Perumusan Masalah Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk:

Menurut Obstetrics Anesthetists Association 2009, terdapat tiga jenis anestesi regional yaitu spinal, epidural dan combined spinal-epidural CSE. Jenis spinal adalah metode yang paling umum digunakan. Anestesi lokal akan disuntik pada bahagian spinal. Metode ini bekerja cepat dan hanya perlu dosis kecil obat bius. Untuk jenis epidural, tabung plastik tipis atau kateter dimasukkan pada saraf di tulang punggung dan obat untuk mematikan saraf dimasukkan melalui tabung apabila diperlukan. Combined spinal-epidural adalah kombinasi spinal dan epidural. Dr. Hasanul Arifin, Sp.An, KIC, KAP, dari Department Anestesiologi dan Terapi Intensif FK USU dan RSUP Haji Adam Malik, Medan menjelaskan bahwa teknik spinal maupun epidural memiliki perbedaan dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pada epidural, durasi pembiusan yang diberikan lebih lama dibandingkan spinal. Pada bius spinal, obat hanya diinjeksikan sekali dan apabila durasinya telah habis diperlukan penyuntikan kembali. Bius epidural tidak menyebabkan nyeri kepala pasca pembiusan seperti yang terjadi pada bius spinal. Bius epidural bekerja lebih lama antara 15-30 menit, sedangkan bius spinal hanya perlu 5 menit. Secara ekonomis, bius epidural membutuhkan biaya lebih mahal dibandingkan bius spinal. Secara teknis, bius epidural relatif lebih sulit dilakukan daripada bius spinal dan sangat tergantung keterampilan ahli anestesi.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan yaitu: Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil tentang jenis anestesi? Apakah jenis anestesi yang akan dipilih ibu hamil untuk tindakan seksio sesarea? UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap pemilihan jenis anestesi untuk tindakan seksio sesarea.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui karakteristik ibu hamil dan mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan jenis anestesi yang diinginkan ibu hamil untuk tindakan seksio sesarea 2. Mengetahui jenis-jenis anestesi yang digunakan untuk tindakan seksio sesarean dan kebaikan serta keburukan setiap jenis anestesi.

1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk:

1. Sebagai informasi untuk penyuluhan tentang jenis anestesi yang dapat diberikan untuk tindakan seksio sesarea 2. Sebagai informasi kepada ibu hamil untuk memilih jenis anestesi yang diinginkan sekiranya perlu dilakukan seksio sesarea 3. Memberikan bahan masukan bagi pihak lain yang akan melanjutkan penelitian ini ataupun yang ada kaitannya dengan penelitian ini. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Di dalam tinjauan teoritis ini akan dipaparkan tentang konsep-konsep terkait dengan pengetahuan, operasi seksio caesaria, dan jenis-jenis anestesi.

2.1. Pengetahuan

2.1.1. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan umumnya datang dari pengalaman, juga bisa didapat dari informasi yang disampaikan oleh guru, orang tua, teman, buku dan surat kabar. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang Notoatmodjo, 2003. Menurut Setiawati 2008, yang mengutip dari Rogers 1974, pengetahuan adalah hasil dari proses pembelajaran dengan melibatkan indra penglihatan, pendengaran, penciuman, dan pengecap. Pengetahuan akan memberikan penguatan terhadap individu dalam setiap mengambil keputusan dan individu tersebut akan melakukan perubahan dengan mengadopsi prilaku. Pengetahuan bukan sesuatu yang sudah ada dan tersedia dan sementara orang lain tinggal menerimanya. Pengetahuan adalah sebagai suatu pembentukan yang terus menerus oleh seseorang yang setiap saat mengalami reorganisasi karena adanya pemahaman-pemahaman baru. Pengetahuan bukanlah suatu barang yang dapat dipindahkan dari pikiran seseorang yang telah mempunyai pengetahuan kepada pikiran orang lain yang belum memiliki pengetahuan tersebut dan manusia juga dapat mengetahui sesuatu dengan menggunakan indranya Budiningsih, 2005. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA