IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan ab. Imbalan Kerja

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan ab. Imbalan Kerja

i. ii. ac. Kuasi-Reorganisasi Sesuai dengan PSAK 51 Revisi 2003, kuasi-reorganisasi merupakan prosedur akuntansi yang mengatur entitas merestrukturisasi ekuitasnya dengan mengeliminasi defisit dan menilai kembali seluruh aset dan liabilitas pada nilai wajar. Dengan melakukan prosedur ini, entitas diharapkan dapat melanjutkan usahanya seperti baru, dengan laporan posisi keuangan yang menunjukkan posisi keuangan yang lebih baik tanpa defisit dari masa lampau. Nilai wajar aset dan liabilitas ditentukan berdasarkan nilai pasar. Bila nilai pasar tidak tersedia, estimasi nilai wajar didasarkan pada informasi terbaik yang tersedia. Estimasi nilai wajar dilakukan dengan mempertimbangkan harga aset sejenis dan teknik penilaian yang paling sesuai dengan karakteristik aset dan liabilitas yang bersangkutan, antara lain metode nilai kini dan arus kas diskonto. Bank menentukan nilai wajar aset dan liabilitas berdasarkan hasil penilaian dari Penilai Independen. Biaya imbalan masa lalu diakui sebagai biaya, kecuali untuk biaya jasa masa lalu yang belum menjadi hak vested yang diamortisasi dan diakui sebagai biaya selama periode hak. Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti diakui ketika kurtailmen atau penyelesaian terjadi. Kurtailmen terjadi apabila salah satu dari kondisi berikut terpenuhi: Menunjukkan komitmennya untuk mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program; atau Mengubah ketentuan dalam program imbalan pasti yang menyebabkan bagian yang material dari jasa masa depan pekerja tidak lagi memberikan imbalan atau memberikan imbalan yang lebih rendah. Penyelesaian program terjadi ketika entitas melakukan transaksi yang menghapuskan semua liabilitas hukum atau konstruktif atas sebagian atau seluruh imbalan dalam program imbalan pasti. Bank menerapkan PSAK 24 Revisi 2010, “Imbalan Kerja”, yang mengatur persyaratan tentang pencatatan dan pengungkapan atas imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang. PSAK 24 Revisi 2010 memberikan opsi tambahan dalam pengakuan keuntungan dan kerugian aktuarial imbalan pasca kerja dimana keuntungan dan kerugian aktuarial dapat diakui seluruhnya melalui pendapatan komprehensif lain. Bank telah memutuskan untuk tetap mengakui keuntungan atau kerugian aktuarial dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Biaya imbalan pasca-kerja yang diakui selama tahun berjalan terdiri dari biaya jasa kini, bunga atas kewajiban, keuntungan atau kerugian aktuaria dan biaya jasa lalu. Keuntungan atau kerugian aktuarial dari penyesuaian dan perubahan asumsi aktuaria yang melebihi 10 dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada awal periode diamortisasi dan diakui sebagai biaya atau keuntungan selama perkiraan rata-rata sisa tahun jasa pegawai yang masuk program pensiun. Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual. Imbalan pasca-kerja Bank memberikan imbalan pasca-kerja kepada karyawannya sesuai dengan ketentuan dari Undang-undang Ketenagakerjaan No. 132003 tanggal 25 Maret 2003. Penyisihan atas imbalan pasca-kerja dihitung menggunakan metode penilaian aktuarial projected-unit-credit . 22 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan ac. Kuasi-Reorganisasi lanjutan