Analisis dan refleksi Siklus I 1. Persiapan Tindakan

berbentuk jamak. Kelihatannya siswa pada umumnya terkecoh penggunaan “to be is” yang dipergunakan untuk mendiskripsikan 4 lima dari 5 lima bagian wajah yang dideskripsikan. Kesalahan juga sering dilakukan siswa pada saat mengucapkan warna yang semu misalnya kemerah-merahan seharusnya dikatakan [redist] tetapi siswa sering mengucapkan sepenggal- sepenggal berdasarkan asal kata jadiannya yaitu “red-ist”. c. Kesalahan pengucapan Pronunciation pada Kompetensi Tindak tutur sebagai pembuka pembicaraan yaitu kata “describe” [di’skraib] sering diucapkan [di’skrib]. d. Gambar yang dideskripsikan guru kurang besar, sehingga kurang jelas untuk diamati bagi siswa yang duduk dibangku belakang. e. Pada penilaian individu beberapa siswa, cenderung melihat peta konsep. f. Kriteria pada alat penilaian kurang lengkap. Kriteria penilaian yang terdiri dari aspek Pemahaman kosa kata dan koherensi antar katakalimat, Pengucapan dan Kelancaran, dirasa kurang lengkap karena guru membelajarkan kompetensi linguistik“to be is dan are”, sehingga hal ini tidak tercover dalam penilaian. g. Hasil penilaian proses yang dilakukan siswa dalam kelompok pada aspek kelancaran berbeda dengan hasil penilaian guru.

4. Analisis dan refleksi

a. Bila dilihat dari aktivitas siswa pada perkenalan Introduce dan hubungkan Connect yang pada umumnya sangat antusias dan merasa senang selama 29 proses pembelajaran monolog descriptive menggunakan sistim ICARE, menunjukan bahwa sistim ini dengan langkah-langkah Introduceion, Connect, Apply, Reflect dan Extend ICARE, mampu menciptakan situasi yang kondusif dan menyenangkan, karena siswa merasa bebas untuk mengungkapkan pendapatnya sehingga muncul rasa percaya diri. Hal ini juga terlihat ketika waktu istirahat, ternyata semua siswa lebih cenderung ingin melanjutkan pembelajaran dari pada istirahat. b. Pada umumnya siswa mampu mengungkapkan 5 lima kalimat yang ditargetkan dalam pembelajaran secara lisan yang berterima, untuk mendiskripsikan wajah seseorang. Untuk itu monolog descriptive pada pertemuan berikutnya dapat ditingkatkan jumlah kosakatanya. c. Untuk mencapai Discourse Competence yaitu menggunakan bahasa Inggris yang berterima perlu pembelajaran ulang yang diprogramkan pada siklus ke 2 dua sebagai berikut:  Penekanan pada penggunaan to be untuk benda jamak yaitu “are” agar siswa tidak terkecoh dengan penggunaan to be “is”.  Perbaikan pengucapan kata “describe” [di’skraib] yang sering diucapkan [di’skrib]. Pada kalimat pembuka pembicaraan.  Perbaikan pengucapan kata jadian tentang warna semu, agar diucapkan utuh, tidak terpenggal antara kata dasar dengan afiknya. 30  Monitoring guru ketika siswa belajar kelompok perlu ditingkatkan agar siswa dapat memanfaatkan waktu untuk berlatih dalam kelompoknya atau dibentuk kelompok yang lebih besar agar guru lebih mudah untuk memantau. d. Untuk mendapatkan keabsahan data maka pada proses penilaian perlu perbaikan pada:  Penambahan kriteria penilaian pada aspek linguistik, yaitu dalam penggunaan to be yang tepat.  Untuk meminimalisasi kesenjangan hasil penilaian siswa dan guru maka perlu penjelasan yang lebih mendalam kepada siswa tentang pemahaman kriteria penilaian. e. Hasil analisis angket siswa Dari hasil angket yang dipergunakan sebagai informasi klarifikasi antara pengamat dengan siswa yang mengalami pembelajaran, dijelaskan sebagai bahwa selama proses pembelajaran sampai dengan penilaian, langkah-langkah yang dilakukan guru sesuai dengan rencana pembelajaran. Hal ini dapat diperoleh dari 34 siswa memberi centangan “ya” pada urutan proses pembelajaran sampai dengan penilaian. Pada hasil pembelajaran seluruh siswa menyatakan pembelajaran tersebut menyenangkan, membuat mereka percaya diri, mereka lebih sering mengungkapkan dengan bahasa mereka sendiri dan siswa merasa keterampilan mengungkapkan bahasa Inggris lisan meningkat. 31 Tabel 4.1 Penilaian Proses Pembelajaran Siklus I Mengungkapkan Monolog Descriptive lisan sederhana yang berterima NO NAMA ASPEK YANG DINILAI JUMLAH KELOMPOK A B C 1 Achmad Al Islakhul M 34 24 10 68 7 2 Achmad Muzaki 00 00 00 00 tidak hadir 3 Achmad Solickudin 40 30 20 90 5 4 Andina Mauludiyah 40 24 15 79 4 5 Ardianto 40 24 15 79 5 6 Asmaul Khusnah 40 24 15 79 8 7 Choirul Arif 40 24 15 79 1 8 Diah Fikriani Mulia 34 24 20 78 2 9 Dimas Hakiki 34 24 20 68 7 10 Dwi Cahyono 00 00 00 00 tidak hadir 11 Edy Bahrudin 40 24 15 79 1 12 Fachriyah Mawali 34 18 10 62 9 13 Fatimatuz Zahro 40 24 20 84 6 14 Fifit Andini 40 24 10 74 6 15 Ika Putri Rahmawati 40 24 20 84 6 16 Kemal Maulana Akbar 40 24 15 79 5 17 Lina Anggia Putri 40 24 15 79 3 18 Lutfi Susanto 00 00 00 00 tidak hadir 19 M Nukman Mufidz 40 30 30 100 5 20 Moch. Miftakhul Hadi 40 18 15 73 1 21 Moh. Anton Wijaya 40 24 15 79 7 22 Moh. Aziz Nuril 00 00 00 00 tidak hadir 23 Mohammad Isyommudin 34 24 20 78 2 24 Mohammad Nasirudin 40 18 15 79 1 25 Mutiatul Lutfiyah 34 18 10 62 6 26 Naufal Jaadal Maula 40 24 15 79 7 27 Niswati 34 24 20 78 2 28 Nur Afifah 40 18 15 73 3 29 Nur Triani Indah Wati 40 24 15 79 4 30 Retno Rosari 40 30 20 90 4 31 Roudlotul Islamiyah 40 24 15 79 3 32 Sahrul Ma’sum 34 24 15 73 2 33 Sri Agustina 40 24 15 79 4 34 Susi Susanti 34 18 10 62 9 35 Titin Muzzaqiyatul Q 40 30 20 90 3 36 Wiwin Sholikhah 40 30 20 90 9 37 Yoga Prata Yoga Pratama Eko P 40 18 15 73 1 Jumlah 1266 780 535 2577 Keterangan : A= Pemahaman Jumlah kosa katakalimat dan koherensiketerkaitan dengan bahasan B =Pengucapan Pronunciation C =Kelancaran Fluency 32 Jumlah siswa yang di kelas VIIA adalah 37 tiga puluh tujuh siswa, yang tidak hadir sejumlah 3 orang sehingga yang hadir dalam penelitian ini sejumlah 34 tiga puluh empat siswa. Secara kuantitatif hasil belajar siswa tentang monolog descriptive lisan yang berterima menggunakan sistim ICARE dapat dipaparkan sebagai berikut:  Rata-rata skor pemahaman : 1266 : 34 = 37,2. Artinya bila dikonversikan dengan kriteria penilaian monolog descriptive pada siklus I Kriteria penilaian terlampir , maka siswa rata-rata mampu atau terampil mengungkapkan lebih dari 5 kalimat atau mendekati 6 kalimat. Sehingga pada pembelajaran yang akan datang perlu ditingkatkan jumlah kosa katakalimatnya.  Rata-rata skor pengucapan : 780 : 34 = 22,9. Perolehan nilai pada pengucapan bila dikonversikan dengan kriteria penilaian monolog descriptive pada siklus I pada aspek pengucapan maka siswa cukup sering melakukan kesalahan pengucapan, untuk itu perlu perbaikan pada aktivitas pembelajaran yang akan datang.  Rata-rata skor kelancaran : 535 : 34 = 15,73. Data hasil penilaian kelancaran ini bila dikonversikan dengan kriteria penilaian monolog descriptive pada siklus I, artinya siswa pada umumnya cukup lancar di dalam mengungkapkan monolog descriptive lisan. Untuk mencapai hasil yang optimal maka siswa perlu latihan lebih intensif. 33 Tabel 4.2 Penilaian Individu Siswa Siklus I Mengungkapkan Monolog Descriptive lisan sederhana yang berterima NO NAMA ASPEK YANG DINILAI JUMLAH KOMENTAR A B C 1 Achmad Al Islakhul M 40 24 20 84 2 Achmad Muzaki 00 00 00 00 tidak hadir 3 Achmad Solickudin 40 18 20 78 4 Andina Mauludiyah 40 18 20 78 5 Ardianto 40 18 20 78 6 Asmaul Khusnah 40 18 20 78 7 Choirul Arif 34 18 15 67 8 Diah Fikriani Mulia 40 24 20 84 9 Dimas Hakiki 40 24 20 84 10 Dwi Cahyono 00 00 00 00 tidak hadir 11 Edy Bahrudin 40 18 20 78 12 Fachriyah Mawali 40 30 20 90 13 Fatimatuz Zahro 40 30 20 90 14 Fifit Andini 27 24 15 79 15 Ika Putri Rahmawati 40 24 20 84 16 Kemal Maulana Akbar 40 30 30 100 17 Lina Anggia Putri 40 24 20 84 18 Lutfi Susanto 00 00 00 00 tidak hadir 19 M Nukman Mufidz 40 24 25 89 20 Moch. Miftakhul Hadi 34 18 20 72 21 Moh. Anton Wijaya 40 18 20 84 22 Moh. Aziz Nuril 00 00 00 00 tidak hadir 23 Mohammad Isyommudin 40 24 20 84 24 Mohammad Nasirudin 40 18 20 78 25 Mutiatul Lutfiyah 40 18 20 78 26 Naufal Jaadal Maula 40 6 20 66 27 Niswati 40 30 20 90 28 Nur Afifah 40 30 25 95 29 Nur Triani Indah Wati 40 18 25 83 30 Retno Rosari 40 30 25 95 31 Roudlotul Islamiyah 40 18 20 78 32 Sahrul Ma’sum 40 18 20 78 33 Sri Agustina 40 18 20 78 34 Susi Susanti 40 30 20 90 35 Titin Muzzaqiyatul Q 40 30 30 100 36 Wiwin Sholikhah 40 30 25 95 37 Yoga Prata Yoga Pratama Eko P 40 6 15 61 Jumlah 1295 726 690 2730 Keterangan : A= Pemahaman Jumlah kosa katakalimat dan koherensiketerkaitan dengan bahasan B =Pengucapan Pronunciation C =Kelancaran Fluency 34 Dari data penilaian guru Penilaian Individu dapat dijelaskan sebagai berikut:  Rata-rata skor pemahaman : 1295 : 34 = 38,08. Terdapat selisih 0,88 dengan penilaian siswa tetapi hal ini tidak menimbulkan kesenjangan karena bila dikonversikan dengan kriteria nilai maka kemampuan siswa mengungkapkan rata-rata berkisar lebih dari 5 kalimat atau mendekati 6 kalimat. Sehingga pada pembelajaran yang akan datang perlu ditingkatkan jumlah kosa katakalimatnya.  Rata-rata skor pengucapan : 726 : 34 = 21,35, terdapat selisih 1,54. Bila dikonversikan dengan kriteria nilai artinya siswa cukup sering melakukan kesalahan pengucapan, untuk itu perlu perbaikan pada aktivitas pembelajaran yang akan datang dan selisih angka ini tidak menimbulkan perbedaan antara data siswa dibandingkan data guru.  Rata-rata skor kelancaran : 690 : 34 = 20,2 terdapat selisih 4,56. Hasil penilaian pada aspek kelancaran terdapat perbedaan antara hasil penilaian siswa disbanding penilaian guru. Menurut data penilaian siswa diperoleh rata- rata nilai 15,73 bila dikonversikan dengan kriteria nilai artinya siswa pada umumnya cukup lancar didalam mengungkapkan monolog descriptive lisan, tetapi berdasarkan data penilaian guru diperoleh rata-rata nilai 20,2, artinya siswa pada umumnya lancar didalam mengungkapkan monolog descriptive lisan. Setelah didiskusikan dengan tim pengamat dimungkinkan peningkatan kelancaran siswa ini terjadi karena terdapat waktu untuk melatih diri secara 35 individu ketika siswa menunggu giliran saat penilaian individu atau siswa lebih serius bila dinilai guru. Walaupun demikian untuk mencapai hasil yang optimal perlu latihan lebih intensif sebelum siswa mendapat giliran penilaian individu.

B. Siklus II 1. Persiapan Tindakan