3.6. Alur Penelitian
Gambar 10. Bagan Penelitian
III.7. Cara Kerja
Pengumpulan data diperoleh dari penderita yang berkunjung ke Poliklinik Obstetri atau yang berada di kamar bersalin yang memenuhi syarat-syarat penelitian yang
ditetapkan kriteria inklusi, selanjutnya dilakukan pemeriksaan sebagai berikut : 1. Wawancara tentang identitas, riwayat kehamilan sekarang, serta penyakit-
penyakit yang pernah dideritanya 2. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan secara umum meliputi keadaan umum,
tanda-tanda vital, pemeriksaan fisik dan laboratorium rutin. Pemeriksaan obstetrik yang lengkap meliputi pemeriksaan luar dan pemeriksaan dalam.
Subjek penelitian
Kriteria inklusi
Episiotomi Ruptur perineum tingkat 1-2
Kesembuhan Luka
Analisis Data
Universitas Sumatera Utara
3. Pasien selaku calon peserta penelitian diberi keterangan tentang tujuan dan prosedur penelitian. Bila pasien setuju, pasien dimintakan persetujuan
tertulisnya, sedangkan bila pasien tidak setuju calon peserta penelitian berhak menolak ikut penelitian.
4. Kemudian pasien dibagi kedalam kedua kelompok dimana kelompok I pasien yang diobservasi kesembuhan luka episiotomi pasca salin dan
kelompok II pasien yang diobservasi kesembuhan luka ruptur perineum tingkat 1-2 pasca salin.
5. Setelah diobservasi selama ≤ 10 hari dinyatakan sembuh, apabila saat
penilaian 10 hari pasca salin luka telah rapat dan kering. Dipilih 10 hari karena proses penyembuhan luka epitelisasi komplit terjadi 7-10 hari. Dan
dinyatakan sembuh 10 hari apabila saat penilaian 10 hari pasca salin luka belum rapat dan kering.
III.7. Batasan Operasional
1. Primigravida : Wanita yang telah melahirkan seorang anak, yang cukup besar untuk hidup di dunia luar matur atau prematur.
2. Persalinan : suatu proses mengeluarkan hasil konsepsi berupa janin dan plasenta.
3. Persalinan spontan : persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir.
4. Episiotomi : insisi pudenda. Insisi ini dapat dibuat di linea mediana episiotomi mediana atau dapat mulai di linea mediana tetapi diarahkan ke lateral dan
kebawah menjauhi rektum episiotomi mediolateralis.
Universitas Sumatera Utara
5. Ruptur Perineum tingkat 1-2 : Ruptur perineum yang mengenai kulit, mukosa, otot-otot perineum kecuali sfingter
ani. 6. Kesembuhan luka
Sembuh ≤ 10 hari : Apabila saat penilaian 10 hari pasca salin luka telah rapat dan
kering. dipilih 10 hari karena proses penyembuhan luka epitelisasi komplit terjadi 7-10 hari.
Tidak sembuh 10 hari : Apabila saat penilaian 10 hari pasca salin luka belum rapat dan kering.
7. Pertolongan persalinan dilakukan dengan menggunakan prinsip persalinan bersih dan aman. selanjutnya dilakukan tindakan antiseptik di daerah vulva
dan sekitarnya dengan menggunakan larutan Povidone Iodine 10. Semua kasus dan kontrol diberikan terapi antibiotika amoxicillin tab 3x500
mg selama lima hari pasca persalinan. 8. Penjahitan luka episiotomi dilakukan dengan menggunakan benang
Chromic cat gut no 00 sachet pada lapisan dalam dengan teknik penjahitan jelujur, kulit dengan penjahitan simpel.
9. Masa penilaian luka dilakukan selama sepuluh hari setelah melahirkan. 10.
Penilaian luka dianggap infeksi bila terdapat tanda-tanda: Tanda minor tanda inflamasi : tepi luka kemerahan, luka basah,
nyeri di tempat luka Tanda mayor tanda infeksi : jahitan terbuka, luka bernanah
Dikatakan terjadi infeksi lokal bila didapatkan :
Universitas Sumatera Utara
Tiga kriteria minor, Dua kriteria minor + satu kriteria mayor,
Satu kriteria mayor. 11.
Status gizi ditentukan dengan menghitung,IMTIndex massa tubuh: IMT = berat badan kg dibagi tinggi m
2
IMT 19,8 = underweight
IMT 19,8 – 26 = normoweight
IMT 26 = overweight
Prosedur menjahit luka episiotomi
Persetujuan medik, persiapan alat, pencegahan infeksi sebelum tindakan : Mencuci tangan di bawah air mengalir
Mengeringkan tangan dan memakai sarung tangan Melakukan tindakan asepsis di daerah vulva, perineum dan anus
dengan larutan antiseptik.
22
Penjahitan luka episiotomi :
Bila diperlukan disuntikkan lidocain 1 infiltrasi lokal di daerah luka episiotomi robekan perineum.
9
Melakukan eksplorasi apakah terdapat laserasi lain selain luka episiotomi
Memasang tampon bola dalam vagina bila diperlukan. Menjahit luka episiotomi dimulai dari ujung bagian dalam sekitar 1 cm atas ujung
luka selanjutnya dilakukan penjahitan seluruh lapisan dinding vagina
Universitas Sumatera Utara
secara jelujur chromic 00 dengan menggunakan jarum bulat sampai batas robekan himen. Akhirnya dilakukan pengikatan dengan
benang pada batas robekan himen, Kulit dijahit secara simpel. Periksa kembali apakah ada alat atau kassa yang tertinggal dalam
vagina. Masukkan jari ke dalam anus untuk melihat apakah ada jahitan yang mengenai mukosa rektum.
Cuci vulva dan perineum dengan larutan antiseptik. Kumpulkan bahan habis pakai yang terkena darah atau cairan tubuh
dan masukkan ke dalam tempat sampah. Setelah melepaskan sarung tangan kemudian cuci tangan dengan sabun atau larutan
antiseptik dalam air mengalir. Perawatan pasca tindakan : periksa tanda vital , catat kondisi
pasien, buat instruksi pengobatan dan pemantauan.
Perawatan vulva hygiene pascasalin di ruangan dilakukan dengan menggunakan kompres larutan Povidone iodine 10.
Pemeriksaan laboratorium dilakukan di Laboratorium Departemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara – RSUP. H. Adam Malik Medan.
III.8. Pengumpulan Data Dan Analisa Statistik
Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis secara statistik dengan uji eksak fisher dan chi square untuk membandingkan dua perbedaan.
Universitas Sumatera Utara
III.9. Etika Penelitian
Semua peserta diberikan penjelasan mengenai tujuan dan cara yang dijalankan pada penelitian ini, penelitian dilakukan setelah terdapat persetujuan sukarela dari masing -
masing peserta dengan menandatangani surat pernyataan persetujuan informed concent.
Setiap peserta berhak mengetahui hasil pemeriksaan dan kesembuhan luka yang dilakukan terhadapnya. Karena alasan tertentu, peserta boleh menarik diri dari
penelitian.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN