2 3
24
R 24
I = 24
t ⎡ ⎤
⎢ ⎥ ⎣ ⎦
waktu dimana air tersebut berkonsentrasi. Analisis intensitas curah hujan ini dapat diproses dari data curah
hujan yang telah terjadi pada masa lampau. Untuk menghitung intensitas curah hujan, dapat
digunakan beberapa rumus empiris sebagai berikut CD
Soemarto, 1999 :
1. Menurut Dr. Mononobe
Rumus ini digunakan apabila data curah hujan yang tersedia hanya curah hujan harian.
Dimana : I
= Intensitas curah hujan mmjam R
24
= Curah hujan maksimum dalam 24 jam mm t
= Lamanya curah hujan jam
2. Menurut Sherman
Rumus:
Dimana : I
= Intensitas curah hujan mmjam
T =
Lamanya curah hujan menit
b n
n n
n 2
i=1 i=1
i=1 i=1
2 n
n 2
i=1 i=1
a I =
t log i
log t -
log t - log i log t
log a = n
log t -
log t ⎛
⎞ ⎜
⎟ ⎝
⎠
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
n n
n i 1
i 1 i 1
2 n
n 2
i 1 i 1
log i log t
n log t log i
b n
log t log t
= =
= =
=
− =
⎛ ⎞
− ⎜ ⎟
⎝ ⎠
∑ ∑
∑ ∑
∑
a I
t b
= +
a I =
t + b
a,b = Konstanta yang tergantung pada lama curah
hujan yang terjadi di daerah aliran n
= Banyaknya pasangan data i dan t
3. Menurut Talbot
Rumus :
Dimana: I
= Intensitas curah hujan mmjam T
= Lamanya curah hujan menit a,b
= Konstanta yang tergantung pada lama curah hujan yang terjadi di daerah aliran
n = Banyaknya pasangan data i dan t
b =
n n
n 2
j 1 j 1
j 1 2
n n
2 j 1
j 1
i it
n i t
n i
i
= =
= =
=
− ⎡
⎤ − ⎢
⎥ ⎣
⎦
∑ ∑ ∑
∑ ∑
a =
n n
n n
2 2
j=1 j=1
j=1 i=1
2 n
n 2
j=1 j=1
it i
- i t
i n
i -
i ⎡
⎤ ⎢
⎥ ⎣
⎦
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
4. Menurut Ishiguro
Rumus :
Dimana: I
= Intensitas curah hujan mmjam T
= Lamanya curah hujan menit a,b = Konstanta yang tergantung pada lama curah hujan
yang terjadi di daerah aliran
n = Banyaknya pasangan i dan t
a =
n n
n n
2 2
j=1 j=1
j=1 i=1
2 n
n 2
j=1 j=1
i t i
- i
t i
n i
- i
⎡ ⎤
⎢ ⎥
⎣ ⎦
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
b =
n n
n 2
j=1 j=1
j=1 2
n n
2 j=1
j=1
i i t - n
i t
n i
- i
⎡ ⎤
⎢ ⎥
⎣ ⎦
∑ ∑ ∑
∑ ∑
2.2.6 Debit Banjir Rencana
Dalam perencanaan bendungan diperlukan suatu analisis hidrologi untuk memprediksi debit banjir rencana yang
dipakai sebagai dasar perhitungan untuk menentukan bentuk dan penampang sungai beserta bangunan pelengkapnya. Secara
umum debit banjir suatu sungai dapat diperhitungkan secara langsung.
1. Metode Der Weduwen
Rumus : Q
n
=
n
q A
α ⋅ β ⋅ ⋅
α =
n
1 4,1
.q 7
− β
+
β =
120 t
1t 9.A
120 A
+ +
+ +
q
n
=
n
R 67,65
x 240
t 1,45
+
t =
0,25 0,25
0, 25 L
Q I
− −
× × ×
Dimana : Q
n
= Debit banjir m
3
dtk dengan periode ulang n tahun
R
B
= Curah hujan maksimum harian mmhari dengan periode ulang n tahun
α = Koefisien
limpasan air
hujan
β = Koefisien pengurangan luas untuk curah hujan di daerah aliran sungai
q
n
= Luasan curah hujan m
3
dtkkm
2
dengan periode ulang n tahun
A = Luas daerah aliran km
2
T = Lamanya hujan jam
L =
Panjang sungai
m I
= Kemiringan
sungai
2. Metode Rasional
Metode ini dipakai apabila yang tersedia data hujan dan karateristik daerah pengaliran sungai. Metode ini
menggambarkan hubungan antara debit limpasan dengan besarnya curah hujan. Persamaan yang digunakan adalah :
Rumus :
Dimana : Q = Debit banjir puncak m
3
detik α = Koefisien
Run off R
= Intensitas hujan selama waktu konsentrasi
mmjam f = Luas daerah pengaliran km
2
Untuk menghitung waktu konsentrasi waktu digunakan rumus :
Dimana : t = Waktu konsentrasi jam
R = Hujan sehari mm r
= Intensitas hujan selama waktu konsentrasi
mmjam r
f Q
3, 6 0 α ×
× =
2 3
R 24
t 24
t ⎛
⎞ =
× ⎜ ⎟ ⎝
⎠
Dimana : V
= Kecepatan aliran mdetik H
= Beda tinggi m L
= Panjang sungai m
3. Metode Haspers