Biaya Produksi Rp Jumlah Produksi Buah BEP Produksi

Dibawah ini dapat dilihat RC Ratio usaha industri batu bata dalam satu bulan adalah sebagai berikut: Tabel 17. Rata-Rata RC Ratio Industri Batu Bata dalam Satu Bulan di Desa Tanjung Mulia Tahun 2013 No. Uraian Rata-Rata Range

1. Penerimaan

25.666.000 13.500.000 – 40.500.000

2. Biaya Produksi

21.200.390,28 11.245.375 – 39.204.333,34

3. RC Ratio

1,18 1,034 – 2,016 Sumber : Data Diolah dari Lampiran 16 Dari tabel 17 didapat RC Ratio adalah 1,18 . Ini berarti penerimaan lebih besar dari pada biaya produksi. Semua sampel pemilik industri batu bata di daerah penelitian memiliki nilai RC Ratio diatas 1,0. Dengan demikian usaha industri batu bata layak untuk diusahakan. Selanjutnya kelayakan usaha dapat dianalisis dengan Break Event Point BEP yaitu harga ditentukan berdasarkan titik impas pulang pokok. Besarnya BEP produksi dan BEP harga dapat dilihat pada tabel 18 berikut : Tabel 18. Rata-Rata BEP Produksi dan BEP Harga Industri Batu Bata di Daerah Penelitian No. Uraian Rata-Rata Range

1. Biaya Produksi Rp

21.200.390,28 11.245.375 - 39.204.333,34 2. Harga Jual Rp 301,67 300 - 310

3. Jumlah Produksi Buah

84.900 45.000 - 255.000

4. BEP Produksi

70.247,92 37.484,58 - 120.136,67 5. BEP Harga 252,31 151,74 - 280,86 Sumber : Data Diolah dari Lampiran 17 dan 18 Universitas Sumatera Utara Dari tabel 18 diatas dapat dilihat bahwa jumlah produksi batu bata berada diatas BEP produksi dan harga jual batu bata juga berada diatas BEP harga. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa produksi dan harga jual dilapangan sudah berada diatas BEP produksi dan BEP harga dan usaha industri batu bata ini layak untuk dikembangkan didaerah penelitian. Dengan memperhatikan nilai RC ratio 1 dan jumlah produksi BEP produksi dan harga jual diatas BEP Harga, maka hipotesis 3 yang mengatakan industri batu bata layak untuk diusahakan dapat diterima. Universitas Sumatera Utara KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Teknik pengolahan batu bata di daerah penelitian melalui tahapan yaitu Penyediaan bahan baku, pengolahan dan pencetakan batu bata, pengeringan, pengangkutan ke tempat pembakaran, pembakaran, sampai batu bata diangkut ke dalam truk yang sudah siap untuk dipasarkan. Dengan demikian teknik pengolahan batu bata di daerah penelitian sudah intensif. 2. Pendapatan bersih yang diterima pengrajin industri batu bata di daerah penelitian tinggi yaitu Rp 4.465.609,72. 3. Industri batu bata layak untuk diusahakan di daerah penelitian. Hal ini dapat dilihat dari nilai RC Ratio 1. Jumlah produksi batu bata berada diatas BEP produksi dan harga jual batu bata juga berada diatas BEP harga. Saran 1. Kepada Pemerintah Memberikan bantuan kepada pengrajin industri batu bata, melalui koperasi di daerah mereka, agar pengrajin tidak mengalami kesulitan dalam penyaluran batu bata untuk dipasarkan. Universitas Sumatera Utara

2. Kepada Pengrajin Batu Bata