VCC 5V
18
330
330
2SC945
2SC945 1.0k
1.0k
18
Tip 127 VCC
5V Tip 122
VCC 5V
VCC 5V
18
330
330
2SC945
2SC945 1.0k
1.0k
18
Tip 127
Tip 122 Kumparan2
Kumparan1 Tip 127
18
Tip 122 1.0k
VCC 5V
VCC 5V
2SC945 1.0k
18
2SC945 330
330
Tip 127 18
Tip 122 1.0k
VCC 5V
VCC 5V
2SC945 1.0k
18
2SC945 330
330
Kumparan3 Kumparan4
Motor AT89C4051
AT89C4051 AT89C4051
AT89C4051
Kolektor dari transistor ini akan dihubungkan ke mikrokontroler AT89S51, sehingga mikrokontroler AT89S51 dapat mengetahui kondisi siang dan
malam.
3.8 Perancangan Rangkaian Jembatan H
Rangkaian jembatah H ini berfungsi untuk memutar motor stepper searahberlawanan arah dengan arah jarum jam. Mikrokontroler tidak dapat
langsung mengendalikan putaran dari motor stepper, karena itu dibutuhkan driver sebagai perantara antara mikrokontroler dan motor stepper, sehingga perputaran
dari motor stepper dapat dikendalikan oleh mikrokontroler. Rangkaian jembatan H ditunjukkan pada gambar 3.8 berikut ini :
Gambar.3.8 Rangkaian jembatan H
Pada rangkaian di atas, jika P0.0 diset high yang berarti P0.0 mendapat tegangan 5 volt, maka kedua transistor tipe NPN C945 yang disebelah kiri akan
Universitas Sumatera Utara
aktip. Hal ini akan membuat kolektor dari kedua transistor C945 itu akan mendapat tegangan 0 volt dari ground. Kolektor dari transistor C945 yang berada
di sebelah kiri atas diumpankan ke basis dari transistor tipe PNP TIP 127 sehingga basis dari transistor TIP 127 mendapatkan tegangan 0 volt yang menyebabkan
transistor ini aktip transistor tipe PNP akan aktip jika tegangan pada basis lebih kecil dari 4,34 volt. Aktipnya transistor PNP TIP 127 ini akan mengakibatkan
kolektornya terhubung ke emitor sehingga kolektor mendapatkan tegangan 5 volt dari Vcc.
Sedangkan kolektor dari transistor C945 yang berada di sebelah kiri bawah diumpankan ke basis dari transistor tipe NPN TIP 122 sehingga basis dari
transistor TIP 122 mendapatkan tegangan 0 volt yang menyebabkan transistor ini tidak aktip transistor tipe NPN akan aktip jika tegangan pada basis lebih besar
dari 0,7 volt. Karena transistor TIP 122 ini tidak aktip, maka kolektornya tidak terhubung ke emitor, sehingga kolektor tidak mendapatkan tegangan 0 volt dari
ground. Karena kolektor TIP 122 dihubungkan dengan kolektor TIP 127 yang
mendapatkan teganagan 5 volt dari Vcc, maka kolektor dari TIP 122 juga mendapatkan tegangan yang sama. Hal ini menyebabkan kaki motor sebelah kiri
mendapatkan tegangan 5 volt polaritas positip. Agar motor dapat berputar ke satu arah maka kaki sebelah kanan motor
harus mendapatkan tegangan 0 volt polaritas negatip. Hal ini diperoleh dengan memberikan logika low 0 pada P0.1 mikrokontroler AT89S51.
Pada rangkaian di atas, jika P0.1 diset low yang berarti P0.1 mendapat tegangan 0 volt, maka kedua transistor tipe NPN C945 yang disebelah kanan tidak
Universitas Sumatera Utara
akan aktip. Hal ini akan membuat kolektor dari kedua transistor C945 itu akan mendapat tegangan 5 volt dari Vcc. Kolektor dari transistor C945 yang berada di
sebelah kanan atas diumpankan ke basis dari transistor tipe PNP TIP 127 sehingga basis dari transistor TIP 127 mendapatkan tegangan 5 volt yang menyebabkan
transistor ini tidak aktip Karena transistor PNP TIP 127 tidak aktip maka kolektornya tidak terhubung ke emitor sehingga kolektor tidak mendapatkan
tegangan 5 volt dari Vcc, tetapi mendapatkan tegangan yang berasal dari transistor TIP 122 yang berada di bawahnya.
Sedangkan kolektor dari transistor C945 yang berada di sebelah kiri bawah diumpankan ke basis dari transistor tipe NPN TIP 122 sehingga basis dari
transistor TIP 122 mendapatkan tegangan 5 volt yang menyebabkan transistor ini menjadi aktip. Karena transistor TIP 122 ini menjadi aktip, menyebabkan
kolektornya terhubung ke emitor, sehingga kolektor mendapatkan tegangan 0 volt dari ground.
Universitas Sumatera Utara
3.9 Diagram Alir Pemrograman