan
penerapan sertifikasi ISO bagi kinerja perusahaan, khususnya profitabilitas. Beberapa perusahaan yang telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 menyatakan bahwa keuntungan sertifikasi ISO 9001:2000 adalah perusahaan tersebut dapat mempertahankan pasar-pasar produk mereka.
Menurut Nasution (2005:42), keuntungan yang didapatkan perusahaan karena menyediakan barang atau jasa berkualitas baik berasal dari pendapatan atas penjualan yang lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah yang menghasilkan profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan.
(35)
Gambar 2.2
Hubungan Kualitas dengan profitabilitas
Sumber : Nasution, 2005:43
Hubungan-hubungan dalam gambar 2.2. dijelaskan sebagai berikut :
a. pasar yang dilayani oleh industri mencakup pelanggan-pelanggan dengan kebutuhan barang dan jasa tertentu,
b. penelitian pemasaran mengidentifikasikan kebutuhan tersebut dan mendefinisikan dalam hal kualitas,
c. pelanggan menganggap produk dan jasa perusahaan lebih berkualitas daripada pesaingnya,
Harga yang lebih tinggi Memperbaiki posisi persaingan P E R B A I K A N M U T U Meningkatkan pangsa pasar Meningkatkan penghasilan Meningkatkan laba Mengurangi biaya operasi Meningkatkan keluaran yang bebas dari kerusakan
(36)
d. karena dianggap lebih berkualitas, pelanggan bersedia membayar harga yang relatig tinggi daripada harga pesaing,
e. karena dianggap lebih berkualitas dan harganya lebih tinggi, produk tersebut dianggap memiliki nilai yang relatif tinggi,
f. nilai yang relatif lebih tinggi menghasilkan kenaikan dalam pangsa pasar, g. berkat program kualitasnya, perusahaan dapat mengikuti spesifikasi
pelanggan lebih baik daripada para pesaing,
h. efektivitas ini menghasilkan penurunan biaya dengan memproduksi yang dibutuhkan secara benar sejak pertama kali,
i. penurunan biaya digabungkan dengan pangsa pasar yang lebih luas akan menghasilkan biaya yang lebih rendah daripada pesaing,
j. gabungan dari keunggulan relatif di bidang harga, pangsa pasar, dan biaya untuk menciptakan profitabilitas serta pertumbuhan perusahaan.
E. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti Keterangan
Nurmala Ahmar 2003
Judul Penelitian: “ Analisis Profitabilitas Sebelum dan Sesudah Memperoleh Sertifikasi ISO Seri 9000: Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”
Sampel penelitian diambil secara purposive sampling dimana terdapat 38 perusahaan yang memenuhi kritetria pemilihan sampel.
Penelitian ini menganalisis apakah terdapat perbedaan rasio profitabilitas antara satu tahun sebelum dengan satu, dua, dan tiga tahun sesudah memperoleh sertifikat ISO
(37)
9000 pada perusahaan manufaktur di bursa efek Jakarta. Variabel rasio profitabilias yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi: Return on Investment (ROI), Gross Profit Margin dan Sales Growth
Melda Puspita Sari 2007
Judul penelitian: “ Analisis Profitabilitas Sebelum dan Sesudah Memperoleh Sertifikasi ISO 9001:2000 pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”
Sampel penelitian diambil secara purposive sampling dimana terdapat 33 perusahaan yang memenuhi kriteria pemilihan sampel.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return on Total Asset, dan Return on Equity satu tahun sebelum dan satu, dua, dan tiga tahun setelah sertifikasi sistem manajemen mutu ISO 9001: 2000.
F. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian 1. Kerangka Konseptual
Dalam penelitian ini, untuk melihat perbedaan profitabilitas sebelum dan sesudah penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 maka desain penelitian ini terbagi atas dua variabel yang terpilih sebagai sampel yaitu variabel yang tidak diberi perlakuan (treatment)(X1) dan variabel yang diberi perlakuan (treatment)(X2). Variabel pertama memiliki subvariabel ROA satu tahun sebelum sertifikasi ISO 9001:2000 (X11) dan ROE satu tahun sebelum sertifikasi ISO 9001:2000 (X12). Variabel kedua memiliki subvariabel ROA satu tahun sesudah sertifikasi ISO 9001:2000 (X211), ROA dua tahun sesudah sertifikasi ISO 9001:2000 (X221), ROE satu tahun sesudah sertifikasi ISO 9001:2000 (X212) dan ROE dua tahun sesudah sertifikasi ISO 9001:2000 (X222).
(38)
Kerangka konseptual dapat digambarkan sebagai berikut:
dibandingkan
dibandingkan
2. Hipotesis Penelitian
Menurut Erlina dan Sri Mulyani (2007:41), “hipotesis menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan proposisi yang dapat diuji secara empiris”. Hipotesis dikembangkan dari telaah teoritis sebagai jawaban sementara dari masalah atau pertanyaan penelitian yang memerlukan pengujian secara empiris (Sugiyono, 2007:51).
Sertifikasi ISO 9001:2000
Profitabilitas satu tahun sebelum sertifikasi ISO 9001:2000 (X1):
• ROA (X11)
• ROE (X12)
Profitabilitas satu tahun setelah sertifikasi ISO 9001:2000 (X22) • ROA (X221)
• ROE (X222)
Profitabilitas satu tahun setelah sertifikasi ISO 9001:2000 (X21) • ROA (X211)
• ROE (X212)
(39)
Sesuai dengan kerangka konseptual, hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah:
H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara ROA satu tahun sebelum (X11) dan satu tahun sesudah (X211) sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur di BEJ.
H2 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara ROA satu tahun sebelum (X11) dan dua tahun sesudah (X221) sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur di BEJ.
H3 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara ROE satu tahun sebelum (X12) dan satu tahun sesudah (X212) sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur di BEJ.
H4 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara ROE satu tahun sebelum (X11) dan dua tahun sesudah (X222) sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur di BEJ.
(40)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini jika dikaitkan dengan tingkat eksplanasinya, digolongkan kepada jenis penelitian komparatif yaitu penelitian yang bersifat membandingkan satu atau lebih kelompok yang diberi perlakuan dengan satu atau lebih kelompok yang tidak menerima perlakuan (Arikunto, 2000). Penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan profitabilitas sebelum dan sesudah sertifikasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2000.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007:72). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2003-2008.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2007: 73). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yang merupakan teknik penetuan sampel anggota populasi dengan pertimbangan atau kriteria tertentu (Sugiyono, 2007:78).
Kriteria penentuan sampel dalam penelitian ini adalah:
(41)
2. Perusahaan manufaktur tersebut tidak mengalami delisting selama periode pengamatan
3. Menerbitkan dan mempublikasikan laporan keuangan tahunan untuk satu tahun sebelum dan satu, dan dua tahun sesudah sertifikasi.
Berdasarkan teknik pengambilan sampel tersebut, maka sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 12 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Tabel 3.1 merupakan daftar perusahaan manufaktur yang memenuhi tiga kriteria di atas.
Tabel 3.1
Proses Pemilihan Sampel Perusahaan Manufaktur
No Perusahaan
Tahun Memperoleh Sertifikasi ISO
9001:2000
Kriteria *) Kesimpulan
2 3
1 Indocement Tunggal Prakasa 2001 Tidak Tidak
2 Holcim Indonesia 2003 Ya Ya Terpilih 1
3 Semen Gresik (Persero) Tidak Tidak
4 Asahimas Flat Glass Tidak Tidak
5 Arwana Citra Mulia 2002 Tidak Tidak
6 Intikeramik alamasri Inds 2005 Ya Ya Terpilih 2
7 Mulia Industrindo Tidak Tidak
8 Surya Toto Indonesia 2005 Ya Ya Terpilih 3
9 Alumindo Light Metal Inds 2002 Tidak Tidak
10 Betonjaya Manunggal Tidak Tidak
11 Citra Tubindo 2003 Ya Ya Terpilih 4
12 Indal Aluminium Industry 2001 Tidak Tidak
13 Jakarta Kyoei Steel Works Tidak Tidak
14 Jaya Pari Steel Corp. Ltd Tidak Tidak
15 Lion Metal Works 2004 Ya Ya Terpilih 5
16 Lion Mesh Tidak Tidak
17 Pelangi Indan Canindo Tidak Tidak
18 Tembaga Mulia Semanan Tidak Tidak
(42)
20 Coloprak Indonesia Tidak Tidak 21 Duta Pertiwi Nusantara 2000 Tidak Tidak
22 Ekadharma International Tidak Tidak
23 Eterindo Wahanatama Tidak Tidak
24 Intanwijaya International Tidak Tidak
25 Resource Alam Internasial Tidak Tidak
26 Sorini Corporation 2000 Tidak Tidak
27 Indo Acidatama Tidak Tidak
28 Unggul Indah Cahaya 2002 Tidak Tidak
29 Aneka Kemasindo Utama Tidak Tidak
30 Argha Karya Prima Ids Tidak Tidak
31 Asiaplast Industries 2004 Ya Ya Terpilih 6
32 Berlina 2002 Tidak Tidak
33 Dynaplast 2000 Tidak Tidak
34 Fatrapolindo Nusa Industri Tidak Tidak
35 Kegeo Igar Jaya Tidak Tidak
36 Lapindo International Tidak Tidak
37 Siwani Makmur Tidak Tidak
38 Summitplast Tidak Tidak
39 Trias Sentosa 2002 Tidak Tidak
40 Charoen Pokphand Indonesia Tidak Tidak
41 JAPFA 2006 Ya Ya Terpilih 7
42 Malindo Feedmill Tidak Tidak
43 Sierad Produce 2002 Tidak Tidak
44 Barito Pacific Timber Tidak Tidak
45 Daya sakti Unggul Corp 2000 Tidak Tidak
46 Surya Dumai Industri Tidak Tidak
47 Sumalindo Lestari Jaya Tidak Tidak
48 Tirta Mahakam Resource 2002 Tidak Tidak
49 Fajar Surya Wisesa Tidak Tidak
50 Indah Kiat Pulp & Paper Tidak Tidak
51 Surabaya Agung Industry Tidak Tidak
52 Suparma Tidak Tidak
53 Pabrik kertas Tjiwi Kimia Tidak Tidak
54 Andi Chandra Automotif 2003 Tidak Tidak
55 Astra International 2002 Tidak Tidak
56 Astra Otorparts 2001 Tidak Tidak
57 Branta Mulia 2000 Tidak Tidak
58 Goodyear Indonesia 2004 Ya Ya Terpilih 8
59 Gajah Tunggal 2002 Tidak Tidak
60 Indomobil Sukses Int. I Tidak Tidak
61 Indospring Tidak Tidak
62 Multi Prima Sejahtera Tidak Tidak
(43)
64 Nipress Tidak Tidak
65 Prima Alloy Steel 2001 Tidak Tidak
66 Selamat sempurna 2002 Tidak Tidak
67 Sanex Qianjiang Motor Inti Tidak Tidak
68 Sugi samapersada Tidak Tidak
69 Polychem Indonesia 2002 Tidak Tidak
70 Argo Pantes Tidak Tidak
71 Centex Tidak Tidak
72 Delta Dunia Petroindo Tidak Tidak
73 Eratex Djaja Tidak Tidak
74 Ever shine Textile Inds Tidak Tidak
75 Panasia Indosyntec Tidak Tidak
76 Indorama Syntetics Tidak Tidak
77 Karwell Indonesia Tidak Tidak
78 Hanson International Tidak Tidak
79 Apac Cirtra Centertex 2002 Tidak Tidak
80 Panasia Filament Inti Tidak Tidak
81 Pan Brothers Tex Tidak Tidak
82 Polysindo Eka Perkasa Tidak Tidak
83 Roda Vivatex Tidak Tidak
84 Ricky Putra Globalindo Tidak Tidak
85 Sunson Textile Manufakture Tidak Tidak
86 Texmaco Jaya Tidak Tidak
87 Tifico Tidak Tidak
88 Sepatu Bata Tidak Tidak
89 Primarindo Asia Anfrastr Tidak Tidak
90 Surya Intrindo Makmur Tidak Tidak
91 Sumi indo Cable 2002 Tidak Tidak
92 Jembo Cable Makmur 2000 Tidak Tidak
93 Gt. Kabel Indonesia 2002 Tidak Tidak
94 Kabelindo Murni 2002 Tidak Tidak
95 Sucaco 2003 Ya Ya Terpilih 9
96 Voksel Electric 2003 Ya Ya Terpilih 10
97 Arona Binasejati Tidak Tidak
98 Asia Grain International Tidak Tidak
99 Cipta Panelutama Tidak Tidak
100 Ades Waters Indonesia Tidak Tidak
101 Tiga Pilar Sejahtera Food Tidak Tidak
102 Aqua Golden Mississi Tidak Tidak
103 Cahaya Kalbar Tidak Tidak
104 Devomas Abadi Tidak Tidak
105 Delta Djakarta Tidak Tidak
106 Indofood Sukses Makmur 2002 Tidak Tidak
(44)
108 Mayora Indah Tidak Tidak
109 Prasidha Aneka Niaga 2000 Tidak Tidak
110 Sari Huata Tbk Tidak Tidak
111 Sekar laut Tidak Tidak
112 SMART 2002 Tidak Tidak
113 Siantar TOP 2002 Tidak Tidak
114 Suba Indah Tidak Tidak
115 Tunas Baru Lampung Tidak Tidak
116 Ultra Jaya Milk Tidak Tidak
117 BAT Indonesia Tidak Tidak
118 Gudang Garam Tidak Tidak
119 H M Sempoerna Tidak Tidak
120 Bentoel Internatioanal Tidak Tidak
121 Darya Varia Laboratoria Tidak Tidak
122 Indofarma Tidak Tidak
123 Kimia Farma 2001 Tidak Tidak
124 Kalbe Farma 2000 Tidak Tidak
125 Merck Tidak Tidak
126 Pyridam Farma Tidak Tidak
127 Schering Plough Indoensia Tidak Tidak
128 Bristol-Myers Squibb Indonesia
Tidak Tidak
129 Tempo scan Pasific Tidak Tidak
130 Mustika Ratu 2002 Tidak Tidak
131 Mandom Indonesia 2002 Tidak Tidak
132 Unilever Indonesia 2006 Ya Ya Terpilih 11
133 Kedawung Setia Industrial Tidak Tidak
134 Kedaung Indah Can Tidak Tidak
135 Langgeng Makmur Plastic Tidak Tidak
(45)
Berdasarkan kriteria di atas, maka diperoleh 12 perusahaan sebagai sampel penelitian. Tabel 3.2 merupakan daftar perusahaan manufaktur Tbk yang memenuhi ketiga kriteria di atas.
Tabel 3.2
Daftar Perusahaan Sampel
No Perusahaan Tahun Memperoleh Sertifikasi ISO
9001:2000
1 Holcim Indonesia 2003
2 Intikeramik alamasri Inds 2005
3 Surya Toto Indonesia 2005
4 Citra Tubindo 2003
5 Lion Metal Works 2004
6 Asiaplast Industries 2004
7 JAPFA 2006
8 Goodyear Indonesia 2004
9 Sucaco 2003
10 Voksel Electric 2003
11 Unilever Indonesia 2006
C. Jenis dan Sumber Data
Data penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam satu skala numerik (Kuncoro, 2003: 124). Data merupakan data sekunder yang diperoleh dari website Bursa Efek Jakarta dan Indonesia Capital Directory Market tahun 2003-2008. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return on
Asset (ROA) serta Return on Equity (ROE) tahun 2003-2008. Data dalam
penelitian dikumpulkan secara runtut waktu (times series). Times series yaitu data secara kronologis disusun menurut waktu pada suatu variabel tertentu (Kuncoro, 2003: 125).
(46)
D. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data eksternal. Data eksternal adalah data yang umumnya disusun oleh suatu entitas selain peneliti dari organisasi yang bersangkutan.
Pada penelitian ini, penulis mengumpulkan data dalam dua tahapan. Tahap pertama, penulis melakukan studi pustaka yakni berasal dari buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Tahap kedua, pengumpulan data dilakukan dengan cara men-download dari situs Bursa Efek Indonesia yaitu
E. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel yang digunakan peneliti dalam penelitian ini terdiri dari:
X1 : variabel yang tidak diberi perlakuan (treatment) yaitu profitabilitas sebelum sertifikasi ISO 9001:2000 yaitu profitabilitas satu tahun sebelum sertifikasi ISO 9001:2000.
Profitabilitas satu tahun sebelum sertifikasi ISO 9001:2000 terdiri dari dua subvariabel yaitu ROA satu tahun sebelum sertifikasi ISO 9001:2000 (X11), ROE satu tahun sebelum sertifikasi ISO 9001:2000(X12).
X2 : variabel yang diberi perlakuan (treatment) yaitu profitabilitas sesudah sertifikasi ISO 9001:2000.
Profitabilitas satu tahun sesudah sertifikasi ISO 9001:2000 terdiri dari empat subvariabel ROA satu tahun sesudah sertifikasi ISO 9001:2000 (X211), ROA dua tahun sesudah sertifikasi ISO 9001:2000 (X221), ROE satu tahun
(47)
sesudah sertifikasi ISO 9001:2000 (X212), dan ROE dua tahun sesudah sertifikasi ISO 9001:2000 (X222).
Rasio profitabilitas yang akan diteliti yaitu: 1. Return on Asset (ROA)
ROA menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan (Syahyunan, 2004:85). ROA dihitung dengan cara membandingkan laba bersih setelah pajak dengan total asset.
2. Return on Equity (ROE)
ROE menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari ekuitas yang diinvestasikan pemegang saham. ROE dihitung dengan cara membandingkan laba bersih setelah pajak dengan ekuitas pemegang saham.
F. Metode Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan pengujian hipotesis. Dalam penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data sebelum uji statistik yang bertujuan untuk menentukan alat uji hipotesis. Pengujian normalitas ini diperlukan untuk mengetahui apakah data penelitian normal atau tidak. Uji normalitas ini diperluka n untuk mengetahui apakah data penelitian mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas diperlukan sebagai prasyarat dari uji t beda untuk dua sampel yang berpasangan
(48)
(paired-sample t-test) (Jogiyanto, 2004:124). Untuk menguji normalitas data pada penelitian ini akan digunakan uji kolmogrov-smirnov dengan tingkat α=5%. Apabila nilai sig.> α maka distribusi adalah normal (Triton, 2006:56). Jika uji normalitas data menghasilkan data yang tidak berdistribusi normal maka data tersebut dapat diubah menjadi data berdistribusi normal dengan melakukan transformasi (Ghozali, 2005:32). Jika setelah transformasi data menghasilkan distribusi data tidak normal maka akan digunakan uji wilcoxon.
G. Uji Hipotesis
Untuk mengolah data, penulis menggunakan software SPSS. Penulis terlebih dahulu melakukan uji normalitas atas sampel yang telah ditetapkan. Beberapa kemungkinan yang mungkin timbul dari pengujian normalitas tersebut adalah:
1. Bila hasil pengujian normalitas data menghasilkan suatu penyebaran yang normal dari rasio-rasio keuangan maka terhadap rasio tersebut digunakan uji t beda untuk dua sampel berpasangan.
Hipotesis penelitian:
Jika sig (2-tailed) <1/2 α maka H1, H2, H3, H4 dapat diterima, yaitu terdapat perbedaan yang signifikan pada return on total assets, dan return on equity antara satu tahun sebelum dan satu, dua tahun sesudah sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ.
2. Bila hasil pengujian normalitas data menghasilkan suatu penyebaran tidak normal dari rasio-rasio keuangan maka terhadap rasio tersebut digunakan uji wilcoxon.
(49)
Hipotesis penelitian:
Jika sig (2-tailed) <1/2 α maka H1, H2, H3, H4 dapat diterima, yaitu terdapat perbedaan yang signifikan pada return on total assets, dan return on equity antara satu tahun sebelum dan satu, dua tahun sesudah sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ.
H. Jadwal Penelitian
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian
Tahap Penelitian
2010
Feb Mar April Mei Juni
1. Pengajuan Judul 2. Pencarian Data Awal 3.Penyelesaian Proposal 4. Seminar Proposal 5. Penulisan Laporan
(50)
BAB IV
ANALISIS HASIL SKRIPSI
A. Perusahaan Sampel Penelitian
Pada penelitian ini, perusahaan yang terpilih untuk dijadikan objek penelitian yaitu sebanyak 12 perusahaan Tbk yang listing di Bursa Efek Jakarta. Dari sampel tersebut didapatkan 5 perusahaan yang memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 pada tahun 2003, 3 perusahaan yang memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 pada tahun 2004, 2 perusahaan yang memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 pada tahun 2005, dan 2 perusahaan yang memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 pada tahun 2006. Nama dan data yang berkaitan dengan objek penelitian dapat dilihat pada lampiran 1.
B. Statistik Deskriptif
Rata-rata kinerja keuangan satu tahun sebelum dan satu, dua tahun sesudah sertifikasi ISO 9001:2000 untuk keseluruhan data dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1
Descriptive Statistic
Variabel Penelitian Mean
Std.
Deviation N
Return on total assets 1 tahun sebelum 6.6050 10.21949 12
Return on total assets 1 tahun sesudah 4.4542 12.51084 12
Return on total assets 2 tahun sesudah 7.7608 10.23848 12
Return on equity 1 tahun sebelum 13.2042 19.48536 12
Return on equity 1 tahun sesudah 11.5100 25.35998 12
Return on equity 2 tahun sesudah 13.0342 23.60596 12 Sumber: Lampiran 2, 2010
(51)
Tabel 4.1 menjelaskan bahwa rata-rata return on total assets satu tahun sebelum sertifikasi ISO 9001: 2000 adalah 6.6050 dengan standard deviasi 10.21949. Rata-rata return on total assets satu tahun sesudah sertifikasi ISO 9001: 2000 adalah 4.4542 dengan standard deviasi 12.51084. Rata-rata return on total
assets dua tahun sesudah sertifikasi ISO 9001: 2000 adalah 7.7608 dengan
standard deviasi 10.23848. Rata -rata return on equity satu tahun sebelum sertifikasi ISO 9001: 2000 adalah 13.2042 dengan standard deviasi 19.48536. Rata-rata return on equity satu tahun sesudah sertifikasi ISO 9001: 2000 adalah 11.5100 dengan standard deviasi 25.35998. Rata-rata return on equity dua tahun sesudah sertifikasi ISO 9001: 2000 adalah 13.0342 dengan standard deviasi 23.60596. Jumlah data penelitian adalah 12 perusahaan.
C. Analisis Hasil Uji Normalitas
Pengujian hipotesis diawali dengan uji normalitas untuk menentukan alat pengujian hipotesis. Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji kolmogrov-smirnov dengan tingkat α=5%. Apabila sig.>α maka distribusi adalah normal.
(52)
Secara ringkas hasil pengolahan statistik tersebut disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.2
Test of Normality
Menggunakan Tingkat α=5%
Kolmogrov-Smirnov
Return on total assets 1 tahun sebelum Return on total assets 1 tahun sesudah Return on total assets 2 tahun sesudah Return on equity 1 tahun sebelum Return on equity 1 tahun sesudah Return on total assets 2 tahun sesudah
Statistic df Sig. Keterangan 0.280 0.166 0.290 0.205 0.169 0.289 12 12 12 12 12 12 0.010 0.200 0.006 0.177 0.200 0.007 Tidak normal Normal Tidak Normal Normal Normal Tidak Normal Sumber: Lampiran 3, 2010
Dari tes normalitas (Tabel 4.2) maka return on total assets satu tahun sesudah, return on equity 1 tahun sebelum, dan return on equity satu tahun sesudah sertifikasi ISO 9001:2000 berdistribusi normal karena sig.> 5% sedangkan return on total assets 1 tahun sebelum, return on total assets 2 tahun sesudah, dan return on total assets 2 tahun sesudah sertifikasi ISO 9001:2000 berdistribusi tidak normal karena sig.< 5%.
Data yang tidak berdistribusi normal dapat diubah menjadi data berdistribusi normal dengan melakukan transformasi (Ghozali, 2005:32). Transformasi dapat dilakukan dengan melogaritmakan data. Hasil transformasi data dapat dilihat pada lampiran 4.
Setelah dilakukan tranformasi data, dilakukan pengujian normalitas terhadap data yang sudah ditransformasikan tersebut dengan menggunakan uji kolmogrov-smirnov dengan tingkat α=5% unyuk mengetahui apakah data hasil transformasi
(53)
tersebut berdistribusi normal atau tidak. Apabila nilai sig.> α maka distribusi adalah normal.
Tabel 4.3 Test of Normality
Menggunakan Tingkat α=5%
(Setelah Transformasi Data) Kolmogrov-Smirnov
Return on total assets 1 tahun sebelum Return on total assets 2 tahun sesudah Return on total assets 2 tahun sesudah
statistic df Sig. Keterangan 0.173
0.287 0.314
12 11 10
0.200 0.012 0.006
Normal Tidak Normal Tidak Normal Sumber: Lampiran 5, 2010
Dari hasil tes normalitas pada tabel 4.3 maka return on total assets 1 tahun sebelum sertifikasi ISO 9001:2000 berdistribusi normal karena sig.> 5%. Sedangkan return on total assets 2 tahun sesudah dan return on total assets 2 tahun sesudah sertifikasi ISO 9001:2000 walaupun sudah dilakukan transformasi data tetap tidak berdistribusi normal karena sig.< 5%.
Jika uji normalitas Kolmogrov-smirnov menghasilkan distribusi data yang normal maka pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t beda dua sampel berpasangan (paired-samples t-test). Sedangkan data yang tidak berdistribusi normal ( sig.< 5%) maka pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji dua sampel berpasangan Wilcoxon.
(54)
D. Analisis Hasil Uji Hipotesis A. Uji Hipotesis I
Tabel 4.4
Paired Samples Statistic
Mean N Std. Deviation
Std. Error Mean
Pair 1 ROA SATU
TAHUN SEBELUM
.9725 12 1.62882 .47020
ROA SATU TAHUN SESUDAH
4.4545 12 12.50995 3.61131
Sumber: Lampiran 6, 2010
Tabel Paired Sample Statistics (Tabel 4.4) menunjukkan bahwa return on
total asset satu tahun sesudah dengan satu tahun sebelum sertifikasi ISO
9001:2000 mengalami peningkatan dari rata-rata awal 0.9725 menjadi 4.4545.
Tabel 4.5
Paired Samples Test
Paired Differences Mean Std.
Deviation t df
Sig. (2-tailed) Pair 1 Satu Tahun Sebelum
Satu Tahun Sesudah -3.91878 17.41271 -0.746 11 0.473 Sumber: Lampiran 6, 2010
Tabel Paired Samples Test (Tabel 4.5) pada kolom Mean menunjukkan perbedaan rata-rata sebelum treatment dengan sesudah treatment yaitu -3.91878. Kolom Std. Deviation menunjukkan standard deviasi dari nilai perbedaan rata-rata yaitu 17.41271. Sig (2-tailed) (0.473)>½α (0,025) maka H1 ditolak, yaitu tidak terdapat perbedaan yang signifikan return on total assets antara satu tahun sebelum dan satu tahun sesudah sertifikasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
(55)
Sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan hasil yang diuraikan pada landasan teori yakni setelah sertifikasi ISO diharapkan profitabilitas perusahaan akan meningkat.
B. Uji Hipotesis II
Walaupun sudah dilakukan transformasi data, return on total assets dua tahun setelah sertifikasi ISO 9001:2000 tidak berdistribusi normal sehingga untuk mengetahui perbedaan return on total assets satu tahun sebelum dan dua tahun setelah sertifikasi ISO 9001:2000 dilakukan uji Wilcoxon.
Tabel 4.6
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
ROA DUA TAHUN SESUDAH - ROA SATU TAHUN SEBELUM
Negative Ranks 3(a) 5.00 15.00
Positive Ranks 9(b) 7.00 63.00
Ties 0(c)
Total 12
Sumber: Lampiran 7, 2010
Tabel Paired Sample Statistics (Tabel 4.6) menunjukkan bahwa return on
total assets dua tahun sesudah dengan satu tahun sebelum sertifikasi ISO
(56)
Tabel 4.7
Test Statistics(b) ROA DUA
TAHUN SESUDAH -
ROA SATU TAHUN SEBELUM
Z -1.883(a)
Asymp. Sig. (2-tailed) .060
Sumber: Lampiran 7, 2010
Tabel Test Statistics (Tabel 4.7) menunjukkan nilai Asymp. Sig (2-tailed) (0.060)>½α (0,025) maka H2 ditolak, yaitu tidak terdapat perbedaan yang signifikan return on total assets antara satu tahun sebelum dan dua tahun sesudah sertifikasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Sehingga hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan hasil yang diuraikan pada landasan teori yakni setelah sertifikasi ISO diharapkan profitabilitas perusahaan akan meningkat.
C. Uji Hipotesis III
Tabel 4.8
Paired Samples Statistic
Mean N Std. Deviation
Std. Error Mean
Pair 1 ROE SATU
TAHUN SEBELUM
13.2033 12 19.48689 5.62538
ROE SATU TAHUN SESUDAH
11.5087 12 25.35860 7.32040
(57)
Tabel Paired Sample Statistics (Tabel 4.8) menunjukkan bahwa return on
equity satu tahun sesudah dengan satu tahun sebelum sertifikasi ISO 9001:2000
mengalami penurunan dari rata-rata awal 13,2030 menjadi 11,5087. Tabel 4.9
Paired Samples Test
Paired Differences Mean Std.
Deviation t df
Sig. (2-tailed) Pair 1 Satu Tahun Sebelum
Satu Tahun Sesudah -3.91878 17.41271 -0.746 11 0.473 Sumber: Lampiran 6, 2010
Tabel Paired Samples Test (Tabel 4.9) pada kolom Mean menunjukkan perbedaan rata-rata sebelum treatment dengan sesudah treatment yaitu 1,69465. Kolom Std. Deviation menunjukkan standard deviasi dari nilai perbedaan rata-rata yaitu 22,24999. Sig (2-tailed) (0,797)> ½α (0,025) maka H3 ditolak, yaitu tidak terdapat perbedaan yang signifikan return on equity antara satu tahun sebelum dan satu tahun sesudah sertifikasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Sehingga hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan hasil yang diuraikan pada landasan teori yakni setelah sertifikasi ISO diharapkan profitabilitas perusahaan akan meningkat.
(58)
D. Uji Hipotesis IV
Tabel 4.10
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
ROE DUA TAHUN SESUDAH - ROE SATU TAHUN SEBELUM
Negative Ranks 4(a) 5.50 22.00
Positive Ranks 8(b) 7.00 56.00
Ties 0(c)
Total 12
Sumber: Lampiran 7
Tabel Ranks (Tabel 4.10) menunjukkan bahwa return on equity dua tahun sesudah dengan satu tahun sebelum sertifikasi ISO 9001:2000 mengalami penurunan dari rata-rata awal 7,00 menjadi 5,50.
Tabel 4.11
Test Statistics(b) ROE DUA
TAHUN SESUDAH -
ROE SATU TAHUN SEBELUM
Z -1.334(a)
Asymp. Sig. (2-tailed) .182
Sumber: Lampiran 7, 2010
Tabel Test Statistics (Tabel 4.11) menunjukkan nilai Asymp. Sig (2-tailed) (0.182)>½α (0,025) maka H4 ditolak, yaitu tidak terdapat perbedaan yang signifikan return on equity antara satu tahun sebelum dan dua tahun sesudah sertifikasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Sehingga hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan hasil yang diuraikan pada landasan teori yakni setelah sertifikasi ISO diharapkan profitabilitas perusahaan akan meningkat.
(59)
Dari hasil uji hipotesis 1 sampai 12 menunjukkan bahwa diperolehnha sertifikasi ISO 9001:2000 ternyata tidak cukup menyebabkan kinerja keuangan perusahaan berbeda (meningkat) secara signifikan. Bahkan profitabilitas antara satu tahun sebelum dan satu, dua tahun sesudah sertifikasi ISO 9001:2000 cenderung mengalami penurunan. Beberapa pandangan menyatakan bahwa sertifikasi tersebut hanya menilai aspek administratif. Lembaga sertifikasi menggunakan aspek administratif sebagai salah satu elemen pertimbangan dalam penilaian. Dokumen adalah salah satu cermin perusahaan. Apabila dokumen administratif baik, maka perusahaan itu cenderung baik pula. Apabila dokumen baik, diharapkan akan dapat mengurangi kesalahan dan menyederhanakan aktifitas operasional.
(60)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah melakukan pembahasan dan menganalisis data dalam penelitian ini, maka penulis dapat mengambil kesimpulan:
1. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan profitabilitas antara return on total assets satu tahun sebelum dengan satu tahun sesudah sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta, tetapi setelah satu tahun sertifikasi ISO 9001:2000 rata-rata return on total assets mengalami peningkatan dibanding dengan satu tahun sebelum sertifikasi ISO 9001:2000.
2. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan profitabilitas antara return on total assets satu tahun sebelum dengan dua tahun sesudah sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta, dimana setelah dua tahun sertifikasi ISO 9001:2000 rata-rata return on total assets mengalami penurunan dibanding dengan satu tahun sebelum sertifikasi ISO 9001:2000.
3. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan profitabilitas antara return on total equity satu tahun sebelum dengan satu tahun sesudah sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan
(61)
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta, dimana setelah satu tahun sertifikasi ISO 9001:2000 rata-rata return on total equity mengalami penurunan dibanding dengan satu tahun sebelum sertifikasi ISO 9001:2000.
4. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan profitabilitas antara return on total equity satu tahun sebelum dengan dua tahun sesudah sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta, dimana setelah dua tahun sertifikasi ISO 9001:2000 rata-rata return on total equity mengalami penurunan dibanding dengan satu tahun sebelum sertifikasi ISO 9001:2000.
5. Penelitian ini memiliki kesamaan dan perbedaan hasil dengan peneliti sebelumnya yang dilakukan Melda Puspita Sari. Persamaan yaitu tidak terdapat perbedaan yang signifikan return on total assets satu tahun sebelum dengan dua tahun sesudah sertifikasi ISO 9001: 2000, dan
return on equity satu tahun sebelum dan satu, dua tahun sesudah
sertifikasi ISO 9001 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Perbedaannya yaitu terdapat peningkatan return on total
assets satu tahun sebelum dengan satu tahun sesudah sertifikasi ISO
9001: 2000, dimana pada penelitian sebelumnya selalu terjadi penurunan profitabilitas setelah sertifikasi ISO 9001: 2000 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
(62)
6. Berdasarkan penelitian ini dan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa dengan diperolehnya sertifikat ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta ternyata tidak cukup untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan, bahkan profitabilitas perusahaan cenderung menurun setelah satu, dua tahun sesudah sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Penambahan data penelitian tidak hanya pada perusahaan manufaktur saja. Para peneliti lanjutan disarankan untuk membahas topik sehubungan dengan penelitian ini agar dapat diketahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan return on total assets dan return on equity satu tahun sebelum dan satu, dua tahun sesudah sertifikasi ISO 9001:2000 pada jenis perusahaan yang lain.
2. Peneliti lanjutan juga disarankan untuk meneliti kinerja perusahaan yang memperoleh dan tidak memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan kinerja perusahaan yang memperoleh dengan yang tidak memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
(63)
3. Peneliti lanjutan disarankan untuk meneliti perbedaan sebelum dan sesudah sertifikasi ISO apabila telah ada versi baru dari sertifikasi ISO 9001:2000. Baik pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta atau pun perusahaan lain yang sejenis.
(64)
DAFTAR PUSTAKA
Ahmar, Nurmala dan Diyah Pujianti, 2003. Analisis Profitabilitas Sebelum Dan
Sesudah Memperoleh Sertifikasi ISO Seri 9000: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta.
Arikunto, Suharsimi, 2000. Manajemen Penelitian, Rineka Cipta Jakarta, Jakarta. Atkinson, Anthony A., Robert S. Kaplan, dan Mark Young, 2004. Manajement
Accounting, Fourth Edition, Pearson Education, Inc., New Jersey.
Chang, Peter, 2003. Pengendalian Mutu Terpadu untuk Industri Tekstil dan
Konveksi, PT Pradnya Pramita, Jakarta.
Erlina dan Sri Mulyani, 2007. Metode Pelitian Bisnis: Untuk Akuntansi dan
Manajemen, Edisi Pertama, USU Press, Medan.
Gasperz, Vincent, 2005. ISO 9001:2000 and Continual Quality Improvement, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Gozhali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Universitas Diponegoro, Bandung.
Hermawan, Asep, 2003. Pedoman Praktis Metode Penelitian Bisnis, LPFE Universitas Trisakti, Jakarta.
Hansen, Don R. Dan Maryanne M. Mowen, 2005. Akuntansi Manajemen, Edisi Ketujuh, Buku Dua, Terjemahan Dewi Fitriasari, Salemba Empat, Jakarta. Hilton, Ronald, W., 2005. Manajerial Accounting, Sixth Edition, McGrow Hill,
New York.
Kuncoro, Mudrajad, 2003. Manajemen Mutu Terpadu, Edisi kedua, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Nasution, M. N., 2005. Manajemen Mutu Terpadu, Edisi Kedua, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Puspitasari, Melda. 2007. Analisis Profitabilitas Sebelum Dan Sesudah
Memperoleh Sertifikasi ISO 9001:2000 Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta.
(65)
Sartono, Agus, 2001. Teori dan Aplikasi Manajemen Keuangan, Edisi Keempat, BPFE Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Skousen, K. Fred, W. Steve Albrecht, James D. Stice, dan Earl K. Stice, 2001.
Akuntansi Keuangan, PT Salemba Emapat, Buku Satu, Jakarta.
Sugiyono, 2004. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kelima, Alfabeta, Bandung. Syahyunan, 2004. Manajemen Keuangan I, USU Press, Medan.
Van Horne, James C. Dan M. John Wachowics, 2005. Prinsip-prinsip Manajemen
Keuangan, Edisi Keduabelas, PT Salemba Empat, Jakarta.
Warren, Carl S, James M. Reeve dan Philip E. Fess, 2005. Pengantar akuntansi, Edisi Kedua Puluh Satu, Salemba Empat, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia, 2007. Standard Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, 2004. Buku
Petunjuk Teknis Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi,
Medan. www.idx.co.id www.jsx.co.id
(66)
LAMPIRAN
Lampiran 1
DAFTAR PERUSAHAAN SAMPEL YANG MEMPEROLEH ISO 9001:2000 (Berdasarkan Kelompok Tahun)
No Tahun 2003
1 ACAP Andhi Chandra Automotive 2 CTBN Citra Tubindo Tbk
3 SMCB Holcim Indonesia 4 SCCO Sucaco Tbk 5 VOKS Voksel Electric
Tahun 2004 6 APLI Asiaplast Industries Tbk 7 GDYR Goodyear Indonesia 8 LION Lion Metal Works
Tahun 2005
9 IKAI Intikeramik Alamasri Industri 10 TOTO Surya Toto Indonesia
Tahun 2006 11 JPFA Japfa
12 UNVR Unilever Indonesia
Daftar Data ROA Perusahaan Sampel (%)
Daftar Perusahaan 2002 2003 2004 2005 200
6 2007 2008
1 Holcim Indonesia 6.51
-7.09 -4.56 2 Intikeramik Alamsari
Inds
0.23 0.40 1.59
3 Surya Toto Indonesia 3.65 8.78 6.17
4 Citra Tubindo Tbk 1.89 2.12 6.91
5 Lion Metal Works 10.1
7
11.5 3
11
6 Asiaplast Industries Tbk 0.09
-1.49
0.02
7 JAPFA 1.22 4.47 3.69
(1)
Lampiran 4
HASIL TRANSFORMASI DATA
LN ROA 1
LN ROA 3
LN ROE 3
Citra Tubindo Tbk
0,64
1,93
2,47
Sucaco Tbk
1,00
2,10
3,03
Voksel Electric
1,01
1,87
.
Holcim Indonesia
1,87
.
.
Andhi Candra Automotive
2,13
2,40
2,63
Asiaplast Industries Tbk
-2,37
-3,70
-3,01
Goodyear Indonesia
1,43
1,72
2,20
Lion Metal Works
2,32
2,40
2,62
Intikeramik Alamasri Inds
-1,48
0,46
1,28
Surya Toto Indonesia Tbk
1,30
1,82
2,88
JAPFA
0,20
1,30
2,88
Unilever Indonesia
3,62
3,61
4,35
Keterangan:
LN ROA1
: Logaritma ROA satu tahun sebelum
LN ROA3
: Logaritma ROA dua tahun sesudah
LN ROE1
: Logaritma ROE dua tahun sesudah
(2)
Lampiran 5
UJI NORMALITAS SETELAH TRANSFORMASI DATA
Tests of Normality
GROUP
Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig. HASIL ROA SATU
TAHUN SEBELUM
.173 12 .200(*) .941 12 .507
ROA DUA TAHUN SESUDAH
.287 11 .012 .727 11 .001
ROE DUA TAHUN SESUDAH
.314 10 .006 .721 10 .002
* This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction
(3)
Lampiran 6
T-Test
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation
Std. Error Mean Pair 1 ROE SATU
TAHUN SEBELUM
13.2033 12 19.48689 5.62538
ROE SATU TAHUN SESUDAH
11.5087 12 25.35860 7.32040
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 ROE SATU TAHUN SEBELUM & ROE SATU TAHUN SESUDAH
(4)
Paired Samples Test
Pair 1 ROE SATU TAHUN SEBELUM - ROE SATU
TAHUN SESUDAH
Paired Differences Mean 1.69465
Std. Deviation 22.24999
Std. Error Mean
6.42302 95% Confidence
Interval of the Difference
Lower -12.44232
Upper 15.83161
t .264
df 11
(5)
Lampiran 7
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
ROA DUA TAHUN SESUDAH - ROA SATU TAHUN SEBELUM
Negative Ranks 3(a) 5.00 15.00
Positive Ranks 9(b) 7.00 63.00
Ties 0(c)
Total 12
a ROA DUA TAHUN SESUDAH < ROA SATU TAHUN SEBELUM
b ROA DUA TAHUN SESUDAH > ROA SATU TAHUN SEBELUM
c ROA DUA TAHUN SESUDAH = ROA SATU TAHUN SEBELUM
Test Statistics(b)
ROA DUA TAHUN SESUDAH -
ROA SATU TAHUN SEBELUM
Z -1.883(a)
Asymp. Sig. (2-tailed) .060 a Based on negative ranks.
(6)
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
ROE DUA TAHUN SESUDAH - ROE SATU TAHUN SEBELUM
Negative Ranks 4(a) 5.50 22.00
Positive Ranks 8(b) 7.00 56.00
Ties 0(c)
Total 12
a ROE DUA TAHUN SESUDAH < ROE SATU TAHUN SEBELUM
b ROE DUA TAHUN SESUDAH > ROE SATU TAHUN SEBELUM
c ROE DUA TAHUN SESUDAH = ROE SATU TAHUN SEBELUM
Test Statistics(b)
ROE DUA TAHUN SESUDAH -
ROE SATU TAHUN SEBELUM
Z -1.334(a)
Asymp. Sig. (2-tailed) .182 a Based on negative ranks.