Apotek Askes Rawat Jalan Apotek Rawat Jalan Apotek Jamkesmas Rawat Jalan

obat yang mahal dan obat-obat yang tidak masuk dalam formularium. Untuk pelayanan obat antibotik harus melalui uji kultur terlebih dahulu. Pelayanan resep psikotropika dan narkotika harus dengan resep asli dari dokter yang bersangkutan.

3.6.7 Depo Farmasi Cytotoxic Handling

Depo Farmasi Cytotoxic Handling adalah salah satu depo di RSUP Dr. Hasan Sadikin yang memberikan pelayanan obat-obat kemoterapi bagi pasien kanker yang menjalani proses kemoterapi di ruang rawat inap pasien kelas VIP RIK Parahyangan dan di ruang kemoterapi Asnawati Zuchradi RSHS. Di Depo Farmasi Cytotoxic Handling terdapat ruang penyimpanan BMHP dasar, obat-obat kemoterapi, dan alat kesehatan. Selain itu terdapat ruang pencampuran dan pelarutan obat-obat kemoterapi yang dilakukan di dalam ruangan bersekat kaca. Pencampuran dilakukan di dalam kotak kaca yang berfungsi dengan prinsip Biological Safety Cabinet dan dilengkapi dengan exhaust penyedot udara agar uap obat kemoterapi tidak mencemari lingkungan. Di antara ruang penyimpanan BMHP dan ruang pencampuran terdapat ruang antara yang digunakan untuk tempat cuci tangan. Jangkauan pelayanan di Depo Farmasi Cytotoxic Handling yaitu ruangan kemoterapi Asnawati Zuchradi dengan kapasitas lima tempat tidur dan ruang rawat inap pasien kelas VIP RIK Parahyangan. Sistem distribusi di Depo Farmasi Cytotoxic Handling yaitu Unit Dose Dispensing UDD.

3.6.8 Apotek Askes Rawat Jalan

Askes Asuransi Kesehatan merupakan apotek yang berada di RSUP Hasan Sadikin Bandung yang melayani pengobatan pasien Askes rawat jalan. Pasien Universitas Sumatera Utara Askes merupakan pasien yang mempunyai jaminan kesehatan. Peserta Askes terdiri dari PNS dan keluarganya, veteran, dan pensiunan. Sistem distribusi obat di apotek Askes menggunakan sistem distribusi Individual Prescription IP, yaitu merupakan sistem distribusi yang disiapkan untuk penggunaan obat yang digunakan sesuai dengan kebutuhan individu pasien yang diresepkan oleh dokter masing-masing poliklinik spesialis dan diambil oleh pasien atau keluarga pasien.

3.6.9 Apotek Rawat Jalan

Depo farmasi rawat jalan merupakan salah satu depo yang memberikan fasilitas pelayanan farmasi untuk menyediakan obat yang dibutuhkan pasien rawat jalan umum dan kontraktor di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung. Jangkauan pelayanan depo farmasi rawat jalan meliputi seluruh pasien rawat jalan umum dan kontraktor yang berasal dari semua poli. Sistem distribusi obat pada Depo farmasi rawat jalan adalah Individual Prescription IP.

3.6.10 Apotek Jamkesmas Rawat Jalan

Apotek jamkesmas rawat jalan adalah apotek yang melayani pasien dengan status Jamkesmas dan Jamkesda. Apotek ini menyediakan BMHP yang dibutuhkan untuk pasien rawat jalan jamkesmas dan jamkesda. Pasien Jamkesmas dapat menerima resep yang berisi obat Hemodialisa, Onkologi dan Thalasemia HOT, sedangkan pasien dengan status Jamkesda tidak dapat obat HOT tersebut. Sistem distribusi obat pada Depo Rawat Jalan Gakin- Jamkesmas adalah: Individual Prescription IP. Universitas Sumatera Utara

BAB IV PEMBAHASAN

4.1.Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung merupakan Rumah Sakit Umum RSU Pemerintah tipe kelas A yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik luas dan sub spesialistik luas. Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung ini mempunyai kapasitas tempat tidur lebih dari 1000 tempat tidur dengan jangka waktu perawatan atau lama tinggal pasien berbeda-beda tergantung dari kondisi penyakit pasien. Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung mempunyai status akreditasi dan merupakan rumah sakit yang bekerja sama dengan lembaga pendidikan dalam memberikan kesempatan kepada siswa ataupun mahasiswa kesehatan untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan. RSUP Dr. Hasan Sadikin memiliki bangunan yang luas dan terbagi dalam gedung-gedung yang terpisah satu sama lain. Untuk memudahkan pelayanan, RSUP Dr. Hasan Sadikin menerapkan sistem distribusi obat desentralisasi dalam bentuk depo-depo farmasi yang tersebar di ruang-ruang perawatan. Sedangkan pelaksanaan distribusi obat dilakukan dengan sistem kombinasi, mencakup sistem distribusi obat resep individu individual prescription, persediaan di ruang floor stock dan unit dosis unit dose dispensing. Perbedaan pelaksanaan sistem distribusi obat pada tiap depo farmasi dilakukan tergantung pada kebutuhan di ruangan, jumlah personil, kemudahan pemantauan distribusi obat dan fasilitas yang tersedia. Universitas Sumatera Utara