Sumber Anggaran Perbekalan Farmasi RSHS Pengelolaan Perbekalan Farmasi

3.3.3 Sumber Anggaran Perbekalan Farmasi RSHS

Sumber anggaran perbekalan farmasi RSHS, berasal dari anggaran rumah sakit, yaitu APBN dan PNBP. Anggaran rumah sakit diperuntukan untuk BMHP dasar dan BMHP paket untuk seluruh status pasien, BMHP terapi untuk pasien Jamkesmas atau gakinda atau gakin RSHS.

3.3.4 Pengelolaan Perbekalan Farmasi

Pengelolaan Perbekalan Farmasi, mencakup : a. Perencanaan Perencanaan bertujuan untuk menetapkan jenis dan jumlah perbekalan farmasi sesuai dengan pola penyakit dan kebutuhan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Adapun tahapan dari perencanaan: 1. Pemilihan 2. Kompilasi penggunaan 3. Perhitungan kebutuhan 4. Evaluasi perencanaan b. Pengadaan Pengadaan bertujuan untuk mengadakan perbekalan farmasi dengan harga layak, mutu baik, pengiriman barang terjamin dan tepat waktu, proses berjalan lancar dan tidak memerlukan tenaga serta waktu berlebih. c. Penerimaan Penerimaan bertujuan untuk menjamin perbekalan sesuai dengan kontrak baik spesifikasi, mutu maupun waktu kedatangan. Di RSHS penerimaan dilakukan oleh panitia penerimaan BMHP. Universitas Sumatera Utara d. Penyimpanan Metode penyimpananya dilakukan berdasarkan kelas terapi, menurut bentuk sediaan dan alfabetis, dengan menerapkan prinsip FEFO first expire first out dan FIFO first in first out dan disertai sistem informasi digital dan manual yang selalu menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan. e. Pendistribusian Distribusi adalah kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap, rawat darurat, rawat jalan dan pelayanan penunjang. Tujuannya tersedianya perbekalan farmasi di unit-unit pelayanan secara tepat waktu, tepat jenis dan jumlah. f. Pengendalian Pengendalian bertujuan agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan perbekalan farmasi di unit pelayanan. g. Penghapusan Penghapusan merupakan kegiatan penyelesaian terhadap perbekalan farmasi yang tidak terpakai karena kadalursa, rusak, mutu tidak memenuhi standar dengan cara membuat usulan penghapusan perbekalan farmasi kepada pihak terkait sesuai dengn prosedur yang berlaku. h. Pencatatan dan Pelaporan Pencatatan bertujuan untuk memonitor transaksi perbekalan farmasi yang keluar dan masuk di lingkungan IFRS, pencatatan dapat dilakukan dalam bentuk digital dan manual. Pelaporan bertujuan untuk menyediakan data yang Universitas Sumatera Utara akurat sebagai bahan evaluasi, infomasi yang akurat, arsip yang memudahkan penelusuran surat dan laporan data yang lengkap untuk membuat perencanaan. i. Monitoring dan Evaluasi Monitoring dan evaluasi bermanfaat sebagai masukan guna penyusunan perencanaan dan pengambilan keputusan. 3.4 Pelayanan Farmasi Klinik dan Pelayanan Informasi Obat PIO 3.4.1 Pelaksanaan Farmasi Klinik dan PIO di Pelayanan Rawat Jalan Pelaksanaan farmasi klinik dan PIO di pelayanan rawat jalan meliputi: a. Pengkajian kerasionalan order dokter b. Penyuluhan obat c. Leaflet d. Konseling dan Informasi Obat e. Persiapan pemberian obat sitostatika

3.4.2 Pelaksanaan Farmasi Klinik di Pelayanan Rawat Inap