Hasil Uji Asumsi Klasik

TE YZX2 = 0,257 + 0,287 = 0,544

4.1.8 Hasil Uji Asumsi Klasik

Model regresi yang diperoleh dari analisis regresi linier berganda merupakan model regresi yang menghasilkan estimator linier tidak bias yang terbaik Best Linier Unbiased EstimatorBLUE. Berikut ini adalah hasil uji asumsi klasik pada persamaan satu dan persamaan dua. 1. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Apabila nilai tolerance TOL 0,1 atau VIF 10 maka terjadi multikolinieritas sehingga variabel tersebut harus dibuang atau sebaliknya Hasil uji multikolinieritas adalah dengan memperhatikan nilai VIF Variance Inflation Factor dan Nilai Tolerance yang terdapat pada Tabel 4.7 Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas Pada Persamaan 1 dan 2 Variabel Tolerance VIF Keputusan Variabel Dependen: Motivasi Variabel Independen: a. Lingkungan kerja b. Karakteristik Pekerjaan 0,798 0,798 1,253 1,253 Bebas Multikolinieritas Bebas Multikolinieritas Variabel Dependen: Kinerja Variabel Independen: a. Lingkungan kerja b. Karakteristik Pekerjaan c. Motivasi 0,595 0,628 0,475 1,680 1,592 2,107 Bebas Multikolinieritas Bebas Multikolinieritas Bebas Multikolinieritas Sumber: Lampiran 7 dan 8, data diolah. 2015 Tabel 4.7 menunjukkan bahwa pada persamaan 1 dan 2, nilai Tolerance 1 dan Nilai Variance Inflation Factor VIF 10, hal ini menunjukkan tidak terjadinya gejala multikolinieritas dalam model regresi pada persamaan satu dan persamaan dua. 2. Uji Heteroskedastisitas Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas, pengujiannya dilakukan dengan uji glejser. Heteroskedastisitas terjadi apabila varians residual dari setiap kesalahan pengganggu tidak bersifat konstan, pengujiannya dilakukan dengan uji Glejser yaitu dengan cara meregresikan absolut residual dengan variabel bebasnya. Tabel 4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas Pada Persamaan 1 dan 2 Variabel Signifikansi Keputusan Variabel Dependen: AbsUt_1 Variabel Independen: a. Lingkungan kerja b. Karakteristik Pekerjaan 0,881 0,851 Bebas Heterokedastisitas Bebas Heterokedastisitas Variabel Dependen: AbsUt_2 Variabel Independen: a. Lingkungan kerja b. Karakteristik Pekerjaan c. Motivasi 0,100 0,195 0,429 Bebas Heterokedastisitas Bebas Heterokedastisitas Bebas Heterokedastisitas Sumber: Lampiran 7 dan 8, data diolah. 2015 Apabila diketahui nilai uji secara parsial menunjukkan angka lebih besar dari 5 , maka tidak terjadi Heterokedastisitas, sebaliknya jika angka lebih kecil dari 5 maka terjadi Heterokedastisitas. Berdasarkan Tabel 4.8 dapat disimpulkan bahwa semua variabel pada kedua model tidak terjadi heterokedastisitas, karena semua nilai Sig. 5.

4.1.9 Hasil Uji Hipotesis