Analisis pendapatan dan produksi usahatani cabai merah keriting (Kasus tiga desa di kecamatan Sukaraja, kabupaten Sukabumi, Jawa Barat)

ROZFAULINA. ' Analisis Pendapatan dan Produksi Usahatani Cabai Merah
Keriting, kasus Tiga Desa di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa
Barat (Dibimbing oleh NUNUNG KUSNADI).
Salah satu tanaman hortikultura yang memiliki peranan cukup penting adalah
tanaman cabai (Capsicum spp). Komoditas ini rnernpunyai banyak kegnaan,
diantaranya sebagai bahan rempah, penghias makanan, bahan pewarna, aroma dan
pemberi rasa pedas. Cabai juga merupakan penyusun menu makanan yang penting
dan banyak mengandung vitamin A, B, C dan Beta Karoten.

--

Permintaan akan cabai semakin meningkat, selain untuk konsumsi rumah
tangga juga untuk industri-industri pengolahan. Salah satu jenis cabai merah yang
banyak digemari, terutama pasar domestik yaitu cabai merah keriting. Karena jenis
cabai ini lebih tahan lama dan rasanya lebih pedas. Saat ini pengusahaannya telah
dilakukan secara intensif
Fenomena harga cabai yang fluktuatif di pasar, merupakan ha1 yang dihadapi
petani sebagai produsen dan para pelaku pasar. Peningkatan produksi yang melebihi
permintaan untuk waktu yang bersangkutan akan menjatuhkan harga yang cukup
besar. Demikian pula sebaliknya, pasokan yang tidak dapat memenuhi permintaan
akan meningkatkan harga cabai secara drastis. Untuk mencapai stabilitas harga perlu

sekali diatur produksi yang sesuailmendekati permintaan pasar.

penelitian ini bertujuan untuk : (1) mempelajari sistem agribisnis cabai merah
keriting di wilayah penelitian, (2) menganalisis pendapatan usahatani cabai merah
keriting di wilayah penelitian, (3) mengkaji faktor-faktor produksi dan efisiensi
usahatani cabai merah keriting di daerah penelitian.
Metodologi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah kasus, pemilihan
lokasi penelitian di Desa Cisarua, Desa Limbangan dan Desa Sukaraja, Kecamatan
Sukaraja, Ka~upatenSukabumi, Jawa Barat. Jenis data dalam penelitian ini adalah
data primer yang diperoleh melalui pengamatan dan wawancara serta data sekunder
yang diperoleh dari instansi terkait dan literatur yang relevan.
Sistem agribisnis cabai merah keriting di wilayah penelitian masih perlu
mendapat perhatian. Pembelian input produksi dilakukan petani di kios saprotan,
distributor Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Bandung dan KUD secara tunai. Teknik
budidaya cabai merah keriting yang dilakukan adalah pola intensif. Pola intensif
artinya bahwa perlakuan yang diberikan secara teratur dan efektif dimana
penggunaan varietasnya unggul, menggunakan mulsa plastik hitam perak,
pemupukan berimbang semi total, pengendalian harna, penyakit dan gulma.
Subsistem pengolahan hasil pertanian, khusus cabai merah keriting ini belum
dilakukan. Jadi cabai yang dijual masih dalam bentuk segar. Subsistem pemasaran

dan produksi primer (usahatani) merupakan subsistem yang paling kritikal, karena
akan menentukan harga yang diterima petani.

Layanan pendukung di daerah

penelitian diantaranya gapoktan, koperasi, penyuluh pertanian. Permodalan diperoleh
dari petani sendiri, investor baik perorangan maupun perusahaan, dan KUT.

Berdasarkan analisis pendapatan didapatkan rasio R/C atas biaya tunai sebesar
2,78 yang berarti untuk setiap satu rupiah biaya tunai yang dikeluarkan akan
memberikan penerimaan sebesar Rp 2,78. Rasio R/C atas biaya totalnya sebesar 2,54
yang berarti untuk setiap satu rupiah biaya total yang dikeluarkan akan memberikan
penerimaan sebesar Rp 2,54. Kondisi ini menguntungkan atau layak secara finansial.
Pendapatan atas biaya total usahatani cabai merah keriting adalah Rp 47.671.926,67
sedangkar. dari pendapatan atas biaya tunai diperoleh nilai sebesar Rp 5G.296.926,67.
Berdasarkan analisisis sensitivitas, apabila terjadi penurunan harga sebesar
64,5 persen, faktor lain tetap, petani mengalami kerugian atas biaya total sebesar
Rp 2.987.631,08, sedangkan kerugian atas biaya tunai sebesar Rp 362.631,08. Nilai

R/C rasio atas biaya total sebesar 0,90 yang artinya bahwa setiap satu rupiah biaya

tunai yang dikeluarkan akan memberikan penerimaan sebesar Rp 0,90. Nilai R/C
atas biaya tunainya adalah 0,99 yang artinya setiap satu rupiah dari Oiaya tunai yang
dikeluarkan akan memberikan penerimaan sebesar Rp 0,99. Kondisi ini tidak layak
secara finansial karena nilai R/C lebih kecil dari satu.
Dalam analisis produksi digunakan fungsi produksi Cobb-Douglas. Beberapa
model telah dicoba untuk memperoleh model fungsi yang terbaik yang memenuhi
asumsi dari fungsi produksi Cobb-Douglas.

Model terbaik adalah dengan

menggunakan analisis regresi komponen utama.
Berdasarkan uji F hitung, diperoleh nilai 45,59 artinya bahwa peubah bebas
(lahan, benih, urea, ZA, TSP, NPK, KCI, pupuk kandang, kapur, borate, tenaga kerja,
obat-obatan padat dan cair) secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap peubab
tidak bebas (produksi cabai) nyata pada selang kepercayaan 99 persen.

Nilai

koefisien determinasi sebesar 84 persen artinya bahwa 84 persen dari variasi produksi
dapat dijelaskan oleh variabel-variabel dalam model, sedangkan sisanya 16 persen

dijelaskan oleh faktor luar yang tidak terdapat dalam model.
Nilai t hitung untuk lahan, benih, ZA, TSP, KC1, pupuk kandang, kapur,
tenaga kerja, obat-obatan padat dan cair berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan
99 persen.

Jumlah elastisitas produksi dalam model adalah 0,97 yang berarti

usahatani cabai merah keriting berada pada skala menurun (decreasing return to

scale) atau daerah rasional dalam kurva hngsi produksi. Nilai ini mempunyai arti
bahwa penambahan 1 persen dari masing-masing faktor produksi secara bersamasama akan meningkatkan produksi sebesar 0,97 persen.
Penggunaan faktor produksi pada usahatani tersebut belum mencapai kondisi
optimal, karena rasio NPM-BKM tidak sama dengan satu. Rasio NPMBKM dari
NPK dan borate lebih kecil dari satu yaitu 0,99 dan 0,44. Artinya bahwa penggunaan
dari kedua faktor produksi tersebut harus dikurangi, sedangkan faktor produksi lainya
harus ditambah untuk mencapai kondisi optimal.
Saran dalam penelitian ini antara lain : ( 1 ) perlu dilakukannya pengolahan
lebih lanjut dari komoditas cabai merah keriting agar dapat memperoleh nilai tambah
dan membuat harga stabil di pasar, (2) penggunaan faktor-faktor produksi oleh petani
hendaknya lebih efisien lagi, dengan penambahan penggunaan input produksi, (3)

dalam pengembangan agribisnis cabai merah keriting ini diperlukan bantuan dari
lembaga pendukung seperti perbankan, lembaga pendidikan, lembaga penelitian, dan
lain-lain baik dari pemerintah maupun swasta.

ANALISIS PENDAPATAN DAN PRODUKSI
USAHATANI CABAI MERAH KERITING
( Kasus Tiga Desa di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat )

OLEH
ROZFAULINA
A07496002

SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian
Pada
Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANLAN
FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh :
Nama

:Rozfaulina

NRP

:A07496002

Prog. Studi

:Agribisnis

Judul


: Analisis Pendapatan dan Produksi Usahatani Cabai

Merah Keriting. (Kasus

Tiga Desa di Kecamatan

Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat).
Dapat diterima sebagai salah satu syarat kelulusan Sarjana Pertanian pada Jurusan
Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertmian, Institut Pertanian Bogor.

Dosen Pembimbing

NIP. 131 415 082

Tanggal Kelulusan :

11

L*


Ju\-

PERNYATAAN
DENGAN IN1 SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRTPSI IN1 BENAR-BENAR
HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJTJKAN SEBAGAI
KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA
MANAPUN.

Bogor, Juli 2000

ROZFAULINA
A07496002

Penulis dilahirkan di Jakarta, tanggal 7 Desember 1977. Penulis adalah putri
bungsu dari enam bersaudara. Ayahanda bernama M. Fauzie, sedangkan ibunda bernama
(Alm) Hj. Rozanah.
Pendidikan yang ditempuh ofeh penulis yaitu TK Islam Al-Hasaniypah
Cengkareng Indah Jakarta Barat, lulus pada tahun 1984. Kemudian SDN Kapuk 20 Pagi
dan lulus pada tahun 1990, pendidikan lanjutan pertama di SMPN 100 Cengkareng

Jakarta Barat, lulus pada tahun 1993. Lalu melanjutkan ke SMU Isalam Al-Azhar I
Kebayoran Baru Jakarta Selatan dan lulus pada tahun 1996.
Berkat rahmat Atlah SWT, penulis dapat masuk lnstitut Pertanian Bogor pada
Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian melalui jalur USMI, tahun 1996.

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb,
Puji syukur atas rahmat dan karunia Allah SWT, penguasa seluruh alam serta
shalawat dan salam senantiasa tercurah pada Nadi Muhammad SAW sebagai teladan
hidup Alhamdulillah atas ridho-Nya juga skripsi ini dapat selesai dan semoga dapat
berguna bagi semua
Tulisan ini dari suatu penelitian kasus yang dilakukan pada tiga desa di
Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat. Judul penelitian ini
adalah Analisis Pendapatan dan Produksi Usahatani Cabai Merah Keriting.
Penelitian ini berusaha mengulas tentang pendapatan dan efisiensi penggunaan
faktor-faktor produksi dari usahatani cabai merah keriting yang merupakan salah satu
komoditas hortikultura utama
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberi inspirasi pada
peneliti lainnya untuk menelaah lebih jauh mengenai usahatani cabai merah keriting
serta usaha perbaikan teknologi yang seharusnya diterapkan untuk meningkatkan

hasil. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan penghargaan dan terima kasih
kepada .
1 Kedua orang tua tercinta dan keluarga yang telah memberikan semangat dan doa
2 Bapak Ir. Nunung Kusnadi, MS selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam penyelesaian skripsi ini dan Ibu
Dra Yayat M. Herudjito, MS selaku dosen pembimbing akademik

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Kelayakan Usahatani Cabai Merah (Capsiccum Annum L.) dengan Cabai Rawit (Capsiccum Frutescens L.) (Studi Kasus : Desa Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun)

17 140 134

Analisis Produksi dan Efisiensi Ekonomi Relatif Usahatani Jagung Manis (Kasus di Desa Titisan, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat).

1 9 147

Analisis pendapatan usahatani saluran pemasaran cabai merah keriting (Kasus di Desa Cisarua, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat)

0 13 118

Analisis efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi dan pendapatan usahatani cabai merah (Studi kasus di Desa Karawang, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi)

0 7 119

Analisis pendapatan usahatani dan pemasaran cabai merah keriting di desa Sindangmekar kecamatan Wanaraja kabupaten Garut, Jawa Barat

0 8 123

Analisis Proses Keputusan Petani dalam Pembelian Benih Cabai Merah Keriting Varietas TM 999 (Kasus di Desa Cisarua, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat).

1 14 247

Analisis Pendapatan Usahatani dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Cabai Merah Keriting di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor

7 111 205

Analisis Risiko Produksi Tomat dan Cabai Merah di Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat

1 7 259

Analisis Risiko Produksi dan Perilaku Penawaran Cabai Merah di Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat

1 8 170

Efisiensi dan Pendapatan Usahatanai Cabai Keriting di Desa Perbawati Kecamatan Sukabumi Kabupaten Sukabumi Jawa Barat

2 22 86