Menurut Dr. Mononobe Menurut Sherman Menurut Talbot Metode Der Weduwen Metode Rasional

2 3 24 R 24 I = 24 t ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ waktu dimana air tersebut berkonsentrasi. Analisis intensitas curah hujan ini dapat diproses dari data curah hujan yang telah terjadi pada masa lampau. Untuk menghitung intensitas curah hujan, dapat digunakan beberapa rumus empiris sebagai berikut CD Soemarto, 1999 :

1. Menurut Dr. Mononobe

Rumus ini digunakan apabila data curah hujan yang tersedia hanya curah hujan harian. Dimana : I = Intensitas curah hujan mmjam R 24 = Curah hujan maksimum dalam 24 jam mm t = Lamanya curah hujan jam

2. Menurut Sherman

Rumus: Dimana : I = Intensitas curah hujan mmjam T = Lamanya curah hujan menit b n n n n 2 i=1 i=1 i=1 i=1 2 n n 2 i=1 i=1 a I = t log i log t - log t - log i log t log a = n log t - log t ⎛ ⎞ ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ n n n i 1 i 1 i 1 2 n n 2 i 1 i 1 log i log t n log t log i b n log t log t = = = = = − = ⎛ ⎞ − ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ a I t b = + a I = t + b a,b = Konstanta yang tergantung pada lama curah hujan yang terjadi di daerah aliran n = Banyaknya pasangan data i dan t

3. Menurut Talbot

Rumus : Dimana: I = Intensitas curah hujan mmjam T = Lamanya curah hujan menit a,b = Konstanta yang tergantung pada lama curah hujan yang terjadi di daerah aliran n = Banyaknya pasangan data i dan t b = n n n 2 j 1 j 1 j 1 2 n n 2 j 1 j 1 i it n i t n i i = = = = = − ⎡ ⎤ − ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ a = n n n n 2 2 j=1 j=1 j=1 i=1 2 n n 2 j=1 j=1 it i - i t i n i - i ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑

4. Menurut Ishiguro

Rumus : Dimana: I = Intensitas curah hujan mmjam T = Lamanya curah hujan menit a,b = Konstanta yang tergantung pada lama curah hujan yang terjadi di daerah aliran n = Banyaknya pasangan i dan t a = n n n n 2 2 j=1 j=1 j=1 i=1 2 n n 2 j=1 j=1 i t i - i t i n i - i ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ b = n n n 2 j=1 j=1 j=1 2 n n 2 j=1 j=1 i i t - n i t n i - i ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑

2.2.6 Debit Banjir Rencana

Dalam perencanaan bendungan diperlukan suatu analisis hidrologi untuk memprediksi debit banjir rencana yang dipakai sebagai dasar perhitungan untuk menentukan bentuk dan penampang sungai beserta bangunan pelengkapnya. Secara umum debit banjir suatu sungai dapat diperhitungkan secara langsung.

1. Metode Der Weduwen

Rumus : Q n = n q A α ⋅ β ⋅ ⋅ α = n 1 4,1 .q 7 − β + β = 120 t 1t 9.A 120 A + + + + q n = n R 67,65 x 240 t 1,45 + t = 0,25 0,25 0, 25 L Q I − − × × × Dimana : Q n = Debit banjir m 3 dtk dengan periode ulang n tahun R B = Curah hujan maksimum harian mmhari dengan periode ulang n tahun α = Koefisien limpasan air hujan β = Koefisien pengurangan luas untuk curah hujan di daerah aliran sungai q n = Luasan curah hujan m 3 dtkkm 2 dengan periode ulang n tahun A = Luas daerah aliran km 2 T = Lamanya hujan jam L = Panjang sungai m I = Kemiringan sungai

2. Metode Rasional

Metode ini dipakai apabila yang tersedia data hujan dan karateristik daerah pengaliran sungai. Metode ini menggambarkan hubungan antara debit limpasan dengan besarnya curah hujan. Persamaan yang digunakan adalah : Rumus : Dimana : Q = Debit banjir puncak m 3 detik α = Koefisien Run off R = Intensitas hujan selama waktu konsentrasi mmjam f = Luas daerah pengaliran km 2 Untuk menghitung waktu konsentrasi waktu digunakan rumus : Dimana : t = Waktu konsentrasi jam R = Hujan sehari mm r = Intensitas hujan selama waktu konsentrasi mmjam r f Q 3, 6 0 α × × = 2 3 R 24 t 24 t ⎛ ⎞ = × ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ Dimana : V = Kecepatan aliran mdetik H = Beda tinggi m L = Panjang sungai m

3. Metode Haspers