41 27
Terlaksananya penerapan demplot pola Tanam SRI
28 terlaksananya pelatihan teknologi
pertanian
29 Meningkatkan produksi
pertanainperkebunan tersedianya bibit unggul pertanian
30 tersedianya bibit tanaman hias
31 tersedianya bibit kentang
32 terlaksananya pengembangan
tanaman kentang
33 tersedianya sarana produksi pertanian
34 tersedianya bibit unggu sertifikasi
35 terlaksananya demplot bawang merah
36 terlaksananya pengembangan
tanaman nangka
37 terlaksananya monitoring dan evaluasi
kegiatan P2HP
38 terlaksananya pengembangan
tanaman alpukat
3.5 Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan direalisasikan melalui kebijakan, program dan kegiatan. Agar tujuan dan sasaran
dapat dicapai dengan optimal maka diperlukan cara mencapai tujuan dan sasaran.
Cara mencapai tujuan dan sasaran selengkapnya terdapat
42 pada lampiran Perencanaan Strategik yang terdiri dari 3 tiga
komponen yaitu : Kebijakan, Program dan Kegiatan.
3.5.1. Kebijakan
Kebijakan merupakan ketentuan-ketentuan dari Walikota yang akan dijadikan pedoman dan petunjuk bagi setiap kegiatan
pada Sekretariat Daerah, Badan, Dinas maupun Kantor. Setiap tahun dalam Perencanaan Strategik ditetapkan sebuah kebijakan
Pemerintah Kota Pagar Alam sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Kebijakan Dinas Tanaman Pangan dan
Hortikultura adalah sebagai berikut : 1. Penyediaan sapras kerja aparatur untuk meningkatkan
pelayanan administrasi umum 2. Penyediaan pemeliharaan operasional sarana prasarana kerja
aparatur untuk meningkatkan kinerja 3. Meningkatnya keikutsertaan aparatur dalam pendidikan dan
pelatihan sebesar ± 25 4. Meningkatkan produksi hasil tanaman pangan dan hortikultura
masing masing sebesar ± 5 dan ± 3 tahun 5. Penyediaan sarana prasarana pertanian dilakukan secara
bertahap sesuai kebutuhan 6. Penyediaan sapras teknologi pertanian tepat guna bertujuan
untuk meningkatkan pengetahuan petani dan penerapan teknologi pertanian
7. Peningkatan penerapan teknologi pertanian tepat guna dilakukan dengan mengadakan pelatihan dan bimbingan
pengoperasian teknologi pertanian tepat guna 8. Peningkatan pemasaran hasil produksi pangan dan holtikultura
dilakukan melalui promosi hasil pertanian dan pembangunan sarana prasarana pasar
9. Peningkatan kwalitas hasil produksi pangan dan hortikultura
43 yang diiringi dengan penyediaan benih bibit unggul yang tahan
hama dan penyakit tanaman serta penggunaan pestisida sebagai alternative terakhir dalam pengendalian OPT.
10. Meningkatnya ketersediaan komoditi pangan dan hortikultura ASUH Aman, Sehat, Unggul dan Halal sebesar ± 5 Tahun
11. Meningkatnya perekonomian
petani diiringi
dengan meningkatnya hasil produksi pertanian rakyat petani
12. Penyediaan sarana prasarana agribisnis menguntungkan petani sehingga kesejahteraan petani meningkat
3.5.2. Program
Program merupakan penjabaran dari kebijakan yang telah ditetapkan. Program ini merupakan dukungan nyata bagi
keberhasilan pelaksanaan tujuan dan sasaran serta kebijakan sehingga program disusun secara nyata, sistimatis dan terpadu.
Program-program Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Pagar Alam yang strategik dapat pada tahun 2013 adalah :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 4. Program Pengembangan Data dan Informasi
5. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 6. Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian
7. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian 8. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian
9. Program Peningkatan Produksi Pertanian
3.5.3. Kegiatan
Renstra Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura dijabarkan dalam Rencana Kinerja Tahunan RKT. RKT disusun setiap
tahun. RKT memuat informasi tentang : a Tujuan dan sasaran
44 yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan; b Cara
mencapai tujuan dan sasaran berupa : Kebijakan, program; dan kegiatan serta indikator kinerja kegiatan dan target capaiannya.
Tabel 6. Sasaran dan Indikator Kinerja Utama
Sasaran IKU
SATUAN
Terlaksananya pelatihan GAP Salak
Jumlah Petani yang mengikuti pelatihan orang
Terlaksananya keikutsertaan PENAS KTNA
frekuensi keikutsertaan PENAS KTNA kegiatan
Tersedianya sarana produksi beras organik
Luas sawah yang digunakan dalam pengembangan beras organik
HA
Terlaksananya pelatihan agribisnis kentang
Jumlah Petani yang mengikuti pelatihan orang
Termanfaatkanya perkarangan untuk penanaman TOGA
Jumlah lokasi pengembangan tanaman obat keluarga TOGA
jumlah lokasi
Terlaksananya pelatihan GHP Salak
Jumlah Pelaku agribisnis yang mengikuti pelatihan
orang
Tersedianya dokumen roadmap pemanfaatan lahan pertanian
Jumlah eksemplar dokumen roadmap pemanfaatan lahan pertanian
eksemplar
Tersedianya media promosi pertanian
Jumlah eksemplar media promosi pertanian
eksemplar
terlaksanaya promosi hasil pertanian
Frekuensi keikutsertaan promosi pertanian
kegiatan
terlaksanaya promosi hasil pertanian
Frekuensi keikutsertaan promosi pertanian
kegiatan
terlaksanaya promosi hasil pertanian
Frekuensi keikutsertaan promosi pertanian
kegiatan
45 terlaksanaya promosi hasil
pertanian Frekuensi keikutsertaan promosi
pertanian kegiatan
terlaksanaya promosi hasil pertanian
Frekuensi keikutsertaan promosi pertanian
kegiatan
tersedianya sarana informasi tanaman hortikultura
Jumlah eksemplar media promosi informasi hortikultura
1500 eksemplar
Terlaksananya pelatihan teknologi tepat guna
Frekuensi pelatihan pengoperasian teknologi tepat guna yang dilaksanakan
eksemplar
Terlaksananya pelatihan pengembangan rumah kompos
Frekuensi pelatihan pengoperasian teknologi tepat guna yang dilaksanakan
unit
Terlaksananya pelatihan pengembangan rumah kompos
Frekuensi pelatihan pengoperasian teknologi tepat guna yang dilaksanakan
unit
tersedianya sapras demplot jajar padi legowo
luas sawah yang dijadikan demplot penerapan padi legowo
ha
terlaksanana pengembangan tanaman hias
Jumlah green house yang dijadikan lokasi pengembangan tanaman hias
unit
Tersedianya dana pendukung kegiatan DAK
Jumlah Paket Dana pendukung kegiatan DAK
paket
Tersedianya Jalan Usaha Tani Jumlah paket Jalan Usaha Tani
paket Tersedianya DAM Parit
Jumlah paket DAM Parit paket
Terlaksananya pemeliharaan dan operasional BBI tanaman pangan
Luas lahan BBI tanaman pangan ha
Tersedianya varietas unggul pertanian nasonal
Jumlah varietas yang diuji varietas
terlaksananya pengembangan tanaman hias
Jumlah geenhouse yang dijadikan lokasi pengembangan tanaman hias
unit
46 tersedianya sapras teknologi
pertanian mist blower dan alat packing beras
Jumlah saranaprasarana yang dibagikan
unit
Terlaksananya penerapan demplot pola Tanam SRI
luas sawah yang dijadikan demplot penerapan pola tanam SRI
Ha
terlaksananya pelatihan tek pertanian
Frekuensi pelatihan teknologi perttanian modern yang dilaksanakan
kegiatan
tersedianya bibit unggul pertanian Jumlah bibit unggul pertanian yang
dikembangkan batang
tersedianya bibit tanaman hias Jumlah bibit Bougenvil yang
dikembangkan stek
tersedianya bibit kentang Jumlah bibit kentang yang
dikembangkan bibit
terlaksananya pengembangan tanaman kentang
Luas lahan yang dijadikan lokasi pengembangan bibit kentang
ha
tersedianya sarana produksi pertanian
Jumlah peserta yang mengikuti produksi pertanianworkshop
orang
tersedianya bibit unggu sertifikasi Luas lahan penangkaran bibit
bersertifikat ha
terlaksananya demplot bawang merah
luas lahan penerapan demplot bawang merah
ha
terlaksananya pengembangan tanaman nangka
Jumlah bibit unggul nangka yang dikembangkan
batang
terlaksananya monitoring dan evaluasi kegiatan P2HP
periode pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan
bulan
terlaksananya pengembangan tanaman alpukat
luas lahan pengembangan tanaman alpukat
ha
47
BAB IV RENCANA PROGRAM PRIORITAS
4.1 Permasalahan Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Faktor Eksternal
1. Persaingan kepentingan penggunaan air irigasi untuk non pertanian pangan sangat tinggi
2. Infrastruktur dasar sektor pertanian belum memadai jaringan irigasi primer, sekunder, tersier JITUT, JIDES dan JUT
3. NTP Nilai Tukar Petani komoditas non pertanian pagan lebih tinggi dibandingkan dengan NTP pertanian pangan
4. Home industri pengolah hasil palawija, kentang, dan buah-buahan belum berkembang
5. Lembaga mitra perbenihan belum optimal 6. Lembaga penggerak penyadaran pelaksanaan zakat pertanian
belum optimal 7. Kinerja lembaga mitra belum optimal
8. Pemasaran Produk pertanian belum optimal
Faktor Internal : 1. Keterbatasan SDM Dinas TPH, baik kualitas maupun kuantitas
2. Fasilitas yang belum memadai 3. Fungsi Kelembagaan yang belum maksimal