2.2 Kontruksi AT89S51
Microcontroller AT89S51 hanya memerlukan tambahan 3 kapasitor, 1 resistor dan 1 kristal serta catu daya 5 volt. Kapasitor 10 micro-fard dan resistor 10 kilo Ohm
dipakai untuk membentuk rangkaian riset. Dengan adanya rangkaian riset ini AT89S51 otomatis diriset begitu rangkaian menerima catu daya. Kristal dengan
frekuensi maksimum 24MHz dan kapasitor 30 mikro-farad dipakai untuk melengkapi rangkaian oscilator pembentuk clock yang menentukan kecepatan
kerja Microcontroller. Memori merupakan bagian yang sangat penting pada Microcontroller.
Microcontroller memiliki dua macam memori yang sifatnya berbeda. Read Only Memory ROM yang isinya tidak berubah meskipun IC kehilangan catu daya.
Sesuai dengan keperluannya, dalam susunan MCS-51 memori penyimpanan program ini dinamakan sebagai memori program. Random Access Memory
RAM isinya akan sirna begitu IC kehilangan catu daya, dipakai untuk menyimpan data pada saat program bekerja. RAM yang dipakai untuk
menyimpan data ini disebut sebagai memori data. Ada berbagai jenis ROM. Untuk Microcontroller dengan program yang
sudah baku dan diproduksi secara massal, program diisikan kedalam ROM pada saat IC Microcontroller dicetak dipabrik IC. Untuk keperluan tertentu
Microcontroller menggunakan ROM yang dapat diisi ulang atau Programble- Eraseable ROM yang disingkat menjadi PROM PEROM. Dulu banyak UV-
EPROM Ultra Violet Eraseable Programble ROM yang kemudian dinilai mahal dan ditinggalkan setelah ada flash PEROM yang harganya jauh lebih murah.
Universitas Sumatera Utara
Jenis memori yang dipakai untuk memori program AT89S51 adalah flash PEROM, program untuk mengendalikan Microcontroller diisikan ke memori itu
lewat bantuan alat yang dinamakan sebagai AT89S51 flash PEROM Programmer. Memori data yang disediakan dalam chip AT89S51 sebesar 128 kilo byte
meskipun hanya kecil saja tapi untuk banyak keperluan memori kapasitas itu sudah cukup. SARANA Inputoutput yang disediakan cukup banyak dan
bervariasi. AT89S51 mempunyai 32 jalur InputOutput. Jalur InputOutput parallel dikenal sebagai Port 1 P1.0..P1.7 dan Port 3 P3.0..P3.5 dan P3.7.
Gambar 2.1. IC Mikrokontroler AT89S51
P1.0 P1.1
P1.2 P1.3
P1.4 P1.5
P1.6 P1.7
RST P3.0RX0
P3.1TX0 P3.2INT0
P3.3INT1 P3.4T0
P3.5T1 P3.6WR
P3.7RD XTAL2
XTAL1 GND
P2.7A 16
P2.6A 14
P2.5A 13
P2.4A 12
P2.3A 11
P2.2A 10
P2.1A 9
P2.0A 8
PSEN ALEPROG
EA VPP
P0.7A D7
P0.6A D6
P0.5A D5
P0.4A D4
P0.3A D3
P0.2A D2
P0.1A D1
P0.0A D0
VCC
AT89S51
40 39
38 37
36 35
34 33
32 31
30 29
28 27
26 25
24 23
22 21
20 19
18 17
16 15
14 13
12 11
10 9
8 7
6 5
4 3
2 1
Universitas Sumatera Utara
Diskripsi pin-pin pada mikrokontroler AT89S51 :
VCC Pin 40 Suplai tegangan
GND Pin 20
Ground
Port 0 Pin 39-Pin 32
Port 0 dapat berfungsi sebagai IO biasa, low order multiplex addressdata ataupun penerima kode byte pada saat flash programming pada fungsi sebagai IO
biasa port ini dapat memberikan output sink ke delapan buah TTL input atau dapat diubah sebagai input dengan memberikan logika 1 pada port tersebut. Pada
saat flash programming diperlukan eksternal pull up, terutama pada saat verifikasi program.
Port 2 Pin 21-Pin 28
Port 2 berfungsi sebagai IO biasa atau high order address, pada saat mengaks memori secara 16 bit. Pada saat mengakses memori 8 bit, port ini akan
mengeluarkan isi dari P2 special function register. Port ini mempunyai internal pull up
dan berfungsi sebagai input dengan memberikan logika 1. sebagai output, port ini dapat memberikan output sink keempat buah input TTL.
Port 3 Pin 10 – Pin 17
Port 3 merupakan 8 bit port IO dua arah dengan interpal pull up. Port 3 juga mempunyai fungsi pin masing-masing, yaitu sebagai barikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Fungsi Fungsi drai Port 3 pada Microcontroller AT89S51
Nama Pin Fungsi
P3.0 Pin 10 RXD Port input serial
P3.1 Pin 11 TXD Port output serial
P3.2 Pin 12 INTO Interrupt 0 eksternal
P3.3 Pin 13 INT1 Interrupt 1 eksternal
P3.4 Pin 14 T0 Input eksternal timer 0
P3.5 Pin 15 T1 Input eksternal timer 1
P3.6 Pin 16 WR untuk menulis eksternal data memori
P3.7 Pin 17 RD untuk membaca eksternal data memori
RST Pin 9
Reset akan aktif dengan memberikan input high selama 2 cycle.
ALEPROG Pin 30
Address Latch Enable adalah pulsa output untuk me-lact byte bawah dari alamat selama mengakses memori eksternal. Selain itu sebagai pulsa input program
PROG selama memprogram Flash.
PSEN Pin 29
Program Store Enable digunakan untuk mengakses memory program eksternal.
EA Pin 31
Pada kondisi low, pin ini akan berfungsi sebagai EA yaitu Microcontroller akan menjalankan program yang ada pada memori eksternal setelah sistem direset. Jika
kondisi high, pin ini akan berfungsi untuk menjalankan program yang ada pada memori internal. Pada saat flash programming, pin ini akan mendapat tegangan 12
volt.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Jenis sensor yang digunakan