Ilmu Politik: BADAN YUDIKATIF, BADAN LEGISLATIF DAN BADAN EKSEKUTIF

(1)

BADAN YUDIKATIF, BADAN LEGISLATIF

DAN BADAN EKSEKUTIF

Oleh Kelompok 3 :

Tondy Nugroho

153112350750001

Umayah Arindah

153112350750002

Mario Risdantino M.

153112350750005

Ketua Kelompok

Tri Nadyagatari

153112350750006

Dyca Richardo

153112350750011

Rizky Ramdani

153112350750021

Shellent Devianty F.

153112350750048

PROGAM STUDI S1 HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS NASIONAL

T.A. 2015/2016


(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan ridho-Nya-lah, kami dapat menyelesaikan tugas ke tiga ini, dengan judul “BADAN YUDIKATIF, BADAN LEGISLATIF DAN BADAN EKSEKUTIF” dengan tepat waktu.

Tugas ini kami buat berdasarkan buku “Dasar-Dasar Ilmu Politik” yang dikarang oleh Prof. Miriam Budiardjo. Tugas ini kami buat juga untuk memenuhi tugas ke tiga yang telah diberikan.

Akhir kata, kami berharap agar apa yang kami paparkan dan jelaskan di tugas kelompok ini dapat berguna dan dapat diambil manfaatnya bagi orang yang membacanya, untuk kurang dan lebihnya kami mohon maaf. Terima kasih.

Jakarta, 30 September 2015


(3)

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BADAN YUDIKATIF, BADAN LEGISLATIF DAN BADAN EKSEKUTIF ... 1

A. Badan Yudikatif ... 1

B. Badan Legislatif ... 3

C. Badan Eksekutif ... 6


(4)

1

BADAN YUDIKATIF, LEGISLATIF DAN EKSEKUTIF

A.

Badan Yudikatif

1. Pengertian Badan Yudikatif

Yudikatif adalah sebuah lembaga pemerintahan yang berwenang untuk menafsirkan isi undang-undang maupun memberi sanksi atas setiap pelanggaran atasnya

2. Fungsi Badan Yudikatif

Fungsi-fungsi yudikatif dapat dispesifikasikan kedalam daftar maslah hukum sebagai berikut.

a. Criminal Law (Hukum Kriminal)

Masalah yang dijumpai pada Hukum Kriminal ini seperti, pelanggaran kecil, perbuatan kurang baik dan tindak pidana berat. Penyelesaiannya biasanya dipegang oleh pengadilan pidana yang di Indonesia sifatnya berjenjang, dari Pengadilan Negeri (tingkat kabupaten), Pengadilan Tinggi (tingkat provinsi) dan Mahkamah Agung (tingkat nasional).

b. Constitutional Law (Hukum Konstitusi)

Masalah yang dijumpai pada Hukum Konstitusi seperti masalah penafsiran konstitusi. Kini penempatannya ditempati oleh Mahkamah Konstitusi. Jika kelompok, individu, lembaga-lembaga negara mempersoalkan suatu undang-undang atau keputusan, upaya penyelesaian sengketanya dilakukan di Mahkamah Konstitusi.

c. Administrative Law (Hukum Administrasi)

Hukum Administrasi adalah hukum yang mengatur administrasi negara. Penyelesaiannya dilakukan di Pengadilan Tata Usaha Negara,


(5)

2

biasanya meliputi kasus-kasus sengketa tanah, sertifikasi dan sejenisnya.

d. International Law (Hukum Internasional)

Hukum Internasional adalah hukum yang mengatur tentang perjanjian internasional, dimana kasusnya tidak diselesaikan oleh badan yudikatif dibawah kendali suatu negara melainkan atas nama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

e. Civil Law (Hukum Sipil)

Hukum sipil merupakan kumpulan undang-undang dan peraturan (kodifikasi) yang menjadi pedoman bagi hakim dalam menyelesaikan persoalan-persoalannya. Seringkali untuk menguatkan keputusannya, hakim juga akan menyebutkan keputusan hakim yang telah memberi keputusan dalam perkara yang serupa. Hukum ini mengatur tentang perkawinan, perceraian, warisan dan perawatan anak.

3. Badan Yudikatif dalam Negara-Negara Demokratis

Dalam hal ini kita akan membahas dua sistem hukum yang berbeda, yaitu : a. Common Law (Hukum Umum)

b. Civil Law (Hukum Sipil)

Sistem Common Law terdapat di negara-negara Anglo Saxon dan memulai pertumbuhannya di Inggris pada Abad Pertengahan. Sistem ini berdasarkan prinsip bahwa disamping udang-undang yang dibuat oleh parlemen masih terdapat peratutran-peraturan lain yang merupakan Common Law. Common Law ini bukan merupakan peraturan-peraturan yang telah dikodifisir tetapi merupakan kumpulan keputusan yang dalam zaman lalu telah dirumuskan oleh hakim. Jadi, sesungguhnya hakim juga turut menciptakan hukum dengan keputusannya itu. Inilah yang dinamakan case law atau hukum buatan hakim (judge-made law).

Namun demikian dapatlah dianggap bahwa hakim dengan keputusannya itu pada hakikatnya telah menciptakan hukum, biarpun hal ini berbeda sama sekali dengan hukum yang dibuat oleh badan legislatif.


(6)

3

Tetapi, kebanyakan dinegara Eropa Barat Kontinental, dimana kodifikasi hukum telah lama tersusun rapi (sistem Civil Law), penciptaan hukum secara sengaja oleh hakim pada umumnya adalah tidak mungkin.

4. Badan Yudikatif di Negara-Negara Komunis

Pandangan orang komunis terhadap peranan dan wewenang badan yudikatif berdasarkan suatu konsep yang dinamakan Soviet Legality.

Dikatakan bahwa socialist legality secara aktif memajukan masyarakat Soviet ke arah komunisme dan karenanya segala aktivitas serta semua alat kenegaraan termasuk penyelenggaraan hukum dan wewenang badan yudikatif merupakan prasarana untuk melancarkan perkembangan ke arah komunisme.

Hak asasi pun dilihat dalam rangka yang sama dan fungsi badan yudikatif pun tidak dimaksud untuk melindungi kebebasan dari individu dari tindakan sewenang-wenanga pemerintah.

B.

Badan Legislatif

1. Pengertian Badan Legislatif

Legislatif adalah sebuah lembaga pemerintahan yang mempunyai fungsi umum untuk membuat undang-undang. Masyarakat ingin memiliki hak mereka secara utuh tanpa merasa terancam dari gangguan luar, untuk itu perlu dibuat suatu undang-undang. Undang-undang ini juga bertujuan agar kehidupan masyarakat disuatu negara seimbang dan mengurangi terjadinya konflik diantara sesama masyarakat.

Pada zaman orde baru atau zaman kepemimpinan Presiden Soeharto, badan legislatif lebih condong ke eksekutif. Pada zaman orde baru, lembaga legislatif seperti DPR/MPR lebih banyak menjalankan program pemerintahan daripada mendengarkan aspirasi rakyat.

Dalam membuat undang-undang, ada beberapa proses yang harus dilewati. Proses pembuatan undang-undang itu antara lain yang pertama adalah proses input yakni opini-opini masyarakat ataupun kesepakatan bersama yang telah disepakati masyarakat lalu diakomodir oleh lembaga legislatif, contohnya di Indonesia adalah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).


(7)

4

Lalu, kesepakatan-kesepakatan ini diproses atau dikonversi oleh lembaga legislatif untuk kemudian dirundingkan secara bersama oleh para wakil rakyat. Setelah itu, kesepakatan yang telah disetujui oleh anggota legislatif dikeluarkan menjadi undang-undang (output) yang nantinya output ini akan kembali lagi ke masyarakat itu sendiri. Output ini diserahkan kepada badan eksekutif yang bertugas untuk melaksanakan undang-undang yang telah dibuat oleh legislatif.

2. Fungsi Badan Legislatif

Legislatif mempunyai fungsi untuk mengontrol dan mengawasi eksekutif, apakah undang-undang yang dilaksanakan sesuai engan yang telah dibuat legislatif atau tidak. Jika pelaksanaan undang-undang yang dilakukan eksekutif melenceng dari yang seharusnya maka eksekutif akan diadili oleh badan yudikatif nantinya.

Fungsi badan legislatif yang penting antara lain sebagai berikut. a. Membuat undang-undang dan menentukan kebijakan.

b. Mengontrol badan eksekutif, seperti yang tadi sudah dijelaskan sebelumnya bahwa badan legislatif dalam arti ini adalah menjaga semua tindakan yang dilakukan badan eksekutif apakah sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan atau tidak.

c. Mengesahkan perjanjian-perjanjian internasional.

Selain itu, terdapat banyak badan legislatif yang menyelenggarakan beberapa fungsi lain, seperti :

a. Fungsi Legislasi

Pada umumnya, fungsi badan legislasi adalah untuk membahas rancangan undang-undang. Namun, pada masa sekarang ini badan legislatif banyak bergeser ke badan eksekutif. Mayoritasnya, badan eksekutif membuat dan merumuskan undang-undang, sedangkan badan legislatif tinggal membahas dan mengamandemennya.


(8)

5

Badan legislatif mempunyai kewajiban untuk mengawasi dan mengontrol aktivasi yang dilakukan oleh badan eksekutif agar sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Pengawasan yang dilakukan oleh badan legislatif adalah melalui sidang panitia-panitia legislatif dan melalui hak-hak kontrol yang khusus, antara lain hak bertanya, hak interpelasi, hak angket dan hak mosi.

1) Hak Bertanya (Pertanyaan Parlementer)

Anggota badan legislatif berhak bertanya untuk mengajukan pertanyaan kepada pemerintah mengenai suatu masalah. Pertanyaan yang diajukan melalui sidang umum secara lisan dan menteri atau perdana menteri yang bersangkutan yang menjawabnya. Di Indonesia, biasanya pertanyaan yang diajukan secara tertulis dan dijawab secara tertulis juga.

2) Hak Interpelasi

Hak interpelasi adalah hak untuk meminta keterangan kepada pemerintah mengenai kebijakan disuatu bidang. Contohnya adalah apabila anggota badang eksekutif memberi penjelasan dalam sidang pleno, lalu diakhiri dengan pemungutan suara apakah keterangan yang disampaikan jelas atau tidak. Jika pemungutan suara bersifat negatif, maka ini adalah suatu tanda bahwa kebijakannya diragukan.

3) Hak Angket

Hak angket adalah hak anggota badan legislatif untuk mengadakan penyelidikan sendiri. Untuk keperluan ini, dibentuk suatu panitia angket yang melaporkan hasil penyelidikannya kepada anggota legislatif yang lain dan selanjutnya dirumuskan pendapatnya mengenai soal ini agar diperhatikan pemerintah.


(9)

6

Hak mosi ada dua yaitu hak kepercayaan (mosi percaya) dan hak ketidakpercayaan (mosi tidak percaya). Contoh dari mosi percaya adalah DPR memanggil Suryani dalam kasus bank Century untuk dimintai keterangan, lalu Suryani menjelaskan hal-hal yang diyanyakn oleh DPR, dan jika DPR percaya dengan pernyataan yang telah dilontarkan Suryani maka itulah yang dinamakan mosi percaya. Contoh dari mosi tidak percaya adalah misalnya DPR tidak percaya dengan pernyataan yang telah dilontarkan oleh Suryani maka untuk esokan harinya DPR memnaggil saksi lain yang terkait dengan kasus Suryani untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

3. Struktur Badan Legislatif

Dalam badan legislatif terdapat struktur-struktur yang membentuk badan itu sendiri, yaitu :

a. Legislator

Legislator adalah anggota-anggota dari badan legislatif yang mempunyai tugas-tugas tersendiri.

b. Legislatif

Legislatif adalah lembaga itu sendiri yang didalamnya terdapat anggota-anggota (legislator).

c. Legislasi

Legislasi adalah objek undang-undang itu sendiri.

C.

Badan Eksekutif

1. Pengertian Badan Eksekutif

Badan eksekutif adalah lembaga pemerintahan yang berfungsi untuk melaksanakan undang-undang yang telah ditetapkan oleh badan legislatif. Dalam negara demokratis, badan eksekutif terdiri atas presiden, wakil presiden


(10)

7

beserta menteri-menterinya. Menteri-menteri membantu presiden dan diangkat serta diberhentikan olehnya. Pegawai negeri sipil dan militer juga termasuk kedalam badan eksekutif.

2. Tugas Badan Eksekutif

Tugas badan eksekutif menurut Trias Politika adalah melaksanakan undang-undang yang telah ditetapkan oleh badan legislatif dan menyelenggarakan undang-undang yang telah dibuat oleh legislatif. Tetapi, eksekutif dalam menjalankan serta menyelenggarakan undang-undang diawasi dan dikontrol oleh badan legislatif agar sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan.

3. Wewenang Badan Eksekutif

Kekuasaan badan eksekutif mencakup beberapa bidang, yaitu :

a. Administratif

Administratif merupakan kekuasaan untuk menyelenggarakan perundang-undangan dan administrasi negara.

b. Legislatif

Legislatif memiliki kekuasaan membuat rancangan undang-undang dan dibimbing oleh badan perwakilan rakyat sampai menjadi undang-undang yang sah.

c. Keamanan

Keamanan yaitu kekuasaan untuk menyelenggarakan perang, melakukan pertahanan negara serta keamanan dalam negeri (dalam hal ini contohnya polisi dan angkatan bersenjata).

d. Yudikatif

Yudikatif memiliki kekuasaan memberikan grasi, amnesti dan lain-lain


(11)

8

Diplomatik memiliki kekuasaan untuk menyelenggarakan hubungan diplomatik dengan negara-negara lain.

4. Macam-Macam Badan Eksekutif

Ada dua macam badan eksekutif menurut sistem yaitu, parlementer dan sistem presidensial.

a. Sistem Parlementer

Dalam sistem parlementer, badan eksekutif dipimpin oleh seorang Perdana Menteri. Dalam sistem ini, badan eksekutif dan badan legislatif bergantung satu sama lain.dan mati hidupnya kabinet bergantung pada dukungan dalam badan legislatif (asas tanggung jawab menteri).

Beberapa contoh negara yang menerapkan sistem parlementer, yaitu : 1) Republik Prancis IV (1946-1958)

2) Republik Prancis V 3) Inggris

4) India

b. Sistem Presidensial

Dalam sistem presidensial ini, badan eksekutif dipimpin oleh seorang Presiden. Dalam sistem ini, badan eksekutif tidak tergantung kepada badan legislatif dan badan eksekutif di sistem presidensial ini memiliki masa jabatan tertentu. Kebebasan badan eksekutif terhadap badan legislatif mengakibatkan kekuasaan badan eksekutif lebih kuat terhadap badan legislatif. Dan menteri-menteri dalam kabinet presidensial ini dapat dipilh dan diangkat langsung atas kebijaksanaan presiden sendiri.

Beberapa contoh negara yang menerapkan sistem presidensial, yaitu : 1) Amerika Serikat

2) Pakistan 3) Indonesia


(12)

9

5. Badan Eksekutif di Negara-Negara Komunis

Di Uni Soviet, fungsi-fungsi eksekutif dibagi atas dua badan, yaitu antara Dewan Perwakilan Rakyat, yaitu :

a. Presidium Soviet Tertinggi b. Kabinet

Kedudukan Presidium Soviet Tertinggi boleh dikatakan unik, sebab selain menyelenggarakan wewenang Soviet Tertinggi tertentu, ia juga merupakan kepala negara kolektif. Wewenang Presidium mencakup bidang eksekutif seperti mengeluarkan dekrit-dekrit, yang nantinya dalam sidanag Soviet Tertinggi akan disahkan.

Dalam praktik kabinet lebih berkuasa, karena administrasi negara mencakup dan menguasai hampir semua aspek kehidupan rakyat, terutama dalam bidang ekonomi. Kekuasaan kabinet meliputi bidang legislatif, karena ia lah yang menyusun rancangan undang-undang dan mengajukannya kepada Soviet Tertinggi. Selain itu, kabinet berwenang untuk mengeluarkan aturan-aturan dan keputusan-keputusan yang bersifat mengikat seluruh Uni Soviet.

6. Badan Eksekutif di Indonesia

Dalam ketentuan undang-undang, badan eksekutif terdiri atas presiden, wakil presiden beserta menteri-menteri. Menteri-menteri dibantu presiden dan diangkat serta diberhentikan olehnya. Presiden dan wakil presiden dipilih oleh

MPR dan presiden merupakan “Mandataris” MPR.

Presiden memegang kekuasaan pemerintah selam lima tahun yang hanya dibatasi oleh peraturan-peraturan dalam Undang-Undang Dasar dimana setiap hal diperlukannya undang-undang. Selama masa itu, presiden tidak boleh diberhentikan oleh DPR dan presiden juga tidak boleh membubarkan DPR.

Presiden memerlukan persetujuan dari DPR untuk membentuk undang-undang dan untuk menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain. Dalam keadaan memaksa, presiden menetapkan Peraturan Pemerintah sebagai pengganti undang-undang, maka Peraturan Pemerintah itu


(13)

10

DAFTAR PUSTAKA


(1)

5

Badan legislatif mempunyai kewajiban untuk mengawasi dan mengontrol aktivasi yang dilakukan oleh badan eksekutif agar sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Pengawasan yang dilakukan oleh badan legislatif adalah melalui sidang panitia-panitia legislatif dan melalui hak-hak kontrol yang khusus, antara lain hak bertanya, hak interpelasi, hak angket dan hak mosi.

1) Hak Bertanya (Pertanyaan Parlementer)

Anggota badan legislatif berhak bertanya untuk mengajukan pertanyaan kepada pemerintah mengenai suatu masalah. Pertanyaan yang diajukan melalui sidang umum secara lisan dan menteri atau perdana menteri yang bersangkutan yang menjawabnya. Di Indonesia, biasanya pertanyaan yang diajukan secara tertulis dan dijawab secara tertulis juga.

2) Hak Interpelasi

Hak interpelasi adalah hak untuk meminta keterangan kepada pemerintah mengenai kebijakan disuatu bidang. Contohnya adalah apabila anggota badang eksekutif memberi penjelasan dalam sidang pleno, lalu diakhiri dengan pemungutan suara apakah keterangan yang disampaikan jelas atau tidak. Jika pemungutan suara bersifat negatif, maka ini adalah suatu tanda bahwa kebijakannya diragukan.

3) Hak Angket

Hak angket adalah hak anggota badan legislatif untuk mengadakan penyelidikan sendiri. Untuk keperluan ini, dibentuk suatu panitia angket yang melaporkan hasil penyelidikannya kepada anggota legislatif yang lain dan selanjutnya dirumuskan pendapatnya mengenai soal ini agar diperhatikan pemerintah.


(2)

6

Hak mosi ada dua yaitu hak kepercayaan (mosi percaya) dan hak ketidakpercayaan (mosi tidak percaya). Contoh dari mosi percaya adalah DPR memanggil Suryani dalam kasus bank Century untuk dimintai keterangan, lalu Suryani menjelaskan hal-hal yang diyanyakn oleh DPR, dan jika DPR percaya dengan pernyataan yang telah dilontarkan Suryani maka itulah yang dinamakan mosi percaya. Contoh dari mosi tidak percaya adalah misalnya DPR tidak percaya dengan pernyataan yang telah dilontarkan oleh Suryani maka untuk esokan harinya DPR memnaggil saksi lain yang terkait dengan kasus Suryani untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

3. Struktur Badan Legislatif

Dalam badan legislatif terdapat struktur-struktur yang membentuk badan itu sendiri, yaitu :

a. Legislator

Legislator adalah anggota-anggota dari badan legislatif yang mempunyai tugas-tugas tersendiri.

b. Legislatif

Legislatif adalah lembaga itu sendiri yang didalamnya terdapat anggota-anggota (legislator).

c. Legislasi

Legislasi adalah objek undang-undang itu sendiri.

C.

Badan Eksekutif

1. Pengertian Badan Eksekutif

Badan eksekutif adalah lembaga pemerintahan yang berfungsi untuk melaksanakan undang-undang yang telah ditetapkan oleh badan legislatif. Dalam negara demokratis, badan eksekutif terdiri atas presiden, wakil presiden


(3)

7

beserta menteri-menterinya. Menteri-menteri membantu presiden dan diangkat serta diberhentikan olehnya. Pegawai negeri sipil dan militer juga termasuk kedalam badan eksekutif.

2. Tugas Badan Eksekutif

Tugas badan eksekutif menurut Trias Politika adalah melaksanakan undang-undang yang telah ditetapkan oleh badan legislatif dan menyelenggarakan undang-undang yang telah dibuat oleh legislatif. Tetapi, eksekutif dalam menjalankan serta menyelenggarakan undang-undang diawasi dan dikontrol oleh badan legislatif agar sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan.

3. Wewenang Badan Eksekutif

Kekuasaan badan eksekutif mencakup beberapa bidang, yaitu :

a. Administratif

Administratif merupakan kekuasaan untuk menyelenggarakan perundang-undangan dan administrasi negara.

b. Legislatif

Legislatif memiliki kekuasaan membuat rancangan undang-undang dan dibimbing oleh badan perwakilan rakyat sampai menjadi undang-undang yang sah.

c. Keamanan

Keamanan yaitu kekuasaan untuk menyelenggarakan perang, melakukan pertahanan negara serta keamanan dalam negeri (dalam hal ini contohnya polisi dan angkatan bersenjata).

d. Yudikatif

Yudikatif memiliki kekuasaan memberikan grasi, amnesti dan lain-lain


(4)

8

Diplomatik memiliki kekuasaan untuk menyelenggarakan hubungan diplomatik dengan negara-negara lain.

4. Macam-Macam Badan Eksekutif

Ada dua macam badan eksekutif menurut sistem yaitu, parlementer dan sistem presidensial.

a. Sistem Parlementer

Dalam sistem parlementer, badan eksekutif dipimpin oleh seorang Perdana Menteri. Dalam sistem ini, badan eksekutif dan badan legislatif bergantung satu sama lain.dan mati hidupnya kabinet bergantung pada dukungan dalam badan legislatif (asas tanggung jawab menteri).

Beberapa contoh negara yang menerapkan sistem parlementer, yaitu : 1) Republik Prancis IV (1946-1958)

2) Republik Prancis V 3) Inggris

4) India

b. Sistem Presidensial

Dalam sistem presidensial ini, badan eksekutif dipimpin oleh seorang Presiden. Dalam sistem ini, badan eksekutif tidak tergantung kepada badan legislatif dan badan eksekutif di sistem presidensial ini memiliki masa jabatan tertentu. Kebebasan badan eksekutif terhadap badan legislatif mengakibatkan kekuasaan badan eksekutif lebih kuat terhadap badan legislatif. Dan menteri-menteri dalam kabinet presidensial ini dapat dipilh dan diangkat langsung atas kebijaksanaan presiden sendiri.

Beberapa contoh negara yang menerapkan sistem presidensial, yaitu : 1) Amerika Serikat

2) Pakistan 3) Indonesia


(5)

9

5. Badan Eksekutif di Negara-Negara Komunis

Di Uni Soviet, fungsi-fungsi eksekutif dibagi atas dua badan, yaitu antara Dewan Perwakilan Rakyat, yaitu :

a. Presidium Soviet Tertinggi b. Kabinet

Kedudukan Presidium Soviet Tertinggi boleh dikatakan unik, sebab selain menyelenggarakan wewenang Soviet Tertinggi tertentu, ia juga merupakan kepala negara kolektif. Wewenang Presidium mencakup bidang eksekutif seperti mengeluarkan dekrit-dekrit, yang nantinya dalam sidanag Soviet Tertinggi akan disahkan.

Dalam praktik kabinet lebih berkuasa, karena administrasi negara mencakup dan menguasai hampir semua aspek kehidupan rakyat, terutama dalam bidang ekonomi. Kekuasaan kabinet meliputi bidang legislatif, karena ia lah yang menyusun rancangan undang-undang dan mengajukannya kepada Soviet Tertinggi. Selain itu, kabinet berwenang untuk mengeluarkan aturan-aturan dan keputusan-keputusan yang bersifat mengikat seluruh Uni Soviet.

6. Badan Eksekutif di Indonesia

Dalam ketentuan undang-undang, badan eksekutif terdiri atas presiden, wakil presiden beserta menteri-menteri. Menteri-menteri dibantu presiden dan diangkat serta diberhentikan olehnya. Presiden dan wakil presiden dipilih oleh MPR dan presiden merupakan “Mandataris” MPR.

Presiden memegang kekuasaan pemerintah selam lima tahun yang hanya dibatasi oleh peraturan-peraturan dalam Undang-Undang Dasar dimana setiap hal diperlukannya undang-undang. Selama masa itu, presiden tidak boleh diberhentikan oleh DPR dan presiden juga tidak boleh membubarkan DPR.

Presiden memerlukan persetujuan dari DPR untuk membentuk undang-undang dan untuk menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain. Dalam keadaan memaksa, presiden menetapkan Peraturan Pemerintah sebagai pengganti undang-undang, maka Peraturan Pemerintah itu kemudian harus mendapatkan persetujuan DPR.


(6)

10

DAFTAR PUSTAKA