50
BAB III ANALISIS DOMINASI KEKUATAN EKONOMI
DALAM PENENTUAN KEPALA DAERAH
1.1.Kondisi Pemilihan Kepala Daerah di Dairi
Pemilihan Umum sebagai sarana penyaluran aspirasi demokrasi memegang peranan penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Melalui pemilu setiap warga negara memiliki
hak untuk menentukan orang-orang yang akan duduk di kursi kepemimpinan.Secara historis, Indonesia telah mengalami 10 kali pemilihan umum masing-masing tahun 1955, 1971, 1977,
1982, 1987, 1992, 1997, 1999, 2004 dan 2009. Pada awalnya pemilu ditujukan hanya untuk memilih anggota lembaga perwakilan seperti
DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD KabupatenKota. Namun seiring dilakukannya amandemen UUD 1945 pada tahun 2002, pemilihan presiden dan wakil presiden pilpres, yang sebelumnya
dilakukan oleh MPR, disepakati untuk dilakukan langsung oleh rakyat. Sehingga semenjak 2004 pilpres pun dimasukkan ke dalam rezim pemilu.Sedangkan pada 2007, berdasarkan Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 2007, pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah pilkada dimasukkan pula sebagai bagian dari rezim pemilu.
Pemilihan kepala daerah merupakan pesta rakyat dimana pemilihan kepala daerah dapat diartikan sebagai suatu kesempatan untuk menampilkan orang-orang yang dapat melindungi
kepentingan masyarakat. Pemilihan kepala daerah sepenuhnya menjadi domain masyarakat. Sebagai bagian dari negara Indonesia yang menerapkan ideologi demokrasi, maka pemilihan
umum merupakan satu-satunya indikator dari pelaksanaan kehidupan yang demokrasi.
Universitas Sumatera Utara
51
Dalam undang-undang nomor 32 tahun 2004 ,tugas dan wewenang Komisi Pemilihan Umum Daerah dalam penyelengaraan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
adalah merencanakan penyelengaraan, menetapkan tata cara pelaksanaan, mengkordinasikan, dan mengendalikan semua tahapan, serta menetapkan tanggal dan tata cara pelaksanaan
kampanye serta pemungutan suara pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah. Pemilihan umum Kabupaten Dairi secara langsung pertama kali dilakukan pada tahun
2009, dimana pada saat itu pemilu yang langsung dipilih oleh rakyat dimenangkan oleh pasangan KRA Johnny Sitohang dan Irwansyah Pasi. Saat itu mereka berhasil mengalahkan kandidat kuat
lainnya Drs.Parlemen Sinaga MM dan Dr. Budiman Simanjuntak M.Kes. Pada saat itu pasangan Drs.Parlemen Sinaga MM dan Dr Budiman Simanjuntak M.Kes telah melaporkan pelanggaran
yang dilakukan oleh pasangan Johnny Sitohang dan Irwansyah Pasi ke Mahkamah Konstitusi tetapi MK menolak gugatan yang dilakukan Drs Parlemen Sinaga MM dan Dr. Budiman
Simanjuntak M.Kes dan memenangkan pasangan Johnny Sitohang dan Irwansyah Pasi. Pelaksanaan pemilihan kepala daerah telah diatur dalam keputusan Komisi Pemilihan
Umum Kabupaten Dairi Nomor 01KptsKPU-Kab-002.4347902013 tentang tahapan,program dan Jadwal penyelengaraan pemilihan umum Kepala daerah dan Wakil Kepala daerah
Kabupaten Dairi tahun 2013 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dairi nomor 12KptsKPU-Kab-002.4347902013 tentang
perubahan kedua atas keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dairi nomor 01KptsKPU-kab-002.4347902013 tentang tahapan, program dan jadwal penyelengaraan
pemilihan umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Dairi pada tahun 2013 meliputi
23
:
23
Pemerintah Kabupaten Dairi, 2010-2014
Universitas Sumatera Utara
52
1. Tahapanpembentukan panitian pemilihan.
2. Tahapan pendaftaran daftar pemilih.
3. Tahapan penjaringan bakal calon dan penyeleksian calon kepala daerah.
4. Tahapan kampanye calon kepala daerah.
5. Tahapan pemungutan suara.
6. Tahapan penetapan calon terpilih.
Pemilihan kepala daerah yang berlangsung di Kabupaten Dairi dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2013 dengan peraturan dan tata cara pemilihan yang diatur. Panitia pemilihan kepala
daerah Dairi mulai dibentuk anggota pemilihan pada tanggal 18 April 2013. Panitia pemilihan ini tidak terkait dengan pemerintahan administrasi negara seperti pemerintahan kabupaten atau
bersifat independen. Anggota pemilihan kepala daerah diambil dari orang yang bersifat netral dan tidak ada rasa memihak pada calon kepala daerah yang ikut bersaing dalam pemilihan kepala
daerah tersebut. Panitia pemilihan kepala daerah dibentuk oleh KPU Kabupaten Dairi untuk
melaksanakan proses pemilihan kepala daerah Dairi. Panitia pemilihan kepala daerah yang sudah terpilih akan mendapatkan pelatihan-pelatihan dan pengarahan yang dilakukan oleh KPU Dairi.
Sebelum dilakukan pemilihan kepala daerah, panitia pemilihan kepala daerah terlebih dahulu mendata masyarakat yang terdaftar sebagai pemilih. Tahapan pendataan pemilih kepala daerah
yang dilakukan oleh panitia pemilihan kepala daerah yaitu melakukan pendataan daftar pemilih kerumah masyarakat. Masyarakat yang sudah terdaftar sebagai pemilih akan diberikan tanda
bukti pendaftaran, dan daftar pemilih diumumkan pada masyarkat dengan menempelkan daftar pemilih di rumah warga. Setelah pemungutan klarifikasi selesai maka masyarakat yang sudah
Universitas Sumatera Utara
53
terdaftar akan ditetapkan sebagai daftar pemilih tetap DPT yang disahkan oleh ketua KPU Dairi. Daftar pemilih tetap ini akan dilaporkan kepada Pemerintah Kabupaten Dairi.
Setelah masa klarifikasi selesai oleh panitia pemilihan kepala daerah, maka jumlah pemilih tetap dalam pemilihan Kepala Daerah Dairi tahun 2013 berdasrkan jenis kelamin adalah
seperti pada tabel berikut:
Daftar Pemilih Tetap Pemilihan Kepala Daerah Dairi Tahun 2013
Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki 100.175
Perempuan 103.735
Total 203.910
Sumber data: Kantor KPU Dairi Setelah mendapat jumlah daftar pemilih tetap yang sudah ditetapkan oleh KPU Dairi, maka akan
dilakukan proses pencetakan surat suara dan surat undangan keikutsertaan mereka dalam proses pemilihan kepala daerah.
KPU Dairi kemudian menetapkan calon kepala daerah setelah tahapan penjaringan dan seleksi bakal calon kepala daerah dilakukan. Keempat bakal calon yang mendaftar dinyatakan
lolos seleksi dan memenuhi semua persyaratan. Keempat bakal calon ditetapkan sebagai calon kepala daerah Dairi periode 2014-2019. Setelah proses penjaringan dan seleksi bakal calon
kepala daerah, tahapan selanjutnya adalah tahapan kampanye calon kepala daerah. Kampanye merupakan salah satu metode komunikasi persuasi, karena di sini juga
membahas tentang upaya memengaruhi massa, baik dalam tingkah laku maupun dalam bentuk opini. Kampanye seringkali menyangkut soal pengarahan, pemerkuatan dan penggerakan
Universitas Sumatera Utara
54
kecenderungan kearah tujuan yang diperkenankan secara sosial. Kegiatan kampanye secara umum merupakan kegiatan persuasif komunikasi persuasif yang bertujuan mempengaruhi pola
berpikir, bersikap, dan berperilaku orang lain seperti yang diharapkan
24
Berdasarkan tipologi partisipasi politik, kampanye termasuk kedalam jenis pasrtisipasi politik dalam bentuk kegiatan pemilihan. Kegiatan pemilihan dalam hal ini mencakup suara, juga
sumbangan untuk kampanye, bekerja dalam suatu pemilihan, mencari dukungan bagi seorang calon, atau setiap tindakan yang bertujuan untuk memengaruhi hasil proses pemilihan
.
25
“ Pemilihan Kepala Daerah Dairi periode 2014-2019 yang dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2013. Itu dilaksanakan di setiap TPS yang tersedia di masing-masing kelurahan. Kami
menyediakan 2 bilik suara untuk pencoblosan. Pemilihan dimulai pada pukul 07.00 WIB. Pencoblosan selesai pada pukul 13.00 WIB dan dilanjut dengan penghitungan suara.”
. Dalam tahapan kampanye pemilihan kepala daerah di Dairi, KPU Dairi memberikan
waktu yang digunakan oleh calon kepala daerah selama 14 empat belas hari sejak tanggal 23 September 2013 sampai 6 Oktober 2013. Calon kepala daerah menyampaikan visi dan misinya
jika terpilih menjadi kepala daerah Dairi periode 2014-2019. Berbagai kegiatan dilakukan untuk menarik simpati dari masyarakat seperti, acara hiburan, acara makan minum, acara gotong
royong dan lain sebagainya. Setiap calon kepala daerah berkampanye bersama dengan tim suksesnya masing-masing.
Pemilihan Kepala Daerah Dairi dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2013. Sesuai dengan pernyataan sekretaris KPU Dairi, Bapak Gamal Purba yang mengatakan bahwa
26
24
Prof. Dr. Damsar. 2010. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Kencana. Hal. 188-189
25
Ibid. Hal. 189
26
Wawancara dengan Gamal Purba ,Sekretaris KPU Kab. Dairi tanggal 19 Maret 2016 di Sidikalang
Universitas Sumatera Utara
55
Pemilihan kepala daerah tahun 2013 di Kabupaten Dairi, dimulai pada pukul 07.00 WIB . KPU Dairi menyediakan 2 bilik suara di tempat pemungutan suara TPS yang menjadi tempat
masyarakat memilih calon kepala daerah. Kertas suara yang disediakan panitia berisi gambar dari masing-masing calon kepala daerah. Pemilihan kepala daerah diawasi oleh polisi,saksi dari
masing-masing calon kepala daerah, dan KPU Dairi berserta jajarannya di tiap-tiap tempat pemungutan suara TPS. Daftar pemilih tetap DPT dalam pemilihan kepala daerah adalah
203.910 jiwa, dan masyarakat yang datang pada Pemilihan Kepala Daerah sebanyak 147.117 jiwa. Pemilihan berlangsung hinggal pukul 13.00 WIB dan dilanjut dengan penghitungan suara
pada pukul 13.30 WIB. Pada saat itu calon incumbent,Johny Sitohang dan Irwansyah Pasi mencalonkan untuk
kedua kalinya menjadi calon kepala daerah dimana pasangan Johnny Sitohang dan Irwansyah Pasi mendapatkan nomor urut 1. Pada saat pilkada Dairi 2013, Johnny Sitohang dan Irwansyah
Pasi harus melawan 3 calon kepala daerah lainnya. Pasangan nomor urut dua Passiona M Sihombing yang merupakan wakil ketua DPRD Dairi dan wakilnya Insanuddin Lingga S.Sos. M.
Si yang merupakan Camat Sidikalang. Pasangan nomor urut 3 Drs. Parlemen Sinaga, MM merupakan mantan kadis pertanian Dairi dan sebelumnya pernah mencalonkan juga menjadi
calon kepala daerah di Dairi pada tahun 2008,tetapi kalah di putaran kedua dan wakilnya Dr. H. Reinfil Capah, M. Kes merupakan mantan kepala rumah sakit di Dairi dan juga seorang
pedagang yang cukup ternama di Dairi. Pasangan nomor urut 4 Luhut Matondang merupakan pengusaha aspal di Tanah Karo dan merupakan salah satu supplier aspal di Sumut dan wakilnya
Maradu Gading Lingga yang merupakan mantan kepala bappeda Dairi dan sempat juga menjabat PNS di Papua dan di masa pensiunnya ingin mengabdi di Dairi.
Universitas Sumatera Utara
56
Pada saat Johnny Sitohang dan Irwansyah Pasi mencalonkan diri pada tanggal 29 Juni 2013, sebagian besar pengusaha yang ada di Kabupaten Dairi melihat peluang yang cukup besar
untuk memenangkan Johnny Sitohang menjadi calon kepala daerah, sehingga beberapa pengusaha-pengusaha yang ada di Kabupaten Dairi mendaftarkan diri menjadi tim sukses
pemenangan Johnny Sitohang dan Irwansyah Pasi menjadi Kepala Daerah Dairi tahun 2014- 2019.Pada saat aktivitas kampanye berlangsung, Johnny Sitohang yang pada saat itu menjabat
Bupati Dairi menggunakan para birokrat yang ada di Kabupaten Dairi untuk ikut serta dalam aktivitas kampanye dan jika ada birokrat yang tidak mau ikut serta dalam aktivitas kampanye
maka birokrat tersebut akan dimutasi bahkan di nonjobkan oleh Johnny Sitohang, tetapi ternyata beberapa birokrat yang menjadi tim sukses bayangan juga memiliki hubungan timbal balik,
dimana birokrat pada saat itu selain menjalankan aktivitas kampanye juga ikut serta memberikan sumbangan modal kepada Johnny Sitohang dengan harapan agar dapat pembagian jatah
pekerjaan pembagian proyek yang dikerjakan olek sanak saudaranya.
27
Selain melibatkan para birokrat yang ada di Kabupaten Dairi, Johnny Sitohang juga melibatkan para pengusaha yang ikut serta dalam tim pemenangan Johnny Sitohang dan
Irwansyah Pasi. Pengaruh pengusaha dalam memenangkan Johnny Sitohang dan Irwansyah Pasi cukup besar. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Bang Hendra sebagai anggota DPRD Dairi
Selain ikut serta dalam kampanye, Johnny Sitohang menjadikan para birokrat sebagai alat pengumpul suara dimana para
birokrat juga ikut serta dalam hal mengumpulkan massa dari tempat birokrat itu berasal. Dalam hal ini Johny Sitohang memanfaatkan kekuasaan yang dimilikinya untuk mengumpulkan suara
dari birokrat yang ada di Kabupaten Dairi.
28
27
Wawancara dengan Nata, ketua tim sukses bagian kepemudaan Johnny Sitohang tanggal 31 Maret 2016 di Sumbul
28
Wawancara dengan Hendra Sihombing, anggota DPRD Kab. Dairi tanggal 21 Maret 2016 di Sidikalang
Universitas Sumatera Utara
57
“ Peranan pengusaha dalam Pemilihan Kepala Daerah Dairi yang dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2013 cukup besar,dimana bisa saya pastikan bila 60 pengusaha yang ada di Kabupaten
Dairi mendukung satu calon, maka calon tersebut pasti akan menang.Saya berani mengatakan demikian karena pengusaha selain mempunyai modal, mereka juga mempunyai massa yang
bekerja untuk para pengusaha tersebut dan biasanya massa tersebut akan memilih calon kepala daerah yang dipilih oleh pengusahamajikannya.Tetapi saya tegaskan sekali lagi ini terjadi di
Kabupaten Dairi, karena saya melihat sewaktu pilkada DKI Jakarta, Fauzi Bowo yang notabene didukung oleh 60 lebih pengusaha yang ada di Provinsi DKI Jakarta kalah oleh Jokowi.”
Hubungan pengusaha dan Johnny Sitohang seperti simbiosis mutualisme dimana pengusaha pada saat itu selain sebagai pemodal juga memiliki massa yang berasal dari daerah
pengusaha tersebut dan Johnny Sitohang sebagai calon kepala daerah ,pemberi lapangan pekerjaan proyek kepada pengusaha. Pengusaha yang ada di Kabupaten Dairi yang mendukung
Johhny Sitohang menjadi kepala daerah Dairi berperan cukup besar dalam memenangkan Johhny Sitohang menjadi kepala daerah di Dairi periode 2014-2019 dimana pada saat itu pengusaha
berperan aktif dalam mengumpulkan modal, kampanye dan mengumpulkan massa. Pada saat masa kampanye, para pengusaha digerakkan untuk mengumpulkan massa yang berasal dari
daerahnya, dan beberapa pengusaha ditugaskan untuk membuat baliho, baju serta kendaraan semasa kampanye.
Johnny Sitohang juga mengajak beberapa pengusaha untuk membantu pembangunan SOPO GODANG di daerah Pegagan Hilir untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat
disana pada saat sebulan sebelum pemilihan. Menjelang hari pemilihan, Johny Sitohang mengumpulkan pengusaha yang mendukungnya, dan memberi para pengusaha amplop kosong
yang bergambar kandidat bupati Johnny Sitohang. Johnny Sitohang menyuruh para pengusaha
Universitas Sumatera Utara
58
untuk mengisi amplop kosong tersebut dengan sejumlah uang dan membagikan ke masyarakat yang ada di pedesaan
29
Ada perbedaan antara politik uang money politics dan ongkos politik cost politic dimana menurut Teten Masduki 2004 menyebutkan bahwa politik uang adalah pemberian
uang, atau barang, atau fasilitas tertentu, dan janji kepada para orang-orang tertentu agar seseorang dapat dipilih apakah misalnya menjadi Kepala Daerah Wakil Kepala Daerah.
Sedangkan biaya politik misalnya biaya kampanye yang dikeluarkan oleh seseorang calon untuk memenangkan suatu jabatan, biaya sang calon mengadakan pertemuan dengan tamu dan para
pendukungnya atau bila si calon datang ke suatu tempat untuk berkampanye demi kemenangan dapat dikatakan ini adalah uang politik, atau biaya ongkos politik. Biaya atau ongkos politik ini
memiliki aturan yang kesemuanya berdasarkan kesepakatan yang dibuat. Artinya aliran dana yang digunakan jelas dan merajuk kepada tata aturan sebagaimana yang telah diatur.
. Walaupun ada beberapa pengusaha yang cukup heran karena diberi amplop kosong, Johnny menegaskan bahwa dia tidak mempunyai uang dan ini ukuran
sejauhmana militansi berkawan. Serangan fajar yang dilakukan oleh pengusaha-pengusaha yang mendukung Johnny
Sitohang menjadi kepala daerah di Dairi cukup berhasil dimana implikasi politik uang terhadap perilaku pemilih berpengaruh cukup besar di daerah-daerah yang kurang paham tentang
perpolitikan. Implikasi politik uang terhadap pemilih dalam hal ini menjadi sebuah pembuktian. Posisi pengusaha dalam kekerabatan dengan kepala daerah ternyata secara gamblang
mengajarkan perilaku politik praktis dengan masyarakat. Dimana pengusaha melaksanakan politik uang terhadap masyarakat, dan kepala daerah selaku pemegang kekuasaan sebagai otak
pelaksana.
29
Wawancara dengan Sarifuddin Siregar , wartawan Analisa di Kab. Dairi tanggal 23 Maret 2016 di Sidikalang
Universitas Sumatera Utara
59
Dari paparan yang diungkapkan Teten Masduki 2004, dapat diambil garis demarkasi yang membedakan antara politik uang dan dana politik. Politik uang adalah uang yang
dimaksudkan untuk mempengaruhi kandidat penguasa baik lokal maupun nasional guna melindungi kepentingan bisnis maupun politik sang penyumbang dana. Politik uang juga kita
bisa definisikan sebagai biaya yang dikeluarkan oleh seseorang kandidat yang ditujukan untuk membeli hak suara vote buying dalam pemilu. Kesepakatan ini dibuat umumnya dengan tidak
transparan dan tidak merujuk kepada tata aturan yang ditetapkan oleh lembaga penyelanggara pemilihan umum. Sedangkan biaya politik ialah uang yang dikeluarkan guna menjalankan
operasionalisasi kampanye seseorang kandidat penguasa baik lokal maupun nasional yang harus merujuk kepada tata aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan komisi pemilihan umum.
Besarnya sumbangan sudah diatur dan harus diaudit secara terbuka oleh auditor independen. Uang politik tidak dimaksudkan untuk mempengaruhi kandidat penguasa lokal maupun nasional
jika nantinya terpilih. Uang politik juga tidak dimaksudkan untuk mempengaruhi pemilih untuk memilih kandidat-kandidat penguasa lokal maupun nasional tertentu.
Melihat modus dan bentuk politik uang yang terbuka yang ditujukan untuk mempengaruhi suara pemilih, bisa ditarik kesimpulan bahwa wilayah yang paling rawan politik
uang adalah masyarakat miskin yang sering disebut sebagai pemilih irasional. Masyarakat Dairi khususnya yang hidup di pedesaan dan berpendidikan rendah menggangap politik uang yang
dilakukan tim sukses calon kepala daerah merupakan hal yang wajar apalagi didukung oleh pendapatan mereka yang rendah. Mereka menganggap uang yang bisa dikasih calon kepala
daerah kepada mereka sekarang bisa mereka gunakan langsung untuk kebutuhan hidup sehari-
Universitas Sumatera Utara
60
hari.
30
Hasil Pemilihan Masyarakat yang pendidikan politiknya rendah hanya berpikir dalam jangka pendek
karena mereka langsung bisa menikmatinya.
3.2 Terpilihnya Johnny Sitohang menjadi kepala daerah Dairi periode 2014-2019