Bisnis dan Politik (Studi Kepentingan : Pengusaha Lokal dalam Pemenangan Calon Bupati Johnny Sitohang Dairi 2014-2019)

(1)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1

Pedoman Wawancara

1. Bagaimana pandangan bapak secara umum terkait pilkada Dairi pada tahun 2013?

2. Bagaimana keterkaitan pengusaha-pengusaha lokal dalam mendukung salah satu pasangan calon?

3. Apa yang melatarbelakangi bapak untuk ikut serta berpartisipasi dalam pilkada Dairi? 4. Bagaimana strategi bapak untuk memenangkan pasangan calon yang bapak dukung?

Lampiran 2 Wawancara

DAFTAR PENGUSAHA YANG TIDAK MENDUKUNG JOHNNY SITOHANG

No NAMA PENGUSAHA NAMA USAHA

1 Togar Pasaribu UD. Marsada

2 Pinto Padang Padang Motor

3 Nasib Sihombing CV. Tiurmaida

4 Pandapotan Sihombing CV. Pandrova

5 Daniel Sitompul CV. Bersinar

DAFTAR PENGUSAHA YANG MENDUKUNG JOHNNY SITOHANG

No NAMA PENGUSAHA NAMA USAHA

1 Sasta Tambunan CV. Sasta

2 P. Tarigan CV. Parda

3 Aris Simbolon CV. Karisma

4 Lanjo Sihombing CV. Kenalijasa


(2)

Bpk. Sasta Tambunan

1. Bagaimana pandangan bapak secara umum terkait pilkada Dairi pada tahun 2013?

Menurut saya pilkada Dairi sudah berjalan dengan baik, akan tetapi masih ada kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki dikemudian hari agar perkembangan politik di Dairi semakin maju

2. Bagaimana keterkaitan pengusaha-pengusaha lokal dalam mendukung salah satu pasangan calon?

Pengusaha-pengusaha lokal tentu berperan dalam pilkada Dairi karena baik pasangan calon maupun pengusaha-pengusaha lokal saling memberikan hubungan timbal-balik. Hubungan timbal balik yang saya maksud adanya hubungan kerjasama antara calon kepala daerah yang dipilih dengan pengusaha-pengusaha lokal.

3. Apa yang melatarbelakangi bapak untuk ikut serta berpartisipasi dalam pilkada Dairi? Adapun yang menjadi motivasi saya ikut serta dalm pilkada ini adalah keinginan untuk membangun kampung halaman saya melalui proyek-proyek pembangunan yang sudah direncanakan oleh calon bupati yang saya dukung dan sesuai dengan visi saya secara pribadi. Contohnya melanjutkan pembangunan jalan aspal di beberapa daerah yang masih tertinggal

4. Bagaimana strategi bapak untuk memenangkan pasangan calon yang bapak dukung? Tentunya saya harus ikut serta mempromosikan program kerja calon bupati yang saya dukung kepada rekan-rekan atau sanak saudara bahkan masyarakat di beberapa desa tanpa harus menjelek-jelekkan calon bupati yang lain. Selain itu saya juga melakukan sosialisasi di berbagai desa agar masyarakat semakin yakin untuk memilih calon bupati yang kita tawarkan.

Bpk. P. Tarigan

1. Bagaimana pandangan bapak secara umum terkait pilkada Dairi pada tahun 2013?

Pilkada Dairi berlangsung dengan tensi yang tinggi, dimana banyak sekali terjadi dinamika dan kontroversi didalamnya. Terlepas dari semuanya itu menurut saya pilkada kali ini jauh lebih baik dari yang sebelumnya dimana seiring perkembangan waktu masyarakat itu sendiri semakin cerdas dalam menjatuhkan pilihan mereka untuk calon bupati yang mereka inginkan.

2. Bagaimana keterkaitan pengusaha-pengusaha lokal dalam mendukung salah satu pasangan calon?


(3)

Hubungan antara pengusaha dengan calon bupati tentu sangat dibutuhkan, dimana calon bupati tentu membutuhkan sokongan biaya politik yang tidak sedikit sehingga harus menjalin kerjasama dengan para pengusaha, disisi lain pengusaha juga perlu mendapatkan dukungan dari bupati untuk melanjutkan keberlangsungan usaha dan hidup mereka.

3. Apa yang melatarbelakangi bapak untuk ikut serta berpartisipasi dalam pilkada Dairi? Saya ikut serta dalam proses pemilihan kepala daerah karena saya merasa bahwa Bpk. Johnny memiliki peluang yang lebih besar untuk menang dibandingkan dengan calon yang lain. Beliau juga memiliki kemampuan berpolitik yang lebih baik daripada calon-calon yang lain. Terlebih dengan kepemimpinan beliau selama 5 tahun sebelumnya, Kab. Dairi mengalami perbaikan infrastruktur jalan yang lebih baik. Saya berharap dapat menjalin kerjasama dengan beliau dan mendukung pembangunan Kab. Dairi yang lebih baik.

4. Bagaimana strategi bapak untuk memenangkan pasangan calon yang bapak dukung? Saya ikut serta dari proses awal pencalonan hingga penghitungan suara, saya mempromosikan beliau kepada karyawan-karyawan dan sanak saudara saya agar karyawan-karyawan dan saudara-saudara saya memilih beliau pada saat proses pemilihan.

Bpk. Aris Simbolon

1. Bagaimana pandangan bapak secara umum terkait pilkada Dairi pada tahun 2013?

Apabila dilihat dari respon masyarakat, menurut saya pilkada kali ini sangat memotivasi masyarakat untuk ikut memilih karena calon yang tersedia rata-rata memiliki kapabilitas dibidangnya masing-masing. Selain itu para penyelenggara pilkada juga cepat tanggap terhadap semua situasi yang terjadi selama pilkada. Misalnya keterlambatan suara surat yang masuk untuk dihitung, aparat kepolisian juga turun untuk mengamankan suasana pilkada

2. Bagaimana keterkaitan pengusaha-pengusaha lokal dalam mendukung salah satu pasangan calon?

Sebagai salah satu pengusaha, saya tidak bisa memungkiri adanya keterkaitan antara pengusaha dengan calon bupati karena secara pribadi saya sudah mengenal lama calon bupati yang saya dukung, oleh karena itu saya yakin akan pilihan saya unntuk mendukung calon bupati tersebut sesuai dengan kapasitas saya dan selama calon bupati berada dalam program-program kerja yang berbasis masyarakat, saya siap mendukung calon bupati tersebut.

3. Apa yang melatarbelakangi bapak untuk ikut serta berpartisipasi dalam pilkada Dairi? Saya ingin mewujudkan program Agribisnis yang berdaya saing dimana hampir 70% lapangan pekerjaan yang ada di Dairi adalah bercocok tanam, sesuai dengan visi misi Bapak Johnny Sitohang yang ingin mengembangkan agribisnis yang berdaya saing,


(4)

dengan demikian jika program itu terwujud, pendapatan para petani bisa bertambah dan masyarakat bisa merasakan secara langsung keberhasilan pemerintahan Pak Johnny. 4. Bagaimana strategi bapak untuk memenangkan pasangan calon yang bapak dukung?

Saya sebagai salah satu tim sukses kepala daerah terpilih mengkampanyekan Pak Johnny Sitohang hingga ke daerah-daerah yang hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki. Di daerah seperti desa bontang,desa parbuluan, desa bansum, saya datangi dengan beberapa teman saya. Disana saya sambil duduk di kedai dan lapo tuak, saya dan tim ikut serta mengsosialisasikan visi dan misi Bapak Johnny Sitohang.

Bpk. Lanjo Sihombing

1. Bagaimana pandangan bapak secara umum terkait pilkada Dairi pada tahun 2013?

Menurut saya pilkada kali ini berlangsung cukup panas dimana pada saat proses pilkada, masyarakat tidak setuju pada saat proses penghitungan surat suara dan membakar kantor kpu karena dicurigai banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam proses penghitungan suara. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat semakin cerdas untuk memilih calon bupati yang terbaik menurut mereka. Selain itu pilkada kali ini sangat kompetitif dimana para calon bupati saling menunjukkan siapa yang terbaik diantara mereka.

2. Bagaimana keterkaitan pengusaha-pengusaha lokal dalam mendukung salah satu pasangan calon?

Pengusaha dan calon bupati saling membutuhkan karena terlepas dari kepentingan masing-masing, tidak mungkin calon bupati bisa bekerja sendirian tanpa membutuhkan dukungan rekan-rekan kerja salah satunya adalah pengusaha. Demikian halnya dengan pengusaha yang membutuhkan calon bupati baik dari sisi anggaran proyek maupun urusan-urusan pemerintahan lainnya. Hal ini tidak bisa terelakkan. Selain itu calon bupati membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk mencalonkan diri sebagai calon bupati dan pengusaha berperan besar untuk membantunya.

3. Apa yang melatarbelakangi bapak untuk ikut serta berpartisipasi dalam pilkada Dairi? Saya sudah lama menjadi kontraktor di Dairi, semenjak jaman bapak saya hingga sekarang kami semua merupakan pengusaha yang bergerak di bidang kontraktor, jujur yang menjadi tujuan saya ikut serta dalam pilkada Dairi adalah untuk mendapatkan proyek di Pemkab( disini diistilahkan dengan bagi-bagi kue), dimana pada saat pasangan yang kita pilih menjadi pemenang, maka otomatis pengusaha yang ikut serta mendukung calon tersebut pasti ikut serta dalam proses pemenangan tender. Sudah menjadi rahasia umum jika kita tidak bisa menjalin kerjasama dengan pemerintah, maka kami para kontraktor tentu tidak akan mendapatkan tender apapun. Saya mendapatkan borongan di daerah Tigalingga karena saya sebagai salah satu tim sukses Johnny Sitohang


(5)

memenangkan beliau di daerah pemilihan saya. Pada saat proses pelelangan tender, memang terdaftar di web lpse dairi, dan kontraktor darimana saja di seluruh Indonesia bisa ikut serta mendaftar di proyek tersebut, tetapi sebelum proyek tersebut dilelang, saya berani menjamin bahwa pemenang proyek tersebut sudah diketahui sebelumnya. Saya disini sudah lama menjadi tim sukses Johnny Sitohang karena mendiang bapak saya merupakan teman dekat beliau dan alm bapak saya merupakan tokoh masyarakat yang cukup dikenal di Kab. Dairi, tetapi semenjak ayah saya meninggal beberapa tahun lalu, saya seperti didepak dari lingkaran kekuasaan Pak Johnny. Beliau seperti membentuk kelompok sendiri diantara pengusaha-pengusaha yang mendukungnya, dan membuang beberapa pengusaha yang menjadi tim sukses beliau tanpa adanya alasan yang jelas. Disini saya merasa kecewa karena saya tidak ikut serta dalam kelompok pengusaha yang ada di dalam lingkaran Pak Johnny, padahal Bapak saya sudah banyak membantu dia semasa proses pencalonan kepala daerah, tetapi seakan dilupakan semenjak bapak saya meninggal.

4. Bagaimana strategi bapak untuk memenangkan pasangan calon yang bapak dukung? Sewaktu masa kampanye, saya menyempatkan diri turun langsung kelapangan ditengah aktivitas saya yang padat. Saya sebagai pengusaha dan almarhum ayah saya sebagai salah satu tokoh masyarakat yang disegani di Dairi tentunya mempunyai pengaruh yang kuat dalam mendorong masyarakat untuk menentukan pilihannya dalam pemilihan kepala daerah. Saya menyumbangkan kendaraan untuk mobilisasi semasa kampanye dan menyumbangkan uang untuk cost politik bupati terpilih, yah tetapi seperti yang sudah saya bilang sebelumnya, saya merasa kecewa dan dikhianati karena didepak dari kelompok pengusaha yang dipakai beliau.

Bpk. Sia Sihombing

1. Bagaimana pandangan bapak secara umum terkait pilkada Dairi pada tahun 2013?

Sewaktu pilkada berlangsung, eskalasi politik memanas bahkan sempat turun bantuan personil dari polda Sumut tetapi setelah pemenangan diumumkan situasi mulai mendingin tetapi patut dicatat ini alamiah dan sering terjadi didalam pilkada didaerah manapun.

2. Bagaimana keterkaitan pengusaha-pengusaha lokal dalam mendukung salah satu pasangan calon?

Pengusaha lokal dengan salah satu kandidat kepala daerah tentu memiliki keterkaitan yang timbal balik ,seperti diibaratkan simbiosis mutualisme, dimana jika pasangan kepala daerah yang mereka pilih tentu mereka mendapatkan balasan terhadap sumbangsih yang diberikan pengusaha tersebut, imbalan tersebut biasanya mendapatkan proyek,yah sudah


(6)

menjadi rahasia umum lah sudah ada deal politik sebelumnya antara pengusaha dengan calon kepala daerah.

3. Apa yang melatarbelakangi bapak untuk ikut serta berpartisipasi dalam pilkada Dairi? Karena saya sudah ikut berpartisipasi dalam proses pilkada sebelumnya dengan menjadi bagian dari tim sukses Johnny Sitohang dalam pilkada sebelumnya dan sekarang saya juga ikut berpatisipasi karena saya melihat perubahaan kearah Dairi yang lebih baik. Saya juga melihat perkembangan yang signifikan dalam bidang perekonomian terhadap pengusaha-pengusaha yang loyal terhadap pak Johnny, saya ikut merasakan pembagian kue(tender) di awal pemerintahan yang kedua Pak Johnny, tetapi setahun kemudian sampai sekarang saya tidak pernah mendapatkan borongan apapun, saya cukup kecewa karena didepak Pak Johnny dari lingkaran kekuasaannya padahal melihat sumbangsih saya yang cukup besar pada saat masa kampanye kemarin, saya sudah berusaha habis-habisan. Kelompok pengusaha yang masih ada didalam lingkaran kekuasaan Johnny saya rasa pandai menjilat terhadat beliau, berbeda sama saya yang blak-blakan dan apa adanya.

4. Bagaimana strategi bapak untuk memenangkan pasangan calon yang bapak dukung? Saya ikut serta menyiapkan massa dari parongil, menyiapkan alat untuk transportasi dan menyumbangkan dana kampanye. Saya berusaha semaksimal mungkin, memang pada saat pemilihan, Pak Johnny kalah dengan pasangan Luhut Matondang pada saat pemungutan suara, tetapi sudah saya upayakan semaksimal mungkin, termaksud dalam serangan fajar dimana pada saat itu saya menyuruh karyawan saya untuk memberikan amplop terhadap pemilih didaerah pemilihan saya.

Bpk. Togar Pasaribu

1. Bagaimana pandangan bapak secara umum terkait pilkada Dairi pada tahun 2013?

Pilkada ini menjadi pembelajaran untuk seluruh lapisan masyarakat dimana pilkada ini mampu menghadirkan proses-proses yang semakin menumbuhkan keinginan masyarakat untuk ikut berpartisipasi. Sekalipun banyak kekurangan didalamnya, tapi dari kekurangan itulah kedepannya kita memperbaiki untuk lebih baik.

2. Bagaimana keterkaitan pengusaha-pengusaha lokal dalam mendukung salah satu pasangan calon?

Pengusaha memiliki kaitan erat dengan calon bupati untuk membangun sinergitas yang nantinya diharapkan dapat menjadikan dairi kearah lebih baik. Pengusaha tidak bisa dipungkiri menjadi salah satu tim sukses dari calon bupati dimana dengan pengaruh yang mereka miliki diharapkan mampu membantu calon bupati untuk memperoleh hasil yang signifikan

3. Apa yang melatarbelakangi bapak untuk ikut serta berpartisipasi dalam pilkada Dairi? Saya berharap bahwa Pak Luhut Matondang dapat menjadi pemimpin baru dan dapat membawa perubahan yang lebih baik karena saya merasa bahwa pemimpin sebelumnya


(7)

tidak membawa perubahan yang berarti. Itulah yang menjadi alasan utama saya ikut berpartisipasi dalam pilkada Dairi, agak kedepannya Dairi menjadi lebih maju dan perekonomian masyarakat menjadi lebih baik.

4. Bagaimana strategi bapak untuk memenangkan pasangan calon yang bapak dukung? Sebagai salah satu pengusaha lokal di Kab. Dairi tentu saya mempunyai massa dari karyawan-karyawan saya dan saudara, sehingga saya selalu mengatakan kepada mereka agar mereka memilih pasangan Luhut Matondang pada saat masa pemilihan, dan saya rasa cukup berhasil menyakinkan karyawan-karyawan dan saudara saya dimana pada saat pemilihan di dapil saya, Luhut Matondang menang dalam penghitungan suara.

Bpk. Pinto Padang

1. Bagaimana pandangan bapak secara umum terkait pilkada Dairi pada tahun 2013?

Pilkada adalah pesta demokrasi untuk masyarakat dimana melalui pilkada ada harapan baru yang ingin diraih. Akan tetapi pilkada kali ini sangat jauh dari harapan yang kita inginkan dimana banyak terjadi kecurangan yang kami temukan dibeberapa daerah namun tidak ada proses langkah hukum untuk selanjutnya.

2. Bagaimana keterkaitan pengusaha-pengusaha lokal dalam mendukung salah satu pasangan calon?

Kami para pengusaha tentu membutuhkan hubungan yang baik dengan calon bupati agar dapat menjalankan aktivitas bisnis kami tanpa adanya gangguan yang dapat menghambat sumber pendapatan kami. Oleh karena itu kami juga harus memberikan hal yang terbaik kepada calon bupati yang kami dukung. Selain itu faktor kedekatan juga menjadi faktor yang membuat pengusaha menjadi rekan kerja calon bupati. Dimana calon bupati mampu menjalankan program kerjanya melalui pengusaha yang ia percaya sebagai rekan kerjanya. Tidak mungkin calon bupati mencari orang-orang baru apabila ada orang-orang terdekat yang ia yakini bisa membantuya.

3. Apa yang melatarbelakangi bapak untuk ikut serta berpartisipasi dalam pilkada Dairi? Secara jujur, saya sebagai kontraktor di Dairi memilih menjadi tim sukses Luhut Matondang karena saya merasa bahwa saya akan mendapatkan peluang untuk ikut mendapatkan peran dalam menjalankan proses pembangunan yang ada di Dairi. Karena saya juga dekat dengan beliau sehingga dapat menjalin kerjasama yang baik dengan beliau. Yah sudah menjadi rahasia umum la siapa yang dekat dengan kepala daerah maka akan mendapatkan proyek.

4. Bagaimana strategi bapak untuk memenangkan pasangan calon yang bapak dukung? Saya ikut terjun langsung pada saat masa kampanye dan menjanjikan kepada masyarakat yang ada didaerah tempat tinggal saya untuk Dairi yang lebih baik dan kehidupan masyarakat yang lebih baik terutama di bidang pertanian karena sebagian besar pekerjaan yang ada di kabupaten Dairi merupakan bercocok tanam.


(8)

Bpk. Nasib Sihombing

1. Bagaimana pandangan bapak secara umum terkait pilkada Dairi pada tahun 2013?

Pilkada kali ini sungguh sangat menguras energi semua pihak. Bisa kita lihat sendiri bagaimana dinamika yang terjadi selama kurang lebih satu tahun terkahir. Secara pribadi saya sangat kecewa terhadap kinerja para penyelenggara yang kurang memperhatikan kecurangan yang terjadi pada masa pemilihan. Selain itu ketidaksiapan aparat keamanan untuk meredam konflik-konflik yang tumbuh di masyarakat yang pada akhirnya memecah belah masyarakat itu sendiri untuk pilkada kali ini.

2. Bagaimana keterkaitan pengusaha-pengusaha lokal dalam mendukung salah satu pasangan calon?

Pencalonan bupati membutuhkan dukungan dari para pengusaha yang kebanyakan memiliki modal besar, secara tidak langsung pengusaha sedang melakukan investasi jangka panjang dengan ikut menjadi bagian dari salah satu calon bupati. Tentu ada hal yang kami harapkan dimana kami juga membutuhkan pekerjaan yang nantinya bisa diberikan oleh calon bupati yang kami dukung. Banyak orang menganggap hal ini tidak lumrah padahal secara kalkulasi, calon bupati juga sangat terbantu dengan semakin banyaknya pengusaha yang mendukungnya.

3. Apa yang melatarbelakangi bapak untuk ikut serta berpartisipasi dalam pilkada Dairi? Saya tidak muluk-muluk. Saya ini pemborong. Saya ingin mendukung beliau karena saya ingin ambil bagian dalam proses pembangunan sarana umum di Kab. Dairi. Dan saya yakin, bila beliau terpilih maka saya akan memberikan hasil kerja dengan kualitas yang baik. Berbeda dengan pemborong-pemborong yang lain yah asal siap saja.

4. Bagaimana strategi bapak untuk memenangkan pasangan calon yang bapak dukung? Saya mengatur hal yang berkaitan dengan pers, dengan mengkampanyekan Luhut Matondang melalui siaran radio dan Koran lokal. Cara ini terbukti cukup ampuh menaikkan calon bupati yang saya pilih karena masyarakat cukup banyak yang kecewa terhadap pemerintahan yang sebelumnya yang kurang memperhatikan daerah-daerah yang tertinggal.

Bpk. Pandapotan Sihombing

1. Bagaimana pandangan bapak secara umum terkait pilkada Dairi pada tahun 2013?

Pilkada kali ini membuktikan ketidakmampuan penyelenggara pilkada bertindak secara netral dengan mengabaikan kenyataan dilapangan hanya berdasarkan kurang cukupnya bukti. Padahal dari tingkat anak-anak sekalipun bisa melihat sendiri bagaimana praktek politik uang masih tetap berlangsung. Akan tetapi pembelajaran kedepannya yang dapat


(9)

kita perhatikan adalah bagaimana membentuk tim pengawas yang dapat bertindak independen sekaligus membentuk relawan-relawan yang bebas dari kepentingan pihak-pihak tertentu.

2. Bagaimana keterkaitan pengusaha-pengusaha lokal dalam mendukung salah satu pasangan calon?

Apabila kita perhatikan dengan seksama, hampir seluruh pengusaha yang ada dibalik masing-masing calon, termasuk saya, merupakan rekanan dari calon bupati tersebut, hal ini membuktikan hubungan pengusaha dengan calon bupati sudah terbentuk jauh hari sebelum pemilihan berlangsung. Tidak terbatas pada saat pemilihan ini saja. Selain itu banyak asumsi yang mengatakan bahwa terdapat deal-deal tertentu antara pengusaha dengan calon bupati padahal apabila ditelusuri lebih lanjut, banyak pengusaha yang gagal karena calon bupati yang ia dukung tidak memang, padahal biaya sudah banyak keluar. Tidak bisa dipungkiri pengusaha juga membutuhkan tambahan pendapatan dari calon bupati melalui kontrak-kontrak kerja, tapi itu belum tentu saling menguntungkan padahal biaya pencalonan sudah banyak habis dimasa pemilihan. Istilahnya sekalipun calon bupati yang saya dukung menang, sebenarnya kemungkinan terbesarnya adalah saya hanya mengembalikan pendapatan yang pernah saya keluarkan sebelumnya.

3. Apa yang melatarbelakangi bapak untuk ikut serta berpartisipasi dalam pilkada Dairi? Saya ikut serta berpatisipasi dalam pilkada Dairi karena saya selalu mendengar keluhan masyarakat tentang jalan kedesa-desa yang tertinggal agar dapat diperbaiki, Saya sebagai pemborong tentunya mendengar keluhan masyarakat berharap bahwa jalan-jalan ke desa-desa dapat lebih baik kualitasnya. Luhut Matondang sebagai salah satu calon kepala daerah pada saat itu langsung merealisasikan keluhan masyarakat Hal ini sudah beliau tunjukkan dengan mengaspal jalan di Desa Pangiringan. Dan ini akan menjadi awal perubahan yang baik di pemerintahan beliau. Saya juga ingin beliau mengikut sertakan kami kontraktor lokal yang berkualitas dalam proses pembangunan. Bukan seperti bupati yang sekarang yang memenangkan tender pada pemborong yang tidak berkualitas hasil kerjanya.

4. Bagaimana strategi bapak untuk memenangkan pasangan calon yang bapak dukung? Saya melobi kepala desa, tuan tanah dan tokoh masyarakat agar memilih Luhut Matondang pada saat pemilihan kepala daerah, tentunya sebagai kepala desa, tuan tanah dan tokoh masyarakat, tentunya masyakat yang ada disekitar ikut juga memilih terhadap Luhut karena pengaruh-pengaruh dari kepala desa, tuan tanah dan tokoh masyarakat. Bpk. Daniel Sitompul

1. Bagaimana pandangan bapak secara umum terkait pilkada Dairi pada tahun 2013?

Secara umum, menurut saya masih banyak terjadi kecurangan-kecurangan dalam pilkada Dairi tahun 2013, dimana KPU sebagai pihak penyelenggara terkesan bermain dalam


(10)

proses pemilihan kepala daerah. Masyarakat yang mengetahui adanya permainan oknum KPU tentu merasa emosi yang mengakibatkan terjadinya konflik di Kantor KPU.

2. Bagaimana keterkaitan pengusaha-pengusaha lokal dalam mendukung salah satu pasangan calon?

Awal mulanya pengusaha ikut serta dalam mendukung salah satu pasangan calon karena mayoritas pengusaha-pengusaha besar yang ada di Dairi merupakan kontraktor,tentu sebagai kontraktor harus ada hubungan kerjasama yang baik antara pengusaha dengan kepala daerah agak memuluskan bisnis yang dijalani pengusaha tersebut. Soal deal politik antara pengusaha dan kepala daerah tidak saya pungkiri itu sudah pasti terjadi, proses pilkada membutuhkan biaya yang cukup besar dimana biaya tersebut tentunya mayoritas didapat dari sumbangsih pengusaha-pengusaha yang mendukung. Tentunya juga pengusaha yang mendukung tidak memberikan secara gratis modal yang mereka beri, tentu ada imbalan yang harus diganti calon kepala daerah tersebut bila dia duduk menjadi kepala daerah. Cakap kasarnya, tidak ada orang di dunia ini yang memberikan secara gratis uang atau modalnya dalam proses pencalonan kepala daerah tanpa adanya perjanjian-perjanjian sebelumnya

3. Apa yang melatarbelakangi bapak untuk ikut serta berpartisipasi dalam pilkada Dairi? Karena hubungan saya kurang baik dengan calon incumbent, dan saya merasakan langsung dalam 5 tahun sebelumnya saya tidak pernah mendapatkan kerjaan/ proyek selama incumbent menjabat, sehingga saya sebagai pemborong ikut serta berpatisipasi dalam pilkada Dairi tahun 2013 dengan mendukung Parlemen Sinaga. Saya mengharapkan Dairi yang Jujur, Bersih dan bebas dari Korupsi dan pungli, dan setelah saya berkomunikasi dengan Pak Parlemen Sinaga ,saya rasa beliau mampu untuk memimpin Dairi kearah yang lebih maju dan mempedulikan masyarakat. Tentu saya juga sebagai pemborong ingin mendapatkan tender/proyek di Dairi, yah saya ga munafik, saya sebagai pengusaha tentunya membutuhkan proyek/tender untuk kelangsungan hidup saya sehari-hari.

4. Bagaimana strategi bapak untuk memenangkan pasangan calon yang bapak dukung? Saya mempromosikan Pak Parlemen Sinaga melalui media sosial seperti facebook, twitter dan lainnya, saya juga mengadakan kegiatan kegiatan sosial semasa kampanye untuk membantu warga yang kurang mampu dan menarik simpati warga.


(11)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Sosial: Format-Format Kuantitatif dan Kualitatif. Surabaya: Air Langga University Press.

Endang. S. Soesilowati, dkk. 2007. Bisnis Dan Tingkat Lokal; Pengusaha, Penguasa Dan

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Pasca Pilkada. Jakarta: Pusat PenelitianEkonomi LIPI.

Haryanto.2005. Kekuasaan Elite Suatu Bahasan Pengantar.Yogyakarta : S2 PolitikLokaldanOtonomi Daerah UGM.

Haryanto. 2014. Klanisasi Demokrasi. Yogyakarta :Polgov

Keller, Suzanne. 1995.Penguasa dan Kelompok Elite, Peranan Elite PenentudalamMasyarakat Modern. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.

Kartodirjo, Sartono. 1981. Elit Dalam Perspektif Sejarah. Jakarta : LP3ES

Lay, Cornelis. 2006. INVOLUSI POLITIK, Esei-Esei Transisi Indonesia. Yogyakarta. Program Pasca Sarjana (S2) Politik Lokal dan otonomi Daerah Universitas Gadjah Mada.

Mas’ud, Mochtar, dkk. 2001. Perbandingan Sistem Politik. Yogyakarta: GadjahMada University Press.

Maurice, Deverger. 1982. Sosiologi Politik. Jakarta: Rajawali Pers.

Nurcholis, Hanif. 2005. Teori dan Praktik Pemerintahan dan Otonomi Daerah. Jakarta: PT. Gramedia

Wiratmoko, T. Nick, dkk. 2004. Yang Pusatdan Yang Lokal Antara Dominasi, Resistensi, dan AkomodasiPolitik di Tingkat Lokal.Salatiga :PustakaPercik.

Singarimbun, Masri, dkk. 1955. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES. hal. Soemarsono. 2002.Komunikasi Politik. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa.

Solekhan, Moch. 2012. Penyelenggaraan Pemerintahan. Malang: Setara Press. Sosialismanto, Duta. 2001. Hegemoni Negara. Yogyakarta: LaperaPustakaUtama. Sutherland, Heather. 1983. Terbentuknya Sebuah Elite Birokrasi. Jakarta: SinarHarapan.


(12)

Syarif Hidayat, Hari Susanto.2007. Bisnis dan Politik di Tingkat Lokal: Pengusaha, Penguasa, dan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Pasca Pilkada. Jakarta :LIPI Press

Van Niel, Robert. 1984. Munculnya Elit Modern Indonesia. Jakarta: Pustaka Jaya. Varma, S.P. 1987. Teori Politik Modern. Jakarta: Rajawali Press.

Wahidin, Samsul. 2007. Dimensi Kekuasaan Negara Indonesia. Yogjakarta: PustakaPelajar. Wiratmoko, T. Nick, dkk. 2004. Yang Pusat dan Yang Lokal Antara Dominasi, Resistensi, dan

AkomodasiPolitik di Tingkat Lokal.Salatiga :PustakaPercik.

Website:

SejarahdanVisi-MisiKabupatenDairi,http//: dairikab.go.id:diakses tanggal 15 Juli 2016, pukul


(13)

BAB III

ANALISIS DOMINASI KEKUATAN EKONOMI DALAM PENENTUAN KEPALA DAERAH

1.1.Kondisi Pemilihan Kepala Daerah di Dairi

Pemilihan Umum sebagai sarana penyaluran aspirasi demokrasi memegang peranan penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Melalui pemilu setiap warga negara memiliki hak untuk menentukan orang-orang yang akan duduk di kursi kepemimpinan.Secara historis, Indonesia telah mengalami 10 kali pemilihan umum masing-masing tahun 1955, 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, 2004 dan 2009.

Pada awalnya pemilu ditujukan hanya untuk memilih anggota lembaga perwakilan seperti DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. Namun seiring dilakukannya amandemen UUD 1945 pada tahun 2002, pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres), yang sebelumnya dilakukan oleh MPR, disepakati untuk dilakukan langsung oleh rakyat. Sehingga semenjak 2004 pilpres pun dimasukkan ke dalam rezim pemilu.Sedangkan pada 2007, berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007, pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah (pilkada) dimasukkan pula sebagai bagian dari rezim pemilu.

Pemilihan kepala daerah merupakan pesta rakyat dimana pemilihan kepala daerah dapat diartikan sebagai suatu kesempatan untuk menampilkan orang-orang yang dapat melindungi kepentingan masyarakat. Pemilihan kepala daerah sepenuhnya menjadi domain masyarakat. Sebagai bagian dari negara Indonesia yang menerapkan ideologi demokrasi, maka pemilihan umum merupakan satu-satunya indikator dari pelaksanaan kehidupan yang demokrasi.


(14)

Dalam undang-undang nomor 32 tahun 2004 ,tugas dan wewenang Komisi Pemilihan Umum Daerah dalam penyelengaraan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah merencanakan penyelengaraan, menetapkan tata cara pelaksanaan, mengkordinasikan, dan mengendalikan semua tahapan, serta menetapkan tanggal dan tata cara pelaksanaan kampanye serta pemungutan suara pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah.

Pemilihan umum Kabupaten Dairi secara langsung pertama kali dilakukan pada tahun 2009, dimana pada saat itu pemilu yang langsung dipilih oleh rakyat dimenangkan oleh pasangan KRA Johnny Sitohang dan Irwansyah Pasi. Saat itu mereka berhasil mengalahkan kandidat kuat lainnya Drs.Parlemen Sinaga MM dan Dr. Budiman Simanjuntak M.Kes. Pada saat itu pasangan Drs.Parlemen Sinaga MM dan Dr Budiman Simanjuntak M.Kes telah melaporkan pelanggaran yang dilakukan oleh pasangan Johnny Sitohang dan Irwansyah Pasi ke Mahkamah Konstitusi tetapi MK menolak gugatan yang dilakukan Drs Parlemen Sinaga MM dan Dr. Budiman Simanjuntak M.Kes dan memenangkan pasangan Johnny Sitohang dan Irwansyah Pasi.

Pelaksanaan pemilihan kepala daerah telah diatur dalam keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dairi Nomor 01/Kpts/KPU-Kab-002.434790/2013 tentang tahapan,program dan Jadwal penyelengaraan pemilihan umum Kepala daerah dan Wakil Kepala daerah Kabupaten Dairi tahun 2013 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dairi nomor 12/Kpts/KPU-Kab-002.434790/2013 tentang perubahan kedua atas keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dairi nomor 01/Kpts/KPU-kab-002.434790/2013 tentang tahapan, program dan jadwal penyelengaraan pemilihan umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Dairi pada tahun 2013 meliputi23 :

23


(15)

1. Tahapanpembentukan panitian pemilihan. 2. Tahapan pendaftaran daftar pemilih.

3. Tahapan penjaringan bakal calon dan penyeleksian calon kepala daerah. 4. Tahapan kampanye calon kepala daerah.

5. Tahapan pemungutan suara. 6. Tahapan penetapan calon terpilih.

Pemilihan kepala daerah yang berlangsung di Kabupaten Dairi dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2013 dengan peraturan dan tata cara pemilihan yang diatur. Panitia pemilihan kepala daerah Dairi mulai dibentuk anggota pemilihan pada tanggal 18 April 2013. Panitia pemilihan ini tidak terkait dengan pemerintahan administrasi negara seperti pemerintahan kabupaten atau bersifat independen. Anggota pemilihan kepala daerah diambil dari orang yang bersifat netral dan tidak ada rasa memihak pada calon kepala daerah yang ikut bersaing dalam pemilihan kepala daerah tersebut.

Panitia pemilihan kepala daerah dibentuk oleh KPU Kabupaten Dairi untuk melaksanakan proses pemilihan kepala daerah Dairi. Panitia pemilihan kepala daerah yang sudah terpilih akan mendapatkan pelatihan-pelatihan dan pengarahan yang dilakukan oleh KPU Dairi. Sebelum dilakukan pemilihan kepala daerah, panitia pemilihan kepala daerah terlebih dahulu mendata masyarakat yang terdaftar sebagai pemilih. Tahapan pendataan pemilih kepala daerah yang dilakukan oleh panitia pemilihan kepala daerah yaitu melakukan pendataan daftar pemilih kerumah masyarakat. Masyarakat yang sudah terdaftar sebagai pemilih akan diberikan tanda bukti pendaftaran, dan daftar pemilih diumumkan pada masyarkat dengan menempelkan daftar pemilih di rumah warga. Setelah pemungutan klarifikasi selesai maka masyarakat yang sudah


(16)

terdaftar akan ditetapkan sebagai daftar pemilih tetap (DPT) yang disahkan oleh ketua KPU Dairi. Daftar pemilih tetap ini akan dilaporkan kepada Pemerintah Kabupaten Dairi.

Setelah masa klarifikasi selesai oleh panitia pemilihan kepala daerah, maka jumlah pemilih tetap dalam pemilihan Kepala Daerah Dairi tahun 2013 berdasrkan jenis kelamin adalah seperti pada tabel berikut:

Daftar Pemilih Tetap Pemilihan Kepala Daerah Dairi Tahun 2013

Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki 100.175

Perempuan 103.735

Total 203.910

Sumber data: Kantor KPU Dairi

Setelah mendapat jumlah daftar pemilih tetap yang sudah ditetapkan oleh KPU Dairi, maka akan dilakukan proses pencetakan surat suara dan surat undangan keikutsertaan mereka dalam proses pemilihan kepala daerah.

KPU Dairi kemudian menetapkan calon kepala daerah setelah tahapan penjaringan dan seleksi bakal calon kepala daerah dilakukan. Keempat bakal calon yang mendaftar dinyatakan lolos seleksi dan memenuhi semua persyaratan. Keempat bakal calon ditetapkan sebagai calon kepala daerah Dairi periode 2014-2019. Setelah proses penjaringan dan seleksi bakal calon kepala daerah, tahapan selanjutnya adalah tahapan kampanye calon kepala daerah.

Kampanye merupakan salah satu metode komunikasi (persuasi), karena di sini juga membahas tentang upaya memengaruhi massa, baik dalam tingkah laku maupun dalam bentuk opini. Kampanye seringkali menyangkut soal pengarahan, pemerkuatan dan penggerakan


(17)

kecenderungan kearah tujuan yang diperkenankan secara sosial. Kegiatan kampanye secara umum merupakan kegiatan persuasif (komunikasi persuasif) yang bertujuan mempengaruhi pola berpikir, bersikap, dan berperilaku orang lain seperti yang diharapkan24

Berdasarkan tipologi partisipasi politik, kampanye termasuk kedalam jenis pasrtisipasi politik dalam bentuk kegiatan pemilihan. Kegiatan pemilihan dalam hal ini mencakup suara, juga sumbangan untuk kampanye, bekerja dalam suatu pemilihan, mencari dukungan bagi seorang calon, atau setiap tindakan yang bertujuan untuk memengaruhi hasil proses pemilihan

.

25

“ Pemilihan Kepala Daerah Dairi periode 2014-2019 yang dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2013. Itu dilaksanakan di setiap TPS yang tersedia di masing-masing kelurahan. Kami menyediakan 2 bilik suara untuk pencoblosan. Pemilihan dimulai pada pukul 07.00 WIB. Pencoblosan selesai pada pukul 13.00 WIB dan dilanjut dengan penghitungan suara.”

.

Dalam tahapan kampanye pemilihan kepala daerah di Dairi, KPU Dairi memberikan waktu yang digunakan oleh calon kepala daerah selama 14 (empat belas) hari sejak tanggal 23 September 2013 sampai 6 Oktober 2013. Calon kepala daerah menyampaikan visi dan misinya jika terpilih menjadi kepala daerah Dairi periode 2014-2019. Berbagai kegiatan dilakukan untuk menarik simpati dari masyarakat seperti, acara hiburan, acara makan minum, acara gotong royong dan lain sebagainya. Setiap calon kepala daerah berkampanye bersama dengan tim suksesnya masing-masing.

Pemilihan Kepala Daerah Dairi dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2013. Sesuai dengan pernyataan sekretaris KPU Dairi, Bapak Gamal Purba yang mengatakan bahwa

26

24

Prof. Dr. Damsar. 2010. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Kencana. Hal. 188-189

25

Ibid. Hal. 189

26


(18)

Pemilihan kepala daerah tahun 2013 di Kabupaten Dairi, dimulai pada pukul 07.00 WIB . KPU Dairi menyediakan 2 bilik suara di tempat pemungutan suara (TPS) yang menjadi tempat masyarakat memilih calon kepala daerah. Kertas suara yang disediakan panitia berisi gambar dari masing-masing calon kepala daerah. Pemilihan kepala daerah diawasi oleh polisi,saksi dari masing-masing calon kepala daerah, dan KPU Dairi berserta jajarannya di tiap-tiap tempat pemungutan suara (TPS). Daftar pemilih tetap (DPT) dalam pemilihan kepala daerah adalah 203.910 jiwa, dan masyarakat yang datang pada Pemilihan Kepala Daerah sebanyak 147.117 jiwa. Pemilihan berlangsung hinggal pukul 13.00 WIB dan dilanjut dengan penghitungan suara pada pukul 13.30 WIB.

Pada saat itu calon incumbent,Johny Sitohang dan Irwansyah Pasi mencalonkan untuk kedua kalinya menjadi calon kepala daerah dimana pasangan Johnny Sitohang dan Irwansyah Pasi mendapatkan nomor urut 1. Pada saat pilkada Dairi 2013, Johnny Sitohang dan Irwansyah Pasi harus melawan 3 calon kepala daerah lainnya. Pasangan nomor urut dua Passiona M Sihombing yang merupakan wakil ketua DPRD Dairi dan wakilnya Insanuddin Lingga S.Sos. M. Si yang merupakan Camat Sidikalang. Pasangan nomor urut 3 Drs. Parlemen Sinaga, MM merupakan mantan kadis pertanian Dairi dan sebelumnya pernah mencalonkan juga menjadi calon kepala daerah di Dairi pada tahun 2008,tetapi kalah di putaran kedua dan wakilnya Dr. H. Reinfil Capah, M. Kes merupakan mantan kepala rumah sakit di Dairi dan juga seorang pedagang yang cukup ternama di Dairi. Pasangan nomor urut 4 Luhut Matondang merupakan pengusaha aspal di Tanah Karo dan merupakan salah satu supplier aspal di Sumut dan wakilnya Maradu Gading Lingga yang merupakan mantan kepala bappeda Dairi dan sempat juga menjabat PNS di Papua dan di masa pensiunnya ingin mengabdi di Dairi.


(19)

Pada saat Johnny Sitohang dan Irwansyah Pasi mencalonkan diri pada tanggal 29 Juni 2013, sebagian besar pengusaha yang ada di Kabupaten Dairi melihat peluang yang cukup besar untuk memenangkan Johnny Sitohang menjadi calon kepala daerah, sehingga beberapa pengusaha-pengusaha yang ada di Kabupaten Dairi mendaftarkan diri menjadi tim sukses pemenangan Johnny Sitohang dan Irwansyah Pasi menjadi Kepala Daerah Dairi tahun 2014-2019.Pada saat aktivitas kampanye berlangsung, Johnny Sitohang yang pada saat itu menjabat Bupati Dairi menggunakan para birokrat yang ada di Kabupaten Dairi untuk ikut serta dalam aktivitas kampanye dan jika ada birokrat yang tidak mau ikut serta dalam aktivitas kampanye maka birokrat tersebut akan dimutasi bahkan di nonjobkan oleh Johnny Sitohang, tetapi ternyata beberapa birokrat yang menjadi tim sukses bayangan juga memiliki hubungan timbal balik, dimana birokrat pada saat itu selain menjalankan aktivitas kampanye juga ikut serta memberikan sumbangan modal kepada Johnny Sitohang dengan harapan agar dapat pembagian jatah pekerjaan pembagian proyek yang dikerjakan olek sanak saudaranya.27

Selain melibatkan para birokrat yang ada di Kabupaten Dairi, Johnny Sitohang juga melibatkan para pengusaha yang ikut serta dalam tim pemenangan Johnny Sitohang dan Irwansyah Pasi. Pengaruh pengusaha dalam memenangkan Johnny Sitohang dan Irwansyah Pasi cukup besar. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Bang Hendra sebagai anggota DPRD Dairi

Selain ikut serta dalam kampanye, Johnny Sitohang menjadikan para birokrat sebagai alat pengumpul suara dimana para birokrat juga ikut serta dalam hal mengumpulkan massa dari tempat birokrat itu berasal. Dalam hal ini Johny Sitohang memanfaatkan kekuasaan yang dimilikinya untuk mengumpulkan suara dari birokrat yang ada di Kabupaten Dairi.

28

27

Wawancara dengan Nata, ketua tim sukses bagian kepemudaan Johnny Sitohang tanggal 31 Maret 2016 di Sumbul

28


(20)

“ Peranan pengusaha dalam Pemilihan Kepala Daerah Dairi yang dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2013 cukup besar,dimana bisa saya pastikan bila 60% pengusaha yang ada di Kabupaten Dairi mendukung satu calon, maka calon tersebut pasti akan menang.Saya berani mengatakan demikian karena pengusaha selain mempunyai modal, mereka juga mempunyai massa yang bekerja untuk para pengusaha tersebut dan biasanya massa tersebut akan memilih calon kepala daerah yang dipilih oleh pengusaha/majikannya.Tetapi saya tegaskan sekali lagi ini terjadi di Kabupaten Dairi, karena saya melihat sewaktu pilkada DKI Jakarta, Fauzi Bowo yang notabene didukung oleh 60% lebih pengusaha yang ada di Provinsi DKI Jakarta kalah oleh Jokowi.”

Hubungan pengusaha dan Johnny Sitohang seperti simbiosis mutualisme dimana pengusaha pada saat itu selain sebagai pemodal juga memiliki massa yang berasal dari daerah pengusaha tersebut dan Johnny Sitohang sebagai calon kepala daerah ,pemberi lapangan pekerjaan (proyek) kepada pengusaha. Pengusaha yang ada di Kabupaten Dairi yang mendukung Johhny Sitohang menjadi kepala daerah Dairi berperan cukup besar dalam memenangkan Johhny Sitohang menjadi kepala daerah di Dairi periode 2014-2019 dimana pada saat itu pengusaha berperan aktif dalam mengumpulkan modal, kampanye dan mengumpulkan massa. Pada saat masa kampanye, para pengusaha digerakkan untuk mengumpulkan massa yang berasal dari daerahnya, dan beberapa pengusaha ditugaskan untuk membuat baliho, baju serta kendaraan semasa kampanye.

Johnny Sitohang juga mengajak beberapa pengusaha untuk membantu pembangunan SOPO GODANG di daerah Pegagan Hilir untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat disana pada saat sebulan sebelum pemilihan. Menjelang hari pemilihan, Johny Sitohang mengumpulkan pengusaha yang mendukungnya, dan memberi para pengusaha amplop kosong yang bergambar kandidat bupati Johnny Sitohang. Johnny Sitohang menyuruh para pengusaha


(21)

untuk mengisi amplop kosong tersebut dengan sejumlah uang dan membagikan ke masyarakat yang ada di pedesaan29

Ada perbedaan antara politik uang (money politics) dan ongkos politik (cost politic) dimana menurut Teten Masduki (2004) menyebutkan bahwa politik uang adalah pemberian uang, atau barang, atau fasilitas tertentu, dan janji kepada para orang-orang tertentu agar seseorang dapat dipilih apakah misalnya menjadi Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah. Sedangkan biaya politik misalnya biaya kampanye yang dikeluarkan oleh seseorang calon untuk memenangkan suatu jabatan, biaya sang calon mengadakan pertemuan dengan tamu dan para pendukungnya atau bila si calon datang ke suatu tempat untuk berkampanye demi kemenangan dapat dikatakan ini adalah uang politik, atau biaya ongkos politik. Biaya atau ongkos politik ini memiliki aturan yang kesemuanya berdasarkan kesepakatan yang dibuat. Artinya aliran dana yang digunakan jelas dan merajuk kepada tata aturan sebagaimana yang telah diatur.

. Walaupun ada beberapa pengusaha yang cukup heran karena diberi amplop kosong, Johnny menegaskan bahwa dia tidak mempunyai uang dan ini ukuran sejauhmana militansi berkawan.

Serangan fajar yang dilakukan oleh pengusaha-pengusaha yang mendukung Johnny Sitohang menjadi kepala daerah di Dairi cukup berhasil dimana implikasi politik uang terhadap perilaku pemilih berpengaruh cukup besar di daerah-daerah yang kurang paham tentang perpolitikan. Implikasi politik uang terhadap pemilih dalam hal ini menjadi sebuah pembuktian. Posisi pengusaha dalam kekerabatan dengan kepala daerah ternyata secara gamblang mengajarkan perilaku politik praktis dengan masyarakat. Dimana pengusaha melaksanakan politik uang terhadap masyarakat, dan kepala daerah selaku pemegang kekuasaan sebagai otak pelaksana.

29


(22)

Dari paparan yang diungkapkan Teten Masduki (2004), dapat diambil garis demarkasi yang membedakan antara politik uang dan dana politik. Politik uang adalah uang yang dimaksudkan untuk mempengaruhi kandidat penguasa baik lokal maupun nasional guna melindungi kepentingan bisnis maupun politik sang penyumbang dana. Politik uang juga kita bisa definisikan sebagai biaya yang dikeluarkan oleh seseorang kandidat yang ditujukan untuk membeli hak suara (vote buying) dalam pemilu. Kesepakatan ini dibuat umumnya dengan tidak transparan dan tidak merujuk kepada tata aturan yang ditetapkan oleh lembaga penyelanggara pemilihan umum. Sedangkan biaya politik ialah uang yang dikeluarkan guna menjalankan operasionalisasi kampanye seseorang kandidat penguasa baik lokal maupun nasional yang harus merujuk kepada tata aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan komisi pemilihan umum. Besarnya sumbangan sudah diatur dan harus diaudit secara terbuka oleh auditor independen. Uang politik tidak dimaksudkan untuk mempengaruhi kandidat penguasa lokal maupun nasional jika nantinya terpilih. Uang politik juga tidak dimaksudkan untuk mempengaruhi pemilih untuk memilih kandidat-kandidat penguasa lokal maupun nasional tertentu.

Melihat modus dan bentuk politik uang yang terbuka yang ditujukan untuk mempengaruhi suara pemilih, bisa ditarik kesimpulan bahwa wilayah yang paling rawan politik uang adalah masyarakat miskin yang sering disebut sebagai pemilih irasional. Masyarakat Dairi khususnya yang hidup di pedesaan dan berpendidikan rendah menggangap politik uang yang dilakukan tim sukses calon kepala daerah merupakan hal yang wajar apalagi didukung oleh pendapatan mereka yang rendah. Mereka menganggap uang yang bisa dikasih calon kepala daerah kepada mereka sekarang bisa mereka gunakan langsung untuk kebutuhan hidup


(23)

sehari-hari.30

Hasil Pemilihan

Masyarakat yang pendidikan politiknya rendah hanya berpikir dalam jangka pendek karena mereka langsung bisa menikmatinya.

3.2 Terpilihnya Johnny Sitohang menjadi kepala daerah Dairi periode 2014-2019

Untuk mengetahui kondisi perolehan suara saat pemilihan umum Kab. Dairi tahun 2013, berikut adalah tabel perolehan suara.

Tabel 2.11

Hasil pemilihan Kepala Daerah Jumlah suara

Suara Sah 142.616

Suara Tidak Sah 1.134

KRA. Johnny Sitohang 53.729

Passiona M. Sihombing 5.623

Drs. Parlemen Sinaga MM 41.529

Luhut Matondang 47.345

Sumber Data: KPU Dairi

KPU sebagai penyelanggara tunggal pemilihan kepala daerah Dairi periode 2014-2019 telah menetapkan pasangan Johnny Sitohang dan Irwansyah Pasi menjadi kepala daerah Dairi periode 2014-2019 pada tanggal 16 Oktober 2013. Masyarakat dari tim pendukung calon kepala daerah yang kalah merasa tidak senang terhadap kinerja KPU yang seperti dintervensi oleh Johnny Sitohang. Massa dari tim pendukung yang kalah menanyakan kepada ketua KPU dan komisioner KPU tentang daftar pemilih tetap dimana terjadi selisih antara DPT versi KPU dan

30

Wawancara dengan Nata, ketua tim sukses bagian kepemudaan Johnny Sitohang tanggal 31 Maret 2016 di Sumbul


(24)

DPT Aliansi Masyarakat (Organisasi Dairi) yang telah melakukan survey sebelumnya dan adanya kegiatan kampanye yang dilakukan calon incumbent yang melibatkan PNS didalamnya. Merasa tidak puas terhadap kinerja KPU, massa dari pendukung yang kalah membakar ban di depan kantor KPU dan membakar baliho dan plang besi yang ada di kantor KPU. Menurut narasumber dari ketua tim pemenangan yang kalah, adanya permainan yang dilakukan oknum KPU yang memanipulasi daftar pemilih tetap (DPT), dimana oknum KPU tersebut mempunyai ikabatan kekebaratan dengan pengusaha yang mendukung calon incumbent31

Setelah dinyatakan menang oleh KPU, Johnny Sitohang pun membalas jasa pengusaha-pengusaha yang berperan cukup besar dalam memenangkannya menjadi kepala daerah di Dairi periode 2014-2019. Proyek-proyek yang diberikan Johnny Sitohang antara lain

.

32

• Pembangunan sekolah di Kecamatan Parbuluan

:

• Pengaspalan jalan SM Raja • Pengaspalan jalan desa Bontang • Pengaspalan jalan desa Bansel • Pengaspalan jalan desa Parbuluan • Pembangunan drainase desa Bangun

• Pembangunan drainase desa kakang Simbara

• Pembangunan jembatan di kecamatan Silahi Sabungan • Pengaspalan jalan di kecamatan Sitinjo

• Pengaspalan jalan di kecamatan Berampu • Pengaspalan jalan di kecamatan parongil

31

Wawancara dengan A. Sijabat , Ketua Tim Sukses Luhut Matondang tanggal 20 Maret 2016 di Sidikalang

32


(25)

• Pengaspalan jalan di kecamatan Sumbul • Pembangunan Sopo Godang di Tigalingga • Pembangunan Galian dan Tambang

Hampir seluruh pemenang tender yang diadakan di Dairi dimenangkan oleh pengusaha yang memilih Johnny Sitohang dalam pilkada Dairi periode 2014-2019. Ini sebagai balas budi yang dilakukan Johnny Sitohang terhadap pengusaha-pengusaha yang mendukungnya. Tender/Proyek yang diadakan tetap masuk ke dalam web lpse dairi tetapi sebelum tender itu dilelang, sudah diketauhi siapa pemenang tender itu. Memang pada umumnya ini akan sulit untuk dibuktikan kebenarannya, tetapi jika diteliti secara mendalam pemenang- pemenang tender yang ada di Dairi mayoritas berasal dari pengusaha yang mendukung Johhny Sitohang. Pengusaha galian dan tambang juga mendapatkan jatah proyek dan mempengaruhi kebijakan-kebijakan daerah tentang galian dan tambang dimana mereka diberi kemudahan dalam akses galian dan tambang yang membuat banyak gunung di Dairi habis dikerok oleh pengusaha galian dan tambang demi keuntungan pribadinya.33

33

Wawancara dengan PS, pemilik LSM di Dairi pada tanggal 28 Maret 2016.

Akan tetapi dari pengusaha-pengusaha yang mendukung Johnny Sitohang dalam pilkada, Johnny Sitohang memilih beberapa pengusaha yang terlibat secara menetap dalam pemenang tender/proyek dan selalu berada di dalam lingkaran kekuasaan. Ini dilakukan karena Johnny melihat hanya beberapa yang harus dipertahankannya hingga masa akhir jabatannya. Sekelompok pengusaha yang dipertahankan dalam lingkaran kekuasaan Johnny Sitohang, selain mempunyai modal yang kuat juga loyal terhadap Johnny Sitohang. (teori klanisasi). Jika Johnny Sitohang akan pergi dinas/berlibur keluar Dairi maka ajudan Johnny akan menelefon pengusaha-pengusaha tersebut untuk


(26)

memberikan upeti terhadap Johnny Sitohang,dan para pengusaha tersebut tidak bisa menolak karena jika mereka menolak maka mereka akan keluar dalam lingkaran kekuasaan dan tidak akan mendapatkan proyek lagi.34

1.3Analisis dominasi pelaku usaha dalam pemenangan Jonny Sitohang. a. Dominasi Jonny sebagai incumbent pada pemilu Kabupaten Dairi.

Kedekatan antara para pengusaha dalam pemilukada Kabupaten Dairi dengan Jonny Sitohang selaku pemegang kekuasaan sudah terlihat nyata. Kondisi Jonny sebagai seorang kepala daerah pada periode sebelumnya merupakan senjata tersendiri yang dimiliki Jonny pada pemilu periode kedua. Tentu saja senjata ini tidak dimiliki oleh calon yang lainnya. Disaat calon yang lain masih akan mempersiapkan kekuatan dalam menghadapi pemilu, Jonny sudah memiliki strategi sebelumnya.

Sebagai seorang incumbent pada pemilu periode kedua, sudah tentu Jonny memiliki mesin tim pemenangan sendiri, atau dapat dikatakan bahwa Jonny sudah memiliki percaturannya sendiri untuk menghadapi pemilu periode kedua dalam meraih perolehan suara tertinggi. Diawali dengan tim pemenangan yang terbilang mumpuni dan mandiri sebagai bukti bahwa Jonny dapat menang pada periode sebelumnya. Tim pemenangan ini tentu sudah memiliki peta politik terdahulu yang merupakan gabungan dari tim kerja lapangan, tim lobby tingkat pejabat birokrasi, sampai pada tim penghimpun anggaran dana kampanye sejak awal sampai akhir yang pada saat yag sama calon yang lain masih akan membentuk, tapi Jonny sudah selangkah di depan.

Keadaan lain sebagai alasan kuat yang tak kalah penting adalah bahwa Jonny sudah memiliki donatur tetap pada periode sebelumnya yang dapat digunakan kembali sekalipun

34


(27)

mengalami beberapa perubahan susunan donatur. Dapat dikatakan bahwa masalah dana dan donatur bukan sesuatu masalah yang berarti bagi Jonny. Disaat calon yang lain masih akan mencari sokongan dana untuk mengikuti pemilu periode kedua, Jonny sudah punya kekuatan terdahulu. Yang perlu Jonny lakukan hanyalah melakukan beberapa pembaharuan akan orang-orang yang akan menjadi donaturnya kelak.

Selain memiliki tim pemenangan sendiri sebagai senjata untuk menang pada pemilu periode kedua, hal lain yang menjadi keunggulan Jonny adalah kedudukan Jonny sebagai seorang kepala daerah satu periode yang sudah pasti memiliki gambaran akan keberadaan kabinet-kabinet dalam birokrasinya. Tentu bagi kita kaum awam sudah sering mendengar pergunjingan di dalam susunan birokrasi sebuah pemerintahan. Sering terdengar bahwa terjadi pergeseran susunan pejabat birokrasi pemerintahan atas sebuah hasil pencapaian prestasi kerja ataupun memang merupakan dari sebuah strategi yang diterapkan oleh kepala daerah demi mencapai sebuah kesesuaian dalam birokrasi. Sejauh ini sering terdengar bahwa kenyataan yang terjadi adalah setiap kepala daerah yang baru terpilih akan merubah susunan pejabat birokrasinya agar sesuai dengan sebuah ketetapan susunan, dimana susunan itu biasanya sudah menjdi bagian dari sebuah deal ataupun kesepakatan sebelum terpilihnya kepala daerah tersebut.35

Demikian pula pada masa pemerintahan Jonny. Kedudukan Jonny sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di Kabupaten Dairi memberikan akses yang lebih bebas dalam menentukan susunan pejabat birokrasinya. Mudah ditebak, bahwa dalam menyusun susunan tersebut sudah merupakan kesepakatan awal yang berujung pada pergeseran pejabat yang tidak mendukung Jonny pada pemilu periode pertama. Kemudian yang terjadi adalah pergeseran pejabat birokrasi ini tidak akan berhenti begitu saja. Keadaan ini tentu akan berlanjut pada periode berikutnya dan

35


(28)

masih dengan cara dan pola yang sama, bahwa yang mendukung akan mendapatkan posisi aman sementara merekaa yang tidak mendukung tentu akan mengalami pergeseran.

Bagi Jonny, keberadaan susunan pejabat birokrasi sesungguhnya bukan hanya susunan pejabat semata dalam pemerintahan, tetapi terlebih pada bagaimana Jonny mampu menggunakan birokrasi yang ada menjadi sebuah alat untuk meraup suara. Tentu saja hal ini akan gamblang terjadi sebab kabinet yang berada dalam lingkaran kekuasaan sebelumnya tentu ingin posisinya bertahan dan tidak mengalami pergeseran. Sehingga Jonny menggunakan pola ini untuk menciptakan tim pemenangan tersendiri khusus di dalam wilayah birokrasi.

Pejabat birokrasi yang ingin aman posisinya tentu akan bergerak meraup suara agar terlihat bekerja dan mengamankan posisi. Pejabat birokrasi akan bekerja menggerakkan massa pendukung yang berada dalam lingkungan terdekat. Keluarga terdekat dari pejabat birokrasi tentu akan bergerak untuk meraih suara satu sama lain dan menjelma menjadi sebuah gerombolan massa pendukung untuk Jonny. Sudah dapat ditebak bahwa pola ini tentu sangat efektif bagi Jonny. Memiliki tim pemenangan di lapangan dan memiliki mesin suara di birokrasi. Para birokrat yang ikut serta dalam kegiatan kampanye dan ikut memberikan sumbangan dana kepada Jonny Sitohang tidak kelihatan dalam susunan Tim Sukses yang dilaporkan ke KPUD, tetapi mereka masuk kedalam Tim Sukses Bayangan (yang tidak dilaporkan ke KPUD)

Kalau kita menelaah dan berani berkata jujur, bahwa praktik penggunaan birokrasi untuk menjadi mesin peraup suara memang cukup efektif dan terkesan terselubung. Sebab seseorang pegawai struktural dalam domain lingkungan kerja kedinasan tidak diperkenankan oleh undang-undang untuk terlibat dalam pemilu. Namun yang terjadi kedepannya merupakan tantangan tersendiri yang memang mau tidak mau harus diikuti demi terjaganya posisi di dalam susunan pemerintahan


(29)

Kalaulah praktik ini berlangsung secara terus menerus dalam setiap pergantian kepala daerah maka tingkat netralitas pejabat birokrasi tidak akan terjamin adanya. Pola yang muncul kemudian adalah lahirnya rasa wa-was dalam diri masing-masing pejabat birokrasi untuk menghadapi pemilihan kepala daerah. Tentu was-was apabila salah dukung atau tidak mendukung incumbent yang berakibat pada pergeseran posisi di dalam pemerintahan. Praktik-praktik seperti ini awam dijumpai di hampir seluruh pemerintahan di tingkat kabupaten dan bukan hanya di Dairi. Namun lebih spesifiknya bahwa pejabat birokrasi di Kabupaten Dairi akan lebih takut dan patuh kepada kepala daerah dan bukan patuh pada kepentingan rakyat.

Sistem seperti ini tidak pelak terlahir karena adanya rasa istimewa selaku pemegang kekuasaan. Adanya sikap kebanggaan tersendiri karena memang dipilih oleh rakyat maka memiliki kapasitas lebih sebagai seorang kepala daerah. Berdasarkan hasil pengamatan lapangan di Kabupaten Dairi dan dari hasil wawancara, praktik 212 terjadi di Kabupaten Dairi. Praktik 212 berarti, pada dua tahun pertama Jonny merombak dan menyusun kabinetnya, satu tahun ketiga dihabiskan untuk bekerja, dan dua tahun terakhir digunakan untuk persiapan menjelang pemilu periode kedua. Itu kalau pada periode pertama. Pada periode kedua juga tidak jauh berbeda, dua tahun pertama menyusun kabinet birokrasi, satu tahun ketiga bekerja, dan dua tahun terahir untuk menikmati masa jabatan atau menggambarkan peta kekuatan baru kalau-kalau dari pihak Jonny nantinya muncul calon yang baru.

Dalam fenomena ini Jonny menggunakan birokrasi dan tim pemenangan lapangan untuk memenangkan pemilukada periode kedua. Jonny menggunakan kekuasaannya sebagai kepala daerah untuk menggerakkan birokrasi dengan ancaman pergeseran posisi, dan pada tim lapangan Jonny hanya perlu melakukan perubahan sedikit guna memilih orang yang loyal dan tepat untuk masuk dalam tim pemenangan.


(30)

b. Dominasi pengusaha untuk pemenangan Jonny

Keuntungan lain yang dimiliki Jonny adalah sudah memiliki peta kekuatan dana alias donatur untuk menyokong biaya politiknya mulai awal pencalonan sampai pada proses kampanye dan pelaksanaan pemilihan umum. Sebagai seorang calon incumbent pada pemilu periode kedua, Jonny tentu menyadari ukuran besar kecil biaya politik yang harus dipersiapkan untuk mengikuti pemilihan umum periode kedua. Yang tak kalah penting adalah Jonny pasti menyadari bahwa setelah berselang lima tahun, biaya politik yang harus dipersiapkan akan semakin meningkat. Meningkat dalam arti tentu tim pemenangan harus lebih kerja ekstra dan bertambah, dan biaya operasional lapangan yang sudah pasti akan meningkat.

Keuntungan yang dimiliki Jonny sebelumnya adalah Jonny sudah memiliki pengusaha yan berada di dalam lingkaran kekuasaan yang merupakan bagian dari tim pemenangan. Keberadaan sang pengusaha akan terlihat jelas sejak awal pencalonan sampai pada proses pelaksanaan pemilu. Perlu diketahui bahwa banyak pengusaha sukses di Kabupaten Dairi memiliki kekuatan massa tersendiri bagi setiap ruang kerja. Kekuatan massa itu tidak lain dan tidak bukan adalah para karyawan yang bekerja pada si pengusaha yang berada dalam bidang yang berbeda jenis.

Bagi seorang pengusaha tentu sangat mudah ditebak motivasi apa yang mendorong pengusaha untuk terjun ke dalam dunia politik. Sebagai motivasi utama tentu adalah keberlanjutan bisnis yang tentunya memberikan keuntungan yang berlebih. Bagi beberapa pengusaha selain motivasi untung ada yang memang ingin lebih tenar di tengah lingkungan masyarakat, ada yang merasa bahwa semakin sering terlibat dalam politik maka pengaruh yang dimiliki tentu akan semakin bertambah pula, dan ada yang beranggapan bahwa keterlibatan


(31)

dalam politik semakin memperkokoh kedudukan seorang pengusaha di antara pengusaha-pengusaha lainnya.

Semua latar belakang yang mendasari pengusaha untuk terjun dalam politik secara keseluruhan bisa dikatakan adalah motivasi bisnis. Seorang pengusaha tentu tidak akan menolak apabila usaha yang dimiliki dapat meningkat bahkan merambah ke bidang lainnya, dengan arti lain semakin banyak jenis usaha yang dimiliki maka akan semakin besar pula keuntungan yang akan diraih. Dalam berbagai jenis usaha tentu akan memiliki tantangan yang semakin banyak pula. Dimulai dari masalah perizinan usaha, jenis usaha yang dijalankan, dan tentunya bagi pengusaha yang bergerak di bidang kontraktor mendukung salah satu calon tentu sudah dipertimbangkan secara matang.

Lebih rinci bila berbicara mengenai tingkat kabupaten yang ruang lingkupnya lebih kecil keberhasilan untuk mendukung salah satu calon tentu akan memberikan dampak yang signifikan bagi para pengusaha. Kerjasama antara pengusaha dan calon kepala daerah yang dalam hal ini Jonny Sitohang, tentu memberikan pengaruh yang sangat besar. Kerjasama ini tentu diharapkan mampu untuk menjadi kerjasama jangka panjang yang saling menguntungkan antara pengusaha dan kepada Jonny selaku calon kepala daerah.

Bila memandang lebih jauh ke dalam ikatan kerja sama bisnis antara si pengusaha dan Jonny selaku pemegang tampuk kekuasaan, bukan hanya sekedar ikatan pada pemenangan tender/proyek. Kalau berbicara mengenai proyek tentu yang berbicara hanya pengusaha yang memang bergerak di bidang kontraktor. Namun lebih spesifik lagi adalah bagi banyak pengusaha yang terpenting adalah rekanan bisnis kepada pemegang kekuasaan dalam bidang apapun. Mungkin bagi mereka pengusaha bunga papan, keuntungan yang diraih adalah untuk acara-acara kedinasan bunga papan akan dipesan dari si pengusaha rekanan bisnis Jonny, dan demikian pula


(32)

pada pengusaha di bidang yang lain seperti penjahit, dimana baju-baju dinas PNS di Kabupaten Dairi dijahit ditempat salah satu rekanan pengusaha yang ikut serta dalam mendukung Johnny Sitohang. Begitu juga jika ada acara-acara dinas di pemerintahan, dimana pemesanan makanan pada saat acara dipesan kepada pengusaha rumah makan yang juga ikut serta mendukung Johnny Sitohang dalam proses pilkada.36

c. Keterlibatan pengusaha dalam pemenangan Jonny Sitohang

No Yang Mendukung Johny Sitohang

Benefit

1 Aspirasi pengusaha sebagai mitra Pemda

2 Mempengaruhi kebijakan yang menguntungkan

pengusaha

3 Mutasi pegawai dipengaruhi oleh pengusaha

4 Transaksi bawah tangan dalam tender proyek-proyek

pemerintah

5 Pemaksaan swastanisasi aset-aset negara

Kehadiran pengusaha dalam upaya pemenangan Jonny pada pemilukada periode kedua secara nyata sudah terlihat sejak awal. Mulai dari awal pencalonan. Beberapa pengusaha sukses sudah muncul pada saat mendampingi Jonny untuk hadir dalam pendaftaran di KPU. Keberadaan pengusaha ini bukan tanpa alasan. Ada beberapa dampak yang muncul dengan kehadiran si pengusaha ini. Keberadaannya bisa menjadi alat untuk menaikkan pamor di mata masyarakat yang menganggap bahwa nantinya si pengusaha pasti akan memiliki pengaruh sebab memiliki kedekatan dengan Jonny. Kemudian bagi pengusaha-pengusaha yang lain, kehadirannya di awal

36


(33)

pendaftaran seolah menjadi kode untuk menyatakan secara langsung bahwa Jonny memiliki peluang besar untuk menang dan otomatis keberadaan bisnis dan usaha akan lebih terjamin dan menguntungkan. 37

Untuk Jonny yang merupakan incumbent tentu sudah memiliki nama para pengusaha yang sudah mendukungnya pada periode pertama. Sebelum mengadakaan kesepakatan dengan para pengusaha, Jonny sudah pasti melakukan pengkajian ulang akan nama-nama tersebut, seperti siapa orang lama yang kembali terlibat dan nama-nama baru yang dianggap layak dan dapat diajak bekerjasama untuk menggalang dana. Jonny sudah pasti memiliki keuntungan sendiri dalam hal ini. Akan tetapi tantangan yang baru adalah Jonny harus mampu meyakinkan si

Di sisi lain pengusaha ini juga akan menjadi magnet bagi pengusaha lainnya untuk ikut bergabung. Hal ini seakan menyuarakan bahwa kalau Jonny menang maka usaha dan bisnis akan lebih terjamin, sehingga secara tidak langsung juga menyatakan agar pengusaha yang lain untuk ikut serta dalam pemenangan Jonny. Dalam langkah awal ini, sebenarnya motivasi antara pengusaha dan Jonny sudah terlihat jelas bahwa kerjasama yang terjadi sudah pasti Bisnis dan Politik.

Berlanjut pada masa penghimpunan suara atau lebih dikenal dengan istilah “menggarap” oleh tim pemenangan. Keberadaan pengusaha pada fase ini sudah memperlihatkan bahwa kehadiran pengusaha sudah semakin banyak. Terhitung sejak Jonny dinyatakan lulus ferivikasi untuk maju kembali pada periode kedua, maka sebelum proses penghimpunan suara dimulai para pengusaha tentu sudah merapat dan sudah menyatakan tindakan untuk terlibat mendukung. Atau dengan kata lain, menjelang proses menggarap suara dimulai Jonny sudah mengantongi nama-nama para pengusaha yang mendukungnya dan sudah mengadakan perjanjian politik akan hitung-hitungan biaya selama masa menggarap dan masa kampanye.

37


(34)

pengusaha bahwa dia sudah pasti akan menang dan membicarakan bahwa dana yang harus dialang untuk periode kedua tentu lebih besar dari periode awal.

Sebagai bahan perbandingan untuk meyakinkan pengusaha untuk ikut dan tetap terlibat tentu saja Jonny menjanjikan politik balas budi. Balas budi yang dimaksudkan Jonny adalah seperti penjelasan di awal. Namun sebagai langkah awal untuk yang paling sederhana Jonny tentu menjanjikan proyek/tender untuk dibagikan kepada semua pengusaha yang mendukungnya. Mengapa Jonny memilih tender untuk dibagikan di awal?, karena tender merupakan proses pembangunan resmi yang dianggarkan setiap tahunnya dalam APBD kabupaten. Bisa dikatakan bahwa proyek merupakan jatah yang dapat dibagikan dan sudah pasti akan terjadi bila dibandingkan dengan contoh kerjasama lainnya.

Setelah kesepakatan sudah dicapai dan akumulasi dana sudah diputuskan maka Jonny dan pengusaha pendukung saling berbagi tugas untuk masing-masing sektor. Sebagai contoh, pengusaha Lanjo Sihombing memegang andil untuk kecamatan Tigalingga38

38

.Wawancara dengan Lanjo Sihombing , Pengusaha di Kab. Dairi tanggal 20 Maret 2016 di Sidikalang

, suara Johny Sitohang menang telak dari suara calon kepala daerah lainnya, sehingga pada saat pembagian tender Lanjo Sihombing mendapatkan proyek pengaspalan jalan di Tigalingga dan membangun drainase pembuangan air di Tigalingga. Demikian pula pada pengusaha Pangondian Marbun,pada saat penghitungan suara, Pangondian marbun yang berdomisili di kecamatan Lae Parilla berhasil memenangkan Johnny Sitohang di daerahnya sehingga dia mendapatkan proyek dalam pemangunan sopo godang di daerahnya dan pengaspalan di daerah Lae Parilla. Secara tidak langsung praktik manajemen sudah terjadi di sini. Para pengusaha pendukung yang sudah memiliki kesepakatan dengan Jonny maka tidak segan-segan untuk menggelontorkan dana untuk membiayai proses penghimpunan suara dan biaya operasional. Pola kerjasama ini sungguh-sungguh menciptakan ikatan yang kuat antara Jonny dan pengusaha. Mengapa ikatan ini kuat,


(35)

terbukti dari tidak lama setelah Jonny terpilih dan membahas anggaran APBD Kabupaten Dairi, nama-nama pengusaha yang dikantongi Jonny sebagai yang berkontribusi untuk proses pemenangan secara menyeluruh mendapatkan jatah sebagai pemenang tender di Dairi untuk hitungan satu tahun.

Ada yang menarik dari Jonny pada pemilukada periode kedua di Kabupaten Dairi. Keterikatan Jonny dan pengusaha dalam hal akumulasi biaya politik. Lebih detail lagi adalah saat berlangsungnya perang “Serangan Fajar” antar sesama calon. Serangan fajar adalah dimana tim pemenangan masing-masing calon menjalani daerah pemilihan masing-masing yang dianggap sebagai lumbung suara, dan memberikan uang tunai sebagai mahar suara kepada masyarakat dari rumah ke rumah. Biasanya ini dilakukan oleh para tim pemenangan yang berada di level kecamatan sampai desa, di bawah koordinasi dari posko pemenangan masing-masing calon. Khusus Jonny, dalam menghadapi serangan fajar, Jonny memberikan cobaan tersendiri untuk para pengusaha yang mendukungnya. Sadar akan situasi saat terakhir yang memang membutuhkan dana yang sangat banyak, Jonny memberikan amplop kosong kepada para pengusaha yang mendukungnya. Tujuan pemberian amplop ini merupakan sebuah pembuktian untuk Jonny dalam menilai sejauh mana militansi perkawanan antara Jonny dan pengusaha. Pengusaha diwajibkan untuk mengisi amplop kosong tersebut dengan beberapa jumlah nominal angka sebagai kontribusi untuk menggalang dana serangan fajar. Tentu saja hal ini merupakan keuntungan tersendiri bagi Jonny. Selain menjadi patokan militansi perkawanan antara Jonny dan pengusaha, hal ini pulalah yang dijadikan sebagai patokan untuk menyeleksi siapa saja pengusaha yang akan diajak masuk ke dalam lingkaran kekuasaan untuk jangka panjang, dan siapa saja yang akan tersisih dikemudian hari.


(36)

Sebagai kepala daerah yang memiliki ikatan kekerabatan dengan pengusaha tidak serta merta membuat Jonny lupa akan strategi politik dalam menjalankan pemerintahan. Dukungan pengusaha pada tahap pencalonan sampai pada pemilihan tidak membuat Jonny secara sekaligus memasukkan nama semua pengusaha tersebut sebagai kerabat tetap. Ternyata dia juga membuat lingkaran tersendiri dalam pemerintahan khusus bagi mereka para pengusaha. Lingkaran tersebut berupa nama-nama pengusaha yang menjadi kerabat tetap Jonny setelah menyeleksi nama pengusaha secara keseluruhan. Dalam hal ini Jonny menerapkan politik Klanisasi. Klanisasi dikatakan karena Jonny menempatkan orang-orang pilihan untuk berada di dalam lingkaran kekuasaan. Baik pada birokrasi maupun pada pengusaha pendukung.

Secara menyeluruh Jonny menciptakan klan atau grup pemenangannya sebanyak dua tahap. Pada tahap pertama Jonny menciptakan lingkaran kekuasaan yang baru dalam menyongsong pemilukada periode kedua. Klan yang pertama berada pada birokrasi. Pada jajaran birokrasi karena ini merupakan sebuah kesepakatan akan jatah jabatan dan kontribusi, susunan ini biasanya akan menetap selama kurun waktu tertentu sesuai dengan perjanjian. Susunan ini diadakan pada tahun awal pemerintahan Jonny dalam mengatur susunan kabinet kerja untuk beberapa tahun mendatang.

Klan yang kedua juga terjadi pada pengusaha. Bagi semua pengusaha yang mendukung pada pemilukada periode kedua, Jonny sudah mempersiapkan kado masing-masing untuk para pengusaha dalam bentuk proyek/tender dalam jangka waktu satu atau dua kali proses penganggaran APBD. Namun untuk pengusaha yang menetap di dalam lingkaran kekuasaan atau lebih tepatnya dikatakan mereka yang mendapatkan jatah tetap dalam setiap proses penganggaran proyek dalam APBD , Jonny juga melakukan pembaharuan. Jonny memiliki


(37)

penilaian tersendiri untuk semua pengusaha dan menetapkan siapa-siapa saja yang memang akan diajak sebagai pemain tetap dalam lingkaran kekuasaan.

Penyegaran kembali klan ini terjadi pada tahap dua. Penyegaran ini sekaligus terjadi pada kedua elemen, yaitu birokrasi dan pengusaha. Pada birokrasi, susunan pejabat yang sesuai dengan persetujuan berjalan selama satu tahun, atau paling lama dua tahun, sebagai upaya balas budi kontribusi pemenangan dan pemenuhan janji kepada pejabat birokrasi. Memasuki tahun berikutnya, barulah Jonny menyusun ulang susunan pejabat birokrasi yang sesungguhnya setelah menyelesaikan proses balas budi. Pada tahap inilah terlihat siapa pejabat birokrasi yang terbuang karena ganti ruginya sudah selesai, dan siapa pejabat birokrasi yang bertahan dan hanya sekedar mengalami pergeseran jabatan sekaligus susunan pejabat birokrasi yang sebenarnya. Pola ini pulalah yang terjadi di jajaran pengusaha. Setelah proses balas budi dan bagi hasil selesai dalam rupa pembagian proyek/tender, maka kemudian pengusaha yang dianggap hanya dibutuhkan di awal akan tersisih secara perlahan dan digantikan oleh pengusaha tetap yang oleh Jonny dianggap penting dan layak untuk berada dalam proses bagi hasil berikutnya.

Pola klanisasi ini membuat Jonny dan pengusaha terlihat sangat terikat secara bisnis dan politik. Keuntungan bisnis yang dirasakan pengusaha tentu saja pekerjaan yang akan selalu tersedia untuk jangka panjang selama Jonny berkuasa. Sementara keuntungan Jonny bukan hanya tergalangnya dana pada saat pemilihan. Kalau saat pemerintahan baru terbentuk Jonny memberikan balas budi dalam rupa proyek, ternyata balas budi yang diciptakan Jonny ternyata untuk jangka panjang. Saat serangan fajar Jonny memberikan amplop kosong sebagai patokan sekaligus bukti militansi perkawanan antara Jonny dan pengusaha, ternyata ke depannya balas budi ini berlangsung dalam jangka panjang.


(38)

Proyek/tender yang diberikan Jonny kepada pengusaha tetap yang berada di dalam klan ternyata bukan hanya sekedar balas budi pada proses pemilihan. Lebih tepatnya proyek/tender itu tidaklah gratis. Sebab ternyata apabila Jonny ingin pergi ke luar daerah untuk urusan dinas ataupun sekedar liburan pribadi, Jonny juga mengharuskan para pengusaha untuk membiayai perjalanannya. Biaya perjalanan ini dianggap sebagai balas budi atas proyek/tender yang sudah diberikan Jonny kepada para pengusaha.

Khusus proyek/tender yang diberikan Jonny kepada pengusaha yang berada di dalam lingkaran kekuasaan bersifat terselubung. Terselubung karena mulai dari proses pelelangan, penawaran sampai pada pemenangan tender tersebut diisi oleh orang dalam Jonny dan dalam tempo waktu yang singkat. Adapula beberapa yang dibagi-bagi agar terlihat tidak mencolok, dimana proyek yang memiliki harga yang tinggi pastinya akan dimenangkan oleh pengusaha kerabat Jonny. Sementara untuk tender yang memiliki harga yang tidak terlalu tinggi, inilah yang akan diperebutkan secara keseluruhan. Sedangkan dalam mempengaruhi kebijakan, pengusaha-pengusaha galian dan tambang meminta dalam persoalan izin tambang dipermudah yang membuat akses penguasaha galian dan tambang dalam mengeruk gunung yang ada di Dairi semakin mudah. Ini sangat terlihat jelas di Dairi, dimana gunung-gunung yang ada di Dairi sebagian habis dikeruk demi kepentingan pengusaha galian dan tambang untuk kepentingan pribadi mereka.


(39)

BAB IV

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI TEORI

A. Kesimpulan

Sebagai pekerja yang memiliki karir pekerjaan sendiri tentu saja lebih mudah bagi para pengusaha untuk memanajemen pekerjaan dan bidang usaha yang mereka lakoni. Mereka akan lebih mudah memanajemen keuangan, modal, para karyawan bahkan akan lebih mudah bagi mreka untuk mengatur jalan kerjasama kepada pihak-pihak yang dianggap dapat mempermudah dan membantu kelancaran usaha mereka tanpa terkecuali pengusaha di bidang manapun tentu akan melakukan hal yang sama.

Demikian pula dengan para pengusaha di Kabupaten Dairi secara khusus mereka yang terjun di dunia kontraktor atau lebih dikenal dengan nama “pemborong”. Mereka yang notabene merupakan pengusaha-pengusaha besar memutuskan untuk terjun ke dalam dunia politik dan terlibat dalam proses pemenangan salah satu pasangan kepala daerah yang maju dalam pemilihan umum periode 2014-2019. Mereka secara langsung terlibat dalam proses pemenangan pasangan Johnny Sitohang mulai dari pencalonan, kampanye, sampai pada proses perhitungan suara.

Keterlibatan mereka dalam dunia politik lokal di Dairi tidak terlepas dari kepentingan bisnis dan usaha yang dilebur dalam dunia politik sebagai salah satu cara untuk menambah keuntungan usaha. Mereka memilih untuk mendukung salah satu calon dengan sebuah kepastian bahwa mereka akan mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk mendukung si calon dan pengeluaran mereka nantinya akan terbalas disaat proses pemenangan tender pembangunan di Dairi dengan mereka yang akan hadir sebagai pemenang tender.


(40)

Maka dengan arti lain keterlibatan mereka dalam dunia politik di Dairi bukan karena mereka ingin memiliki peran semata dalam perpolitikan, tetapi lebih kepada motivasi bisnis yang mereka jalani sebagai pengusaha. Keadaan tersebut dibantu pula dengan keberadaan karyawan mereka yang cukup banyak secara pasti mampu menjadi peraup suara disertai dengan ikatan kekerabatan kekeluargaan baik antara si pengusaha dengan jaringannnya maupun para karyawan dengan keluarganya masing. Keterlibatan mereka bisa dikatakan tidak tanggung-tanggung mengingat besarnya jumlah biaya yang mereka keluarkan. Mereka terlibat sejak pencalonan melalui pernyataan sikap mendukung dan terlibat dalam kegiatan kampanye. Semua dana yang mereka keluarkan dapat dikatakan secara sukarela terlebih biaya pada serangan fajar yang benar-benar membutuhkan dana yang sangat banyak. Namun secara garis besar mereka terlibat demi kepentingan bisnis yang terbungkus dengan partisipasi politik mereka dalam proses pemenangan.

B. Implikasi Teori

Teori ini terbukti berjalan secara efektif dalam proses pemenangan Johnny Sihotang dalam pemilukada Kabupaten Dairi tahun 2013. Terdapat 60 % pengusaha yang ada di Dairi yang memutuskan untuk mendukung Johnny dalam proses pemenangan. Keterlibatan pengusaha sebagai pelaku bisnis terlihat dari peran mereka sejak awal menyatakan dukungan saat pencalonan sampai pada proses pemilihan. Kehadiran pengusaha dalam mendukung Johnny tidak lepas dari motivasi bisnis dalam bentuk kerjasama balas budi.

Johnny merasa terbantu dalam pendanaan proses pemenangan dari sumbangan sukarela pengusaha. Dana yang dikeluarkan pengusaha yang tidak sedikit, tentu menjadi hutang bagi Johnny. Maka untuk membalas budi kepada para pengusaha yang membantu, Johnny membalas


(41)

budi dengan memberikan pembagian jatah proyek pembangunan di Kabupaten Dairi yang dianggarkan setiap tahunnya.

Dari contoh tindakan ini mudah ditebak bahwa disaat pembagian proyek maka nama-nama kontraktor yang memenangkan proyek sudah pasti para pengusaha yang mendukung Johnny. Selain itu proses pemenangan proyek ini biasanya terkesan terselubung. Nama-nama pengusaha yang mendukung Johnny secara otomatis akan menjadi nama prioritas khususnya untuk proyek yang memiliki nominal yang besar atau skala pengerjaan yang memiliki jangka waktu yang lama dan modal yang besar.

Kedudukan Johnny sebagai sebagai seorang incumbent tentu memberikan keunggulan yang tidak dimiliki oleh calon lain. Keunggulan itu terletak dengan bagaimana Johnny mampu menjadikan birokrasi menjadi sebagai mesin pendongkrak suara. Sebagai seorang kepala daerah jauh sebelum periode pemilihan Johnny sudah memetakan pejabat-pejabat birokrasi yang akan dia jadikan sebagai kabinet dalam pemerintahan. Sementara bagi mereka yang tidak memberi dukungan kepada Johnny akan dimutasi dan kehilangan jabatan.Pejabat birokrasi yang sudah memangku jabatan tentu tidak sedikit yang takut akan kehilangan jabatan. Sehingga secara tidak langsung dan terkesan terselubung pejabat birokrasi ikut andil dalam menggarap suara untuk Johnny. Paling tidak skala keluarga terdekat masing-masing pejabat birokrasi akan menjadi penyumbang suara dalam pemilihan umum. Pada umumnya biaya yang dikeluarkan pejabat birokrasi dalam meraup dukungan untuk Johnny merupakan dana sukarela atau bisa dikatakan di luar tanggung jawab Johnny. Pejabat akan menggunakan biaya sendiri dalam meraup suara untuk mendukung Johnny.


(42)

Keterlibatan pengusaha yang sudah jelas menunjukkan dukungan sejak awal tentu tidak terlepas dari motivasi bisnis dalam bentuk kerjasama antara Johnny dan pengusaha yang notabene merupakan kontraktor. Semua pengusaha yang mendukung Johnny secara nyata menunjukkan perannya masing-masing dalam memenangkan Johnny sebagai kepala daerah. Pada saat sudah terpilih Johnny membagi-bagi proyek pembangunan sebagai jatah balas budi kepada semua pengusaha yang sudah mendukungnya pada awal pemerintahan.Akan tetapi dalam periode jangka panjang Johnny memilih beberapa pengusaha saja yang benar-benar akan dilibatkan sampai berakhhirnya masa pemerintahan.

Ada beberapa pengusaha yang didepak keluar dari klan setelah diberi jatah proyek, dan ada pula yang dipertahankan. Mereka yang dipertahankan masuk ke dalam klan yang diciptakan Johnny sendiri sebagai eksekutor proyek yang ada di Kabupaten Dairi. Patokan masuk tidaknya pengusaha ke dalam klan diukur dari sejauh mana jiwa militansi perkawanan antara pengusaha dan Johnny. Johnny yang memberi jatah proyek bukan berarati tidak mengharapkan apa-apa lagi kepada para pengusaha di dalam klannya.

Pengusaha yang masuk ke dalam klan merupakan pengusaha yang berani habis-habisan dalam menyumbangan dana pada saat proses pemenangan. Kemudian Johnny juga mengharuskan pengusaha yang masuk di dalam klan untuk memberinya sumbangan sukarela disaat Johnny ingin bepergian ke luar kota, baik urusan dinas maupun tidak. Sehingga kedua belah pihak masing-masing mendapatkan keuntungan bersama-sama di dalam klan.


(43)

Dari semua teori yang digunakan dalam teori ini terbukti efektif dalam proses pemenangan Johnny pada pemilihan kepala daerah Kabupaten Dairi tahun 2013. Johnny sebagai incumbent efektif menggunakan birokrasi sebagai mesin peraup suara. Kedekatannya dengan pengusaha menjadikan Johnny terbantu dalam masalah pembiayaan proses pemenangan. Hingga akhirnya klan yang dibentuk Johnny menjadi sebuah kekuatan tersendiri dalam pemerintahan sebagai partner kerja khusus dalam bidang proses pengerjaan proyek pembangunan.


(44)

BAB II

Profil Kabupaten Dairi

2.1 Letak Geografis Kecamatan Sidikalang

Kabupaten Dairi yang ibukotanya Kecamatan Sidikalang, didirikan berdasarkan peraturan pemerintah pengganti Undang – Undang (Perpu) Nomor 4 tahun 1964 tentang pembentukan Kabupaten Dairi. Wilayahnya ditetapkan berdasarkan undang – undang Nomor 15 Tahun 1964 tentang Wilayah Kecamatan di Kabupaten Dairi, yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Tapanuli Utara. Sejak era pergolakan fisik di masa kolonialis Belanda hingga kini, Kecamatan Sidikalang sudah dipimpin 30 orang yang menjadi camat atau pimpinan, Tahir Ujung menjadi Camat yang pertama setelah Kabupaten Dairi ditetapkan menjadi Kabupaten.

Secara adminitratif Kecamatan Sidikalang terdiri dari 11 desa/kelurahan, 41 lingkungan dan 34 dusun dengan luas kecamatan 70,67 km2 atau 4,02% dari total luas Kapubaten Daerah Tingkat II Dairi, yang memanjang dari arah Utara ke Tenggara. Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut15

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tenggara (NAD) dan Kab. Karo :

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Pakpak Barat - Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Selatan (NAD) - Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Samosir

Kemiringan lahan Kecamatan Sidikalang adalah 0-25.Ketinggian Kecamatan Sidikalang berkisar antara 700-1.100 m diatas permukaan laut dan ketinggian ibukota kecamatan Sidikalang

15


(45)

yang sekaligus ibukota Kabuaten Dairi adalah 1.066 m diatas permukaan laut. Rata-rata hari hujan sebanyak 12 hari dan tidak merata setiap bulannya dengan curah hujan rata-rata 16 mm. Musim hujan yang paling berpengaruh biasanya terjadi pada bulan Januari, April, Mei, September, Nopember dan Desember setiap tahunnya. Angin laut berhembus kencang dari arah barat menuju timur sewaktu menjelang musim yang mengakibatkan musim hujan.Angin barat berhembus dengan kecepatan sedang dari arah timur menuju arah barat sewaktu menjelang musim kering16

Sidikalang merupakan pusat perekonomian, pemerintahan dan perdagangan. Pemilihan Sidikalang sebagai ibukota Kabupaten Dairi karena letaknya yang strategis sebagai jalur perhubungan utama untuk berhubungan dengan daerah lain termasuk ke Medan, ibukota

.

Keadaan lahan dari Kecamatan Sidikalang sebagian besar dibatasi gunung-gunung dan bukit-bukit yang bergelombang, yang memanjang dari timur kearah Barat dan kemiringan lahan yang bervariasi hanya sebagian yang datar. Sebelum kedatangan Hindia Belanda ke Indonesia produksi dari kecamatan Sidikalang/Kabupaten Dairi berupa rotan, damar, kapur barus, kemenyan dan kayu yang menjadi dominasi mata pencaharian yang diperdagangkan. Sesuai dengan keadaan alamnya maka mata pencaharian masyarakat Sidikalang umumnya adalah bercocok tanam. Lahan Kecamatan Sidikalang sangat cocok untuk tanaman muda dan keras seperti kopi, karet dan jagung. Salah satu tanaman utama di Sidikalang adalah tanaman kopi. Sidikalang sangat terkenal dengan penghasil kopi karena banyaknya masyarakat yang mengolah lahan dengan menanami tanaman kopi. Kopi dari Sidikalang sangat terkenal karena rasa yang khas dan rasa pahitnya yang cukup kental, dimana kopi ini juga menjadi salah satu komoditi ekspor yang paling besar dari Sidikalang ke luar daerah.

16


(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU POLITIK

RAY DANIEL M (100906099)

ABSTRACT

The purpose of this research is to know influence and method which use by entrepneur in district of Dairi to direct people’s selection at the head of district election for 2014 – 2019 period. This research has focussed at the entrepneur’s roles in Dairi. Researcher feels interest and challenged to do this research, because it will find several facts that private worker has dominated society and influence the policy of district. Entrepnerur as close friends of head of district also have an important roles at the Head of District election. By analize the power of domination of private worker while most of society relatively is not understand about the important things of such election, so it is difficult to avoid if society’s selection to choose candidate of head of districts basicly has considered by the fragmatic consideration. For example, the interest of what is shortly advantages which obtain from the candidate of head of district and people’s leader who afiliated with the candidate. To solve such problems, this research will be the answer for how the ehtrepneur is able to control and direct civil society for their own interest. To fill this research needs, interview is the best method to collect data.

Theory of power will use in this research. This theory was created by Charles F. Andrani which use to find widely about economic power to achieve political power. The second theory which use in this theory is Business and Politics theory. This theory has provided by Horsis White, which use to explain that entrepneur and head of district have a special friendship in politic and private worker’s role in the political changes and economic condition. Such friendship is a symbol of the economical domination in the head of district election and the power of entrepneur to influence head of district election.

Range from this research is showing about the economic power in dominating system of head of district election while entrepneur is able to contol and directing society to prove their own interest. By having political power it will be easier for private worker to direct government system to achieve their own interest.

Keyword:


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul Abstrak ... i

Abstract ... ii

Halaman Pengesahan... iii

Halaman Persetujuan ... iv

Kata Pengantar ... v

Daftar Isi ... viii

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 16

C. Pembatasan Masalah ... 17

D. Tujuan Penelitian ... 17

E. Manfaat Penelitian ... 17

F. Kerangka Teori ... 18

1. Hubungan Bisnis Dan Politik... 18

2. Teori Kekuasaan ... 21

3. Teori Klanisasi……… 27

G. Metodologi Penelitian ... 32

1. Metode Penelitian ... 32

2. Jenis Penelitian... 32

3. Teknik Pengumpulan Data ... 32

4. Teknik Analisa Data ... 34

H. Sistematika Penulisan ... 34

BAB II Profil Kabupaten Dairi A. Kondisi Geografis Kabupaten Dairi... 36

B. Keadaan Penduduk Kabupaten Dairi ... 38


(3)

D. Profil Pengusaha di KabupatenDairi………. 43 BAB III ANALISIS DOMINASI KEKUATAN EKONOMI DALAM PILKADA

A. Kondisi Pemilukada di Dairi ... 49 B. Terpilihnya Johnny Sitohang menjadi kepala daerah di Dairi

periode 2014-2019 ... 59 C. Analisis dominasi pelaku usaha dalam pemenangan Johnny.. 68 BAB IV Kesimpulan dan Implementasi Teori

A. Kesimpulan ... 75 B. Implementasi Teori ... 76 DAFTAR PUSTAKA ... 80 DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pedoman Wawancara Lampiran 2. Wawancara


(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas setiap penyertaan, kekuatan dan kemampuan yang dianugerahkan-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penelitian dan skripsi ini. Ada begitu banyak tantangan yang peneliti alami dalam penelitian dan penulisan skripsi ini. Akan tetapi, Tuhan tetap sertai, berkati dan mampukan penulis untuk bisa menyelesaikan pendidikan Strata satu (S1) di Departemen Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara. Skripsi ini berjudul“ Bisnis Dan Politik “.

Skripsi ini membahas tentang bagaimana dominasi kekuatan pengusaha dalam penentuan kepala daerah di Kabupaten Dairi. Hal ini dapat terlihat pengaruh dari kekuatan ekonomi dalam menentukan dan memenangkan kepala daerah di kabupaten Dairi. Skripsi ini terdiri dari empat bab .Pada Bab I, peneliti menguraikan latar belakang masalah, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka teoritis, metode penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisa data, dan sistematika penulisan. Bab II berisikan profil dan deskripsi singkat mengenai Kabupaten Dairi dan pengusaha di Kabupaten Dairi. Bab III berisikan uraian analisis terhadap penyajian data-data yang diperoleh selama berlangsungnya penelitian. Pada bab terakhir berisi kesimpulan dan impelementasi teori.

Proses penyelesaian skripsi ini berlangsung ketika penulis berada pada semester kesepuluh di Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU. Hal ini terlaksana karena banyak pihak yang turut mendukung penyelesaisn skripsi ini. Oleh karenanya peneliti ingin berterima kasih kepada Bapak Dr. Muryanto Amin selaku Dekan FISIP USU, kepada Ibu Dra. T. Irmayani, M.Si sebagai Ketua Jurusan Departemen Ilmu Politik. Bapak Drs. P. Anthonius Sitepu, M.Si sebagai


(5)

Sekretaris Departemen Ilmu Politik FISIP USU yang sudah mendukung mahasiswa peneliti untuk meneliti mengenai persoalan ini.

Peneliti juga berterima kasih kepada Dr. Muryanto Amin sebagai Dosen Pembimbing yang senantiasa memberikan waktu dan banyak bimbingan berupa masukan dan kritik yang sangat membangun dalam penyelesaian skripsi ini. Selanjutnya, peneliti ingin berterimakasih kepada seluruh staf pengajar Departemen Ilmu Politik yang telah membimbing, menambah wawasan dan pengetahuan peneliti selama perkuliahaan. Terimakasih kepada pegawai Departemen Ilmu Politik USU yang membantu penulis dalam urusan administratif kampus, peneliti berterima kasih untuk semuanya.

Dalam penulisan skripsi ini, secara khusus peneliti menyampaikan rasa terima kasih kepada orang tua tercinta, Ayahanda Ir. Hotman. Manurung,MS dan Ibunda Janna. Manihuruk yang telah membesarkan, mendidik, menyayangi, mendukung dan mendoakan peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Kepada kakak Wenny Manurung, adik-adik tersayang Obed Manurung dan Deborah Manurung dan juga seluruh keluarga besar peneliti yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Kepada teman-teman Bozzour Fams dan Satma IPK USU saya ucapkan terima kasih telah memberi pembelajaran, dukungan, semangat, nasehat, doa dan kehadiran sebagai keluarga kecil selama menjalankan study di Departemen Ilmu Politik dan teman-teman Ilmu Politik stambuk 2010. Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada Zen Marchel Siboro dan Junior Hutapea yang selalu mendukung dan membantu dalam menyelesaikan perkuliahan di Ilmu politik, dan juga kepada Abanganda Fernando Sitompul ,Abanganda Freddy Siahaan dan Abanganda Jonathan Pasaribu yang selalu menanyakan kapan wisuda dan banyak memberikan pelajaran tentang kehidupan berbisnis yang baik dan juga kepada semua sahabat-sahabat penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.


(6)

Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak terlepas dari kesalahan dan kekurangan. Oleh sebab itu, peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya peneliti mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan studi Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Medan,12 Oktober 2016