dikuatkan sampai maksimal 100 kali penguatan. Dengan demikian maka tegangan sekarang adalah 0,25 mV x 100 = 25 mV. Kemudian output dari Op-Amp
pertama ini akan diinputkan ke Op-Amp kedua untuk dikuatkan lagi sampai maksimal 100 kali penguatan, sehingga menjadi 2,5 Volt. Dengan demikian
output dari Op-Amp kedua mampu mendrive transistor C945 untuk aktip. Transistor C945 ini merupakan transistor jenis NPN. Transistor ini akan
aktip saturasi jika pada basis diberikan tegangan lebih besar dari 0,7 volt. Jika transistor ini aktip, maka kolektor akan terhubung ke emitor sehingga tegangan
pada kolektor akan jatuh menjadi 0 volt. Ketika mendapat teganga 2,5 volt dari Op-Amp kedua, maka transistor akan aktip, sehingga tegangan pada kolektor akan
jatuh menjadi 0 volt. Jatuhnya tegangan pada kolektor dari 5 volt ke 0 volt inilah yang merupakan indikasi adanya air yang diterima oleh sensor air. Jatuhnya
tegangan pada kolektor dari 5 volt ke 0 volt ini juga akan menyebabkan LED indikator menyala.
Kolektor dari transistor ini akan dihubungkan ke mikrokontroler AT89S51, sehingga mikrokontroler AT89S51 dapat mengetahui adanya air yang
mengenai sensor air.
3.7 Sensor siang-malam
Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi siangmalam hari Sensor ini terdiri dari sebuah potodioda yang dihubungkan ke rangkaian penguat sinyal. Potodioda
memiliki karakteristik berubahnya nilai hambatannya jika ada sinar infra merah yang mengenainya. Matahari sensiri memancarkan sinar infra merah yang cukup
besar. Dengan demikian sensor ini dapat mengetahui adatidaknya sinar infra
Universitas Sumatera Utara
A733 Vcc
Vcc
C 945 3
2 3
2 1
1 µ
c
Vcc
LM 385 1 K
Ω 1 K
Ω 1 K
Ω 1 K
Ω 10 K
Ω 100 K
Ω 330
Ω
100 K Ω
100 K Ω
330 K Ω
Potodioda
merah dari matahari. Jika terkena sinar matahari, maka hambatan pada potodioda ini akan mengecil, dan sebaliknya jika tidak terkena sinar matahai, maka
hambatan pada potodioda ini akan berubah semakin besar. Perubahan inilah yang dijadika sebagai indikasi siang atau malam.
Sensor ini akan dihubungkan ke rangkaian penguat sinyal untuk diperkuat sinyalnya agar dapat memberikan logika high atau low ke mikrokontroler
AT89S51. Gambar hubungan antara sensor ini dengan rangkaian penguat ditunjukkan pada gambar 3.7 berikut ini :
Gambar 3.7 potodioda dan rangkaian penguatnya
Salah satu sisi sensor dihubungkan dengan sumber tegangan 5 volt dan sisi yang lainnya dihubungkan ke resistor 330 Kohm sekaligus dihubungkan ke basis
dari transistor A733. Jika tidak ada sinar infra merah dari matahari yang mengenai sensor, maka tidak ada arus yang mengalir ke reistor, hal ini akan
menyebabkan basis mendapatkan tegangan 0 volt dari resistor yang dihubungkan
Universitas Sumatera Utara
ke ground. Jika sensor terkena sinar infra merah dari matahari, maka akan ada arus yang sangat lemah yang akan mengalir dari sisi sensor yang dihubungkan
dengan sumber tegangan ke sisi sensor yang dihubungkan ke resistor dan basis transistor. Arus ini akan menghasilkan tegangan tertentu yang nilainya sangat
kecil sekitar 1 mV. Tegangan inilah yang merupakan indikasi adanya sinar infra merah dari matahari yang mengenai sensor kondisi siang hari, kemudian
tegangan akan dikuatkan oleh transistor A733 sebagai penguat depan sekaligus menyesuiakan impedansi input terhadap Op-Amp 358. Op-Amp LM 358 sebagai
penguat ganda non inverting memperkuat sinyal yang dihasilkan oleh penguat depan yaitu transistor A733. Pada Op_Amp pertama sinyal akan dikuatkan sampai
maksimal 100 kali penguatan. Dengan demikian maka tegangan sekarang adalah 1 mV x 100 = 100 mV. Kemudian output dari Op-Amp pertama ini akan
diinputkan ke Op-Amp kedua untuk dikuatkan lagi sampai 25 kali penguatan, sehingga menjadi 2,5 Volt. Dengan demikian output dari Op-Amp kedua mampu
mendrive transistor C945 untuk aktip. Transistor C945 ini merupakan transistor jenis NPN. Transistor ini akan
aktip saturasi jika pada basis diberikan tegangan lebih besar dari 0,7 volt. Jika transistor ini aktip, maka kolektor akan terhubung ke emitor sehingga tegangan
pada kolektor akan jatuh menjadi 0 volt. Ketika mendapat teganga 2,5 volt dari Op-Amp kedua, maka transistor akan aktip, sehingga tegangan pada kolektor akan
jatuh menjadi 0 volt. Jatuhnya tegangan pada kolektor dari 5 volt ke 0 volt inilah yang merupakan indikasi adanya sinar infra merah dari matahari yang mengenai
sensor kondisi siang hari. Jatuhnya tegangan pada kolektor dari 5 volt ke 0 volt ini juga akan menyebabkan LED indikator menyala.
Universitas Sumatera Utara
VCC 5V
18
330
330
2SC945
2SC945 1.0k
1.0k
18
Tip 127 VCC
5V Tip 122
VCC 5V
VCC 5V
18
330
330
2SC945
2SC945 1.0k
1.0k
18
Tip 127
Tip 122 Kumparan2
Kumparan1 Tip 127
18
Tip 122 1.0k
VCC 5V
VCC 5V
2SC945 1.0k
18
2SC945 330
330
Tip 127 18
Tip 122 1.0k
VCC 5V
VCC 5V
2SC945 1.0k
18
2SC945 330
330
Kumparan3 Kumparan4
Motor AT89C4051
AT89C4051 AT89C4051
AT89C4051
Kolektor dari transistor ini akan dihubungkan ke mikrokontroler AT89S51, sehingga mikrokontroler AT89S51 dapat mengetahui kondisi siang dan
malam.
3.8 Perancangan Rangkaian Jembatan H