Kebiasaan Makan Pagi dan Jajan serta Status Gizi Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor
KRAPIPAH. Kebiasaan hlakan Pagi dan Jajan serta Status Gizi .4nak Sekolah
Dasar di Kota Bogor (Di bin~bingOleb EMMA SATRIATY WlfL4KUSURlAK
d a n MELLY LATIFAE).
Tujuau umum peuelitialr uii adalah uutuk rue~igetalruikebiasaan makail pagi
dan jajalt seita status gizi ailak sekolab dasar (SD). Tujuan khususi~yaadalah uutuk:
( 1 ) meugetaliui kebiasaau makarl pagi. jajan. dan status gizi auak SD dau (2)
meugetahui hubuugau antara kebiasaau makau pa$ dau jajau de~igaustatus zizi auak
SD.
Data yaug digunakalr melupakau data sekuuder. bagiau dari data crossecriormi
s t 7 4 . "Status Gizi. Pola Makau dau Aktivitas Fisik Auak Sekolah Dasal.'' (Soeliirman
dkk). Peuelitiau iui dilaksa~iakar~di Bogor. daii bulan November sampai bulau
Desember 1997. Peuelitian dilakukau pada empat sekolab dasar negeri (SDN Polisi
01, SDN Papaudayau 02. SDN Kebou Pedes 03 dau SDN Sukasari 03) dalr dua
sekolah dasar svasta (SD Swasta Budi Mulia dail SD Swasta Kesatuau) yang ada di
kota Bogor.
Aualisis data dilakukau secara deskriptif dau statistik. Uutuk rneueunikari
status gizi diguuakau iudeks berat badau meuurut tiuggi badau (BBITB) berdasarkau
skor s h p a u g bahv (2-Scol-e) deugau kategori: (1) Status gizi normal (-2SD - x - +
2SD), (2) Status ,ei h u a u g (x < -2SD) dau (3) Status gizi lebih (> +2SD). Unhlk
meugetahui bubungau kebiasaau makau pagi dan jajan deugau status gizi diguuakau
uji korelasi Speurinur2. sedaugkau uutuk meugetahui perbedaan status gizi autara kelompok yang makau pagi deugau yaug tidak pelnah makau pagi dan kelompok yaug
jajan dengau yang tidak jajan diguuakau uji bedu t.
Has2 peuelitiau meuuujukkan bahwa 47,1% siswa SD mempuuyai kebiasaau
selalu makau pagi. Sebauyak 47,9% siswa perempuan menyatakan selalu lnakau pagi
dau hauya 4.2% yaug tidak pernah makau pagi. Sedangkan pada keloml~oklaki-laki.
terdapat 46,3% siswa yang menyatakan selalu makan pagi dau 8,4% yang tidak per-uah makau pagi. Siswa yaug selalu makau pagi sebagian besar berasal dari kelompok
u m w 10 tahuu (51,6%) dau pang tidak peruah makan pagi sebagian besar dari kel o q o k umur 8 tahuu (10,7%). Siswa yaug menyatakau bahwa makau pagi itu perlu
sebamyak 97,4% deugau alasau agar badau meujadi sehat (53:8%). Jeuis rnakauan
yaug dikousumsi uutuk makau pagi sebagian besar meiupakan sumber karbohidrat
seperti uasi, roti. mie, dau bubur.
Sebanyak 79,9% sisva selalu mendapat uaug jajau dari orangtuauya. Siswa
yaug kadang-kadaug menerima uaug jajau sebagian besar adalah siswa yang tidak
pernah makan pagi (33.3%). Urnumnya siswa memberikan respou negatif jika tidak
diberi uaug jajau oleh orangtuauya (52,4%)_seperti marah, sedih, kesal. kecewa. tidak
merasa euak dau takut merasa lapar. Sedaugkan siswa yang memberikan respon
positif seperti tidak apa-apa dan biasa-biasa saja jika tidak diberi uaug jajau. sebesar
47,6%. Sebagiau besar siswa mendapat uang jajau antara Rp 501.00 sampai Rp
1.000,OO. Siswa yang mendapat uaug s a h 2 Rp 1.000.00 perhari sebariyak 22.2%.
Sebagian besar siswa meugalokasikan uaug jajanuya uutuk membeli maka~ianjajauau
(59,3%). ditabung dan membeli alat sekolah. Makanan jajanan yang disukai siswa
adalah pl-oduk ekstrusi (27,0%), sedangkau makanau jajaiian yang tidak disukai siswa
adalah permell (l0,6%). Sebagian besar siswa (85.7%) mempunyai status gizi normal. lianya 1,6% siswa yang mempuuyai status&
, hxrang.
Sebagian besar siswa yaug makan pagi (82,0%) dan yaug tidak pernali lnakan
pagi (83.3%) mempuuyai status gizi nolmal. Siswa yaug jajau (86,6'/0) dau yaog tidak jajau (83,9%) mempuuyai status &
, i yang uormal. Sebagian besar siswa yaug
makau pagi dau jajau menipunyai status gizi yang normal (86.7%). Sebauyak 84.2%
siswa yang hanya makan pagi mempunyai status gizi no~mal.sedaugkau siswa yaug
hauya jajali sebagiau besar mempunyai status _gki normal (85.7%). Siswa yang tidak
~uakallpagi dan tidak jajau 80,0% mempunyai status gizi no]-mal. Berdasarkau uji
statistik. tidak ada hubuugan antara kebiasaau makan papi (p = 0.634) dau jajau (11 =
0,184) dengan status gizi. Selaiu itu juga tidak ada perbedaau status gizi antal-a
kelompok siswa yaug makan pagi deugan yang tidak peiuah makali pagi (p = 0.798)
dau antara kelompok sisva yang jajan deugau yaug tidak jajau (p = 0.184).
Mengingat ada siswa yaug mengetahui makau pagi itu perlu. ~lamuntidak
makan pagi, maka perlu diberikau pendidikan gizi di sekolah sehulgga siswa mau
mengembaugkau pengetahuallllya lnenjadi sikap dau pel.ilahl sehari-hari. Diperlukan
peranan dari orangtua untuk selalu meuyediakau makan pagi di lumah dan membiasakan keluarga makan pagi bersama sehingga auak terbiasa makau pagi. Bila siswa diberi uang jajan, diharapkan agar sinva membeli makanan jajanan yang lebib sehat.
aman dan bergizi. Uutuk penelitian selaujutllya, disarankan agar penelitiau teutang
kebiasaau makan pagi dau jajan dihubungkan dengan bekal nlakanau anak sekolah.
konsumsi pangau harianuya dan kondisi fisik (sepelti lemah. lesu, dan lain-laui) serta
konsentrasi belajar di sekolah.
KEBLASAAN MAKAN PAGI DAN JAJAN SERTA STATUS GI21
ANAK SEKOLAH DASAR DI KOTA BOGOR
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh
KHAPIPAH
A 290356
JZlRUSAN GI21 MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANLAN BOGOR
2000
Dasar di Kota Bogor (Di bin~bingOleb EMMA SATRIATY WlfL4KUSURlAK
d a n MELLY LATIFAE).
Tujuau umum peuelitialr uii adalah uutuk rue~igetalruikebiasaan makail pagi
dan jajalt seita status gizi ailak sekolab dasar (SD). Tujuan khususi~yaadalah uutuk:
( 1 ) meugetaliui kebiasaau makarl pagi. jajan. dan status gizi auak SD dau (2)
meugetahui hubuugau antara kebiasaau makau pa$ dau jajau de~igaustatus zizi auak
SD.
Data yaug digunakalr melupakau data sekuuder. bagiau dari data crossecriormi
s t 7 4 . "Status Gizi. Pola Makau dau Aktivitas Fisik Auak Sekolah Dasal.'' (Soeliirman
dkk). Peuelitiau iui dilaksa~iakar~di Bogor. daii bulan November sampai bulau
Desember 1997. Peuelitian dilakukau pada empat sekolab dasar negeri (SDN Polisi
01, SDN Papaudayau 02. SDN Kebou Pedes 03 dau SDN Sukasari 03) dalr dua
sekolah dasar svasta (SD Swasta Budi Mulia dail SD Swasta Kesatuau) yang ada di
kota Bogor.
Aualisis data dilakukau secara deskriptif dau statistik. Uutuk rneueunikari
status gizi diguuakau iudeks berat badau meuurut tiuggi badau (BBITB) berdasarkau
skor s h p a u g bahv (2-Scol-e) deugau kategori: (1) Status gizi normal (-2SD - x - +
2SD), (2) Status ,ei h u a u g (x < -2SD) dau (3) Status gizi lebih (> +2SD). Unhlk
meugetahui bubungau kebiasaau makau pagi dan jajan deugau status gizi diguuakau
uji korelasi Speurinur2. sedaugkau uutuk meugetahui perbedaan status gizi autara kelompok yang makau pagi deugau yaug tidak pelnah makau pagi dan kelompok yaug
jajan dengau yang tidak jajan diguuakau uji bedu t.
Has2 peuelitiau meuuujukkan bahwa 47,1% siswa SD mempuuyai kebiasaau
selalu makau pagi. Sebauyak 47,9% siswa perempuan menyatakan selalu lnakau pagi
dau hauya 4.2% yaug tidak pernah makau pagi. Sedangkan pada keloml~oklaki-laki.
terdapat 46,3% siswa yang menyatakan selalu makan pagi dau 8,4% yang tidak per-uah makau pagi. Siswa yaug selalu makau pagi sebagian besar berasal dari kelompok
u m w 10 tahuu (51,6%) dau pang tidak peruah makan pagi sebagian besar dari kel o q o k umur 8 tahuu (10,7%). Siswa yaug menyatakau bahwa makau pagi itu perlu
sebamyak 97,4% deugau alasau agar badau meujadi sehat (53:8%). Jeuis rnakauan
yaug dikousumsi uutuk makau pagi sebagian besar meiupakan sumber karbohidrat
seperti uasi, roti. mie, dau bubur.
Sebanyak 79,9% sisva selalu mendapat uaug jajau dari orangtuauya. Siswa
yaug kadang-kadaug menerima uaug jajau sebagian besar adalah siswa yang tidak
pernah makan pagi (33.3%). Urnumnya siswa memberikan respou negatif jika tidak
diberi uaug jajau oleh orangtuauya (52,4%)_seperti marah, sedih, kesal. kecewa. tidak
merasa euak dau takut merasa lapar. Sedaugkan siswa yang memberikan respon
positif seperti tidak apa-apa dan biasa-biasa saja jika tidak diberi uaug jajau. sebesar
47,6%. Sebagiau besar siswa mendapat uang jajau antara Rp 501.00 sampai Rp
1.000,OO. Siswa yang mendapat uaug s a h 2 Rp 1.000.00 perhari sebariyak 22.2%.
Sebagian besar siswa meugalokasikan uaug jajanuya uutuk membeli maka~ianjajauau
(59,3%). ditabung dan membeli alat sekolah. Makanan jajanan yang disukai siswa
adalah pl-oduk ekstrusi (27,0%), sedangkau makanau jajaiian yang tidak disukai siswa
adalah permell (l0,6%). Sebagian besar siswa (85.7%) mempunyai status gizi normal. lianya 1,6% siswa yang mempuuyai status&
, hxrang.
Sebagian besar siswa yaug makan pagi (82,0%) dan yaug tidak pernali lnakan
pagi (83.3%) mempuuyai status gizi nolmal. Siswa yaug jajau (86,6'/0) dau yaog tidak jajau (83,9%) mempuuyai status &
, i yang uormal. Sebagian besar siswa yaug
makau pagi dau jajau menipunyai status gizi yang normal (86.7%). Sebauyak 84.2%
siswa yang hanya makan pagi mempunyai status gizi no~mal.sedaugkau siswa yaug
hauya jajali sebagiau besar mempunyai status _gki normal (85.7%). Siswa yang tidak
~uakallpagi dan tidak jajau 80,0% mempunyai status gizi no]-mal. Berdasarkau uji
statistik. tidak ada hubuugan antara kebiasaau makan papi (p = 0.634) dau jajau (11 =
0,184) dengan status gizi. Selaiu itu juga tidak ada perbedaau status gizi antal-a
kelompok siswa yaug makan pagi deugan yang tidak peiuah makali pagi (p = 0.798)
dau antara kelompok sisva yang jajan deugau yaug tidak jajau (p = 0.184).
Mengingat ada siswa yaug mengetahui makau pagi itu perlu. ~lamuntidak
makan pagi, maka perlu diberikau pendidikan gizi di sekolah sehulgga siswa mau
mengembaugkau pengetahuallllya lnenjadi sikap dau pel.ilahl sehari-hari. Diperlukan
peranan dari orangtua untuk selalu meuyediakau makan pagi di lumah dan membiasakan keluarga makan pagi bersama sehingga auak terbiasa makau pagi. Bila siswa diberi uang jajan, diharapkan agar sinva membeli makanan jajanan yang lebib sehat.
aman dan bergizi. Uutuk penelitian selaujutllya, disarankan agar penelitiau teutang
kebiasaau makan pagi dau jajan dihubungkan dengan bekal nlakanau anak sekolah.
konsumsi pangau harianuya dan kondisi fisik (sepelti lemah. lesu, dan lain-laui) serta
konsentrasi belajar di sekolah.
KEBLASAAN MAKAN PAGI DAN JAJAN SERTA STATUS GI21
ANAK SEKOLAH DASAR DI KOTA BOGOR
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh
KHAPIPAH
A 290356
JZlRUSAN GI21 MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANLAN BOGOR
2000