ultrasonografi Bagus Ida, 2005. p.126. Dengan disimpulkan bahwa Ibu hamil adalah seorang ibu dimulai masa kehamilan atau mulai dari konsepsi sampai
lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari atau 40 minggu, di hitung dari hari pertama haid terakhir dan dapat dilihat tanda pasti hamil yaitu ada
gerakan janin dalam rahim terlihat atau teraba gerakan janin dan teraba bagian bagian janin, terdengar denyut jantung janin didengar dengan stetoskop laenec,
alat kardiotokografi atau EKG dan alat Doppler dilihat dengan ultrasonografi, pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu rontgen melihat kerangka janin.
2.3. Seksio Sesarea
2.3.1. Definisi Seksio Sesarea
Istilah seksio sesarea berasal dari bahasa latin “caedere” yang artinya “memotong”. Pengertian ini dapat dijumpai dalam hukum roma yaitu lex regia
atau lex caesarea yang merupakan hukum yang menjelaskan bahwa prosedur tersebut dilakukan di akhir kehamilan pada seorang wanita yang dalam keadaan
sekarat demi menyelamatkan calon bayinya Cunningham et al, 2005. Seksio sesarea merupakan suatu proses insisi dinding abdomen dan uterus untuk
mengeluarkan janin Dorland, 2002.
Seksio sesarea merupakan prosedur operasi yang dilakukan pada fetus pada akhir minggu ke-28 melalui penyayatan atau pengirisan pada dinding perut
dan dinding rahim Dutta, 2004. Seksio sesarea adalah suatu persalinan buatan, dimana janin yang dilahirkan melalui insisi atau penyayatan pada dinding perut
dan dinding rahim dengan syarat rahim ibu dalam keadaan baik dan berat janin diatas 500 gram Wiknjosastro, 2005
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.3.2. Indikasi Seksio Sesarea
Menurut Scott 2002 dalam Sinaga 2009, melahirkan dengan seksio sesarea sebaiknya dilakukan atas pertimbangan medis dengan memperhatikan
kesehatan ibu maupun bayinya. Dengan maksud bahwa janin atau ibu dalam kadaan gawat darurat sehingga hanya dapat diselamatkan dengan persalinan
seksio sesarea dengan tujuan untuk memperkecil timbulnya resiko pada ibu maupun bayinya.
Menurut Cunningham, et al 2005, lebih dari 85 persalinan seksio sesarea disebabkan oleh:
1. Riwayat seksio sesarea 2. Distosia persalinan dan kemacetan persalinan
3. Gawat janin 4. Letak sungsang
Menurut Ricci 2001 indikasi persalinan seksio sesarea dibedakan berdasarkan beberapa faktor yaitu :
Faktor ibu
Indikasi yang paling sering terjadi yaitu, disproporsi Sefalo-pelvik yang merupakan ketidakseimbangan antara ukuran kepala bayi dengan ukuran panggul
ibu Decherney, Nathan, Goodwin, Laufer, 2007. Selain itu dapat juga disebabkan oleh disfungsi uterus, ruptura uteri, partus tak maju yang merupakan,
persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam pada primipara, dan lebih dari 18 jam pada multipara yang terjadi meskipun terdapat kontraksi uterus yang kuat,
janin tidak dapat turun karena faktor mekanis Mochtar,1998.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Faktor janin
a. Gawat janin Keadaan gawat janin yang disertai dengan kondisi ibu yang kurang baik
dianjurkan untuk dilakukan persalinan seksio sesarea. Jika ibu mengalami tekanan darah tinggi, kejang ataupun gangguan pada ari- ari maupun tali pusar dapat
mengakibatkan gangguan aliran oksigen kepada bayi sehingga dapat menyebabkan kerusakan otak yang bahkan dapat menimbulkan kematian
janin dalam rahim Oxorn, 2003.
b. Prolaps tali pusat
Kejadian ini lebih sering terjadi jika tali pusar panjang dan jika plasenta letaknya rendah. Keadaan ini tidak mempengaruhi keadaan ibu secara langsung tetapi dapat
sangat membahayakan janin karena tali pusat dapat tertekan antara bagian depan anak dan dinding panggul yang akan timbul asfiksia Bratakoesuma, 2004.
c. Malpresentasi janin