d. Meningkatkan rasa tanggung jawab setiap pegawai dalam menjalankan
tugasnya. Pengawasan biaya operasional pada PT PLN Persero UPT Medan
dilakukan dengan dua cara, yaitu : a.
Pengawasan biaya melalui pembukuan, antara lain dengan pencatatan dan penggolongan berdasarkan pembukuan, kuitansi serta prosedur
pengeluaran b.
Pengawasan biaya melalui perbandingan anggaran-anggaran biaya tahun lalu.
Pengawasan terhadap biaya operasional yang efektif memiliki dua aspek yang penting yaitu :
1. Pengawasan operasional
Pengawasan operasional ditujukan untuk mengawasi kegiatan operasi lembaga perguruan tinggi, untuk mengawasi segala biaya yang telah ditetapkan
sesuai rencana dan sasaran yang dituju apakah telah tercapai. Pengawasan operasional harus dibantu oleh pengawasan akuntansi, karena pengawasan
operasional akan menjadi tidak efesien apabila tidak ada pengawasan akuntansi.
2. Pengawasan akuntansi
Pengawasan akuntansi bertujuan untuk menciptakan suatu system pencatatan yang dapat mengembangkan pertanggungjawaban biaya dan arus
pekerjaan, serta memberikan laporan singkat mengenai pertanggungjawaban atas biaya sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
Pengawasan biaya operasioanl yang dilakukan oleh PT PLN Persero UPT Medan dilakukan melalui anggaran yang telah disusun. Apabila ada
kelemahan , maka akan diambil tindakan korektif untuk periode selanjutnya. Pengawasan yang dilakukan bukan hanya dilakukan pada akhir periode
tetapi juga pada saat periode berjalan dan untuk melakukan pengawasan terhadap biaya operasional pihak perusahaan melakukan perbandingan rencana anggaran
dengan realisasi yang terjadi. Berdasarkan uraian di atas penulis menilai pengawasan yang telah
dilakukan oleh PT PLN Persero UPT Medan telah sesuai dengan yang seharusnya. Ini dapat dilihat dari prosedur pengawasan yang dilakukan terhadap
biaya operasinya dilakukan secara rutin dan dilampirkan setiap bulannya. Laporan secara menyeluruh ini sangat berguna PT PLN Persero UPT
Medan untuk mengetahui prestasi yang telah dicapai perusahaan dan untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditentukan oleh perusahaan sudah terealisasi
atau belum. ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA OPERASI
PADA PT PLN Persero UPT MEDAN TAHUN 2010
Nama perkiraan Anggaran
Realisasi Selisih
Rp Rp
Rp
Berdasarkan anggaran biaya operasi untuk tahun 2009 sebesar Rp 138.875.916.529 dan biaya anggaran untuk tahun 2010 Rp 151.043.782.398
selisih yang didapat sebesar Rp 12.667.865.869 atau 16,21. Bisa kita lihat perincian anggaran dan realisasi di tahun 2010 sebagai berikut:
a. Biaya pemeliharaan mengalami keuntungan bagi perusahaan, karena dari
biaya yang dianggarkan sebesar Rp 20.185.190.901 dan realisasi sebesar Rp 18.483.604.153, mengalami selisih Rp. 1.701.586.748 atau 9,21
wajar. Hal ini dikarenakan kenerja para pegawai sangat memuaskan dan menghasilkan hasil yang baik.
Indikatornya: BEBAN USAHA:
Pemeliharaan Kepegawaian
Penyusutan AT Lain-lain
Jumlah 20.185.190.901
28.415.721.611 49.896.217.395
3.963.138.058 18.483.604.153
21.912.769.356 48.074.945.947
3.659.637.771 1.701.586.748
6.502.952.255 1.821.271.448
303.500.287 9,21
29,68 3,79
8,29 102.460.267.965
92.130.957.227 10.329.310.738
11,21 BEBAN LAIN:
Penghasilan bunga
Lain-lain Jumlah
46.741.174.000
1.842.340.433 45.050.383.000
1.694.576.302 1.690.791.000
647.764.131 3.75
38.22 48.583.514.433
46.744.959.302 2.338.555.131
5.00 SUB TOTAL
151.043.782.398 138.875.916.529 12.667,865.869
16,21
• Baik dalam melakukan kinerja
• Para pegawai rutin dalam melakukan semua pekerjaan dalam
bidang masing-masing b.
Biaya kepegawaian mengalami keuntungan bagi perusahaan, karena dari biaya yang dianggarkan sebesar Rp 28.415.721.611 dan realisasi sebesar
Rp 21.912.769.356, mengalami selisih Rp 6.502.952.255 atau 29,68 wajar.
c. Biaya penyusutan AT mengalami keuntungan bagi perusahaan, karena dari
biaya yang dianggarkan sebasar Rp 49.896.217.395 dan realisasi sebesar Rp 48.074.945.947, mengalami selisih Rp 1.821.271.448 atau 3,79
wajar. d.
Biaya lain-lain mengalami keuntungan bagi perusahaan, karena dari biaya yang dianggarkan sebesar Rp 3.063.138.058 dan realisasi sebesar Rp
3.659.637.771, mengalami selisih Rp 303.500.287 atau 8,29 wajar e.
Biaya penghasilan bunga mengalami keuntungan bagi perusahaan, karena dari biaya yang dianggarkan sebesar Rp 46.741.174.000 dan realisasi
sebesar Rp 45.050.383.000, mengalami selisih Rp 1.690.791.000 atau 3,75 wajar
f. Biaya rugi selisih kurs bersih mengalami keuntungan bagi perusahaan,
karena dari perusahaan, karena dari biaya yang dianggarkan sebesar Rp 1.842.340.433 dan realisasi sebesar Rp 1.694.576.302, mengalami selisih
Rp 647.764.131 atau 38,22
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga
memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan PT PLN Perero UPT MEDAN
A. Kesimpulan