LAKIP DTPH TAHUN 2014 1
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAHAN (LAKIP)
TAHUN 2014
DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
PEMERINTAH KOTA PAGARALAM
(2)
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan karunianya penyusunan LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan) ini dapat selesai sesuai waktu yang direncanakan.
LAKIP Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Pagar Alam Tahun 2015 merupakan laporan atas capaian kinerja Tahun Anggaran 2014. Hasil evaluasi capaian kinerja LAKIP Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Pagar Alam Tahun 2014 diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk perbaikan penyusunan dan pengambilan keputusan rencana program dan kegiatan pada tahun mendatang.
LAKIP disusun atas prinsip pertanggungjawaban, transparansi, dan relevan dengan kondisi yang ada. Kami menyadari bahwa Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini, masih banyak perlu perbaikan. Oleh karena itu, kami mengharapkan masukan dan saran dari semua pihak untuk penyempurnaannya.
Akhir kata kami berharap semoga LAKIP ini bermanfaat bagi semua pihak dan dapat dipergunakan sebagai salah satu dasar pengambilan kebijakan Pemerintah Kota Pagar Alam.
Pagar Alam, Januari 2015 Kepala Dinas,
Jumaldi Jani, SP., MM. NIP.195908281988011001
(3)
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
I . PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Dasar Pelaksana ... 2
1.3. Kewenangan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura... 4
1.4. personalia / Sumber Daya Manusia ... 17
1.4. Sistematika LAKIP ... 18
II. PERENCANAAN STRATEGIS ... 19
2.1. Penetapan Indikator Kinerja Utama... 19
2.2. Visi... 22
2.3. Misi ... 25
2.4.Tujuan ... 26
2.5.Sasaran ... 27
2.6. Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran ... 29
2.6.1. Kebijakan ... 29
2.6.2. Program ... 31
2.6.3. Kegiatan ... 32
2.7. Penetapan Kinerja ………... 32
III. AKUNTABILITAS KINERJA ... 37
3.1. Pengukuran Kinerja ... 37
3.1.1. Input ……….... 39
3.1.2. Proses ……….. 39
3.1.3. Output ………. 39
3.1.4. Outcome ………. 40
3.2. Analisis Evaluasi Pencapaian Kinerja ………. 41
IV. PENUTUP ……….. 54
4.1. Kesimpulan ... 54
(4)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Good Governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita–cita bangsa bernegara. Setiap organisasi publik diharuskan lebih terbuka dan dapat memberikan tranparansi dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.
Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tanggal 30 September 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah dikeluarkan sebagai wujud pengembangan dan penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas dan legimate, InStrumen yang digunakan intansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan Pelaksanaan misi organisasi adalah sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang terdiri dari berbagai komponen yang merupakan satu kesatuan yaitu : perencanaan strategik, perencanaan kinerja, pengukuran kinerja dan pelaporan kinerja.
Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD), yang disebut juga Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah adalah merupakan dokumen Perencanaan Pembangunan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk masa periode 1 (satu) Tahun. Rencana Kerja SKPD ini disusun berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan, tatacara penyusunan, pengendalian evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah.
Pembangunan subsektor pertanian di Kota Pagar Alam merupakan bagian dari pembangunan daerah Kota Pagar Alam yang tidak terlepas dari pembangunan regional Sumatera Selatan dan pembangunan nasional. Dinas Tanaman pangan dan Hortikultura sebagai unsur pelaksana Pemerintah Kota Pagar Alam mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan program
(5)
pembangunan subsektor pertanian untuk komoditi pangan dan hortikultura di Kota Pagar Alam.
Berdasarkan hal di atas, maka pembangunan subsektor pertanian bukan membangun komoditi tetapi membangun petani sebagai basis pengembangan usaha rakyat yang didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana, pembiayaan, tekonologi serta pemasaran yang memadai sejalan dengan pendekatan sistem agribisnis dalam pembangunan pertanian dalam arti luas.
Keberhasilan pelaksanaan pembangunan subsektor Pertanian Kota Pagar Alam dapat dicapai dengan menyusun suatu sistem perencanaan yang berisikan program–program dan kegiatan pembangunan pertanian untuk tahun yang akan datang dengan tetap berpedoman kepada Rencana Strategis (Renstra) DinasTanaman Pangan dan Hortikultura Tahun 2013–2018.
Rencana Kerja SKPD memuat berbagai usulan–usulan pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura yang didasarkan pada dokumen– dokumen yang ada dengan mempertimbangankan berbagai kebijakan Nasional dan Regional serta dipadu serasikan dengan penjaringan aspirasi masyarakat melalui musrenbang baik tingkat kelurahan, kecamatan Maupun Kota pagar Alam.
1.2. Dasar Pelaksana
LAKIP Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun 2015 disusun berdasarkan beberapa landasan sebagai berikut :
(1). Landasan Idil yaitu Pancasila,
(2). Landasan Konstitusional yaitu UUD 1945, (3). Landasan Operasional :
1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2000 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 75; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
(6)
3 3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomr 47 ; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan
Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400 );
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 ); sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 7. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman penyusunan dan penerapan standar pelayanan minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
(7)
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614 );
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
12. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;
13. Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat daerah Kota Pagar Alam.
14. Peraturan Walikota Pagar Alam Nomor 20 Tahun 2009, Tentang Rincian Tugas Pokok dan fungsi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura.
1.3 Kewenangan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kewenangan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura dapat dijabarkan melalui Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Pagar Alam. TUPOKSI Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Pagar Alam adalah sebagai berikut :
Penyelenggaraan pelayanan di Dinas Tanaman Pangan dan Hortiukultura Kota Pagar Alam dilaksanakan oleh lima bidang yang saling mendukung, kelima bidang tersebut adalah : Sekretariat, Bidang Tanaman Pangan, Bidang Produksi Hortikultura, Bidang P2HP (Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian), Bidang PLA (Pengelolaan Lahan dan Air). Lebih jelas tentang pelayanan di Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah
(8)
5
1. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi perkantoran, umum dan kepegawaian, pengelolaan keuangan, urusan perlengkapan, serta pembinaan dan koordinasi penyusunan program dan kegiatan dinas.
Sekretariat menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan perencanaan program dan kegiatan pada Sekretariat; b. Pengkoordinasian penyusunan program dan kegiatan dinas;
c. Penyelenggaraan pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi keuangan, dan administrasi kepegawaian;
d. Pelaksanaan urusan umum dan perlengkapan, keprotokolan dan hubungan masyarakat;
e. Pelaksaknaan ketatalaksanaan, kearsipan dan perspustakaan dinas; f. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan unit kerja Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura; dan
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai bidang tugas dan fungsinya.
Dalam menjalankan fungsinya, Bidang Sekretariat dibagi menjadi tiga subbagian, yaitu :
(a) Subbagian Umum mempunyai tugas :
1. Menyusun rencana kegiatan umum dan kepegawaian;
2. Melaksanakan urusan umum, keprotokolan, hubungan masyarakat, penyiapan rapat-rapat dinas dan dokumentasi;
3. Melaksanakan pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi kepegawaian, pengelolaan kearsipan dan perspustakaan dinas;
4. Menyiapkan bahan pembinaan kepegawaian dan penyiapan pegawai untuk mengikuti pendidikan/pelatihan;
5. Melaksanakan penyiapan bahan standar kompetensi pegawai, tenaga teknis dan fungsional;
(9)
6. Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan bidang tugasnya;
7. Menjalin hubungan kerja antar Subbagian dan Sub Bidang;
8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris sesuai dengan tugasnya.
(b) Subbagian Keuangan mempunyai tugas :
1. Menyusun rencana kegiatan penyelenggaraan administrasi keuangan dinas;
2. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dinas;
3. Melaksanakan kegiatan perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan anggaran keuangan dinas;
4. Melaksanakan penyusunan laporan realisasi keuangan, menyusun laporan keuangan secara berkala dan menyusun laporan keuangan akhir tahun;
5. Melaksankan pengawasan, evaluasi dan pelaporan dalam pengelolaan administrasi keuangan dinas; dan
6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan sekretaris, sesuai dengan tugasnya.
(c) Subbagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai tugas :
1. Menyusun rencana kerja di bidang pertanian, tanaman pangan dan hortikultura;
2. Memantapkan dan mencatat sasaran pelaksanaan areal tanaman dan peruntukan lahan pertanian tanaman pangan dan hortikultura;
3. Mengkordinasikan sumber data hasil survei statistik pertanian;
4. Melaksanakan penyiapan rencana kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan dinas;
5. Melaksanakan urusan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan inventarisasi barang-barang inventaris;
(10)
7 7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris, sesuai dengan
tugasnya.
3. Bidang Tanaman Pangan
Bidang Produksi Tanaman Pangan mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan penerapan dan pengembangan teknologi pertanian tanaman pangan, peningkatan produksi padi dan palawija, serta pengembangan sarana dan prasarana tanaman pangan.
Fungsi Bidang Produksi Tanaman Pangan:
a. Penyusunan program dan kegiatan bidang produksi tanaman pangan ; b. Perumusan kebijakan teknis penerapan dan pengembangan teknologi
pertanian tanaman pangan, peningkatan produksi padi palawija, serta sarana dan prasarana tanaman pangan.
c. Pembinaan, koordinasi dan fasilitasi dalam penerapan dan pengembangan teknologi pertanian tanaman pangan, peningkatan produksi padi palawija, serta sarana dan prasarana tanaman pangan ; d. Pelaksanaan penerapan dan pengembangan teknologi pertanian
tanaman pangan, peningkatan produksi padi palawija, serta sarana dan prasarana tanaman pangan;
e. Pelaksanaan koordinasi dengan UPTD dalam penerapan dan pengembangan teknologi pertanian tanaman pangan, peningkatan produksi padi dan palawija, serta sarana dan prasarana serta perbenihan tanaman pangan;
f. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pengembangan dan penerapan teknologi pertanian tanaman pangan, peningkatan produksi padi dan palawija, serta sarana dan prasarana tanaman pangan ;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas, sesuai bidang tugas dan fingsinya.
Dalam menjalankan fungsinya, Bidang Produksi Tanaman Pangan dibagi menjadi tiga seksi, yaitu :
(11)
1. Menyusun rencana kerja di bidang pengkajian, pengembangan dan penerapan produksi padi dan palawija;
2. Menyusun bahan perumusan kebijakan teknis pengkajian, penerapan dan pengembangan teknologi perbenihan tanaman pangan dan perlindungan tanaman pangan;
3. Menyiapkan bahan pembinaan, koordinasi, fasilitasi dan evaluasi pelaksaan pengkajian, penerapan dan pengembangan teknologi bidang tanaman pangan;
4. Merencanakan, menyiapkan dan melaksanakan pengkajian dan pengembangan penerapan teknologi bidang tanaman pangan ;
5. Melaksanakan pengadaan sarana teknologi budidaya pertanian tanaman pangan ;
6. Merencanakan pembinaan, pengendalian dan pelaporan statistik pertanian dan pengamatan organisme pengganggu tanaman secara teratur;
7. Memfasilitasi penyebaran informasi teknologi pertanian tanaman pangan dan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Perguruan Tinggi dan sumber-sumber lain kepada petani ;
8. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan bidang tugasnya ; dan
9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan tugasnya.
(b) Seksi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman, mempunyai tugas : 1. Menyusun rencana kerja peningkatan perbenihan dan perlindungan
tanaman pangan
2. Menyusun bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan program pengadaan dan pelaporan berbagai varietas benih tanaman pangan dan perlindungan tanaman pangan ;
(12)
9 4. Menyiapkan bahan pembinaan dan koordinasi dengan UPTD dalam menyusun rencana kebutuhan benih, produksi benih, areal penangkaran tanaman pangan;
5. Melaksanakan pembinaan, monitoring dan evaluasi dalam sertifikasi benih, penyaluran benih tanaman pangan dan hortikultura ;
6. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan bidang tugasnya ; dan
7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang, sesuai dengan tugasnya.
(c) Seksi Sarana dan Prasarana Tanaman Pangan mempunyai tugas : 1. Menyusun rencana kerja di Bidang Pengembangan Sarana dan
Prasarana tanaman pangan ;
2. Menyusun bahan perumusan kebijakan teknis pengembangan sarana dan prasarana tanaman pangan ;
3. Menyiapkan bahan pembinaan, koordinasi, fasilitasi dan evaluasi pelaksanaan pengembangan sarana dan prasarana tanaman pangan ; 4. Melaksanakan bimbingan teknis usaha tani konservasi lahan dan
rehabilitasi lahan, serta tata guna air untuk tanaman pangan ;
5. Menyusun rencana kerja pemanfaatan lahan tanaman pangan berdasarkan kesesuaian lahan dan tata ruang wilayah ;
6. Menginvetarisir kebutuhan sarana dan prasarana produksi untuk tanaman padi dan palawija ;
7. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap pemanfaatan, pemeliharaan dan pengelolaan dan pengembangan ALSINTAN ; 8. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan terhadap bengkel /
perakitan dan rancang bangun ALSINTAN ;
9. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap penyimpanan , penggunaan dan peredaran / distribusi pupuk dan pestisida tanaman pangan dan hortikultura ;
(13)
10.Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan bidang tugasnya ; dan
11.Melaksnakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang, sesuai dengan tugasnya.
3. Bidang Produksi Hortikultura
Bidang Produksi Hortikultura mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis penerapan dan pengembangan teknologi hortikultura, peningkatan produksi hortikultura, serta pengembangan sarana dan prasarana hortikultura.
Bidang Hortikultura mempunyai tugas :
a. Penyusun program dan kegiatan bidang produksi hortikultura;
b. Perumusan kebijakan teknis penerapan dan pengembambangan teknlogi pertanian hortikultura, peningkatan produksi hortikultura, serta sarana dan prasarana hortikultura;
c. Pembinaan, koordinasi dan fasilitas dalam pengembangan dan penerapan teknologi pertanian hortikultura, peningkatan produksi hortikultura, serta sarana dan prasarana hortikultura;
d. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pengembangan dan penerapan teknologi pertanian hortikultura, peningkatan produksi hortikultura, serta sarana dan prasarana;
e. Pelaksanaan pembinaan terhadap pelaku agribisnis hortikultura;
f. Pelaksanaan koordinasi dengan UPTD dalam penerapan teknologi pertanian hortikultura, peningkatan produksi hortikultura, sarana dan prasarana hortikultura, serta perbenihan hortikultura;
g. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pengembangan dan penerapan teknologi pertanian hortikultura, peningkatan produksi hortikultura, serta pengembangan sarana dan prasarana hortikultura;
(14)
11 Dalam menjalankan fungsinya, Bidang Hortikultura dibagi menjadi tiga seksi, yaitu :
(a) Seksi pengembangan Produksi Sayuran dan Biofarmaka, memiliki tugas:
1. Menyusun rencana kerja di bidang pengkajian, pengembangan dan penerapan teknologi pertanian hortikultura;
2. Menyusun bahan perumusan kebijakan teknis pengkajian, penerapan dan pengembangan teknologi produksi sayuran dan biofarmaka; 3. Menyiapkan bahan pembinaan terhadap kualitas produksi sayuran
dan biofarmaka;
4. Melaksanakan pengkajian varietas tanaman sayuran dan biofarmaka; 5. Melaksanakan pengembangan dan pembinaan usaha tani sayuran dan
biofarmaka dengan pola agribisnis;
6. Melaksanakan pengembangan komoditas unggulan spesifik lokasi; 7. Menyusun dan membuat rekomondasi teknis spesifik lokalita
penggunaan sarana dan prasarana produksi tanaman pangan;
8. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan bidang tugasnya; dan
9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang, sesuai dengan tugasnya.
(2) Seksi Pengembangan Produksi Buah-buahan dan Tanaman Hias memiliki tugas :
1. Menyusun rencana kerja di bidang peningkatan dan pengembangan produksi buah-buahan dan tanaman hias;
2. Menyiapkan bahan pembinaan, koordinasi, fasilitas dan evaluasi dalam pelaksanaan pengembangan produksi buah-buahan dan tanaman hias;
3. Menyusun rencana dan melaksanakan pengembangan produksi buah-buahan dan tanaman hias kelompok tani dan penangkar benih; 4. Melaksanakan pembinaan terhadap pelaku agribisnis buah-buahan
(15)
5. Melakukan evaluasi terhadap pencapaian produksi, produktifitas dan mutu produksi buah-buahan dan tanaman hias;
6. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan bidang tugasnya; dan
7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang, sesuai dengan tugasnya.
(3) Seksi Pembenihan dan Perlindungan Tanaman, mempunyai tugas : a. Menyusun rencana kerja di bidang pengembangan sarana dan
prasarana perbenihan dan perlindungan tanaman;
b. Menyiapkan bahan pembinaan, koordinasi, fasilitasi dan evaluasi pelaksanaan pengembangan perbenihan dan perlindungan tanaman; c. Melaksanakan pembinaan penggunaan bibit bermutu tanaman
hortikultura;
d. Merencanakan dan memfasilitasi perluasan areal tanaman hortikultura;
e. Melaksanakan pembinaan kepada petani / pelaku usaha hortikultura terhadap pemanfaatan benih yang bermutu;
f. Melaksanakan monitoring evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan bidang tugasnya; dan
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang, sesuai dengan tugasnya.
4. Bidang Pengelolaan Lahan dan Air.
Bidang Pengelolaan Lahan dan Air, Sarana, Prasarana mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program dan kegiatan bidang pengelolaan lahan, air, sarana dan prasarana;
b. Perumusan kebijakan konservasi tanah / lahan dan air serta sumber daya alam hayati dan ekosistemnya;
(16)
13 c. Melaksanakan pemantauan dan menyediakan sarana pertanian yang meliputi pupuk, pestisida dan benih serta peralatan mesin pertanian (alsintan);
d. Pembinaan bimbingan penerapan standar-standar yang meliputi sarana prasarana tenaga dan metode;
e. Pelaksanaan koordinasi dengan UPTD di bidang pengelolaan lahan, air dan sarana prasarana;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas, sesuai bidang tugas dan fungsinya.
Dalam menjalankan fungsinya, PLA Sapras dibagi menjadi tiga seksi, yaitu :
(a) Seksi pengolahan Lahan dan Air mempunyai tugas :
1. Menyusun rencana kerja di bidang pengelolaan pengolahan Lahan dan Air;
2. Menyusun bahan perumusan kebijakan teknis pelaksanaan pengolahan Lahan dan air;
3. Melaksanakan pengamatan dan pengkajian agroklimat;
4. Melaksanakan pembinaan dan pemantauan kelompok tani pemakai air (P3A);
5. Melakukan pengawasan dan pencegahan alih fungsi lahan sawah irigasi teknis dan setengah teknis;
6. Melaksanakan pengawasan, pendataan percetakan sawah baru; 7. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaaan
kegiatan bidang tugasnya; dan
8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang, sesuai dengan tugasnya.
(b) Seksi Pupuk dan Pestisida, mempunyai tugas:
1. Melaksanakan perencana penggunaan pupuk dan pestisida; 2. Melaksanakan penyuluhan penggunaan pupuk dan pestisida; 3. Pengembangan unit usaha pelayanan pupuk dan pestisida;
(17)
4. Melakukan pengawasan penyimpanan, penggunaan serta pemusnahan pupuk dan pestisida;
5. Melaksanakan pemantauan distribusi dan harga pupuk dan pestisida;
6. Memberikan pembinaan kepada petani standarisasi pupuk dan pestisida;
7. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penggunaan pupuk dan pestisida;
8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang, sesuai dengan tugasnya.
(c) Seksi pengembangan Alsintan, mempunyai tugas;
1. Menyusun rencana kerja di bidang pengkajian, pengembangan dan penerapan teknologi pertanian tanaman pangan;
2. Menyiapkan bahan pembinaan koordinasi, fasilitasi dan evaluasi pengembangan teknologi bidang tanaman pangan;
3. Melaksanakan perencana kebutuhan alsintan;
4. Melaksanakan pengawasan unit usaha pelayanan jasa alsintan; 5. Mengadakan pengawasan dan pembinaan mutu, alat dan mesin
pertanian;
6. Melasanakan bimbingan cara mengoprasikan dan pemeliharaan alat dan mesin pertanian;
7. Melaksanakan pembinaan kepada pengrajin alat dan mesin pertanian;
8. Merekomendasikan penggunaan alat dan mesin pertanian untuk keperluan lokal;
9. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan bidang tugasnya; dan
10.Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala bidang sesuai dengan tugasnya.
(18)
15
5. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
Bidang pengolahan dan pemasaran hasil pertanian mempunyai tugas menyusun perencanaan program pengolahan dan pemasaran hasil pertanian.
Untuk melaksanakan tugas bidang pengolahan dan pemasaran hasil pertanian menyelenggarakan fungsi :
a. Melaksanakan penyusunan petunjuk teknis pengelolaan dan pemasaran hasil pertanian.
b. Perumusan kebijakan teknis produksi pasca panen pertanian
c. Pengkoordinasian dengan unit kerja di lingkungan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura dalam pemasaran hasil pertanian
d. Pembinaan, koordinasi dan fasilitas dalam penyusunan penyaluran hasil pertanian
e. Melaksanakan bimbingan teknis pengolahan dan pemasaran hasil pertanian
f. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan dinas, dan
g. Pelaksaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Dalam menjalankan fungsinya, Bidang Sekretariat dibagi menjadi tiga seksi, yaitu :
(a) Seksi Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian Mempunyai Tugas : 1. Melaksanakan bimbingan standar-standar teknis pembinaanmutu
dan pengolahan hasil pertanian
2. Melaksanakan pemantauan pengawasan lembaga sistem mutu produk pertanian
3. Melaksanakan bimbingan peningkatan mutu hasil pertanian
4. Melaksanakan bimbingan pengolahan unit pengolahan alat transportasi unit penyimpanan hasil pertanian
5. Melakukan bimbingan penerapan teknologi panen, pasca panen dan pengolahan hasil pertanian
(19)
6. Melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan perencanaan, dan
7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang, sesuai dengan tugasnya.
(b) Seksi Pemasaran dan Promosi Hasil Pertanian, Mempunyai Tugas : 1. Menyusun rencana kerja di bidang pemasaran dan promosi hasil
pertanian
2. Melaksanakan kerja sama dan Promosi hasil pertanian
3. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan hasil produksi tanaman pangan dan hortikultura
4. Melaksankan pembinaan kepada sub terminal agrobisnis
5. Melaksanakan bimbingan usaha tani, manejemen dan pencapaian pola kerjasama usaha tani
6. Melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan bidang tugasnya.
7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala bidang, sesuai dengan tugasnya
(c) Seksi Pengolahan dan Analisa Data, mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana pengolahan pemasaran hasil pertanian tanaman pangan dan hortikultura
b. Melaksanakan pengolahan data hasil pemasaran produksi tanaman pangan dan hortikultura
c. Menganalisa data pengolahan hasil pertanian
d. Melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan bidang tugasnya
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang, sesuai dengan tugasnya
(20)
17
1.4 Personalia / Sumber Daya Manusia
Rincian kepegawaian Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Pagar Alam per 31 Desember Tahun 2014 disusun berdasarkan pangkat golongan dan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2.
Tabel 1. Rincian Pegawai Berdasarkan Golongan.
Golongan A B C D Jumlah
IV 3 1 - - 4
III 10 14 11 6 41
II 3 - - 3
Honorer - - - - -
TKS - - - 28
Jumlah 76
Tabel 2. Rincian Pegawai Berdasarkan Tigkat Pendidikan.
Golongan S2 S1 D3 SMA SMP
IV 2 2 - -
III 5 35 - 1
II - - - 3
Honorer - - - -
TKS 12 3 12 1
(21)
1.5. Sistematika LAKIP
Pembuatan LAKIP SKPD Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura disusun secara sistematis yang terdiri dari:
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada Bab ini diuraikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan penyusunan LAKIP, dasar hukum, kewenangan dan sistematika.
BAB 2. PERENCANAAN STRATEGIS
Pada Bab ini diuraikan tentang visi, misi, tujuan, sasaran, serta cara mencapai tujuan dan sasaran.
BAB 3. AKUNTABILITAS
Pada Bab ini diuraikan tentang pengukuran kinerja dan akuntabilitas masing-masing program dan kegiatan.
BAB 4. PENUTUP
(22)
19
BAB II
PERENCANAAN STRATEGIS
2.1. Penetapan Indikator Kinerja Utama
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah mewajibkan setiap organisasi pemrintahan, baik di pusat maupun di daerah menyusun laporan keuangan berbasis kinerja. Dalam menyusun laporan keuangan berbasis kinerja diperlukan satuan dan ukuran yang disebut dengan Indikator Kinerja. Perkembangan Indikator kinerja diawali sejak terbitnya Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah hingga terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
Dalam mengukur keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan pemerintahan, perlu memperhatikan Indikator Kinerja Utama (IKU). Indikator Kinerja Utama (IKU) yang sering pula disebut Key Performance Indicator. Dalam ketentuan umum Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama disebutkan Kinerja Instansi Pemerintah adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran atau tujuan instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 setiap unit kerja mandiri wajib menyusun Indikator kinerja utama.
IKU ditetapkan, dan merupakan acuan ukuran kinerja yang dipergunakan oleh Pemerintah Kota dan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Daerah. IKU digunakan dasar untuk menetapkan Rencana Kinerja Tahunan, menyusun Rencana Kerja dan Anggaran, menyusun dokumen Penetapan Kinerja, menyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
(23)
Pemerintah (LAKIP) serta melakukan evaluasi penyampaian kinerja sesuai dengan dokumen Rencana Pembangunan.
Pemilihan Indikator kinerja pada pemerintah Kota/kota menggunakan indikator kinerja pada tinggkat outcome dan menggambarkan keberhasilan instansi pemerintah secara keseluruhan organisasi. Keberhasilan instansi pemerintah merupakan keberhasilan bersama dari beberapa unit kerja yang ada di lingkungan instansi pemerintah tersebut, dengan kata lain, pemilihan indikator kinerja pada pemerintah daerah bukan sekedar gabungan dari berbagai indikator kinerja pada unit kerja pendukungnya.
Tabel 3. Sasaran dan Indikator Kinerja Utama
SASARAN IKU SATUAN
Meningkatnya Keterampilan petani dalam kewirausahaan pertanian dan tanaman pangan dari 65 % Pada tahun 2014 menjadi 80 % Pada tahun 2018
Persentase petani yang terampil dalam
kewirausahaan pertanian dan tanaman pengan
%
Meningkatnya kemampuan kelompok tani dalam produksi
pertanian/perkebunan dari 70% Pada tahun 2014 menjadi 85% Pada tahun 2018
Persentase kelompok tani yang memiliki kemampuan produksi
pertanian/perkebuanan sesuai dengan ketentuan
%
Meningkatnya kemampuan kelompok pengguna air dalam produksi
pertanian/perkebunan dar 45% Pada tahun 2014 menjadi 65 %. Pada tahun 2018
Persentase kelompok P3A yang memiliki kemampuan dalam mengelola air
%
Meningkatnya ketersediaan saprodi untuk padi/beras organic terhadap kebutuhan dari 75% Pada tahun 2014 menjadi 90% Pada tahun 2018
Persentasi ketersediaan saprodi untuk padi/beras
organik %
Meningkatnya ketersediaan saprodi untuk tanaman hias terhadap kebutuhan dari 45% Pada tahun 2014 menjadi 65% Pada tahun 2018
Persentasi ketersediaan saprodi tanaman hias
%
Meningkatnya ketersediaan saprodi untuk rumah kompos terhadap
kebutuhan dari 4 unit Pada tahun 2014 menjadi 8 unit Pada tahun 2018
Jumlah unit ketersediaan
saprodi kompos Unit
(24)
21
Meningkatnya intensifikasi tanaman padi dan palawija dari 85.% Pada tahun 2014 menjadi 95% Pada tahun 2018
Persentase peningkatan intensifikasi tanaman padi dan palawija
%
Meningkatnya ketersediaan jumlah bibit pangan (Durian) dari 120 Batang Pada tahun 2014 menjadi 200 Batang Pada tahun 2018
Jumlah bibit Durian yang tersedia
Batang
Meningkatnya ketersediaan jumlah bibit pangan (Mangga) dari 120 Batang Pada tahun 2014 menjadi 200 Batang Pada tahun 2018
Jumlah bibit Mangga yang tersedia
Batang
Meningkatnya ketersediaan jumlah bibit pangan (Sawo) dari 60 Batang Pada tahun 2014 menjadi 100 Batang Pada tahun 2018.
Jumlah bibit Sawo yang tersedia
Batang
Meningkatnya ketersediaan jumlah bibit pangan (Salak) dari 60 ribu ribu Batang Pada tahun 2014 menjadi 75 ribu Batang Pada tahun 2018
Jumlah bibit Salak yang tersedia
Batang
Meningkatnya luas areal sawah dari 3500 ha pada tahun 2014 menjadi 4000 ha pada tahun 2018
Jumlah sawah yang
tersedia Ha
Meningkatnya ketersediaan bibit unggul pertanian/perkebunan dari 75 % Pada tahun 2014 menjadi 90 % Pada tahun 2018
Persentase ketersediaan bibit unggul
pertanian/perkebunan %
Meningkatnya produk, produktivitas dan mutu produk pertanian/perkebunan dari 30 orang Pada tahun 2014 menjadi 45 orang Pada tahun 2018
Jumlah petani yang menguasai peningkatan produk dan produktivitas pertania/perkebunan
Orang
Meningkatnya ketersediaan jenis pangan olahan dari 5 jenis Pada tahun 2014 menjadi 10 jenis Pada tahun 2018
Jumlah jenis olahan pangan
yang tersedia jenis
Ketersediaannya alat pasca panen kentang dan rak dari 3 paket Pada tahun 2014 menjadi 5 paket Pada tahun 2018
Jumlah paket alat pasca
panen yang tersedia Paket
Ketersediaannya
pembenihan/pembibitan dari 1 paket. Pada tahun 2014 menjadi 2 paket Pada tahun 2018
Jumlah paket pembenihan yang tersedia
paket
Meningkatnya ketersediaan benih jagung dari 25 Kwintal Pada tahun 2014 menjadi 35 Kwintal Pada tahun 2018
Jumlah benih jagung yang
tersedia Kwintal
Meningkatnya ketersediaan bibit
tanaman hias dari 60% Pada tahun 2014 menjadi 85 %Pada tahun 2018
Jumlah paket bibit tanaman
hias yang tersedia %
Meningkatnya jumlah jaringan irigasi dari 6 Paket Pada tahun 2014 menjadi 10 paket Pada tahun 2018
Jumlah jaringan irigasi yang
(25)
Terlaksannya Besemah Expo Frekuensi Besemah Expo Kali Terlaksananya Pekan Flori dan Flora
Nasional
Frekuensi Pekan Flori dan
Flora kali
Meningkatnya ketersediaan jalan usaha tani dari 3 Km Pada tahun 2014 menjadi 7 Km Pada tahun 2018
Panjang jalan usaha tani
Km
Perencanaan Strategik (Renstra) merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai lima tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin tumbuh. Renstra memuat visi misi, tujuan sasaran dan cara mencapai tujuan dan sasaran yang hendak dicapai. Secara ringkas Rencana Strategik Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura dapat dilihat pada Lampiran 1.
2.2. Visi
Setiap lembaga perlu memiliki visi guna mengetahui gambaran keadaan yang ingin dicapai dalam kurun waktu yang panjang. Dalam Modul
Perencanaan Berbasis Kinerja & Perjanjian Kinerja disebutkan : “Visi adalah
cara pandang jauh ke depan kemana instansi pemerintah harus dibawa agar tetap eksis, antisipatif, dan inovatif”. (Meneg PAN, 2008:18). Visi merupakan suatu gambaran yang menantang, keadaan masa depan yang diinginkan oleh instansi pemerintah serta mampu sebagai perekat.
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Pagar Alam sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Pagar Alam wajib menetapkan visi. Perumusan Visi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Pagar Alam mengacu pada Tugas Pokok dan fungsi seperti tertuang dalam Peraturan Walikota Pagar Alam Nomor 20 Tahun 2009 Visi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, menggambarkan : Apa yang ingin dicapai, berorientasi pada masa depan, mempunyai arah dan fokus strategi yang jelas sehingga dapat mempersatukan seluruh jajaran Dinas
(26)
23 Alur pernyataan visi diawali dengan melihat tugas pokok dan fungsi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Pagar Alam, kemudian
menyelaraskan dengan visi dan misi Kota Pagar Alam, mempertimbangkan Analisis Lingkungan Internal (ALI), Analisis Lingkungan Eksternal (ALE) serta tantangan organisasi ke depannya. Alur pernyataan visi dapat dilihat pada Gambar 1:
Gambar 1. Alur Pikir Penyusunan Visi dan Misi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Pagar Alam.
Perumusan Visi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Pagar Alam mencerminkan apa yang ingin dicapai, memberikan arah dan fokus strategi yang jelas, mampu menjadi perekat komponen Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, memiliki orientasi masa depan, mampu menumbuhkan komitmen seluruh jajaran dan mampu menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi.
TUPOKSI DTPH
VISI DAN MISI KOTA PAGARALAM
VISI
MISI ANALISIS
LINGKUNGAN INTERNAL
ANALISIS LINGKUNGAN
EKSTERNAL
TUJUAN DAN SASARAN
CARA MENDAPATKAN TUJUAN DAN SASARAN
(27)
Berdasarkan hal tersebut di atas maka Visi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Pagar Alam sebagai berikut :
“ Terwujudnya Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura yang modern,
tangguh dan efisien berdaya saing untuk mencukupi pangan serta berbasis sumber daya lokal menuju Kota Pagar Alam Sejahtera Tahun 2013 “
Penjelasan tentang Visi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Pagar Alam:
1. Modern : Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Pagar Alam bertekad untuk mewujudkan. Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura yang maju mengikuti perkembangan dan perubahan zaman secara cerdas dan bertanggung jawab.
2. Tangguh : Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Pagar Alam bertekad untuk mewujudkan. Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura yang mandiri ditandai oleh terciptanya kondisi pertanian Masyarakat/ rakyat yang dinamis.
3. Efisiensi :Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Pagar Alam bertekad meciptakan efisiensi guna peningkatan produktivitas bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura melalui pemanfaatan modal dan teknologi pertanian.
4. Berdaya Saing : Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Pagar Alam bertekad untuk mewujudkan, Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura yang berorentasi pasar dengan meningkatkan pangsa pasar (lokal, regional, nasional dan internasional) dalam mengendalikan efesiensi, produktivitas dan nilai tambah melalui kreativitas sumber daya manusia yang terdidik dan terlatih.
5. Berbasis Sumber Daya Lokal : Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Pagar Alam bertekad untuk mewujudkan, Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dengan mewujudkan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura dan senatiasa mengupayakan peningkatan kompetensi diri
(28)
25 tercapainya kecukupan konsumsi pangan serta kesejahteraan masyarakat Kota Pagar Alam Tahun 2014.
2.3. Misi
Visi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Pagar Alam diwujudkan dengan penetapan Misi. Mentri Negara PAN menyatakan: “Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan instansi pemerintah dan sasaran yang ingin dicapai. Pernyataan misi membawa organisasasi kepada suatu fokus. Misi menjelaskan mengapa organissai itu ada, apa yang
dilakukannya, dan bagaimana melakukannya” ( Meneg PAN, 2008:20)
Misi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Pagar Alam adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kinerja, profesionalisme dan integritas aparat dalam melaksanakan tugas pelayanan pembangunan dan pemberdayaan aparatur Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura
2. Menggerakan potensi sumber daya pangan dan Hortikultura untuk menghasilkan produksi pangan dan hortikultura yang ASUH (Aman, Sehat, Unggul dan Halal)
3. Mendorong tumbuh dan berkembangnya teknologi sehingga mampu meningkatkan sekaligus dapat membangun pertanian
4. Memberdayakan Sumber Daya Manusia pertanian agar dapat meningkatkan produk yang berdaya saing tinggi
5. Menyediakan kebutuhan pangan yang cukup, baik kwalitas maupun kwantitas
6. Menciptakan peluang ekonomi dan lapangan kerja di bidang agribisnis untuk menigkatkan kesejahteraan masyarkat
Misi Pertama menginginkan upaya yang dilakukan oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Pagar Alam untuk meningkatkan kinerja profesionalisme dan integritas aparatur dalam melaksanakan tugas pelayanan, pembagunan dan pemberdayaan aparatur sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
(29)
Misi Kedua menginginkan upaya yang dilakukan oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Pagar Alam menggerakan semua potensi sumber daya pangan dan hortikultura guna mengghasilkan produksi pangan dan hortikultura yang ASUH (Aman, Sehat, Unggul dan Halal) sehingga dapat menghasilkan kesejahteraan masyarakat Kota Pagar Alam.
Misi Ketiga menginginkan upaya yang dilakukan oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Pagar Alam untuk mendorong tumbuh dan berkembangnya teknologi sehingga mampu meningkatakan penerapan teknologi sekaligus dapat membangun pertanian
Misi Keempat menginginkan upaya yang dilakukan oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Pagar Alam untuk Memberdayakan Sumber Daya Manusia pertanian agar dapat menghasilkan produk–produk lain di pasar.
Misi Kelima menginginkan upaya yang dilakukan oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Pagar Alam untuk Menyediakan komoditi pangan dan hortikultura yang cukup, baik kualitas maupun kuantitas dalam rangka mencapai kecukupan konsumsi pangan serta kegiatan masyarakat Kota Pagar Alam Tahun 2018.
Misi Keenam menginginkan upaya yang dilakukan oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Pagar Alam untuk Menciptakan peluang ekonomi dan lapangan kerja di bidang agribisnis dalam rangka menguatkan kesejahteraan masyarakat Kota Pagar Alam.
2.4. Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi. Meneg.PAN menyatakan: “Tujuan adalah hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun. Tujuan organisasi harus konsisten dengan tugas dan fungsinya. Secara kolektif, tujuan organisasi menggambarkan arah strategis organissai dan perbaikan-perbaikan yang ingin
(30)
27 keberhasilan yang ditetapkan setelah penetapan Visi dan Misi.
Tujuan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Pagar Alam yang ditetapkan lima tahun ke depan meliputi :
1. Meningkatkan Kesejahteraan petani
2. Meningkatkan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan 3. Meningkatkan Ketahanan Pangan pertanian/Perkebunan 4. Meningkatkan Produksi pertanian/perkebunan
5. Meningkatkan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
2.5. Sasaran
Setelah ditetapkan tujuan DTPH, selanjutnya ditentukan sasaran. Sasaran adalah penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh instansi pemerintah dalam jangka waktu tahunan, semesteran, triwulanan atau bulanan. Sasaran diusahakan dalam bentuk kuantitatif sehingga dapat diukur. Sasaran harus menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan” Meneg PAN, 2008:21-22). Sementara itu menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah menjadi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007, sasaran (target) hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan.
Dari dua pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sasaran kegiatan adalah hasil yang ingin dicapai dalam jangka waktu bulanan, triwulanan paling lama satu tahun. Sasaran yang ditetapkan oleh DTPH sebagai penjabaran dari tujuan DTPH adalah sebagai berikut:
1. Tersedianya Sarana dan Prasarana Kerja Aparatur
2. Terlaksananya Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 3. Tercukupinya Pangan Pertanian/Perkebunan
4. Terwujudnya Pembangunan Ekonomi
5. Meningkatnya Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
(31)
7. Meningkatnya Produksi Pertanian/Perkebunan
Hubungan Tujuan dan Sasaran Kegiatan DTPH dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Tujuan dan Sasaran Kegiatan DTPH
NO TUJUAN SASARAN KEGIATAN DTPH
01 Meningkatkan Kesejahteraan petani
Meningkatnya Keterampilan petani dalam kewirausahaan pertanian dan tanaman pangan dari 65 %. Pada tahun 2014 menjadi 80 % Pada tahun 2018
Meningkatnya kemampuan kelompok tani dalam produksi pertanian/perkebunan dari 70 %. Pada tahun 2014 menjadi 85 % Pada tahun 2018
Meningkatnya kemampuan kelompok pengguna air dalam produksi pertanian/perkebunan dari 45 %. Pada tahun 2014 menjadi 65 %. Pada tahun 2018
02 Meningkatkan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan
Meningkatnya ketersediaan saprodi untuk padi/beras organik terhadap kebutuhan dari 75 % Pada tahun 2014 menjadi 90% Pada tahun 2018
Meningkatnya ketersediaan saprodi untuk tanaman hias terhadap kebutuhan dari 45 .% Pada tahun 2014 menjadi 65% Pada tahun 2018
Meningkatnya ketersediaan saprodi untuk rumah kompos terhadap kebutuhan dari 4 unit Pada tahun 2014 menjadi 8 unit Pada tahun 2018
Meningkatnya ketersediaan saprodi untuk kentang terhadap kebutuhan dari 70 % Pada tahun 2014 menjadi 85% Pada tahun 2018
03 Meningkatkan Ketahanan Pangan pertanian/Perkebunan
Meningkatnya intensifikasi tanaman padi dan palawija dari 85% Pada tahun 2014 menjadi 95% Pada tahun 2018
Meningkatnya ketersediaan jumlah bibit pangan (Durian) dari 120 Batang Pada tahun 2014 menjadi 200 batang Pada tahun 2018
Meningkatnya ketersediaan jumlah bibit pangan (Mangga) dari 120 Batang Pada tahun 2014 menjadi 200 batang Pada tahun 2018
Meningkatnya ketersediaan jumlah bibit pangan (Sawo) dari 60 Batang Pada tahun 2014 menjadi 100 batang Pada tahun 2018
Meningkatnya ketersediaan jumlah bibit pangan (Salak) dari 60 ribu Batang Pada tahun 2014 menjadi 75 ribu batang Pada tahun 2018
(32)
29 Produksi
pertanian/perkebunan
pertanian/perkebunan dari 75 % Pada tahun 2014 menjadi 90% Pada tahun 2018
Meningkatnya produk, produktivitas dan mutu produk pertanian/perkebunan dari 30 orang Pada tahun 2014 menjadi 45 orang Pada tahun 2018 Meningkatnya ketersediaan jenis pangan olahan dari 5 jenis Pada tahun 2014 menjadi 10 jenis Pada tahun 2018
Meningkatnya Ketersediaannya alat pasca panen kentang dan rak dari 3 paket Pada tahun 2014 menjadi 5 paket Pada tahun 2018
MeningkatnyaKetersediaannya
pembenihan/pembibitan dari 1 paket. Pada tahun 2014 menjadi 2 paket Pada tahun 2018
Meningkatnya ketersediaan benih jagung dari 25 Kwintal Pada tahun 2014 menjadi 35 Kwintal Pada tahun 2018
Meningkatnya ketersediaan bibit tanaman hias dari 60 % Pada tahun 2014 menjadi 85 %Pada tahun 2018
Meningkatnya jumlah jaringan irigasi dari 6 Paket Pada tahun 2014 menjadi 10 paket Pada tahun 2018
05 Meningkatkan Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan
Terlaksannya Besemah Expo
Terlaksananya Pekan Flori dan Flora Nasional Meningkatnya ketersediaan jalan usaha tani dari 3 Km Pada tahun 2014 menjadi 7 Km Pada tahun 2018
2.6. Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan direalisasikan melalui kebijakan, program dan kegiatan. Agar tujuan dan sasaran dapat dicapai dengan optimal maka diperlukan cara mencapai tujuan dan sasaran. Cara mencapai tujuan dan sasaran selengkapnya terdapat pada lampiran Perencanaan Strategik yang terdiri dari tiga komponen yaitu : Kebijakan, Program dan Kegiatan
2.6.1. Kebijakan
Kebijakan merupakan ketentuan-ketentuan dari Walikota yang akan dijadikan pedoman dan petunjuk bagi setiap kegiatan pada Sekretariat
(33)
Daerah, Badan, Dinas maupun Kantor. Setiap tahun dalam Perencanaan Strategik ditetapkan sebuah kebijakan Pemerintah Kota Pagar Alam sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Kebijakan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah sebagai berikut :
1. Penyediaan sarana dan prasarana kerja aparatur untuk meningkatkan pelayanan administrasi umum
2. Penyediaan pemeliharaan operasional saran prasarana kerja aparatur untuk meningkatkan kinerja
3. Meningkatnya keikutsertaan aparatur dalam pendidikan dan pelatihan sebesar ± 25 %
4. Meningkatkan produksi hasil tanaman pangan dan hortikultura masing masing sebesar ± 5 % dan ± 3 % / tahun
5. Penyediaan sarana prasarana pertanian dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan
6. Penyediaan sapras teknologi pertanian tepat guna bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan petani dan penerapan teknologi pertanian 7. Peningkatan penerapan teknologi pertanian tepat guna dilakukan
dengan mengadakan pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi pertanian tepat guna
8. Peningkatan pemasaran hasil produksi pangan dan holtikultura dilakukan melalui promosi hasil pertaniandan pembangunan sarana prasarana pasar
9. Peningkatan kwalitas hasil produksi pangan dan hortikultura yang diiringi dengan penyediaan benih / bibit unggul yang tahan Hama dan penyakit tanaman serta penggunaan pestisida sebagai alternatif terakhir dalam pengendalian OPT.
10.Meningkatkan ketersediaan komoditi pangan dan hortikultura ASUH (Aman, Sehat, Unggul dan Halal) secara ± 5 % / Tahun
(34)
31 12.Penyediaan sarana prasarana agribisnis dapat menguntungkan
masyarakat/petani sehingga kesejahteraan mereka juga meningkat
2.6.2. Program
Program merupakan penjabaran dari kebijakan yang telah ditetapkan. Program ini merupakan dukungan nyata bagi keberhasilan pelaksanaan tujuan dan sasaran serta kebijakan dengan demikian program disusun secara nyata, sistimatis dan terpadu.
Program-program DTPH Kota Pagar Alam yang strategik pada tahun 2014 adalah :
1. Program Pelayanan administrasi perkantoran 2. Program peningkatan sarana prasarana aparatur 3. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur 4. Program Pengembangan data/ informasi
5. Program peningkatan kesejahteraan petani
6. Program peningkatan ketahanan pangan pertanian/perkebunan
7. Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian / perkebunan 8. Program peningkatan penerapan teknologi pertanian pertanian/
perkebunan
9. Program peningkatan produksi pertanian/ perkebunan
2.6.3. Kegiatan
Renstra Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura dijabarkan dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT). RKT disusun setiap tahun. RKT memuat informasi tentang : (a) Tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam Tahun yang bersangkutan; (b) Cara mencapai tujuan dan sasaran berupa : Kebijakan, program; dan kegiatan serta indikator kinerja kegiatan dan target capaiannya. Penjabaran RKT dapat dilihat pada lampiran 2.
(35)
2.7. Penetapan Kinerja
Penetapan Kinerja adalah perjanjian antara 2 (Dua) belah pihak anatara Kepala SKPD/Bagian dengan Walikota Pagar Alam dalam mewujudkan target kinerja dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaaan. Ditetapkan pada bulan Februari 2014.
Tabel 5. Penetapan Kinerja Tahun 2014
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA TARGET
PROGRAM/KEGI
ATAN ANGGARAN
PROGRAM PENINGKATAN DAN KESEJAHTERAA N PETANI 218,863,500
1 PETANI DAN PELAKU AGRIBISNIS YANG MENGIKUTI PELATIHAN/MAGANG PERSENTASE PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN PESERTA DALAM AGRIBISNIS 100%
Pelatihan Petani dan
pelaku Agribisnis 109,393,500 JUMLAH
PESERTA YANG MENGIKUTI PELATIHAN
20 ORANG
2 SARANA PROMOSI PEMASARAN TEKNOLOGI PERTANIAN PERSENTASE PENGETAHUAN LEMBAGA TANI TERHADAP ILMU TEKNOLOGI PERTANIAN 100% Peningkatan Kemampua Lembaga Petani 15,684,000 BROSUR / LEAFLET INFORMASI TEKNOLOGI PERTANIAN 2500 eksemplar 3 PETUGAS DAN PETANI
YANG MENGIKUTI PENAS KTNA PERSENTASE PENGETAHUAN PESERTA TERHADAP PELATIHAN PENANGKARAN 100% Peningkatan Kemampuan Lembaga Tani (Mengikuti PENAS KTNA XIV) 93,786,000
(36)
33 JUMLAH PETUGAS DAN PETANI YANG MENGIKUTI PENAS KTNA 12 orang PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN PERTANIAN/PER KEBUNAN 141,585,000
4 TERBINANYA PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT-OBATAN DI LIMA KECAMATAN PERSENTASE KEGIATAN PENGEMBANGA N TANAMAN OBAT 100% Pemanfaatan Pekarangan untuk Tanaman Obat-obatan Keluarga (TOGA) 47,985,000 PENGEMBANGA N TANAMAN OBAT (SARANA PRODUKSI DAN BIBIT) 5 LOKASI
5 PETANI DAN PELAKU AGRIBISNIS YANG MENGIKUTI PELATIHAN/MAGANG PERSENTASE PENGETAHUAN PESERTA DALAM PENERAPAN AGRIBISNIS KENTANG 100% Pelatihan Petani Pelaku Agribisnis
Kentang dan Staf
93,600,000 JUMLAH PESERTA YANG MENGIKUTI PELATIHAN 11 orang PROGRAM PENINGKATAN PEMASARAN HASIL PRODUKSI PERTANIAN / PERKEBUNAN 50,509,000
6 TERSEDIANYA BAHAN PAMERAN KEGIATAN BESEMAH EXPO TAHUN 2013 PERSENTASE PELAKSANAAN KEGIATAN PAMERAN PRODUK PERTANIAN TAHUN 2014 100%
Promosi Atas Hasil Produksi Pertanian (Tanaman Hias) Unggulan Daerah 14,509,000 TERLAKSANANY A KEGIATAN PAMERAN PRODUK PERTANIAN TAHUN 2014 1 kali kegiatan
(37)
7 TERSEDIANYA BAHAN PAMERAN KEGIATAN PASAR TANI TAHUN 2014 PERSENTASE PELAKSANAAN KEGIATAN PASAR TANI TAHUN 2014 100% Mengikuti Pekan Promosi Pasar Tani
Tahun 2013 36,000,000 TERLAKSANANY A KEGIATAN PAMERAN PASAR TANI TAHUN 2014 1 kali kegiatan PROGRAM PENINGKATAN PENERAPAN TEKNOLOGI PERTANIAN / PERKEBUNAN 2,948,165,000
8 TERSEDIANYA SARANA DAN PRASARANA TEKNOLOGI PERTANIAN PERSENTASE SARANA DAN PRASARANA TEKNOLOGI PERTANIAN YANG DISERAHKAN KE MASYARAKAT 100% Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebuna
n Tepat Guna
138,000,000 JUMLAH PENERIMA SARANA DAN PRASARANA TEKNOLOGI PERTANIAN 25 POKTAN
9 PETANI DAN PELAKU AGRIBISNIS YANG MENGIKUTI PELATIHAN/MAGANG PERSENTASE PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN PESERTA DALAM PENGOPERASIA N RUMAH KOMPOS
100% Pelatihan dan Bimbingan Sarana
dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebuna
n Tepat Guna
15,000,000 JUMLAH PESERTA YANG MENGIKUTI PELATIHAN 20 Orang
10 TERLAKSANANYAPEN ERAPAN DEMPLOT PADI LEGOWO PERSENTASE AREAL SAWAH PADI LEGOWO 100% Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebuna
n Tepat Guna
(38)
35 LUAS AREAL SAWAH PENERAPAN DEMPLOT PADI LEGOWO 15 Ha (Demplot Penerapan Padi Legowo)
11 TERLAKSANANYA KEGIATAN
OPERASIONAL PENGEMBANGAN TANAMAN HIAS DI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PERSENTASE PENGEMBANGA N SARANA PRODUKSI TANAMAN HIAS 100% Pengembangan Tanaman Hias dalam Green House
53,910,000 SARANA DAN PRASARANA OPERASIONAL GREEN HOUSE 6 unit
12 TERSEDIANYA SARANA DAN PRASARANA TEKNOLOGI PERTANIAN PERSENTASE PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA TEKNOLOGI PERTANIAN 100% Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian/perkebuan an tepat guna (Jalan Usaha Tani dan DAM Parit) dana
DAK
1,820,000,000 JUMLAH JALAN
USAHA TANI DAN DAM PARIT YANG DIBUAT
11 PAKET
13 TERSEDIANYA SARANA DAN PRASARANA TEKNOLOGI PERTANIAN PERSENTASE PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA TEKNOLOGI PERTANIAN
100% Pengadaan sarana dan prasarana
teknologi pertanian/perkebuan
an tepat guna (Pembuatan DAM Parit) 750,280,000 JUMLAH DAM PARIT YANG DIBUAT 5 PAKET PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN / PERKEBUNAN 889,820,000
14 TERSEDIANYA BIBIT UNGGUL PERTANIAN PERSENTASE BIBIT UNGGUL PERTANIAN YANG DIBAGIKAN KE PETANI 100% Pengembangan Bibit Unggul Pertanian/Perkebuna n 35,000,000
(39)
JUMLAH BIBIT UNGGUL PERTANIAN (ALPUKAT) YANG DIBAGIKAN KE PETANI 1000 batang
15 TERSEDIANYA SARANA DAN PRASARAN PENGEMBANGAN TANAMAN HIAS PERSENTASE PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA PEMBANGUNAN GREEN HOUSE 100% Pengembangan
tanaman hias 109,820,000 SARANA DAN PRASARANA PENGEMBANGA N TANAMAN HIAS 1 paket
16 TERSEDIANYA SARANA DAN PRASARAN PENGEMBANGAN TANAMAN HIAS PERSENTASE BIBIT BOUGENVIL YANG DIBAGIKAN 100% Pengembangan tanaman hias (Pembelian bibit Bougenvil) 650,000,000 JUMLAH BIBIT BOUGENVIL YANG DIBAGIKAN KE MASYARAKAT 52000 batang 17 TERSEDIANYA
SARANA DAN PRASARAN PENGEMBANGAN TANAMAN HIAS PERSENTASE BIBIT KENTANG YANG DIBAGIKAN 100% Pengembangan Tanaman Sayuran Bibit Kentang 95,000,000 JUMLAH BIBIT KENTANG YANG DIBAGIKAN KE MASYARAKAT 6215 kg TOTAL 4,248,942,500
(40)
37
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Pengukuran Kinerja
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) adalah perwujudan kewajiban suatu Instansi Pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik. Implementasi dari Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) berbentuk kegiatan Penyusunan LAKIP. Penyusunan LAKIP didasarkan pada pengukuran hasil pelaksanaan Perencanaan Strategis, Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya serta setelah berakhirnya pelaksanaan kegiatan dalam Tahun 2014. Dalam proses penyusunan LAKIP dilakukan pengukuran kinerja.
Mengukur kinerja pada hakikatnya melakukan pengukuran atau penilaian apakah kerja instansi pemerintah tersebut berhasil atau gagal, dalam memenuhi target-target yang direncanakannya. Penilaian keberhasilan atau kegagalan ini menjadi penting apabila dikaitkan dengan reward dan
punishment. Dalam pengkuran kinerja digunakan sistem pengukuran sebagaimana peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sistem Pengukuran Kinerja merupakan sistem yang digunakan untuk mengukur, menilai, dan membandingkan secara sistematis dan berkesinambungan atas kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah. Pengukuran kinerja ini
dilakukan dengan menghitung pencapaian kinerja kegiatan dan sasaran dengan cara membandingkan antara rencana pencapaiannya yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan dengan realisasi pencapaiannya.
Pengukuran terhadap pencapaian komponen kegiatan dan sasaran ini dituangkan dalam formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) dan formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS). Penjabaran PKK dan PPS dapat
(41)
dilihat pada Lampiran 3 dan Lampiran 4. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan capaian kinerja disebut Indikator Kinerja Utama. Dalam Sistem AKIP pengukuran kinerja dilakukan dengan tiga pola yaitu pengukuran mandiri, pengukuran oleh eksternal dan kombinasi antara pengukuran mandiri dan eksternal.
Pengukuran mandiri sering pula disebut evaluasi mandiri ( self-assement) yaitu pengukuran kinerja dengan cara menyusun rencana, pelaksanaan, dan pengukuran termasuk menentukan ukurannya dilakukan oleh instansi yang bersangkutan. Pengukuran eksternal adalah pengukuran kinerja dengan cara penyusun rencana, pelaksanaan, dan pengukuran dilakukan oleh instansi yang bersangkutan, tetapi pengukuran dan penentuan ukurannya ditentukan oleh pihak lain. Kombinasi antara pengukuran mandiri dan eksternal merupakan gabungan dari pengukuran mandiri dengan pengukuran oleh eksternal, hal ini dilakukan dengan cara, organisasi yang diukur menyiapkan data kinerjanya, melakukan evaluasi awal, selanjutnya hasil evaluasi tersebut dievaluasi lanjutan oleh pihak luar.
Pengukuran capaian kinerja sasaran Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Kota Pagar Alam dilakukan dengan dua cara yaitu: 1). Sasaran DTPH yang hanya terdiri dari satu sasaran kegiatan, maka capaian sasaran DTPH diambil dari capaian sasaran kegiatan. 2) Sasaran DTPH yang didukung oleh dua atau lebih sasaran kegiatan, maka capaian sasaran DTPH diambil dari rata-rata capaian sasaran kegiatan dengan mengasumsikan semua sasaran kegiatan memiliki bobot yang sama.
Indikator Kinerja Utama (IKU) sering pula disebut Key Performance Indicator merupakan acuan untuk mengukur keberhasilan dan kegagalan capaian kinerja prioritas program yang bersifat strategis. IKU ditetapkan secara mandiri oleh instansi pemerintah pusat maupun daerah dan SKPD di lingkungannya. Dalam ketentuan umum Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 disebutkan
(42)
39 pencapaian sasaran atau tujuan instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.
3.1.1. Input
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, indikator input adalah segala sumber daya, baik dana, orang, alat maupun sistem yang digunakan dalam kegiatan untuk menghasilkan output
dan outcome. Indikator input adalah alat yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana input tersebut digunakan untuk menghasilkan
output dan outcome. Untuk menggambarkan mengenai kinerja dalam mengelola input tersebut, indikator kinerja input dapat dikelompokkan menjadi indikator yang menggambarkan mengenai (1) kuantitas input, (2) kualitas input, dan (3) kehematan dalam menggunakan input.
3.1.2. Proses
Indikator proses memberikan gambaran mengenai langkah-langkah yang dilaksanakan dalam menghasilkan barang atau jasa. Indikator mengenai proses dapat dikelompokkan menjadi (1) frekuensi proses/kegiatan, (2) ketaatan terhadap jadwal dan (3) ketaatan terhadap standar/ketentuan yang ditentukan dalam melaksanakan proses.
3.1.3. Output
Indikator output memberikan gambaran mengenai output dalam bentuk barang atau jasa yang dihasilkan dari suatu aktivitas/kegiatan. Sama halnya dengan indikator input, indikator output sebaiknya juga dibedakan dengan outputnya sendiri. Output adalah segala hal yang dihasilkan oleh suatu aktivitas/kegiatan. Sedangkan indikator output adalah alat untuk menggambarkan bagaimana organisasi mengelola input tersebut digunakan untuk menghasilkan output dan outcome.
(43)
Indikator kinerja output dapat dikelompokkan menjadi indikator yang menggambarkan mengenai (1) kualitas output, (2) kuantitas output, (3) efisiensi dalam menghasilkan output.
3.1.4.. Outcome
Indikator outcome memberikan gambaran mengenai hasil aktual atau yang diharapkan dari barang atau jasa yang diproduksi oleh suatu organisasi. Hasil ini kadang-kadang diperoleh langsung setelah barang dan jasa selesai. Dalam banyak kondisi, hasil baru akan diperoleh dalam rentang waktu yang cukup lama.
Indikator kinerja outcome dapat dikelompokkan menjadi indikator yang menggambarkan mengenai (1) peningkatan kuantitas setelah
output/kegiatan selesai, (2) perbaikan proses setelah output/kegiatan selesai, (3) peningkatan efisiensi setelah output/kegiatan selesai, (4) peningkatan kualitas setelah output/kegiatan selesai, (5) perubahan perilaku setelah
output/kegiatan selesai, (6) peningkatan efektivitas setelah output/kegiatan selesai, dan (7) peningkatan pendapatan setelah output/kegiatan selesai.
Pengukuran kinerja DTPH Kota Pagar Alam menggunakan indikator kinerja pada tingkat outcomes dan menggambarkan keberhasilan DTPH Kota Pagar Alam secara keseluruhan. Dalam menganalisis keberhasilan DTPH Kota Pagar Alam dilakukan dengan dua cara yiatu : 1) Bagi sasaran DTPH Kota Pagar Alam yang hanya didukung oleh satu sasaran kegiatan, maka hasil capaian kinerja sasaran DTPH ditentukan oleh hasil kegiatan itu sendiri. 2) Bagi Bagi sasaran DTPH Kota Pagar Alam yang hanya didukung oleh dua atau lebih sasaran kegiatan, maka hasil capaian kinerja sasaran DTPH ditentukan oleh hasil rata-rata kegiatan pendukung.
Capaian kinerja DTPH Kota Pagar Alam dinilai dengan acuan, antara lain; (1) Sasaran RPJMD, (2) Sasaran RKT, (3) Penetapan kinerja, (4)analisis lingkungan, (5) tujuan jangka menengah dan sasaran tahunan yang
(44)
41 berorientasi outcome, (6) indikator kinerja utama, (7) target-target kinerja, (8) strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Ada dua jenis rumus pengukuran capaian kinerja yaitu sebagai berikut : Jika semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik, maka digunakan persamaan :
Persentase Pencapaian Kinerja = Realisasi X 100% Rencana
Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin rendah, atau sebaliknya jika realisasi makin rendah pencapaian kinerja semakin baik, maka digunakan persamaan sebagai berikut :
Persentase Pencapaian Kinerja = Rencana – ( Realisasi –Rencana ) X 100% Rencana
3.2. Analisis Evaluasi Pencapaian Kinerja
Suatu pelaporan akuntabilitas kinerja tidak hanya berisi tingkat keberhasilan/kegagalan yang dicerminkan oleh hasil evaluasi indikator-indikator kinerja sebagaimana yang ditunjukkan oleh pengukuran penilaian kinerja, tetapi juga menyajikan data dan informasi yang relevan dengan kebutuhan dalam pengambilan keputusan. Analisis tersebut meliputi perbandingan antara hasil tahun ini degan hasil tahun sebelumnya, serta perbandingan antara hasil sebuah SKPD dengan SKPD lainnya dalam satu daerah maupun daerah lainnya.
Pelaksanaan Kebijakan, Program dan Kegiatan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Pagar Alam Tahun 2014, didukung dengan anggaran dana sebesar Rp. 5.421.989.500,- (Lima Milyar Empat Ratus Dua Puluh Satu Juta Sembilan Ratus Delapan Puluh Sembilan Ribu Lima Ratus Rupiah), tanpa pengurangan atau penambahan anggaran.
(45)
Program dan Kegiatan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Pagar Alam yang didanai APBD Kota Pagar Alam Tahun Anggaran 2014 dan Realisasi masing-masing kegiatan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Pagar Alam Tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 6 dan Tabel 7.
(46)
(47)
(48)
(1)
INDIKATOR SATUAN TARGET
3 4 5 8 9 10
Kegiatan Mengikuti Pekan Promosi Pasar Tani Daerah Sumsel 2014
lebih dikenalnya produk hasil pertanian Kota Pagar Alam secara nasional
Kegiatan 1
23
Input Dana Rp 36.000.000
Output pekan promosi pasar tani sumsell tahun 2014 yang selesai diikuti
Kegiatan 1
Outcome potensi pertanian kota pagaralam terutama potensi pasar bunga di sumsel lebih dikenal masyarakat
Kegiatan 1
Mengikuti identifikasi dan survey kebutuhan potensi pasar bunga di Sumsel dan sekitarnya
lebih dikenalnya produk hasil pertanian Kota Pagar Alam secara nasional
Kegiatan 1
24
Survey potensi pasar bungan di sumsel dan sekitarnya
Input Dana Rp 55.000.000
Output survey kebutuhan potensi pasar bunga tahun 2014 yang selesai diikuti
Kegiatan 1
Outcome potensi pertanian kota pagaralam terutama potensi pasar bunga di sumsel lebih dikenal masyarakat
Kegiatan 1
Meningkatkan penerapan teknologi pertanian dan perkebunan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna (Demplot Penerapan Padi Legowo)
meningkatnya sarana dan prasarana diareal sawah
buah 25 unit mist blower
9
Peningkatan Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan 25
Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna (Demplot Penerapan Padi Legowo)
Input Dana Rp 138.000.000
unit
5 unit alat packing beras
Output tersedianya sarana dan prasarana teknologi pertanian buah, unit 25 buah dan 5 unit Outcome Meningkatnya keterampilan petani buah, unit 25 buah dan 5
unit Pelatihan dan bimbingan pengoperasian rumah
kompos
menigkatnya keterampilan petani dalam pengoperasian rumah kompos sebanyak 20 orang
org 20
26
Input Dana Rp 15.000.000
Output Pelatihan pengembangan rumah kompos kali 1 Outcome Terlaksananya pelatiahan pengembangan rumah
kompos
Orang 20 Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan Tepat Guna (Demplot PenerapanBudidaya Padi Teknologi Jajar Legowo)
meningkatnya sarana dan prasarana teknologi pertanian/ perkebunan tepat guna ( demplot penerapan budidaya padi teknologi jajar legowo) diareal sawah
ha 15
27
Input Dana Rp 170.975.000
Output tersedianya sarana dan prasarana teknologi pertanian diareal sawah
ha 15 Outcome terlaksananya keterampilan petani dalam peningkatan
sapras diareal sawah
ha 15 Pengembangan Tanaman Hias Dalam Green
House
Meningkatnya tanaman hias dlm green house
unit 6 unit green house
28
Input Dana Rp 53.910.000
Output Terkelolanya Tanaman Hias dlm green house unit 6 Outcome Terlaksananya kegiatan pengembangan tanaman
hias dlm green house
unit 6
dokumen 2
29
Input Dana, SDM Rp 75.000.000
Output Tersedianya dokumen perencanaan dan pengawasan DAK
dokumen 2 Outcome Terlaksananya dokumen perencanaan dan
pengawasan DAK
dokumen 2
paket 12
30
Input Dana Rp 1.820.000.000
Output jalan usaha tani paket 12 Outcome meningkatnya produksi petani paket 12 Promosi atas hasil produksi
pertanian/perkebunan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna (Demplot Penerapan Padi Legowo)
Terlaksananya peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan Tepat Guna ( Jalan Usaha Tani)
meningkatnya produksi petani
Peningkatan penerapan teknologi pertanian dan perkebunan ( pengembangan tanaman hias dalam green house)
tersedianya dokumen pelaksanaan DAK meningkatnya dana pendukung DAK pertanian
INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET KET
Meningkatkan pemasaran hasil produksi pertanian / perkebunan TUJUAN SASARAN URAIAN 1 2 PROGRAM
6 6 7
KEGIATAN
Kegiatan pelatihan dan Bimbingan pengoprasian tekhnologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna (Pengembangan Rumah Kompos)
Peningkatan Dana Pendukung DAK Pertanian
Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna (Jalan Usaha Tani)
(2)
INDIKATOR SATUAN TARGET
3 4 5 8 9 10
Meningkatnya produksi pertanian paket 5
31 Input Dana Rp 750.280.000
Output Jaringan Irigasi Paket 5
Outcome Meningkatnmya produksi pertanian Paket 5
meningkatnya produksi pertanian tanaman alpukat
btg 1000
10
Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan 32
Input Dana Rp 35.000.000
Output bibit alpukat batang 1.000
Outcome meningkatnya produksi pertanian buah alpukat batang 1.000
Menigkatnya produksi tanaman hias tahun 1 33 Input Dana Rp 109.820.000
Output bibit tanaman hias tahun 1 Outcome tersedianya bibit tanaman hias tahun 1
Menigkatnya produksi tanaman hias tahun 1 34 Input Dana Rp 650.000.000
Output bibit bougenvil tahun 1 Outcome tersedianya bibit tanaman bougenville tahun 1 Menigkatnya produksi tanaman sayuran
35
Input Dana Rp 95.000.000
kg 6215 Output Tersedianya bibit kentang kg 6.215
Outcome terlaksananya pengembanganproduksi tanaman sayuran kentang
kg 6.215 Pengembangan Bibit Unggul Pertanian/
perkebunan ( bibit allpukat)
Pengembangan TanamanHias ( pembelian bibit bougenvil)
Pengembangan Tanaman Hias Pengembangan Tanaman Hias
Pengembangan Tanaman Sayuran (Bibit Kentang)
Pengadaan sarana dan prasarana tekhnologi pertanian/perkebunan tepat guna (pembuatan DAM Parit) dana DAK Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan Tepat Guna (DAM Parit)
SASARAN
SATUAN
KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET KET
URAIAN
1 2 6 6 7
TUJUAN PROGRAM
Pengembangan Tanaman Sayuran Pengembangan Bibit Unggul Pertanian/ perkebunan ( bibit allpukat)
(3)
SEBELUM PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN
1 2 3
DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA 8.400.286.500 8.011.286.500
BELANJA TIDAK LANGSUNG 2.978.297.000 2.589.297.000
Belanja Pegawai 2.978.297.000 2.589.297.000
BELANJA LANGSUNG 5.421.989.500 5.421.989.500
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 808.940.000 808.940.000
1 Jasa Surat Menyurat 2.685.000 2.685.000
2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 32.400.000 32.400.000
3 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 129.600.000 129.600.000
4 Penyediaan Alat Tulis Kantor 74.642.000 74.642.000
5 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 37.400.000 37.400.000
6 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 90.500.000 90.500.000
7 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 10.135.000 10.135.000
8 Penyediaan Bahan Bacaan dan Perundang-undangan 42.000.000 42.000.000 9 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah 389.578.000 389.578.000
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR 211.780.000 211.780.000
10 Pemeliharaan Rutin / berkala Gedung Kantor 25.000.000 25.000.000
11 Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional 181.780.000 181.780.000 12 Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan Gedung Kantor 5.000.000 5.000.000
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR 25.125.000 25.125.000
13 Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu 25.125.000 25.125.000
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR 37.404.000 37.404.000
14 Pendidikan dan Pelatihan Formal 37.404.000 37.404.000
PROGRAM PENGEMBANGAN DATA DAN INFORMASI 14.797.500 14.797.500
15 Penyusunan Pengumpulan Data/Informasi Kebutuhan Penyusunan Dokumen Perencanann (Renja,
Lakip, LPPD, LKPJ,Tapkin dan RKA-DPA) 14.797.500 14.797.500
PROGRAM PENINGKATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI 218.863.500 218.863.500
16 Pelatihan Petani/Pelaku Agribisnis 109.393.500 109.393.500
17 Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani 15.684.000 15.684.000
18 Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani (Mengikuti Penas KTNA XIV) 93.786.000 93.786.000
PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN PERTANIAN / PERKEBUNAN 141.585.000 141.585.000
19 Pemanfaatan Pekarangan untuk Tanaman Obat-obatan Keluarga (TOGA) 47.985.000 47.985.000
20 Pelatihan Petani Pelaku Agribisnis Kentang dan Staf 93.600.000 93.600.000
PROGRAM PENINGKATAN PEMASARAN HASIL PRODUKSI PERTANIAN / PERKEBUNAN 50.509.500 50.509.500
21 Promosi Atas Hasil Produksi Pertanian / Perkebunan Unggulan Daerah 14.509.500 14.509.500
22 Mengikuti Kegiatan Pekan Promosi Pasar Tani Daerah Sumatera Selatan Tahun 2014 36.000.000 36.000.000
PROGRAM PENINGKATAN PENERAPAN TEKNOLOGI PERTANIAN / PERKEBUNAN 3.023.165.000 3.023.165.000
23 Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna (Mist Blower dan
Alat Packing Beras) 138.000.000 138.000.000
24 Pelatihan dan Bimbingan Pengoperasian Teknologi Pertanian / Perkebunan Tepat Guna 15.000.000 15.000.000
25 Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian / Perkebunan Tepat Guna (Demplot
Penerapan Budidaya Padi Teknologi Jajar Legowo) 170.975.000 170.975.000
26 Pengembangan Tanaman Hias Dalam Green House 53.910.000 53.910.000
27 Dana Pendukung DAK Pertanian 75.000.000 75.000.000
28 Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian / Perkebunan Tepat Guna (Jalan Usahatani) 1.820.000.000 1.820.000.000
29 Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian/perkebuanan tepat guna DAM Parit 750.280.000 750.280.000
PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN / PERKEBUNAN 889.820.000 889.820.000
30 Pengembangan Bibit Unggul Pertanian / Perkebunan 35.000.000 35.000.000
31 Pengembangan Tanaman Hias 109.820.000 109.820.000
32 Pengembangan Tanaman Hias (Pembelian Bibit Bougenville) 650.000.000 650.000.000
33 Pengembangab Tanaman Sayuran Bibit Kentang 95.000.000 95.000.000
TOTAL 8.400.286.500 8.011.286.500
DANA SATKER / KEGIATAN
NO
(4)
SEBELUM PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN
1 2 3
DANA SATKER / KEGIATAN
(5)
( Rp. ) ( % ) ( Rp. ) ( % )
1 2 3 4 5 6 7
DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KOTA PAGAR ALAM 8.011.286.500 7.341.722.558 91,64 669.563.942 8,36
I BELANJA TIDAK LANGSUNG 2.589.297.000 2.284.994.571 88,25 304.302.429 11,75
Belanja Pegawai 2.589.297.000 2.284.994.571 88,25 304.302.429 11,75
II BELANJA LANGSUNG 5.421.989.500 5.056.727.987 93,26 365.261.513 6,74
A PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 808.940.000 788.799.287 97,51 20.140.713 2,49
1 Jasa Surat Menyurat 2.685.000 1.246.730 46,43 1.438.270 53,57
2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 32.400.000 14.835.747 45,79 17.564.253 54,21
3 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 129.600.000 129.600.000 100,00 0 0,00
4 Penyediaan Alat Tulis Kantor 74.642.000 74.642.000 100,00 0 0,00
5 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 37.400.000 37.400.000 100,00 0 0,00
6 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 90.500.000 89.665.000 99,08 835.000 0,92
7 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 10.135.000 10.135.000 100,00 0 0,00
8 Penyediaan Bahan Bacaan dan Perundang-undangan 42.000.000 42.000.000 100,00 0 0,00
9 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah 389.578.000 389.274.810 99,92 303.190 0,08
B PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR 211.780.000 210.709.000 99,49
1.071.000 0,51
10 Pemeliharaan Rutin / berkala Gedung Kantor 25.000.000 24.900.000 99,60 100.000 0,40
11 Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional 181.780.000 180.809.000 99,47 971.000 0,53
12 Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan Gedung Kantor 5.000.000 5.000.000 100,00 0 0,00
C PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR 25.125.000 25.100.000 99,90 25.000 0,10
13 Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu 25.125.000 25.100.000 99,90 25.000 0,10
D PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR 37.404.000 37.404.000 100,00
0 0,00
14 Pendidikan dan Pelatihan Formal 37.404.000 37.404.000 100,00 0 0,00
E PROGRAM PENGEMBANGAN DATA DAN INFORMASI 14.797.500 14.797.500 100,00 0 0,00
15 Penyusunan Pengumpulan Data/Informasi Kebutuhan Penyusunan Dokumen
Perencanann (Renja, Lakip, LPPD, LKPJ,Tapkin dan RKA-DPA) 14.797.500 14.797.500 100,00 0 0,00
F PROGRAM PENINGKATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI 218.863.500 214.019.500 97,79 4.844.000 2,21
16 Pelatihan Petani/Pelaku Agribisnis 109.393.500 109.293.500 99,91 100.000 0,09
17 Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani 15.684.000 15.684.000 100,00
0 0,00
18 Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani (Mengikuti Penas KTNA XIV) 93.786.000 89.042.000 94,94
4.744.000 5,06
G PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN PERTANIAN /
PERKEBUNAN 141.585.000 141.585.000 100,00 0 0,00
19 Pemanfaatan Pekarangan untuk Tanaman Obat-obatan Keluarga (TOGA) 47.985.000 47.985.000 100,00
0 0,00
20 Pelatihan Petani Pelaku Agribisnis Kentang dan Staf 93.600.000 93.600.000 100,00 0 0,00
H PROGRAM PENINGKATAN PEMASARAN HASIL PRODUKSI PERTANIAN /
PERKEBUNAN 50.509.500 49.290.500 97,59 1.219.000 2,41
21 Promosi Atas Hasil Produksi Pertanian / Perkebunan Unggulan Daerah 14.509.500 14.509.500 100,00
0 0,00
22 Mengikuti Kegiatan Pekan Promosi Pasar Tani Daerah Sumatera Selatan
Tahun 2014 36.000.000 34.781.000 96,61 1.219.000 3,39
SISA REALISASI
Tabel.7 Realisasi Masing-masing Kegiatan DTPH Kota Pagar Alam Tahun 2014
NO SATKER / KEGIATAN DANA
(6)
( Rp. ) ( % ) ( Rp. ) ( % )
1 2 3 4 5 6 7
SISA REALISASI
NO SATKER / KEGIATAN DANA
I PROGRAM PENINGKATAN PENERAPAN TEKNOLOGI PERTANIAN /
PERKEBUNAN 3.023.165.000 3.004.861.500 99,39 18.303.500 0,61
23 Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat
Guna (Mist Blower dan Alat Packing Beras) 138.000.000 131.078.500 94,98 6.921.500 5,02
24 Pelatihan dan Bimbingan Pengoperasian Teknologi Pertanian / Perkebunan
Tepat Guna 15.000.000 14.980.000 99,87 20.000 0,13
25 Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian / Perkebunan Tepat
Guna (Demplot Penerapan Budidaya Padi Teknologi Jajar Legowo) 170.975.000 169.325.000 99,03
1.650.000 0,97
26 Pengembangan Tanaman Hias Dalam Green House 53.910.000 53.910.000 100,00
0 0,00
27 Dana Pendukung DAK Pertanian 75.000.000 71.380.000 95,17 3.620.000 4,83
28 Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian / Perkebunan Tepat
Guna (Jalan Usahatani) 1.820.000.000 1.816.238.500 99,79
3.761.500 0,21
29 Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian/perkebuanan tepat guna
DAM Parit 750.280.000 747.949.500 99,69
2.330.500 0,31
J PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN / PERKEBUNAN 889.820.000 570.161.700 64,08 319.658.300 35,92
30 Pengembangan Bibit Unggul Pertanian / Perkebunan 35.000.000 32.795.000 93,70
2.205.000 6,30
31 Pengembangan Tanaman Hias 109.820.000 108.295.000 98,61
1.525.000 1,39
32 Pengembangan Tanaman Hias (Pembelian Bibit Bougenville) 650.000.000 334.196.000 51,41
315.804.000 48,59
33 Pengembangab Tanaman Sayuran Bibit Kentang 95.000.000 94.875.700 99,87
124.300 0,13
TOTAL 8.011.286.500 7.341.722.558 91,64 669.563.942 8,36